Anda di halaman 1dari 6

ADA 2 TUJUAN MEMPELAJARI FILSAFAT YAITU:

 TUJUAN UMUM (GENERAL PURPOSE)


 TUJUAN KHUSUS (SPECIFIK/SPECIAL PORPUSE)
1.Tujuan umum adalah berusaha memahami substansi yang terdalam dari suatau keberadaan atau
hakikat dari suatu keberadaan (beeing). Substansi dari materi itu bersifat majemuk atau plural yang
mempunyai urutan menurut fungsiny (mulai yang paling utama sampai yang paling tidak penting).
Adapun subtansi yang dimaksud adalah pertanggung jawaban yang paling dalam dari suatu
keberadaan. Contoh: baju. Substansi yang terdalam dari baju adalah untuk menutupi tubuh dari
ketelanjangan. Selain dari pada itu, untuk kesopanan dan keindahan.
Jadi setiap keberadaan mempunyai fungsinya masing-masing.
Dengan berfilsafat berarti kita berusaha menjadikan manusia yang susilah. Pengertian susilah disini
terdapaat dalam ruang lingkup tertentu, sesuai dengan tempat dan aturan yang ada. Orang yang
susilah dianggap sebagai ahlih filsafat, ahli hidupdan sekaligus menjadi orang yang bijaksana
Filsafat membawa kita kepada pemahaman, dan pemahaman membawa kita kepada tindakan yang
lebih layak.
Contoh substansi
Rumah : melinndungi dari gangguan alam, hujan, panas, binatang liar, badai, selain itu untuk estetika
atau keindahan.
Makanan: untuk mempertahankan kehidupan manusia, untuk kesehatan dan kepintaran.

2. Tujuan Khusus
1. mampu menemukan suatu nilai yang terbaik dari suatu perbuatan, dengan menilai perbuatan
tersebut misalnya dalam bidang etika dan moral,
2. mampu menemukan hubungan yang ada antara satu ilmu atau disiplin ilmu dan pemikiran
filsafat.
3. Mempelajari hikrari dan susunan kuantitas kosmogomis (asal-usul alam semesta) dan
kosmologis (asal-usul serta sifat kejadian dalam alam semesta)
4. Secara khusus mempelajari antologi (upaya mencari substansi dan kedudukan ditengah-
tengah makhluk hidup dan segala sesuatu yang ada pada manusia.
MACAM-MACAM PENGETAHAUN MENURUT POLANYA

Biasanya dibedakan menjadi 4 pengetahaun:


1. Tahu bahwa
2. Tahu bagaimana
3. Tahu tentang
4. Tahu mengapa

1. Pengetahuan Tahu bahwa


Adalah pengertian tentang informasi tertentu, tahu bahwa sesuatu terjadi, tahu bahwa ini atau itu
memang demikian adanya, bahwa apa yang dikatakan memang benar. Singkatnya tahu bahwa p dan
bahwa p memang benar. Jenis pengetahuan ini disebut jenis pengetahuan ilmiah, walaupun masih
pada tingkat yang tidak begitu mendalam. Pengetahaun ini berkaitan dengan keberhasilan dalam
mengumpulkan informasi atau daia tertentu. Sedangkan yang mempunyai pengetahuan jenis ini
berarti dia mempunyai daia atau informasi akurat melebihi orang lain.

2. Tahu bagaimana
Pengetahuan jenis ini menyangkut bagaimana melakukan sesuatu yang dikenal sebagai know how.
Pengetahaun ini berkaitan dengan keterampilan atau lebih tepat keahlihan dan kemahiran teknis dalam
melakukan sesuatu. Pengetahuan-pengetahuan dalam bidang teknis umum digolongkan dalam jenis
pengertian ini. Seorang yang mempunyai pengetahuan jenis ini berarti dia tahu bagaimana melakukan
sesuatu.

