Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BAHASA SEBAGAI SARANA BERFIKIR ILMIAH


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Suyitno Muslim, M. Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 7

 Dhika Adhi Pinantyo (1501621004)


 Ika Nurkhofi Rahayu (1501621057)
 Muhammad Fauzan Putra (1501621030)
 Rasyid Dany Saputra (1501621014)
 Widi Dwipayana (1501621038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Bahasa Sebagai Sarana
Berpikir Ilmiah” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah berjudul “Bahasa Sebagai Sarana Berpikir
Ilmiah” ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Prof. Dr. Suyitno Muslim, M. Pd, selaku
dosen mata kuliah Filsafat Ilmu di program studi Pendidikan Teknik Elektro, Universitas
Negeri Jakarta. Selain itu, kami selaku penulis juga berharap agar laporan penelitian ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang sarana berfikir ilmiah.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Suyitno
Muslim, M. Pd selaku desen mata kuliah Filsafat Ilmu. Karena tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait dengan bidang studi yang kami tekuni
dalam rangka menuntut ilmu.Penulis juga mengucapkan teima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah yang berjudul “Bahasa Sebagai Sarana
Berpikir Ilmiah” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 16 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Maksud dan Tujuan..........................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Sarana Berpikir Ilmiah....................................................................2
B. Tujuan dan Fungsi Sarana Berpikir Ilmiah.......................................................2
C. Peran Bahasa Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah.................................................3
D. Diskusi..............................................................................................................6
BAB III : SOAL DAN PEMBAHASAN
A. Soal...................................................................................................................7
B. Jawaban dan Pembahasan................................................................................7

BAB IV : PENUTUP...........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berpikir ilmiah adalah suatu proses berpikir menggunakan akal budi untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan. Dalam prosesnya kegiatan berpikir ilmiah ini
memerlukan alat yang bisa membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus
ditempuh. Alat yang dapat membantu proses kegiatan berpikir ilmiah disebut sarana
berpikir ilmiah.
Untuk dapat berpikir secara ilmiah, seseorang tentu saja harus menguasai sarana
berpikir ilmiah, tanpa penguasaan sara berpikir ilmiah tentu tidak akan dapat
melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah, diantara sarana dalam berpikir ilmiah adalah
Bahasa, Matematika dan Statistika.
Bahasa sebagai sarana komunikasi antar manusia, tanpa bahasa tiada komunikasi.
Tanpa komunikasi apakah manusia dapat bersosialisasi, dan apakah manusia layak
disebut makhluk sosial? Sebagai sarana komunikasi maka segala yang berkaitan dengan
komunikasi tidak terlepas dari bahasa, seperti berfikir sistematis dalam menggapai ilmu
dan pengetahuan. Dengan kata lain, tanpa mempunyai kemampuan berbahasa seseorang
tidak dapat melakukan kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur.
Mengingat akan pentingnya hal tersebut, dalam makalah ini penyusun akan
membahas lebih dalam tentang sarana berfikir ilmiah yang berupa bahasa, logika,
matematika dan statistika.

B. Rumuan Masalah
1. Apa pengertian sarana berpikir ilmiah?
2. Apa tujuan dan fungsi sarana berpikir ilmiah?
3. Bagaimana peranan bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah?

C. Maksud dan Tujuan


1. Untuk megetahui pengertian sarana berpikir ilmiah.
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi sarana berpikir ilmiah.
3. Untuk mengetahui peranan bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sarana Berpikir Ilmiah


