Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/360160240

Sarana Berfikir Ilmiah

Preprint · April 2022


DOI: 10.13140/RG.2.2.31000.26888

CITATIONS READS

0 3,690

1 author:

Hudzaifah Achmad Qotadah


Universitas Islam Indonesia
43 PUBLICATIONS 58 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Hudzaifah Achmad Qotadah on 24 April 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


HUDZAIFAH ACHMAD QOTADAH
Hukum Islam Progrom Doktor, Univesitas Islam Indonesia, Yogyakarta
e-mail: hudzaifahachmad47@gmail.com
Mata Kuliah: Filsafat Ilmu
Dosen: Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, M.A.

Book Review: Jujun S. Suriasumantri. (2003). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar


Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Chapter: Sarana Berfikir Ilmiah

Sebagai proses, ilmu pengetahuan merupakan suatu rangkaian kegiatan


ilmiah yang menggunakan rasio atau pikiran dan diusahakan secara rasional,
kognitif, serta bersifat teleologis (memiliki tujuan). Untuk melakukan kegiatan
ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir. Penguasaan sarana berpikir ilmiah
ini merupakan suatu hal yang bersifat imperatif bagi seorang ilmuwan. Tanpa
menguasai hal ini maka kegiatan ilmiah yang baik tak dapat dilakukan.
Menurut Jujun S.Suriasumantri. Berpikir merupakan kegiatan akal untuk
memperoleh pengetahuan yang benar. Berpikir ilmiah adalah kegiatan akal yang
menggabungkan induksi dan deduksi. Mempelajari sarana berfkir ilmiah ini
layaknya kita mempelajari berbagai cabang ilmu, tetapi sarana ilmiah bukan
merupakan ilmu melainkan sebagai kumpulan pengetahuan yang diperoleh
berdasarkan metode ilmiah. Adapun tujuan dari mempelajari sarana berpikir
ilmiah ialah untuk memungkinkan kita melakukan penelaahan ilmiah secara baik,
sedangkan tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk mendapat pengetahuan
yang memungkinkan kita untuk bisa memecahkan masalah kita sehari-hari.
Pada dasarnya untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan
baik maka diperlukan pemikiran rasional, yaitu kritis, logis, dan sistematis. Dan
kemampuan berpikir tersebut sangat dibantu oleh 4 sarana berpikir ilmiah
antaranya seperti berikut;

1. Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh
proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat
komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain. Bahasa
memungkinkan manusia untuk berfikir secara abstrak dimana obyek-obyek yang
faktual dapat ditransformasikan menjadi simbol-simbol yang bersifat abstrak.
Bahasa diperlukan manusia atau sebagai fungsi: alat komunikasi atau fungsi
komunikatif dan alat budaya yang mempersatukan manusia yang menggunakan
bahasa tersebut atau fungsi kohesif. Di dalam fungsi komunikatif terdapat 3 unsur
yang digunakan untuk menyampaikan hal-hal sebagaimana yang dinyatakan oleh
Kneller antaranya; (1) buah pikiran (unsur penalaran); (2) perasaan (unsure
motif); dan (3) sikap (unsur afektif).

1
Secara asas, proses komunikasi yang bersifat ilmiah mestilah terbebas dari
unsure motif, bertujuan agar pesan atau informasi yang hendak disampaikan
kepada khalayak ramai dapat diterima secara reproduktif yang identik dengan
pesan yang dikirimkan. Selain itu, bahasa memberikan manusia sebuah
kemampuan atau kapasitas dalam membuka tabir rahasia alam dalam berbagai
teori seperti elektronik, relativitas dan sebagainya. Namun, tidak dipungkiri pula
bahwasanya bahasa ikut mengalami perkembangan disebabkan pengalaman dan
pemikiran manusia yang juga sentiasa berkembang. . Berbahasa dengan jelas
adalah makna yang terkandung dalam kata-kata harus diungkapkan secara
tersurat untuk mencegah pemberian makna yang lain. Berbahasa dengan jelas
artinya juga mengungkapkan pendapat atau pikiran secara jelas.
Dalam bukunya, Jujun menyatakan bahwa keunikan manusia bukanlah
terletak pada kemampuan berpikir melainkan terletak pada kemampuan
berbahasa. Berpikir sebagai proses berkerjanya akal dalam menelaah sesuatu
merupakan ciri hakiki manusia. Dan hasil kerjanya dinyatakan dalam bentuk
bahasa. Bahasa memegang peranan penting dan suatu hal yang lazim dalam
kehidupan manusia. Dengan demikian, peranan bahasa dalam sarana berpikir
ilmiah yaitu sebagai alat komunikasi verbal bertujuan untuk menyampaikan atau
mengungkapkan hasil-hasil perenungan seseorang kepada orang lain agar bisa
dipahami dan dimengerti baik pemikiran yang berlandasan induktif maupun
deduktif.

2. Logika
Logika ialah jalan fikiran bersifat masuk akal, logika disebut juga sebagai
penalaran. Penalaran diartikan sebagai suatu proses penemuan kebenaran dimana
setiap jenis penalaran mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing. Adapun
logika merupakan cara berfikir untuk menuju sebuah kesimpulan yang benar.
Ditinjau dari pola berpikirnya, maka ilmu merupakan gabungan antara berpikir
atau berlogika deduksi dan induksi. Logika deduksi atau disebut juga silogisme
bermakna sebuah proses menarik kesimpulan dari pernyataan yang bersifat
umum atas hal yang bersifat khusus. Misalnya, semua manusia akan mati, Faiz
manusia, dan Faiz akan mati.
Adapun logika induksi ialah kebalikan dari logika deduksi dimana logika
induksi merupakan suatu proses menarik kesimpulan dari peryataan-pernyataan
yang bersifat khusus menuju pernyataan yang bersifat umum. Misalnya, Faiz,
Dewi, Nur, dkk adalah manusia, dan semuanya akan mati, alhasil semua manusia
akan mati.
Selain itu, logika juga merupakan alat dasar yang dipakai manusia
melakukan penalaran, dari proses mengidentifikasi, mendefinisikan,
membandingkan, pengambilan keputusan hubungan antara satu pengertian
dengan pengertian lainnya, serta melakukan kegiatan penyimpulan.

