Anda di halaman 1dari 6

Program S2 Teknologi Pendidikan@2021

SUMBER PENGETAHUAN DAN KEBENARAN ILMIAH


Noer Fitriyanti (21070905003)
Universitas Negeri Surabaya
noer.21003@mhs.unesa.ac.id

A. PENDAHULUAN
Memahami sumber pengetahuan dan kebenaran ilmiah adalah hal yang sangat
penting dalam mendalami suatu bidang keilmuan. Dengan mengetahui sumber
pengetahuan akan diperoleh pemahaman dari mana pengetahuan itu berasal.
Manusia selalu ingin mencari kebenaran dalam hidupnya. Kebenaran bersifat
eksistensial. Ia ada dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Sifat manusia yang
ingin mencari tahu mendorongnya untuk menemukan kebenaran dari apa yang
diketahuinya. Ketika ia meyakini bahwa satu ditambah satu sama dengan dua, maka ia
akan mencari alasan dan dasar dari mana keyakinannya berasal.
Makalah ini akan membahas mengenai sumber pengetahuan, definisi dan
jenis-jenis sumber pengetahuan. Di samping itu juga akan disajikan tentang hakikat
kebenaran, tingkatan kebenaran, dan kebenaran ilmiah
B. RUMUSAN MASALAH
Makalah ini akan menjawab pertanyaan:
1. Apakah yang dimaksud dengan pengetahuan?
2. Apa saja sumber-sumber pengetahuan?
3. Apakah yang dimaksud dengan kebenaran ilmiah?
4. Apa perbedaan kebenaran ilmiah dan kebenaran umum (common sense)

C. PENGETAHUAN
Membahas pengetahuan berarti membahas epistemologi. Epistemologi adalah
cabang filsafat yang berbicara tentang teori pengetahuan, yang mengkaji tentang asal,
struktur, metode, serta keabsahan pengetahuan. Menurut Langeveld (dalam Sadulloh,
2017) epistemologi membicarakan hakikat pengetahuan, unsur-unsur dan susunan
berbagai jenis pengetahuan, pangkal, tumpuannya yang fundamental, metode dan
batasan-batasannya.
Pengetahuan, menurut Amsal (2004) adalah apa yang diketahui atau hasil
pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, ingat, mengerti,
dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua mind atau isi pikiran. Dengan demikian
pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. Dalam kamus
filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan (knowledge) adalah proses kehidupan yang

1
Program S2 Teknologi Pendidikan@2021

diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri. Dalam peristiwa ini
yang mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sendiri
sedemikian aktif sehingga yang mengetahui itu menyusun yang diketahui pada dirinya
sendiri dalam kesatuan aktif. Pengetahuan dapat diartikan sebagai hasil
keingintahuan, segala perbuatan atau usaha manusia untuk memahami objek yang
dihadapinya. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang fisik yang pemahamannya
dilakukan dengan cara persepsi, baik melalui panca indera maupun akal.
Berbeda dengan pengetahuan ilmiah yang didasari dengan metode ilmiah,
pengetahuan biasa (pra ilmiah) tidak memerlukan alasan ilmiah. Pengetahuan biasa
diperoleh dari kesadaran akan objek yang diamati secara alami. Sebagai contoh
tanaman akan mati jika tidak disiram. Apabila pengetahuan tentang tanaman akan
mati jika tidak disiram diperoleh melalui hasil observasi, eksperimen, dan klasifikasi,
maka akan disebut sebagai pengetahuan ilmiah.
Pengetahuan ilmiah berkaitan dengan tiga norma ilmiah. Pertama pengetahuan
ilmiah merupakan pengetahuan yang memiliki dasar pembenaran. Kedua pengetahuan
ilmiah bersifat sistematis. Ketiga pengetahuan ilmiah bersifat intersubjektif
Dalam diri manusia yang berinteraksi dengan manusia lain dan
lingkungannya akan muncul lima jenis pengetahuan yang berasal dari berbagai
sumber.

D. SUMBER PENGETAHUAN
Pengetahuan muncul dari rasa ingin tahu manusia. Manusia memperoleh
pengetahuan dari berbagai sumber. Sadullah (2017) mengemukakan terdapat lima
jenis pengetahuan berdasarkan sumbernya, yaitu pengetahuan wahyu, pengetahuan
intuitive, pengetahuan rasional, pengetahuan empiris, dan pengetahuan otoritas.
1. Pengetahuan wahyu ( revealed knowledge).
Sumber pengetahuan dapat berasal dari wahyu yang diberikan Tuhan. Secara
etimologi wahyu berasal dari bahasa Arab yang artinya mengungkap, memberi
inspirasi. Dalam ajaran Islam wahyu diartikan sebagai kalam atau perkataan
yang diturunkan melalui malaikat atau secara langsung kepada utusanNya.
Muhammad Abduh, salah seorang penggagas pemikiran modernisme Islam
mendefinisikan wahyu sebagai pengetahuan yang diperoleh oleh seseorang
dalam dirinya dengan disertai keyakinan bahwa pengetahuan itu berasal dari
Allah. Pengetahuan ini diyakini dan tidak bisa disangkal atau dipertanyakan.
Revealed knowledge bersifat eksternal. Ia berasal dari luar diri manusia.
2. Pengetahuan intuitif (intuitive knowledge)
Sumber pengetahuan intuitif diperoleh manusia dari dalam dirinya. Intuisi
adalah firasat yang terbentuk dari pikiran bawah sadar. Ia memiliki
kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan

2
Program S2 Teknologi Pendidikan@2021

intelektual. Pengetahuan ini berasal dari penghayatan individu, sehingga dapat


dikatakan bahwa validitas pengetahuannya bersifat pribadi.
Pengetahuan yang berasal dari intuisi, karena berasal dari dalam diri
manusia, bukan dari luar dirinya, tidak dapat diuji dengan observasi,
perhitungan, atau eksperimen. Ia tidak memiliki hipotesis. Contoh dari
pengetahuan intuisi adalah autobiografi, esai.
3. Pengetahuan rasional (rational knowledge)
Pengetahuan rasional adalah pengetahuan yang diperoleh dengan
latihan rasio yang tidak disertai dengan observasi terhadap peristiwa faktual.
Menurut kamus psikologi APA, rational knowledge adalah knowledge gained
through reason or arrived at by logical argument. Pengetahuan rasional adalah
pengetahuan yang diperoleh dari alasan, rasio, atau argumen logis.
Jenis pengetahuan ini muncul dari kaum rasionalisme yang
mengutamakan rasio untuk memperoleh pengetahuan dan kebenaran. Menurut
kaum rasionalis akal merupakan faktor mendasar dalam pengetahuan. Akal
manusia memiliki kemampuan menalar kebenaran alam semesta yang tidak
dapat diobservasi. Penelitian matematika, terutama geometri, adalah salah satu
contoh pengetahuan yang diperoleh dari rasio.
4. Pengetahuan empiris (empirical knowledge)
Pengetahuan empiris diperoleh dari bukti penginderaan, melalui
penglihatan, pendengaran, dan sentuhan indera lainnya sehingga membentuk
konsep tentang dunia di sekitar kita. Paradigma pengetahuan empiris adalah
sains, dimana hipotesis sains diuji dan diobservasi melalui experimen.
Apa yang kita ketahui berasal dari pengalaman indera melalui proses
interaksi manusia dengan lingkungannya. Pengalaman di sini bukan hanya
dunia fakta, melainkan termasuk dunia penelitian. Pengalaman indera
merupakan suatu sumber pengetahuan yang diperoleh dari observasi atau
percobaan. Bukti empiris merupakan informasi yang membenarkan suatu
kepercayaan dalam kebenaran atau kebohongan suatu klaim empiris. Dalam
pandangan empirisme, seseorang hanya mampu mengklaim memiliki
pengetahuan saat seseorang memiliki suatu kepercayaan yang aci berdasarkan
bukti empiris. Hal ini bertolak balik dengan pandangan rasionalisme yang
mana daya upaya atau refleksi saja yang dianggap sebagai bukti untuk
kebenaran atau kebohongan dari sebagian proposisi. Indra merupakan sumber
utama dari bukti empiris. Walaupun sumber lain dari bukti, seperti ingatan,
dan kesaksian dari yang lain pasti dijajaki kembali lagi ke sebagian
pengalaman indrawi, seluruhnya dianggap sebagai tambahan, atau tidak
langsung.
5. Pengetahuan otoritas (authoritative knowledge)

3
Program S2 Teknologi Pendidikan@2021

Banyak pengetahuan yang kita peroleh dari otoritas. Kita menerima


suatu pengetahuan itu benar bukan karena telah melakukan pengecekan di luar
diri kita, melainkan telah dijamin oleh sumber yang berwibawa, memiliki
wewenang, dan berhak. Sebagai contoh sederhana pengetahuan tentang bahwa
kita adalah anak kandung dari orang tua kita. Kita percaya karena orang tua
mengatakan demikian. Melalui pengetahuan kita sebelumnya bahwa anak lahir
dari dua orang dewasa, laki-laki dan perempuan yang dibuktikan dengan akta
menikah dan juga akta kelahiran dari pemerintah.