3. Pengetahuan tahu akan/Mengenai


Yang dimaksud dengan jenis pengetahuan ini adalah sesuatu yang sangat spesifik atau khusus
menyangkut pengetahuan akan sesuatu atau seseorang melalui pengalaman pribadi. Unsur yang paling
penting dalam [engetahuan ini adalah pengenalan dan pengalaman pribadi secara langsung dengan
objeknya. Oleh karena itu serng kali disebut sebagai pengetahaun berdasarkan pengenalan.

4. Pengetahaun Tahu Mengapa

Pengetahuan tahu mengapa berkaitan dengan pengetahaun tahu bahwa hanya saja pengetahuan tahu
mengapa jauh lebih mendalam dan serius dari tahu bahwa karena tahu mengapa berkaitan penjelasan.
Penjelasan ini tidak hanya berhenti pada informasi yang ada sebagaimana pada tahu bahwa melainkan
menerobos masuk kebalik daia atau informasi yang ada. Dengan penjelasan tersebut tahu mengapa
jauh lebih kritis. Tahu mengapa sudah sampai pada tingkat mengkaitkan dan menyusun hubungan
yang tidak kelihatan antara informasi yang ada. Tahu mengapa subjeknya melangkah lebih jauh dari
informasi yang ada untuk memperoleh informasi baru yang akan menyingkapkan pengetahuan yang
lebih mendalam dari sekedar pengetahuan tahu bahwa.
SKEPTISISME

Salah-satu persoalan yang perluh kita singgung dalam kaitan dengan pengetahuan dan juga keyakinan
adalah persoalan mengenai:

 Apakah pengetahuan itu mungkin di capai?


 Apakah kita benar-benar tahu?
 Bagaimana kita merasa yakin bahwa kita tahu?
 Apakah yang kita anggap kita tahu hanyalah tipuan belaka?
 Singkatnya bagaimana kita tahu kita benar-benar tahu?
Secara tradisiona pertanyaan-pertanayaan in telah dikemukakan oleh orang-orang yang bersifat
skeptis terhadap adanya pengetahuan.inilah yang dikenal sebagai skeptisisme
Sikap dasar sketisisme adalah bahwa kita tidak pernah tahu tentang apapun. Bagi mereka yang
menganut sikap ini, bahwa mustahil manusia mencapai pengetahuan ttg sesuatuatau paling kurang
bahwa manusia tidak pernah merasa pasti dan yakin apakah ia bisa mencapai pengetahuan tertentu
dengan kata lain skeptisisme mergukankemungkinan bahwa menusia bisa mengetahui sesuatu, karena
tidak ada bukti yang cukup untuk mempertahankan bahwa manusia benar-benar tahu tentang sesuatu.
Skeptisisme sudah berkembang sejak zaman Yunani kuno pada kelompok filsafat yang dikenal
sebagai kaum sofis. Kaum sofis meragukan kemungkinan pengetahuan akan alam karena menurut
mereka manusia adalah ukuran dari segala-galanya. Maka yang disebut pengetahuan akan alam tidak
mungkin, karena kalaupun ada pengnelitian tentang alam ini harus bersumber pada manusia.
Contoh:
George mengatakan bahwa:
1. Tidak ada yang benar-benar ada
2. Kalaupun ada sesuatu di dunia ini kita tidak bisa mengetahui
3. Kalaupun kita bisa mengetahuinya kita tidak bisa mengkomunikasikan apa yang kita ketahui
itu kepada orang lain.

Dengan kata lain kaum sofis beranggapan bahwa sebagai pengetahuan sesungguhnya hanyalah
konstruksi sosial manusia. tidak ada realitas yang bisa diketahui secara nyata sebagaimana adanya.
Yang ada hanyalah konstruksi manusia tentang realitas itu.

