PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, peneliti perlu mendeskripsikan
keadaan data dari setiap variabel ukur. Deskripsi data berisi serangkaian data
yang berhasil dikumpulkan, baik data pendukung seperti latar belakang
lembaga/instansi yang diteliti,
Pembahasan hasil penelitian adalah sub-bab yang paling orisinal dalam
laporan penelitian. Peneliti wajib mengulas hasil penelitian yang diperolehnya
secara panjang lebar dengan mengguanakan pandangan orisinal dalam
kerangka teori dan kajian empiric yang terdahulu.
Keterbatasan penelitian tidak memaparkan keterbatasan waktu dan logistik
yang dihadapi peneliti saat melakukan penelitian. Kesimpulan penelitian
merupakan pernyataan singkat mengenai hasil analisis deskripsi dan
pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis (jika penelitiannya
menggunakan pendekatan kuantitatif).
Implikasi adalah akibat logis dari temuan-temuan penelitian yang tertuang
di dalam kesimpulan. Setelah selesai implikasi maka peneliti harus member
saran. Rekomendasi adalah hal-hal yang sebaiknya dilaksanakan oleh pihak –
pihak terkait dalam memanfaatkan hasil-hasil penelitian.
Deskripsi data, pembahasan, keterbatasan, implikasi dan saran merupakan
bagian dari bab iv dan bab v dalam membuat skripsi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan deskripsi data?
2. Apa yang dimaksud dengan analisis data?
3. Bagaimana cara membuat pembahasan?
4. Apa yang dimaksud dengan keterbatasan penelitian?
5. Apa yang dimaksud dengan kesimpulan?
6. Apa yang dimaksud dengan implikasi?
1
7. Apa yang dimaksud dengan saran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui deskripsi data?
2. Untuk mengetahui analisis data?
8. Untuk mengetahui membuat pembahasan?
9. Untuk mengetahui keterbatasan penelitian?
10. Untuk mengetahui dengan kesimpulan?
11. Untuk mengetahui dengan implikasi?
12. Untuk mengetahui dengan saran?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, peneliti perlu mendeskripsikan
keadaan data dari setiap variabel ukur. Deskripsi data berisi serangkaian data yang
berhasil dikumpulkan, baik data pendukung seperti latar belakang lembaga/instansi
yang diteliti, struktur organisasi dan sebagainya, serta data utama yang diperlukan
untuk pengujian hipotesis. Yang dimaksud dengan mendeskripsikan data adalah
menggambarkan data yang berguna untuk memperoleh bentuk nyata dari responden,
sehingga lebih mudah dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil
penelitian yang dilakukan.
Pada bagian ini memuat penjelasan tentang apa, bagaimana, dan mengapa
hasil penelitian ini diperoleh. Fungsi deskripsi data adalah untuk mengadministrasi
dan menampilkan ringkasan yang ada sehingga memudahkan pembaca lain mengerti
substansi dan makna dari tampilan data tersebut. Data-data tersebut harus
dideskripsikan secara sistematis.
1. Teknik Penyajian Deskripsi Data
Secara umum, ada dua macam cara untuk mendeskripsikan suatu
variabel penelitian yang dapat digunakan, yakni penyajian dalam bentuk tabel
dan grafik (Kurnaiawan, 2016: 229-230).
a. Penyajian dalam Bentuk Tabel
Penyajian dalam bentuk tabel relatif lebih mudah dan sering
digunakan untuk menyajikan variabel penelitian yang akan dideskripsikan.
Dalam hal ini, data pada variabel penelitian dirangkum dan disajikan
dalam tabel (yang berkomposisi baris dan kolom). Secara teknis,
penyajian data dalam bentuk tabel dimaksudkan untuk memudahkan
dalam perbandingan data numerik. Meskipun tidak ada aturan standarnya,
kolom-kolom pada tabel sebaiknya adalah item yang ingin
diperbandingkan. Biasanya, jika dianggap relevan, tabel ditutup dengan
3
jumlah pada kolom dan/atau baris. Hasil pengolahan data yang berupa
numerik atau dalam bentuk angka dapat disajikan dalam bentuk tabel
frekuensi dan tabel silang.
b. Penyajian Data dalam Bentuk Grafik/Diagram
Penyajian data dengan menggunakan grafik atau gambar lebih
menarik jika dibandingkan penyajian data menggunakan tabel frekuensi
maupun tabel silang. Namun, penyajian data menggunakan data atau
grafik juga memiliki kelemahan, yaitu adanya informasi yang hilang.
Pembuatan grafik harus memerhatikan tingkat pengukuran yang
dipergunakan.
4
efektifitas penyajian data, bentuk tabel atau grafik sangat sesuai.
Sebagai gantinya, narasi perlu difokuskan pada pergerakan (tren) data
dan kecenderungan statistik yang relevan, seperti diuraikan pada poin-
poin berikut ini.
b. Berfokus pada pergerakan data
Salah satu cara efisien dan efektif dalam menarasikan
deskrispsi data dari variabel penelitian adalah dengan mengajak
pembaca untuk menyimak atau memfokuskan pada informasi yang
secara implisit disajikan dalam tabel atau grafik. Informasi yang secara
implisit ini berkaitan dengan pergerakan (tren) data, baik secara time
series atau cross section. Informasi yang berkaitan dengan tren ini
terkait dengan apakah data variabel penelitian cenderung meningkat,
menurun, atau berfluktuasi dari waktu ke waktu atau cenderung
homogen atau bervariasi (heterogen) antar reponden. Tren ini relatif
lebih mudah dibaca jika data disajikan dalam bentuk diagram garis
(polygon). Alternatifnya, perhitungan rata-rata pertumbuhan data
dalam variabel penelitian ini dapat dilakukan (secara implisit)
sehingga tren data dapat juga secara lebih mudah dibaca.
