Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“FILOSOFI SEORANG BIDAN”

DI SUSUN OLEH:

NAMA : FADHILA AULIA

NIM : 1910106086

PRODI : S1 PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU

DOSEN PEMBIMBING : BU MENIK SRI DARYANTI S. ST.,M.Kes

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “FILOSOFI SEORANG
BIDAN” Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi Kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, amin .

Yogyakarta, 13 January 2020

Fadhila Aulia

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………3

BAB 1

PENDAHULUAN…………………………………………………………………….4

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………..4

B. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………….4

C. TUJUAN………………..………………………………………………………….4

BAB 2

PEMBAHASAN………………………………………………………………………5

A. PENGERTIAN FALSAFAH/FILOSOFI…………………………….....................5

B. FALSAFAH/FILOSOFI KEBIDANAN………………………….………………..6

C. PENGERTIAN BIDAN…………………………………………………….……..9

D. PELAYANAN KEBIDANAN…………………………………………………...12

E. RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN…………………………………..13

BAB 3

PENUTUP………………………………………………………………………….16

A. KESIMPULAN…………………………………………………………………16

B. SARAN…………………………………………………………………………16

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………17

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bidan Seseorang yang telah menyelesaikan program Pendidikan Bidan yang


diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan
praktik kebidanan di negeri itu. Dia harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan
memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan
dan masa pasca persalinan ( post partum period ), memimpin persalinan atas
tanggung jawanya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini
termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan
mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat
pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya.Dia mempunyai tugas penting dalam
konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga
termasuk keluarga dan komunitasnya.Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal,
dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluas ke daerah tertentu dari
ginekologi, keluarga berencana dan asuhan anak. Dia bisa berpraktik di rumah sakit,
klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi filosofi kebidanan?


2. Apa definisi kebidanan?
3. Apa saja falsafah kebidanan?
4. Bagaimana pelayanan kebidanan?
5. Bagaimana asuhan kebidanan?

C. TUJUAN

Untuk menambah pengetahuan serta dapat mengenal dan memahami


lebih dalam tentang filosofi dan pengertian bidan yaitu meliputi falsafah kebidanan,
definisi bidan, pelayanan bidan dan asuhan kebidanan.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FALSAFAH/FILOSOFI

Filosofi secara umum adalah ilmu yang mengkaji tentang akal budi
mengenai hakikat yang ada. Filosofi Kebidanan adalah keyakinan atau pandangan
hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka pikir dalam memberikan asuhan
kebidanan.

Falsafah atau filsafat berasal dari bahasa Arab yaitu “falsafa”


(timbangan) yang dapat diartikan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya (Harun Nasution,
1979). Menurut bahasa Yunani “philosophy“ berasal dari dua kata yaitu philos (cinta)
atau philia(persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (hikmah, kebijkasanaan,
pengetahuan, pengalaman praktis, intelegensi).

Menurut pendapat dari para ahli :

 Filosofi/Falsafah adalah disiplin ilmu yang mempelajari mengenai


penyelidikan dan postulat yang nyata (chin dan Kramer, 1991)
 Filosofi/Falsafah adalah pendekataan berpikir tentang kenyataan meliputi
tradisi agama, marksisme, eksistensialisme, dan fenomena yang berhubungan
dengan kesehatan masyarakat (pearson dan Vaughan,1986:Rhodes,1988).
 Filosofi /Falsafah adalah ungkapan seseorang tentang nilai,sikap,dan
kepercayaan meskipun pada waktu yang lain ungkapan tersebut merupakan
kepercayaan kelompok yang lebih sering disebut idiologi ( Moya
Davis,1993).
 Filosofi adalah disiplin ilmu yang difokuskan pada pancarian dasar-dasar dan
penjelasan yang nyata (Chinn & Krammer, 1991:17).
 Filosofi adalah pendekatan berpikir tentang kenyataan meliputi tradisi, agama,
marxime, existentialisme dan fenomena yang berhubungan dengan kesehatan
masyarakat (Person dan Vaughan, 1998).
 Filosofi adalah adalah ungkapan seseorang tentang nilai, sikap dan
kepercayaan meskipun pada waktu yang lain ungkapan tersebut merupakan

5
kepercayaan kelompok yang lebih sering disebut ideologi (Moya Davis,
1993).
 Filsafat secara keseluruhan dapat diartikan “cinta kebijaksanaan atau
kebenaran.”

