Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH

FILSAFAT ILMU PSIKOLOGI

NAMA KELOMPOK :

ALMANNA NINING SASMITA 22101157510139

GHAZI AFZAL HAFIZ 22101157510150

MIKE SESKIA OKRA 22101157510161

DOSEN : RIA OKFRIMA, S.Psi, MM

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya. Sehingga makalah tentang mensyukuri nikmat dan berlaku sabar dapat kami
selesaikan dengan baik serta tepat waktu. Mensyukuri nikmat dan berlaku sabar harus senantiasa
kita tanamkan dalam diri kita.Dan Makalah ini kami buat untuk memberikan ringkasan kepada
pembaca tentang mensyukuri nikmat dan berlaku sabar.

Semoga makalah yang kami buat ini bisa bermanfaat bagi orang banyak. Kami sangat
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah kami ini. Oleh sebab itu,kritikan dan
saran yang membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami
mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing kami yaitu Bapak Irdam, S.Psi, MM. Dan
kami mengucapkan trimakasih kepada pihak yang sudah menolong dan ikut serta dalam

pembuatan makalah ini. Atas perhatian dan waktunya kami ucapkan terimakasih.

Padang,12 Oktober 2022

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 sarana berfikir ilmiah dan ilmu pengetahuan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam memahami suatu pengetahuan diperlukan sebuah pendekatan, hal ini terkait jenis
pengetahuan itu sendiri yaitu pengetahuan rasional (melalui penalaran rasional), pengetahuan
empiris (melalui pengalaman konkrit), dan pengetahuan intuitif (melalui perasaan secara
individu). Sehinga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah hasil tau manusia atas
kerjasama antara subjek yang mengetahui dan objek yang diketahui. Pengetahuan bersifat
dinamis, dalam artian terus berkembang menuju kesempurnaan. Perkembangan pengetahuan
sangat dipengaruhi oleh ilmu dimana ilmu dibangun berdasarkan metode ilmiah yang bersifat
objektif, ada aturan atau prosedur eksplisit yang mengikat; bersifat empiris karena dapat
dibuktikan, diketahui dan diukur; dapat menjelaskan dan memprediksi peristiwa dalam bidang
ilmunya. Pengetahuan berkembang secara signifikan karena mengikuti kaidah ilmiah, seperti
karya ilmiah yang ditulis secara ilmiah, dalam pengertiannya tulisan ilmiah adalah karya seorang
ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan
orang lain sebelumnya (Dwiloka, 2005). Dalam memahami secara ilmiah dan mendalam terkait
ilmu dan pengetahuan melalui pemikiran filsafat, hal ini “Telaah Buku Filasafat Ilmu (Sebuah
Pengantar Populer) oleh Jujun S. Suriasumantri” ini dalam analisis identifikasi proses kerangka
pikir, pola pikir dan landasan pemikiran terkait hubungan ilmu dan pengetahuan.

1.2. Tujuan

Berdasarkan latar belakang seperti telah diuraikan, maka penulisan telaah ilmiah
mengenai “Telaah Buku Filasafat Ilmu (Sebuah Pengantar Populer) oleh Jujun S. Suriasumantri”
sebagai pendekatan untuk mempelajari proses kerangka pikir, pola pikir dan landasan pemikiran
terkait hubungan ilmu dan pengetahuan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sarana berfikir ilmiah dan ilmu pengetahuan

