HAKIKAT PENGETAHUAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu
Disusun oleh:
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Filsafat Ilmu “Hakikat Pengetahuan”
Kami menyadari menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena
itu kami mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan makalah di masa
mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan
berbagai pihak.
Penulis
I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Banyaknya ilmu pengetahuan yang telah kita dapat dan yang berada di sekeliling
kita. Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sangatlah pesat. Tidak jarang,
kemajuan ilmu dan teknologi serta pengetahuan yang kita dapat yang terus
berlangsung hingga saat ini, membuat banyak manusia khawatir, bingung dan
banyaknya terjadi kesalahpahaman terhadap sebuah ilmu dan pengetahuan yang
kita peroleh dari berbagai sumber. Manusia takut dan khawatir akan dampak
negatifnya sebuah pengetahuan dan ilmu apabila mereka tidak dapat menelaah atau
memahami betul arti dari sebuah ilmu dan pengetahuan. Apakah ilmu dan
pengetahuan tersebut baik atau buruk, membawa manfaatkah ilmu itu. Seharusnya
kita memahami terlebih dahulu tentang jenis ilmu pengetahuan, klasifkasi sebuah
pengetahuan dan sejarah dari perkembngan ilmu. Berawal dari itulah kita bisa
menelaah, mencerna dan memahami apa arti sesungguhnya dari pengetahuan dan
ilmu, dan kita juga dapat memilih atau menyaring mana ilmu yang baik untuk hidup
kita atau yang buruk.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengetahuan Secara etimologi berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu
knowledge, secara terminologi pengetahuan adalah proses kehidupan yang
diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri. Menurut aristoteles
pengetahuan bisa didapat berdasarkan pengamatan dan pengalaman. Pengetahuan
adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menuturkan apabila seseorang
mengenal sesuatu. Suatu hal yang menjadi pengetahuannya adalah selalu terdiri
atas unsur yang mengetahui dan yang diketahui serta kesadaran mengenai hal yang
ingin diketahuinya itu. Oleh karena itu, pengetahuan selalu menuntut adanya subjek
yang mempunyai kesadaran untuk mengetahui tentang sesuatu dan objek yang
merupakan sesuatu yang dihadapinya sebagai hal yang diketahuinya. Jadi bisa
dikatakan pengetahuan adalah hasil pengetahuan manusia terhadap sesuatu, atau
segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek yang dihadapinya,atau
hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu.
3
2. Pengetahuan Pistis (Subtansial)
Pengetahuan ini ialah tingkatan yang ada didalamnya sesuatu tidak hanya
terletak pada bagaimana cara berfkirnya. Contoh yang dituturkan oleh plato tentang
pengetahuan ini ialah para ahli matematika atau geometri,dimana objeknya adalah
matematik yakni sesuatu yang harus diselidiki dengan akal budi dengan melalui
gambar-gambar dan diagram. Dengan demikian dapat dituturkan bahwa bentuk
pengetahuan tingkat dianoya ini adalah pengetahuan yang banyak berhubungan
dengan masalah matematik atau kuantitas entah luas, isi, jumlah, berat.
4
2.2 Jenis-Jenis Pengetahuan
Objek yang dapat diteliti oleh pengetahuan sains hanyalah objek empiris sebab ia
harus menghasilkan objek empiris
2. Pengetahuan Filsafat
3. Pengetahuan Mistik
Yaitu sejenis pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris, tidak juga
secara logis.
5
Adapun pengertian pengetahuan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
1. Menurut Gordon
Pengetahuan adalah fakta prosedur dimana bila dilakukan akan memenuhi kinerja
yang mungkin.
2. Menurut Heidegger
3. Menurut Nadler
5. Menurut Pudjawidjana
Pengetahuan adalah reaksi manusia atas rangsangannya oleh alam sekitar melalui
sentuhan objek dengan indera.
6. Menurut Notoatmodjo
Pengetahuan adalah hasil dari daya tahunya setelah orang tersebut melakukan
pengindraan.
