Anda di halaman 1dari 95

MAKALAH BIOFISIKA

Tentang
Biomekanika

Oleh :
Kelompok 1
Mellda Delvia 1714080045
Asmida Lestari 1714080055
Vira Kiswanda 1714080064
Windi Melani Elvionita 1714080067
Rahmi Hayati 1714080076
Rayusman 1714080070

Dosen Pembimbing:
Dr.Milya Sari, M.Si

JURUSAN TADRIS IPA FISIKA B


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM IMAM BONJOL PADANG
1941 H/ 2019 M
MAKALAH
BIOFISIKA
Tentang
Biomekanika

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Asmida Lestari : 1714080055
Dosen Pembimbing:
Dr. Milya Sari, S.Pd., M.Si

JURUSAN TADRIS IPA-FISIKA B


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
1439 H/2018 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “ Biomekanika”. Dalam penulisan makalah
ini kami pun mendapat banyak ilmu yang berguna, bagi diri sendiri dan pembaca
untuk kedepannya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan
tentang Mekanika, selain itu juga dengan adanya makalah ini diharapkan bagi
pembaca agar dapat mengembangkannya lagi. Makalah yang kami buat ini kami
ambil dari beberapa sumber. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang ikut ambil alih sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan
khususnya pada diri kami sendiri serta dapat memberikan wawasan yang lebih
luas bagi kita semua.
Penyusun menyadari makalah yang kami buat ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah
yang kami buat ini.

Padang,13 September 2019

Pemakalah
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biofisika adalah studi fenomena biologis dengan menggunakan metode-
metode dan konsep-konsep fisika, sedangkan didalam anonym dikemukakan
bahwa biofisika adalah studi interdisiplin tentang fenomena dan problem-problem
biologis dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik fisika.
Suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanika adalah gaya.
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan
perubahan bentuk. Mekanika adalah cabang ilmu tertua dari semua cabang ilmu di
fisik. Biomekanika didefenisikan bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem
biologi. Biomekanika adalah kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan
ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan
hampir seluruh makhluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika
dalam menyusun konsep, analisi, desain dan pembenangan peralatan dan sistem
dalam biologi dan kedokteran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu biomekanika?
2. Apa itu pengukuran?
3. Apa itu sistem satuan?
4. Bagaimana pengukuran pada makhluk hidup?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa itu biomekanika


2. Mengetahui apa itu pengukuran
3. Mengetahui apa itu sistem satuan
4. Menetahui pengukuran pada makhluk hidup
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Biomekanika

Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang
mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh
gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua
dari semua cabang ilmu dalam fisika.

. Biomekanika merupakan ilmu yang membahas aspek-aspek biomekanika


dari gerakan–gerakan tubuh manusia. Biomekanika merupakan kombinasi antar
keilmuan mekanika, antropometri, dan dasar ilmu kedokteran ( biologi dan
fisiologi ). Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh
mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam
penyusunan konsep, analisis, desain dan pengembangan peralatan dan sistem
dalam biologi dan kedoteran.

. Menurut Frankel dan Nordin, biomekanika menggunakan konsep fisika


dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada berbagai macam bagian tubuh dan
gaya yang bekerja pada bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari. Menurut Caffin
dan Anderson (1984), occupacional biomechanics adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antar pekerja dan peralatannya, lingkungan kerja dan lain-lain untuk
meningkatkan performansi dan meminimalisasi kemungkinan cidera.

Ilmu Biomekanika membahas mengenai manusia dari segi kemampuan-


kemampuannya seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan dan ketelitian.

B. Pengukuran Pada Biologi


1. Pengertian Pengukuran
Adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, terhadap suatu standar
atau satuan ukur. Pengukuran juga dapat diartikan sebagai pemberian angka
tehadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal,
atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati.
Pengukuran dapat dilakukan pada apapun yang dibayangkan, namun dengan
tingkat kompleksitas yang berbeda. Misalnya untuk mengukur tinggi, maka
seseorang dapat mengukur dengan mudah karena objek yang diukur merupakan
objek kasat mata dengan satuan yang sudah disepakati secara internasional.
Namun hal ini akan berbeda jika objek yang diukur lebih abstrak seperti
kecerdasan, kematangan, kejujuran, kepribadian, dan lain sebagainya sehingga
untuk melakukan pengukuran diperlukan keterampilan dan keahlian tertentu.

Pengukuran Menurut Para Ahli:

 Menurut Nunnally & Bernstein, 1994 Pengukuran dapat didefinisikan


sebagai suatu proses pemberian angka atau label terhadap atribut dengan
aturan-aturan yang terstandar atau yang telah disepakati untuk
merepresentasikan atribut yang diukur.
 Menurut Mardapi 2004: 14 Pengukuran pada dasarnya adalah kegiatan
penentuan angka terhadap suatu obyek secara sistematis.
 Menurut Lien Pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpul dengan
menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis.
 Menurut Budi Hatoro Pengukuran atau measurement merupakan suatu
proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat
numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan
instrumen untuk melakukan penilaian.
 Menurut Akmad Sudrajat Pengukuran (measurement) adalah proses
pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu
tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik
tertentu.
 Menurut Arikunto Suharsimi Pengukuran adalah membandingkan sesuatu
dengan suatu ukuran.
 Menurut Pflanzagl’s Pengukuran adalah proses menyebutkan dengan pasti
angka-angka tertentu untuk mendiskripsikan suatu atribut empiri dari suatu
produk atau kejadian dengan ketentuan tertentu.

Pengukuran yang akurat merupakan bagian penting dari fisika. Tetapi


tidak ada pengukuran yang benar-benar tepat. Ada ketidakpastian yang
berhubungan dengan setiap pengukuran. Ketidakpastian muncul dari sumber yang
berbeda. Diantara yang paling penting selain kesalahan adalah keterbatasan
ketepatan setiap alat ukur dan ketidak mampuan membaca sebuah instrumen di
luar batas bagian terkecil yang ditunjukkan.

Ketika menyatakan hasil pengukuran, penting juga untuk menyatakan


ketepatan atau perkiraan ketidakpastian pada pengukuran tersebut.

C. Sistem Satuan

Satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam


pengukuran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin
dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua
besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada
hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan
Berat mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi
sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.

Satuan Internasional (SI) merupakan hasil satuan konferensi para ilmuwan


di Paris, yang membahas tentang berat dan ukuran. Pengukuran semua besaran
sebenarnya relatif terhadap suatu standar atau satuan tertentu, dan satuan ini harus
di spesifikasikan di samping nilai numeriknya. Contoh kita dapat mengukur
panjang dalam satuan inci, feet (kaki),m mil atau dalam sistem metrik dalam
centimeter, meter atau kilometer. Menyatakan bahwa panjang suatu benda adalah
18,6 tidak ada artinya. Satuan harus di berikan, karena jelas 18,5 meter sangat
berbeda dari 18,5 inci.
Standar internasional yang pertama adalah meter (disingkat m), dinyatakan
sebagai standar panjang oleh French Academy of Sciences pada tahun 1790-an.
Satu meter standar mula-mula didefinisikan sebagai 1/10.000.000 dari jarak antara
ekuator Bumi sampai salah satu kutubnya, dan sebatang platina dibuat untuk
menunjukkan panjang ini. Pada tahun 1889, meter standar didefinisikan secara
lebih seksama sebagai jarak antara dua tanda yang dipahatkan secara halus pada
batang platina-iridium. Pada tahun 1960, untuk memberikan keseksamaan dan
keterulangan lebih besar, meter didefinisikan ulang sebagai 1.650.763,73 panjang
gelombang cahaya jingga yang dipancarkan oleh gas krypton 86. Pada tahun
1983, meter kembali didefinisikan ulang sebagai panjang lintasan yang ditempuh
oleh cahaya dalam hampa selama interval waktu 1/299,792,458 m/s.

Satuan standar waktu adalah detik atau sekon (s). Selama bertahun-tahun
selama bertahun-tahun sekon didefenisikan sebagai1/86.400 dari rata-rata hari
matahari. Standar sekon sekarang didefenisikan secara lebih saksama dalam
radiasi frekuensi radiasi gelombang-mikro yang dipancarkan oleh atom Cesium
ketika melewati dua keadaan tertentu.

D. Pengukuran Pada Makhluk Hidup

Pengukuran dalam biologi adalah suatu kegiatan pengukuran suatu


variable yang berhubungan dengan makhluk hidup dengan menggunakan suatu
instrument untuk mendapatkan data yang berupa angka-angka. Pengukuran ini
dapat berupa pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung.
Pengukuran pada makhuk hidup tentu tidak akan sama dengan benda mati
lainnya, contohnya saja pada sel tidak mungkin diukur menggunakan mistar atau
jangka sorong untuk menggukurnya. Satuan yang ada dapat menggambarkan
ukuran sel berkali-kali lebih kecil dari skala terkecil pada penggaris dan alat untuk
menggukur jantung manusia tentu juga tidak akan dapat di ukur dengan neraca
atau stopwatch tetapi denyut jantung manusia diukur menggunakan Stetoskop.
Terdapat banyak pengukuran fisiologis yang mekibatkan waktu, dan
dibagi kedalam dua kelompok , yaitu pengukuran proses yang berulang / repetitif,
misalnya nadi dan pengukuran proses non repetitif misalnya berapa lama waktu
yang dibutuhkan oleh ginjal untuk mengeluarkan suatu bahan asing dari rubuh.
Proses waktu nonrepetitif ditubuh berkisar dari durasi potensial aksi sebuah sel
saraf sampai usia hidup rata-rata seseorang.
Contoh pengukuran pada makhluk hidup:
1. Berat badan
2. Denyut nadi
3. Suhu tubuh
4. Tekanan darah dalam tubuh
5. Foto sinar X
Daftar Pustaka
Giancoli. 1998, Fisika. Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Nurachmandani Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA kelas x. Jakarta: Grahadi
Dr. J. F. Gabriel. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta: Kedokteran EGC
MAKALAH BIOFISIKA
TENTANG
BIOMENIKA
(Gaya dalam Tubuh dan Desain Gaya Gesekan pada makhluk hidup)

OLEH :
KELOMPOK 1
VIRA KISWANDA 1714080064

DOSEN PEMBIMBING :
Dr.Milya Sari,S.Si.,M.Sc

JURUSAN TADRIS IPA-FISIKA B


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM BONJOL PADANG
1441 H/2019M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “ Biomekanika”. Dalam penulisan makalah
ini kami pun mendapat banyak ilmu yang berguna, bagi diri sendiri dan pembaca
untuk kedepannya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan
tentang Mekanika, selain itu juga dengan adanya makalah ini diharapkan bagi
pembaca agar dapat mengembangkannya lagi. Makalah yang kami buat ini kami
ambil dari beberapa sumber. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang ikut ambil alih sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan
khususnya pada diri kami sendiri serta dapat memberikan wawasan yang lebih
luas bagi kita semua.
Penyusun menyadari makalah yang kami buat ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah
yang kami buat ini.

Padang,13 September 2019

Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biofisika adalah studi fenomena biologis dengan menggunakan
metode-metode dan konsep-konsep fisika, sedangkan didalam anonym
dikemukakan bahwa biofisika adalah studi interdisiplin tentang fenomena
dan problem-problem biologis dengan menggunakan prinsip-prinsip dan
teknik-teknik fisika.
Suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanika adalah
gaya. Mekanika adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari
gerakan dan perubahan bentuk. Mekanika adalah cabang ilmu tertua dari
semua cabang ilmu di fisik. Biomekanika didefenisikan bidang ilmu
aplikasi mekanika pada sistem biologi. Biomekanika adalah kombinasi
antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir seluruh makhluk
hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dalam menyusun
konsep, analisi, desain dan pembenangan peralatan dan sistem dalam
biologi dan kedokteran.
Biomekanika pada dasarnya mempelajari kekuatan, ketahanan,
kecepatan, ketelitian, dan keterbatasan manusia dalam melakukan
kerjanya. Faktor ini sangat berhubungan dengan pekerjaan yang bersifat
handling, seperti pengangkatan dan pemindahan secara manual.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Gaya dalam Tubuh dan Desain Gaya Gesekan pada
makhluk hidup?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui gaya dalam tubuh dan desain gaya gesekan pada
makhluk hidup
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gaya dalam Tubuh dan Desain Gaya Gesekan pada makhluk hidup
1. Penjumlahan dan komponen gaya
Gaya adalah gaya vector yang mempunyai besar dan arah. Disini
kita mengulang sedikit tentang penjumlahan vector. Vector
digambarkan anak panah. Arah panah menunjukan arah vector, dan
panjang anak panah itu sebanding dengan besar vector. Vector yang
dihasilkan dari penjumlahan atau pengurangan dua vector atau lebih
disebut resultan.

R
F2 F2
180 0
θ
θ -θ
F1 F1
(a) (b)

Gambar 4.1. metode pangkal-ke-ujung dalam penjumlahan vector


Besar vector resultan bisa dicari dengan bantuan trigonometri.
Dalam gambar 4.1(b) kita akan memperoleh
R = √𝐹12 + 𝐹22 − 2𝐹1 𝐹2 𝐶𝑂𝑆 (180° − 𝜃)
Jika dua gaya tersebut saling tegak lurus (θ=90°), maka akan
diperoleh
R = √𝐹12 + 𝐹22 − 2𝐹1 𝐹2 𝐶𝑂𝑆 90°
Atau
R = √𝐹12 + 𝐹22 …..(4.2)
Persamaan (4.2) merupakan rumus Phytagoras.
Metode pangkal-ke-ujung dapat diperluas untuk tiga vector
atau lebih, seperti ditunjukan dalam gambar 4.2

F2
F3
F1 + F2 + F3 = F1
R

Gambar 4.2. Resultan dari tiga vektor

F2 + = F2 + -F1 =
F1

-F1

F2-F1 F2

Gambar 4.3. Pengurangan dua vector F2-F1

Jika vector F diketahui, maka kita mendefenisikan vector


negative dari vector ini (-F) sebagai vector yang besarnya sama
dengan besar vector F, tetapi arahnya berlawanan. Perlu
diperhatikan bahwa tidak ada vector yang besarnya negative, besar
setiap vector adalah positif. Tanda negative hanya berbicara
tentang arahnya. Dengan demikian kita dapat mencari selisih dua
vector , F2-F1, yang didefenisikan sebagai :
F2-F1 = F2 + (-F1)
Kita dapat menggunakan metode pangkal-ke-ujung, seperti
ditunjukan dalam gambar 4.3.
Sebuah vector yang terletak pada uatu bidang dapat dinyatakan
sebagai jumlah dari dua vector yang disebut sebagai komponen atau
proyeksi dari vector asli. Komponen-komponen itu biasanya dipilih
dalam arah yang saling tegak lurus, misalnya dalam arah x horizontal
dan arah –y vertical. Proses mencari komponen-komponen suatu
vector disebut penguraian vector menjadi komponen-komponennya.1

Fy
F

e x
0 Fx
Gambar 4.4. Komponen vector

Dalam gambar 4.4 gaya F diuraikan menjadi dua komponen dalam


arah x dan arah –y, yaitu Fx dan Fy. Besar komponen-komponen gaya
itu adalah
Fx = F cos θ ….(4.3a)
Fy = F sin θ ….(4.3b)
2. Gaya penyebab percepatan ; Hukum Newton tentang Gerak
Setiap percepatan (atau setiap perubahan kecepatan) disebabkan
oleh gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda. Sebaliknya jika suatu
benda tidak dipercepat, maka gaya total yang bekerja padanya dalah
nol meskipun beberapa gaya bekerja pada benda itu.
Gaya dapat didefenisikan secara intuitif sebagai tarikan dan
dorongan. Jika hanya ada satu gaya yang bekerja pada suatu benda,
maka benda itu akan mengalami percepatan dalam arah yang sama
dengan arah gaya itu.
Newton menuliskan hubungan antara gaya dan gerak benda dalam
suatu bentuk yang dapat kita gunakan untuk meramalkan dan
menggambarkan gerak benda. Kita mengenalnya sebagai tiga hukum
Newton tentang gerak.

