Anda di halaman 1dari 7

SARANA BERFIKIR ILMIAH DALAM ILMU PENGETAHUAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Filsafat Ilmu


Dosen pengampu : M.Ali Musafak,M.Ag.

Disusun Oleh :

Kelompok 7

1.) Herdina Fitriani (193141044)


2.) Evita Eka Nur Nurhidayati (193141045)
3.) Yusfi’ah Nur Iva Fadhillah (193141046)

Kelas 1 B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berpikir merupakan ciri utama bagi manusia. Inilah perbedaan utama antara
manusia dan binatang yaitu terletak pada kemampuan untuk mengambil jalan
melingkar dalam mencapai tujuanya. Seluruh pikiran binatang dipenuhi oleh
kebutuhan yang menyebabkan mereka secara langsung mencari obyek yang
diinginkanya atau membuang benda yang menghalanginya.
Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Dengan
berpikir, manusia dapat mengubah keadaan alam sejauh akal dapat memikirkanya.
Berpikir disebut juga sebagai proses bekerjanya akal. Karena manusia berakal
sehingga manusia disebut sebagai makhluk yang berakal.

B. Rumusan Masalah
1. Pengantar Ilmiah dalam ilmu Pengetahuan ?
2. Hakikat Sarana Ilmiah ?
3. Bahasa sebagai sarana ilmiah ?

C. Tujuan Penulis
1. Ingin mengetahui apa yang dimaksud pengantar dalam ilmu Pengetahuan
2. Ingin mengetahui apa saja Hakikat sarana ilmiah
3. Ingin mengetahui apa saja bahasa yang digunakana sarana ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengantar Sarana Berpikir Ilmiah dalam Ilmu Pengetahuan


Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berpikir. Proses berpikir
manusia memunculkan berbagai ilmu pengetahuan. Berpikir disebut juga sebagai
proses bekerjanya akal, manusia dapat berpikir karena manusia berakal. Dengan akal
inilah manusia dapat berpikir untuk mencari kebenaran hakiki.
Pemikiran ilmiah adalah pemikiran yang didasarkan pada keilmuan. Di dalam
buku Mukhtar Latif juga dijelaskan bahwa berpikir ilmiah yaitu berpikir yang logis
dan empiris. Logia yaitu masuk akal, dan empiris yaitu dibahas secara mendalam
berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan, selain itu juga menggunakan
akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, dan menengembangkannya.
Sarana berpikir ilmiah mutlak perlu dipelajari dan dikuasai bagi seorang
ilmuan, karena sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang
pengetahuan untuk mengembangkan mareti pengetahuannya berdasarkan metode-
metode ilmiah.

2. Hakikat Sarana Berpikir Ilmiah dalam ke filsafatan


Ilmu pengetahuan telah didefenisikan dengan beberapa cara dan defenisi untuk
operasional. Berfikir secara ilmiah adalah upaya untuk menemukan kenyataan dan ide
yang belum diketahui sebelumnya. Ilmu merupakan proses kegiatan mencari
pengetahuan melalui pengamatan berdasarkan teori dan atau generalisasi. Ilmu
berusaha memahami alam sebagaimana adanya dan selanjutnya hasil kegiatan
keilmuan merupakan alat untuk meramalkan dan mengendalikan gejala alam. Adapun
pengetahuan adalah keseluruhan hal yang diketahui, yang membentuk persepsi
tentang kebenaran atau fakta.
Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. Logis adalah masuk
akal, dan empiris adalah dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan, selain itu menggunakan akal budi untuk
mempertimbangkan, memutuskan, dan mengembangkan. Berpikir merupakan sebuah
proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak
pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada
sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan.
Berpikir ilmiah adalah kegiatan akal yang menggabungkan induksi dan
deduksi. Induksi adalah cara berpikir yang di dalamnya kesimpulan yang bersifat
umum ditarik dari pernyataan-pernyataan atau kasus-kasus yang bersifat khusus,
sedangkan, deduksi ialah cara berpikir yang di dalamnya kesimpulan yang bersifat
khusus ditarik dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum. Pengertian berfikir
ilmiah menurut para ahli :
a. Menurut Salam (1997:139) : Berfikir ilmiah adalah proses atau aktivitas
manusia untuk menemukan/mendapatkan ilmu. Berfikir ilmiah adalah proses
berpikir untuk sampai pada suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.
b. Menurut Jujun S.Suriasumantri. Berpikir merupakan kegiatan akal untuk
memperoleh pengetahuan yang benar. Berpikir ilmiah adalah kegiatan akal
yang menggabungkan induksi dan deduksi.
c. Menurut Kartono (1996, dalam Khodijah 2006:118). Berpikir ilmiah, yaitu
berpikir dalam hubungan yang luas dengan pengertian yang lebih komplek
disertai pembuktian-pembuktian.
d. Menurut Eman Sulaeman. Berfikir ilmiah merupakan proses
berfikir/pengembangan pikiran yang tersusun secara sistematis yang
berdasarkan pengetahuan-pengetahuan ilmiah yang sudah ada.