Berpikir ilmiah adalah berpikir yang logis dan empiris. Logis adalah masuk akal, dan
empiris adalah dibahas secara mendalam berdasarkan fkata yang dapat dipertanggung
jawabkan, selain itu menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, dan
mengembangkan. Berpikir merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan.
Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran
tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan.
Berpikir ilmiah adalah kegiatan akal yang menggabungkan induksi dan deduksi.
Induksi adalah cara berpikir yang di dalamnya kesimpulan yang bersifat umum ditarik
dari pernyataan- pernyataan atau kasus-kasus yang bersifat khusus, sedangkan deduksi
ialah cara berpikir yang didalamnya kesimpulan yang bersifat khusus ditarik dari
pernyataan-pernyataan yang bersifat umum.
Sarana berfikir ilmiah merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam
berbagai langkah yang harus ditempuh tanpa penguasaan sarana berpikir ilmiah kita tidak
akan dapat melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah yang baik. Mempunyai metode
tersendiri yang berbeda dengan metode ilmiah dalam mendapatkan pengetahuannya sebab
fungsi sarana berpikir ilmiah adalah membantu proses metode ilmiah.
Pengertian Sarana Berfikir Ilmiah menurut para ahli :
1. Menurut Salam (1997:139): Berpikir ilmiah adalah proses atau aktivitas manusia
untuk menemukan/mendapatkan ilmu. Berpikir ilmiah adalah proses berpikir
untuk sampai pada suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.
2. Menurut Jujun S. Suriasumantri. Berpikir merupakan kegiatan akal untuk
memperoleh pengetahuan yang benar. Berpikir ilmiah adalah kegiatan akal yang
menggabungkan induksi dan deduksi.
3. Menurut Kartono (1996, dalam Khodijah 2006:118). Berpikir ilmiah, yaitu
berpikir dalam hubungan yang luas dengan pengertian yang lebih kompleks
disertai pembuktian-pembuktian.
4. Menurut Eman Sulaeman. Berpikir ilmiah merupakan proses berpikir/
pengembangan pikiran yang tersusun secara sistematis yang berdasarkan
pengetahuan-pengetahuan ilmiah yang sudah ada.

B. Tujuan dan Fungsi Sarana Berpikir Ilmiah


1. Tujuan Mempelajari Sarana Ilmiah
Tujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah adalah untuk memungkinkan kita
untuk menelaah ilmu secara baik. Sedangkan tujuan mempelajari ilmu
dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan yang memungkinkan kita untuk
dapat memecahkan masalah kita sehari-hari.

2
Harus dibedakan antara tujuan mempelajari sarana ilmiah dan tujuan
mempelajari ilmu. Tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah agar dapat
melakukan kegiatan penelaahan ilmiah. Untuk memaksimalkan kemampuan
manusia dalam berpikir menurut kerangka berpikir yang benar maka diperlukan
pengetahuan tentang sarana berpikir ilmiah dengan baik pula. Manusia
mempelajari ilmu agar dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
terjadi dalam kehidupannya. Manusia dapat meningkatkan kemakmuran hidupnya
dengan ilmu yang telah dipelajarinya.

2. Fungsi Sarana Berpikir Ilmiah


Fungsi sarana berpikir ilmiah adalah membantu proses metode ilmiah, dan
bukan merupakan ilmu itu sendiri. Sarana berpikir ilmiah mempunyai fungsi-
fungsi yang khas dalam kegiatan ilmiah secara menyeluruh dalam mencapai suatu
tujuan tertentu. Keseluruhan tahapan kegiatan ilmiah membutuhkan alat bantu
berupa sarana berpikir ilmiah. Sarana berpikir ilmiah hanyalah alat bantu bagi
manusia untuk berpikir ilmiah agar memperoleh ilmu. Sarana berpikir ilmiah
bukanlah suatu ilmu yang diperoleh melalui proses kegiatan ilmiah.

C. Peranan Bahasa Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah


Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir
ilmiah. Definisi bahasa menurut Jujun Suparjan Suriasumantri menyebut bahasa sebagai
serangkaian bunyi dan lambang yang membentuk makna. Sedangkan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, diterangkan bahwa bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbitrer
yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi,
dan mengidentifikasikan diri. Jadi bahasa menekankan pada bunyi, lambang, sistematika,
komunikasi.
Adapun ciri-ciri bahasa di antaranya yaitu:
1. Sistematis, artinya memiliki pola dan aturan.
2. Arbiter, artinya kata sebagai simbol berhubungan secara tidak logis dengan apa
yang disimbolkannya.
3. Ucapan/ vokal, bahasa berupa bunyi.
4. Sebagai symbol yang mengaju pada objeknya dan lain sebagainya.

