ILMIAH
DISUSUN OLEH:
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt. atas rahmat dan hidayah-
Nya kita masih diberi kesempatan untuk menimba ilmu sampai detik ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
bidang Filsafat Ilmu. Yang diampu oleh dosen Bapak Hernawan Syahputra Lubis MA. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Ilmu Pengetahuan” bagi
para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen Bapak
Hernawan Syahputra Lubis MA,selaku dosen pengampu Filsafat Ilmu yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang materi yang akan
dipaparkan oleh para pemakalah.
Penulis menyadari penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis,
2
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
a. Pengetahuan.....................................................................................................6
b. Ilmu Pengetahuan............................................................................................7
c. Pengetahuan Ilmiah.........................................................................................8
B. Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan, Pengetahuan Ilmiah.......................................................9
C. Macam-Macam Ilmu Pengetahuan, Pengetahuan Ilmiah...........................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
Agar dapat memahami, mengerti, menelaah, semua teori yang telah dipaparkan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
a. Pengetahuan
Seandainya seseorang berkata kepada kita bahwa dia tahu bagaimana cara bermain gitar,
maka seorang lainnya mungkin bertanya, apakah pengetahuan anda itu merupakan ilmu? Tentu
saja dengan mudah dia dapat menjawab bahwa pengetahuan bermain gitar itu bukanlah ilmu,
melainkan seni. Demikian juga sekiranya seseorang mengemukakan bahwa sesudah mati
semua manusia akan dibangkitkan kembali, akan timbul pertanyaan serupa apakah
pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat transendental yang menjorok ke luar batas
pengalaman manusia dapat disebut ilmu? Tentu saja jawabnya adalah “bukan”, sebab penge
tahuan yang berhubungan dengan masalah semacam itu adalah agama. Pengetahuan pada
hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu obyek tertentu, termasuk
ke dalamnya adalah ilmu, jadi ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh
manusia di samping berbagai pengetahuan lainnya seperti seni dan agama. Bahkan seorang
anak kecil pun telah mempunyai berbagai pengetahuan sesuai dengan tahap pertumbuhan dan
kecerdasannya. 1
Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau tak
langsung turut memperkaya kehidupan kita. Sukar untuk dibayangkan bagaimana kehidupan
manusia seandainya pengetahua itu tak ada, sebab pengetahuan merupakan sumber jawaban
bagi berbagai pertanyaan yang muncul dalam kehidupan. Tiap jenis pengetahuan pada
dasarnya menjawab jenis pertanyaan tentu yang diajukan. Oleh karena itu agar kita dapat
memanfaatkan segenap pengetahuan kita secara maksimal maka harus kita ketahui jawaban
apa saja yang mungkin bisa diberikan oleh suatu pengetahuan tentu.
1
Jujun S.S,Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer (Jakarta:Pustaka Sinar Harapan,2007)
6
raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam tindakan
seseorang (over behavior). Pengetahuan juga diartikan sebagai informasi yang secara terus
menerus diperlukan oleh seseorang untuk memahami pengalaman. 2
b. Ilmu Pengetahuan
Mohammad Hatta
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur tentang pekerjaan umum,
sebab dalam kelompok masalah yang sifatnya sama baik dari kedudukannya maupun
hubungannya.
Dadang Ahmad S
Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus
hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
Minto Rahayu
Ilmu adalah pengetahuan yang disusun secara sistematis dan berlaku umum.
Syahruddin Kasim
Ilmu pengetahuan adalah hasil metabolisme ragawi sebagai hidayah sang pencipta yang
berasal dari proses interaksi fenomena fitrawi melalui dimensi hati, akal, nafsu yang
rasional empiris dan hakiki dalam menjelaskan hasanah alam semesta demi untuk
menyempurnakan tanggung jawab kekhalifahan
Helmy A. Kotto
Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus
sampai menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
Asle Montagu
2
Ahmad Taufik Nasution, Filsafat Ilmu: Hakikat Mencari Pengetahuan (Jakarta,2020)
7
Ilmu pengetahuan adalah sebagai pengetahuan yang disusun dalam satu 8elati yang
berasal dari pengalaman, studi dan percobaan yang telah dilakukan digunakan untuk
menentukan hakikat tentang prinsip-prinsip yang sedang dipelajari.
V. Afayanev
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran.
Mappadjantji Amien
Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang berawal dari pengetahuan, bersumber dari
wahyu, hati dan semesta yang memiliki paradigma, objek pengamatan, metode, dan
komunikasi media baru dengan tujuan untuk memahami semesta untuk
memanfaatkannya dan menemukan diri untuk menemukan potensi fitrawi guna
mengenal Allah.