5
peneliti. Selanjutnya peneliti mulai memperkenalkan cara dan langkah-
beberapa kelompok.
media bantu yang digunakan yaitu media LKPD model inquiri berbasis
mengkomunikasikan.
observasi untuk aspek keterampilan dan hasil tes untuk aspek pengetahuan
setelah selesai satu meteri pembelajaran terhadap kedua kelas sampel. Masing-
masing kelas sampel mendapat treatment yang sama dengan materi dan waktu
yang berbeda. Pada hasil observasi dan hasil tes akan dirata-ratakan
6
berdasarkan kesamaan treatment yang diperoleh untuk melihat perbedaan nilai
yang diperoleh dari dua treatment yang diberikan kepada masing-masing kelas
sampel.
a. Aspek Keterampilan
dan mengkomunikasikan. Pada setiap KD materi ajar, nilai setiap aspek yang
7
Physics Edutainment memperoleh nilai 87,89, lebih tinggi dari treatment
b. Aspek Pengetahuan
diperoleh dari nilai tes. Tes berupa soal essay yang berjumlah 10 butir soal.
dari kemampuan peserta didik dalam menjawab soal. Soal berupa soal objektif
dengan 10 butir soal. Hasil tes kemampuan berfikir logis dapat dilihat pada
tabel 4.3:
8
Jumlah Skor Posttest
Grup
Physics Edutainment Konvensional
XI MIPA 7 2740 2700
XI MIPA 5 2980 2560
Rata-rata 88 80,92
B. Analisis Data
Analisis data merupakan proses yang sangat penting dalam sbeuah penelitian.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa dalam analisis inilah data yang
didapatkan peneliti bisa diinterpretasikan menjadi hasil yang sesuai dengan prosedur
ilmiah. Oleh karena itu, perlu kerja keras, kemampuan intelektual dan daya
kreativitas yang tinggi agar memperoleh hasil pengumpulan data. Data yang sudah
terkumpul jika tidak dianalisis hanya menjadi sesuatu yang tidak memiliki arti
menjadi data yang mati, dan data yang tidak berbunyi. Untuk ituu, analisis data
9
ditujukan untuk memaknai dan menilai yang termuat dalam data tersebut (Kasiram,
2006: 274).
Ada perbedaan pengertian mengenai analisis data dari ahli penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif. Hal ini disebabkan ada perbedaan mendasar natara kedua
penelitian tersebut sehingga secara definitif mengenai apa analisis dara dan
rumusannya juga tidak sama.
10
Artinya reduksi dipakai untuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak penting, dan
mengorganisasikan data sehingga memberikan kemudahan peneliti
menyusun kesimpulan.
c. Penyajian data
Penyajian data bisa berbentuk gambar, kata-kata, tulisan,atau tabel dan
grafik. Tujuan penyajian data adalah guna menggabungkan informasi
sehingga bisa mendeskripsikan fakta yang ada. Dalam hal ini, agar peneliti
tidak kesulitan untuk menguasai informasi baik secara keseluruhan atau
bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian, maka peneliti mesti menyusun
narasi, grafik atau matrik guna mempermudah penguasaab data atau
informasi tersebut. Oleh karena itu, peneliti tetap bisa menguasai data dan
tidak larut dalam kesimpulan yang keliru.
d. Penarikan Kesimpulan
Penyusunan keismpulan dilaksanakan selama proses penelitian
berjalan seperti halnya reduksi data, seetelah data terkumpul sangat
mencukupi kemudian dibuat kesimpulan sementara, dan sesudah data
betul-betul lengkap disusun kesimpulan akhir. Sejak awal penelitian
peneliti harus senantiasa berupaya mencari arti dari data yang terkumpul.
Oleh karena itu, perlu mencari persamaan, hubungan, pola hipotesis, hal-
hal yang sering timbul, dan seterusnya. Kesimpulan yang didapatkan
awalnya bersifat sementara, samar-samar dan diragukan tetapi dengan
bertambahnya data baik dari hasil wawancara ataupun dari hasil
pengamatan dan dengan didapatkannya keseluruhan data hasil penelitian,
kesimpulan tersebut harus diverifikasikan dan diklarifikasikan selama
proses penelitian berjalan. Data yang ada lalu diintegrasikan ke dalam
unit-unit informasi yang menjadi rumusan-rumusan kategori dengan
berpijak pada prinsip holistik dan bisa diinterpretasikan tanoa informasi
11
tambahan. Data tentang informasi yang dianggap sama disatukan kedalam
satu kategori sehingga memberi peluang munculnya kaategori baru dari
kategori yang telah ada.
12
teks. Sebagai filosofis dalam pemahaman manusia, hal tersebut
memberikan dasar filosofis interpertasi. Dengan demikian, objek itu mesti
berbentuk analog teks atau teks yang lazimnya bersifat kbur, tidak jelas,
dan acap kali saling bertolak belakang antara yang satu dengan yang
lainnya. Hal tersebut selaras dengan penafsiran itu sendiri yang
mempunyai tujuan agar samar-samar menjadi jelas dalam suatu
pemahaman.