3. Matematika
Bahasa verbal seperti telah kita lihat sebelumnya mempunyai beberapa
kekurangan yang sangat mengganggu. Untuk mengatasi kekurangan yang terdapat
2
pada bahasa maka kita berpaling kepada matematika. Dalam hal ini dapat kita
katakan bahwa matematika adalah bahasa yang berusaha untuk menghilangkan
sifat kabur, majemuk dan emosional dari bahasa verbal. Lambang-lambang dari
matematika dibikin secara artifisial dan individual yang merupakan perjanjian
yang berlaku khusus untuk masalah yang sedang kita kaji.
Matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna
dari pernyataan yang hendak disampaikan dimana lambing-lambang matematika
bersifat artifisial (buatan) yang akan mempunyai arti setelah sebuah makna
diberikan padanya. Tanpa itu matematika hanyalah sebuah kumpulan rumus-
rumus yang mati tanpa memiliki arti atau makna. Jika dibandingkan dengan
bahasa verbal, matematika memiliki beberapa keunggulan sebab matematika
mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan kita untuk melakukan
pengukuran secara kuantitatif. Dengan bahasa verbal hanya bisa mengemukakan
peryataan yang bersifat kualitatif. Sifat kuantitatif dari matematika meningkatkan
daya prediktif dan kontrol dari ilmu. Ilmu memberikan jawaban yang lebih bersifat
eksak yang memungkinkan pemecahan masalah secara lebih tepat dan cermat.
Selain itu matematika berfungsi sebagai bahasa, matematika juga berfungsi
sebagai alat berpikir. Wittgenstein menyatakan bahwa tidak lain ialah sebagai
metode berfikir logis sehingga berdasarkan perkembangannya masalah yang
dihadapi logika semakin kompleks, maka diperlukan struktur analisis yang lebih
sempurna salah satunya melalui fungsi matematika. Bahkan dalam peradaban
Yunani, meletakkan dasar matematika sebagai cara berfikir rasional dengan
menetapkan berbagai pondasi maupun definisi tertentu, bertujuan untuk
terwujudnya komunikasi yang cermat dan juga tepat. Dengan demikian,
matematika secara garis besarnya merupakan pengetahuan yang disusun secara
konsisten berdasarkan logika deduktif.

4. Statistika
Statistika merupakan sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana cara
merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, lalu menginterpretasikan, dan
akhirnya menyajikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang bersangkutan
dengan suatu data. Yang menjadi dasar teori statistika adalah peluang. Konsep
statistika sering dikaitkan dengan distribusi variabel yang ditelaah dalam suatu
populasi. Statistika mampu memberikan secara kuantitatif tingkat ketelitian dari
kesimpulan yang ditarik
Ilmu secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang telah
teruji kebenarannya. Statistika memberikan kemampuan kepada kita untuk
mengetahui apakah suatu hubungan kausalita antara dua faktor atau lebih bersifat
kebetulan atau memang benar-benar terkait dalam suatu hubungan yang bersifat
empiris. Pengamatan secara sepintas lalu sering memberikan kesan kepada kita
terdapatnya suatu hubungan kausalita antara beberapa faktor, di mana kalau kita
teliti lebih lanjut ternyata hanya bersifat kebetulan.
Jadi dalam hal ini statistika berfungsi meningkatkan ketelitian pengamatan
kita dalam menarik kesimpulan dengan jalan menghindarkan hubungan semu
yang bersifat kebetulan. Maka, statistika merupakan bagian daripada sarana
3
berfikir yang diperlukan dalam memproses sebuah pengetahuan dengan secara
ilmiah.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Sarana berfikir
ilmiah pada dasarnya ada tiga yaitu; (1) Bahasa sebagai sarana berfikir ilmiah,
berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan jalan fikiran seluruh
proses berfikir ilmiah; (2)Logika sebagai sarana berfikir ilmiah, logika menjadi
sebuah sarana atau cara berfikir untuk menuju sebuah kesimpulan yang benar
baik berlogika secara deduksi maupun induksi; (3) Matematika sebagai sarana
berfikir ilmiah, berperan penting dalam berfikir deduktif sehingga mudah diikuti
dan mudah dilacak kembali kebenarannya; dan (4) Statistika sebagai sarana
befikir ilmiah, berperan penting dalam berfikir induktif dan mencari konsep-
konsep yang berlaku umumm
Sebagai penutup, buku karya Jujun S. Suriasumantri, berjudul “Filsafat Ilmu
Sebuah Pengantar Populer”, merupakan salah satu buku yang dikisahkan dengan
sangat baik dan bahkan lucu, ditambah dengan foto-foto dan karikatur yang unik
dan menghibur pembaca. Penulis sangat pandai membuat diskusi serius seperti
filosofi ini dengan cukup menarik dimana ia memberikan studi kasus dengan
berbagai contoh yang mudah dibayangkan dan menarik.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai