PENDAHULUAN
A.latar belakang
Pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu yang merupakan ciri khas
manusia karena manusia adalah satu satunya mahluk yang mengembangkan
pengetahuaan secara sungguh sungguh. Manusia pada dasarnya adalah makhluk
pencari kebenaran. Manusia tidak pernah puas dengan apa yang sudah ada, tetapi
selalu mencari dan mencari kebenaran yang sesungguhnya dengan bertanya-tanya
untuk mendapatkan jawaban. Namun setiap jawaban-jawaban tersebut juga selalu
memuaskan manusia. Ia harus mengujinya dengan metode tertentu untuk
mengukur apakah yang dimaksud disini bukanlah kebenaran yang bersifat semu,
tetapi kebenaran yang bersifat ilmiah yaitu kebenaran yang bisa diukur dengan
cara-cara ilmiah
B.rumusan masalah :
1
1. Bagaimana definisi dan jenis pengetahuaan
C.tujuan:
BAB II
2
PEMBAHASAN
1.Pengertian Pengetahuan
3
Biasanya di bedakan menjadi 3 pengetahuaan di antaranya,pengetahuaan/tahu
bahwa,pengetahuaan/tahu bagaimana,pengetahuan/tahu tentang.kita juga dapat
menambahkan satu jenis penegtahuaan yang serumpun dengan itu di antaranya
yaitu pengetahuaan/tahu mengapa
1.Tahu bahwa
2.tahu bagaimana
3..tahu akan/mengenai
Yang di maksudkan dengan jenis pengetahuan ini adalah sesuatu yang sangat
spesiik menyangkut pengetahuaan akan sesuatu atau seorang melalui pengalaman
atau penegnalan pribadi.unsur yang plaing penting dalam pengetahuaan jenis ini
adalah pengenalan dan pengalaman priadi secara langsung dengan objeknya.oleh
karena itu jjuga di sebut seagai pengetahuan erdasarkan pengamalan.dalam bahasa
Indonesia knowing di sini leih tepatdi terjemahkan sebgaikenal,yaitu tau secara
4
pribadi dan dalam artiitu dapat juga di sebut sebagai pengetahuaan yang bersifat
personal.
4.tahu mengapa
1.Hakikat pengetahuaan
Dalam filsaat terdapat dua aliran besar yang di kenal dengna realisme dan
idealisme.kedua aliran ini menghadirkan cara pandang tersendiri mengenai dari
mana sumber dan hakikat pengetahuaan dapat di pahami.aliran idealisme dan
realisme dalam pergulatan pemikiran berdasarkan masing masing corak dan
karakteristiknya6. idealisme menekankan peran ide seagai dasar dari benih
pengetahuaan beserta hakikatnya,semesentara realisme justru sebaliknya
sebaliknya menoorduakan peran rasio atau akal dan .hakikat pengetahuaan lebih
merupakan hal yang bersifat material( rea) dan sumbernya berdasar pada
pengalaman empiris
Hakikat dunia fisik bagi aliran idealisme hanya dapat di pahami dalam
relasasinya yang jiwa(mind) dan roh(spirit).istilah dalam ini di ambil dari ide
sesuatu yang hadir dalam jiwa.realitas terdiri atas ide ide pikiran pikiran akal atau
jiwa bukan berada pada hal yang ersiat material material di pandang sebagai zat
yang akan senangtiasa berubah layaknya fatamorgana tidak kekal tidak tetap dan
tidak abadi.7hakikat merupakan kebenaran yang mendalam ysng dengannya
5
A.sony keraf & mikchael. dua 2010. ilmu pengetahuaan Yogyakarta hal 35
6
Muliono,welhendri aswar .maret 2019 filsafat ilmu Jakarta
7
Muliono,welhendri aswar .maret 2019 filsafat ilmu Jakarta
5
kebenaran tampak dan tidak di ragukan lagi dunia jiwa menempati kedudukan yan
utama bahkan pada hakikatnya di alam semesesta
Inti yang terpenting dari ajaran ini adalah manusia menganggap roh atau
sukma lebih berharga dan lebih tinggi di anding dengan materi agi kehidupan
manusia.roh itu pada dasarnya di anggap suatu hakikat yang sebenarnya,sehingga
benda atau materi di sebut sebagai jelmaan dari ro atau sukma.aliran idealism
berusaha menerangkan secara alami pikiran yang keaadaanya secara metafisis
yang baru berupa gerakan gerakan rohaniah dan dimensi gerakan terseut unutk
menemukan hakikat mutlak dan murni pdada kehidupan manusia karena itu alam
nyata tidak mutlak bagi aliran idealism,namun pada porsinya pada filosofi
idealisme mengetakan berbagai macam pandangan tentang hakikat alam yang
9
sebenarnya adalah ide.