7.Ngatimin
Pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari dan
mungkin ini menyangkut tentang mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas
dari hal- hal yang terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan
ingatan akan keterangan yang sesuai.
6
Berikut Jenis-jenis pengtahuan menurut Burhanuddin Salam
Contohnya, semua orang menyebutnya sesuatu itu hijau karena memang itu hijau,
benda itu dingin karena memang dirasakan dingin dan sebagainya. Kadang-kadang
terdapat beberapa pengetahuan biasa yang sebetulnya kurang tepat hingga tidak
benar, akan tetapi sudah diterima apa adanya oleh masyarakat.
3. Pengetahuan Ilmiah atau Ilmu Pengetahuan diperoleh dengan cara khusus, bukan
hanya digunakan saja tetapi ingin mengetahui lebih dalam dan luas mengetahui
akan kebenarannya, tetapi masih berkisar pada pengalaman.
Pengetahuan ilmiah atau ilmu yakni ilmu sebagai terjemahan dari science yang pada
prinsipnya adalah usaha untuk mengorganisasikan, mensistemisasikan common
sense, suatu pengetahuan yang asalnya dari pengalaman dan pengamatan dalam
kehidupan sehari-hari atau dugaan lain yang belum dibuktikan.
Untuk kemudian dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti
menggunakan berbagai metode. Ilmu dapat merupakan suatu metode berfikir secara
objektif (objective thinking), tujuannya yaitu untuk menggambarkan dan memberi
makna terhadap dunia factual.
7
Pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu, diperolehnya melalui observasi,
eksperimen, dan klasifikasi. Analisis ilmu itu objektif dan mengenyampingkan unsur
pribadi atau subjektif, pemikiran logika yang diutamakan, netral dan juga menjunjung
fakta.
Dan juga filsafat biasanya memberikan pengetahuan yang reflektif dan kritis
sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup dapat dilonggarkan
Pengetahuan filsafat merupakan pengetahuan yang tidak mengenal batas, sehingga
yang dicari adalah sebab-sebab yang paling dalam dan hakiki sampai diluar dan
diatas pengalaman biasa. Pengetahuan filsafat biasanya berkenaan dengan hakikat
sesuatu (transenden) sehingga kadang perbincangannya seputar hal-hal yang
abstrak terhadap bangunan sebuah pengetahuan.
4. Pengetahuan Agama, yaitu pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat
para utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak, absolut dan wajib diyakini
oleh para penganut-penganutnya tanpa bukti empiris sekalipun. Dengan menjadikan
ajaran agama sebagai tolak ukur kebenaran, maka pengetahuan agama sangat
sarat dengan nilai baik, nilai buruk, nilai, salah, dan nilai benar.
Pengetahuan mengandung beberapa hal yang pokok, yaitu ajaran tentang cara
berhubungan dengan Tuhan, yang sering juga disebut dengan hubungan vertikal
dan cara berhubungan dengan sesama manusia, yang sering disebut juga dengan
hubungan horizontal.
8
2.3.Hakikat Dan Sumber Pengetahuan
9
1. Akal awwam yaitu akal yang dimiliki oleh orang-orang pada umumnya yang
lebih mengandalkan pengertian pada kebiasaan, pengalaman, dan
pentaklidan.
2. Akal khawasah, yaitu akal yang dimiliki orang,yang memiliki pengetahuan
disebabkan oleh semakin bertambahnya pengetahuan.
3. Akal potensial, adalah akal yang diberikan kepada semua manusia untuk
memiliki kemampuan menangkap materi dengan rangsangan panca indera.
4. Akal aktual, adalah akal yang lebih tinggi daripada akal potensial, artinya
mampu menangkap isi dan bentuk konseptual dari materi tanpa dibantu oleh
Panca indera.
5. Akal mustafad, sebagai akal tertinggi yang mampu menghubungkan potensi
berfikirnya hingga mencapai objek yang bersifat immaterial. akal ini dapat
mencapai atau berhubungan langsung dengan akal aktif.
