Anda di halaman 1dari 4

KONDISI SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH (SIKDA) DAN SISTEM

INFORMASI NASIONAL (SIKNAS) DI INDONESIA

Oleh:
EKA NUR AFNI ISMAIL
2110101273

PENDAHULUAN kerjasama yang saling menguntungkan.


Keadaan SIKNAS didukung dan
Menurut WHO (2010), Sistem
dikembangkan oleh berbagai sistem
Informasi Kesehatan adalah salah satu dari
informasi kesehatan dari bagian daerah
enam “building block” atau komponen
dalam hal ini adalah provinsi dan
utama dalam sistem kesehatan di suatu
kabupaten/kota atau biasa di sebut dengan
Negara. Di Indonesia, melalui departemen
SIKDA. Sistem Informasi Kesehatan Daerah
kesehatan Republik Indonesia dijelaskan
atau SIKDA merupakan suatu sistem
bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
informasi yang memiliki cakupan dalam
merupakan sistem informasi yang berfungsi
subsistem informasi yang dikembangkan
secara selektif dalam menjaring data dari
dari unit pelayanan kesehatan diwilayah
tingkat bawah dan mengelolanya guna
provinsi dan kabupaten/kota.
mendukung pengambilan keputusan
Pada dasarnya, sistem informasi
ditingkat atas pada bidang kesehatan
kesehatan memiliki model pengelolaan yang
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
telah ditentukan secara berjenjang dan
2007). Sistem Informasi Kesehatan memiliki
memiliki hubungan yang terintegrasi serta
dasar hukum yang kuat yaitu Peraturan
adanya dukungan melalui aktivitas
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46
pemantauan, pengendalian dan evaluasi
Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi
terhadap sistem tersebut. Kondisi ini perlu
Kesehatan (Putri & Akbar, 2019).
untuk menjadi perhatian karena adanya
Kondisi sistem informasi kesehatan
sistem yang saling berhubungan dan bekerja
di Indonesia disebut dengan SIKNAS atau
sama, sehingga dengan adanya hal tersebut
Sistem Informasi Kesehatan Nasional.
keputusan utama dari sistem informasi
Secara lebih jelas, SIKNAS adalah sistem
kesehatan menjadi bagian yang paling
informasi yang memiliki hubungan dengan
menentukan kondisi akan jaminan kualitas
sistem informasi lainnya, baik secara
pada bidang kesehatan.
nasional maupun internasional dalam rangka
KONDISI SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH (SIKDA) DAN SISTEM
INFORMASI NASIONAL (SIKNAS) DI INDONESIA

Oleh:
EKA NUR AFNI ISMAIL
2110101273

PEMBAHASAN sebagian besar daerah yang belum memiliki


Pada hakikatnya sistem informasi kemampuan yang memadai, pemanfaatan
kesehatan harus dapat memberikan upaya data dan informasi oleh manajemen belum
dalam menghasilkan informasi yang optimal, pemanfaatan teknologi telematika
diperlukan untuk mengambil keputusan di yang juga belum optimal, dan kurangnya
berbagai tingkat sistem kesehatan. Di tenaga purna waktu untuk sistem informasi
Indonesia, pembagian wilayah dalam kesehatan.
tingkatan sistem informasi kesehatan dibagi Saat ini kondisi sistem informasi
menjadi empat tingkatan dari yang terkecil kesehatan telah mengalami perubahan,
yaitu yang pertama tingkat kecamatan, upaya dalam mengingrasikan teknologi
diamana terdapat pusat kesehatan dengan konvensional perlaman mulai
masayarakat (puskesmas) dan pelayanan terjadi, informasi yang dahulu menggunakan
kesehatan dasar lainnya. Kedua, tingkat cara-cara lama kini telah mengalami
kabupaten/kota dengan adanya dinas digitalisasi dengan pemanfaatan teknologi
kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit, dan yang semakin canggih saat ini. Revolusi
rujukan primer lainnya. Ketiga, tingkat industry 4.0 memawa dampak yang sangat
provinsi, dimana terdapat dinas kesehatan besar khususnya dalam sistem informasi
provinsi, rumah sakit daerah dan rujukan pada bidang kesehatan.
sekunder lainnya. Keempat, tingkat pusat, Sistem informasi kesehatan nasional
dimana terdapat departemen kesehatan, yang diterapkan saat ini di Indonesia sudah
rumah sakit pusat, dan pelayanan kesehatan mengalami perkembangan pesat. Saat ini,
tersier lainnya (Pratiwi, 2014). jaringan SIKNAS merupakan sebuah
Berdasarkan hasil analisis yang koneksi jaringan virtual dalam sistem
dilakukan oleh (Dagrifan, 2007) bahwa informasi kesehatan elektronik yang dikelola
sistem informasi kesehatan pada masa itu sepenuhnya oleh Kementrian Kesehatan dan
masih mengalami fragmentasi, terdapat hanya dapat diakses apabila telah terhubung.
KONDISI SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH (SIKDA) DAN SISTEM
INFORMASI NASIONAL (SIKNAS) DI INDONESIA

