MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
FilsafatSains
Oleh:
Kelompok 1
Berlian Bella Basuki (190331865214)
Dina Selviana (190331865205)
Puja dan puji syukur selalu kami haturkankehadirat Allah SWT. Karena berkat limpahan
rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan
Makalah Filsafat Ilmu dengan judul “Dasar-Dasar Pengetahuan.”
Kami selaku penyusun makalah mengucapkan terima kasih kepada elaku dosen
pengampumata kuliah Filsafat Ilmu yang telah memberikan kepercayaan untuk membuat
makalah ini, orang tua yang senantiasa berdoa untuk kelancaran tugas kami, serta pada
teman-teman yang telah memberikan motivasi dalam pembuatan makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini bisa memberikan suatu manfaat bagi kami dan para pembaca serta
dapat dijadikan referensi untuk penyusunan makalah di waktu yang akan datang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Manusia adalah salah satu makluk hidup yang khas dan unik dimuka bumi ini, karena
memiliki kemampuan mengembangkan pengetahuannya untuk kelangsungan hidupnya.
Dengan pengetahuannya, manusia selalu berusaha untuk mengembangkan setiap upaya
mengatasi kebutuhannya itu sendiri.
Manusia memikirkan hal-hal baru, menjelajah ufuk baru, karena manusia
dalamhidupnyamemilikibanyaktujuantidaksekedarkelangsunganhidup, namun lebihdari
itu yaitu manusia memanusiakan diri dalam hidupnya.Sukar untuk dibayangkan
bagaimana kehidupan manusia seandainya pengetahuan itu tidak ada, sebab
pengetahuan merupakan sumber jawaban bagi berbagai pertanyaan yang muncul
dalam kehidupan, sehingga manusia selalu berusaha untuk memberdaya dirinya dengan
pengetahuan-pengetahuan lainnya supaya menjadi pribadi yang mapan dalam
melangsungkan hidupnya.Binatang juga mempunyai pengetahuan, namun pengetahuan
ini terbatas untuk kelangsungan hidupnya saja(survival). Misalnya, Seekor anak tikus
tahu mana kucing ganas. Anak tikus tentu saja diajar induknya untuk sampai pada
pengetahuan bahwa kucing itu berbahaya.Namunmanusiamemilikitujuan lain
sehinggaakanterusmengembangkanpengetahuan yang dimilikinya.
Kemampuan menalar menyebabkan manusia mampu mengembangkan
pengetahuan yang merupakan rahasia-rahasia kekuasaan- Nya. Untuk mengetahui
lebih dalam tentang pengetahuan itu sendiri, di dalam makalah ini akan dijelaskan
secara rinci tentang dasar-dasar pengetahuan.
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari penalaran.
2. Mengetahui pengertian dari logika.
3. Mengetahui apa saja sumber-sumber pengetahuan.
4. Mengetahui kriteria-kriteria kebenaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENALARAN
Penalaran adalah bentuk tertinggi dari pemikiran. Penalaran secara sederhana diartikan
sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan proposisi-proposisi (pernyataan) yang
mendahului. Proposisi-proposisi tersebut merupakan hasil pemikiran terhadap fakta-fakta
yang telah diketahui dan diasumsikan. Proses atau aktivitas berpikir dan mengumpulkan
fakta-fakta inilah yang disebut penalaran. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang
mengalami dan melakukan hal ini dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuannya
bukan hanya untuk kelangsungan hidupnya.
Pengetahuan dapat dikembangkan oleh manusia disebabkan dua hal utama yakni,
pertama, manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan
jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua, kemampuan manusia untuk
berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. Secara garis besar cara berpikir
seperti itu disebut penalaran.
Dua hal utama inilah yang memungkinkan manusia mengembangkan pengetahuannya yakni
bahasa yang bersifat komunikatif dan pikiran yang mampu menalar. Tidak semua
pengetahuan berasal dari proses penalaran, sebab berpikirpun tidak semuanya berdasarkan
penalaran.
2.2 LOGIKA
Logika diturunkan dari kata “logie” bahasa Yunani, yang berhubungan dengan kata
“logos”, yang berarti fikiran atau perkataan sebagai pernyataan fikiran itu. Secara
etimologi, logika adalah bidang penyelidikan yang membahas fikiran, yang dinyatakan
dalam bahasa.
Menurut Anne, logika merupakan pengkajian berpikir shahih. Logika merupakan
pertimbangan akal pikiran supaya berpikir secara lurus, tepat dan sistematis, yang
kemudian dinyatakan lewat bahasa lisan atau tulisan.Secara luas dapat dikatakan
bahwa logika adalah cabang filsafat yang membicarakan prinsip-prinsip dan norma-
norma penyimpulan yang sah. Logika dibagi dalam dua cabang pokok, yakni logika
deduktif dan logika induktif.
2.2.1 Logika Deduktif
Logika deduktif merupakan penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum
menjadi khusus yang bersifat individual. Penarikan kesimpulan secara deduktif,
menggunakan pola berpikir silogismus yang disusun oleh dua pernyataan dan satu
kesimpulan. Dalam silogisme dibedakan adanya dua premis, yaitu premis mayor dan
premis minor serta adanya kesimpulan yang merupakan pengetahuan yang didapat dari
kedua premis tersebut.
Contoh:
Semua manusia bernafas (Premis Mayor)
Budi adalah seorang manusia (Premis Minor)
Jadi Budi bernafas (Kesimpulan)
Penarikan kesimpulan di atas, merupakan penarikan yang sah menurut logika
deduktif. Akan tetapi, kesimpulan tidak selalu benar walaupun premisnya benar,
sehingga penarikanya tidak sah. Ketepatan kesimpulan tergantung tiga hal yakni
kebenaran premis mayor, kebenaran premis minor, dan keabsahan pengambilan
kesimpulan. Apabila ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi, maka penarikan kesimpulan
dapat dikatan tidak sah. Ilmu yang disusun secara deduktif contohnya adalah
matematika.
2.2.2 Logika Induktif
Logikainduktiferathubungannyadenganpenarikankesimpulandarikasus-kasus
individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Misalnya, kambing
mempunyai mata, gajah mempunyai mata, singa mempunyai mata dan hewan lain juga
mempunyai mata. Dari fakta-fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa semua hewan
mempunyai mata. Kesimpulan yang bersifat umum ini mempunyai dua keuntungan
yaitu, bersifat ekonomis dan dapat diproses lebih lanjut dengan menggunakan
pemikiran induktif dan deduktif.
Prinsip-prinsip dasar dalam logika. Aristoteles merumuskan tiga buah prinsip atau
hukum dalam logika, yakni:
Prinsip Identitas,
Prinsip Kontradiksi, dan
Prinsip Penyisihan jalan tengah.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Penalaran merupakan proses berfikir untuk menarik kesimpulan sehingga menghasilkan
sebuah pengetahuan. Pengetahuan yang didapatkan dari penalaran harus didasarkan
pada logika, sehingga pengetahuan tersebut mempunyai dasar kebenaran.
3.2 Terdapat beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan yaitu pengetahuan yang
didapatkan dari rasio atau akal, pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman
(empiris), pengetahuan yang didapatkan melalui intuisis dan wahyu.
3.3 Pengetahuan yang diperoleh masih bersifat spekulatif, sehingga muncul beberapa teori
tentang cara memandang kebenaranya itu teori korespondensi, teori koherensi dan
teori pragmatis.
DAFTAR PUSTAKA