Contoh Analisis Data Kuantitatif (Ananda, 2019: 71-75):
1. Data Aspek Keterampilan
1) Keterampilan Mengamati
“baik”.
13
2) Keterampilan meramal/mengelompokkan
3) Keterampilan Berhipotesis
14
Physics Edutainment dan pembelajaran konvensional berada dalam
kategori “baik”.
Physics Edutainment memiliki nilai lebih tinggi dari peserta didik yang
nilai rata-rata 88,63 dan 84,84. Sesuai dengan standar kategori penilaian,
5) Keterampilan Berkomunikasi
empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau table atau
15
standar kategori penilaian, pembelajaran dengan perlakuan Physics
“baik”.
dan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini:
Ket:
Pengumpulan Data
Reduksi Data
16
Kesimpulan
Penyajian Data
2. Analisis data kuantitatif
Analisis dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif. Pengujian
empiris teori yang digunakan dan dilaksanakan sesudah selesai pengumpulan
data dengan tuntas dan memakai sarana statistik, seperti regresi linear,
analisis faktor, analisis varian dan covarian, korelasi, uji t, dan lain-lain.
Ada tiga hal pokok yang harus dilakukan oleh peneliti saat melakukan
pengolahan data kuantitatif. Pertama, memilih teknik statistik yang tepat dan
sesuai dengan tujuan penelitian. Kedua, mempersiapkan dan memilih
software bila pengolahan data dilakukan secara elektronis. Ketiga,
melaksanakan langkah-langkah pengolahan, baik itu sesuai dengan
pertimbangan poin pertama dan kedua.
Sebelum melakukan analisis data terlebih dahulu harus dilaksanakan
beberapa hal yaitu sebagai berikut.
a. Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain:
1) Checking atau verifikasi data
Pada tahap ini digunakan untuk meyakinkan mutu data yang
akan diolah. Secanggih apapun teknik statistik yang digunakan jika
ditanya tidak bermutu (tidak menghasilkan hasil yang baik). Peneliti
harus mencek lagi lengkap tidaknya data penelitian, memilih dan
menyeleksi data sehingga hanya yang relevan saja yang digunkaan
dalam analisis. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini antara lain
sebagai berikut:
a) Meneliti lagi lengkap tidaknya idientitas subjek yang diperlukan
dalam analisis data. Misalnya: nomor urut, jenis kelamin, kelas,
asal daerah, pekerjaan dan sebagainya.
17
b) Meneliti lengkap tidaknya data, yaitu apakah instrumen
pengumpulan data sudah secara lengkap diisi, jumlah lembaran
tidak ada yang lepas atau sobek, dan sebagainya.
c) Cara mengisi jawaban item apakah sudah betul, misalnya
pertanyaan yang bersambung dengan jawaban ya atau tidak. Bagi
yang mnejawab tidak maka tidak perlu mengisi pernyataan kalau
ya bagaimana, atau ada responden yang menjawab “tidak tahu”
padahal jawaban itu penting sekali.
2) Editing data
Editing yakni kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai
menghimpun data dilapangan. Kegiatan yang dikerjakan dalam editing
data antara lain (Kasiram, 2010: 125):
a) Pertanyaan, jawaban, catatan yang tidak jelas diperjelas dan
disempurnakan.
b) Coret-coretan, kata-kata sandi atau singkatan diperjelas untuk
menghilangkan keragua-raguan pada data.
c) Mengubah penndekatan dari jawaban menjadi kalimat yang lebih
bermakna.
d) Memilih kondisi data dengan rencana penelitian.
e) Menyeragamkan jawaban responden pada kategori tertentu.
b. Tabulasi
Jika semua data telah diberikan kode dan direkam dalam coding sheet dan
dicatat dalam coding book, langkah selanjutnya adalah tabulasi data. Tabulasi
merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden dengan cara
tertentu. Tabulasi juga dapat digunakan untuk menciptakan statistik deskriptif
variabel-variabel yang diteliti. Tujuan tabulasi adalah agar data bisa mudah
disusun, dijumlahkan, dikelompokkan, dan mempermudah oenataan data
untuk disajikan serta dianalisis.
18
Data dikelompokkan berdasarkan variabel. Pengodean adalah pemberian
nomor atau simbol lain pada jawaban agar tanggapan dpaat dikelopokkan ke
dalam jumlah klasifikais yang terbatas. Sementara klasifikisasi adalah
pembagian sekumpulan data dari variabel tertentu. Misalnya: jenis kelamin
maka pembagiannya adalah pria dan wanita.
Yang termasuk kedalam kegiatan tabulasi ini antara lain (Arkunto, 2016:
279-280) sebagai berikut:
19
c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian
Data yang telah dikumpulkan selanjutnyaa diolah dengan mengunakan
prosedur dan rumus yang selaras dengan jenis penelitian yang dipakai.
