Anda di halaman 1dari 23

BAB II

PEMBAHASAN

A. Metodologi Penelitian
Metodologi berasal dari kata "metode" yang artinya cara yang tepat untuk
melakukan sesuatu; dan "logos"yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi metodologi
artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran seacar seksama untuk
mencapai suatu tujuan. Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat,
merumuskan, dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
Metodologi penelitian dapat diartikan sebagai ilmu tentang tata cara (metode)
melakukan penelitian, atau ilmu tentang cara meneliti. Dengan demikian penelitian
akan menghasilkan karya yang optimal, dan kesimpulan dapat diperblakukan secara
umum atau dapat dipertanggung jawabkan manakala penelitian tersebut dengan
menggunakan cara-cara keilmuan atau etodologi yang lazim dalam penelitian ilmiah.
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum
tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian, dan
pengembangan. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengembangkan ilmu yang
digunakan untuk memecahkan permasalah-permasalahan baik secara praktik, maupun
teoritik. Hal itu tentunya hasil data dari sebuah penelitian sangat penting, untuk itu
sebuah penelitian harus menggunakan cara atau metode yang tepat agar data yang
dihasilkan valid.

B. Jenis dan rancangan penelitian


1. Jenis penelitian

Penelitian itu banyak jenisnya, tergantung dari sudut mana kita


memandangnya. Dibawah ini dikemukakan jenis-jenis penelitian pendidikan
dipandang dari sudut-sudut tertentu.

a. Jenis penelitian berdasarkan pendekatan


Berdasarakan pendekatan, secara garis besar dibedakan dua macam
penelitian, yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.
Tabel 1.1 karakteristik metode penelitian kuantitatif dan kualitatif
No Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
1. A) Desain A) Desain
 spesifik, jelas, rinci.  Umum
 Ditentukan secara mantap  Fleksibel
sejak awal  Berkembang dan muncul
 Menjadi pegangan langkah dalam penelitian.
demi langkah
2. B) Tujuan B) Tujuan
 Menunjukkan  Menemukan pola hubungan
hubunganantar variable yang bersifat interaktif
 Menguji teori  Menemukan teori
 Mencari genarilisasi yang  Menggambarkan realita
mempunyai nilai prediktif yang kompleks
 Memperoleh pemahaman
makna
3. C) Teknik pengumpulan data C) Teknik pengumpulan data
 Kuesioner  Participant obeservation
 Observasi dan wawancara  In depth interview
terstruktur  Dokumentasi
 Tringulasi
4. D) Instrumen penelitian D) Instrumen penelitian
 Tes, angket. Wawancara  Peneliti sebagai instrument
terstruktur (human Instrument)
 Instrument yang telah  Buku catatan, tape recorder,
terstandar camera, handy cam, dll.
5. E) Data E) Data
 Kuantitatif  Deskriptif kualitatif
 Hasil pengukuran variable  Dokumen pribadi, catatan
yang dioperasionalkan lapangan, ucapan dan
dengan mneggunakan tindakan responden
instrument dokumen, dll.
6. F) Sampel F) Sampel
 Besar  Kecil
 Representative  Tidak representative
 Sedapat mungkin random  Purposive,snowball
 Ditentukan sejak awal  Berkembang selama proses
penelitian
7. G) Analisis G) Analisis
 Setelah selesai  Terus menerus sejak awal
pengumpulan data sampai akhir penelitan
 Deduktif  Induktif
 Menggunakan statistik  Mencari pola, model, tema,
untuk menguji hipotesis teori
8. H) hubungan dengan responden H) hubungan dengan responden
 Dibuat berjarak, bahkan  Empati, akrab supya
sering tanpa kontak supaya memperoleh pemahaman
obyektif yang mendalam
 Kedudukan peneliti lebih  Kedudukan sama bahkan
tinggi dari responden sebagai guru, konsultan
 Jangka pendek hipotesis  Jangka lama sampai
dapat dibuktikan datangnya jenuh dapat
ditemukan hipotesis atau
teori
9. I) Usulan desain I) Usulan desain
 Luas dan rinci  Singkat, umum, bersifat
 Literature yang sementara
berhubungan dengan  Literature yang digunakan
masalah dan variable yang bersifat sementara tidak
diteliti menjadi pegangan utama
 Prosedur yang spesifik dan  Prosedur bersifat umum
rinci langkah-langkahnya seperti akan merencanakan
 Masalah dirumuskan tour atau piknik
dengan spesifik dan jelas  Masalah bersifat
sementaraakan ditemukan
 Hipotesis dirumuskan setelah studi pendahuluan
dengan jelas  Tidak dirumuskan hipotesis
 Ditulis secara rinci dan jelas karena justru akan
sebelum terjun ke lapangan menemukan hipotesis
 Fokus penelitian ditetapkan
setelah diperoleh data awal
di lapangan.
10. J) Kapan penelitian di anggap J) Kapan penelitian di anggap
selesai? selesai?
 Setelah semua kegiatan  Setelah tidak ada yang
yang dirancanakan dapat dianggap baru atau jenuh
diselesaikan

11. K) Kepercayaan terhadap hasil K) Kepercayaan terhadap hasil


penelitian penelitian
 Pengajuan validitas dan  Pengujian kredibilitas,
realibilitas instrumen defenabilitas, proses dan
hasil penelitian.

b. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya


1) Penelitian dasar (basic research)
Penelitian dasar disebut juga penelitian murni (pure research)
atau penelitian pokok (fundamental research) di arahkan pada tujuan
teori, dengan hanya sedikit atau tanpa menghubungkan hasilnya untuk
kepentingan praktik. Penelitian dasar tidak diarahkan untuk
memecahkan masalah-masalah social. Tujuan penelitian dasar ialah
pertama menambah pengetahuan kita dengan prinsip-prinsip dasar dan
hokum-hukum ilmiah, dan kedua meningkatkan pencarian dan
metodologi ilmiah.
2) Penelitian terapan (applied research)
Penelitian terapan berkenaan dengan kenyataan-kenyataan
praktis, penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan
oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian ini menguji
manfaat dari teori-teori ilmiah, mengetahui hubungan empiris dan
analisis dalam bidang-bidang tertentu. Penelitian ini difokuskan pada
pengetahuan teoritis dan praktis dalam bidang tertentu, bukan
penegtahuan yang bersifat universal. Hasil penelitian terapan
menambah pengetahuan berbasis yang penelitian dalam bidang-bidang
tertentu. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut,
menyarankan teori dan praktek baru serta mendorong pengembangan
metodologi.
3) Penelitian evaluatif (evaluatin research)
Penelitian evaluatif difokuskan pada suatu kegiatan dalamsatu
unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berebntuk program, proses
ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi
ataupun lembaga. Pelaksanaan penelitian evaluatif membutuhkan
kemampuan berkomunikasi dengan Bahasa praktis sesuai dengan
situasi yang diteliti, tetapi juga terfokus pada segi-segi yang berarti
bagi para penentu kebijakan.
Ada dua macam penelitian evaluatif yaitu penelitian tindakan
(action research) dan penelitian kebijakan (policy research). Penelitian
tindakan dilakukan oleh para pelaksana untuk memecahkan masalah
yang dihadapi atau memperbaiki suatu pelaksanaan suatu kegiatan.
Guru melakukan penelitian tindakan untuk memecahkan masalah atau
meningkatkan program pengajarannya. Penelitian kebijakan
memfokuskan kajiannya pada kebijakkan yang lalu atau yang berlaku
sekarang, dan diarahkan untuk:
a) Meneliti formulasi kebijakan, sasarannya siapa-siapa saja
b) Menguji pelaksanaan suatu program terkait dengan sesuatu
kebijakan
c) Menguji keefektivan dan keefesienan kebijakan.

McMilan dan Schumacher (2001) membedakan penelitian dasar, terapan


dan evaluatif berdasarkan bidang penelitan, tujuan, tingkat generalisasi, dan
pegujian hasilnya.
Penelitian dasar Penelitian Penelitian
terapan evaluatif
Bidang Penelitian bidang Bidang aplikasi : Pelaksanaan
penelitian fisik, perilaku dan kedokteran, berbagai
social rekayasa, kegiatan,
pendidikan program pada
berbagai tempat
dan lembaga
Tujuan Menguji teori, Menguji Mengukur
dalil, prinsip kegunaan teori manfaat,
dasar, dalam bidang sumbangan dan
menentukan tertentu. kelayakan
hubungan empiris Menentukan program atau
antar fenomena hubungan kegiatan tertentu
dan mengadakan empiris dan
generalisasi generalisasi
analitis analitis
dalambidang
tertentu.
Tingkat Abstrak, umum Umum tetapi Konkrit, spesifik
generalisasi dalam bidang dalam aspek
tertentu tertentu.
Diterapkan
dalam praktik
aspek tertentu
Penggunaan Menambah Menambah Menambah
hasil pengetahuan penegtahuan pengetahuan
ilmiah dari yang didasarkan yang didasrkan
prinsip-prinsip penelitian dalam penelitian
dasar dan hokum bidang tertentu. tentang parktik
tertentu Meningkatkan tertentu.
meningkatkan penelitian Meningkatkan
Ta metodologi dan danmetodologi penelitian dan
ble 1.2 cara-cara dalam bidang metodologi
Perbedaan pencarian tertentu tentang praktik
Antara tertentu
Penelitian membantu dalam
Dasar, penentuan
Terapan keputusan
Dan dalambidang
Evaluatif tertentu

c. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya


1) Penelitian deskriptif (descriptive research)
Penelitian deskriptif ditujukan untuk mendiskripsikan suatu
keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Penelitian deskriptif
dapat berkenaan dengan kasus-kasus tertentu atau sesuatu populasi
yang cukup luas. Dalam penelitian deskriptif dapat menggunakan
pendekatan kuantitatif,pengukuran dan pengumpulan data yang
berbentuk angka-angka, atau pendekatan kualitatif, pengambaran
keadaan secara naratif kualitatif.
2) Penelitian prediktif (predictive research)
Penelitian prediktif (predictive research) studi ini ditujukan
untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau
berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis
keadaan saat ini. Penelitian deskriptif dilakukan melalui penelitian
yang bersifat korelasional (correlational studies) dan kecendrungan
(tren studies.
3) Penelitian improftif (improvetive research)
Penelitian improftif ditujukan untuk memperbaiki,
meningkatkan, atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau
pelaksanaan suatu program. Untuk memperbaiki atau
menyempurnakan pelaksanaan program atau kegiatan digunakan
penelitian tindakan atau action research, sedang untuk memperbaiki,
meningkatkan atau menghasilkan program yang standar atau model
digunakan penelitian dan pengembangan atau research and
devolepment. Penelitian eksperimental sebagai bagian dari metode
penelitian dan pengembangan atau sebagai metode tersendiri untuk
mengetahui pengaruh dari suatu hal terhadap hal lainnya juga dapat
dilakukan dalam penelitian improftif
4) Penelitian eksplanatif (explanative research)
Penelitian eksplanatif ditujukan untuk memberikan penjelasan
tentang hubungan antar venomena atau variable. Penelitian eksplanatif
mencoba mencari kejelasan hubungan antar hal tersebut. Hubungan
tersebut bisa berbentuk hubungan korelasional atau saling
berhubungan, sumbangan atau konstribusi satu variable terhadap
variable lainnya ataupun hubungan sebab akibat. Hubungan-hubungan
tersebut dikaji dalam penelitian korelasional dan penelitian
eksperimental.

2. Rancangan penelitian

Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (resigh design)


tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah
yangharus ditempu, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data
dikumpulkan,dan dengan bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah.

Tujuan rancangan penelitian adalah melalui penggunaan metode penelitian


yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban yang diteliti
terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian. Banyak metode penelitian atau model
rancangan penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian bidang social dan
pendidikan.

Mc Millan dan Schumacher (2001) memulai dengan membedakannya


Antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Secara lengkap pengelompokan
metode dan pendekatan tersebut dapat dilihat pada table 3.1 berikut:
Tabel 1.3. Metode-metode penelitian

KUANTITATIF KUALITATIF
Eksperimental Non Interaktif Non Interaktif
Eksperimental
Eksperimental Deskriptif Etnografis Analisis konsep
murni
Eksperimental Komparatif Historis Analisis
kuasi kebijakan
Eksperimentall Korelasional Fenomenologis Analisis historis
lemah
Subjek tungggal Survai Studi kasus
Ekpos fakto Teori dasar
Tindakan Studi kritis
Penelitian dan pengembangan

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan yang menjadi target dalam menggeneralisasikan
hasil penelitian. Fraenkel (1993), menjelaskan populasi adalah "is the group of
interest to the researcher, the group to whom the researcher would like to
generalize the result of study.'' Jadi, populasi itu adalah sekelompok yang menjadi
perhatian peneliti, kelompok yang berkaitan dengan siapa generalisasi hasil
penelitian berlaku. Selanjutnya, ia juga mengatakan bahwa dalam bidang
pendidikan kelompok yang menajdi populasi bisa kelompok manusia secara
individual seperti siswa, guru, dan individu lainnya; atau bisa juga kelompok yang
bukan individu seperti kelas, sekolah, atau berbagai fasilitas.
Teknik atau cara untuk mengambil bagian dari populasi itu dinamakan teknik
sampling. Dalam penelitian pendidikan teknik sampling diartikan sebagai cara
untuk memperoleh informasi mendalam, terperinci dan efisien tentang kelompok
individu atau bukan (populasi) dengan cara hanya mengambil sebagian kecil
(sampel) daripopulasi tersebut. Salah satu syarat dalam penarikan sampel adalah
bahwa sampel itu harus bersifat representative, artinya harus mewakili populasi,
sebab sanpel adalah cerminan dari populasi. Sifat dan karakteristik populasi harus
tergambar dalam sampel, artinya sampel diteliti harus menggambarkan populasi.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang dijadikan
subjek penelitian sebagai "wakil" dari para anggota populasi.Pada umumnya
penelitian dengan pendekatan kuantitatif selalu berhubungan dengan sampel dan
teknik sampling.

a. Keutungan atau Manfaat dari Penggunaan Sampel dalam Proses Penelitian


1) Penggunaan sampel dapat menghemat biaya, waktu, dan tenaga.
2) Dengan menggunakan teknik sampling, hasil penelitian akan lebih
akurat dan mendalam.
3) Teknik sampling yang tepat dapat mempermudah proses penelitian.

b. Langkah-langkah pengambilan sampel penelitian


1) Menentukan target populasi atau disebut juga dengan batasan
populasi.
2) Mendaftar seluruh elemen unit populasi. Dalam langkah ini juga
perlu dicari karakteristik anggota populasi, apakah populasi itu
bersifat homogeni atau heterogen yang mengandung banyak
elemen.
3) Menentukan sumber informasi. Mencari data populasi dari sumber
data yang sesuai merupakan langkah yang jangan dikesampingkan,
agar validitas data dapat terjamin.
4) Menentukan jumlah anggotasampel yang akandiambil sangat
tergantung peneliti itu sendiri.
5) Menentukan terknik sampling yang akan digunakan.

c. Teknik Sampling
Secara umum, rancangan sampel dapat dibagi menjadi dua, yaitu
desain sampling tetap (fixed sampling design) dan desain sampling tidak
tetap atau skuensial. Dalam desian sampling tetap,anggota sampel ditarik
menurut aturan tertentu secara tetap sampai peneliti mendapatkan sejumlah
anggota sampel yang diinginkan. Sampel tidak tetapa adalah sampel yang
anggotanya tidak ditarik dengan aturan-aturan tertentu, tetapi ditarik secara
pengamatan satu persatu dari populasi.