1
Yosaphat,Sumardi.dadan, Rosana.Biofisika. (Jakarta : UT, 2008).hlm.4.5
a. Hukum pertama newton.
“ suatu benda akan tetap diam atau bergerak dalam garis lurus
dengan kecepatan konstan jika tidak ada gaya luar yang bekerja
padanya.”
Sifat benda yang menyebabkan benda itu tetap diam atau
mempertahankan gerak dengan kecepatan konstan disebut inersia
atau massa benda yang bersangkutan. Inersia dan massa adalah
sesuatu yang sama, tetapi istilah masa jauh lebih umum digunakan.
Massa benda sebanding dengan dengan jumlah atom-atom atau
molekul-molekul didalamnya, sehingga massa benda tidak
tergantung pada letaknya. Massa sebuah benda akan selalu sama
dimanapun benda itu berada, dibumi, diruang angkasa, atau
dibulan. Makin besar massa benda, makin sukar benda itu
dipercepat.

Salah satu contohnya adalah Jika seseorang berada dalam bus


yang berjalan dan tiba-tiba mengerem, mungkin orang tersebut bisa
terpelanting dan berkata ”aku terlempar ke depan !”, padahal itu
adalah inersia yang menyebabkan ke depan berlanjut walau bus
telah berhanti.

b. Hukum kedua newton


“ percepatan yang dihasilkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada
suatu benda berbanding langsung dengan besar gaya luar neto dan
berbanding terbalik dengan massa benda, dan arah percepatannya
sama dengan arah gaya luar neto itu.”2
Jika gaya luar neto diberi lambang F1,net, massa benda diberi
lambang m, maka percepatan benda ɑ dapat dituliskan sebagai
F1,net
a=
𝑚

atau

2
Ibid.hlm.4.7
F1,net = ma

Salah satu contohnya adalah Seorang tenaga medis yang


kesulitan memindahkan troli yang berat, mungkin akan meminta
bantuan sejawatnya, untuk menghasilkan gaya yang lebih besar,
sehingga pergerakan troli dari keadaan diam menjadi bergerak
(percepatan) yang dihasilkannya lebih besar atau troli lebih mudah
dipindahkan.

c. Hukum ketiga Newton


“ bilamana suatu benda melakukan gaya pada benda kedua, benda
kedua akan melakukan gaya pada benda pertama yang sama
besarnya dan berlawanan arah.”
Salah satu contoh penerapan hukum ketiga adalah pada waktu
kita berjalan. Ketika sedang berjalan, salah satu kaki menekan
tanah ke belakang, sehingga tanah memberikan dorongan kedepan
dengan gaya yang sama besar yang menyebabkan kita bergerak
maju.
Berdasarkan hukum kedua newton kita dapat menentukan
satuan gaya, yaitu satuan massa dikalikan satuan percepatan, dalam
SI disebut Newton (N).
1 N = 1 kg.m/s2
Satu newton adalah gaya yang diberikan pada benda bermassa 1
kg agar mempunyai percepatan 1 m/s2 .
3. Berat, gesekan, tegangan, dan klasifikasi gaya
a. Berat dan gaya gravitasi
Berat adalah gaya gravitasi suatu benda. Percepatan gravitasi, g,
untuk benda adalah sama untuk semua benda, asalkan tidak ada
gaya lain yabg bekerja selain gravitasi. Dalam keadaan semacam
ini gaya luar neto pada suatu benda adalah gaya gravitasi, yaitu
berat benda itu. Dengan menggunakan hukum kedua newton dan
memberi lambang w untuk berat benda yang bermassa m, kita
dapat menuliskan.
W = mg
Jadi berat 1,0, kg benda dibumi adalah
W = (1,0 kg)(9,8 m/s2 ) = 9,8 N
Gaya gravitasi pada suatu benda dapat dianggap bekerja pada
suatu titik, yang disebut pusat gravitasi (p.g).konsep yang
berhubungan dekat adalah pusat massa (p.m), yaitu titik dimana
semua massa dalam suatu benda dapat dianggap terletak pada titik
itu. Pusat gravitasi dan pusat massa dapat dihitung secara teliti dari
distribusi massa dalam suatu benda.
b. Hukum gravitasi umum newton
Hukum ini menyatakan bahwa terdapat gaya tarik antara dua
massa yang besarnya sebanding dengan hasil kali dua massa itu
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara pusat
massanya. Dalam bentuk persamaan hukum ini dituliskan sebagai
𝑚𝑀
F=G 𝑟2

Dengan konstanta G ditentukan secara eksperimen mempunyai


nilai 6,67 x 10 -11 N.m2/kg2 , m dan M adalah massa dua benda
yang berinteraksi, dan r adalah jarak pusat massanya.
c. Penerapan gaya gravitasi dalam tubuh
1) Sirkulasi darah
Jantung pada dasarnya adalah pompa, tanpa kerja jantung
cairan darah akan tertarik kedalam tangan dan kaki karena gaya
gravitasi bumi. Jantung normal memberikan dorongan pada
darah kea rah atas, menuju kepala, berlawanan gaya gravitasi.
Pasien dengan tekanan darah rendah dapat dibantu dengan kaki
tempat tidur diangkat agar aliran darah ke kepala, dengan
memanfaatkan gaya gravitasi.
Pingsan dapat disebabkan oleh kurangnya pasokan darah
keotak. Jika kita berdiri terlalu lama, maka darah mengumpul
pada tungkai karena gaya gravitasi, yang menyebabkab kita
pingsan. Untuk membantu orang pingsan, tidurkan orang
tersebut dan angkat kakinya untuk membantu darah mengalir
ke otak. Dalam keadaan duduk, kepala yang dibungkukkan ke
depan di antara paha dapat mendorong darah ke kepala.3
2) Pengaliran fluida
Gaya gravitasi bumi dapat digunakan dalam banyak
perawatan medis. Pasien dengan gangguan dada mengalami
pengumpulan fluida dalam paru-paru. Pengumpulan fluida dada
bisa mempengaruhi kerja jantung dan paru-paru. Oleh karena
itu, pasien merasakan tertolong dengan duduk tegak, yang
memungkinkan gaya gravitasi mengalirkan fluida ke bawah,
memberikan ruang yang lebih besar bagi jantung dan paru-paru
untuk berfungsi.
3) Astronaut
Salah satu masalah medis dalam penerbangan angkasa luar
adalah pengaruh tanpa bobot dan tidak adanya gaya gravitasi
pada sirkulasi darah. Tubuh manusia normal terancang untuk
melawan gaya gravitasi sehingga jantung menghasilkan
dorongan untuk mengatasi gaya ini.
Selama astronaut bumi dan memasuki ruang angkasa, cairan
darahnya cenderung terkumpul pada tangan dan kaki karena
gaya gravitasinya semakin kecil, sehingga mengurangi darah di
otak dan menyebabkan tak sadar. Hal ini dapat diatasi dengan
mengenakan pakaian tekanan yang berisi dengan udara pada
tekanan – tekanan yang menyebabkan gaya-gaya yang sama
dengan gravitasinya, sehingga membantu pengembalian darah
ke kepala dan jantung.
4) Stabilitas saat berdiri

3
Ibid.hlm.4.9
Pada seseorang yang berdiri tegak dan dipandang dari
belakang, pusat gravitasi (cg) terletak dipanggul didepan
bagian atas sacrum pada sekitar 58% dari ketinggian orang
tersebut dari lantai. Garis vertical dari cg berjalan diantara kaki.
Kurangnya pengendalian otot, kecelakaan, penyakit.
Kehamilan, berat badan berlebih, atau postur yang buruk
menyebabkan berubahnya posisi cg ke lokasi tak alami ditubuh.
Untuk mempertahankan stabilitas saat berdiri, anda perlu
menjaga proyeksi vertical cg anda didalam daerah yang
dicakup oleh kaki anda (Gbr.3.12a). apabila proyeksi vertical
cg anda jatuh diluar bidang ini, anda akan terjungkal. Saat
kedua kaki anda merapat (Gbr.3.12a), anda menjadi kurang
stabil dibandingkan apabila kedua kaki terpisah jauh (Gbr.
3.12b). demikian juga, apabila cg diturunkan, anda menjadi
lebih stabil. Tongkat atau penopang juga meningkatkan
stabilitas anda (Gbr.3.12c). apabila dibanding stabilitas
manusia hewan berkaki empat lebih stabilitas, jelas bahwa
hewan ini lebih stabil karena bidang yang terletak di antara
keempat kakinya lebih dari pada yang dicakup oleh manusia
berkaki dua. 4

Gambar 3.11

4
Jhon.R. Cameron dkk. Fisika Tubuh Manusia.(Jakarta: EGC,2006).hlm.49
Gambar 3.12
d. Gesekan dan gaya normal
Gesekan merupakan gaya yang sudah biasa kita kenal yang
selalu melawan gerak benda. Gaya gesekan dihasilkan oleh kontak
fisik antara bahan-bahan. Gaya gesekan sebanding dengan gaya
yang dilakukan suatu benda terhadap benda lain yang tegak lurus
pada permukaan antara dua benda itu, yang disebut gaya normal
(artinya tegak lurus pada permukaan). Ungkapan matematis untuk
gaya gesekan f adalah :
f = µkN
f ≤ µs N
dengan µk adalah koefisien gesekan kinetic, µs adalah koefisien
gesekan static (µ adalah huruf yunani mu ), dan N adalah gaya
normal. Koefisien gesekan kinetic antara dua benda tertentu selalu
lebih kecil dari pada koefisien gesekan static antara dua benda itu
(µk < µs ).
Perilaku gaya gesekan dapat diamati ketika kita mendorong
kotak berat pada lantai. Ketika kita mendorong kotak itu dengan
gaya kecil, kotak itu tidak bergerak, jelaslah bahwa gaya gesekan
telah muncul dan sama dengan gaya yang diberikan
e. Penerapan gaya gesekan dalam tubuh
1) Persendian
Tulang-tulang dalam persendian tidak bersentuhan langsung
satu sama lain, karena gaya gesekan akan bekerja, yang
membuat sukar untuk digerakkan. Fluida pelumas atau fluida
synovial terdapat dalam persendian untuk mengatasi gaya
gesekan. Permukaan tulang-tulang yang mempunyai
permukaan licin juga merupakan faktor yang lain yang
mengurangi gaya gesekan.
Endapan zat kimia pada permukaan tulang-tulang tersebut
dapat menghalangi gerak bebas persendian dan bisa
melumpuhkan persendian seperti arthtitis.
2) Pelumas tubuh
Tubuh manusia mempunyai sedemikian banyak bagian yang
bergerak selain persendian, sehingga perlu adanya sistem
pelumas untuk menc egah gaya gesekan yang mengurangi
efisiensi gerakannya, sebagai contoh, pelumas utama adalah zat
yang disebut mucus , yang mencega gesekan antara gerak paru-
paru dan jantung. Demikian pula, makanan dilumasi dengan
ludah sebelum ditelan.
Kulit mengalami gesekan, antara lengan dan paha, dan juga
oleh pakaian, atau angin. Untunglah kelenjar-kelenjar kulit
menghasilkan pelumas sendiri dalam bentuk sebum.
f. Tegangan
Tegangan adalah suatu gaya yang diteruskan oleh tali, kabel,
rantai, dan sebagainya, yang fleksibel. Karena medium pembawa
gaya adalah fleksibel, tegangan haya dapat berupa tarikan dan
hanya bekerja sepanjang medium itu. Dalam sistem otot urat-urat
berserabut yang meneruskan gaya-gaya yang dilakukan oleh otot-
otot kebagian bawah tubuh lain disebut tendon.
g. Klasifikasi gaya
Berdasarkan asal-usulnya, para ahli fisika mengelompokkan
gaya-gaya dalam empat gaya pokok. Gaya pokok pertama dalam
fisika adalah gaya gravitasi. Newton merumuskan hukum gravitasi
umum, yang menyatakan bahwa ada gaya tarik antara dua benda,
berat tubuh kita disebabkan oleh gaya tarik antara bumi dan tubuh
kita. Salah satu efek gaya gravitasi adalah pembentukan pembuluh
darah yang mekar pada kaki selama darah merambat melawan
gravitasi dalam perjalanannya menuju jantung.
Gaya pokok kedua adalah gaya elektromagnetik, yang
melibatkan gaya tarik dan gaya tolak antara muatan-muatan listrik
static dan juga gaya-gaya magnetic yang dihasilkan oleh muatan-
muatan listrik yang sedang bergerak.
Gaya pokok ketiga adalah gaya nuklir kuat, yang bekerja
sebagai perekat untuk mempertahankan inti terhadap gaya tolak
antara proton-proton di dalamnya. Gaya pokok keempat adalah
gaya nuklir lemah, yang melibatkan peluruhan electron (beta) dari
inti.
4. Penerapan penjumlahan Vektor
a. Gaya yang dilakukan oleh otot
Ada tiga jenis otot dalam tubuh kita. Jenis otot pertama adalah
oto jantung yaitu otot yang menyusun dinding jantung. Jenis kedua
adalah otot polos yang terdapat pada dinding semua organ tubuh
yang berlubang (kecuali jantung). Pada umumnya kontraksi otot
polos tidak terkendali. Pembuluh darah, usus, dan kandung kemih
merupakan contoh yang dindingnya sebagian besar terdiri dari otot
polos. Jenis ketiga adalah otot kerangka, yaitu otot yang melekat
pada kerangka. Otot ini dikendalikan dengan sengaja, kontraksi ini
memungkinkan adanya kegiatan yang disengaja, misalnya berjalan,
berlari, melempar, dan sebagainya. Tiga jenis otot tersebut
mempunyai ciri sma yaitu menggunakan energi yang berasal dari
makanan untuk melakukan kerja mekanis.
Salah satu penerapan penting tentang vector gaya adalah sistem
otot. Otot melakukan gaya-gaya dengan berkontraksi. Banyak otot
ya8ng melekat pada dua tulang dengan persendian antara tulang-
tulang itu, yang memungkinkan terjadinya gerakan otot-otot yang
menyebabkan tulang-tulang bergerak saling mendekati disebut
fleksor, dan otot-otot yang menyebabkan tulang-tulang bergerak
saling menjauhi disebut ekstensor. Salah satu contoh adalah jari
telunjuk , tendon kadang-kadang menyampaikan gaya yang
dilakukan oleh suatu otot ke titik lain dan bahkan merubah gaya
itu.
Tipe-tipe otot yang lain bisa menghubungkan otot-otot itu
kembali padanya dan menyebabkan penyempitan suatu lubang
ketika otot-otot itu berkontraksi. Otot semacam ini disebut
sphincter yang mempunyai beberapa fungsi. Misalnya, Sphincter
pada ujung bawah kerongkongan mencegah aliran-balik fluida
lambung . otot sphincter dalam mata mengubah kelengkungan
lensa mata yang memungkinkan mata melihat secara jelas benda-
benda yang dekat dan jauh.
Marilah kita tinjau salah satu otot kerangka lainnya, yaitu otot
trisep yang terdiri dari perut otot yang menebal dan melekat pada
ujung-ujung tulang. Pada salah satu ujung , yang disebut origio,
otot secara langsung melekat pada daerah tulang yang luas dalam
hal ini adalah tulang lengan atas. Ujung lainnya yang disebut
inersio, meruncing dan menjadi tendon yang putih mengikat , dan
melekat pada tulang hasta, yaitu salah satu tulang lengan bawah.
Selama kontraksi, bagian origo tetap tidak bergerak dan bagian
inersio melakukan gerakan, dalam hal ini lengan memanjang pada
persendian siku. Trisep dikatakan bekerja sebagai fleksor. Otot
kedua diperlukan untuk melakukan persendian, bisep merupakan
fleksor bagi lengan bawah, bisep pada lengan bawah yang disebut
fleksor. Bisep dan Trisep secara bersama-sama disebut pasangan
otot antagonis.
b. Sistem tarikan bandul dalam bidang medis
Pasien mengalami patah tulang dan retak tulang belakang perlu
ditolong dengan tarikan bandul. Menunjukkan salah satu sistem
tarikan bandul bagi pasien yang menderita pata tulang paha. Sistem
tarikan ini dapat dianalisis dengan mengingat dua hal. Pertama,
gaya yang diberikan berada dalam arah sepanjang tali penggantung
pada suatu titik dimana tali itu ditempatkan pada tali. Kedua, gaya
itu sama dengan beban yang tergantung pada tali.
5. Statika
a. Torka atau momen gaya
Efektivitas gaya untuk menhasilkan rotasi disebut torka atau
momen gaya. Seperti yang ditunjukan pada gambar 4.11. tiga
faktor yang terlibat adalah besar gaya, arah gaya, dan titik kerja
gaya.