Data tersebut yang berjenis rasio, interval, ordinal ataupun diskret.
d. Entri Data
Entri data merupakan suatu rangkaian upaya memasukkan data ke
dalam komputer. Ketika peneliti melakukannya, boleh jadi terdapat
kekeliruan sehingga data menjadi hilang. Untuk itu, ia harus dapat
mengidentifikasi kekeliruan tersebut dan diketahui penyebabnya sehingga
data yang dimasukkan dapat terlacak kembali.
e. Analisis Statistik
Setelah empat langkah diatas dilakukan, tahapan berikutnya adalah
analisis data statistik, yang meliputi beberapa analisis, yaitu sebagai
berikut:
1) Analisis satu variabel (monovariat analysis)
Berdasarkan tujuan penelitian, maka analisis satu variabel terbagi atas:
a) Statistik Analisis Data secara Deskriptif
Yang termasuk dalam teknik analisis data sekriptif, yaitu
bagaimana merangkum sekumpulan data dalam bentuk yang
mudah dibaca, dipahami, dan cepat memberikan informasi melalui
penentuan nilai-nilai statistik, penyajian data dalam tabel, grafik,
diagram, persentase, perhitungan mean, nilai pemusatan dan nilai
penyebaran, median atau modus. Analisis deskriptif dilakukan
dengan pengujian hipotesisi deskriptif (Hasan, 2004: 7).
Statisik deskriptif dalam ukuran numerik dibagi menjadi 2, yaitu
ukuran pemusatan data, meliputi mean, median, modus, serta
ukuran penyebaran data, meliputi rentang, variansi, dan simpangan
baku.
20
i) Central tendency
Central tendency memiliki beberapa jenis ukuran
pemusatan, yaitu sebagai berikut:
Rata-rata (Mean)
Keuntungan dari menghitung rata-rata adalah angka
tersebut dapat digunakan sebagai gambaran atau
wakil data yang diamati. Rata-rata peka dengan
adanya nilai ekstrem.
Median atau nilai tengah
Median merupakan suatu nilai ukuran pemusatan
yang menempati posisi tengah setelah data
diurutkan.
Modus
Modus ialah nilai yang acap kali muncul berkali-
kali dari sejumlah data. Namun, modus tidak bisa
dipakai sebagai deskripsi tentang data.
ii) Dispersion (Ukuran Penyebaran Data)
Ukuran penyebaran data ialah suatu ukuran baik
statistik atau parameter guna mengetahui sejauh mana
penyimpangan data.
Ukuran penyebaran data dapat diklasifikasikan kedalam
beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
Range (Rentang) = R
Range cukup baik dipakai untuk mengukur
penyebaran data yang simetrik dan nilai datanya
menyebar secara merata. Ukuran ini menjadi tidak
relevan apabila data minimum dan maksimumnya
adalah nilai ekstrim.
21
Variance (Variansi)
Variansi adalah ukuran penyebaran data yang
megukur rata-rata kuadrat jarak seluruh titik
pengamatan dari nilai tengahnya.
Standar Deviation (Simpangan Baku)
Simpangan baku memperlihatkan rata-rata
penyimpangan data dari harga rata-ratanya.
b) Statistik Analisis Data secara Inferensial
Statistik analisis data secara inferensial dipakai dalam
membuktikan kebenaram teori probabilitas yang diapaki dalam
penelitian pendidikan.
Statistik inferensial dapat diklasifikasikan kedalam dua statistik,
yaitu statistil parametrik dan statistik non paramterik.
i) Statistik paramterik
Statistik parametrik adalah statistik yang dipakai untuk
pengujian parameter populasi, ataupun pengujian ukuran
populasi melalui data sampel.
Statistik paramterik dilakukan dengan berbagai teknik
analisis, yaitu sebagai berikut (Nisfiannoor, 2009: 4):
Uji-t
uji t diapakai guna menentukan apakah 2 elompok
skor mempunyai perbedaan signifikan pada taraf
probabilitas pilihan.
Contohnya uji-t dipakai guna membandingkan skor
UTS pada siswa laki-laki dan skor UTS pada siswa
perempuan di Madrasah X.
ii) Analisis varians (ANOVA)
Analisis varians ini dibagi menjai empat poin yaitu:
22
ANOVA satu arah (sederhana) dipakai untuk
menetapkan apakah skor dari dua kelompok atau
lebih mempunyai perbedaan signifikan pada taraf
probabilitasnya. Contoh, pengukuran prestasi
peserta didik berlandaskan pada level ekonominya
(rendah,sedang, dan tinggi), dimana level ekonomi
sebagai variabel kelompok dan tingkat ekonomi
sebagai variabel kelompok dan tingkat ekonomi
sebagai variabel terikatnya.
Multicomparison ialah pengujian yang
menggunakan perhitungan bentuk istimewa dari uji-
t. Ketika uji signifikan diterapkan, taraf
probabilitasnya dierima. Contoh, peneliti setuju jika
hasil yaang akan diperoleh muncul hanya 5 kali
kesempatan pada semua 100 sampel. Hasil ini
disebut bermakna dan bukan hanya disebabkan
peluang semata.
ANOVA multifaktor
Desain faktorial dipakai untuk meneliti dua variabel
bebas atau lebih dan hubungan diantara variabel-
variabel tersebut maka ANOVA multifaktor ialah
jenis analisis statistik yang paling tepat. Hasil
analisisnya ialah rasio F terpisah bagi semua
variabel bebas dan satu rasio F untuk innetraksi.
Contoh, peneliti hendak mengetahui apakah tingkat
ekonomi dan gender (renda, sedang dan tinggi)
mempengaruhi prestasi siswa. ANOVA banyak
faktor memungkinkan peneliti untuk menghitung
23
kedua variabel bebas (tingkat ekonomi dan gender)
dan variabel terikat (prestasi, nilai komulatif, nilai
matematika, nilai fisika, dan lain sebagainya).
