Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

Secara etimologi pengetahuan yang dalam bahasa inggris yaitu knowledge


adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief). Sedangkan
secara terminologi, menurut Drs. Sidi Gazaliba, pengetahuan adalah apa yang
diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari
kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai. Jadi semua pengetahuan itu adalah milik
dari isi pikiran. Jadi pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk
tahu. Loren Bagus dalam kamus filsafatnya menjelaskan bahwa pengetahuan
adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri.

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan makhluk yang berpikir, merasa, mengindera: dan
totalitas pengetahuannya berasal dari ketiga sumber tersebut, disamping wahyu
yang merupakan komunikasai Sang Pencipta dengan makhluknya. Manusia
memiliki sifat yang berbeda dengan makhluk lain, yaitu sifat ingin tahu yang
tinggi sehingga rasa ingin tahu ini semakin hari semakin bertambah.
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diperoleh manusia melalui
sebuah pengamatan. Saat seseorang mengamati suatu hal dan dia memperoleh
sesuatu dari pengamatannya, maka bisa disebut orang tersebut memperoleh
sebuah pengetahuan.

1.2 Rumusan masalah


Berkaitan dengan uraian di atas, maka permasalahan yang perlu untuk
dilakukan pengkajian adalah:
1. Jelaskan apa hakekat pengetahuan ?
2. Jelaskan apa jenis-jenis pengetahuan ?
2. Jelaskan apa sumber pengetahuan ?
3. Jelaskan apa kriteria pengetahuan ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain :
1. Untuk mengetahui tentang hakekat pengetahuan
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pengetahuan
3. Untuk mengetahui sumber-sumber pengetahuan
4. Untuk mengetahui kriteria pengetahuan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakekat Pengetahuan


Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang tersebut
melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi lewat
panca indera manusia yakni: indera penglihatan, penciuman, rasa, pendengaran
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia didapatkan lewat mata dan telinga

2.2 Jenis-Jenis Pengetahuan


Dalam pokok bahasan manajemen pengetahuan, ada dua jenis utama
pengetahuan kalau dilihat dari perihal eksplisitasnya.
1. Pengetahuan Implisit
Pengetahuan implisit adalah suatu pengetahuan yang masih tertanam
dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisikan faktor-faktor yang tak bersifat
nyata seperti keyakinan perspektif, pribadi dan prinsip. Pengetahuan diam
seseorang itu biasanya sulit untuk dipindahkan ke orang lain baik secara lisan
ataupun tertulis. Kemampuan berbahasa, mendesain atau mengoperasikan mesin
atau alat yang rumit memerlukan pengetahuan yang tak selalu bisa terlihat secara
eksplisit dan juga tak begitu mudahnya untuk mentransferkannya ke orang lain
secara eksplisit.
Contoh sederhana dari pengetahuan implisit yaitu kemampuan
mengendara sepeda. Pengetahuan umum dari bagaimana kita mengendara sepeda
adalah bahwa supaya dapat seimbang, kalau sepeda oleng ke kiri maka kita
arahkan setir ke kanan. Untuk berbelok ke kanan maka pertama belokkanlah dulu
setir ke kiri sedikit. Kemudian saat sepeda condong ke kanan, maka belokkanlah
setir ke kanan. Akan tetapi mengetahui itu saja tak cukup bagi seorang pemula
untuk dapat menyetir sepeda.
Seseorang yang mempunyai pengetahuan implisit itu biasanya tak
menyadari bahwa dia sebenarnya mempunyainya dan juga bagaimana
pengetahuan itu dapat menguntungkan orang lain. Untuk memperolehnya,

3
memang diperlukan pembelajaran dan keterampilan, akan tetapi tidak lantas
dalam bentuk-bentuk yang tertulis. Pengetahuan implisit seringkali berisi
kebiasaan dan budaya bahkan kita tak menyadarinya.

2. Pengetahuan Eksplisit
Pengetahuan eksplisit adalah suatu pengetahuan yang sudah
didokumentasikan atau disimpan dalam wujud nyata seperti media atau
semacamnya. Dia sudah diartikulasikan pada bahasa formal dan bisa dengan
relatif mudah untuk disebarkan secara luas. Informasi yang telah tersimpan di
ensiklopedia (termasuk wikipedia) adalah suatu contoh yang bagus dari
pengetahuan eksplisit.
Bentuk paling umum dari pengetahuan eksplisit yaitu suatu petunjuk
pemakaian, prosedur dan video how-to. Pengetahuan juga dapat termediakan
secara audio visual. Hasil kerja seni dan desain produk juga dapat dipandang
sebagai suatu bentuk pengetahuan secara eksplisit yang merupakan eksternalisasi
dari motif, keterampilan dan pengetahuan manusia.
Bagaimanakah?? membuat pengetahuan implisit menjadi eksplisit
termasuk fungsi utama dari strategi manajemen pengetahuan.

