KEILMUAN KEBIDANAN
DISUSUN OLEH:
EKA NUR AFNI ISMAIL
NIM: 2110101273
KELAS : B LINTAS JALUR
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................. 2
D. Manfaat ........................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Definisi Filsafat Ilmu dan Ilmu Kebidanan ...................................... 3
1. Pengertian Filsfat Ilmu .............................................................. 3
2. Pengertian Ilmu Kebidanan........................................................ 3
B. Ruang Lingkup Dimensi Filsafat Ilmu .............................................
1. Dimensi Ontologi ...................................................................... 4
2. Dimensi Epistemiologi .............................................................. 5
3. Dimensi Aksiologi .................................................................... 6
C. Falsafah Kebidanan ......................................................................... 7
D. Hubungan Ilmu Kebidanan dengan Ontologi ................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bukankah Allah SWT. Sangat mengajurkan umtanya untuk senantiasa
berfikir. Banyak ayat tentang berfikir ini dengan kata-kata `apal ta`qilun,
`apal tatafakkarun`, la ya`lamun`, `ulil albab` dan lain-lainnya yang
kesemuannya mengajak manusia untk berfikir. Secara kodrati manusia
dianugerahi akal, daya fikir, yang tidak diperoleh makhluk lain. Akal ini dapat
dipergunakan semaksimal mungkin untuk kemampuan berfikir tersebut.
Menurut M. Ngalim Purwanto (1990:43) berfikir adalah daya yang paling
utama dan merupakan ciri khas yang membedakan antara manusaia dengan
hewan.
Secara umum mempelajari filsafat bertujuan untuk mengendalikan
manusia yang susila, bermoral, bermartabat, dan mempunyai etika-etika yang
baik. Secara khusus filsafat mengajarkan bagaimana cara berfikir.
Berfikir secara sungguh-sungguh untuk mencari kebenaraan. Filsafat
menekankan aspek akal (rasio) dalam menemukan kebenaran ini. Filsafat
sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha mencari kebenaran telah
memberikan banyak pelajaran, misalnya tentang kesadaran, kemauaan dan
kemampuan manusia sesuai dengan posisisnya sebagai makhluk tuhan untuk
diaplikasikan dalam kehidupan. Filsafat akan terus menjawab atas segala
pertanyaan yang diajukan oleh akal budi kita. Batas ketidakmampuan akal
budi kita untuk menjawab pertanyaan segala yang ada, segala yang
berhubungan dengan ilmu, itulahbatas kerja filsafat.
Pada dasarnya filsafat ilmu merupakan kajiaan filosofis terhadapt hal-hal
berkaitan dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya
pengkajian dan pengalaman mengenai ilmu (ilmu pengetahuan/sains), baik itu
ciri substansinya, pemerolehnya, ataupun manfaat ilmu bagi kehidupan
manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok filsafat yang
tercakup dalam bidang otologi, epistemologi, dan axiologi dengan berbagai
pengembangan dan pendalaman yang dilakukan oleh para ahli.
Bidan adalah seorang wanita yang mengikuti dan menyclesaikan
pendidikan kebidanan yang diakui oleh pemerintah, lulus ujian sesuai dengan
syarat dan ketentuan yang berlaku dan mendapat izin yang sah dari dinas
kesehatan. Bidan juga dapat didefenisikan sebagai scorang petugas keschatan
yang terlatih secara formal maupun nonformal tetapi bukan scorang dokter,
yang membantu kelahiran bayi sera perawatan maternal terkait. Bidan dikenal
sebagai professional yang bertanggung jawab yang berkerja sebagai mitra
perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan dan saran
selama kehamilan, periode persalinan dan post partum dan melakukan
1
2
3
4
obyek materi. Sementara jika dilihat dari objek formal maka ini adalah
salah satu sudut pandang yang mampu menentukan cakupan studi di
dalamnya.
Sejarah ilmu komunikasi, teori komunikasi, tradisi ilmu komunikasi,
dan komunikasi manusia adalah contoh-contoh dari aspek ontologis
tersebut. Seiring berkembangnya jaman dan teknologi, fenomena
jurnalisme yang dulu hanya bisa didapatkan melalui televise dan radio,
kini bisa didapatkan melalui online seperti youtube yang bisa diputar
berulang kali. Dan kelemahan televise pun telah dimanfaatkan oleh pihak
redaksi online.