Prof Sondang Siagian
Ilmu pengetahuan adalah suatu objek, ilmiah yang memiliki sekelompok prinsipol,
dalil, rumus, yang melalui percobaan yang sistematis dilakukan berulang kali telah
teruji kebenarannya, dalil-dalil, prinsip-prinsip dan rumus-rumus mana yang dapat
diajarkan dan dipelajari.
Drs. S. Abu Bakar
Ilmu pengetahuan adalah suatu pendapat atau buah pikiran, yang memenuhi
persyaratan dalam pengetahuan terhadap suatu bidang masalah tertentu. 3
c. Pengetahuan Ilmiah
Sebelum kita berbicara tentang pengetahuan ilmiah, terlebih dahulu kita harus
mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu atau science. Dari segi isi, ilmu dapat diartikan
sebagai pengetahuan yang bersifat terpadu atau kumpulan dari pengetahuan-pengetahuan yang
saling berkaitan dan mengikat dalam satu kesatuan kebenaran yang sahi. Sedangkan dalam segi
proses, ilmu dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk menemukan variabel-
variabel alami yang penting dan kemudian menerangkan dan meramalkan hubungan tersebut.
Dari kedua definisi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan / Pengetahuan
Ilmiah adalah kumpulan – kumpulan pengetahuan yang disusun berdasarkan metode ilmiah.
Menurut Karlina Supeli Laksono dalam Filsafat Ilmu Pengetahuan (Epsitomologi) pada
3
https://media.neliti.com/media/publications/173605-ID-sejarah-klasifikasi-dan-strategi-perkemb.pdf
8
Pascasarjana Universitas Indonesia tahun 1998/1999, pengetahuan ilmiah harus memenuhi tiga
syarat, yaitu:
1) Sistematik; yaitu merupakan kesatuan teori-teori yang tersusun sebagai suatu sistem.
2) Objektif; atau dikatakan pula sebagai intersubjektif, yaitu teori tersebut terbuka untuk
diteliti oleh orang lain/ahli lain, sehingga hasil penelitian bersifat universal.
B. CIRI-CIRI
a. Ilmu Pengetahuan
Setelah mempelajari tentang pengertian ilmu pengetahuan, barangkali ada sebagian
dari kamu yang masih bingung membedakan? Berikut beberapa ciri ilmu pengetahuan
b. Empiris
Ciri ilmu pengetahuan diperoleh lewat proses pengamatan, penelitian, percobaan
terlebih dahulu. Dari proses panjang itulah yang akhirnya melahirkan pengetahuan.
2. Radikal
Maksud dari radikal bukanlah kebebasan tanpa aturan. Tetapi lebih fokus upaya
untuk menguraikan sampai ke akar persoalan dan lebih menekankan pada
esensinya.
3. Sistematis
Dikatakan sistematis karena ilmu yang sudah ditemukan kebenarannya, perlu
disebarluaskan. Karena tidak semua orang awam tahu maksud dari peneliti atau
4
Munandar, Kukuh. 2012. Diktat Kuliah Biologi Umum. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember
9
penemu ilmu pengetahuan tersebut. Maka dari segi penyampaian atau
penyebarluasan ilmu pengetahuan harus disusun secara sistematis.
4. Objektif
Sifat ilmu pengetahuan harus objektif. Maksud objektif tidak memihak. Adapun
manfaat sifat objektif, yaitu menghilangkan prasangka atau penilaian negatif orang
lain.
5. Analitis
Ciri yang sudah pasti, tentu saja ilmu tersebut dibuat secara analitis. Dimana
disampaikan secara rinci, kritis dan menyeluruh. Jadi tidak ada yang nama nya
membeda-bedakan persoalan atau perannya.
6. Verifikatif
Maksud dari verifikatif adalah, ilmu pengetahuan harus sudah melalui pengujian
berkali-kali. Pengujian ini sebagai bentuk pertanggungjawaban dan mencari
jawaban sempurna terkait pertanyaan yang selama ini mungkin masih
dipertanyakan. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan.
7. Logis
pengertian Ilmu pengetahuan secara roligs diperoleh melalui metodologi penelitian
dan disusun secara logis. Tujuannya untuk mencapai keseluruhan solusi dan pesan
8. Bersifat Ilmiah
Ilmu pengetahuan bersifat ilmiah dan proses peroleh ilmu pengetahuan memang
dilakukan secara serius dan bersungguh-sungguh.
9. Kritis
Dikatakan kritis apabila teori tersebut tidak lagi ditemukan teori definitive. Selain
kritis ilmu pengetahuan sebagai keterhubungan teori dengan kasus yang sekarang
tengah terjadi.