2.sumber pengetahuaan
8
Muliono,welhendri aswar .maret 2019 filsafat ilmu Jakarta
9
Muliono,welhendri aswar .maret 2019 filsafat ilmu Jakarta hal 62
6
Apakah yang sebenarnya menjadi sumber pengetahuaan? Para filsuf memberi
jawaban yang berbeda beda terhadap pernyataan itu.plato,Descartes,Spinoza dan
Leibniz mengatakan bahwa akal budi atau rasio adalah sumber utama
pengetahuaan,bahkan ada yang secara ekstrem menekankan bahwa akal budi
adalah satu satunya sumber bagi pengetahuaan 10 .para filsuf yang mendewakan
akal budi itu berpendapat bahwa setiap keyakianan ataupan dangan yang
bertentangan dengan akal budi itu tidak mungkin benar bagi mereka, pikiran
memiliki fungsi yang amat penting dalam proses mengetahui
Dalam kajian filsafat dijelaskan dengan jelas pengetahuan yang dimiliki oleh
manusia memiliki sumber. Dengan kata lain pengetahuan itu tidak timbul dengan
sendirinya. Ada empat sumber pengetahuan yang dimaksud
yaitu Rasio, Empiris, Intuisi, dan Wahyu. Keempat sumber ini memiliki
pengertian yang berbeda-beda dalam menafsirkan sumber dari pengetahuan
manusia tersebut.12
10
A. Sonny Keraf & Mikhael Dua 2010 ilmu pengetahuaan seuah tinjauaan filosofis,Yogyakarta
11
A. Sonny Keraf & Mikhael Dua 2010 ilmu pengetahuaan seuah tinjauaan filosofis,Yogyakarta
h65
12
Muliono,welhendri aswar .maret 2019 filsafat ilmu Jakarta
13
Muliono,welhendri aswar .maret 2019 filsafat ilmu Jakarta
7
2. Empiris, merupakan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman
yang dialami manusia. Sumber pengetahuan ini dirumuskan
berdasarkan kegiatan manusia yang suka memperhatikan gejala-
gejala yang terjadi disekitarnya.14 Misalnya peristiwa terjadinya hujan
di bumi. Peristiwa ini terus terulang-ulang dan dengan proses
kejadian yang sama. Hal ini menjadi daya tarik bagi manusia, muncul
pertanyaan mengapa selalu turun hujan. Dari pengalaman itulah
manusia tergerak untuk bernalar hingga melakukan penelitian
penyebab terjadinya hujan.
3. Intuisi, merupakan sumber pengetahuan yang tidak menentu dan
didapatkan secara tiba-tiba. Terkadang kita sebagai manusia ketika
dihadapkan dengan suatu permasalahan, otak akan berpikir sangat
keras untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Tingkat
berpikir otak berbanding lurus dengan masalah yang akan
diselesaikan15. Semakin sulit tingkat permaslahan yang akan
dipecahkan semakin keras juga kinerja otak dalam berpikir
menyelesaikan masalah tersebut. Dalam kondisi tertentu, terkadang
semakin kita berusaha untuk memecahkan masalah, semakin sulit
menemukan solusinya. Tapi dalam kondisi yang berlawanan ketika
kita tidak sedang berpikir untuk menyelesaikan masalah dan
melakukan aktivitas-aktivitas, kita seakan terpikirkan solusi untuk
permasalahan. Solusi itu muncul tiba-tiba dalam benak kita, tanpa
sedikitpun kita menjadwalkan atau berusaha mencarinya. Hal yang
demikian bisa dikatakan sebagai intuisi.
