Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengetahuan Ilmiah
Penelitian ilmiah adalah penyelidikan ataupun pengamatan yang dilakukan
dengan cara sistematis dan secra terperinci untuk menegatahui, menyelidiki dan
mengembangkan ataupun menciptakan pengetahuan yang baru tentang suatu kejadian
ataupun fakta. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ilmiah inilah yang disebut
sebagai proses ataupun motede ilmiah.
Metode ataupun cara yang dilakukan untuk penelitian ilmiah yang dianggap
benar ataupun valid ternyata bervariasi antar disiplin ilmu. Artinya masing-masing
disiplin ilmu itu memiliki preferensi terhadap pendekatan motedo olmiah yang
digunakan.
Langkah pertama dalam penelitian yaitu menentukan masalah yang akan
diselesaikan atauapun pertanyaan yang akan di jawab. Secara umum ada kelompok
masalah penelitian, yaitu :
1. Yang terkait dengan gambaran yang sebenarnya ( state of nature ) dari
suatu fenomena.
2. Yang terkait dengan hubungan antar variabel dari suatu fenomena.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mendefenisikan masalah penelitian yaitu
dengan cara memilih topik secara luas, kemudia secara bertahap sampai pada masalah
yang memungkinkan untuk diteliti. Dengan ini dapat dilakukan dengan membaca
literatur ataupun dengan cara berdiskusi dengan para pihak yang dianggap memiliki
pengetahuan lebih tentang topik yang akan diteliti.
Metode penelitian secara umum dapat dibedakan menjadi dua pendekatan
yaitu:
a. Metode kuantatif
Metode kuantatif menggunaka asumsi dasar bahwasanya realita di dunia dapat
diamati secara objektif dan dapat di kuantifikasi. Data yang dikumpukan dalam
metode kuantatif berupa bilangan ataupun angka.
b. Metode kualitatif
Metode kualitatif menggunakan asumsi bahwasanya realita di dunia tidak
dapat di teliti secara objektif. Realita merupakan suatu yang subjektif dan peneliti
harus berinteraksi dengan objek yang ditelitinya agar mampu memahami fenomena
secara kuat dan akurat.1
1
Ria Yuliana “ Penyegaran Tentang Metode Penelitian Ilmiah “ Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol.
9, No. 1 , Januari 2019
Secara bahasa pengetahun berasal dari bahasa inggris yaitu knowledge,
sedangkan menurut istilah pengetahuan merupakan apa yang diketahui atau segala
sesuatu yang diketahui. Pegetahuan merupakan suatu istilah yang digunakan
apabila seseorang memiliki pengetahuan tentang sesuatu hal, yang menjadi
pengetahuannya terdiri dari :
1. Unsur yang mengetahui
2. Hal yang ingin diktahui
3. Kesadaran mengenai hal yang ingin diketahui tersebut.
Artinya pengetahuan selalu menuntut adanya subjek yang mempunyai
kesadaran untuk mengetahui akan suatu yang ingin diketahui. Pengetahuan diawali
dengan rasa ingin tahu yang ada pada diri manusia. Pengetahuan selama ini
duketahui dari proses bertanya dan tujuannya selalu untuk menemukan kebenaran.
Di dalam filsafat ilmu pengetahuan itu disebut pengetahuan yang benar jika sudah
memiliki beberapa kriteria kebenaran, kriteria kebenaran tersebut didasarkan pada
beberapa teori yakni :
a. Teori koherensi
Berdasarkan teori ini suatu pengetahuan akan dianggap benar apabila
pengetahuan tersebut koheren dengan pengetahuan yang ada sebelumnya dan
sudah dibuktikan kebenarannya.
b. Teori korespondensi
Berdasarkan teori ini suatu pengetahuan akan dianggap benar jika
pengetahuan tersebut mempunyai hubungan dengan suatu kenyataan yang ada
dan memang benar. Teori ini berdasarkan fakta empiris sehingga pengetahuan
tersebut benar apabila ada fakta-fakta yang benar.
