Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SARANA ILMU PENGETAHUAN DAN METODE BERPIKIR


Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Filsafat Ilmu
Dosen pengampu:
Moh. Aziz Arifin S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

1. Hasna Zulaikha
2. Siti Juwaeriyah
PROGRAM PENDIDIKAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
HIDAYATUT THULLAB
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahi kita banyak rahmat dan nikmat, yang
mana tanpa ridlo-NYA kami tidak akan dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah dari mata kuliah
teori organisasi ini dengan judul “Sarana Ilmu Pengetahuan dan Metode Berpikir”.

Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada banyak pihak yang telah rela membantu proses
penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kesalahan
baik dari penulisan maupun isi pembahasan. Oleh karena itu kami mohon dengan sangat kepada para pembaca,
sudi kiranya memberikan kritik dan saran guna memperbaiki makalah yang kami susun ini.

Kediri, 02 Mei 2023

Penyusun
SARANA ILMU PENGETAHUAN DAN METODE BERPIKIR

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan


Kata ilmu berasal dari bahasa Arab “alima” yang berarti pengetahuan. Namun, ada berbagai
macam pengetahuan. Dengan “pengetahuan ilmu” dimaksud pengetahuan yang pasti, eksak, dan
betul-betul terorganisir. Ilmu itu harus bersifat sistematis dan berdasarkan metodologi, ia berusaha
mencapai generalisasi.
Secara etimologis pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu “knowledge”.
Dalam encyclopedi of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang
benar. Sementara secara terminology akan dikemukakan beberapa definisi tentang pengetahuan.
Menurut Drs. Sidi Gazalba, pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu.
Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai akan sesuatu.
Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan (knowledge) adalah proses yang diketahui
manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri1.
Dari kedua definisi tersebut dapat diketahui pengertian (knowledge) merupakan suatu proses
atau pekerjaan yang timbul dari diri sendiri.
Sementara ilmu pengetahuan ialah pengetahuan yang telah diolah kembali dan disusun secara
metodis, sistematis, konsisten dan koheren.
B. Sarana Ilmiah atau Sarana Secara Ilmu Pengetahuan
Surisumantri, “Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah
dalam berbagai langkah yang harus ditempuh”. Sarana ilmiah merupakan suatu alat, dengan alat
ini manusia melaksanakan kegiatan ilmiah. Pada saat manusia melakukan tahapan kegiatan ilmiah
diperlukan alat berpikir yang sesuai dengan tahapan tersebut.
Sedangkan tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah untuk memungkinkan kita melakukan
penelaahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk
mendapatkan pengetahuan yang memungkinkan kita untuk bisa memecahkan masalah kita sehari-
hari.
Dari penjelasan yang dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa sarana ilmiah sangat penting
untuk diketahui dan dikuasai oleh seorang ilmuan, karena tanpa sarana ilmiah, kegiatan berpikir
ilmiah tidak dapat dilakukan dengan baik, karena sebenarnya sarana ilmiah itu adalah alat untuk
membantu dilakukannya kegiatan ilmiah.Sarana ilmiah ada beberapa macam yaitu bahasa, logika,
matematika dan statistika2.