Analysis of Covariance (ANCOVA)
Analysis of covariance adalah model ANOVA yang
dipakai dengan cara yang tidak sama dimana
variabel bebas dihitung dengan mempertimbangkan
desain penelitian.
iii) Analisis Regresi
Analisis regresi merupakan analisis untuk menetapkan
hubungan-hubungan yang bersifat kausal atau sebab-akibat
anatara satu variabel dengan variabel yang lainnya.
Untuk menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji
a. Uji normalitas
24
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Eksperimen Kontrol_Materi Eksperimen
_Materi1 1 _Materi2 Kontrol_Materi2
N 32 33 33 32
Normal Mean 86.09 79.18 90.67 83.05
Param Std.
8.248 8.891 7.714 9.721
etersa,b Deviation
Most Absolute .120 .143 .144 .153
Extrem Positive .115 .142 .113 .122
e Negative
Differe -.120 -.143 -.144 -.153
nces
Test Statistic .120 .143 .144 .153
Asymp. Sig. (2-
.200c,d .086c .079c .054c
tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
eksperimen memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) nya 0,200 dan 0,079,
sedangkan kelas kontrol memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) nya 0,086 dan
0,054 artinya 0,200; 0,079; 0,086 dan 0,054 besar dari 0,05 sehingga data
berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
variansi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas ini menggunakan uji
25
Levene dengan bantuan software SPSS versi 22 dengan kriteria : Jika nilai
Setelah dilakukan uji homogenitas, maka didapatkan data pada tabel 4.5
sebagai berikut :
Pada Tabel Homogenity of variance test dapat dilihat nilai p value sig 0,683.
Hal ini menunjukan nilai 0,683 > 0,05 maka varians seluruh variabel bersifat
homogen.
c. Uji hipotesis
keterampilan proses sains diterima atau ditolak. Uji hipotesis dibantu oleh
software Excel dengan ketentuan jika nilai Sig. (1-tailed) < 0,05 , dan
nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima begitupun sebaliknya.
26
Variable 1 Variable 2
Mean 88.61538462 82.16923077
Variance 56.11538462 39.08028846
Observations 65 65
Pooled Variance 47.59783654
Hypothesized Mean
Difference 0
Df 128
t Stat 5.326583509
P(T<=t) one-tail 2.17923E-07
t Critical one-tail 1.656845226
P(T<=t) two-tail 4.35845E-07
t Critical two-tail 1.97867085
0,05 dan nilai thitung 5,32 > ttabel 1,67. Maka sesuai dasar pengambilan
kemampuan berfikir logis diterima atau ditolak. Uji hipotesis dibantu oleh
software Excel dengan ketentuan jika nilai Sig. (1-tailed) < 0,05, dan nilai
27
Setelah dilakukan uji hipotesis maka didapatkan data seperti yang
Variable 1 Variable 2
Mean 88 80.92307692
Variance 172.5 217.8846154
Observations 65 65
Pooled Variance 195.1923077
Hypothesized Mean
Difference 0
Df 128
t Stat 2.887718175
P(T<=t) one-tail 0.002278695
t Critical one-tail 1.656845226
P(T<=t) two-tail 0.004557389
t Critical two-tail 1.97867085
Variances diperoleh nilai sig.(1-tailed) 0,0022 sehingga nilai sig. < 0,05
dan nilai thitung 2,88 > ttabel 1,67. Maka sesuai dasar pengambilan
3) Efektivitas pembelajaran
28
Efektivitas pembelajaran penelitian ini mengacu kepada efektivitas
a) Rata-rata nilai test akhir sama atau lebih besar dari nilai KKM.
Pembelajaran Aspek
KKM
Keterampilan Kemampuan
Proses Sains Berfikir Logis
Physics 88,61 88 80
Edutainment
82,16 80,92 80
Konvensional
29
Sementara itu hasil persentase ketuntasan dapat dilihat pada tabel
Pembelajaran
Konvensional
Physics Edutainment Jum
lah
KBL KPS KBL
KPS PD
Tidak Tidak Tidak Tidak
Tuntas Tuntas Tuntas
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
60 5 59 6 51 14 52 13
65
(92%) (8%) (90,7%) (9,3%) (79%) (21%) (80%) (20%)
C. Pembahasan
30
Pembahasan hasil penelitian adalah sub-bab yang paling orisinal dalam
laporan penelitian skripsi.menurut Jogiyanto (2004:196) menyatakan bahawa
hasil pengujuain (analisis) dalam suatu penelitian yang tidak dibahas menunjukka
bahwa siperiset tidak mempunyai criteria dari hasil penelitiannya itu.
Dalam kerangka metode ilmiah ada tiga aspek yang digunakan untuk
menyusun dan mengembangkan pembahasan ini, yaitu:
1. Aspek kajian teoritis.
Salah satu tujuan untuk meneliti adalah untuk memverifikasi teori.
Artinya, peneliti ingin membuktikan apakah suatu teori tertentu berlaku
atau dapat diamati pada obyek penelitian tertentu. Pada penelitian seperti
ini , hipotesis penelitian perludiformulasi dan diuji. Ada dua kemungkinan
hasil pengujian hipotesisi yang bias diperoleh peneliti, yakni:
a. Hipotesis penelitian (data teori yang diverifikasi) terbukti atau
b. Hipotesis peneliti tidsk terbukti.