Menurut Jujun S. Suriasumantri (1993:182-187) bahasa pun tak luput dari sejumlah
kelemahan inheren yang menghambat komunikasi ilmiah. Kelemahan yang dimaksudkan
di antaranya yaitu:
1. Peranan bahasa yang multifungsi (ekspresif, konatif, representasional, informatif,
deskriptif, simbolik, emotif, afektif) yang dalam praktiknya sukar untuk dipisah-
pisahkan. Akibatnya, ilmuwan sukar untuk membuang faktor emotif dan
afektifnya ketika mengomunikasikan pengetahuan informatifnya. Syahdan,
pengetahuan yang diutarakannya tak sepenuhnya kalis dari emosi dan afeksi dan,
karenanya, tak seutuhnya objektif; konotasinya bersifat emosional.
2. Kata-kata yang mengandung makna atau arti yang tidak seluruhnya jelas dan
eksak. Misalnya, kata “cinta” dipakai dalam lingkup yang luas dalam hubungan

3
antara ibu-anak, ayah-anak, suami-istri, kakek-nenek, sepasang kekasih, sesama
manusia, masyarakat-negara. Banyaknya makna yang termuat dalam kata “cinta”
menyulitkan kita untuk membuat bahasa yang tepat dan menyeluruh.
3. Bahasa acap kali bersifat sirkular (berputar-putar). Jujun mencontohkan kata
“pengelolaan” yang didefinisikan sebagai “kegiatan yang dilakukan dalam sebuah
organisasi”, sedangkan kata “organisasi” didefinisikan sebagai “suatu bentuk kerja
sama yang merupakan wadah dari kegiatan pengelolaan”.

Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam kehidupan manusia.
Kelaziman tersebut membuat manusia jarang memperhatiakan bahasa dan menggapnya
sebagai suatu hal yang bisa, seperti bernafas dan berjalan. Padahal bahasa mempunyai
pengaruh-pengaruh yang luar biasa dan termasuk yang membedakan manusia dari ciptaan
lainnya.
Banyak ahli bahasa yang telah memberikan uraiannya tentang pengertiannya tentang
pegertian bahasa. Pernyataan tersebut tentunya berbeda-beda cara menyampikannya.
Seperti pendapat Bloch and Trager mengatakan bahwa : a language is a system of
arbitrary vocal symbols by means of which asocial group cooperates (bahasa adalah
suatu sistem simbol-simbol bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh suatu kelompok
sosial sebagai alat untuk komunikasi). Peran bahasa disini adalah sebagai alat komunikasi
untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah dan sebagai sarana
komunikasi antar manusia, tanpa bahasa tiada komunikasi.
Adapun ciri-ciri bahasa ilmiah yaitu:
1. Informatif yang berarti bahwa bahasa ilmiah mengungkapan informasi atau
pengetahuan. Informasi atau pengetahuan ini dinyatakan secara eksplisit dan jelas
untuk menghindari kesalah pahaman Informasi.
2. Reproduktif adalah bahwa pembicara atau penulis menyampaikan informasi yang
sama dengan informasi yang diterima oleh pendengar atau pembacanya.
3. Intersubjektif yaitu ungkapan-ungkapan yang dipakai mengandung makna-makna
yang sama bagi para pemakainya.
4. Antiseptik berarti bahwa bahasa ilmiah itu objektif dan tidak memuat unsur
emotif, kendatipun pada kenyataannya unsur emotif ini sulit dilepaskan dari unsur
informatif.

Bahasa ilmiah berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran
seluruh proses berpikir ilmiah. Yang dimaksud bahasa disini ialah bahasa ilmiah yang
merupakan sarana komunikasi ilmiah yang ditujukan untuk menyampaikan informasi
yang berupa pengetahuan dengan syarat-syarat: Bebas dari unsur emotif, Reproduktif,
Obyektif, Eksplisit.
Bahasa pada hakikatnya mempunyai dua fungsi utama yaitu:
1. Sebagai sarana komunikasi antar manusia.
2. Sebagai sarana budaya yang mempersatukan kelompok manusia yang
mempergunakan bahasa tersebut.