Jadi filosofi diartikan sebagai ilmu tentang sesuatu disekitar kita dan apa
penyebabnya. Anggapan tentang filosofi:

a. Elit : Hanya untuk golongan tertentu, bukan untuk konsumsi umum.


b. Sulit : Beberapa aspek dari filosofi sering dianggap sulit, kompleks dan
berbelit-belit.
c. Obscure : Dianggap sebagai hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan
kehidupan Sehari-hari.
d. Abstrak (tidak jelas) : Filosofi mencoba membangkitkan tingkat pengertian
pada hal tertentu yang dapat dihindari. Bagaimana fakta bahwa banyak
filosofi adalah abstrak tetapi tidak berarti bahwa hal tersebut tidak ada
penerapan yang nyata.

B. FALSAFAH/FILOSOFI KEBIDANAN

Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi


bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Falsafah Kebidanan tersebut adalah:

1. Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam undang-undang maupun


peraturan pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu tenaga
pelayanan kesehatan professional dan secara internasional diakui oleh ICM,
FIGO dan WHO.
2. Tugas, tanggung jawab dan kewenangan profesi bidan yang telah diatur
dalam beberapa peraturan maupun keputusan menteri kesehatan ditujukan
dalam rangka membantu program pemerintah bidang kesehatan khususnya
ikut dalam rangka menurunkan AKI, AKP, KIA, Pelayanan ibu hamil,
melahirkan, nifas yang aman, pelayanan Keluarga Berencana (KB),
pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan reproduksi
lainnya.
3. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia

6
dan perbedaan budaya. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib
sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek
pemeliharaan kesehatannya.
4. Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan dan menopause
adalah proses fisiologi dan hanya sebagian kecil yang membutuhkan
intervensi medic.
5. Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila
tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.
6. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap
wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat
pelayanan yang berkualitas.
7. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga
yang membutuhkan persiapan mulai anak menginjak masa remaja.
8. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan
dan pelayanan kesehatan.
9. Intervensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat.
10. Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah
dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan yang
professional dan interaksi social serta asas penelitian dan pengembangan
yang dapat melandasi manajemen secara terpadu.
11. Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan kepribadian
berlangsung sepanjang hidup manusia perlu dikembangkan dan diupayakan
untuk berbagai strata masyarakat.

Kebidanan (midwifery) merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa


berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan
meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu perilaku, ilmu sosial budaya, ilmu
kesehatan masyarakat dan ilmu manajemen untuk dapat memberikan pelayanan
kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir.

Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan


panduan dalam memberikan asuhan. Keyakinan tersebut meliputi :

1. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan. Hamil dan bersalin


merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit.

7
2. Keyakinan tentang Perempuan. Setiap perempuan adalah pribadi yang unik
mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masing-masing. Oleh sebab itu
perempuan harus berpartisipasi aktif dalam stiap asuhan yang diterimanya.
3. Keyakinan fungsi Profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan
adalah mengupayakan kesejahteraan ibu & bayinya, proses fisiologis harus
dihargai, didukung dan dipertahankan. Bila timbul penyulit, dapat
menggunakan teknologi tepat guna dan rujukan yang efektif, untuk
memastikan kesejahteraan perempuan & janin/bayinya.
4. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan.
Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang
kesehatan diri dan keluarganya melalui komunikasi, informasi, dan edukasi
(KIE) dan konseling. Pengambila keputusan merupakan tanggung jawab
bersama antara perempuan, keluarga & pemberi asuhan.
5. Keyakinan tentang tujuan Asuhan. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk
menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan
kebidanan berfokus pada: pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat
holistik, diberikan dg cara yang kreatif & fleksibel, suportif, peduli;
bimbingan, monitor dan pendidikan berpusat pada perempuan; asuhan
berkesinambungan, sesuai keinginan & tidak otoriter serta menghormati
pilihan perempuan
6. Keyakinan ttg Kolaborasi dan Kemitraan. Praktik kebidanan dilakukan
dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman
holistik terhadap perempuan, sebagai satu kesatuan fisik, psikis, emosional,
social, budaya, spiritual serta pengalaman reproduksinya. Bidan memiliki
otonomi penuh dalam praktiknya yang berkolaborasi dengan tim kesehatan
lainnya.
7. Sebagai Profesi bidan mempunyai pandangan hidup Pancasila, seorang
bidan menganut filosofis yang mempunyai keyakinan didalam dirinya
bahwa semua manusia adalah mahluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual
yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak
ada individu yang sama.
8. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan
perbedaan kebudayaan. Setiap individu berhak menentukan nasib sendiri
dan mendapatkan informasi yang cukup dan untuk berperan disegala aspek
pemeliharaan kesehatannya.

8
9. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap
wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat
pelayanan yang berkualitas.
10. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga,
yang membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa masa remaja.
Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah/daerah membentuk
masyarakat kumpulan dan masyarakat Indonesia terhimpun didalam satu
kesatuan bangsa Indonesia. Manusia terbentuk karena adanya interaksi
antara manusia dan budaya dalam lingkungan yang bersifat dinamis
mempunyai tujuan dan nilai-nilai yang terorganisir.