31
Misalnya, seorang peneliti menemukan bahwa tidak ada keterkaitan
terbalik (negative) antara harga barang dengan permintaan barang padahal
teorinya mengatakan ada keterkaitan terbalik ini). Peneliti bias
mencermati asumsi apa yang mendasari teori tersebut yang tidak dapat
pada obyek penelitian. Salah satu asumsi, sebagai contoh, bahwa
preferensi (selera) konsumen tidak berubah ternyata tidak berlaku dalam
obyek penelitian dapat dijadikan sebagai argumentasi. Untuk menguatkan
argumentasi semacam itu maka peneliti membutuhkan dukungan data atau
argumentasi.
32
mencari kajian empiric yang mendukung hal tersebut untuk dijadikan
sebagai bahan diskusi.
3. Aspek Implikasi Hasil
Hasil penelitian baik yang mampu membuktikah hipotesis maupun
yang tidak, pada dasarnya mempunyai implikasi bagi obyek penelitian.
Peneliti harus mendiskusikan hasil prnrlitian ini dalam konteks implikasi
tersebut. Dalam hal ini, peneliti harus menginterpertasikan hasil penelitian
dalam konteks implikasi atau konsekuensi partikel dari hasil penelitian
bagi obyek penelitian. Alas an yang mendukung mengapa peneliti aspek
implikasi ini perlu dikemukakan adalah bahwa penelitian dilakukan
berdasarkan suatu basis atau historis (yang sudah terjadi) pembahasan
mengenai implikasi hasil penelitian akan membawa konteks penelitian kea
rah masa depan, bukan pada masa lalu (historis).
Untuk dapat mendiskusikan hasil penelitian ini dari sudut pandang
implikasi partikel ini, peneliti dapat menggaliu apa saja yang bias
dipelajari atau dilakukan oleh stakeholders penelitian dalam kaitannya
dengan hasil penelitian. Stakeholders adalah pihak-pihak yang mungkin
mendapatkan manfaat dari hasil penelitian.tentunya stakeholders utama
adalah obyek yang diteliti. Focus utama peneliti sebaiknya diarahkan pada
pemaknaan (interpretasi) hasil penelitian yang bersifat praktis yang bias
dipelajari atau dilakukan stakeholders (Tokan, 2016: 65-75).
Contoh Pembahasan (Ananda, 2019: 80-85):
Hasil deskripsi dan analisis data Berdasarkan hasil penelitian yang penulis
sains dan kemampuan berfikir logis yang lebih baik dari pembelajaran
33
diperolah keterampilan proses sains aspek keterampilan dan pengetahuan dengan
pembelajaran dengan lembar observasi, terdapat lima aspek KPS yang diamati
sebesar 82,16, dengan selisih skor rata-rata adalah 6,45. Berdasarkan hasil analisis
uji hipotesis terhadap keterampilan proses sains dengan melakukan uji Two-
sehingga nilai sig. < 0,05, dan nilai t 5,32 > 1,67. Maka sesuai dasar pengambilan
34
keputusan H0 ditolak dan Ha diterima, artinya penerapan pembelajaran Physics
pembelajaran konvensional. Hal ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh
menghadirkan media Simulasi PhET. Simulasi PhET ini bersifat interaktif dan
dikemas dalam bentuk seperti permainan yang memudahkan peserta didik untuk
35
pembelajaran konvensional sebesar 80,92, dengan selisih skor rata-rata adalah
7,18. Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis terhadap kemampuan berfikir logis
sig.(1-tailed) 0,0022 sehingga nilai sig. < 0,05, dan nilai t 2,88 > 1,67. Maka sesuai
lebih baik dari pembelajaran konvensional. Hal ini relevan dengan penelitian yang
peserta didik akan dilibatkan secara mandiri dalam pemecahan masalah secara
langsung, dengan ini kemampuan berfikir peserta didik menjadi lebih terlatih dan
efektif dalam meningkatkan hasil belajar terhadap keterampilan proses sains dan
kemampuan berfikir logis peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan tercapainya
indikator efektivitas hasil belajar yaitu nilai rata-rata hasil belajar lebih besar dari
KKM dan terjadi ketuntasan hasil belajar diatas 80%, dimana menggunakan
ketuntasan hasil belajar sebesar 91%. Hasil penelitian ini relevan dengan
36
Interaktif, bahwa ketuntasan klasikal hasil belajar pada kelas yang mendapat
berfikir. Hal ini didukung oleh pembelajaran Physics edutainment itu sendiri,
membuat peserta didik bersemangat untuk memulai dan terlibat langsung dalam
Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Hamid, (2011) bahwa
Ket:
Aspek Kajian Teoritis
Aspek Kajian Empiris
Aspek Implikasi Hasil
D. Keterbatasan Penelitian
37
Keterbatasan penelitian tidak memaparkan keterbatasan waktu dan
logistik yang dihadapi peneliti saat melakukan penelitian. Kesulitan-kesulitan
yang mungkin dihadapipeneliti saat melakukan penelitian sudah harus
diperhitungkan sebelum merencanakan penelitian. Ketetbatasan penelitian
memaparkan hal-hal atau variabel yang sebenarnya tercakup didalam keluasan
lingkup penelitian tapi karena kesulitan-kesulitan metodologis atau prosedural
tertentu sehingga tidak dapat dicakup di dalam peneltian dan di luar kendali
peneliti.