c. Teori pragmatis
Berdasarkan teori ini suatu pengatahuan akan dianggap benar apabila
pengetahuan tersebut terlhat secara praktis benar atau memiliki sifat
kepraktisan yang benar. Pengikut teori ini berpendapat bahwasanya
pengetahuan itiu akan benar apabila mempunyai kegunaakn ataapun manfaat
yang praktis.2
1. Sumber Pengetahuan

2
Ridwan Muannif “ Analisis Tentang Makna Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan Serta Jenis dan
Sumbernya “ Jurnal Geuthee, Vol. 4, No. 1, April 2021 hal, 34
Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia dalam kajian filsafat
dijelaskan bahwasanya memiliki sumber, artinya pengetahuan itu tidak datang
sembarangan ataupun dengan sendirinya. Ada empat pengetahuan yang
dimaksud tersebut yaitu :
1. Rasio
2. Empiris
3. Intuisi
4. Wahyu
Keempat sumber ini pastinya memiliki pengertian yang berbeda-beda
dalam memngartikan sumber pengetahuan dari manusia tersebut.
a. Rasio
Merupakan pengetahuan yang berasal dari penalaran manusia, pada
pengetahuan ini dinyatakan bahwa pengetahuan itu bersumber dari
pemikiran manusia.
b. Empiris
Pengetahuan ini bersumber dari pengalamann yang dialami
manusia pengetahuan ini berdasarkan kegiatan manusia yang mengamati
gejala-gejala alam disekitarnya. Misalnya peristiwa turunnya hujan di bumi,
perisituwa ini terus-terusan terulang dengan proses kejadian yang sama.
c. Intuisi
Intuisi merupakan sumber pengatahuan yang datang secara tiba-
tiba. Terkadang kita sebagai manusia jika di hadapkan pada suatu
permasalahan, otak akan otomasis berpikir keras untuk menemukan
masalah dan solusinya.
d. Wahyu
Wahyu merupakan pengetahuan yang bersumber dari yang Maha
Kuasa. Biasanya yang dapat menerima ini hanya manusia- manusia yang
terpilih. Dapat disimpulkan bahwa cara berpikir itu ada dua yang pertama
adalah analitik yaitu Rasio dan Empiris, disebutkan sebagai analitik karena
di dalamnya ada proses berpikir secara terperinci yang dilakukan oleh
manusia. Ada pula secara non- analitik yaitu intusi dan wahyu yaitu yang
tidak memiliki proses berikir secara rinci oleh manusia.3

3
Ibid, hal 45
2. Jenis- Jensi Pengetahuan
Pengetahuan dapat dimiliki manusia di dalam kehidupannya. Akan
tetapi pengetahuan itu dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
a. Pengetahuan langsung
Pengetahuan langsung merupakan pengetahuan yang langsung
hadir dalam jiwa tanpa proses penafsiran dan pikiran. Pada umumnya
dibayangkan bahwa kita mengetahui sesuatu itu sebagaiman adanya.
b. Pengetahuan tidak langsung
Pengetahuan tidak langsung merupakan hasil dari pengaruh
interpretasi dan proses berpikir dan juga pengalaman-pengalaman yang
lalu. Apa yang kita ketahui dari benda- benda dengan penafsiran dan
penyerapan dari pemikiran kita.
c. Pengetahuan indrawi ( perceptual )
Pengatahuan indrawi merupakan pengetahuan yang diraih dari
ilmu-ilmu lahiriyah. Sebagai contoh kita menyaksikan pohon, batu-batu
ataupun kursi dan objek-objek iniyang akan masuk kedalam pikiran
melalui indra penglihatan dan akan membentuk pengetahuan kita.