1) Desain sampling tetap (fixed sampling design)


a) Sampel random tak terbatas, adalah anggota sampel
yang ditarik secara acak dari populasi dari dua hal.
Pertama, populasinya homogen, sehingga peneliti
tidak perlu mengelompokkan pada sub-subpopulasi.
Kedua, seluruh anggota populasi diketahui
anggotanya.Ada dua jenis penarikan sampel ini
yaitu random sederhana dan sampling sistematis
(Sistematic Sampling).
b) Sampel random terbatas. Penarikan sampel jenis ini
digunakan manakala populasi bersifat hetorogen,
sehingga sebelum ditarik anggota sampel, seluruh
anggota populasi dikelompokkan dahulu ke dalam
sub-subpopulasi. Ada beberapa jenis penarikan
sampel ini yaitu stratified sampling, multiple stage
sampling cluster sampling, dan stratified clusteur
sampling.
2) Desain sampling tidak tetap (Sampel Skuensial)
a) Sampel bertingkat. Sampel bertingkat adalah
anggota sampel yang ditarik berkali-kali untuk
memuaskan peneliti. Artinya, seandainya peneliti
belum merasa puas atau ragu-ragu terhadap
generalisasi yang dihasilkan dari analisis yang
dihasilkan dari analisis sejumlah anggota sampel,
maka peneliti mengambil lagi anggota sampel
sejumlah penarikan sampel yang pertama, kemudian
atau yang dihasilkan darisampel itu dianalisis.
b) Sampel pengamatan. Proses penarikan sampel
pengamatan hampir sama dengan penarikan sampel
bertingkat. Bedanya adalah pada sampel
pengamatan peneliti mengamati individu seorang
demi seorang dari populasi, sehingga peneliti
merasa puas dan tidak ada keraguan dalam
menyususn generalisasi.

D. Variable dan Data


1. Variabel
a. Definisi variabel
b. Macam-macam variabel
1) Variabel Bebas (independent Variable)
Variabel ini sering disebut variabel stimulus

2. Data
a. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Ada dua metode pengumpulan data yang
lazim dalam penelitian, yakni:
1) Studi lapangan
a) Kuesioner
Kuesioner (angket/skala) adalah daftar pertanyaan atau pernyataan
yang dibuat berdasarkan indicator-indikator dua variabel penelitian
yang diberikan kepada responden. Kusioner biasanya digunakan
untuk mengukur persepsi, sikap, atau perilaku. Tekni ini dipilih
semata-mata karena responden atau subyek adalah orang yang
mengetahui dirinya sendiri, apa yang dinyatakan oleh subyek pada
peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, juga interprestasi subyek
tentang pertanyaan/pernyataan yang di ajukan kepada subyek adalah
sama dengan apa yang dimaksud peneliti (Hadi,2002).
b) Tes
Tes adalah suatu pengukuran yang obyektif, dan standar terhadap
sampel perilaku (Anastasi, dalam Azwar, 1996). Selain itu, tes juga
merupakan prosedur yang sistematik guna mengukur sampel prilaku
seseorang (Brown, dalam Azwar, 1996). Sehingga tes dapat
didefenisikan sebagai daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis dan diberikan kepada responden untuk mengukur kognisi
serta kompetensi seseorang (responden) sebagai bagian dari
perilakunya. Dalam praktiknya tes lebih banyak digunakan untuk
mengetahui kemampuan kognitif inidvidu, sehingga lazim digunakan
untuk mengukur pengetahuan atau kompetensi seseorang.
c) Wawancara
Wawancara adalah kegiatan Tanya jawab yang memeroleh informasi
atau data. Wawancara digunakan dalam penelitian lapangan karena
mempunyai sejumlah kelebihan, Antara lain: dapat digunakan oleh
peneliti untuk lebih cepat memeroleh hasil yang dibutuhkan lebih
meyakinkan peneliti bahwa responden menafsirkan pertanyaan
dengan benar, memberikan kemungkinan besar atau keluwesan
dalam proses pengajuan pertanyaan, banyak pengendalian yang dapat
dilatih dalam konteks pertanyaan yang diajukan dan jawaban yang
diberikan, informasi dapat lebih siap diperiksa kesahihannya atas
dasar isyarat nonverbal (black, &champion, 1992).
d) Observasi
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan fakta-fakta empiric yang
tampak (kasat mata) dan guna memperoleh dimensi-dimensi baru
untuk pemahaman konteks maupun fenomena yang diteliti (Yin,
2012), yang relihat dikancah penelitian.konteks atau fenomen
tersebut terkait dengan focus atau variabel penelitian yang akan
diteliti.
e) Dokumenetasi
Dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan
melalui penelusuran dokumen. Teknik ini dilakukan dengan
memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, gamabr, foto, atau benda-
benda lainnya yang berkaitan dengan aspek-aspekyang diteliti.1