gambar 4.11
Jika gaya menyinggung pintu, seperti dalam gamabr 4.11(b),
tidak akan terjadi rotasi, kita hanya menarik dan mendorong pintu
pada engsel penggantungannya (torka sama dengan nol). Jika arah
gaya dibalik , seperti dalam gambar 4.11(c), pintu akan berotasi
dalam arah berlawanan, searah putaran jarum jam jika dipandang
dari atas. Faktor ketiga adalah titik kerja gaya. Bayangkan apa
yang terjadi jika anda mendorong pintu terlampau dekat dengan
engsel penggantung, seperti pada gambar 4.11(d), biasanya pintu
dapat terbuka dengan sukar. Makin jauh gaya bekerja terhadap
sumbu engsel penggantung) , makin efektif gaya itu menghasilkan
rotasi.
Secara formal torka didefenisikan dalam bentuk persamaan,
yang memperhitungkan tiga faktor tersebut, sebagai
τ = I﬩F
diketa hui : τ = torka
I﬩ = lengan tuas
Kasus paling sederhana terjadi jika gaya tegak lurus pada pintu :
I﬩, sama dengan jarak dari sumbu sampai titik dimana gaya itu
bekerja , seperti dalam gambar 4.11 (e)
Jadi, suatu benda dalam keadaan setimbang jika memenuhi syarat
kesetimbangan berikut :
F1,net = 0
τsj,net - τbj,net = 0 atau τsj,net = τbj,net

gambar 4.11

kita mengetahui bahwa sikap tubuh yang buruk bisa


menghasilkan regangan punggung. Gambar 4.12 menunjukan
mengapa hal ini terjadi ketika seseorang berdiri tegak, seperti
gambar 4.12(a), berat tubuh bagian atas secara langsung di atas
kaki dan gaya yang kecil dilakukan oleh otot punggung dan otot
kaki. Sebagian besar bagian orang itu ditopang oleh sistem rangka
bukan oleh kerja otot. Jika seseorang membungkuk ke depan,
seperti pada gambar 4.12(b) maka pusat gravitasi oleh tubuh
bagian atas tidak lagi secara langsung diatas titik sumbu. Sekarang
otot punggung harus melakukan torka disekitar sumbu itu pada
dasar tulang belakang untuk melawan torka yang disebabkan oleh
berat tubuh bagian atas. Usaha yang terus menerus oleh otot
punggung itu menghasilkan regangan punggung. Salah satu
keluhan paling umum selama kehamilan adalah nyeri punggung
karena seorang ibu menahan berat bayi dikandungan dengan otot-
otot pungung.
Seperti yang ditunjukan pada gambar 4.13(a) ketika
mengangkat dengan membungkuk berlebihan, otot-otot punggung
harus memberikan torka yang cukup untuk mengangkat beban dan
tubuh bagian atas. Jika seseorang mengangkat dengan kaki, seperti
yang ditunjukan 4.13(b), torka diberikan oleh otot-otot ekstensor
dalam paha.

. Gambar 4.12
6. Siku
Dua otot paling penting yang menghasilkan gerak siku adalah bisep
dan trisep (gambar 4.15). kontraksi trisep menyebabkan siku
membuka, sedangkan kontraksi setiap bisep menyebabkan siku
menutup, kita hanya memperhatikan kerja dua otot. Hal ini merupakan
penyederhanaan, karena banyak otot lain yang juga memainkan
peranan dalam gerak siku.
gambar 4.15
7. Pinggul
Gambar 4.17 menunjukan persendian pinggul dan penggambaran
tuas yang disederhanakan. Ukuran yang ada hanya sebagai contoh,
karena ukuran untuk masing-masing orang akan sangat bervariasi.
Pada gambar 4.17 (b) sebagai gaya resultan tunggal FR. jika seseorang
berdiri tegak, sudut gaya ini kira-kira 710 terhadap horizontal.

Gambar 4.17

8. Punggung
Ketika tubuh membungkuk kedepan, tulang belakang berputar
terutama pada lumbar vertebra (tulang pinggul) kelima, seperti
ditunjukan dalam gambar 4.18 kita akan memperhatikan gaya-gaya
yang terlibat ketika tubuh membungkuk pada sudut membungkuk
pada sudut 60o terhadap vertical (atau 30o terhadap horizontal) dengan
lengan-lengan tergantung secara bebas. Model tuas yang setara
digambarkan disebelah kanan.
9. Mengangkat dan Berjongkok
Korda spinalis (sumsum tulang belakang) dibungkus dan dilindungi
oleh tulang belakang.bagian tubuh yang paling mengalami
“penganiayaan” adalah region lumbal ( punggung bawah) yang
diperlihatkan secra skematis oleh gambar 3.13. vertebrata lumbal
mendapat gaya-gaya yang sangat besar. Gaya-gaya yang berasal dari
berat tubuh serta gaya yang anda hasilkan di regio lumbal saat
mengangkat sesuatu.saat tubuh membugkuk kedepan dengan sudut 60o
terhadap garis vertical dan terdapat beban 225 N (- 50 Ib) ditangan,
gaya kompresif R dapat mencapai 3800 N (- 850 Ib, atau sekitar enam
kali berat tubuh rerata)
Tekanan di lempeng lumbal ketiga untuk orang dewasa dalam
berbagai posisi diperlihatkan di Gbr. 3.14a dan 3.14b. bahkan saat
berdiri tegak, terdapat tekanan yang relative besar pada lempeng akibat
kombinasi efek berat dan tegangan otot. Apabila lempeng kelebihan
beban, seperti yang terjadi saat mengangkat sesuatu secara salah,
lempeng dapat rupture (atau tergelincir), menimbulkan nyeri baik
akibat rupture maupun bocornya bahan-bahan iriatif dari dalam
lempeng.
Karena gaya dapat disalurkan melintasi jarak dan mengelilingi
sudut oleh sistem kabel atau katrol, gaya otot ditubuh manusia juga
akan disalurkan oleh tendon.
Ditungkai, terdapat satu tendon yang berjalan melewati alur
ditempurung lutut (patella) dan berhubungan dengan tulang kering
(tibia). Apabila tungkai anda dalam keadaan ekstensi, anda dapat
menggerakkan patella dengan tangan, tapi apabila lutut menekuk ,
patella tidak dapat digerakkan. Seperti diperlihatkan pada gbr. 3.15
patela juga berfungsi sebagai katrol untuk mengubah arah gaya5.

Gambar 3.13 Gambar 3.14

5
Jhon.R. Cameron dkk. Fisika Tubuh Manusia.(Jakarta: EGC,2006).hlm54
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gaya adalah gaya vector yang mempunyai besar dan arah, hukum dasar
dari gaya ini adalah hukun 1,2,3 Newton. Penerapan gaya gravitasi pada tubuh
manusia adalah yang pertama adalah sirkulasi darah, aliran fluida, astrounot, dan
stabilitas saat berdiri.
Penerapan gaya gesekan dalam tubuh yaitu terdapat pada persednian dan
pelumas dalam tubuh. Ada tiga jenis otot dalam tubuh kita. Jenis otot pertama
adalah oto jantung yaitu otot yang menyusun dinding jantung. Jenis kedua adalah
otot polos yang terdapat pada dinding semua organ tubuh yang berlubang (kecuali
jantung). Jenis ketiga adalah otot kerangka, yaitu otot yang melekat pada
kerangka.

Torka atau momen gaya yaitu Efektivitas gaya untuk menhasilkan rotasi
disebut torka atau momen gaya. Selanjutnya ada gaya pada pinggul, punggung,
siku dan mengangkat dan berjongkok

B. SARAN
Dalam makalah ini jika ada penulisan yang tidak berkenan kepada
pembaca, penulis memintah maaf sebesar-besarnya. Dan disarankan kepada
pembaca untuk merujuknya kembali ke buku sumber
DAFTAR PUSTAKA
Sumardi, yosaphat.rosana,dadan.(2008). BIOFISIKA. Jakarta :Universitas Terbuka
Chameron,John R.Dkk.(2006). Fisika Tubuh Manusia.Jakarta : EGC
MAKALAH BIOFISIKA
tentang
BIOMEKANIKA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I

RAHMI HAYATI 1714080076

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Milya Sari, M,Si

JURUSAN TADRIS IPA FISIKA B


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
1440 H / 2019 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “ Biomekanika”. Dalam penulisan makalah
ini kami pun mendapat banyak ilmu yang berguna, bagi diri sendiri dan pembaca
untuk kedepannya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan
tentang MEKANIKA, selain itu juga dengan adanya makalah ini diharapkan bagi
pembaca agar dapat mengembangkannya lagi. Makalah yang kami buat ini kami
ambil dari beberapa sumber. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang ikut ambil alih sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan
khususnya pada diri kami sendiri serta dapat memberikan wawasan yang lebih
luas bagi kita semua.
Penyusun menyadari makalah yang kami buat ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah
yang kami buat ini.

Padang, 06 September 2019

Pemakalah
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biofisika adalah studi fenomena biologis dengan menggunakan
metode-metode dan konsep-konsep fisika, sedangkan didalam anonym
dikemukakan bahwa biofisika adalah studi interdisiplin tentang fenomena
dan problem-problem biologis dengan menggunakan prinsip-prinsip dan
teknik-teknik fisika.
Suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanika adalah
gaya. Mekanika adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari
gerakan dan perubahan bentuk. Mekanika adalah cabang ilmu tertua dari
semua cabang ilmu di fisik. Biomekanika didefenisikan bidang ilmu
aplikasi mekanika pada sistem biologi. Biomekanika adalah kombinasi
antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir seluruh makhluk
hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dalam menyusun
konsep, analisi, desain dan pembenangan peralatan dan sistem dalam
biologi dan kedokteran.
Keseimbangan tubuh adalah salah satu faktor yang penting bagi
aktivitas dan kesehatan manusia. Dimana setiap aktivitas fisik yang
dilakukan manusia membutuhkan tingkat keseimbangan yang baik. Seperti
halnya kerangka bangunan rumah, kerangka tubuh manusia pun memiliki
titik keseimbangan. Titik keseimbangan merupakan titik yang menjaga
keseimbangan seluruh kerangka yang menopang bangunan tubuh manusia
2 agar tetap berdiri kokoh. Bila ia bergeser, maka bangunan tubuh manusia
menjadi tidak seimbang dan goyah. Oleh karena itu titik keseimbangan ini
harus dijaga agar tetap berada pada kedudukannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori keseimbangan benda tegar pada tubuh?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui teori keseimbangan benda tegar pada tubuh?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori keseimbangan benda tegar pada tubuh


1. Defenisi keseimbangan benda tegar
Keseimbangan merupakan konsep yang sangat erat kaitannya
dengan kenyamanan hidup manusia. Dalam tubuh manusia saja konsep
keseimbangan itu ada. Manusia bisa berjalan dengan baik salah
satunya ada konsep keseimbangan. Kesetimbangan pada benda terjadi
apabila gaya dan torsi pada benda nol, maka benda tidak akan
mengalami perubahan gerak maupun rotasi. Benda yang bergerak
dengan kecepatan konstan memiliki momentum linear konstan.
Artinya tidak ada gaya total yang bekerja pada benda itu atau total
gaya bernilai nol. Apabila benda bergerak dengan kecepatan sudut
konstan maka momentum sudut benda konstan, sehingga dapat
dikatakan behwa torsi total pada benda itu adalah nol.6
Pengertian keseimbangan menurut O’Sullivan adalah kemampuan
untuk mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama
ketika saat posisi tegak . Dan menurut Ann Thomson, keseimbangan
adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi
kesetimbangan maupun dalam keadaan statik atau dinamik, serta
menggunakan aktivitas otot yang minimal .
Benda tegar adalah istilah yang sering digunakan dalam
dunia Fisika untuk menyatakan suatu benda yang tidak akan berubah
bentuknya setelah diberikan suatu gaya pada benda itu. Pada sebuah
benda tegar, setiap titik harus selalu berada pada jarak yang sama
dengan titik-titik lainnya sehingga bentuknya hampir selalu lingkaran.