Pengetahuan konseptual
Pengetahuan konseptual juga tidak dapat dipisahkan dari
pengetahuan indrawi. Pikiran manusia secara langsung tidak dapat
membentuk suatu konsepsi-konsepsi tentang objek-objek dan perkara
eksternal tanpa berhubungan dengan alam eksteral.
d. Pengetahuan partikular
Pengetahuan partikukar berhubungan dengan satu individu objek
dan realtas tertentu. Misalnya ketika kita membicarakan suatu kitab atau
individu tertentu, maka hal ini berhubungan dengan dengan
pengetahuan partikular itu sendiri.
e. Pengetahuan universal
Pengetahuan ini meliputi semua yang ada seluruh hidup manusia
misalnya agama dan filsafat 4

4
Mastur Zaenuri “ Pengetahuan Ilmiah Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal “ Jurnal Penelitian Pendidikan
Sains” Vol. 6 , No. 2 , 2017
Adapun jenis-jenis pengetahuan dari sudut bagaimana pengetahuan itu
diperoleh, bukan pada bahasan nilai ( value ) dari pengetahuan tersebuut antara
lain:
a. Pengetahuan biasa
Pengetahuan biasa merupakan pengetahuan yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, tanpa mengetahui seluk-beluk yang sedalam-
dalamnnya dan seluas-luasnya. Seseorang yang dulunya belum tahu tentang
sesuatu hal setelah melalui proses seseorang itu jadi tahu akan sesautu hal,
maka orang tersebut disebut memiliki pengetahuan biasa.
b. Pengetahuan ilmiah ataupun ilmu pengetahuan
Pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan dapat diperoleh dengan cara
khusus, bukan hanya sekedar digunakan saja akan tetapi untuk mengetahui
lebih dalam ataupun lebih luas tentang suatu kebenaran, tetapi masih berkisar
pada pengalaman. Dalam batasan ini seseorang yaang mempunyai ilmu
pengetahuan, maka semua proses yang dilewatinya jika dilkukan oleh orang
lain akan memiliki pengetahuan yang sama juga dengan yang dimilikinya.
c. Pengetahuan filsafat
Pengetahuan filsafat merupakan pengetahuan yang tidak memiliki batas
sehingga yang dicari adalah sebab-sebab yang paling dalam dan yang paling
hakiki sehingga diatas pengalaman biasa. Pengetahuan filsafat biasanya
berkaitan dengan hakikat sesuatu sehingga terkadang pembicarannya seputar
hal-hal yang abstrak terhadap sebuah ilmu pengetahuan.5
3. Jenis- jenis ilmu pengetahuan
Terkait penggolongan jenis-jenis ilmu para ahli kebanyakan tidak
merincikan berbagai cabang ilmu, hanya biasanya diberikan contoh ilmu apa
yang termasuk dalam masing-masing kelompok.Penggolongan ilmu
pengetahuan sebagaimana dikutip dari Surajiyo adalah sebagai berikut:
a. lmu Formal dan Ilmu Nonformal
Suatu ilmu disebut Ilmu Formal karena ilmu ini dalam seluruh
kegiatannya tidak bermaksud menyelidiki data-data indrawi yang konkret.
Misalnya matematika dan filsafat. Suatu ilmu disebut Ilmu Nonformal
karena di dalam ilmu ini pengalaman inderawi memainkan peranan
sentral/utama. Ilmu ini dalam seluruh kegiatannya berusaha menyelidiki
5
Winartha “ Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi “ ( Yogyakarta : Pustaka Sinar Harapan ), 2003, hal, 75
secara sistematis data-data inderawi yang konkret. Misalnya ilmu hayat,
ilmu alam, dan ilmu manusia.
b. Ilmu Murni dan Ilmu Terapan
Ilmu Murni adalah ilmu yang bertujuan meraih kebenaran demi
kebenaran (teoretis). Misalnya matematika dan metafisika. Ilmu Terapan
adalah ilmu yang bertujuan untuk diaplikasikan atau diambil manfaatnya
(praktis). Misalnya ilmu kedokteran, teknik, hukum, ekonomi, psikologi,
sosiologi, administrasi, dan ekologi.
c. Ilmu Nomotetis dan Ilmu Idiografis
Ilmu Nomotetis adalah ilmu yang objek pembahasannya merupakan
gejala pengalaman yang dapat diulangi terusmenerus dan hanya
merupakan kasus-kasus yang mempunyai hubungan dengan suatu hukum
alam. Termasuk dalam ilmu ini adalah ilmuilmu alam, yang objek
pembahasannya adalah benda alam atau gejala alam, yang didekati dengan
cara menerangkan.