1. Kompleksitas masalah
Peneliti perlu menyadari bahwa ia tidak hanya berhubungan dengan
elemen situasional yang tak terhitung jumlahnya yang menyebabkan
respon perilaku para pelaku itu sukar diprediksi.
2. Metodologi yang digunakan
Metode yang digunkan tidak mudah karena digunakan untuk mengukur
seperti intelegensi, prestasi dan gaya kepemimpinan, kelompok interaktif
dan sebagainya masih bisa diperdebatkan.
Menurut Ibnu Hadjar(1999:2-3) ada beberapa ketebatasan peneliti
merupakan konsekuensi dari kompleksitas masalah dan metodologi yang
bersumber dari subjek penelitian pendidikan itu sendiri, yakni manusia.
Adapun keterbatasan penelitian pendidikan itu sendiri meliputi:
a. Masalah etika
Dimana manusia merupakan fokus utama penelitian bidang
pendidikan, sehingga peneliti diharuskan mempertimbangkan etika,
bertanggung jawab menghormati dan melindungi hak dan kehormatan
subjek penelitian, menhindari kemungkinan adanya bahaya dan
ketidaknyamanan baik fisik maupun mental termasuk menjaga
kerahasiaan identitas dan kehidupan pribadi subjek dalam kaitannya
38
dengan data yang diperoleh. Prinsip-prinsip etika yang membatasi
hubungan antar manusia juga dapat membatasi masalah yang
mungkindapat diteliti.
b. Pendidikan merupakan lembaga kemasyarakatan yang dipengaruhi
oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut mudah sekali berubah tiap
tahunnya, contohnya populasi siswa yang duduk dikelas tertentu
berubah karena naik kelas, pindah, keluar, lulus antau karena alasan
lain, guru dan staf sekolah yang ada, juga demikian, jumlahnya
berubah karena mutasi dan pensiun. Selain itu tujuan diadakannya
sekolah yakni untuk tujuan pendidikan bukan tujuan penelitian
sehingga penelitian yang dilakukan tidak boleh mengintervensi
pendidikan. Sehingga kemungkinan dilakukannya penelitian adalah
longitudinal atau replikasi karena pengaruh yang diesebabkan oleh
proses pendidikan baru akan terjadi jauh sesudah proses tersebut.
c. Komleksitas masalah
Yang berarti manusia yang terlibat dalam penelitian pendidikanyaitu
siswa, guru, staf, oran tua dan lain-lain, merupakan organisme hidup
yang kompleks. Mereka mempunyai kepribadian yang kompleks
(seperti perasaan, pikiran, motivasi dan kesadaran akan diri), mampu
memilih tindakan yang dilakukan, serta mampu memilih respon
terhadap stimulus yang diterima baik secara rasional maupun irasional.
Setiap individu mempunyai cara yang berbeda untuk merespon dan
memproses stimulus, karena perbedaan itulah respon yang dihasilkan
mungkin dapat diprediksi mungkin juga tidak. Manusia, sebagai
subjek penelitian, mungkin akan bertingkah laku berbeda kalu dia
sadar sedang dilibatkan dalam suatu penelitian. Sehingga informasi
yang diberikan kepada peneliti bisa jadi bukan merupakan informasi
yang sebenarnya.
d. Masalah metodologis
39
Dalam penelitian kuantitatif bidang pendidikan, peneliti menghadapi
masalah pengukuran karakteristik manusia yang kompleks, yang
umumnya hanya dapat dilakukan secara tidak langsung melalui
inferensi seperti sikap, cara berfikir, prestasi belajar, kemampuan
intelektual, dan kecenderungan pribadi. Untuk mengukur
kecenderungan tersebut diperlukan defenisi operasional, yang sering
kali berbeda dengan pengertian secra umum. Di samping itu penelitian
pendidikan juga menghadapi masalah validitas dan reliabilitas alat
ukur. Di antaranya, mungkin suatu instrumen dapat mengukur suatu
fenomena dengan valid dan reliabel dalam kondisi tertentu, tetapi
mungkintidak untuk kindisi yang lain.
Dalam penelitian kualitatif bidang pendidikan, kesulitan yang dihadapi
oleh peneliti, diantaranya menyangkut pengumpulan dan analisis data
untuk meyakinkan bahwa hasil atau penemuan yang diperoleh cukup
valid. Si samping, terdapat kecenderungan untuk memfokuskan pada
elemen masalah tertentu, dan mengabaikan elemen yang lain juga
merupakan keterbatasan penelitian pendidikan.
Adapun yang melatarbelakangi adanya beberapa keterbatasan
penelitian pendidikan yaitu:
1) Dapat terjadi salah penginterpretasian.
2) Sering kali pembuat keputusan hanya mau tahu hasil akhirnya saja.
3) Hasilnya sulit untuk dipublikasikan secara luas kepada publik.
4) Tidak mudah menemukan dan merumuskan masalah yang hendak
diteliti.
5) Kurang mendalamnya pengetahuan dan keterampilan dalam
teknik-teknik dasar penelitian pendidikan.
6) Kurangnya tidakmampuan dalam meyakinkan bahwa model,
metode, starategi yang digunakan benar-benar berjalan secara
efektif dan mampu membawa perubahan positif.