6
http://mediascienceeducation.blogspot.com/2017/04/materi-keseimbangan.html
benda tegar yang sedang berputar memiliki momen kelembaman,
percepatan Linear dan percepatan sudut.7
Benda yangdianggap tegar berada dalam keseimbangan mekanis
(mechanical equilibrium). Bila dilihat dari suatu kerangka acuan
inersial, jika
a. Percepatan linear pusat masanya 𝑎𝑝𝑚 , sama dengan nol
b. Percepatan sudutnya, α mengelilingi suatu sumbu tetap dalam
kerangka acuan ini sama dengan nol.
Defenisi ini tidak mengharuskan benda berada dalam keadaan diam
terhadap pengamat, yang penting iatidak dipercepat. Pusat masanya
boleh saja bergerak dengan kecepatan konstan 𝑣𝑝𝑚 , dan benda boleh
juga berotasi mengelilingi sumbu tetap dengan kecepatan sudut
konstan 𝜔. Jika benda benar-benar dalam keadaan diam (𝑣𝑝𝑚 = 0 ,
𝜔 = 0), sering dikatakan bahwa benda berada dalam keaadan keadaan
seimbang statatik (static equilibrium).8
Secara garis besar ada dua macam keseimbangan, yaitu static
balance dan dynamic balance . Definisi balance yang dilaporkan oleh
Bass (1939) menyebutkan dua tipe umum dari balance dibagi menjadi
static balance yaitu kemampuan untuk mempertahankan equilibrium
tubuh total dalam berdiri pada satu titik dan dynamic balance yaitu
kemampuan untuk mempertahankan equilibrium ketika bergerak
ketika bergerak dari satu titik ke titik yang lain. Balance didefinisikan
sebagai kemampuan untuk mengontrol tubuh dan center of gravity
secara relatif pada based support yang digambarkan sebagai family
adjustment yang diperlukan agar dapat menjaga posture dan gerakan.

2. Syarat-syarat kesetimbangan
a. Jumlah semua gaya adalah nol

7
https://id.wikipedia.org/wiki/Benda_tegar
8
David Halliday, dan Robert Recnick, Fisika edisi ke-3 jilid 1, Erlangga, Jakarta, hal. 416.
Agar sebuah benda diam, jumlah gaya yang bekerja padanya
harus berjumlah nol. Karena gaya merupkan vekto, komponen-
komponen gaya total masing-masing harus nol. Dengan demikian,
syarat kesetimbangan adalah
ƸFx = 0 ƸFy = 0 ƸFx = 0
Pada umumnya ini akan berhubungan dengan gaya-gaya yang
bekerja pada bidang, sehingga biasanya hanya memerlukan
komponen x dan y. Perlu diingat bahwa jika sebuah komponen
gaya tertentu munujuk sepanjang arah sumbu x atau y
negative,tandanya harus negatif.
b. Jumlah semua torsi adalah nol
Agar sebuah benda tetap diam, torsi total yang bekerja padanya
harus tetap nol. Dengan demikian,
ℰ𝜏 = 0
Hal ini akan menjamin bahwa percepatan sudut a, sekitar
sumbu manapun akan nol. Jika benda pada awalnya tidak berotasi
(w = 0), ia tidak akan mulai berotasi.9

Untuk benda dalam keadaan keseimbangan,memiliki enam


persyaratan gaya yang tidak saling bergantungan. Keenam persyaratan
inimemberikan syarat bagi masing-masing derajat kebebasan (degress
of freedom) yang dimiliki oleh benda tegar, tiga unutk translasi dan
tiga untuk rotasi.10

3. Macam - macam Keseimbangan.


Ada 3 macam keseimbangan, yaitu :
a. Keseimbangan translasi
Apabila benda tak mempunyai percepatan linier ( a = 0 ) Σ
F = 0 dapat diurai ke sumbu x dan y Σ Fx = 0 dan Σ Fy = 0

9
Douglas C.Giancoli,Fisika edisi ke-5jilid 1, Erlangga, Jakarta, hal.288.
10
David Halliday, dan Robert Recnick, op.cit. hal.418.
Σ Fx = Resultan gaya pada komponen sumbu x.
Σ Fy = Resultan gaya pada komponen sumbu y.
Benda yang mempunyai persyaratan tersebut mungkin :
 Diam
 Bergerak lurus beraturan.
b. Keseimbangan rotasi
Apabila benda tidak memiliki percepatan anguler atau
benda tidak berputar ( Σ λ = 0 ) Σ λ = 0 Benda yang
mempunyai persyaratan tersebut mungkin :
 diam
 Bergerak melingkar beraturan.
c. Keseimbangan translasi dan rotasi
Apabila benda mempunyai kedua syarat keseimbangan
yaitu :

ΣF=0 Σλ=0
4. Jenis jenis keseimbangan benda tegar

Gambar1. (a) keseimbangan stabil, (b) keseimbangan labil, (c)


keseimbangan netral

Benda pada keseimbangan statik jika tidak diganggu maka tidak


akan mengalami percepatan translasi maupun rotasi karena jumlah
semua gaya dan jumlah semua torsi yang bekerja padanya nol. Jika
benda dipindahkan sedikit, maka akan terjadi tiga kemungkinan: benda
kembali ke posisi semula, dikatakan sebagai kesetimbangan stabil,
benda berpindah jauh dari posisi semula, dikatakan sebagai
keseimbangan labil, dan benda tetap berada pada posisinya yang baru,
dikatakan sebagai keseimbangan netral.
a. Keseimbangan Stabil
Keseimbangan stabil dapat tercapai apabila benda dalam
kedudukan :
1) Kontak dengan dasar /permukaan pijakan luas.
2) Pusat gravitasi terletak rendah dan garis pusat gravitasi
terletak di dalam benda.

Sebuah bola yang tergantung bebas dari sebuah tali berada


dalam keseimbangan stabil, jika digerakkan ke satu sisi, bola
tersebut akan segera kembali ke posisi semula.
Contoh keseimbangan stabil pada tubuh yaitu Berjalan ke
depan dengan tidak hilang keseimbangan ketika menerima
rangsangan dari luar.

b. Keseimbangan Labil
Terjadinya keseimbangan labil disebabkan garis pusat
gravitasi jatuh di luar dasar penyokong dan luas dasar
penyokong terlalu kecil. Sebuah pensil yang berdiri diujungnya
merupakan keseimbangan labil. Jika pusat gravitasinya tepat di
atas ujungnya, gaya total dan torsi total padanya akan nol.
Tetapi jika dipindahkan sedikit saja, aka nada torsi yang
bekerja padanya dan pensil akan jatuh dengan arah perpindahan
awalnya.
Contoh keseimbangan labil pada tubuh ialah ketika berjalan
menerima rangsangan misalnya saat kesandung batu dan badan
kita terjatuh.

c. Kesimbangan netral
Sebagai contoh, sebuah bola yang berada di atas meja
horizontal, jika digeser sedikit ke satu sisi, bola tersebut akan
tetap berada pada posisinya yang baru. Pada sebagian besar
situasi, seperti pada perancangan struktur dan dalam pekerjaan
yang berhubungan dengan tubuh manusia,
membutuhkankesetimbangan stabil atau disebut juga
keseimbangan.Tubuh dalam status seimbang atau balans
apabila gaya yang bekerja padanya saling meniadakan dan
tubuh tetap dalam keadaan istirahat. Bilamana ditinjau dari segi
pusat gravitasi dan luas kontak, keseimbangan tubuh bisa
tercapai dan ditingkatkan apabila:
1) Letak pusat gravitasi direndahkan misalnya pada posisi
duduk atau tidur.
2) Peningkatan luas pemukaan penyangga misalnya dalam
posisi tidur, duduk, waktu berjalan, bertinju kedua kaki
dilebarkan. Keseimbangan tubuh dapat dikurangi
dengan cara:
a) Meningkatkan pusat gravitasi, dengan cara
angkat tangan ke atas, menjunjung barang di
atas kepala.
b) Mengurangi dasar permukaan penyanggga
dengan cara menjinjit atau berdiri satu kaki.11

Contoh keseimbangan netral yakni Ketika seseorang


melakukan gerakan roll depan atau roll belakang ketika sedang
senam lantai.
5. Statika: keadaan khusus hukum newton
Statika adalah kajian tentang benda-benda dalam keadaan
setimbang, misalnya gedung, jembatan, atau pasien yang dibandul.
Ketika benda dalam keadaan setimbang, percepatannya adalah nol.
Dua syarat yang harus dipenuhi oleh benda dalam keadaan setimbang.
Pertama, gaya luar neto yang bekerja pada benda harus sama dengan
nol. Kedua, benda itu tidak berotasi. Syarat kedua ini membawah

11
Sri Jumini,Fisika Dalam Atletik dan Beladiri, Jurnal PPKM II (2016), hal.93
sesuatu yang baru, ada kemungkinan untuk membuat suatu benda yang
berotasi meskipun gaya luar neto yang bekerja padanya dalah nol.
Dalam beberapa situasi kita ingin menghasilkan rotasi dari pada
mencegahnya, misalnya pada waktu membuka pintu atau
menggerakkan lengan.12
6. Keseimbangan benda tegar pada tubuh
Seorang olahragawan harus memperhatikan keadaan fisik dan
teknik yang harus dikuasai sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan dalam melakukan aktivitasnya. Keadaan fisik meliputi
kesehatan dan postur tubuh, sedangkan teknik meliputi teknik
olahraga yang harus dikuasai, keseimbangan tubuh, penentuan
pusat gravitasi, momentum, dan torsi. Teknik dalam olah raga ini
banyak sekali dibahas dalam fisika. Seorang olahragawan lompat
tinggi dan lompat jauh akan sangat baik dalam aktivitas olah
raganya, jika mengetahui pusat gravitasinya dengan baik. Manusia
memerlukan keseimbangan agar segala aktivitas yang dilakukannya
berjalan baik, sehingga tidak ada bagian tubuh yang cidera,
Keseimbangan terjadi jika jumlah semua gaya dan jumlah semua torsi
yang bekerja padanya sama dengan nol.13

F = 0 𝝉 = 𝟎.

Factor factor yang mempengaruhi keseimbangan menurut


suhartono,2005 adalah:
1) Pusat gravitasi ( center of gravity – COG)
Pusat gravitasi terdapat pada semua obyek,pada
benda pusat gravitasi terletak tepat ditengah benda tersebut,
pusat gravitasi adalah titik utama pada tubuh selalu
ditopang oleh titik ini, maka tubuh dalam keadaan

12
Yoshapat Sumardi,Dadan Rosada, Materi Pokok Biofisika, UT, Jakarta, hal. 4.12
13
Op Cit, giancoli,hal.89
seimbang. Pada mausia, pusat gravitasi berpindah sesuai
dengan arah atau perubahan berat. Pusat gravitasi dengan
bidang tumpu, ukuran bidang tumpu, lokasi garis gravitasi
dengan bidangtumpu, serta berta badan.
2) Garis gravitasi (line of gravity – LOG)
Garis gravitasi merupakan garis imajiner yang berada
vertical melalui pusat gravitasi dengan pusat bumi.
Hubungan Antara garis gravitasi, pusat gravitasi dengan
bidang tumpu adalah menentukan derajat stabilitas tubuh.

Gambar2 garis gravitasi


(dhaenkpedro,2009)

3) Bidang tumpu ( base of support – BOS)


Bidang tumpu merupkan bagian dari tubuh yang
berhubungan dengan permukaan tumpuan. Ketika garis
gravitasi tepat beradadibidang tumpu, tubuh dalam keadaan
seimbang. Stabilitas yang baik terbentuk dari luasnya area
bidang tumpu, semakin besar bidang tumpu, semakin tinggi
stabilitas. Misalnya berdiri dengan kedua kaki akan lebih
labil dibanding berdiri dengan satu kaki. Semakin dekat
bidang tumpu dengan pusat gravitasi, maka stabilitas tubuh
makin tinggi.14
7. Keseimbangan tubuh
Tubuh dalam status setimbang atau balans apabila gaya yang
bekerja padanya saling meniadakan dan tubuh tetap dalam keadaan
istirahat. Bila mana ditinjau dari segi pusat gravitasi dan luar
kontak,keseimbangan tubuh dapat tercapai dan ditingkatkan apabila:
a. Letak pusat gravitasi direndahkan misalnya pada posisi duduk
atau tidur.
b. Peningkatan luas permukaan penyangga misalnya dalam posisi
tidur,posisi duduk, waktu berjalan, bertinju kedua kaki
dilebarkan.

Keseimbangan tubuh dapat dikurangi dengan cara :


a) Meningkatkan pusat gravitasi, dengan cara angkat tangan
keatas, menjunjung barang diatas kepala
b) Mengurangi dasar permukaan penyangga dengan cara menjinjit
atauberdiri dengan satu kaki.15

8. Mekanisme Keseimbangan Tubuh


Menurut Sherwood (2002) mekanisme fisiologi terjadinya
keseimbangan dimulai ketika reseptor di mata menerima masukan
penglihatan, reseptor di kulit menerima masukan kulit, reseptor di
sendi dan otot menerima masukan proprioseptif dan reseptor di
kanalissemikularis dan organ otolith (yaitu organ yang mengandung
sel rambut dan sel penyangga yang ditutupi oleh suatu membran yang
pada permukaannya tertanam kristal-kristal kalsium karbonat atau
otolith) menerima masukan vestibular (Brown dkk, 2006).
Seluruh masukan atau input sensoris yang diterima disalurkan ke
nukleus vestibularis yang ada di batang otak, kemudian terjadi proses

14
https://www.academia.edu/8022884/KESEIMBANGAN_STATIS
15
Gabriel J.F, Fisika Kedokteran, EGC, Jakarta, hal. 24
di cerebellum dan dari cerebellum informasi disalurkan kembali ke
nukleus vestibularis. Terjadilah output atau keluaran ke neuron
motorik otot ekstremitas dan badan berupa pemeliharaan
keseimbangan dan postur yang diinginkan. Keluaran ke neuron
motorik otot mata eksternal berupa kontrol gerakan mata dan keluaran
ke sistem saraf pusat (SSP) berupa persepsi gerakan dan orientasi.
Mekanisme tersebut jika berlangsung dengan optimal akan
menghasilkan keseimbangan yang optimal (Hanes DAdkk,2006).
Sistem indera yang bekerja secara bersamaan juga berperan
menjaga keseimbangan tubuh, jika salah satu sistem mengalami
gangguan maka akan terjadi gangguan keseimbangan pada tubuh
(inbalance). Sistem indera yang berperan mengatur/mengontrol
keseimbangan seperti visual, vestibular dan somatosensoris (Hanes DA
dkk, 2006).16

9. Penerapan pada otot dan sendi


Teknik yang telah kita bahas untuk menghitung gaya pada benda
daklam kesetimbangan dapat langsung diterapkan pada tubuh manusia.
Teknik-teknik ini sangat berguna dalam mempelajari gaya-gaya pada
otot, tulang, dan sendi untuk organisme yang sedang bergerak atau
diam. Pada umumnya,otot terpasang melealui tendon (urat daging)
kedua tulang berbeda. Titik-titik hubungan disebut selipan. Kedua
tulang tersebut dihubungkan fleksibel kesebuah sendi, seperti pada
siku, lutut, dan pinggul.otot memberikan tarikan ketika serat-seratnya
menyusut karna adanya rangsangan oleh saraf, tetapi otot tidak akan
pernah memberikan dorongan. Otot yang cenderung mendekatkan dua
lenga,seperti otot bisep pada lengan atas disebut otot fleksor, otot yang
bekerja untuk merentangkan lengan seperti trisep,disebut ekstensor.