4
Bahasa adalah unsur yang berpadu dengan unsur-unsur lain di dalam jaringan
kebudayaan. Pada waktu yang sama bahasa merupakan sarana pengungkapan nilai-nilai
budaya, pikiran, dan nilai-nilai kehidupan kemasyarakatan. Oleh karena itu,
kebijaksanaan nasional yang tegas di dalam bidang kebahasaan harus merupakan bagian
yang integral dari kebijaksanaan nasional yang tegas di dalam bidang kebudayaan.

Para ahli filsafat bahasa dan psikolinguitik melihat fungsi bahasa sebagai sarana
untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan emosi. Sedangkan aliran sisiolinguistik
berpendapat bahwa fungsi bahasa adalah sarana untuk perubahan masyarakat. Walaupun
terdapat perbedaan tetapi pendapat ini saling melengkapi satu sama lainnya. Secara umum
dapat dinyatakan bahwa fungsi bahasa adalah:
1. Koordinator kegiatan-kegiatan dalam masyarakat.
2. Penetapan pemikiran dan pengungkapan.
3. Penyampaian pikiran dan perasaan.
4. Penyenangan jiwa.
5. Pengurangan kegonjangan jiwa.

Menurut Halliday sebagaimana yang dikutip oleh Thaimah bahwa fungsi bahasa adalah
sebagai berikut:
1. Fungsi instrumental: peggunaan bahasa untuk mencapai suatu hal yang
bersifatmateri seperti makan, minum dan sebagainya.
2. Fungsi Regulatoris: penggunaan bahasa untuk memerintah dan perbaikan tingkah
laku.
3. Fungsi Interaksional: penggunaan bahasa untuk saling mencurahkan perasaan
pemikiran antara seseorang dan orang lain.
4. Fungsi personal: seseorang menggunakan bahasa untuk mencurahkan perasaan
dan pikiran.
5. Fungsi heuristik: penggunaan bahasa untuk mengungkap tabir fenomena dan
keinginan untuk mempelajarinya.
6. Fungsi imajinatif: penggunaan bahasa untuk mengungkapkan imajinasi seseorang
dan gambaran-gambaran tentang discovery seseorang dan tidak sesuai dengan
realita (dunia nyata).
7. Fungsi representasional: penggunaan bahasa untuk menggambarkan pemikiran
dan wawasan.

Ada dua pengolongan bahasa yang umumnya dibedakan yaitu :


1. Bahasa alaimiah yaitu bahasa sehari-hari yang digunakan untuk menyatakan
sesuatu, yang tumbuh atas pengaruh alam sekelilingnya. Bahasa alamiah dibagi
menjadi dua yaitu: bahasa isyarat dan bahasa biasa.
2. Bahasa buatan adalah bahasa yang disusun sedemikian rupa berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan akar pikiran untuk maksud tertentu. Bahasa buatan
dibedakan menjadi dua bagian yaitu: bahasa istilah dan bahasa antifisial atau
bahasa simbolik.

5
Perbedaan bahasa alamiah dan bahasa buatan adalah sebagai berikut:
1. Bahasa alamiah antara kata dan makna merupakan satu kesatuan utuh, atas dasar
kebiasaan sehari-hari, karena bahasanya secara spontan, bersifat kebiasaan, intuitif
(bisikan hati) dan pernyataan langsung.
2. Bahasa buatan antara istilah dan konsep merupakan satu kesatuan bersifat relatif,
atas dasar pemikiran akal karena bahasanya berdasarkan pemikiran, sekehendak
hati, diskursif (logika, luas arti) dan pernyataan tidak langsung.