 Sarana berfikir ilmiah

Disusun oleh: Indaryanti dan Farahdiba

Berfikir menurut Salam (1997:139) adalah suatu aktivitas untuk menemukan


pengetahuan yang benar atau kebenaran. Berpikir dapat juga diartikan sebagai proses
yang dilakukan untuk menentukan langkah yang akan ditempuh.
Ilmiah adalah ilmu. Jadi berpikir ilmiah adalah proses atau aktivitas manusia
untuk menemukan atau mendapatkan ilmu yang bercirikan dengan adanya:
1. kausalitas,
2. analisis
3. sintesis
Dalam epistemology atau perkembangan untuk mendapatkan ilmu, diperlukan
adanya sarana berpikir ilmiah. Sarana berpikir ilmiah ini adalah alat bagi metode ilmiah
dalam melakukan fungsinya secara baik. Jadi fungsi sarana berpikir ilmiah adalah
membantu proses metode ilmiah untuk mendapat ilmu atau teori yang lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari sarana berpikir ilmiah adalah
1. Sarana berpikir ilmiah bukanlah ilmu, melainkan kumpulan pengetahuan
yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah.
2. Tujuan mempelajari metode ilmiah adalah untuk memungkinkan kita
melakukan penelaahan ilmiah secara baik.
Adapun sarana berpikir ilmiah adalah : bahasa, logika, matematika dan statistika.
Keempat sarana berpikir ilmiah ini sangat berperan dalam pembentukan ilmu yang baru.
Syarat suatu ilmu adalah bila ilmu itu sesuai dengan pengetahuannya dan sesuai
dengan kenyataannya, atau dengan kata lain suatu ilmu itu berada di dunia empiris dan
dunia rasional, seperti yang tertera pada bagan 1. Andaikan ilmu itu bergerak dari
khasanah ilmu yang berada di dunia rasional, kemudian ilmu itu mengalami proses
deduksi. Dalam proses deduksi ini, sarana berpikir ilmiah yang berperan adalah logika
dan matematika. Di sini teori-teori yang ada dapat dikaitkan dengan fenomenafenomena
sehingga terjadilah hipotesis atau dugaan, dalam hal ini disebut sebagai
ramalan. Ramalan ini perlu diuji melalui tahapan pengujian. Tahapan pengujian
dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Dalam proses pengujian dilakukan
pengumpulan fakta-fakta di lapangan atau di dunia empiris. Selanjutnya, dilakukan
pengujian dengan berbantuan sarana berpikir ilmiah statistika, sehingga terjadi proses
induksi untuk mendapat kasanah ilmu yang lain. Proses ini akan berulang terus, sehingga
ilmu tersebut selalu berkembang untuk mendapatkan ilmu yang baru atau ilmu yang lain.

 Jurnal Sarana Berpikir Ilmiah


Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana
yang berupa bahasa, matematika dan statistika. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang
dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah dimana bahasa merupakan alat berpikir dan alat
komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain. Ditinjau dari pola
berpikirnya maka ilmu merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan berpikir induktif.
Untuk itu maka penalaran ilmiah menyadarkan diri kepada proses logika deduktif dan logika
induktif. Matematika mempunyai peranan yang sangat penting dalam berpikir deduktif ini
sedangkan statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif
Kata Kunci: Berfikir, Ilmiah, Bahasa
Full Text:
PDF (BAHASA INDONESIA)
References
Bachtiar, Amsal. 2011. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ke Tiga. Jakarta: Balai Pustaka
Salam, Burhanudin. 1997. Logika Materiil Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta
Suriasumantri, S. Jujun. 1990. Filsafat Ilmu Suatu Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito, 1996.
http://www.geocities.ws/m_win_afgani/arsip/03_SARANA_BERPIKIR_ILMIAH.pdf
Http://blog.unsri.ac.id/aprizal/sarana-berpikir-ilmiah-bahasa-matematika-dan-statistika/sr/3560/
DOI: http://dx.doi.org/10.33477/bs.v6i2.170
Article Metrics
Abstract view : 4863 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 10085 times
Refbacks
There are currently no refbacks.
 Jurnal sarana berfikir pada manusia

Kegiatan berpikir merupakan salah satu keseharian yang tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan manusia, karena kehadirannya mampu mempengaruhi manusia terhadap berbagai
aspek kehidupannya. Tujuan dalam penulisan artikel ini ialah untuk mengetahui serta memahami
bagimana peran filsafat sebagai sarana berpikir manusia. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling dan
teknik analisis data menggunakan analisis data interaktif yang dimulai dengan reduksi data,
tabulasi data, klasifikasi data, interpretasi data, dan kesimpulan. Berdasarkan hasil paparan serta
analisis menunjukkan, bahwa filsafat merupakan bagian penting dari sarana berpikir manusia,
dimana proses berpikir filsafat yaitu berpikir secara mendalam, dari berbagai sudut pandang,
serta menyeluruh, sehingga kebenaran yang pasti bisa ditemukan. Mengingat peran penting
filsafat tersebut, maka tentunya hal ini sangat dibutuhkan oleh manusia sepanjang masa.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

 Mengembangkan Peran Matematika Sebagai Alat Berfikir Iilmiah Melalui Pembelajaran