4. Wahyu, atau bisa dikatakan dengan sumber pengetahuan yang non-
analiktik karena tidak ada proses berpikir dari manusia tersebut.
Wahyu merupakan sumber pengetahuan yang berasal dari yang Maha
kuasa.16 Biasanya yang dapat menerima sumber pengetahuan yang
14
Muliono,welhendri aswar .maret 2019 filsafat ilmu Jakarta
15
Muliono,welhendri aswar .maret 2019 filsafat ilmu Jakarta
16
Muliono,welhendri aswar .maret 2019 filsafat ilmu Jakarta
8
seperti ini adalah manusia-manusia pilihan. Contoh yang paling dekat
adalah para nabiallah, yang menerima pengetahuan dari Allah. Kisah-
kisah merekapun banyak mengispirasi banyak orang17
Kata ilmu berasal dari ahasa arab “alima ya’lamu,ilman dengan wazan
fa’ila,ya alu yang berarti mengerti,memahami benar benar.pada dalam bahasa
ingrisnya adalah Science,dan bahasa lain scintia (pengetahuan)scire
(mengetahui).sinonim yang paling dekat dalam bahsa yunani adalah episteme
karenanya,pada pembahasan selanjutnya,filsafat tentang pengetahuan di sebut
juga sebagai epistemology yang berarti ilmu 18
17
Muliono,welhendri aswar .maret 2019 filsafat ilmu Jakarta
18
Jujun s .suiasumantri,filsafat ilmu sebuah pengantar popular (Jakarta :pustaka sinar
harapan,1998)cet 1,hal 324
19
Wihadi admojo,et,al,kamus bahasa Indonesia (Jakarta:alai pustaka,19980,cet 1hlm 324
20
Nasution,ahmad taufik,agustus 2016 filsafat ilmu:Yogyakarta
21
Nasution,ahmad taufik,agustus 2016 filsafat ilmu:Yogyakarta
9
seagai pengetahuaan yang di atur secara sistematis dan langka klangkah
pencapaiannya di pertanggung jawabkan secara teoritis.berbeda dengan
pengetahuaan ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetauaan seagai satu
putusan tersendiri sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang
mengacu ke objek yang sama saling berkaitan secara logis22
Perbedaan ilmu dan pengetahuan yang cukup mencolok lainnya adalah dari sisi
kebenaran. Ilmu sudah dipastikan kebenarannya karena telah melalui proses
penelitian yang didukung oleh fakta-fakta. Sedangkan pengetahuan, masih belum
dapat dipastikan kebenarannya karena belum dipastikan secara ilmiah23
a.Ontologi
Ontologi adalah bagian filsafat yang paling umum, atau merupakan bagian
dari metafisika, dan metafisika merupakan salah satu bab dari filsafat. Obyek
telaah ontologi adalah yang ada tidak terikat pada satu perwujudan tertentu,
ontologi membahas tentang yang ada secara universal, yaitu berusaha mencari inti
yang dimuat setiap kenyataan yang meliputi segala realitas dalam semua
bentuknya.24 9 Setelah menjelajahi segala bidang utama dalam ilmu filsafat,
seperti filsafat manusia, alam dunia, pengetahuan, kehutanan, moral dan sosial,
kemudian disusunlah uraian ontologi. Maka ontologi sangat sulit dipahami jika
terlepas dari bagian-bagian dan bidang filsafat lainnya. Dan ontologi adalah
bidang filsafat yang paling sukar.10 Metafisika membicarakan segala sesuatu
yang dianggap ada, mempersoalkan hakekat. Hakekat ini tidak dapat dijangkau
oleh panca indera karena tak terbentuk, berupa, berwaktu dan bertempat. Dengan
mempelajari hakikat kita dapat memperoleh pengetahuan dan dapat menjawab
pertanyaan tentang apa hakekat ilmu itu.