2) Studi pustaka
Studi pustaka adalah kegiatan mempelajari, mendalami, dan mengutip
teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah litaratur baik buku, jurnal,
majalah, koran, atau karya tulis lainnya yang relavan dengan topic,focus,
atau variabel penelitian.

b. Metode analisis data


Metode analisi data adalah car-cara yang digunakan untuk menganalis data
penelitian. Salah satu metode analisis data yang dapat diandalkan dalam
penelitian adalah formula satistik. Ada banyak formula atau rumus statistic
yang lazim digunakan untuk menganilisis data,antar lain:
1) Statistic deskriptif
Statistic analisis adalah teknik analisis data yang digunakan untuk
mengambarkan kondisi variabel penelitian. Analisis deskriptif dapat
disajikan dalambentuk skor minimum, skor maksimum, jangkauan
(range), mean, median, modus, standar deviasi dan variannya serta
dilengkapi dengan table distribusi frekuensi beriktu histogramnya. Selain
itu dapat pula disajikan dalam bentuk nilai rata-rata per item dan total
(keseluruhan item).
2) Statistic inferensial: parametric dan nonparametric
Statistic inferensial digunakan untukmenguji hipotesis dan membangun
generalisasi penelitian. Statistic inferensial adalah teknik analisis data yang
digunakan untuk menentukna sejauh mana hasil yang akan didapat pada
populasi secara keseluruhan. Jadi statistic inferensial membantu peneliti
mencari tahu apakah hasil yang diperoleg dari suatu sampeldapat
digenaralisasi pada pupulasi (creswell,2008). Jenis data yang digunakan
adalah interval atau rasio sedangakan statistic nonparametric adalah jenis

1
Widodo, Metodologi penelitian, hal. 75
statistic inferensial yang tidak mengharuskan data berdistribusi normal dan
jenis data yang digunakan adalah data nominal dan ordinal
(Nisfiannoor,2009).
Apabila menggunakan formula statisti parametric/ inferensial, ada
persyaratan analisi yang harus dipenuhi, yang lazim disebut uji asumsi
klasik. Beberapa uji persyaratan analisis atau komsumsi klasik yang sering
digunakan adalah;
a) Uji multikolinearitas
Uji ini betujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam model regresi
yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika
variabel indpenden saling berkorelasi, maka variabel-variabel
tersebut tidak orthogonal, artinya variabel independen yang nilai
korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
b) Uji autokorelasi
Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regrsei linear ada
korelasi Antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelaisi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi
muncul karna observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lainnya. model regresi yang baik adalah regresi yang bebas
dari autokorelasi. Ada beberapa formula yang dapat digunakan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelas, yakni :uji Durbin-Watson
(DW test), uji lagrange multipler (LM Test), uji statistic Q: Box-
Pierce dan Ljung Box, dan Run Test (Ghozali, 2013) .
c) Uji heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variansi dan residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heterokedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heterokedistisitas, yakni melihat grafik, plot, uji park, uji
glejser, dan uji white ( Ghozali, 2013)
d) Uji normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalammodel regresi, variabel
penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui uji t dan uji F mengamsumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar, maka uji
statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu
dengan analisis grafik (histogram dan normal) dan uji statistik
(Ghozali,2013).
e) Uji Linearitas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model digunakan
sudah benar atau tidak. Dengan uji lenearitas akan diperoleh
informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat, kubik.
Ada beberapa uji yang dapat dilakukan, yaitu: ujj Durbin-Watson
dan Ramsey Test (Ghozali, 2013).
f) Uji homogenitas
Uji homogenitas atau kesamaan dua varian digunakan untuk menguji
apakah sebaran data homogen atau tidak, yaitu dengan
membandingkan kedua variannya. Jika dua kelompok data atau
lebih, mempunyai varian yang sama besarnya, maka uji homogenitas
tidak perlu dilakukan lagi karena datanya sudah dianggap homogeny.
Uji homogeny dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam
distribusi normal (Noor, 2014).2
c. Macam- macam data
Menurut Ridwan (2003:31) data diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
1) Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kategorisasi atau
pengelompokkan berbentuk pertanyaan atau berupa kata-kata.
Misalnya: Pengaruh model pembelajaraan inquiry terhadap hasil
belajar siswa smp 04 padang tentang materi tekanan hidrostatis.
2) Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berkaitan dengan angka-angka dan
dapat dianalisis menggunakan statistik atau aplikasi spss.