10. Logis
11. Dinamis 5
b. Pengetahuan Ilmiah
5
Waluyo, Joko. 2006. Biologi dasar. Jember: Jember University Press
10
Pengetahuan ilmiah mempunyai 5 ciri pokok:
1. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan
2. Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan
pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan
kesukaan pribadi.
4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya ke
dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat,
hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.
5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga. 6
C. MACAM-MACAM
a.Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Budaya
Ilmu Pengetahuan Agama
Ilmu Pengetahuan Sastra
b.Pengetahuan Ilmiah
Ilmu pengetahuan fisis kuantitatif (geologi, biologi, antropologi, sosiologi,
komunikasi, ekonomi, psikologi, dsb.)
Ilmu pengetahuan formal kuantitatif atau logika formal (matematika,
fisika, kimia. Dll)
Ilmu pengetahuan Metafisis substansial.
6
Irukawa Elisa, Pengertian Ilmu Pengetahuan: Hakikat,Ciri-Ciri dan Macam (Jakarta ,2022)
11
BAB III
KESIMPULAN
Jika ilmu dan pengetahuan digabung, maka secara sederhana dapat disimpulkan
sebagai ilmu yang menyelidiki, meningkatkan, menemukan demi tujuan memberikan
pengertian kepada para pembacanya. Dimana manusia itu sendiri memiliki rasa penasaran
sebagai bentuk kebutuhan. Maka, lahirlah ilmu pengetahuan dari berbagai pandangan yang
sifatnya memberikan informasi, memberi pengetahuan dan memberi pengalaman bagi yang
mau menerima ilmu itu sendiri. Ilmu pengetahuan secara global, dapat diartikan sebagai
kumpulan ilmu pengetahuan yang disusun secara metodologi dan sistem. Tujuannya untuk
mencapai ilmu secara universal dan dari segi kebenarannya dapat diverifikasi. Ilmu
pengetahuan itu sendiri sebenarnya bersifat terbuka, dapat dijadikan sebagai problem solving
terhadap masalah dan bersifat plural. Hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala
perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, hasil usaha manusia untuk
memahami suatu obyek tertentu disebut juga pengetahuan.
Ilmu pengetahuan, sebagai kegiatan akal budi atau rasio, tentu saja perlu mengusahakan
agar rasio dapat bekerja secara optimal, yaitu berjalan secara rasional. Kita perlu memahami
tujuan serta orientasi dari kegiatan rasio, yaitu kegiatan berpikir; kita perlu memahami cara-
cara serta syarat yang perlu dipenuhi agar rasio mampu mencapai tujuan dengan baik. Di atas
telah kita ketahui bahwa manusia melakukan kegiatan berpikir dengan rasionya memiliki
tujuan untuk mencari dan menemukan jawaban yang sebenar-benarnya terhadap persoalan
yang dihadapinya. Untuk memperoleh jawaban yang sebenar- 57 benarnya, kita perlu
mengusahakan kegiatan berpikir secara rasional, yaitu kritis, logis dan sistematis. Berpikir
kritis artinya kegiatan berpikir yang terarah pada kebenaran pengetahuan sebagai tujuannya.
Orang yang berpikir kritis akan terus berusaha tetap berpikir dan tetap mempersoalkan, sejauh
belum memperoleh jawaban yang tidak diragukan lagi, yang telah diyakini kebenarannya. Dari
aspek penalaran, kegiatan berpikir dikatakan menghasilkan jawaban yang dianggap benar,
sejauh hasil pemikirannya masuk akal atau logis (dapat diterima atau dicerna oleh penalaran
akal secara wajar), dan tersusun secara sistematis (dapat dimasukkan dalam kerangka
pengetahuan ilmiah yang telah ada dan telah dimilikinya).
12
DAFTAR PUSTAKA
Irukawa Elisa, Pengertian Ilmu Pengetahuan: Hakikat,Ciri-Ciri dan Macam (Jakarta ,2022)
Munandar, Kukuh. 2012. Diktat Kuliah Biologi Umum. Jember: Universitas Muhammadiyah
Jember
https://media.neliti.com/media/publications/173605-ID-sejarah-klasifikasi-dan-strategi-
perkemb.pdf
http://sosiologis.com/pengertian-ilmu-pengetahuan
https://memoindonesia.com/artikel/filsafat-ilmu-dan-pengetahuan/
https://www.ubaya.ac.id/2018/content/news_detail/2852/Ilmu-Pengetahuan-dan-Teknologi-
Terbaru-di-Dunia.html
13