16
https://rdsuryaratri.files.wordpress.com/2018/06/sistem-keseimbangan-pada-manusia.pdf
Otot fleksor pada lengan atas digunakan untuk mengangkat benda
dengan tanga,otot ekstensor digunakan untuk melempar bola.17
Manusia tidak lebih stabil dari mamalia berkaki empat,yang tidak
hanya memiliki dasar yang lebih besar untuk menopangnya dengan
adanya keempat kakinya, tetapi juga mempunyai pusat grafitasi yang
lebih rendah. Spesies manusia telah mengembangkan peralatan khusus,
seperti otot yang kuat, untuk menghadapi masalah mempertahankan
dirinya untuk tetap stabil. Karena posisi yang tegak ini, manusia
menderita berbagai penyakit seperti sakit punggung bagian belakang
yang disebkan oleh gaya-gaya besar yang terlibat. Ketika berjalan dan
melakukan gerakan lainnya, manusia terus menggeser tubuh sehingga
pusat gravitasinya berada diatas telapak kaki, walaupun pada orang
dewasa normal hal ini tidak memerlukan pemikiran sadar. Gerakan
yang sederhana seperti membungkuk pun membutuhkan gerakan
pinggul ke belakang sehingga pusat gravitasi tetap berada di atas
telapak kaki, dan peletakkan kembali posisi ini dilakukan tanpa
pemikiran. Untuk hal ini, tempatkan posisi tumit dan punggung ke
dinding dan coba sentuh jari kaki anda. Anda tidak akan bisa
melakukannya tanpa jatuh. Orang yang membawa beban berat secara
otomatis menyesuaikan sikap tubuh mereka sehingga pusat gravitasi
massa total berada di atas telapak kaki.18

17
Giancoli, op.cit., hal.295
18
Ibid, hal. 298
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keseimbangan merupakan konsep yang sangat erat kaitannya
dengan kenyamanan hidup manusia. Dalam tubuh manusia saja konsep
keseimbangan itu ada. Manusia bisa berjalan dengan baik salah satunya
ada konsep keseimbangan. Kesetimbangan pada benda terjadi apabila gaya
dan torsi pada benda nol, maka benda tidak akan mengalami perubahan
gerak maupun rotasi.Secara garis besar ada dua macam keseimbangan,
yaitu static balance dan dynamic balance.
Manusia memerlukan keseimbangan agar segala aktivitas yang
dilakukannya berjalan baik, sehingga tidak ada bagian tubuh yang
cidera, Keseimbangan terjadi jika jumlah semua gaya dan jumlah semua
torsi yang bekerja padanya sama dengan nol. Tubuh dalam status
setimbang atau balans apabila gaya yang bekerja padanya saling
meniadakan dan tubuh tetap dalam keadaan istirahat.
Menurut Sherwood (2002) mekanisme fisiologi terjadinya
keseimbangan dimulai ketika reseptor di mata menerima masukan
penglihatan, reseptor di kulit menerima masukan kulit, reseptor di sendi
dan otot menerima masukan proprioseptif dan reseptor di
kanalissemikularis dan organ otolith (yaitu organ yang mengandung sel
rambut dan sel penyangga yang ditutupi oleh suatu membran yang pada
permukaannya tertanam kristal-kristal kalsium karbonat atau otolith)
menerima masukan vestibular (Brown dkk, 2006).

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan kita dapat meningkatkan
penegetahuan kita dalam mempelajari biofisika tentang biomekanika
terutama pada materi konsep keseimbangan benda tegar pada tubuh.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan agar kita dapat mengerti
bagaimana keseimbangan pada tubuh kita dan menegetahui mekanisme
keseimbanganitu sendiri
Pemakalah juga berharap agar para pembaca untuk lebih banyak
lagi membaca dan mencari materi untuk mendapatkan lebih banyak
informasi mengenai materi ini.
Daftar Pustaka

Halliday, Daviddan Recnick, Robert. Fisika edisi ke-3 jilid 1,Jakarta: Erlangga
Giancoli, C Douglas. 1998. Fisika edisi ke-5jilid 1.Jakarta: Erlangga.
Jumini,Sri .2016.Fisika Dalam Atletik dan Beladiri, Jurnal PPKM II
J.F,Gabriel. 1996.Fisika Kedokteran. Jakarta : EGC
Sumardi,Yoshapat. Dan Rosada, Dadan .2008Materi Pokok Biofisika.Jakarta: UT

http://mediascienceeducation.blogspot.com/2017/04/materi-keseimbangan.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Benda_tegar

https://www.academia.edu/8022884/KESEIMBANGAN_STATIS

https://rdsuryaratri.files.wordpress.com/2018/06/sistem-keseimbangan-pada-
manusia.pdf
MAKALAH

BIOFISIKA

Tentang:

Biomekanika

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Rayusman: 1714080070

Dosen Pembimbing:

Dr. Milya Sari, S.Pd., M.Si

JURUSAN TADRIS IPA-FISIKA B


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
1439 H/2018 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “ Biomekanika”. Dalam penulisan makalah
ini kami pun mendapat banyak ilmu yang berguna, bagi diri sendiri dan pembaca
untuk kedepannya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan
tentang MEKANIKA, selain itu juga dengan adanya makalah ini diharapkan bagi
pembaca agar dapat mengembangkannya lagi. Makalah yang kami buat ini kami
ambil dari beberapa sumber. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang ikut ambil alih sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan
khususnya pada diri kami sendiri serta dapat memberikan wawasan yang lebih
luas bagi kita semua.
Penyusun menyadari makalah yang kami buat ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah
yang kami buat ini.

Padang,13 September 2019

Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biofisika adalah studi fenomena biologis dengan menggunakan
metode-metode dan konsep-konsep fisika, sedangkan didalam anonym
dikemukakan bahwa biofisika adalah studi interdisiplin tentang fenomena
dan problem-problem biologis dengan menggunakan prinsip-prinsip dan
teknik-teknik fisika.
Suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanika adalah
gaya. Mekanika adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari
gerakan dan perubahan bentuk. Mekanika adalah cabang ilmu tertua dari
semua cabang ilmu di fisik. Biomekanika didefenisikan bidang ilmu
aplikasi mekanika pada sistem biologi. Biomekanika adalah kombinasi
antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir seluruh makhluk
hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dalam menyusun
konsep, analisi, desain dan pembenangan peralatan dan sistem dalam
biologi dan kedokteran.

B. RUMUSAN MASALAH
2. Bagaimana momentum pada tubuh?

C. TUJUAN
2. Untuk mengetahui momentum pada tubuh !
BAB II
PEMBAHASAN

A. Momentum Pada Tubuh


1. Konsep Momentum
Momentum dari sebuah benda didefenisikan sebagai hasil kali
massa dan kecepatannya. Momentum jamaknya adalah “momenta”
biasanya dinyatakan dengan simbol P. Jika kita tentukan m
menyatakan massa sebuah benda dan v kecepatannya maka
momentum P dari sebuah benda adalah
P=mv. .(1)
Karena kecepatan merupakan vektor maka momentum dinyatakan
dalam bentuk vektor.19

Arah momentum adalah arah kecepatan, dan besar momentum adalah


P = m v. Karena v bergantung pada keran gka acuan, satuan
momentum adalah sederhana yaitu massa x kecepatan, yang dalam
satuan SI adalah kg.m / s. Tidak ada nama khusus untuk satuan ini.
Pemakaian sehari-hari dari istilah momentum sesuai dengan
defenisi diatas . Kerena menurut persamaan .(1), sebuah mobil yang
berlari cepat mempunyai momentum yang lebih besar dibandingkan
dengan mobil yang lambat dengan massa yang sama dan sebuah truk
yang berat memiliki momentum yang lebih besar dibandingkan dengan
sebuah mobil kecil yang berjalan dengan kecepatan yang sama.Makin

19
Giancoli, Fisika, (Jakarta: Erlangga, 1998), hlm 214
besar momentum yang dimiliki suatu benda, makin sulit untuk
menghentikannya, dan makin besar efek yang diakibatkannya jika
diberhentikan dengan tabrakan atau tumbukan.Seseorang yang pemain
sepak bola mempunya kemungkinaan lebih besar untuk pingsan jika
dihadang oleh lawan yang besar dan berlari dengan laju secepat-
cepatannya dibandingkan dengan seorang lawan yang lebih kecil dan
lebih lambat.Truk yang berat dan melaju dengan cepat dapat
mengakibatkan kerusakan yang lebih hebat dari pada motor yang
berjalan lambat.20
Untuk mengubah momentum benda dibutuhkan sebuah gaya, baik
untuk menaikkan momentum, menurunkannya (misalnya
memberhentikan benda yang sedang bergerak), atau untuk mengubah
arahnya.Newton pada awal menyatakan hukum keduanya dalam
bentuk momentum. Pernyatan Nowton mengenai hukum gerak kedua,
jika diterjemahkan kedalam bahasa modrn , adalah sebagai berikut:
Laju perubahan momentum sebuah benda sama dengan gaya totol
yang diberikan padanya.
Kita dapat menuliskan pernyataan ini dalam bentuk persamaan,

∆𝑝
Σ𝐹 = .(2)
∆𝑡

Dimana Σ𝐹 adalah gaya totol yang diberikan kepada benda dan Δ𝑝


adalah hasil perubahan momentum yang terjadi selama selang
waktu+Δ𝑡 . Kita dapat langsung menurunkan bentuk yang lebih kita
kenal dari hukum Newton Σ𝐹 = ma, dari persamaan .(2) untuk khasus
massa konstsn.21

20
Ibid.,
21
Ibid.,
Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi tabrakan, misalnya
pemain sipak bola petenju atau mobil. Gaya yang bekerja selama
tabrakan berlangsung sering kali sulit untuk ditentukan, walaupun
penggunaan langsung hukum Nowton kedua. Apabila terjadi tabrakan
antara dua objek, maka penggunaan momentum sangat berhasil, oleh
karna totol momentum dari kedua objek selalu tetap , walaupun
momentum tiap objek akan berubah.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas akan momentum akan
disajikan peristiwa rabrakan antara dua objek22

Setelah terjadi tabrakan maka m1 mempunyai kecepatan v1, dengan


arah berlawanan dengan v1. Dimikian pula m2 mempunya kecepatan v2,
yang berlawanan dengan v2.
Adalah P1’ = m1 v1’ dan P2’ = m2 v2’
Kalau kita perhatikan hukum Newton II, dimana gaya sama dengan
massa kali percepatan yang dinyatakan dalam rumus:

22
Dr. J. F. Gabriel, Fisika Kedokteran (Jakarta: Kedokteran EGC, 1996),hlm.24.
F= m a
𝑣 ′ −𝑣
= m. ( )
𝑡

maka:
F. t = m.(v’- v)
F. t = m v’ – m v
F. t = implus
= gaya kali waktu.
Dengan demikian momentum adalah gaya kali waktu atau massa kali
kecepatan.23

2. Gaya Saat Tumbukan


Saat menumbuk suatu benda padat, bagian tubuh (atau tubuh
keseluruhan) akan mengalami perlambatan yang cepat, menghasilkan
gaya-gaya yang besar. Apabila kita menganggap bahwa perlambatan
bersifat konstan dan membatasi diri kita dengan gerakan satu-dimensi,
kita dapat menggunakan bentuk hasil hukum kedua Newton. Gaya
antara dengan laju perubahan momentum. Bentuk yang lebih umum,
massa kali percepatan, dapat ditulis sebagai berikut.
F= ma = m(Δv / Δt ) = Δ(mv) / Δt
atau F = laju perubahan momentum.

a. Contoh gaya-gaya saat tumbukan


Contoh-contoh berikut menggambarkan bagaimana bentuk hukum
kedua Newton ini dapat digunakan untuk memperkirakan gaya-
gaya pada tubuh saat tubuh menumbuk sesuatu.
Seorang yang sedang berjalan dengan kecepatan 1 m /dtk, secara
tidak sengaja menabrak suatu batang besi melintang di kepala-
nya(aduh!). Misalnya, kepala orang tersebut berhenti pada sekitar
Δt = 0,01 dtk dan menempuh jarak tambahan 0,005 m (5 mm).

23
Ibid.,hlm.26.
Massa kepala 3 kg. Berapa gaya yang menyebabkan perlambatan
itu?
Jawab: perubahan momentum adalah Δ(mv) = (3 kg).(0 m
/ dtk) – (3 kg)(1 m / dtk) = -3 kg m / dtk ( tanda minus berarti
bahwa momentum kepala telah berkurang; gaya memiliki arah
berlawanan dengan gerakan). Kerena itu F = (-3 kg m / dtk) / (0,01
dtk ) = -300 N (gaya sekitar 67 ib)

Contoh:Apabila kita ulang kecelakaan ini, dengan batang baja


berbantalan 0,02 m (2 cm), waktu perlambatan akan meningkatkan
menjadi Δt = 0,04 dtk. Berapa gaya untuk memperlambat kepala
pada keadaan ini?
Jawab: F = Δ(mv) / Δt = (3 kg m / dtk) / (0,04 dtk) = 75 N
(sekitar 15 ib), suatu pengurangan yang cukup bermakna dari
khasus pertama.

Salah satu contoh dari gaya dinamik di tubuh adalah pertambahan


berat saat jantung berdenyut (sistol). Sekitar 0.06 kg darah
mendapat kecepatan sekitar 1 m / dtk ke atas dalam waktu t = 0,1
dtk. Momentum ke atas yang diberikan kepada massa dan arah
adalah (0,06 kg)(1 m / dtk) = 0,06 kg m / dtk;oleh karna itu, gaya
reaksi terhadap gerakan darah ini adalah (0,06 kg m / dtk) / (0,1
dtk) atau 0,6 N (~0,125 ib, atau 2 oz).24 Hal ini cukup untuk
menimbulkan goyangan nyata pada timbangan jenis pagas yang
peka.