2
Ibid, hal. 81
E. Instrument Penelitian
1. Pengertian instrument penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yangdigunakan untuk mengumpulkan data


penelitian. Penentuan jenis intrumen harus sesuai dengan metode pengumpulan data
yang dipakai. Jika menggunkan metode kuesioner, instrument yang digunakan adalah
kuesioner, angket atau skala. Tiga istilah ini mempunyai maksud dan makna yang
sama, hanya penggunaannya sering tidak sama untuk masing-masing fakultas atau
perguruan tinggi. Jika menggunakan metode tes maka intrumennyaadalah tes.
Sedangkan jika menggunakan metode wawancara instrument atau alat bantunyaadalah
pedoman wawancara ; metode observasi menggunakan daftar check list atau lembar
pencatatan, dan metode dokumentasi menggunakan lembar pencatatan.
Instrumen penelitian harus disiapkan dan dibuat berdasarkan definisi
operasional variabel yang didalamnya terkandung indicator-indikator dari variabel
yang diteliti. Dari indicator-indikator tersebut kemudian dikembangkan menjadi
daftar pertanyaan/ pernyataa, soal, check list, atau pencatatan.3
2. Langkah-langkah penyusunan instrument
a. Analisis variabel penelitian
Proses penyusunan indikator dapat didasarkan kepada teori-teori yang melekat
dengan variabel penelitian atau dapat juga berdasarkan pemahaman penelitian
atau dapat juga berdasarkan pemahaman peneliti setelah mengkaji hasil
pengamatan (survey) lapangan. Misalnya ketika peneliti ingin mengadakan
penelitian tentang hubungan Antara tingkat social ekonomi orang tua dengan
prsetasi belajar siswa, maka secara umum ada dua jenis data sesuai dengan
variabel yang ada dalam masalah penelitian itu, yakni data mengenai tingkat
sosial ekonomi dan data mengenai prestasi belajar.
b. Menetapkan jenis instrument
Jenis instrument dapat ditetapkan apabila peneliti sudah memahami dengan
pasti tentang vatiabel dan indikator penelitian. Satu variabel mungkin hanya
memerlukan satu jenis instrumen atau mungkin lebih dari satu jenis instrumen.
Misalnya, ketika peneliti membutuhkan data tentang tingkat social ekonomi
orang tua, maka diperlukan instrument angket dan pedoman wawancara.
Demikian juga untuk memperoleh data tentang prestasi belajar, diperlukan
dokumentasi hasil belajar.
c. Menyusun kisi-kisi instrument
Kisi-kisi instrument diperlukan sebagai pedoman dalam item instrument.
Dalam kisi-kisi tercakup ruang lingkup materi variabel penelitian, jenis-jenis
pertanyaan, banyaknya pertanyaan, serta waktu yang dibutuhkan. Misalnya,

3
Ibid hal. 90
untuk menentukan prestasi belajar atau kemampuan subjek penelitian diukur
dari tingkat pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan lain sebagainya.
d. Menyusun item instrument
Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun, selanjutnya menyusun item
pertanyaan sesuai dengan jenis instrument yang akan digunakan.
e. Menguji coba instrument
Uji coba instrument dilakukan untuk mengetahui tingkat realibilitas dan
validitas serta keterbacaan setiap item. Mungkin saja berdasarkan hasil uji
coba ada sejumlah item yang harus dibuang atau diganti dengan item baru
setelah mendapatkan masukkan dari subjek uji coba.

3. Jenis-jenis instrument
a. Tes
Tes adalah instrument atau alat untuk mengumpulkan data tentang
kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran, misalnya untuk
mengukur kemampuan subjek penelitian dalam menguasai materi pelajaran
tertentu, digunakan tes tertulis tentang materi pelajaran tersebut; untuk
mengukur kemampuan subyek penelitian dalam mrnggunakan alat tertentu,
maka digunakan tes keterampilan menggunakan alat tersebut, dan lain
sebagainya.

Kriteria tes
1) Reliabilitas tes, adapun cara untuk menentukan reliabilitas diantaranya:
a) Melaksanakan tes ulang (test-retest), ialah prosedur menetukan
tingkat reliabilitas tes dengan cara mengkorelasikan hasil tes pertama
dan kedua pada subyek yang sama.
b) Metode belah dua, ialah metode yang dilakukan dengan cara
membagi dua dari jumlah tes yang akan dijadikan instrument
kemudia mengorelasikannya seperti pada metode pertama.
2) Validitas tes, tes sebagai instrument untukmnegumpulkan data yang
dikatakan valid manakala tes itu bersifat sahih, atau item-item tes mampu
mengukur apa yang hendak diukur.

b. Angket (kuesioner)
Angket adalah instrument penelitian berupa daftar pertanyan atau pernyataan
secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan
petunjuk pengisiannya.
Sebagai instrument penelitian angket memiliki kelebihan diantaranya:
1) Angket dapat digunakan untukmengumpulkan data dari sejumlah
responden atau sumber data yang jumlahnya cukup besar.
2) Data yang terkumpul melalui angket akan mudah dianalisis, sebab setiap
responden akan mendapatkan pertanyaan yang sama.
3) Responden akan memiliki kebebasan untuk menjawab setiap pertanyaan
sesuai dengan keyakinannya
4) Responden tidakakan terburu-buru menjawab setiap pertanyaan, karena
pengisiannya tidak terikat oleh waktu.
Adapun kelemahannya diantaranya:
1) Dengan angket belum menjamin responden akan memberikan jawaban
yang tepat sesuai dengan keyakinannya.
2) Angket hanya mungkin dapat digunakan oleh responden yang dapat
berkemampuan membaca dan menulis
3) Angket hanya menggali masalah yang terbatas.
4) Kadang-kadang ada responden yang tidak bersedia untuk mengisi angket
kerena kesibukkan dan kegiatan lainnya.

