Berfikir
Ilmiah
Tugas Kelompok
Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Berfikir ilmiah adalah proses berpikir untuk sampai pada suatu kesimpulan yang
berupa pengetahuan. Definisi lain menyebutkan bahwa berfikir ilmiah adalah
proses atau aktifitas manusia untuk menemukan atau mendapatkan ilmu yang
bercirikan dengan adanya kausalitas, analisis dan sintesis.
Untuk melakukan kegiatan berfikir ilmiah secara baik diperlukan sarana berfikir
ilmiah. Penguasaan sarana berfikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang bersifat
imperatif bagi seorang ilmuwan.
Sarana Berfikir Ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan
ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh”. (Surisumantri , 2009:165)
Konsep Dasar
Fungsi Sarana Berpikir Ilmiah. Suriasumantri (2009 :167), ”... fungsi sarana ilmiah
adalah membantu proses metode ilmiah, dan bukan merupakan ilmu itu sendiri”.
Sarana ilmiah mempunyai fungsi-fungsi yang khas dalam kegiatan ilmiah secara
menyeluruh dalam mencapai suatu tujuan tertentu (Suriasumantri, 2009:165)
Sarana berpikir ilmiah ada empat, yaitu: bahasa, logika, matematika dan statistika
(Suriasumantri, 2009:167).
Sarana berpikir ilmiah berupa bahasa sebagai alat komunikasi verbal untuk
menyampaikan jalan pikiran kepada orang lain, logika sebagai alat berpikir agar
sesuai dengan aturan berpikir sehingga dapat diterima kebenarannya oleh orang
lain, matematika berperan dalam pola berpikir deduktif sehingga orang lain dapat
mengikuti dan melacak kembali proses berpikir untuk menemukan kebenarannya,
dan statistika berperan dalam pola berpikir induktif untuk mencari kebenaran
secara umum.
Bahasa
Manusia dapat berfikir dengan baik karena dia mempunyai bahasa. Tanpa Bahasa
maka manusia tidak akan dapat berfikir secara rumit dan abstrak seperti apa yang
kita lakukan dalam kegiatan Ilmiah. Demikian juga tanpa bahasa maka kita tak
dapat mengkomunikasikan pengetahuan kita kepada orang lain.
Dalam komunikasi ilmiah, tentu yang dipakai adalah bahasa ilmiah, lisan mau pun
tulisan. Bahasa ilmiah berbeda dengan bahasa sastra, bahasa agama, bahasa
percakapan sehari - hari, dan ragam bahasa lainnya.
Bahasa
REPRODUKTIF / INTER
INFORMATIF ANTISEPTIK
INTER SUBJEKTIF
SUBJEKTIF
Bahasa
KELEMAHAN BAHASA
Multi fungsi Bersifat Kabur Pluralistik Sirkular
Bahasa sebuah kata sukar sebuah kata bahasa sering
mempunyai diberi definisi mempunyai bersifat berputar-
multifungsi yang tepat banyak arti atau putar
(ekspresif, konatif, beberapa kata
representasional, yang memberikan
informatif, arti yang sama
deskriptif,
simbolik, emotif,
afektif)
LOGIKA
Dalam bahasa sehari - hari perkataan logika atau logis menunjukkan cara berpikir atau
cara hidup atau sikap hidup tertentu yaitu yang masuk akal, yang wajar, yang beralasan
atau berargumen, yang ada rasionya atau hubungan - hubungan rasionalnya yang dapat
dimengerti walaupun belum tentu disetujui tentang benar atau salahnya.
Menurut Bakhtiar (2009:212), ”Logika adalah sarana untuk berpikir sistematis, valid dan
dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu, berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan
aturan-aturan berpikir, seperti setengah tidak boleh lebih besar daripada satu”.
Logika merupakan kumpulan kaidah-kaidah yang memberi jalan (system) berpikir tertib
dan teratur sehingga kebenarannya dapat diterima oleh orang lain. Logika akan
memberi suatu ukuran (norma) yakni suatu anggapan tentang benar dan salah terhadap
suatu kebenaran. Ukuran kebenarannya adalah logis.
LOGIKA
BENTUK LOGIKA
DEDUKSI INDUKSI
Dengan matematika, sifat kabur, majemuk dan emosional dari bahasa dapat
dihilangkan. Lambang yang digunakan dalam matematika lebih eksak dan jelas,
lambang-lambang tersebut tidak bisa dicampuri oleh emosional seseorang, suatu
lambang dalam matematika jelas hanya mengandung satu arti sehingga orang lain
tidak dapat memberikan penafsiran selain dari maksud pemberi informasi.
Menurut Suherman (2003) Peranan Matematika sebagai sarana berfikir ilmiah dapat
menggunakan alat-alat yang mempunyai kemampuan sebagai berikut:
Menggunakan algoritma.
Melakukan manipulasi secara matematika.
Mengorganisasikan data.
Memanfaatkan symbol, table dan grafik.
Mengenal dan menenukan pola.
Menarik kesimpulan.
Membuat kalimat atau model matematika.
Membuat interpretasi bangun geometri.
Memahami pengukuran dan satuanya.
Menggunakan alat hitung dan alat bantu lainya dalam matematika, seperti tabel
matematika, kalkulator, dan komputer.
STATISTIKA