1
Suaedi, Pengantar Filsafat Ilmu, (Bogor: IPB Press, 2016).
2
Hermanto, Sarana Berfikir Ilmiah dalam Ilmu Pengetahuan, jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat, vol 2 (4), 2022.
1. Bahasa Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
Bahasa memegang peranan penting dan suatu hal yang lazim dalam hidup dan kehidupan
manusia. Bahasa pada hakikatnya mempunyai dua fungsi utama yakni:
a. Sebagai sarana komunikasi antar manusia.
b. Sebagai sarana budaya yang mempersatukan kelompok manusia yang mempergunakan
bahasa tersebut.
Ada dua penggolongan bahasa yang umumnya dibedakan yaitu :
1.) Bahasa alamiah yaitu bahasa sehari-hari yang digunakan untuk menyatakan sesuatu,
yang tumbuh atas pengaruh alam sekelilingnya. Bahasa alamiah dibagi menjadi dua
yaitu: bahasa isyarat dan bahasa biasa.
2.) Bahasa buatan adalah bahasa yang disusun sedemikian rupa berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan akar pikiran untuk maksud tertentu. Bahasa buatan dibedakan menjadi
dua bagian yaitu: bahasa istilah dan bahasa antifisial atau bahasa simbolik. Bahasa
buatan inilah yang dikenal dengan bahasa ilmiah.
Bahasa ilmiah berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh
proses berpikir ilmiah. Yang dimaksud bahasa disini ialah bahasa ilmiah yang merupakan
sarana komunikasi ilmiah yang ditujukan untuk menyampaikan informasi yang berupa
pengetahuan dengan syarat bebas dari unsur emotif, reproduktif, obyektif, eksplisit. Bahasa
keilmuan adalah suatu sarana yang digunakan dalam komunikasi keilmuan.
2. Logika Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
Logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal
pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika didefinisikan sebagai:
pengkajian untuk berpikir secara sahih (Yasin et al., 2018). Logika dipakai untuk menarik
kesimpulan suatu proses berpikir berdasar cara tertentu, yang mana proses berpikir di sini
merupakan suatu penalaran untuk menghasilkan suatu pengetahuan. Logika dipilahkan dalam
logika alamiah dan logika ilmiah.
a. Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus
sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan
yang subjektif.
b. Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika ilmiah
menjadi ilmu khusus yang merumuskan asas-asas yang harus ditepati dalam setiap
penalaran.
3. Matematika Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
Matematika merupakan alat yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu
keadaan atau situasi melalui abstraksi, idealisasi, atau generalisasi untuk suatu studi ataupun
pemecahan masalah. Pentingnya matematika tidak lepas dari perannya dalam segala jenis
dimensi kehidupan. Hal tersebut menunjukkan pentingnya peran dan fungsi matematika,
terutama sebagai sarana untuk memecahkan masalah baik pada matematika maupun dalam
bidang.
Matematika adalah alat utama dalam komunikasi pemikiran keilmuan (Amir, 2014).
Beberapa sifat yang penting memungkinkan matematika memegang peranan yang sangat
penting dalam proses kegiatan keilmuan. Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut:
a. Matematika berhubungan dengan pernyataan yang berupa dalil dan konsekuensinya di
mana pengujian kebenaran serta matematis akan dapat diterima oleh tiap orang yang
rasional.
b. Matematika tidak tergantung kepada perubahan ruang dan waktu.
c. Matematika bersifat eksak dalam semua yang dikerjakannya meskipun dia
mempergunakan data yang tidak eksak (merupakan perkiraan).
d. Matematika adalah logika deduktif, yang mengubah pengalaman indera menjadi bentuk-
bentuk yang diskriminatif, kemudian bentuk ini diubah menjadi abstraksi, dan abstraksi
kemudian diubah menjadi generalisasi.
4. Statistika Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
Statistika merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh pengetahuan untuk
mengelolah dan menganalisis data dalam mengambil suatu kesimpulan kegiatan ilmiah
(Timotius, 2017). Untuk dapat mengambil suatu keputusan dalam kegiatan ilmiah diperlukan
data-data, metode penelitian serta penganalisaan harus akurat. Statistika diterapkan secara luas
dan hampir semua pengambilan keputusan dalam bidang manajemen. Tujuan dari
pengumpulan data statistik dapat dibagi ke dalam dua golongan besar, yang secara kasar dapat
dirumuskan sebagai tujuan kegiatan praktis dan kegiatan keilmuan.
Peranan Statistika dalam tahap-tahap metode keilmuan:
1. Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang akan diambil dari populas.
2. Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen.
3. Teknik untuk menyajikan data-data, sehingga data lebih komunikatif.
4. Alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis penelitian yang diajukan.
Hubungan statiska antara Sarana berfikir Ilmiah Bahasa, Matematika dan Statistika,
yaitu agar dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik, diperlukan sarana bahasa,
matematika dan statistika. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam
kegiatan berpikir ilmiah, dimana bahasa menjadi alat komunikasi untuk menyampaikan jalan
pikiran tersebut kepada orang lain. Dan ditinjau dari pola berpikirnya, maka ilmu merupakan
gabungan antara berpikir deduktif dan berpikir induktif. Matematika mempunyai peranan yang
penting dalam berpikir deduktif, sedangkan statistika mempunyai peranan penting dalam
berpikir induktif.
Penalaran induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan yang memiliki ruang
lingkup yang khas dan terbatas untuk menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan
yang bersifat umum. Sedangkan deduktif, merupakan cara berpikir dimana dari pernyataan
yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus, dengan memakai pola berpikir
silogismus.
C. Metode Berpikir
“Metode” merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-
langkah yang sistematis.
Berpikir merupakan ciri utama manusia dan juga manusia merupakan makhluk yang berakal.
Akal yang menjadi perbedaan pokok di antara manusia dan binatang, dan juga menjadi dasar dari
segala kebudayaan.
Berpikir juga dapat dikatakan suatu hal yang alamiah (fitrah atau natural) bagi setiap manusia
yang sehat atau tidak gila dikarenakan adanya unsur-unsur ciptaan yang telah diciptakan oleh Allah
SWT. Dalam proses berpikir sejatinya melibatkan unsur-unsur, yakni: otak yang sehat, pancaindra,
informasi atau pengetahuan sebelumnya dan fakta. Dari empat unsur di atas dapat kita rangkai
sebuah definisi sebagai berikut: “pemindahan pengindraan terhadap fakta melalui pancaindra ke
dalam otak yang disertai dengan informasi terdahulu yang digunakan untuk menafsirkan fakta
tersebut”.
Menurut Plato, Aristoteles, berpikir adalah bicara dengan dirinya sendiri di dalam batin untuk
mempertimbangkan, merenungkan, menganalisa, membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan-
alasan, menarik kesimpulan, meneliti suatu jalan pikiran, mencari berbagai hal yang berhubungan
satu sama lain, mengapa atau untuk apa sesuatu terjadi, serta membahas suatu realitas3.
Dari definisi tersebut dapat diketahui metode berpikir merupakan suatu cara dalam mengolah
fakta yang diterima oleh otak melalui pancaindra. Oleh karena itu, otak mulai mengolah informasi
yang diterima untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang pasti.