c. Wawancara
Wawancara adalah teknik penelitian yang dilaksankan dengan cara dialog baik
secara langsung maupun tidak langsung. Wawancara banyak digunakan
manakala kita memerlukan data yang bersifat kulitatif. Dalam penelitian
pendidikan wawancara, sering digunkan sebagai teknik untuk mengumpulkan
data, karna dianggap sebagai teknik yang ampuh untuk mengumpulkan
informasi baik mengenai pendapat, sikap, ataupun persepsi dan pendapat
seseorang.
Adapun beberapa keuntungan wawancara diantaranya,
1) Wawancara dapat digunakan untuk mencheck kebenaran data atau
informasi yang digunakan dengantekniklain seperti angket.
2) Wawancara dapat mengumpulkan data yang lebih luas dan akurat
3) Melalui tatap muka secara langsung, wawancara dapat menjelaskan
pertanyaan yang kurang dipahami.
4) Wawancara dapat dilakukan kepada setiap individu yang tidak mengenal
batasan usia, dan kemampuan, berbeda dengan angket yang hanya bisa
digunakan pada responden yang hanya bisa membaca menulis saja.
Disamping beberapa keunggulan, beberapa kelemahan wawancara
diantaranya:
1) Pelaksanaan wawancara memerlukan waktu dan tempat
2) Wawancara menuntut keterampilan khusus dari pewawancara dalam
mengungkap data dan keterangan yang akurat
3) Sulit menghilangkan oengaruh-pengaruh subjektif pewawancara ynag
dapat mempengaruhi hasil wawancara.

d. Observasi
Observarsi adalah teknik pengumpulan data dengancara mengamati secara
langsung maupun tidak langsung tentang hal-hal yang diamati dan
mencatatnya pada alat observasi. Hal-hal yang diamati itu biasa berupa gejala-
gejala, tingkah laku, benda-benda hidup ataupun benda mati. Adapun beberapa
keuntungan observasi sebagait eknik mengumpulkan data:
1) Observasi dapat meringankan beban subyek penelitian (yang diobservasi)
karna mereka tidak harus mengerjakan apa-apa, lainnya halnya dengan
angket dan wawancara dimana mereka harus meluangkan waktu untuk di
wawancarai.
2) Dengan observasi, observer tidak memerlukan Bahasa verbal sebagaialat
utama pengumpul data, melainkan alat lain yang lebihpraktis dan efisien,
bandingkan dengan wawancara yang menuntut kemampuan peneliti untuk
mengungkap pendapat atau opini subyek penelitian.
3) Data yang diperoleh melalui observasi akan lebih akuran danlebih objektif
sebab subjek penelitian akan melakukan dan bekerja apa adanya.
4) Observasi dapat digunakan untuk mengecek kebenaran data yang
diperoleh denga teknik lain seperti wawancara dan angket.
Disanping keunggulan tersebut observasi juga memiliki kelemahan
diantaranya:
1) Banyak hal atau gejala-gejala tingkah laku yang ditidakdapat diungkap
dengan observasi (tidakdapat diamati) terutama hal-hal yang bersifat
pribadi dan bersifat rahasia.
2) Bagi observant (yang diobservasi) yang mengetahui bahwa dirinya sedang
diamati, ada kecendrungan melakukan kegiatan yang buat-buat dan
berpura-pura sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya
3) Apabila diamati mengenai gejala-gejala tingkah laku, maka akan sulit bagi
observant untuk bertindak secara objektif.4

F. Teknik analisis data


Menurut Sugiyono (2013:206) mendefinisikan analisis data sebagai berikut :
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul.
Kegiatan ini dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel
dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan jenis responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yangtelah
diajukan.
Analisis data adalah penyederhanaan data ke dalam satu bentuk yang paling mudah
dibaca dan diinterpretasikan. Dengan analisis data dapat memberikan arti dan makna
yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Adapun langkah-langkah
dalam melakukan proses pengulangan data yang dilakukan adalah:
1) editing
langkah awal yang dilakukan untuk memeriksa kuesioner atau angket yang telah
dikumpulkan kembali dari responden, dilakukan untuk dapat mengurangi
kesalahan dan kekurangan dalam kuesioner.
2) koding
pemberian kode ini bertujuan untuk memudahkan peneliti pada saat melakukan
analisis. pemberian kode terhadap jawaban, artinya menaruh angka pada setiap
jawaban. dari hasil pertanyaan yang sifatnya tertutup akan memberikan alternatif
jawaban yang bersifat ordinal artinya terrdapat gradasi, urutan, dan jenjang.

tabel 1.4 pemeberian kode untuk jawabban pertanyaan tertutup


Pernyataan Untuk skor pernyataan
Positf (+) Negatif (-)

4
Wina sanjaya, hal 272
Setuju/ selalu/ sangat 5 1
posistif diberi skor
Setuju/sering/positif diberi 4 2
skor
Ragu-ragu/kadang- 3 3
kadang/netral diberi skor
Tidak setuju/hampir tidak 2 4
pernah/negatif diberi skor
Sangat tidak setuju/tidak 1 5
pernah/diberi skor
(sumber: sugiono,2013:133)

3) tabulasi
dengan memasukkan data (angka-angka) kedalam tabel sesuai dengan kebutuhan,
setelah itu mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam
kategori. dalam hal ini menggunakan tabel frekuensi, sehingga dapat diketahui
jumlah responden yang mennjawab pertanyaan tersebut.
4) analisis data
merupakan serangkaian proses dalam rangka pengelompokkan, membuat suatu
urutan, memanipulasi, serta meringkas data sehingga mudah dibaca.