Karena di televisi telah membatasi berita yang terekspos seperti
membatasi kata, gambar, dan sebagainya. sedangkan di online,
masyarakat bisa bebas mendapatkan berita yang akurat. Seperti pada
zaman orde baru, Harmoko yang merupakan Menteri Penerangan pada
masa itu, terdapat banyak surat kabar kuning muncul yang diwarnai
dengan antuias publik. Bahkan Arswendo Atmowiloto pun telah
menerbitkan Monitor “Jurnalisme Kuning di Indonesia.”
2. Dimensi Epistemilogi (cara mendapatkan pengetahuan yang benar)
Epistemologi adalah salah satu cabang filsafat yang mempelajari
tentang asal, sifat, metode, dan batasan pengetahuan manusia.
Epistemologi sendiri dinamakan sebagai teori pengetahuan. Kata
epistemologi berakar dari bahasa Yunani. Kata ini terdiri dari dua
gabungan kata yaitu episteme yang artinya cara dan logos yang artinya
ilmu. Jika diartikan secara keseluruhan, epistemologi adalah ilmu tentang
bagaimanaseorang ilmuwan membangun ilmunya.
Di dalam kajian epistemologi, ilmu komunikasi dititikberatkan pada
berita yang sesuai dengan bukti dan fakta untuk menjadi berita yang
bernilai tinggi. Sehingga pesan yang disampaikan cenderung bersifat
netral tanpa memihak siapapun dengan sifat yang obyektif. Kunci standar
penulisan yang menggunakan pendekatan ketepatan pelaporan faktualisasi
peristiwa, yaitu akurat, seimbang, obyektif, jelas dan singkat serta
mengandungwaktu kekinian (Charnley, 1965: 22;30).
Dengan adanya aspek epistemologi, maka dapat membuat para wartawan
lebih mendekati kejadian yang akurat. Cara memperoleh faktanya pun
menjadi landasan filosofis dalam sebuah berita yang disampaikan yang
disusun sesuai rencana yang matang, mapan, sistematis, dan logika.
Persoalan-persoalan yang dibahas dalam epistemologi antara lain tentang
apa sebenarnya yang dimaksud dengan pengetahuan, bagaimana cara
manusia mengetahui sesuatu, darimana pengetahuan dapat diperoleh,
bagaimanakah cara menilai validitas, apa perbedaan antara pengetahuan
6
C. Falsafah Kebidanan
Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan
dalam memberikan pelayanan kebidanan. Falsafah kebidanan tersebut adalah:
1. Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam undang-undang
maupun peraturan pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu
tenaga pelayanan kesehatan professional dan secara internasional
diakui oleh ICM, FIGO dan WHO.
2. Tugas, tanggung jawab dan kewenangan profesi bidan yang telah
diatur dalam beberapa peraturan maupun keputusan menteri kesehatan
ditujukan dalam rangka membantu program pemerintah bidang
kesehatan khususnya ikut dalam rangka menurunkan AKI, AKP, KIA,
Pelayanan ibu hamil, melahirkan nifas yang aman, pelayanan Keluarga
Berencana (KB), pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan
kesehatan reproduksi lainnya.
3. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan manusia dan perbedaan budaya. Setiap individu berhak
untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan
untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya.
4. Bidan meyakini bahwa menstruasi kehamilan persalinan dan
menopause adalah proses fisiologi dan hanya sebagian kecil yang
membutuhkan intervensi medic.
5. Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun
apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.
6. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka
setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak
mendapat pelayanan yang berkualitas.
7. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan
keluarga yang membutuhkan persiapan mulai anak menginjak masa
remaja.
8. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu,
lingkungan dan pelayanan kesehatan.
9. Intervensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative ditujukan kepada individu, keluarga
dan masyarakat.
10. Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah
dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan yang
professional dan interaksi social serta asas penelitian dan
pengembangan yang dapat melandasi manajemen secara terpadu.
11. Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan
8
13
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebidanan#Sejarah03-NOVEMBER-2019
https://id.wikipedia.org/wiki/KebidananO3-NOVEMBER-2019
https://www.academia.edu/15057468/makalah-filsafat-ilmu
https://pakarkomunikasi.com/ontologi-epistemologi-dan-aksiologi
https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jurkeb/article/view/123/88
14