3
Ibid. hal, 506.
Metode berpikir pada umumnya ada 3 macam4, yaitu sebagai berikut:
❖ Metode rasional
❖ Metode ilmiah
❖ Metode logika
a. Metode rasional
Metode rasional adalah metode berpikir berupa mencerap suatu fakta melalui
panca indra kemudian disimpan di dalam otak lalu dihubungkan dengan informasi
terdahulu. Metode rasional dapat menghasilkan pemikiran baru dari penginderaan. Dia
juga dapat melahirkan kesadaran baru sehingga mengubah pandangan terhadap dunia,
seseorang, agama, kelompok atau sesuatu hal.
Jika metode rasional digunakan untuk menilai keberadaan sesuatu, maka
hasilnya pasti karena ada akibat dan efek dari sesuatu itu. contohnya Tuhan itu pasti
ada diketahui dari efek-Nya, yaitu segala ciptaan dan makhluk-makhluk-Nya beserta
seluruh dunia. namun jika metode rasional digunakan untuk mengetahui sifat-sifat
sesuatu maka hasilnya belum pasti/ relatif karena bergantung pada informasi-informasi
yang dimiliki. informasi bisa saja salah.
b. Metode ilmiah
Metode ilmiah adalah metode untuk mengetahui sifat suatu objek dengan
melakukan percobaan atas objek tersebut. cara percobaan ini adalah dengan
menempatkan suatu objek di laboratorium, di luar kondisi aslinya lalu melakukan
sesuatu pada objek itu lalu mengamati hasilnya. dari hasil percobaan itu ditarik
kesimpulan. metode ilmiah hanya dapat digunakan pada materi karena hanya materi
yang dapat diperlakukan sebagai percobaan di laboratorium.
Dalam metode berpikir ilmiah tidak lepas dari fakta kejadian alam yang
kebenarannya selalu ada hubungannya dengan hasil uji eksperimental. Suatu
pengetahuan ilmiah disebut sahih ketika melakukan penyimpulan yang benar pula.
Kegiatan penyimpulan inilah yang disebut dengan logika.
c. Metode logika
Logika sebenarnya bukan metode berpikir, tapi teknik berpikir. Teknik berpikir
logika adalah membangun pemikiran di atas pemikiran yang lain lalu menguji dengan
penginderaan dan mencapai kesimpulan. Logika diperoleh dengan metode induksi dan
deduksi.

4
Subhalaqoh, Metode Berpikir, https://subhalaqah.wordpress.com, diakses pada 08 Februari 2017.
❖ Metode induksi
Metode induksi adalah suatu cara penganalisis ilmiah yang bergerak dari hal-
hal yang bersifat khusus (individu) menuju pada hal yang bersifat umum
(universal).
Contoh:
Kita tahu bahwa gajah memiliki mata, kambing juga memiliki mata, dan
demikian pula lalat memiliki mata. Dengan demikian kita dapat
menyimpulkan secara induktif bahwa semua hewan memiliki mata.
❖ Metode deduksi
Metode deduksi adalah kebalikan dari metode induksi. Yaitu bergerak dari
hal-hal yang bersifat umum (universal) kemudian ditetapkan hal-hal yang
bersifat khusus (individu).
Contoh:
➢ Semua manusia bisa mati,
➢ Socrates adalah manusia, dan
➢ Jadi, Socrates bisa mati.
DAFTAR PUSTAKA

Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: IPB Press.


Hermanto. 2022. Sarana Berfikir Ilmiah dalam Ilmu Pengetahuan. Jurnal penelitian dan pengabdian
masyarakat. vol 2 (4).
Subhalaqoh. 2017. Metode Berpikir. https://subhalaqah.wordpress.com.

Anda mungkin juga menyukai