2.3 Sumber-sumber Pengetahuan


Pengetahuan berasal dari kata knowledge. Pengetahuan adalah
kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief). Pengetahuan
merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. Burhanudin Salam
mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia ada empat, yaitu
pengetahuan biasa, pengetahuan ilmu, pengetahuan filsafat, dan pengetahuan
agama. Pada dasarnya pengetahuan berbeda dengan ilmu. Perbedaan itu terlihat
dari sifat sistematik dan cara memperolehnya.
Ada beberapa pendapat tentang sumber pengetahuan, antara lain sebagai
berikut.
1) Empirisme, menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui
pengalamannya. Pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman inderawi.

4
Dalam empirisme sumber utama untuk memperoleh pengetahuan adalah data
empiris yang diperoleh dari panca indera.
2) Rasionalisme, aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar dari
pengetahuan. Manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan menangkap
objek.
3) Intuisi, menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman
yang tertinggi. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan.
Pengetahuan intuisi dapat dipergunakana sebagai hipotesa bagi analisis
selanjutnya dalam menentukan benar atau tidaknya suatu pernyataan yang
dikemukakan.
4) Wahyu, merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada
manusia lewat perantara para nabi. Wahyu Allah (agama) berisi pengetahuan,
baik mengenai kehidupan seseorang yang terjangkau oleh pengalaman,
maupun yang mencakup masalah transedental, seperti tujuan penciptaan
manusia, dunia, dan segenap isinya.

2.4 Kriteria Kebenaran


Kriteria kebenaran ini berkaitan dengan pemakaian bahasa. Bahasa
merupakan ungkapan dari kebenaran. Sebuah pengetahuan disebut benar dan
kapan pengetahuan disebut benar apabila apa yang terdapat dalam pikiran, subyek
sesuai dengan apa yang ada dalam objek.
Terdapat tiga jenis kebenaran, yaitu:
1) Kebenaran epistemologis, yaitu kebenaran yang berhubungan dengan
pengetahuan manusia.
2) Kebenaran ontologis, yaitu kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat pada
hakikat segala sesuatu yang ada atau diadakan.
3) Kebenaran 5emantic, yaitu kebenaran yang terdapat serta melekat dalam tutur
kata dan bahasa.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diperoleh manusia melalui
sebuah pengamatan. Saat seseorang mengamati sesuatu hal dan dia memperoleh
sesuatu dari pengamatannya maka orang itu bisa disebut memperoleh sebuah
pengetahuan.
Berfikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang
benar. Apa yang disebut benar bagi setiap orang itu berbeda-beda sehingga
kegiatan proses berfikir untuk menghasilkan pengetahuan yang benar itupun
berbeda-beda. Oleh sebab itu, cara berfikir mempunyai kriteria kebenaran yang
digunakan sebagai landasan untuk menemukan kebenaran.

6
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Rabb semesta alam, sholawat dan salam
semoga terlimpah curahkan kepada nabi kita Muhammad SAW beserta
keluarganya dan para sahabatnya, tabiin, tabiut dan yang mengikutinya hingga
hari pembalasan.
Alhamdulillahirobbil’alamiin berkat limpahan rahmat dan taufikNya kami
bisa menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini, yang berjudul “Sumber
Pengetahuan dan Kriteria Kebenaran” ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Falsafat Ilmu di semester II ini.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bisa memberikan suatu
manfaat bagi kami dan para pembaca serta dapat dijadikan referensi untuk
penyusunan makalah di waktu yang akan datang.

Bekasi, 28 Februari 2019


Penyusun

Dian Apriyani

7i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hakekat Pengetahuan .................................................................3
2.2. Jenis-jenis Pengetahuan...............................................................3
2.3. Sumber-sumber Pengetahuan......................................................4
2.4. Kriteria Kebenaran......................................................................5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................6

i8i
SUMBER PENGETAHUAN DAN KRITERIA KEBENARAN

Mata Kuliah : Falsafat Ilmu


Dosen : Drs. H. Misran Nuryanto, M.Pd.I

Disusun oleh :

DIAN APRIYANI
SEMESTER II KHUSUS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BANI SALEH
BEKASI
2019

Anda mungkin juga menyukai