Dari uraian diatas tentang bahasa, bahasa buatan inilah yang dimaksudkan bahasa
ilmiah. Dengan demikian bahasa ilmiah dapat dirumuskan, bahasa buatan yang diciptakan
para ahli dalam bidangnya dengan mengunakan istilah-istilah atau lambang-lambang
untuk mewakili pengertian-pengertian tertentu. Dan bahasa ilmiah inilah pada dasarnya
merupakan kalimat-kalimat deklaratif atau suatu pernyataan yang dapat dinilai benar atau
salah, baik mengunakan bahasa biasa sebagai bahasa pengantar untuk
mengkomunikasikan karya ilmiah.
D. Diskusi
 Qorry : Mengapa logika dijadikan sarana berpikir ilmiah?
Jawab : Karena logika memiliki peran yang sangat penting dalam
pengembangan pengetahuan serta pengkajian-pengkajian pengetahuan tertentu.
Sebagai sebuah ilmu pengetahuan ia menjadi dasar yang menentukan pemikiran
agar lurus, tepat dan sehat. Sebab fungsi logika menyelidiki, merumuskan serta
menerapkan hukum-hukum yang ditepati.

 Sofie : Apa makna bahasa artifisial?


Jawab : Bahasa buatan (bahasa artifisial) adalah bahasa yang sengaja dibuat
atau direkayasa sehingga menimbulkan bahasa baru. Bahasa-bahasa buatan seperti
ini digunakan oleh kelompok tertentu, tetapi tidak bertahan karena kaidahnya
yang rumit sehingga sulit dipelajari.

 Nathasya : Apa fungsi bahasa buatan?


Jawab : fungsinya antara lain. Melatih untuk mengembangkan keterampilan
membaca yang efektif, Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai
sumber, Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan, Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.

 Rafli : Perbedaan Psikolinguistik dan Sosiolinguistk?


Jawab : Perbedaan aliran psikolinguistik dan aliran sosiolinguistik yaitu,
aliran psikolinguistik melihat fungsi bahasa sebagai sarana untuk menyampaikan
pikiran, perasaan, dan emosi. Sedangkan aliran sisiolinguistik berpendapat bahwa
fungsi bahasa adalah sarana untuk perubahan masyarakat. Walaupun terdapat
perbedaan tetapi pendapat ini saling melengkapi satu sama lainnya.

6
BAB III
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Menurut Jujun S. Suriasumantri berpikir ilmiah merupakan...


A. Proses berpikir untuk sampai pada kesimpulan yang berupa pengetahuan
B. Berpikir dalam hubungan yang luas dengan pengertian yang lebih kompleks
C. Kegiatan akal untuk memperoleh pengetahuan yang benar
D. Proses berpikir/ pengembangan pikiran yang tersusun secara sistematis

Jawaban: C. Kegiatan akal untuk memperoleh pengetahuan yang benar

2. Penggunaan bahasa untuk memerintah dan perbaikan tingkah laku merupakan fungsi
bahasa menurut Hallyday dalam aspek fungsi...
A. Fungsi Instrumental
B. Fungsi Regulatoris
C. Fungsi Personal
D. Fungsi Heuristik

Jawaban: B. Fungsi Regulatoris

3. Dari pernyataan di bawah ini, yang bukan merupakan ciri – ciri bahasa adalah...
A. Sistematis
B. Arbiter
C. Ucapan
D. Komunikasi

Jawaban: D. Komunikasi

4. Ungkapan – ungkapan yang dipakai mengandung makna-makna yang sama bagi para
pemakainya. Merupakan penjelasan dari salah satu ciri – ciri bahasa ilmiah, yaitu...
A. Reproduksi
B. Informatif
C. Objektif
D. Intersubjektif

Jawaban: D. Intersubjektif

5. Di bawah ini merupakan beberapa kelemahan bahasa menurut Jujun S. Suriasumantri.


Yang bukan merupakan kelemahan bahasa adalah...
A. Peranan bahasa yang multifungsi
B. Mengandung makna atau arti yang tidak seluruhnya jelas dan eksak
C. Bersifat sistematis
D. Bersifat sikular

Jawaban: C. Bersifat Sistematis

7
ESSAY

1. Sebutkan ciri – ciri bahasa!


Jawaban:
Ciri – ciri bahasa diantaranya adalah:
a. Sistematis, artinya memiliki pola dan aturan.
b. Arbiter, artinya kata sebagai simbol berhubungan secara tidak logis dengan apa
yang disimbolkannya.
c. Ucapan/ vokal, bahasa berupa bunyi.
d. Sebagai symbol yang mengaju pada objeknya dan lain sebagainya.