Oleh:
EKA NUR AFNI ISMAIL
2110101273

Jaringan SIKNAS kini sebagai infrastruktur dibutuhkannya sistem informasi kesehatan


terhadap jaringan komunikasi data yang khusus digunakan di daerah dalam hal ini
diintegrasikan menggunakan (Wide Area pada pelayanan puskesmas dan dinas
Network) WAN dan (Local Area Network) kesehatan.
LAN yang berbeda. Disamping itu, Kementrian kesehatan republik
penerintah pusat juga mengembangkan Indonesia mengembangkan aplikasi Sistem
program mobile health (M-Health) yang Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)
dapat secara langsung menghubungkan Generik sebagai sarana dalam pengumpulan
pihak-pihak ke sistem informasi kesehatan data hasil kegiatan puskesmas yang
seperti rumah sakit hingga puskesmas dalam bertujuan untuk mendukung indikator
hal dengan aplikasi SIKDA Generik. rencana strategis kementrian kesehatan
(Winarto, Wijayanti, & Ummahati, 2020) tahun 2015-2019 pada pengembangan SIK.
Umumnya penerapan sistem Penerapan SIKDA Generik merupakan
indormasi kesehatan (SIK) di Indonesia langkah kementrian kesehatan dalam
kurang optimal dalam memberikan mengupayakan penerapan standarisasi SIK
informasi yang dibutuhkan dalam proses sehingga dapat tersedianya data dan
pengambilan keputusan diberbagai tingkatan informasi kesehatan yang akurat, tepat dan
sistem kesehatan. puskesmas yang cepat dalam proses pengambilan kebijakan
merupakan tingkatan pelaksana dan dibidang kesehatan (Sando, Widodo, &
pelayanan kesehatan terrendah mengalami Yana, 2020).
kesulitan dalam melakukan pelaporan.
PENUTUP
Disamping itu, aplikasi yang digunakan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
dalam pembuatan laporan hanya membuat
sangat penting bagi peningkatan mutu dan
pekerjaan semakin berat karena hasil yang
kualitas dalam bidang kesehatan. Upaya
tidak sesuai dengan harapan seperti data
dalam menjadikan Indonesia sehat tentu
yang tidak singkron. Oleh karena itu,
akan memerlukan dukungan informasi yang
KONDISI SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH (SIKDA) DAN SISTEM
INFORMASI NASIONAL (SIKNAS) DI INDONESIA

Oleh:
EKA NUR AFNI ISMAIL
2110101273

cepat dan tepat. Oleh karena itu, usaha Putri, S. I., & Akbar, P. S. (2019). Sistem
pemerintah Indonesia dalam pengembangan Informasi Kesehatan. Jawa Timur:
SIKNAS dan SIKDA patut diberi dukungan Uwais Inspirasi Indonesia.
oleh semua pihak terkait melalui
Sando, W., Widodo, M. D., & Yana, S. B.
pengelolaan SIK yang sesuai dengan
(2020). Analisis Sistem Informasi
didukung oleh pemantauan, pengendalian
Kesehatan Daerah (SIKDA) Generik
dan evaluasi yang tepat.
di Unit Rekam Medis Puskesmas
Langsat Tahun 2020. Photon Jurnal
REFERENSI
Sains dan Kesehatan, 60-67.
Dagrifan, S. (2007). SIKNAS (Sistem
Informasi Kesehatan Nasional). Winarto, W., Wijayanti, M. T., &

Academia.edu. Ummahati, L. (2020). Inovasi


Pelayanan Kesehatan Berbasis
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Elektronik Melalui Sistem Informasi
(2007). Kebijakan dan Strategi
Kesehatan Nasional Online dan
Pengembangan Sistem Informasi
Primary Care BPJS di Dinas
Kesehatan Nasional (SIKNAS).
Kesehatan Kota Malang. Prosiding
Jakarta: Badan Litbangkes -
Simposium Nasional (pp. 493-511).
Kementrian Kesehatan RI.
Malang: Universitas Muhammadiyah

Pratiwi, P. S. (2014). Evaluasi Penerapan Malang.

Sistem Informasi Kesehatan


Integrasi Puskesmas. Prosiding
Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Universitas Budi Luhur (pp. 92-99).
Jakarta: enmiBL.

Anda mungkin juga menyukai