b.Epistemologi
22
. Nasution,ahmad taufik,agustus 2016 filsafat ilmu:Yogyakarta
23
https://www.merdeka.com/tag/new-toyota-kijang-innova/
24
Rodric Firth,Encyclopedia internasioanl,(pjippines:Gloria Incopertion,19720)
10
Terjadi perdebatan filosofis yang sengit di sekitar pengetahuan manusia, yang
menduduki pusat permasalahan di dalam filsafat, terutama filsafat modern.
Pengetahuan manusia adalah titik tolak kemajuan filsafat, untuk membina filsafat
yang kukuh tentang semesta (universe) dan dunia. Maka sumber-sumber
pemikiran manusia, kriteria-kriteria, dan nilai-nilainya tidak ditetapkan, tidaklah
mungkin melakukan studi apa pun, bagaimanapun bentuknya.16 Salah satu
perdebatan besar itu adalah diskusi yang mempersoalkan sumbersumber dan asal-
usul pengetahuan dengan meneliti, mempelajari dan mencoba mengungkapkan
prinsip-prinsip primer kekuatan struktur pikiran yang dianugerahkan kepada
manusia.
c. Aksiologi
25
file:///C:/Users/DC/Downloads/1276-2610-1-PB.pdf
11
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
12
genus lainnya yaitu seperti hewan.jenis pengetahuaan menurut polanya yaitu:tahu
bagaimana, tahu akan/mengenai,tahu bahwa,tahu mengapa jenis jenis pegetauan
secara akalh sehat yaitu: pengetahuaan agama,pengetahuaan filsafat,pengetahuaan
ilmiah .
2. Dalam filsafat terdapat dua aliran besar yang di kenal dengan realisme dan
idealisme.kedua aliran ini menghadirkan cara pandang tersendiri mengenai dari
mana sumber dan hakikat pengetahuaan dapat di pahami.aliran.idealisme
menekankan peran ide seagai dasar dari benih pengetahuaan beserta
hakikatnya,semesentara realisme justru sebaliknya sebaliknya menoorduakan
peran rasio atau akal dan .hakikat pengetahuan lebih merupakan hal yang bersifat
material( rea) dan sumbernya berdasar pada pengalaman.Sumber hakikat
pengetahuan yaitu empiris rasio intusi serta wahyu
3. Kata ilmu berasal dari ahasa arab “alima ya’lamu,ilman dengan wazan fa’ila,ya
alu yang berarti mengerti,memahami benar benar.pada dalam bahasa ingrisnya
adalah Science,dan bahasa lain scintia (pengetahuan)scire (mengetahui).sinonim
yang paling dekat dalam bahsa yunani adalah episteme karenanya,pada
pembahasan selanjutnya,filsafat tentang pengetahuan di sebut juga sebagai
epistemology yang berarti ilmu Sedangkan pengertian pengetauaan adalah bagian
yang esensial dari eksistensimanusia,karena pengetahuaan meruapakan uahdan
aktivitas berpikir yang di lakukan manusia berpikir merupakan dfierensial yang
memisahkan manusia dari semua genus lainnya yaitu seperti hewan.
B.Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14
6. Jujun s .suiasumantri,filsafat ilmu sebuah pengantar popular (Jakarta :pustaka
sinar harapan,1998)cet 1
7.Wihadi admojo,et,al,kamus bahasa Indonesia (Jakarta:alai pustaka,19980,cet 1
8. file:///C:/Users/DC/Downloads/1276-2610-1-PB.pdf
9. https://sites.google.com/site/auroranight0912/filsafat-ilmu/sumber-pengetahuan
10. Wihadi admojo,et,al,kamus bahasa Indonesia (Jakarta:alai pustaka,19980,cet
1hlm 324
15