40
Contoh keterbatasan penelitian (Ananda, 2019: 85):
Dalam melakukan penelitian, penulis menyadari terdapat kekurangan dan
kelemahan, hal tersebut yaitu membutuhkan waktu dalam menyiapkan alat dan
E. Kesimpulan
Masalah Penelitian
Hipotesis Kesimpulan
42
b. Apabila peneliti menulis mengenai suatu masalah (misalnya
pembicaraan), maka kesimpulannya dalah suatu rancangan tindakan.
c. Apabila peneliti menulis mengenai suatu perwujudan, maka
kesimpulannya adalah suatu generalisasi terhadap apa yang sudah
diperihalkan.
F. Implikasi
Implikasi adalah akibat logis dari temuan-temuan penelitian yang tertuang
di dalam kesimpulan (sukmadinata, 2005:11). Implikasi berfungsi untuk
membandingkan antara hasil penelitian terdahulu dengan hasil penelitian yang
baru dilakukan. Macam-macam implikasi adalah sebagai berikut:
1. Implikasi teoritis
Pada bagian ini peneliti memberikan gambaran lengkap tentang
implikasi teoretikal dari penelitian ini. Bagian ini bertujuan untuk
meyakinkan penguji tentang kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dalam
teori-teori yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian, tetapi
juga implikasinya bagi teori-teori yang terkait dengan bidang kajian utama
yang disajikan dalm model teoritis.
2. Implikasi manajerial
Pada bagian ini peneliti menyajikan berbagai implikasi kebijakan yang
bias dikaitkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian.
Implikasi manajerial memberikan kontribusi bagi manajemen.
3. Implikasi Metodologi
Bagian ini bersifat opsional dan menyajika refleksi peneliti tentang
metodologi yang dipakai dalam penelitiannya. Contoh refleksi peneliti
tentang metodologi yang dipakai dalam penelitiannya. Contoh pada
bagian ini bias disajikan penjelasan tentang bagian-bagian metode
penelitian mana yang sudah dilakukan dengan sangat baik dan bagian
43
mana yang relative sukar serta prosedur mana yang sudah dikembangkan
untuk mengatasi berbagai kesulitan itu yang sebetulnya tidak digambarkan
sebelumnya dalam literatur tentang metode penelitian. Peneliti bias
menyajikan dalam bagian ini pendekatan-pendekatan yang mampu
digunakan dalam penelitian lanjutan atau penelitian lainnya untuk
memudahkan atau untuk meningkatkan mutu dari penelitian.
G. Rekomendasi (Saran).
Rekomendasi adalah hal-hal yang sebaiknya dilaksanakan oleh pihak –
pihak terkait dalam memanfaatkan hasil-hasil penelitian. Rekomendasi yang
dibuat tidak boleh melenceng dari ruang lingkup penelitian. Saran merupakan
manfestasi dari peneliti untuk dilaksanakan sesuatu yang belum ditempuh dan
layak untuk dilaksanakan. Saran dicantumkan karena peneliti melihat adanya
jalan keluar untuk mengatasi masalah atau kelemahan yang ada.
Rekomendasi yang dirumuskan oleh peneliti bukan untuk menjawab
permasalahan dalam inti penelitian, rekomendasi dirumuskan berdasarkan
penelusuran yang menururt penulis bias bermanfaat secara praktis ataupun
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan kedekatan
objek.
Menurut Kurniawan (2018:283) rekomendasi yang diajukan
semestinya bersifat konstruktif yang mengarah kepada terpenuhinya sejumlah
prasyarat yang baik, antara lain sebagai berikut.
1. Diuraikan secara singkat dengan bahasa yang jelas.
2. Mempunyai sasaran objek yang jelas yang mempunyai otoritas penerapan
3. Disertai dengan tindakan operasional yang memungkinkan bias dilakukan.
4. Disertai dengan criteria indicator keberhasilan.
5. Berupa imbauan untuk melaksanakan penelitian serupa yang menekankan
pada pendalaman.
44
45
BAB III
A. Kesimpulan
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, peneliti perlu mendeskripsikan keadaan
data dari setiap variabel ukur. Deskripsi data berisi serangkaian data yang berhasil
dikumpulkan, baik data pendukung seperti latar belakang lembaga/instansi yang
diteliti, struktur organisasi dan sebagainya, serta data utama yang diperlukan untuk
pengujian hipotesis.
Analisis data adalah suatu proses dalam penyelesaian data ke komponen
penyusunnya untuk mengungkapkan unsur-unsur karakteristik dan struktur. Analisis
data ada dua macam yaitu, analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.
Pembahasan hasil penelitian adalah sub-bab yang paling orisinal dalam laporan
penelitian skripsi. Hasil analisis dalam suatu penelitian yang idak dibahas
menunjukkan bahwa sipeneliti tidak mempunyai kriteria dari hasil penelitiannya itu.
Keterbatasan penelitian tidak hanya memaparkan keterbatasan waktu dan logistik
yang dihadapi peneliti saat melakukan penelitian tetapi juga kesulitan-kesulitan yang
mungkin dihadapi peneliti saat melakukan penelitian sudah harus diperhitungkan
sebelum merencanakan penelitian
Kesimpulan penelitian merupakan pernyataan singkat mengenai hasil analisis
deskripsi dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis. Kesimpulan memuat
jawaban atas pertanyaan yang dikemukakan pada bagian rumusan masalah.
B. Saran.
Penulis menyadari bahwa makalah ini mungkin ada keslahan, maka penulis
menyarankan ke pembeca untuk menelusuri ke buku sumber yang berkaitan dengan
metodologi penelitian supaya lebih memahami mengenai bab iv dan bab v dalam
skripsi.
46
47