Ilmu Idiografis adalah ilmu yang objek pembahasannya merupakan
objek yang bersifat individual, unik, yang hanya terjadi satu kali dan
mencoba mengerti atau memahami objeknya menurut keunikannya itu.
Termasuk dalam ilmu ini adalah ilmuilmu budaya, yang objek
pembahasannya adalah produk manusiawi, yang didekati dengan cara
mengerti atau memahami.
d. Ilmu Deduktif dan Ilmu Induktif
Suatu ilmu disebut Ilmu Deduktif karena semua pemecahan yang
dihadapi dalam ilmu ini tidak didasarkan atas pengalaman inderawi
(empiris), melainkan atas dasar deduksi atau penjabaran. Dedukasi ialah
proses pemikiran yang melibatkan akal budi manusia dari pengetahuan
tentang halhal yang umum dan abstrak, menyimpulkan tentang hal-hal
yang bersifat khusus dan individual. Misalnya matematika.
Suatu ilmu disebut Ilmu Induktif apabila penyelesaian masalah-masalah
dalam ilmu yang bersangkutan didasarkan atas pengalaman inderawi
(empiris). 6

6
Zulkarnaen Muhammad “ Metode Memperoleh Pengetahuan Ilmiah “ Jurnal Pendidikan Vol. 7, No. 1 Juni
2015
4. Persamaan dan perbedaan antara pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
1. Persamaan
a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki arti yang sama,
yaitu analisa terhadap suatu hal berdasarkan metode ilmiah hanya saja
penggunaannya tergantung dari sifat dan tujuan yang hendak dicapai dalam
kegiatan keilmuan tersebut.
b. Keduanya sangat sulit untuk dipisahkan karena merupakan pengetahuan
tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial
(kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu
artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang menjadi
objek kajian dari ilmu terkait.
2. Perbedaan
a. Pengetahuan adalah hasil pengamatan yang bersifat tetap, karena tidak
memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang lain,
dengan demikian tidak bersifat sistematik dan tidak objektif serta tidak
universal. Sedangkan ilmu pengetahuan adalah kerangka konseptual atau teori
yang saling berkaitan yang memberi tempat pengkajian dan pengujian secara
kritis dengan metode ilmiah oleh ahli-ahli lain dalam bidang yang sama, dengan
demikian bersifat sistematik, objektif, dan universal.
b. Ilmu adalah sesuatu yang dapat kita peroleh melalui proses yang
disebut pembelajaran atau metode ilmiah dengan kata lain hasil dari
pembelajaran, berbeda dengan Pengetahuan yang dapat diperoleh tanpa melalui
proses pembelajaran.
c. Ilmu adalah kumpulan pengetahuan. Namun bukan sebaliknya kumpulan ilmu
adalah pengetahuan. Kumpulan pengetahuan agar dapat dikatakan ilmu harus
memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang dimaksudkan adalah objek
material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu hal yang dijadikan
sasaran pemikiran, sesuatu hal yang diselidiki atau sesuatu hal yang dipelajari.
Satu objek material dapat ditinjau dari berbagai sudut pandangan sehingga
menimbulkan ilmu yang berbeda-beda7

7
Surya Galang “ Metode Penelitian Kualitatif “ Jurnal Fokus Konseling Vol. 2, No. 2 , Agustus 2016, hal 144

Anda mungkin juga menyukai