24
John R. Cameron dkk.,Fisika Tubuh Manusia(Jakarta: Kedokteran EGC,2006),hlm.57.
b. Selamat Setelah Jatuh dari Ketinggian
Anda mungkin berpikir bahwa apabila anda jatuh atau
meloncat dari tempat yang sangat tinggi, kemungkinan anda akan
selamat adalah nol, kecuali tentu saja anda mendarat di sesuatu,
seperti bantalan udara raksasa. Dalam keadaan sebenarnya, harapan
anda sangat kecil tetapi tidak nol. Ada orang-orang yang selamat
jatuh dari tempat yang sangat tinggi.Semua bergantung pada
tempat dan bagaimana anda mendarat!Apabila anda jatuh ke
semak-semak, cabang pohon, salju tebal,atau lereng bukut, gaya
perlambatan yang anda alami mungkin cukup kecil sehingga anda
mungkin selamat.25

c. Tabrakan Kendaraan
Tabrakan pada mobil modren berkecepatan tinggi
menyebabkan penumpang mengalami gaya percepatan atau
perlambatan yang sangat besar. Gaya-gaya ini dapat menyebabkan
patah tulang, cedera organ dalam, dan kematian bagi pengemudi
maupun penumpang.
Pada tahun 1960-an dimulai suatu program keamanan untuk
mobil yang diatur oleh negara bagian. Bahkan sebelumnya, pihak
militer, NASA, dan kelompok-kelompok ilmuwan telah
mempelajari gaya-gaya yang dapat ditahan oleh tubuh. Untuk
gaya-gaya kecil terkontrol,studi ini menggunakan relawan
manusia. Untuk batas-batas yang lebih ekstrem, digunakan mayat,
boneka, atau hewan untuk menentukan tentang toleransi.
Misalnya, terjadi tabrakan muka antar mobil dengan suatu
pengahalang keras, yaitu salalah satu kecelakan lalu lintas yang
paling serius. Apa yang terjadi pada mobil dan penumpangnya
pada tabrakan tersebut? Bagian depan mobil dirancang untuk tidak
kaku; bagian ini agar koples per bagian-bagian, dimulai dari

25
Ibid.,hlm.59
bemper, sehingga pemperpanjang jarak (atau waktu) tumbukan,
seperti diperlihatkan pada gambar.

Kolaps yang memanjang ini mengurangi gaya perlambatan. Bagian


depan kendaraan mengalami kerusakan parah, tetapi bagian dalam
mobil pada dasarnya tidak rusak sehingga penumpang mungkin
hanya lecet dan terguncang, tetapi tidak mengalami cedera
serius.Tingkat cedera bergantung pada fakror-faktor keamanan
tambahan di mobil tersebut, termasuk sistem sabuk pengaman dan
bantalan udara yang berfungsi melindungi kepala dan batang tubuh
saat tabrakan.26

d. Efek percepatan pada manusia


Percepatan tubuh menimbulkan sejumlah efek, misalnya
 Seolah terjadi penembakan atau pengurangan berat tubuh,

26
Ibid.,hlm.60
 Perubahan dalam tekanan idrostatik internal
 Distorsi jaringan elestik tubuh
 Kecendungan zat-zat padat dengan berbagai densitas yang
larut dalam suatu cairan untuk berpisah.

Apabila percepatannya cukup besar tubuh akan kehilangn kendali


karna tidak memiliki gaya toto yang memadai untuk bekerja
melawan gaya percepatan yang besar. Pada kondisi tertentu, darah
mungkin terkumpul di berbagai bagian tubuh

e. Gerakan Osilastorik
Saat berjalan tungai (dan lengan) mengalami gerakan repetitif
yang serupa yang terjadi pada pendulum. Dengan memanfaatkan
pengamatan ini, kita dapat memperkirakan kecepatan berjalan
alami kita membuat model tungkai sebagai suatu pendahulum
sederhana (bola terletak di ujung suatu tali yang panjangnya L),
seperti terlihat pada gambar berikut ini:

biasa, yaitu bahwa massa tungai terdistribusi secara tidak merata,


sedangkan massa pada pendulum biasa tersebut di suatu titik.
Untuk mengoreksi perbedaan ini, kita mendefenisikan panjang
efektif tungai, Leff’ sebagai manjangpendulum sederhana yang
priode osilasinya akan sama dengan yang dimiliki oleh tungai
berbentuk kompleks. Untuk amplitudo osilasi yang kecil periode
pendulum sederhana adalah T = 2π (L/g)1/2, dengan g adalah
percepatan gravitasi, untuk tungai biasanya pada seseorang dengan
tinggi 2 m , Leff = 0,2 m sehingga T = 0,9 dtk ( bilamana angka ini
bila di bandingkan dengan kecepatan alami langkah anda ? Ingatlah
ini adalah waktu untuk sutu tungakai kembali kelantai untuk
langkah berikutnya). Karena sebagian besar orang memiliki dua
tungai, maka waktu per langkah adalah T/2 = 0,45 dtk. Apabila kita
mengangap bahwa setiap langkah mencakup jarak 0,9 m (sekitar 3
kaki) dalam 0,45 dtk, kecepatan jalan kita adalah:
V =(0,9 m) / (0,45 dtk) = 2 m / dtk (7,2 km / jam atau 4,5 mil /
jam)
Berjalan dengan kecepatan yang ditentukan oleh periode alami
tungkai anda membutuhkan energi paling sedikit. Berjalan lebih
cepat atau lambat dari pada langkah alami ini menghabiskan lebih
banyak energi ! Perhatikan bagaimana lebih cepatnya langkah
anak-anak dan hewan peliharaan yang tungkainya lebih pendek.
Sistem organ di dalam tubuh kita terutama terdiri dari air,
kecuali tulang. Organ-organ kita tidak terfiksasi kuat ; organ-organ
ini melekat secara fleksibel ke tulang. Masing-masing organ utama
kita kita memiliki frekuensi resonansi (atau periode alami)
tersendiri yang bergantung pada massa dan gaya elestik yang
bekerja padanya. Rasa nyeri atau rasa tidak nyaman timbul apabila
organ tertentu mengalami getaran kuat pada frekuensi
resionansinya seperti pada gambar berikut ini:
Peredam kejut adalah alat untuk mengurangi atau meredam efek
getaran yang tidak di inginkan. Atlet perempuan sering
menggunakan bra khusus untuk meredam gerakan payudara
mereka kerena mereka sering berlari atau sekitar frekuensi alami
payudara, yang besarnya kurang lebih 2 Hz ( 1’ Hz =1 getaran /
dtk), periode T = 0,5 dtk.
Getaran berlebihan sering terjadi di truk adan pesawat
udara tertentu. Hal ini menakibatkan rasa lelah dan tidak nyaman
bagi penumpang dan dapat manyebabkan gangguan penglihatan.
Frekuensi getaran kendaraan bermotor, dan beralatan lingkungan
yang halus getarannya, misalanya kipas angin besar yang
digunakan untuk menyebarkan udara dalam urang tertutup, adalah
sekitar 8 Hz atau kurang, sedangkan frekuensi getaran di pesawat
udara biasanya lebih tinggi.

3. Kegunaan Momentum Dalam Bidang Olah raga

Salah satu aktivitas atlet adalah mencoba untuk meningkatkan


pemindahan momentum. Sebagai contoh pada waktu bertinju, pukulan
melalui lencangan tangan tidak begitu efektif dalam memberi
momentum kepada lawan kecuali pukulan tersebut berkaitan dengan
gerakan badan.
Dalam karate, untuk memindahkan momentum yang besar sering
berkaitan sekali akan kecepatan gerak dari lengan dari pada gerakan
seluruh tubuh. Sedangkan dalam lompat peluru terjadi perpindahan
bentuk kecepatan lambat dari gerak massa seluruh tubuh menjadi
kecepatan tinggi disalurkan kepada peluru.
Momentum memainkan peranan penting dalam olah raga. Gambar
tabel dibawah ini memberikan gambaran berbagai olah raga dalam
menggunakan bola, mengenai kecepatan, tumbukan dalam kaitan
implus dan momentum.27

a. Momentum Olah raga Tennis


Dalam olah raga tennis, reket, lengan dan badan merupakan
bagaian dari tumbukan. Massa reket 0,4 kg, dapat beraksi apabila
tubuh dalam keadaan ekstensi. Massa efektif tumbukan (reket)
tergantung kepada bagaian tubuh manausia yang dipakai dan
bagaimana cara mempergunakan. Apabila seseorang
mengayunkan reket, mula-mula pergelangan tangan yang
beraksi; massa efektif tumbukan sangat kecil sehingga ayunan

27
Dr. J. F. Gabriel, Fisika Kedokteran (Jakarta: Kedokteran EGC, 1996),hlm.26.
tangan diabaikan. Apabila reket tennis dipakai memukul bola,
menurut hukum Newton ke III bola akan menerima gaya dari
reket, sedangkan reket mendapatkan gaya dari tubuh dan bola
akan memberi gaya ke bumi pada saat bola mengenai tanah.
Massa efektif bukanlah angka tanpa arti, melainkan dalam
mempelajari gerakkan atlet perlu mengetahui cara bagaimana
meningkatkan massa efektif tumbukan dan kecepatan bola yang
tinggi. Misalkan massa bola m, kecepatan inisial adalah nol.
Kecepatan akhir adalah v’; massa efektif tumbukan M,
mempunya initial kecepatan V dan kecepatan akhir V’. Jika
gerakan dalam satu garis lurus maka besar momentum adalah:
MV = MV’ + mv
Kita asumsikan m, v’, V dan V’ diketahui maka besarnya massa
efektef tumbukan:
𝑚 𝑉′
M = 𝑉−𝑉′

Contoh soal:
Hitunglah massa efektif tumbukan pada waktu melakukan
surve tennis. Apabila diketahui massa bola (m) 0,058 kg,
kecepatan bola (v’) ms-1, kecepatan tumbukan sebelum (V) 38
ms-1 dan kecepatan sesudah tumbukan (V’) 35 ms-1 dan berapa
gaya (angka-angka tertera sesuai dengan tabel yang ada).28
Jawab:
𝑚 𝑣′
Massa efektif tumbukan : M = 𝑉−𝑉
𝑚
(0,058 𝑘𝑔)(51 )
𝑠
= (38−33)𝑚/𝑠

= 0,59 kg
Gaya pada bola sebelum tumbukan berlangsung:

28
Ibid.,hlm.27.
𝑚
𝑚 (𝑉 ′ −𝑣) (0,058 𝑘𝑔)(51 )
F. t = m(V’ – v)F = = 10
𝑠
= 740 N
𝑡 4𝑥 𝑠
3

b. Momentum dalam karate


Dalam karate momentum tinggi dari suatu tumbukan
dicapai melalui gerakan cepat dari lengan. Pada pukulan
kedepan, gerakan mula-mula diperkirakan lurus dan terjadi
tumbukan dan ketika gerakan dengan kecepatan maksimum serta
panjang jangkauan tangan 70 %

Agar lebih jelas beberapa gaya pukulan, energi kinetik inisial dan
energi kinetik setelah terjadi tumbukan lihatlah contoh berikut
ini.
Contoh:
Seorang karateka melakukan gerakan pukulan ke depan
jangkauan tangan 70% dengan kecepatan bergerak bersama-sama
setelah tumbukan terjadi. Berapakah gaya rata-rata pukulan dan
berapa besar energi kinetik yang hilang apabila diketahui lengan
(ma) 7 kg, massa kepala (m head) = 6 kg, waktu tumbukan 10-3 s
dan kecepatan V =5,5 ms-1

Jawab:
Rumus momentum: ma V = (ma + ma ) V’
ma V
V’= 𝑚𝑎+𝑚𝑛

𝑚
(7 𝑘𝑔)(5,5 )
= 𝑠
= 2,96 ms-1
7 𝑘𝑔 +6 𝑘𝑔

Gaya rata-rata pukulan :


maV′ −𝑚𝑎 𝑉
F= 𝑡
𝑚 𝑚
(7 kg)(2,96 )−(7 𝑘𝑔)(5,5 )
𝑠 𝑠
F= 10 = - 17.800 N
𝑆
3

Lawan menerima gaya sebesar 17.800 N


Energi kinetik inisial yang dihasilkan lengan:
Ko = ½ ma V2 = ½ (7 kg) (5,5 ms-1) = 106 J
Energi kinetik setelah tumbukan :
K = ½ (ma + mn) V2
= ½ (7 kg + 6 kg) (2,96 ms-1)2 = 57 J.
K – Ko = 49 J. Merupakan energi yang merusak lawan.
Dalam karate, orang berusaha melumpuhkan lawan, kalau
mungkin mematahkan tulang, ini memungkinkan dengan
tumbukan cepat dan mengalih energi yang besar. Pada olah raga
tinju melumpuhkan lawan secara bertahap melalui pukulan
berturut-turut; waktu tumbukan lama terutama apabila memakai
sarung tangan dan mengalih energi perpukulan berkurang
sebanding dengan waktu.29

29
Ibid.,hlm.29.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang
mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan
oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu
yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika.
Gaya adalah gaya vector yang mempunyai besar dan arah. Disini kita
sedikit tentang penjumlahan vector. Vector digambarkan anak panah. Arah
panah menunjukan arah vector, dan panjang anak panah itu sebanding dengan
besar vector.
Keseimbangan merupakan konsep yang sangat erat kaitannya dengan
kenyamanan hidup manusia.
Momentum dari sebuah benda didefenisikan sebagai hasil kali massa dan
kecepatannya. Momentum jamaknya adalah “momenta” biasanya dinyatakan
dengan simbol P. Jika kita tentukan m menyatakan massa sebuah benda dan
v kecepatannya maka momentum P dari sebuah benda adalah
P=mv.

A. SARAN
Sumber referensi:

Giancoli. 1998, Fisika. Jilid 1. Jakarta: Erlangga


Gabriel, JF. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC
Cameron, John R. Dkk. 2006. Fisika Tubuh Manusia. Jakarta: EGC
MAKALAH

BIOFISIKA

tentang

Energi Dalam Tubuh (Kekekalan Energi Dalam Tubuh, Perubahan Energi


Tubuh)

Disusun oleh:

Windi Melani Elviyonita

1714080067

Dosen pembimbing:

Dr. Milya Sari. S.Pd., M.Si

JURUSAN TADRIS IPA-FISIKA B

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG

TP. 1441 H / 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “ Biomekanika”. Dalam penulisan makalah
ini kami pun mendapat banyak ilmu yang berguna, bagi diri sendiri dan pembaca
untuk kedepannya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan
tentang energi dalam tubuh, selain itu juga dengan adanya makalah ini diharapkan
bagi pembaca agar dapat mengembangkannya lagi.Makalah yang kami buat ini
kami ambil dari beberapa sumber.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang ikut ambil alih sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan
khususnya pada diri kami sendiri serta dapat memberikan wawasan yang lebih
luas bagi kita semua.
Penyusun menyadari makalah yang kami buat ini memiliki kelebihan dan
kekurangan.Kami mohon untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah
yang kami buat ini.

