Dosen pengampu:
H. Bisri, S.Ag, M.Fil.I
Oleh:
1. Egi Firmantoro (2385120025)
2. Maya Natasari (2385120038)
3. Muhammad Sultan al-aziz (2385120040)
Kami haturkan hormat serta rasa terima kasih pada dosen pengampu Mata
Kuliah (MK) Filsafat ilmu H.bisri, S.Ag M.Fil.l yang sudah berkenan
mengkonstribusikan waktu dan ilmunya pada kami, semoga Allah membalas segala
kebaikan dan menjadikan ilmu yang telah diajarkan pada kami bermanfaat dan juga
berkah.
Dalam pembuatan makalah ini kami mengambil dan mengutip dari beberapa
referensi, yang dimana kami juga menyadari kekurangan dalam pembuatan makalah
ini, kami berharap kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan kami
kedepannya, semoga makalah ini bisa menjadi kontribusi di dunia Pendidikan
terkhususnya pada MK Filsafat ilmu
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB 1......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................5
C. TUJUAN.................................................................................................................5
BAB 2......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................6
A.Pengertian sarana berfikir ilmiah.............................................................................6
B. Tujuan sarana berfikir ilmiah...................................................................................6
C.Fungsi sarana berfikir ilmiah....................................................................................7
BAB 3....................................................................................................................................15
PENUTUP.....................................................................................................................15
KESIMPULAN............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia makhluk yang berakal, akal membedakan manusia dengan makhluk
lainnya, seperti hewan dan tumbuhan bahkan jin dan malaikat. Manusia mempunyai
kemampuan untuk mencapai tujuan hidupnya dalam. kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan akalnya. Manusia dapat membuat peralatan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kemampuan manusia membuat peralatan bukanlah hal yang
dapat dilakukan dengan begitu saja.. tetapi telah melalui proses pengalaman.
Pengalaman-pengalaman yang telah dilalui menjadi dasar bagi pembentukan
pengetahuan. Dengan pengetahuan yang telah dimiliki manusia dapat membuat
peralatan tersebut.
Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman untuk membuat alat
menyebabkan manusia terus mengembangkan pengetahuannya, untuk
mengembangkan pengetahuannya tersebut dibutuhkan juga alat. Alat yang baik
memungkinkan manusia memperoleh pengetahuan baru melalui aktivitas berpikir
yang benar.
Berpikir benar memerlukan sarana atau alat berpikir. Sarana ini bersifat pasti,
maka aktivitas keilmuan tidak akan maksimal tanpa sarana berpikir ilmiah tersebut.
Bagi seorang ilmuwan penguasaan sarana berpikir merupakan suatu keharusan,
karena tanpa penguasaan sarana ilmiah tidak akan dapat melaksanakan kegiatan
ilmiah yang baik. Penguasaan sarana ilmiah sangat penting bagi ilmuwan agar dapat
melaksanakan kegiatan ilmiah dengan baik. Sarana berpikir ilmiah membantu
manusia menggunakan akalnya untuk berpikir dengan benar dan menemukan ilmu
yang benar.
Makalah ini ditulis untuk membahas dan memahami tentang sarana berpikir
ilmiah, meliputi: pengertian sarana berpikir ilmiah, tujuan sarana berpikir ilmiah,
fungsi sarana berpikir ilmiah, bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah, logika sebagai
sarana berpikir ilmiah, matematika sebagai sarana berpikir ilmiah, dan statistika
sebagai sarana berpikir ilmiah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian sarana berfikir ilmiah
2. Tujuan sarana berfikir ilmiah
3. Fungsi sarana berfikir ilmiah
4. Bahasa sebagai sarana berfikir ilmiah
5. Logika sebagai sarana berfikir ilmiah
6. Matematika sebagai sarana berfikir ilmiah
7. Statistika sebagai sarana berfikir ilmiah
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sarana berfikir ilmiah
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi sarana berfikir ilmiah
D. KESIMPULAN
BAB 2
PEMBAHASAN
a. Simbol-simbol
b. Simbol-simbol vocal
c. Simbol-simbol vokal arbitrer
d. Suatu sistem yang terstruktur dari simbol-simbol yang arbitrer
e. Dipergunakan oleh para anggota suatu kelompok sosial sebagai alat
bergaul satu sama lain
Kelemahan bahasa juga dapat dilihat dari keberadaan beberapa kata yang
yang memiliki arti sama atau sebaliknya beberapa arti cukup menggunakan
satu kata saja. Selain itu, ada kelemahan bahasa lain yaitu bahasa sulit
dilepaskan dari emosional seseorang. Ada makna-makna tertentu yang dapat
ditambahkan pada makna sebenarnya sebagai akibat emosional seseorang.
Terdapat dua cara penarikan kesimpulan melalui cara kerja logika. Dua
cara itu adalah induktif dan deduktif. Logika induktif adalah cara penarikan
kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang
bersifat umum dan rasional. Logika deduktif adalah cara penarikan
kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum rasional menjadi kasus-kasus
yang bersifat khusus sesuai fakta di lapangan (Sumarna, 2008:150)
Kedua jenis logika berpikir tersebut bukanlah dua kutub yang saling
berlawanan dan saling menjatuhkan. Kedua jenis logika berpikir tersebut
merupakan dua buah sarana yang saling melengkapi, maksudnya suatu ketika
logika induktif sangat dibutuhkan dan harus digunakan untuk memecahkan
suatu masalah, dan pada saat lain yang tidak dapat menggunakan logika
induktif untuk memecahkan masalah maka dapat digunakan logika deduktif.
Seseorang yang sedang berpikir tidak harus menggunakan kedua jenis logika
berpikir tersebut, tetapi dapat menggunakan satu logika berpikir sesuai dengan
kebutuhan obyek dan kemampuan individunya.
PENUTUP
KESIMPULAN
Sarana berpikir ilmiah merupakan alat untuk membantu kegiatan ilmiah dalam
berbagai langkah yang akan ditempuh agar memperoleh pengetahuan dengan benar.
Tujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah adalah agar dapat melakukan kegiatan
penelaahan ilmiah dengan baik untuk memperoleh pengetahuan yang benar sehingga
dapat meningkatkan kemakmuran hidup.
Statistika tidak boleh dipandang sebelah mata oleh orang yang ingin mampu
melaksanakan kegiatan ilmiah dengan baik. Penguasaan statistic sangat diperlukan
bagi orang-orang yang akan menarik kesimpulan dengan sah. Statistika harus
dipandang sejajar dengan matematika. Kalau matematika merupakan sarana berpikir
deduktif maka orang dapat menggunakan statistika untuk berpikir induktif. Berpikir
deduktif dan berpikir induktif diperlukan untuk menunjang kegiatan ilmiah yang
benar sehingga akan menghasilkan suatu pengetahuan yang benar pula.
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, Amsal. 2009. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Suriasumantri, Jujun S. 2003. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM. 2010. Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengetahuan. Yogyakarta: Liberty.