Empirisme kata ini berasal dari kata yunani empeirikos, artinya pengalaman.
menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya.dan
bila dikembalikan kepada kata yunani, pengalaman yang dimaksud ialah
pengalaman inderawi. Penganut empirisisme berpandangan bahwa pengalaman
merupakan sumber pengetahuan bagi manusia, yang jelas-jelas mendahului rasio.
tanpa pengalaman, rasio tidak memiliki kemampuan untuk memberikan gambaran
tertentu kalaupun menggambarkan sedemikian rupa, tanpa pengalaman, hanyalah
hayalan belaka. Empirisisme ”mengatakan bahwa pada waktu manusia dilahirkan,
keadaan akalnya masih bersih ibarat kertas yang kosong yang belum bertuliskan
apapun [tabularasa].
Selain john locke, pada era modern muncul pula george barkeley [1685-
1753] yang berpandangan bahwa seluruh gagasan dalam pikiran atau ide datang
dari pengalaman dan tidak ada jatah ruang bagi gagasan yang lepas begitu saja dari
pengalaman oleh karena itu, idea tidak bersifat independen.
10
Pengalaman konkret adalah mutlak sebagai sumber pengetahuan utama bagi
manusia, karena penalaran bersifat abstrak dan membutuhkan rangsangan dari
pengalaman, berbagai gejala fisikal akan ditangkap oleh indera dan dikumpulkan
dalam daya ingat manusia, sehingga pengalaman inderawi menjadi akumulasi
pengetahuan yang berupa fakta-fakta. kemudian upaya faktualisasinya dibutuhkan
akal. dengan demikian fungsi akal tidak sekedar menjelaskan dalam bentukbentuk
khayali semata-mata, melainkan dalam konteks realistik.
Kebenaran apriori diperoleh melalui struktur jiwa kita yang inheren secara
aktif, jiwa mengoordinasi sensasi-sensasi yang masuk dalam ide. oleh karena itu,
pengenalan berpusat pada subjek bukan pada objek.
11
3. Intuisi dan wahyu sebagai sumber pengetahuan
12
Kitab suci alquran adalah wahyu yang memberikan fungsi informatif dan
konfirmatif bagi akal, sedang assunah merupakan sumber hukum islam yang
mempermudah dalam mepelajari al-quran dan sebagai tradisi pelaksanaan perintah-
perintah tuhan melalui keteladanan Muhammad saw. Wahyu adalah pengetahuan
yang disampaikan oleh tuhan kepada manusia lewat perantara para nabi. para nabi
memperoleh pengetahuan dari tuhan tanpa upaya, tanpa bersusah payah, tanpa
memerlukan waktu untuk memperolehnya. Pengetahuan mereka terjadi atas
kehendak tuhannya. wahyu berisikan pengetahuan agama, baik mengenai
kehidupan mencakup masalah transcendental seperti latar belakang dan tujuan
penciptaan manusia, dunia, dan segenap isinya serta kehidupan di akhirat nanti.
Dalam konteks lain kebenaran wahyu seluruhnya diakui oleh akal, bahkan
pengalaman manusia secara historis tergambarkan dengan jelas dalam wahyu.
Dibawah ini adalah beberapa makna wahyu yang diperkuat oleh ayat-ayat al-quran
sebagaimana dikemukakan oleh Mana’al kathan dalam mabahits fii ‘ulum al-quran:
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1.Pengetahuan Biasa
2.Pengetahuan Ilmu
3.Pengetahuan Filsafat
4.Pengetahuan Agama
3.2 SARAN
Demikian penulisan makalah mata kuliah ”Filsafat ilmu” dengan judul “Hakikat
Pengetahuan” Semoga makalah ini bisa berguna untuk semua, saran dan kritik kami
terima, mohon maaf atas kehilafan kami terimakasih.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/rahmi75258/5fa7c00ad541df53850c7f92/definisi-dan-
jenis-jenis-pengetahuan
filsafat illu , Bandung: Remaja rosda karya, 2012. Burhanuddin Salam, Per aa tak
https://www.academia.edu/19085107/5_MAKALAH_HAKIKAT_PENGETAHUAN_1_