Padang, 10 September 2019


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dukungan ilmu fisika semakin hari semakin besar bagi
perkembangan dunia, karena Ilmu fisika merupakan ilmu dasar yang
mutlak diperlukan untuk menunjang perkembangan teknologi.Kata fisika
“physicist” yang asal katanya berasal dari bahasa Yunani yaitu “Physike”
(ilmu alam).Dalam perkembangan selanjutnya fisika bekerja pada bidang
bidang biologi yang dikenal dengan biofisika.Biofisika adalah studi
fenomena biologis dengan menggunakan metode-metode dan konsep-
konsep fisika, sedangkan didalam anonim ditemukan bahwa biofisika
adalah studi interdisiplin tentang fenomena-fenomena dan problem-
problem biologis dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik
fisika.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu energi dalam tubuh?
2. Apa itu kekekalan energi dalam tubuh?
3. Bagaimana proses perubahan energi dalam tubuh
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian energi dalam tubuh.
2. Untuk mengetahui seperti apa kekekalan energi dalam tubuh.
3. Untuk mengetahui bagaimana proses perubahan energi dalam tubuh.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Energi Dalam Tubuh (Kekekalan Energi Dalam Tubuh, Perubahan


Energi Tubuh)

Energi adalah suatu konsep dasar dalam fisika. Dalam fisika tubuh
manusia, energi merupakan hal yang sangat penting. Seluruh aktifitas tubuh,
termasuk berpikir, menggunakan energi. Perubahan energi menjadi kerja, seperti
mengangkat suatu beban atau mengendarai sepeda, hanya mencerminkan sebagian
kecil penggunaan energi total di tubuh.

Makanan adalah sumber utama energi (bahan bakar) bagi tubuh. Makanan
yang kita konsumsi umumnya tidak terdapat dalam bentuk yang sesuai untuk
konvensi energi secara langsung. Makanan harus diubah secara kimiawi oleh
tubuh untuk menghasilkan beragam molekul yang dapat berikatan dengan oksigen
di sel tubuh. Dari sudut pandang fisika, kita dapat menganggap tubuh sebagai
suatu pengubah (converter) energi yang tunduk pada hukum kekelan energi.

1. Kekekalan energi dalam tubuh

Kekekalan energi ditubuh dapat ditulis sebagai suatu persamaan


sederhana:

Perubahan simpanan pengeluaran kerja yang

Energii ditubuh (yaitu) = panas tubuh + dilakukan

Makanan, energi, lemak

Tubuh dan panas tubuh

Persamaan ini, yang merupakan pernyataan dari hukum pertama termodinamika,


menganggap bahwa tidak ada makanan atau minuman yang masuk dan tidak ada
makanan atau minuman yang masuk dan tida ada fese atau urin yang dikeluarkan
secara interval waktu bersingkatan.

Saat tubuh melakukan kerja atau tidak melakukan kerja, terjadi perubahan
energi yang terus-menerus, kita dapat menuliskan hukum pertama termodinamika
sebagai:

∆U = ∆Q - ∆W (2.1)

Tubuh yang tidak melakukan kerja (∆W=0) dan pda suhu konstan secara umum
akan kehilangan panas ke lingkungannya apabila suhu ingkungan lebih rendah
sehingga ∆Q negatif. Oleh karena itu, ∆U juga negatif, yang menunjukkan
penurunan simpanan energi. Perihal energi ∆Q di bagian 2.4

Ada manfaatnya bila kita menghitung kecepatan perubahan ∆U, ∆Q dan


∆W (perubahan ketiga kuantitas ini dalam interval waktu singkat ∆t). Persamaan
2.1 kemudian menjadi:
∆𝑈 ∆𝑄 ∆𝑊
= - (2.2)
∆𝑡 ∆𝑡 ∆𝑡

Persamaan 2.2 adalah bentuk lain dari hukum pertama termodinamika.


Persamaan ini menyatakan bahwa kecepatan perubahan energi adalah tetap
disemua proses, tetapi tidak menyatakan apakah suatu proses dapat terjadi atau
tidak. Sebagai contoh, hukum pertama menyatakan bahwa apabila kita
memberikan panas kepada tuuh dengan kecepatan tertentu, ∆Q/∆t, kita dapat
mengharapkan tubuh menghasilkan atau menyimpan energi kimia dengan
kecepatan tertentu.
2. Perubahan Energi di Tubuh

Lavoiser adalah orang pertama yang menyatakan (pada tahun 1784) bahwa
makanan mengalami oksidasi setelah dikonsumsi. Ia mendasarkan
argumentasinya pada pengukuran terhadap hewan percobaan yang
memperlihatkan bahwa konsumsi oksigen meningkat selama proses pencernaan.
Sekrarang kita mengetahui bahwa penjelasan ini kurang tepat; penjelasan yang
tepat adalah bahwa oksidasi terjadi di sel-sel tubuh.
Pada proses oksidasi melalui pembakaran (kombustio), terjadi pembebasan
panas. Pada proses oksidasi didalam tubuh, panas dibebaskan sebagai energi
metabolisme. Kecepatan pembentukan energi disebut laju metabolisme (metabolic
rate).

Tabel 2.1 Hubungan Energi Standar pada Beberapa Makanan dan


Bahan Bakar
Makanan atau Energi yang Energi yang Energi yang
Bahan Bakar dibebaskan per satuan dibebaskan per dibebaskan per
volume O2 yang kilogram yang gram (kkal/g)
dikonsumsi (J/m3) dikonsumsi
(J/kg)
Glukosa 21,0 x 106 1,6 x 107 3,8
Karbohidrat 22,2 x 106 1,72 x 107 4,1
Protein 18,0 x 106 1,72 x 107 4,1
Lemak 19,7 x 106 3,89 x 107 9,3
Makanan sehari- 20,1-20,9 x 106 - -
hari
Bensin - 4,77 x 107 11,4
Batubara - 3,35 x 107 8,0
Kayu (pinus) - 1,88 x 107 4,5

Saat dalam keadaan istirahat total, orang normal akan mengonsumsi energi
dengan kecepatan sekitar 92 kkal/jam, atau sekitar 100 W. Tingkat konsumsi
energi ini, yang disebut laju metabolisme basal (basal metaboli rate,BMR), adalah
jumlah energi yang diperlukan untuk melakukan fungsi tubuh minimal (misalnya
bernapas dan memompa darah ke arter) dalam keadaan istirahat. Secara klinis,
BMR bergantung terutama pada fungsi tiroid. Seseorang yang aktivitas tiroidnya
berlebihan (hipertiroid) memiliki BMR yang lebih tinggi daripada orang dengan
fungsi tiroid yang normal.
Karena energi yang digunakan untuk metabolisme basal berubah menjadi
panas yang terutama dikeluarkan melalui kulit, maka dapat diperkirakan bahwa
laju metabolisme basal berkaitan dengan luas permukaan atau massa tubuh.
Gambar 2.1 adalah plot BMR (yang dinyatakan dalam kkal/hari) untuk berbagai
hewan yang beratnya berbeda. Kecuraman garis menunjukkan BMR proporsional
dengan (massa)3/4. Oleh karena itu, ketika hewan semakin membesar, BMR
mereka meningkat lebih cepat daripada peningkatan luas permukaan, yang
proposional dengan (massa)2/3, tetapi tidak secepat volumenya (massa). Laju
metabolisme terutama bergantung pada suhu perubahan kecil pada suhu dapat
menimbulkan perubahan besar dalam kecepatan reaksi kimia. Apabila suhu tubuh
berubah sebesar 1oC, terjadi perubahan laju metabolisme sekitar 10%. Sebagai
contoh, apabila pasien memiliki suhu 40oC, atau 3oC diatas normal, laju
metabolisme (dan konsumsi oksigen) akan menurun sekitar 30%. Anda dapat
melihat mengapa hibernasi pada suhu tubuh yang rendah menguntungkan bagi
hewan dan mengapa suhu pasien kadang-kadang diturunkan selama pembedahan
jantung untuk mengurangi konsumsi oksigen.
Dahulu, BMR ditentukan berdasarkan konsumsi oksigen saat istirahat.
Kita juga dapat memperkirakan energi makanan yang digunakan dalam berbagai
aktivitas fisik dengan mengukur konsumsi oksigen, tabel 2.2 menyajikan nilai
standar untuk berbagai aktivitas. Disini, laju konsumsi energi diberikan dalam
J/(m2dtk) sehingga dapat diperkirakan nilai untuk orang dengan berbagai ukuran
tubuh. Untuk mengetahui luas permukaan tubuh anda dalam m2, gunakan
hubungan empiris A = 0,202 M0,425H0,725, dengan H adalah tinggi anda dalam
meter dan M adalah massa anda dalam kilogram (ref:Ruch dan Patton).
Tabel 2.2 Konsumsi oksigen dan daya yang dibutuhkan untuk
aktivitas sehari-hari
aktivitas Konsumsi Produksi panas Konsumsi energi
O2 x 104 ekivalen J/m
(m3/dtk)
Kkl/mnt J/dtk
Tidur 4,0 1,2 83 47,7
Istirahat duduk 5,7 1,7 120 66,8
Berdiri santai 6,0 1,8 125 72,6
Naik mobil 6,7 2,0 140 78,5
Duduk saat kuliah 10,0 3,0 210 119,1
(terjaga)
Berjalan lambat (5 12,7 3,8 265 151,1
km/jam)
Bersepeda 15 km/jam 19,0 5,7 400 226,6
Main tenis 21,0 6,3 400 250,0
Berenang gaya dada 22,7 6,8 475 265,0
(1,6 km/jam)
Main seluncur es 15 26,0 7,8 545 310,0
km/jam
Naik tangga 116 32,7 9,8 685 390,0
langkat/manit
Naik sepeda 21 km/jam 33,3 10,0 700 395,0
Main basket 38,0 11,4 800 450,0
Harvard step test 53,7 16,1 1120 640,0
*
suatu diuji dimana subjek naik turun tangga 0,4 m dengan kecepatan 30 kali/mnt
selama 5 menit
Konsumsi oksigen untuk berbagai organ telan diukur, dan nilainya
disajikan di tabel 2.3. perhatikan bahwa sebagian organ menggunakan daya yang
cukup besar dan bahwa ginjal menggunakan lebih banyak daya per kg daripada
jantung.
Tabel 2.3 Penggunaan Oksigen dan Kontribusi Laju Metabolik oleh
Organ-organ Utama pada Seorang Pria Sehat 65 kg saat
istirahat
Organ Mass Laju Daya Daya per Kontribusi
a konsumsi yang kg sebagai %
rerata O2 oleh digunaka (kkal/mnt BMR
eksperimen n /kg)
(ml/mnt) (kkal/mnt
)
Hati dan limpa - 67 0,33 - 27
Otak 1,40 47 0,23 0,16 19
Otak rangka 28,0 45 0,22 7.7x10-3 18
Ginjal 0,30 26 0,13 0,42 10
Jantung 0,32 17 0,08 0,26 7
Sisanya - 48 0,23 - 19
*diadaptasi dari passmore R, dalam pasmore R, robson JS (ed). A Companion to
Medical Studies, vol I blackwell, osney mead, england (1968)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Energi adalah suatu konsep dasar dalam fisika. Dalam fisika tubuh manusia,
energi merupakan hal yang sangat penting. Seluruh aktifitas tubuh, termasuk
berpikir, menggunakan energi. Perubahan energi menjadi kerja, seperti
mengangkat suatu beban atau mengendarai sepeda, hanya mencerminkan sebagian
kecil penggunaan energi total di tubuh.
Kekekalan energi dalam tubuh adalah kecepatan perubahan energi yang tetap
disemua proses, tetapi tidak menyatakan apakah suatu proses dapat terjadi atau
tidak. Sebagai contoh, hukum pertama menyatakan bahwa apabila kita
memberikan panas kepada tuuh dengan kecepatan tertentu, ∆Q/∆t, kita dapat
mengharapkan tubuh menghasilkan atau menyimpan energi kimia dengan
kecepatan tertentu.
Lavoiser adalah orang pertama yang menyatakan (pada tahun 1784) bahwa
makanan mengalami oksidasi setelah dikonsumsi. Ia mendasarkan
argumentasinya pada pengukuran terhadap hewan percobaan yang
memperlihatkan bahwa konsumsi oksigen meningkat selama proses pencernaan.
Sekrarang kita mengetahui bahwa penjelasan ini kurang tepat; penjelasan yang
tepat adalah bahwa oksidasi terjadi di sel-sel tubuh.
B. SARAN
Kepada pembaca makalah ini, semoga dapat meningkatkan kemampuan serta
ilmu yang ada dalam fisika khususnya dalam bidang biofiska dengan cara
memperbanyak membaca buku reverensi-reverensi yang berhubungan dengan
biofisika sebanyak mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R. Dkk. 2006. Fisika Tubuh Manusia. Jakarta: EGC
MAKALAH
BIOFISIKA
Tentang
Biomekanika

Oleh:
MelldaDelfia 1714080045

Dosen Pembimbing:
Dr. Milya Sari, M.Si

JURUSAN TADRIS IPA (FISIKA) -B


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM BONJOL PADANG
1440/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “ Biomekanika”. Dalam penulisan makalah
ini kami pun mendapat banyak ilmu yang berguna, bagi diri sendiri dan pembaca
untuk kedepannya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan
tentang MEKANIKA, selain itu juga dengan adanya makalah ini diharapkan bagi
pembaca agar dapat mengembangkannya lagi.Makalah yang kami buat ini kami
ambil dari beberapa sumber.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang ikut ambil alih sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan
khususnya pada diri kami sendiri serta dapat memberikan wawasan yang lebih
luas bagi kita semua.
Penyusun menyadari makalah yang kami buat ini memiliki kelebihan dan
kekurangan.Kami mohon untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah
yang kami buat ini.