Berbasis Lesson Study

Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang
ingin kita sampaikan. Selain sebagai bahasa, matematika juga berfungsi sebagai alat berpikir
ilmiah. Pada artikel ini akan dibahas mengenai pembelajaran yang mengembangkan peran
matematika sebagi alat berfikir ilmiah pada materi grafik fungsi piecewice. Kesimpuan yang
didapat adalah dengan mengembangkan peran matematika sebagai alat berfikir ilmiah,
mahasiswa mampu untuk mengembangkan pemikiran matematis mereka sehingga mahasiswa
mendapat pengetahuan yang bermakna dan mendalam.
Kata kunci: Peran Matematika, alat berfikir ilmiah, Lesson Study
Full Text:
PDF
References
Depdiknas. 2004. Kurikulum Mata Pelajaran Matematika SMP. Jakarta: Depdiknas.
Hendayana, S., dkk. 2006. Lesson Study. Suatu Strategi untuk Meningkatkan Keprofesionalan
Pendidik. Bandung: UPI Press.
Janzen, H. 2005. Using the Japanese Lesson Study in Mathematics. Online
http://www.Glencoe.com/ diakses pada 1 Oktober 2015
Lewis, C.C. 2002. Lesson Study: A Handbook of Teacher-Led Instructional Change.
Philadelphia, PA: Research for Better Schools, Inc
Russel, B. 1965. On The Philosophy of Science. New York : the Boobs-Merril
Saito, E. 2005. Changing Lessons, Changing Learning: Case Study of Piloting Activities under
IMSTEP. Prosiding Seminar Nasional MIPA dan Pembelajarannya dan Exchange Experience of
IMSTEP. Malang, 5-6 September.
Sparks, D. 1999. Using Lesson Study to Improve Teaching. Online http: //www. nsdc.org/
library/diakses pada 1 Oktober 2015.
Suherman, E., dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jica-
Universita Pendidikan Indonesia.
Suriasumantri, J.S. 2007. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pusataka Sinar
Harapan
Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM. 1992. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberti.
Tim PPPG Matematika. 2004. Pembelajaran Matematika yang Kontektual/Realistik. Yogyakarta:
PPPPTK Matematika Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.31932/ve.v7i2.77
Article Metrics
Abstract view : 905 times
PDF - 2472 times
Refback
There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan

 Pembelajaran analisis artikel ilmiah untuk meningkatkan kemampuan berpikir


ilmiah

Mahasiswa sebagai masyarakat ilmiah tentunya harus mampu berpikir ilmiah.


Dalam berpikir ilmiah mahasiswa harus obyektif, rasional, terbuka, dan selalu beorientasi pada
kebenaran. Akan tetapi masih banyak mahasiswa yang belum mampu berpikir ilmiah, hal ini
dapat dilihat ketika mahasiswa mulai menyusun proposal penelitian untuk skripsi belum dapat
menerapkan metode ilmiah dengan benar. Selain itu, plagiatisme dalam penyusunan skripsi
marak terjadi. Apabila hal tersebut terus berlanjut, kualitas pendidikan di perguruan tinggi akan
semakin menurun, karena lulusan perguruan tinggi setidaknya mampu melakukan penelitian dan
memiliki kemampuan berpikir ilmiah. Makalah ini membahas kemungkinan menerapkan konsep
pembelajaran analisis artikel ilmiah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir ilmiah.
Penelitian ini merupakan Penelitian Eksperimen, lokasi penelitian di Program Studi Pendidikan
Biologi IKIP PGRI Semarang. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa semester
IV Program Studi Pendidikan Biologi pada matakuliah Genetika. Data yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah kemampuan berpikir ilmiah mahasiswa dalam menganalisis artikel ilmiah,
data diambil dari hasil belajar berupa hasil analisis artikel ilmiah sebagai salah satu produk dari
proses berpikir ilmiah
Praptining Rahayu, Maria Ulfah, Lussana Rossita Dewi
Prosiding Seminar Biologi 10 (2), 2013

 Penelitian analisis data lenelitian (primer dan skunder)bagi mahasiswa kesatuan


Penelitian merupakan investigasi ilmiah mengenai suatu permasalahan pada suatu bidang
keilmuan. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan melalui
prosedur ilmiah. Penelitian dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang dilakukan dengan
cara melakukan observasi, identifikasi masalah, perumusan kerangka berfikir, perumusan
hipotesis, pengumpulan data, analisis dan interpretasi data dan penarikan kesimpulan. Agar dapat
menghasilkan suatu penelitian yang baik, dibutuhkan pola pikir ilmiah, yakni pola pikir yang
logis dan empiris. Selanjutnya untuk melakukan penelitian ilmiah diperlukan sarana berpikir
ilmiah berupa : bahasa Ilmiah, logika matematika dan logika statistika

Anda mungkin juga menyukai