Skeptisme terutama muncul karena mereka menggangap bahwa pengetahaun menyangkut kepastian.
Apa yang diklaim sebagai pengetahuan adlah kalau apa yang diklaim sebagai pengetahaun itu benar.
Kalau kita tahu sesuatu, hal ini pasti benar dan tidak bisa salah, sebagaimana kita tahu bahwa bukti itu
benar dan bukan hanya tipuan belaka. Yang perluh diperhatikan disini bahwa skeptisisme telah
menyumbangkan sesuatu yang sangat berharga bagi ilmu pengetahuan yaitu sikap meragukan secara
positif, setiap kleim dan bukti yang kita peroleh sampai pada tingkat tertentu. Ini menunjukkan sikap
kritis yang tidak percaya begitu saja. Sikap ini dikembangkan lebih lanjut oleh “Rene Deskortes” dan
menjadi metode filsafat yang paling mendasar sekaligus meletakkan dasar bagi perkembangan filsafat
modern.
Dengan sikap meragukan segala sesuatu termasuk apa yang kita anggap sebagai benar, kita dapat
melangkah lebih jauh menuju pada kebenaran yang lebih pasti dan lebih sempurna.
Pandangan ini menunjukan bahwa selalu ada konsep yang berpajangan hitam dan putih, benar dan
salah, kecil dan besar, berat dan ringan, tahu dan tidak tahu.
Skeptisme yang radikal akan melahirkan berbagai kontradiksi. Mereka mengatakan bahwa semua
keyakinan kita perluh diragukan.
THE SOURCE OF KNOWLADGE
SUMBER PENGETAHUAN
Dalam sejarah filsafat ada dua aliran pemikiran yaitu:
1. Rasionalisme
Lebih dikenal sebagai filsafat kontirental karena tokoh-tokohnya terutama berasal dari daratan eropa,
seperti Rena Deskartes, Wegeleibris, dan Barukh spinasa. Kaum rasionalisme beranggapan bahwa
kita dapat sampai pada pengetahuanyang pasti hanya dengan mengandalkan akal budi. sebaliknya
2. Empirisme
Lebih dikenal sebagai filsafat inggris karena tokoh-tokohnya berasal dari inggris. Seperti John Lock,
David mimey dan Berkeley. Bagi kaum empiris ini kita bisa sampai pada pengetahuan yang pasti
dengan mengandalkan panca indra kita yang memberi kita informasi tentang objek tertentu.

1. Rasionalisme
Inti dari pandangan rasiolisme adalah bahwa hanya dengan menggunakan prosedur tertentu dari
akal saja kita bisa sampai pada pengetahuan yang sebenarnya yaitu pengetahuan yang tidak mungkin
salah. Menurut kaum rasionalis sumber pengetahaun adalah sumber satu-satunya akal budi manusia.
akal budilah yang memberi kita pengetahuan yang pasti benar tentang sesuatu. Konsekuensinya kaum
rasionalis menolak asupan bahwa kita bisa menemukan pengetahuan melalui panca indra kita. Bagi
mereka akal budi saja sudah cukup memberi pemahaman bagi kita terlepas dari panca indra dengan
demikian akal budi saja bisa membuktikan bahwa ada dasar bagi pengetahuan kita bahwa kita boleh
merasa pasti dan yakin akan pengetahuan yang kita peroleh.
2. Emperisisme
Paham filosofis yang mengatakan bahwa sumber satu-satunya pengetahuan bagi manusia adalah
pengetahuan yang paling pokok untuk sampai pada pengetahuan yang paling benar. Menurut kaum
empiris adalah data dan fakta yang ditangkap oleh panca indra kita. Dengan kata lain satu-satunya
pengetahuan yang benar adalah yang diperoleh melalui pengalaman dan pengamatan panca indra.
Maka sumber pengetahuan adalah pengalaman dan pengamatan panca indra tersebut yang memberi
daia dan fakta bagi pengetahuan kita. Semua konsep dan ide yang kita anggap benar, sesungguhnya
bersumber dari pengetahuan kita dengan objek yang kita tangkap melalui panca indra. Bagi paham ini
semua pengetahuan manusia bersifat empiris. Pengetahuan yang benar dan sejati yaitu pengetahaun
yang pasti dan benar adalah pengetahuan indrawi atau pengetahuan empiris.

Anda mungkin juga menyukai