1. Bahasa Sebagai Sarana Ilmiah


Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses
berfikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat berfikir dan alat komunikasi untuk
menyampaikan jalan fikiran kepada orang lain. Animal Symbolicum Makhluk yang
mempergunakan simbol, yang secara generik mempunyai cakupan yang lebih luas
daripada Homo Sapien yakni makhluk yang berpikir, sebab dalam kegiatan
berpikirnya manusia mempergunakan simbol.
Manusia dapat berpikir dengan baik karena mempunyai bahasa. Bahasa
memungkinkan manusia berpikir secara abstrak dimana objek objek yang faktual
ditransformasikan menjadi simbol - simbol bahasa yang bersifat abstrak.Adanya
simbol bahasa yang bersifat abstrak ini memungkinkan manusia untuk memikirkan
sesuatu secara berlanjut. Demikian juga dengan bahasa memberikan kemampuan
untuk berpikir secara teratur dan sistematis.
Bahasa dicirikan sebagai serangkaian bunyi manusia mempergunakan bunyi
sebagai alat komunikasi yang paling utama (Komunikasi Verbal) Kedua, bahasa
merupakan lambang dimana rangkaian bunyi ini membentuk suatu arti tertentu
Manusia mengumpulkan lambang2 ini dan menyusun apa yang kita kenal sebagai
pembendaharaan kata kata Pembedaharaan kata ini merupakan akumulasi pengalaman
dan pemikiran manusia. Inilah penyebab bahasa terus berkembang masyarakat yang
berkomunikasi dengan menggunakan komunikasi verbal disebut juga dengan
masyarakat verbal. Adanya lambang memungkinkan manusia belajar dan berpikir
lebih baik.
Bahasa digunakan untuk berkomunikasi. Ada dua jenis komunikasi yaitu
komunikasi ilmiah dan komunikasi estetik. Komunikasi ilmiah harus bersifat
reproduktif. Komunikasi ilmiah bertujuan untuk menyampaikan informasi yang
berupa pengetahuan sehingga bahasa yang digunakan harus jauh dari unsur emotif
sehingga menjadi jelas. Berbahasa dengan jelas dimaksudkan untuk mencegah
kesalah pahaman dan mencegah pemberian makna lain pada apa yang diungkapkan
secara tersurat.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sarana berpikir ilmiah adalah alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam
berbagai langkah yang harus ditempuh. Pada langkah tertentu biasanya diperlukan
sarana yang tertentu pula. Sarana ilmiah diperlukan untuk membantu kegiatan
berpikir ilmiah. Tanpa sarana berpikir ilmiah maka kegiatan berpikir ilmiah tidak
akan berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://gerydoc.blogspot.com/2016/10/sarana-berfikir-ilmiah-dan-hakikat.html?m=1

http://blogmissdu.blogspot.com/2016/04/bahasa-sebagai-sarana-berpikir-ilmiah.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai