Anda di halaman 1dari 6

PORTOFOLIO

“MATERI KELOMPOK 1,2,3 DAN 4”

(Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah FILSAFAT IPA

oleh Dewi Diana Paramata, S.Pd, M.Pd)

Disusun Oleh :

APRIYANSAH DJANO (433420024)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

TAHUN 2021
BAB I

“PENGETHUAN, SAINS DAN TANGGUNG JAWAB ILMUWAN”

A. PENGERTIAN PENGETAHUAN
Ilmu merupakan pengetahuan yang terorganisasi dan diperoleh melalui proses
keilmuan. Sedangkan proses keilmuan adalah cara memperoleh pengetahuan secara
sistematsi tentang suatu sistem. Perolehan sistematis ini biasanya atau pada umunya
berupa metode ilmiyah. Pengetahuan dalam pandangan Rasionalis bersumber dari
“Idea”. Tokoh awalnya adalah Plato (427-347). Menurutnya alam idea itu kekal,
tidak berubah ubah. Manusia semenjak lahir sudah membawa idea bawaan sehingga
tinggal mengingatnya kembali untuk menganalisa sesuatu itu. Istilah yang digunakan
Rene Descartes (1596-1650) sebagai tokoh rasionalis dengan nama “innete idea”.
Penganut rasionalis tidak percaya dengan inderawi karena inderawi memiliki
keterbatasan dan dapat berubah-ubah. Sesuatu yang tidak mengalami perubahan itulah
yang dapat dijadikan pedoman sebagai sumber ilmu pengetahuan.
B. KONSEP PENGETAHUAN
 Pengalaman indera (sense experience)
 Nalar (reason)
 Otoritas (authority)
 Intuisi (intuition)
 Wahyu (revelation)
 Keyakinan (faith)
C. JENIS PENGETAHUAN
 Pengetahuan biasa Pengetahuan biasa
 Pengetahuan ilmu
 Pengetahuan filsafat
 Pengetahuan agama
D. PERKEMBANGAN SAINS
 Sains di masa manusia purba
 Ilmu pengetahuan sudah jauh lebih maju pada era Sebelum Masehi
 Sains terus berkembang pada abad pertengahan
 Perkembangan sains saat ini
 Sains di masa depan
E. HAKIKAT SAINS
 Sains sebagai proses
 Sains sebagai Produk.
 Sains sebagai Sikap/Nilai
 Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) / Sains
 Hakekat Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat
 akekat Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
F. MANFAAT SAINS
 Dalam Penyediaan Pangan
 Penyediaan Sandang
 Penyediaan Papan

BAB II

“PERKEMBANGAN CARA MANUSIA BERUSAHA MENGETAHUI”

A. Hakikat Manusia
Hakikat Manusia adalah makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat
manusia adalah makhluk yang sempurna , ada juga yang menyebutnya makhluk
paling cerdas dari semua itu menunjukan bahwa hakikat manusia adalah mahkluk
yang positif. Manusia dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan dengan sebegitu
sempurnanya.
1. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk yang Kuat
2. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk yang Bertanggung Jawab
3. Hakikat Manusia Dalam Wujud dan Sifatnya
 Kemampuan menyadari diri
 Kemampua bereksistensi
 Kata hati
 Moral
 Tanggung Jawab
 Rasa kebebasan
 Kewajiban dan hak
 Kemampuan menghayati kebehagiaan
B. SIFAT UNIK MANUSIA DAN RASA KEINGINTAHUANNYA
1. Sifat unik manusia
 Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus
 Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat, yakni adanya zat yang
masuk dan ke luar dari tubuhnya.
 Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar. Manusia
memiliki naluri untuk mempertahankan diri sehingga manusia dapat
menciptakan peralatan canggih demi keselamatan dirinya. Contohnya,
menggunakan kendaraan tank dalam peperangan untuk menyerang dan
melindungi diri, senapan untuk berburu mencari makan.
 Memiliki potensi untuk berkembang biak.
 Tumbuh dan bergerak
2. Rasa ingin tahu
3. Perkembangan Alam Pikir Manusia
 Perkembangan Alam Pikiran Manusia Sejak Dilahirkan sampai Akhir
Hayatnya
 Perkembangan Alam Pikiran Manusia Sejak Zaman Purba hingga Dewasa
Ini
4. Perkembangan Fisik, Sifat, dan Pemikiran Manusia
 Perkembangan Fisik Manusia
 Perkembangan Sifat dan Pemikiran Manusia

BAB III

“BAHASA SEBAGAI PENEMU PENGETAHUAN”

A. DASAR-DASAR BAHASA
1. Definisi Bahasa
 Menurut KBBI, bahasa: Sistem lambang bunyi arbitrer, yang digunakan
oleh anggota suatu masyarakt untuk bekerja sama, berinteraksi dan
mengidentifikasikan diri.
 Menurut Depdiknas 2005, bahasa: Sebuah ucapan yang berasal dari
perasaan serta pikiran manusia yang disampaikan secara teratur dan
dengan memakai bunyi sebagai mediumnya.
2. Fungsi Bahasa
 Fungsi Simbolik (Pikiran)
 Fungsi Emotif (Perasaan)
 Fungsi Afektif (Sikap)
3. Aspek Bahasa
 Aspek Informatif : Menyampaikan perasaan dengan bahasa.
 Aspek Emotif : Berbicara mengenai informasi menggunakan bahasa.
4. Kelebihan dan Kelemahan Bahasa
Kelebihan:
 Manusia dapat berfikir secara abstrak dan teratur
 Manusia dapat mengkomunikasikan apa yang sedang dia fikirkan kepada
orang lain
 Manusia dapat memfikirkan suatu obyek yang ada dalam benaknya
meskipun obyek tersebut tidak ada didekatnya
 Bahasa bersifat majemuk atau pluralistic Mengekspresikan sikap dan
perasaan
Kelemahan:
 Bahasa bersifat multi fungsi yakni, ekspresif, konotatif, representasional,
informative, deskriptif, simbolik, emotif dan afektif
 Kata-kata mengandung makna atau arti yang tidak seluruhnya jelas dan
eksak
 Bahasa bersifat majemuk atau pluralistic
 Bahasa bersifat berputar-putar (sirkular)
 Konotasi yang bersifat emosional
5. Sejarah Bahasa
 Teori bow-bow: Teori bow-bow atau cuckoo, yang Muller kaitkan dengan
filsuf Jerman Johann Gottfried Herder, menganggap kata-kata bermula
sebagai imitasi dari teriakan hewan-hewan liar atau burung.
 Teroi pooh-pooh: menganggap kata-kata pertama sebagai teriakan dan kata
seru emosional yang dipicu oleh rasa sakit, senang, terkejut dan lainnya.
 Teori ding-dong: Teori ding-dong dikemukakan oleh Muller yang
menyatakan bahwa, semua makhluk memiliki sebuah getaran resonansi
alami, yang digemakan oleh manusia dalam perkataan awalnya dengan
suatu cara.
 Teori yo-he-ho: Teori yo-he-ho meyakini bahasa muncul dari kegiatan
Kerja sama yang teratur dan usaha untuk menyinkronisasi otot, sehingga
menghasilkan suatu suara yang “menghela” seperti ho.
 Teori ta-ta: Teori ini tidak ada dalam daftar Max Muller, tapi diajukan oleh
Sir Richard Paget pada tahun 1930. Menurut teori ta-ta, manusia membuat
perkataan pertama dengan menggerakan lidah yang meniru gerakan
manual, membuatnya terdengar bersuara.
B. DASAR-DASAR PENGETAHUAN
1. Definis Pengetahuan
 Secara etimologi, pengetahuan berasal dari bahasa Inggris
knowledge.Sedangkan secara terminology, Sidi Gazalba menjelaskan
bahwa pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu.
Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti dan
pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran (Gazalba,
1992)
2. Sumber Pengetahuan (Terjadinya Pengetahuan)
 Akal atau rasio
 Pengalaman
 Intuisi
 Wahyu

BAB IV

“LOGIKA DAN DEDUKSI DALAM SAINS”

A. LOGIKA DALAM SAINS


1. Hakikat logika
 Logika adalah berasal daribahasa latin „logos‟ yang berarti pertimbangan
akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Menurut George F. Kneller dalam buku Logic of Lenguage Education,
dalam Susanto mendefinisikan logika disebut sebagai penyelidikan tentang
dasar-dasar dan metode berfikir benar (correct reason). Sedangkan
menurut Irving M.Copi dalam Mundiri memaknai kata logika adalah ilmu
yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk
membedakan penalaran yang betul dan penalaran yang salah.
2. Pembagian Logika
 Logika Naturalis (alamiah)
 Logika Artifisialis (Logika ilmiah)
3. Logika dan Ilmu Pengetahuan
 Peran Logika
4. Manfaat Logika dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan
 Logika sudah jelas memberi manfaat bagi kehidupan manusia. Setiap
orang pasti memikirkan sesuatu menggunakan logika. Aristoteles dan para
pengikutnya memandang logika tidak dikategorikan sebagai suatu ilmu
diantara ilmu-ilmu lain. Menurut Aristoteles logika adalah persiapan yang
mendahului ilmu. Pembicaraan dan manfaat logika terus diperbincangkan
dan terus memberikan manfaat selagi manusia masih menggunakan akal
pikirannya. Kemampuan menalar menyebabkan manusia mampu
mengembangkan pengetahuan
B. DEDUKSI DALAM SAINS
1. Penalaran Deduktif (Rasionalisme/Logika Minor)
 Penalaran Deduktif adalah suatu kerangka atau cara berfikir yang bertolak
dari sebuah asumsi atau pernyataan yang bersifat umum untuk mencapai
sebuah kesimpulan yang bermakna lebih khusus. Ia sering pula diartikan
dengan istilah logika minor, dikarenakan memperdalami dasar-dasar
penyesuaian dalam pemikiran dengan hukum, rumus dan patokan patokan
tertentu.
2. Metode Penalaran Deduksi
3. Deduksi dan Ilmu Pengetahuan
4. Ciri Khas Penalaran Deduksi
 Sianida adalah racun dan dapat membunuh manusia
 Mirna tewas saat meminum kopi. Kopi beracun, racun apakah itu?
 Racun kopi Mirna adalah sianida, berapa kadar sianidanya?
 Kadar sianida 7000 mg, apakah kadar racunnya mampu membunuh
Mirna?
 Terbukti sianida 7000 mg mampu membunuh manusia

Anda mungkin juga menyukai