2. Apa yang kalian ketahui tentang fungsi bahasa menurut Halliday? Sebutkan dan
Jelaskan!
Jawaban:
Menurut Halliday sebagaimana yang dikutip oleh Thaimah bahwa fungsi bahasa
adalah sebagai berikut:
1. Fungsi instrumental: peggunaan bahasa untuk mencapai suatu hal yang
bersifatmateri seperti makan, minum dan sebagainya.
2. Fungsi Regulatoris: penggunaan bahasa untuk memerintah dan perbaikan tingkah
laku.
3. Fungsi Interaksional: penggunaan bahasa untuk saling mencurahkan perasaan
pemikiran antara seseorang dan orang lain.
4. Fungsi personal: seseorang menggunakan bahasa untuk mencurahkan perasaan
dan pikiran.
5. Fungsi heuristik: penggunaan bahasa untuk mengungkap tabir fenomena dan
keinginan untuk mempelajarinya.
6. Fungsi imajinatif: penggunaan bahasa untuk mengungkapkan imajinasi seseorang
dan gambaran-gambaran tentang discovery seseorang dan tidak sesuai dengan
realita (dunia nyata).
7. Fungsi representasional: penggunaan bahasa untuk menggambarkan pemikiran
dan wawasan.

8
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berfikir merupakan ciri utama bagi manusia. Berfikir disebut juga sebagai proses
bekerjanya akal. Secara garis besar berfikir dapat dibedakan antara berfikir alamiah dan
berfikir ilmiah. Berfikir alamiah adalah pola penalaran yang berdasarkan kehidupan
sehari-hari dari pengaruh alam sekelilingnya. Sedangkan berfikir ilmiah adalah pola
penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan cermat. Adapun salah satu
pendapat dari para ahli mendefinisikan atau berpendapat bahwa berfikir ilmiah adalah
berfikir yang logis dan empiris. Logis masuk akal, empiris dibahas secara mendalam
berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan .
Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir
ilmiah. Peran bahasa disini adalah sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan jalan
pikiran seluruh proses berpikir ilmiah dan sebagai sarana komunikasi antar manusia,
tanpa bahasa tiada komunikasi.
Bahasa ilmiah berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran
seluruh proses berpikir ilmiah. Bahasa ilmiah inilah pada dasarnya merupakan kalimat-
kalimat deklaratif atau suatu pernyataan yang dapat dinilai benar atau salah, baik
mengunakan bahasa biasa sebagai bahasa pengantar untuk mengkomunikasikan karya
ilmiah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Farista, M. Irsadi. 2013. “Sarana Berfikir Ilmiah”,


https://irsadifarista.wordpress.com/filsafat/sarana-berfikir-ilmiah/, diakses pada 15 Oktober
2021 pukul 20.32.

Nurhiba. 2016. “Bahasa Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah”,


https://nurhibatullah.blogspot.com/2016/05/bahasa-sebagai-sarana-berpikir-ilmiah.html,
diakses pada 15 Oktober 2021 pukul 19. 20.

Burhanuddin, Afid. 2013. “Sarana Berpikir Ilmiah dalam Filsafat”,


https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/23/sarana-berfikir-ilmiah-dalam-filsafat/,
diakses pada 16 Oktober 2021 pukul 17.55.

IAIN PSP. 2019. “Makalah Sarana Berpikir Ilmiah”,


https://iainpspblog.blogspot.com/2019/05/makalah-sarana-berpikir-ilmiah.html, diakses pada
16 Oktober 2021 pukul 18.16.

10

Anda mungkin juga menyukai