E. HAKIKAT KEBENARAN DAN KEBENARAN ILMIAH


Pengetahuan yang kita terima dapat bernilai benar atau salah. Pengetahuan
dapat diakui kebenarannya jika telah diuji dan diverifikasi melalui berbagai telaah.
Ciri verifikasi ilmu memiliki pengertian bahwa ilmu senantiasa mengarah pada
tercapainya kebenaran. Ilmu pengetahuan dapat dilihat sebagai suatu sistem yang
jalin-menjalin dan taat asas (konsisten) dari ungkapan-ungkapan yang sifat benar
tidaknya dapat ditentukan. Kebenaran ini dapat berupa asas-asas atau kaidah yang
berlaku umum atau universal mengenai pokok keilmuan yang bersangkutan.
Kebenaran secara terminologi menurut KBBI diartikan sebagai 1) keadaan
(hal dan sebagainya) yang cocok dengan keadaan (hal) yang sesungguhnya; 2) sesuatu
yang sungguh-sungguh (benar-benar) ada; 3) kelurusan hati; kejujuran; 4)izin;
persetujuan; perkenan. Kebenaran merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan.
Kebenaran itu sendiri merupakan suatu bentuk dari rasa ingin tahu setiap individu.
Rasa ingin tahu terbentuk dari kekuatan dari adanya akal yang dimiliki manusia yang
selalu ingin mencari, memahami, serta memanfaatkan kebenaran yang telah
didapatkan dalam hidupnya. Jadi kebenaran merupakan persesuaian antara
pengetahuan dan objeknya.
Untuk menentukan kebenaran dapat dilakukan dengan tiga teori, yaitu
korespondensi, koherensi, dan pragmatis.
Teori korespondensi. Menurut teori ini kebenaran merupakan persesuaian antara
fakta dan situasi nyata. Teori ini diakui oleh para penganut realis. Teori kebenaran
korespondensi adalah teori kebenaran yang paling awal, sehingga dapat digolongkan
ke dalam teori kebenaran tradisional karena Aristoteles sejak awal (sebelum abad
Modern) mensyaratkan kebenaran pengetahuan harus sesuai dengan kenyataan yang
diketahuinya. Sebagai contoh saya berpendapat bahwa Jakarta adalah kota terpadat
penduduknya. Saya berpendapat demikian berdasarkan pengalaman tinggal di kota itu
dan sesuai dengan kenyataannya.
Teori koherensi. Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan
kepada kriteria koheren atau konsistensi. Menurut teori ini kebenaran bukan
merupakan persesuaian antara pikiran dengan kenyataan, melainkan kesesuaian
harmonis antara pendapat kita dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Suatu

4
Program S2 Teknologi Pendidikan@2021

pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari


pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis.
Matematika adalah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan
pembuktian berdasarkan teori koheren. Sistem matematika disusun di atas beberapa
dasar pernyataan yang dianggap benar (aksioma). Dengan mempergunakan beberapa
aksioma, maka disusun suatu teorema. Dan diatas teorema-lah, maka dikembangkan
kaidah-kaidah matematika yang secara keseluruhan merupakan suatu sistem yang
konsisten. Salah satu dasar teori ini adalah hubungan logis dari suatu proposisi dengan
proposisi sebelumnya.
Teori pragmatis. Menurut teori ini kebenaran suatu pernyataan diukur dengan
kriteria apakah ia bersifat fungsional dalam kehidupan praktis atau tidak. Pernyataan
dianggap benar apabila memiliki kegunaan praktis dalam kehidupan. Para pendukung
pragmatisme memberikan tiga penekanan terhadap kebenaran; 1) sesuatu dikatakan
benar apabila memenuhi keinginan atau tujuan manusia; 2)sesuatu dikatakan benar
jika dikaji berdasarkan eksperimen, dan 3) sesuatu dikatakan benar jika membantu
dalam perjuangan hidup manusia.
Pegangan pragmatis adalah logika pengamatan dimana kebenaran itu
membawa manfaat bagi hidup praktis dalam kehidupan manusia. Kata kunci teori ini
adalah: kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability), akibat atau pengaruhnya
yang memuaskan (satisfactory consequences). Bagi pragmatisme tidak ada kebenaran
mutlak dan abadi.
F. KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan memiliki banyak definisi. Berdasarkan definisi-definisi yang telah
disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan adalah sebagian dari
pengetahuan yang memiliki ciri, tanda, syarat tertentu yaitu: sistematik – rasional –
empiris – universal – objektif – dapat diukur – terbuka – dan kumulatif. Pengetahuan
agar dapat diakui kebenarannya sebagai ilmu, harus terbuka untuk diuji atau
diverifikasi dari berbagai sudut telaah yang berlainan dan akhirnya diakui benar. Ciri
verifikasi ilmu sekaligus mengandung pengertian bahwa ilmu senantiasa mengarah
kepada tercapainya kebenaran. Ilmu pengetahuan dikembangkan manusia untuk
menemukan suatu nilai luhur dalam kehidupan manusia yang disebut kebenaran
ilmiah. Kebenaran ini dapat berupa asas-asas atau kaidah yang berlaku umum atau
universal mengenai pokok keilmuan yang bersangkutan. Suatu pengetahuan yang
dapat diuji kebenarannya secara ilmiah maka disebut dengan ilmu pengetahuan.
G. SUMBER PUSTAKA

5
Program S2 Teknologi Pendidikan@2021

Sadullah, Uyoh. 2017. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta


https://mti.raharja.ac.id/2016/11/10/ilmu-pengetahuan-dan-kebenaran-ilmiah/
https://osf.io/dpf9q/
https://dictionary.apa.org/rational-knowledge
https://www.britannica.com/topic/rationalism/Religious-rationalism
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kebenaran

Anda mungkin juga menyukai