Padang, 10 September 2019


BAB I
PENDAHULUAN

D. Latar Belakang
Dukungan ilmu fisika semakin hari semakin besar bagi perkembangan
dunia, karena Ilmu fisika merupakan ilmu dasar yang mutlak diperlukan
untuk menunjang perkembangan teknologi.Kata fisika “physicist” yang
asal katanya berasal dari bahasa Yunani yaitu “Physike” (ilmu
alam).Dalam perkembangan selanjutnya fisika bekerja pada bidang bidang
biologi yang dikenal dengan biofisika.Biofisika adalah studi fenomena
biologis dengan menggunakan metode-metode dan konsep-konsep fisika,
sedangkan didalam anonim ditemukan bahwa biofisika adalah studi
interdisiplin tentang fenomena-fenomena dan problem-problem biologis
dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik fisika.
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari
gerakan dan perubahan bentuk.Pesawat sederhana adalah alat mekanik
yang mengubah arah atau besaran dari suatu gaya.Pesawat sederhana
dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas, bidang miring, katrol, dan
roda berporos.Pada tubuh manusia terdapat prinsip-prinsip pesawat
sederhana berupa tuas. Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk
kembali kekondisi semula setelah gaya yang diberikan pada benda tersebut
hilang dan prinsip-prinsip elastisitas juga terapat pada jaring laba-laba.
E. Rumusan Masalah
4. Bagaimana prinsip pesawat sederhana pada tubuh manusia?
5. Bagaimana elastisitas pada jaring laba-laba?
F. Tujuan
4. Untuk mengetahui prinsip pesawat sederhana dalam tubuh manusia.
5. Untuk mengetahui prinsip elastisitas dan elastisitas pada jaring laba-
laba.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PRINSIP PESAWAT SEDERHANA PADA DALAM TUBUH MANUSIA


1. Konsep-Konsep Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana adalah semua alat bantu yang susunannya sederhana


dan dapat memudahkan pekerjaan manusia. Pesawat sederhana juga disebut
dengan alat mekanik yang mampu mengubah arah atau besaran dari suatu gaya.
Sebuah pesawat sederhana menggunakan satu gaya kerja untuk bekerja melawan
satu gaya beban.30
Jenis-jenis pesawat sederhana ada empat macam yaitu, tuas, katrol, bidang
miring, dan roda gigi sebagai berikut penjelasannya:
a. Tuas
Tuas sering dikenal dengan namapengungkit. Sistem kerjanya
terdiri dari titik tumpu, beban, dan kuasa.Berdasarkan sistem
kerjanya tuas dibagi menjadi tiga yaitu, tuas jenis pertama, tuas
jenis tuas kedua, dan tuas jenis ketiga.31
1.) Tuas jenis pertama
Susunan tua jenis pertama adalah titik tumpu berada diantara
beban dan kuasa.Jadi, yang berada ditengah adalah titik
tumpunya.Contoh, gunting, alat pemotong kayu, linggis dan
tang.
2.) Tuas jenis kedua
Susunan tuas jenis kedua adalah beban berada ditengah atau
diantara titik tumpu dan kuasa contoh: gerobah barang,
pemecah kemiri, dan pembuka botol.
3.) Tuas jenis ketiga

30
Departemen Pendidikan Nasional, Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTs Semester1,
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014), hal. 53
31
SitiZubaidah dkk, Buku Siswa Kelas 8 IPA, Pusat Kurikulum Dan Perbukuan Litbang
Kemendikbud: (2017), hal. 82
Susunan tuas jenis ketiga adalah kuaa berada ditengahdiantara
titik tumpu dan kuasa contoh: orang sedang memancing, orang
sedang menyapu, dan seseorang yang sedang mengangkat
barbel.32
b. Bidang miring
Bidang miring adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang
bentuknya miring,contoh: mata pisau yang semakin tipis untuk
memudahkan dalam memotong sesuatu.
c. Katrol
Katrol adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang beruparoda
yang diberi tali.
1.) Katrol tetap
Fungsi katrol tetap ini adalah mengubah arah gaya.
Keuntungan mekanis katrol tetap berupa alat untuk mengambil
air yang bisa kita temukan di sumur.
2.) Katrol bergerak
Katrol bergerak adalah alat yang bisa digunakan untuk
mengangkat beran yang berat seperti peti kemas, karna
keuntungan mekaniknya adalah dua.33
d. Roda atau gear
Adalah pesawat sederhana yang berbentuk lingkaran roda atau
gear, contoh: roda pada kendaraan, dan alat-alat lain yang
menggunakan roda untuk bergerak.
2. Prinsip Pesawat Sederhana Pada Tubuh Manusia
Pada tubuh manusia berlaku prinsip-prinsip kerja pesawat
sederhana.Prinsip-prinsip pesawat sederhana tersebut ditiru dan
dimodifikasi untuk mendesain berbagai macam peralatan yang
memudahkan kerja manusia.Ketika kerja dipermudah artinya energi
yang dikeluarkan lebih sedikit.Energi dan kerja (usaha) dinyatakan
32
Ibid, hal. 84-85
33
SugengYuliIrianto.dkk, Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs KELAS VIII, Jakarta:
PT.Sekawan Cipta Karya (2008), hal. 153
dalam satuan joule. Kerja atau usaha di defenisikan sebagai hasil kali
antara gaya dengan jarak, sehingga dapat dituliskan sebagai hasil kali
antara gaya dengan jarak, sehingga dapat ditulis dengan rumus
berikut.34
W = F.S
dimana: W = Usaha (Joule)
F = Gaya (Newton)
S = Jarak (Meter)
Kerangka utama tubuh manusia ditutupi oleh otot, yang berfungsi untuk
memungkinkan gerakan.Untuk memindahkan atau mengangkat
pengungkit.Begitu juga yang terjadi pada prinsip kerja gerak otot bisep
dan trisep.
Adapun sifat kerja otot pada manusia terbagi menjadi dua yaitu
antagonis dan sinergis:
1.) Antagonis adalah kerja otot yang kotraksinya menimbulkan efek
gerak berlawanan.
2.) Sinergis adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan gerakan
searah.
Pada gerak otot bisep dan trisep untuk memindahkan atau mengangkat
beban adalah menggunakan prinsip kerja pengungkit golongan pertama
(1) yaitu pengungkit yang memiliki susunan letak titik tumpunya berada
diantara titik tanggap gaya ( titik kuasa) dan penyangga berada pada
sendi engsel, titik kuasa berada di bahu, dan untuk titk beban adalah
terletak di tangan. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep
berkontraksi (memendek) dan otot trisepberelaksi( memanjang). Untuk
menurunkan lengan bawah, otot trisep kontrak (memendek) dan otot
bisepberelaksasi( memanjang),35 seperti gambar:

34
Giancoli, Douglas C..Fisika Jilid I . Jakarta: Erlangga (2001), hal: 295
Otot dan rangka bekerja bersama-sama pada saat seseorang melakukan
gerakan. Pada saat melakukan suatu aktivitas, otot, tulang dan sendi
akan bekerja bersama-sama. Prinsip kerja kegiatannya seperti sebuah
pengungkit ,dimana tulang sebagai lengan, sendi sebagai titik tumpu,
dan kontraksi atau relaksasi otot memberikan gaya untuk menggerakkan
bagian tubuh.
B. Elastisitas Pada Sarang Laba-Laba
1. Konsep Elastisitas
Elastis atau elastisitas (fisika) adalah kemampuan sebuah benda untuk
kembali ke kondisi awalnya ketika gaya yang diberikan pada benda tersebut
dihilangkan. Contoh benda elastis adalah pegas, plastisin, karet dan lain-lain.
Selain bersifat elastis, pegas juga dapat berubah menjadi bersifat plastis jika
ditarik dengan gaya yang besar melewati batas elastisnya.36
Perbandingan besar gaya tarik (F) terhadap pertambahan panjang benda
(∆x) bernilai konstan. Konstan artinya sebanding. Proporsional kedua besaran
tersebut dinotasikan dengan rumus persamaan:
F = k . ∆x
Dimana,
F = besarnya gaya yang diberikan atau gaya tarik (N)
∆= pertambahan panjang benda (m)
k = konstanta benda (N/m)
Pada kondisi pegas saat ditarik, terdapat gaya pada yang besarnya
sama dengan gaya tarikan pada pegas tetapi arahnya berlawanan (Freaksi) = -
(Freaksi). Jika gaya tersebut disebut dengan pegas (Fp) maka gaya inipun
sebanding dengan pertambahan panjang pegas (∆x).

36
Sarwono dkk, Fisika 2 Untuk SMA Kelas X, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional (2009), hal. 47
Persamaan gayapegasdinotasikan dengan rumus:
Fp = - F
Fp = - k. ∆x
Fp = gayapegas (N)
∆x = pertambahan panjang pegas (m)
k = konstanta pegas (N/m)

Tanda minus (-) tersebut hanya menyatakan arah gayapegas yang


berlawanan dengan arah gaya tarik.
Besaran-besaran elastisitas fisika:37
a. Tegangan (Stress)
Tegangan yaitu besarnya gaya yang bekerja pada suatu permukaan
benda persatuan luas.Rumus tegangan elastisitas yaitu:

b. Regangan (srain)
Regangan dalam elastisitas yaitu pertambahan panjang yang
terjadi pada benda karena pengaruh gaya luar per panjang mula-mula
benda itu sebelum gaya luar bekerja padanya. Rumus tegangan yaitu:

c. Modulus Elastis(Modulus Young)


Modulus young yaitu perbandinganantara tegangan dengan
regangan.Rumusnya yaitu:

Jika diuraikan rumus tegangan dan regangan didapat persamaan yaitu:

37
Giancoli, Douglas C..Fisika Jilid I . Jakarta: Erlangga (2001), hal: 299-301
2. Elastisitas Jaring Laba-Laba
Benang pada jaring laba-laba memiliki kekuatan yang luar biasa hal ini
dapat kita lihat dari disiplin ilmu fisika. Walau lebih tipis dari rambut dan lebih
ringan dari kapas, kekuatan jaring laba-laba memiliki kekuatan yang luar biasa,
jaring laba-laba memiliki gaya tegang sekitas 150.000 kg/m2. Jadi, bila ada
setuastali berdiameter 30cm terbuat dari benang laba-laba, tali itu akan mampu
menahan beban 150 unit mobil seberat 1000kg. Hal ini tidak terlepas dari struktur
jaring laba-laba yang sungguh unik ketika ada gaya yang dihasilkan pada jaring
laba-laba maka gaya tersebut akan tersebar keseluruh jaring laba-laba tidak
Terlalu besar, sesuai hukum Pascal yaitu:
P= F .
A
Dengan, P = tekanan ,
F = gaya
A = luas permukaan
Jadi, semakin besar luas permukaan maka tekanan akan semakin kecil.
Kekuatan jaring laba-laba akan lebih terlihat ketika ada lalat atau serangga yang
terbang menerjangsarangnya. Tegangan didefenisikan sebagai hasil bagi antara
gaya F yang dialami jaring dengan luas penampang nya (A). Sedangkan
renggangandidiefinisikansebagaihasil bagi antara pertambahan panjang ∆L
dengan panjang awal L atau e = ∆L/L. Dengan demikian, modulus elastisitas
suatu bahan didefenisikan sebagai perbandingan antara tegangan dengan yang
dihasilkan oleh jaring laba-laba.
Modulus elastisitas = atau E = σ / e
Dengan, satuan N/m2 atau Pascal.
Laba-laba membuat jaringnya sesuai dengan ukuran mahluk- mahluk
yang hendak ditangkapnya. Jika ingin berburu kupu-kupu besar, laba-laba ini
memperluas dan menambah kekuatan elastisitas jaringnya.Sudut jaringpun
berubah bergantung jenis mangsa yang ingin ditangkap (serangga terbang,
berjalan, merayap, dll).Ini untuk mengurangi kerusakan dan meningkatkan
kapasitas penangkapan.
Laba-laba memperhatikan hal-hal berikut dalam pembuatan jaringnya;
1.) Jika tingkat elastisitasnya lebih rendah dari yang diperlukan,
serangga terbang menuju jaring akanterpental balik seperti
menubruk sebuah pegas yang keras.
2.) Jika tingkat elastisitasnya lebih tinggi dari yang diperlukan, serangga
akanmemolorkan jaring, benang-benang lengket akan menempel
satu sama lain dan jaring tersebut akan kehilangan bentuknya.
3.) Pengaruh angin telah masuk dalam dalam perhitungan elastisitas
benang. Jadi, jaring yang merenggang oleh angin dapat kembali
kebentuk semula.
4.) Tingkat elastisitas juga sangat melengket pada jaring. Sebagai
contoh,jika jaring melekat pada tumbuhan, elastisitasnnya harus
mampu menyerap setiap gerakan yang disebabkan tumbuhan
tersebut.
5.) Benang-benang penangkap yang terjalin berbentuk spiral letaknya
saling berdekatan satu dengan lainnya. Ayunankecilpun dapat saling
melekatkan satu dengan yang lainnya, dan menyebabkan celah-celah
pada medan perangkap. Itulah sebabnya benang-benang penangkap
yang lengket dan berelastisitas tinggi ini terletak di atas benang-
benang kering yang berelastisitas rendah. Ini untuk mencegah
potensi terbentuknya celah untuk lolos.38

38
http://catatanfannyfyad.blogspot.com/2016/01/ujian-biofisika.html
BAB III
PENUTUP
C. KESIMPULAN
Pesawat sederhana adalah semua alat bantu yang susunannya
sederhana dan dapat memudahkan pekerjaan manusia. Pesawat sederhana
juga disebut dengan alat mekanik yang mampu mengubah arah atau
besaran dari suatu gaya.Pada tubuh manusia berlaku prinsip-prinsip kerja
pesawat sederhana yaitu pengungkit jenis pertama pada saat manusia
menggunakan otot leher untuk menegadahkan kepalanya.Pengungkit jenis
kedua pada kondisi otot betis mengangkat beban tubuh dengan bertumpu
pada jari kaki, dan pengungkit jenis ketiga ketika mengangkat otot lengan
dan bahu.
Elastisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke
kondisi awalnya ketika gaya yang diberikan pada benda tersebut
dihilangkan.prinsip elastisitas juga terdapat jaring laba-laba dalam
menangkap mangsanyadengan menggunakan besaran fisika modulus
young maka dihitung besar elastisitas pada jaring laba-laba.

D. SARAN
Kepada pembaca makalah ini, semoga dapat meningkatkan kemampuan
serta ilmu yang ada dalam fisika khususnya dalam bidang biofiska dengan
cara memperbanyak membaca buku reverensi-reverensi yang berhubungan
dengan biofisikaseabanyak mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. (2014). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII


SMP/MTs Semester1, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Giancoli, Douglas C. (2001). Fisika Jilid I . Jakarta: Erlangga
Sarwono dkk. (2009). Fisika 2 Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
SitiZubaidah dkk. (2017) .Buku Siswa Kelas 8 IPA.Pusat Kurikulum Dan
Perbukuan Litbang Kemendikbud
SugengYuliIrianto.dkk. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs KELAS
VIII, Jakarta: PT.Sekawan Cipta Karya
UsmanUzer M. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja rosdakarya
http://catatanfannyfyad.blogspot.com/2016/01/ujian-biofisika.html

Anda mungkin juga menyukai