KEBIDANAN
Kelompok 3
Dosen :
Prof. Nur Indrawaty Lipoeto, MSc, PhD, SpGK
Outline
02 Filosofi Kebidanan
04 Kode Etik
Secara umum aksiologi berasal dari kata yunani axios = nilai , logos = ilmu/teori
Menurut sumiantri aksiologi (Teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari
pengetahuan yang diperoleh).
AKSIOLOGI ILMU KEBIDANAN
Etika Estetika
Membantu mengarahkan dalam
Kajian tentang moral dan keputusan membentuk suatu presepsi yang
baik dari suatu pengetahuan ilmiah
Filosofi Kebidanan keyakinan atau pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai
kerangka pikir dalam memberikan asuhan kebidanan
Filosofi kebidanan menurut Guilland and Pairman meliputi 4 aspek :
Hamil Bersalin
Peristiw
a
Masa
alamiah
nifas
dan
fisiologis
FILOSOFI KEBIDANAN
Peran bidan kehamilan, persalinan dan masa nifas yang normal, women centered
dan continuity of care.
Filosofi kebidanan menurut Kepmenkes 369/Menkes/ SK.III/2007 Dalam menjalankan
perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan
asuhan.
FILOSOFI KEBIDANAN
7. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman
dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan kebudayaan
Kata moral berasal dari bahasa latin mos (jamak : mores) kebiasaan, adat.
Moral adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
F.A. Moeloek menyatakan bahwa etika, moral, dan hukum merupakan the
guardians (pengawal) bagi kemanusian.
Hukum tidak mempunyai arti jika tidak dijiwai oleh moralitas. Moral hanya sebatas
hal yang abstrak saja tanpa adanya hukum.
Contoh: Aborsi tanpa adanya persetujuann dari pihak medis yang berwenang
adalah tindakan moral yang tidak baik, supaya prinsip etis ini berakar di masyarakat
maka harus diatur dengan hukum
FUNGSI ETIKA DAN MORALITAS DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan adalah memberi arah bagi
perilaku manusia dalam hal ini profesi bidan tentang apa yang baik atau buruk,apa
yang benar atau salah, hak dan kewajiban moral (akhlak), apa yang boleh atau tidak
boleh dilakukan sehingga masyarakat akan merasa puas terhadap pelayanan
kebidanan yang diberikan
FUNGSI ETIKA DAN MORALITAS DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Menjaga untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yang merugikan/ membahayakan
2.
orang lain
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
5. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu masalah
Mendapatkan petunjuk teradap tingkah laku/ perilaku manusia antara baik, buruk benar dalah sesuai dengan
7.
moral yang berlaku pada umumnya
Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di dalam organisasi
9.
profesi
Mengatur sikap dan tindakan dalam menjalankan tugas profesinya yang biasa disebut kode etik profesi
10.
Kode Etika
Kode etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap profesi dalam
melaksanakan tugas profesi dan hidup di masyarakat. Norma tersebut berisi petunjuk
bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya dan
larangan
Tujuan kode etik :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
Kode Etika
Kode etik bidan Indonesia terdiri atas 7 bab:
BAB 1 : KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP KLIEN DAN MASYARAKAT
Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan sumpah
jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya
Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya, menjunjung tinggi harkat dan
martabat kemanusian yang utuh dan memelihara citra bidan
Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan
tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat
kesehatannya secara optimal
Kode etik bidan Indonesia terdiri atas 7 bab:
Setiap bidan senantiasa memberi pelayanan paripurna terhadap klien, keluarga, dan
masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien,
keluarga, dan masyarakat.
Setiap bidan berhak memberi pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil
keputusan dalam tuganya, termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan /atau rujukan.
Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan/atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan kepentingan
klien
Kode etik bidan Indonesia terdiri atas 7 bab:
1. Bidan memberi asuhan kepada ibu dan keluarga yang mengasuh anak, disertai sikap menghormati
keberagaman budaya dan berupaya untuk menghilangkan praktik yang berbahaya.
2. Bidan memberi harapan nyata suatu persalinan terhadap ibu di masyarakat, dengan maksud,
minimal tidak ada ibu yang menderita akibat konsepsi atau persalinan.
3. Bidan harus menerapkan pengetahuan profesi untuk menjamin persalinan yang aman.
4. Bidan merespon kebutuhan psikologis, fisik, emosi, dan spritual ibu yang mencari pelayanan
kesehatan, apapun kondisinya.
5. Bidan bertindak sebagai role model (panutan) dalam profesi kesehatan untuk ibu sepanjang siklus
hidupnya, keluarga, dan profesi kesehatan lain.
6. Bidan secara aktif meningkatkan kemampuan intelektual dan profesi sepanjang karir kebidanan
dan memadukan peningkatan tesebut ke dalam praktik mereka.
Kewajiban Profesi Bidan
1. Bidan menjamin kerahasiaan informasi klien dan bertindak bijaksana dalam menyebarkan informasi
tersebut.
2. Bidan bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka berdasarkan hasil asuhan bagi ibu.
3. Bidan diperkenankan untuk menolak berpartisipasi dalam kegiatan yang bertentangan dengan
moral; akan tetapi, bidan perlu menumbuhkan kesadaran individu untuk tidak mengakibatkan
pelayanan esensial bagi ibu.
4. Bidan menangani akibat buruk pelanggaran etik dan hak asasi manusia (HAM) bagi kesehatan ibu
dan anak, dan menghindari pelanggaran ini.
5. Bidan berpartisipasi dalam pembangunan dan pelaksanaan kesehatan yang mempromosikan
kesehatan ibu dan keluarga yang mengasuh anak.
Peningkatan pengetahuan bidan dan praktik kebidanan
1. Bidan menjamin bahwa peningkatan pengetahuan kebidanan dilandasi oleh aktivitas yang
melindungi hak wanita sebagai manusia.
2. Bidan mengembangkan berbagai pengetahuan melalui berbagai proses, seperti peer review dan
penelitian.
3. Bidan berpartisipasi dalam pendidikan formal mahasiswa kebidanan dan bidan.
ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Penyelesaian dalam kasus ini, seharusnya bidan tidak boleh ego dengan komisi yang ingin dia dapatkan,
yang mana tantangannya adalah nyawa pasien. Bidan harus mengerti sampai dimana batas kewenangannya.
Sebagai seorang Bidan, yang kita pentingkan tidak hanya uang, tapi juga harus mementingkan keselamatan
pasien. Menurut kelompok kami, Bidan tersebut memang pantas mendapatkan sanksi yang diberikan oleh
organisasi profesi (IBI) atas pencabutan izin praktiknya dan membayar denda atas tindakan yang
dilakukannya.
THANK YOU