Pada bagian ini dijelaskan tentang teknik analisis data yang akan digunakan beserta
alasanny. Tentu saja alasan ini selalu dikaitkan dengan sifat penelitian, tujuan
penelitian, sifat data dan lain sebagainya. Bagi data yang bersifat kuantitatif
(numerical) tentu saja analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan
ukuran-ukuran statistic. Apakah yang digunakan statistic deskriptif dengan hanya
ukuran tendensi sentral, atau sampai pada statistic inferensial dengan pengujian
hipotesis .Maka untuk mempermudah dalam analisis data yang bersifat kuantitatif
sekarang sudah tersedia perangkat lunak komputer berupa aplikasi SPSS versi
tertentu. Program ini juga sangat membantu menghitung ukuran-ukuran statistic data
yang akan kita analisis. Kemudian apabila data yang digunakan adalah data kualitati,
maka kita gunakan analisis data kualitatif.5

G. Langkah kegiatan penelitian


1. mengindetifiikasi, memilih, dan merumuskan masalah
a. mengindentifikasi masalah
 mengidentifikasi masalah mencari masalah yang paling relevan dan
menarik untuk diteliti
 masalah dapat dicari melalui panca indra, yaitu pengamatan,
pendengaran, penglihatan, perasaan, dan penciuman
b. sumber masalah
masalah dapat diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:
 bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian
 seminar, diskusi, dan pertemuan lainnya
 pengalaman pribadi
c. memilih masalah atau pembatasan
dalam mengindetifikasi masalah dijumapai lebih dari satu masalah dan tidak
semua masalah dapat diteliti. oleh sebab itu perlu diberi pembatasan masalah.
beberapa hala yang perlu diperhatikan dakam memilih masalah:
 masalah tersebut layatk atau tidak untuk diteliti tergantung pada ada
atau tidaknya kegunaan untuk pemecahan masalah-masalah praktis
 managebility, yaitu cukup dana, cukup waktu, cukup alat, cukup bekal,
kemampuan teoritis dan cukup penguasaan metode yanng diperlukan.
d. merumuskan masalah
setelah masalah diidentifikasi dan dipilih atau dibatasi selanjutnya masalah
hendaknya:
 dirumuskan dalam kalimat tanya (?) yang padat dan jelas
 memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data guna
menjawab pertanyaan dalam rumusan tersebut. contoh:bagaimana
hubungan tingkat pendidikan dengan produktifitas kerja sumber daya
manusia?
2. Penyusunan kerangka pikiran
Penyusunan kerangka pikiran adalah konstruksi berfikir yang bersifat logis
dengan argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah
berhasil tersusun. Menurut Rusidi (1993) kerangka berfikir adalah menduduk-
perkarakan masalah dalam kerangka teoritis (theoritical framework) atau disebut
juga proses deduktif.
3. Perumusan masalah
a. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang
jawabannya harus diuji.
b. Hipotesis dirangkum atau diturunkan dari kerangka pemikiran/ kesimpulan
teoritis.
c. Ada dua jenis hipotesis:
 Hipotesis deskriptif yaitu hipotesis yang menunjukkan pemaknaan
suatu konsep dari suatu teori.
 Hipotesis verivikatif yaitu hipotesis yang menghubungkan atau
mempertautan dua variabel atau lebih untuk diuji.
4. Menguji hipotesis secara empirik
a. Menguji dengan alat statistik iverensial dan statistik deskriptif, untuk
membuktikan apakah teori-teori tersebut teruji secara menyakinkan atau tidak
berdasarkan hasil uji fakta-fakta secara empirik (penelitian kuantitatif).
b. Menguji dengan tanpa statistik untuk mencari pemaknaan (penelitian
kualitatif).
5. Melakukan pembahasan
a. Dalam bagian ini berisi pembahasan hasil penelitian baik secara teoritis
maupun empiris, yang kemudian disintesiskan dengan hasil penelitian
terdahulu untuk mencari konvergensi dan divergensinya. Apakah hasil
penelitian tersebut menyokong keberlakuan suatu teori, memodifikasi, atau
bahkan menggugurkan teori. Dalam bagian ini merupakan proses berfikir
sintetis antara deduksi dan induksi.
b. Kemukakan temuan-temuan penelitian termasuk fenomena baru yang
mungkin muncul selama penelitian.
6. Menarik Kesimpulan
a. Harus menjawab terhadap masalah yang dirumuskan pada awal kegiatan
penelitian.
b. Kesimpulan harus konsisten dengan masalah yang dirumuskan dan ingin
dijawab, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis, hasil penelitian, dan
pembahasan.
c. Kesimpulan penelitian bukan ringkasan atau inti sari tetapi merupakan kaitan
logis dari konsep berfikir deduktif ke arah generalisasi.
d. Menguraikan kesimpulan penelitian bukan kesimpulan statistik.

Anda mungkin juga menyukai