C. PENGERTIAN BIDAN

Bidan adalah sebutan bagi orang yang belajar di sekolah khusus untuk
menolong perempuan saatmelahirkan.Bidan dalam bahasa Inggris berasal dari kata
MIDWIFE yang artinya “Pendamping Wanita”, sedangkan dalam bahasa Sanksekerta
“Wirdhan” yang artinya “Wanita Bijaksana”.Bidan merupakan profesi yang diakui
secara nasional maupun internasional dengan sejumlah praktisi di seluruh dunia.

1. Menurut International Confederation of Midwives (ICM)

Pengertian bidan dan bidang praktikya secara internasional telah diakui oleh ICM
tahun 1972 danFederation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO) tahun
1973, World Health Organisation (WHO) dan badan lainnya. Pada pertemuan dewan
di Kobe tahun 1980, ICM menyempurnakan definisi tersebut yang telah di sahkan
oleh FIGO (1991) dan WHO (1992). Secara lengkap pengertian bidan adalah sebagai
berikut:

Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan Program Pendidikan Bidan yang
diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan
praktik kebidanan di negeri itu.Dia harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan
memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama mada hamil, persalinan
dan masa pasca persalinan (post partum periode), memimpin persalinan atas tanggung
jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak.Asuhan ini termasuk
tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan
mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat

9
pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya.Dia mempunyai tugas penting dalam
konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga
termasuk keluarga dan komunitasnya.Pekerjaan ini termasuk pendidikan antenatal,
persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluar ke daerah tertentu dari ginekologi,
keluarga berencana dan asuhan anak.Dia bisa berpraktik di rumah sakit, klinik, unit
kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat pelayanan lainnya.

Definisi tersebut secara berkala di review dalam pertemuan internasional yaitu


Kongres ICM. Definisi terakhir disusun melalui kongres ICM ke 27 pada bulan Juli
tahun 2005 di Brisbane Australia ditetapkan sebagai berikut:

Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui
di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk
didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik
bidan.

Dari pernyataan di atas, esensi definisi bidan adalah:

a) Pendidikan formal kebidanan = menyelesaikan program pendidikan bidan


yang diakui oleh negara.
b) Registrasi, lisensi dan legislasi = memperoleh kualifikasi dan diberi izin
untuk menjalankan praktik kebidanan di negeri itu.
c) Kemitraan = mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan
pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya.
d) Lingkup asuhan = memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri
serta asuhan pada bayi baru lahit serta anak. Asuhan ini termasuk tindakan
pencegahan, deteksi kondisi abnormal ibu dan anak, usaha mendapatkan
bantuan medik dan melaksanakan tindakan kedaruratan di mana tidak ada
tenaga medis.
e) Tugas penting
f) Ø Pendidikan kesehatan dan konseling utnuk ibu (hamil, bersalin, nifas
BBL), keluarga dan masyarakat.
g) Ø Pendidikan antenatal dan persiapan sebagai orang tua.
h) Ø Memperluas arena dari kesehatan reproduksi perempuan, KB dan asuhan
anak.
i) Tempat bekerja: rumah, masyarakat, klinik umum/ bersalin, rumah sakit dan
pusat kesehatan lainnya (ICM 2002, Vienna).

10
2. Menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui
pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta
memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.

3. Menurut Undang-undang

A. KepPres No 23 tahun 1994 Pasal 1 butir 1 tentang pengangkatan bidan


sebagai pegawai tidak tetap berbunyi: “Bidan adalah seseorang yang telah
mengikuti Program Pendidikan Bidan dan telah lulus ujian sesuai dengan
persyaratan yang berlaku”.
B. KepMenKes No 822/MenKes/SK/IX/1993 pasal 1 butir 1 tentang
penyelenggaraan Program Pendidikan Bidan berbunyi: “Bidan adalah
seseorang yang telah mengikuti dan lulus Program Pendidikan Bidan sesuai
dengan persyaratan yang berlaku”.
C. Lampiran KepMenKes No 871/MenKes/SK/VIII/1994 tentang petunjuk
teknis pelaksanaan pengangkatan bidan sebagai pegawai tidak tetap, pada
pendahuluan butir c dan pengertian organisasi: “Bidan adalah seseorang yang
telah mengikuti dan lulus Program Pendidikan Bidan dan telah lulus ujian
sesuai dengan persyaratan yang berlaku”.
D. PerMenKes No 572/MenKes/Per/VI/1996 pasal 1 ayat 1 tentang registrasi
dan praktek bidan yang berbunyi: “Bidan adalah seseorang wanita yang telah
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah
dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku”.
E. KepMenKes RI No.900/MenKes/SK/2000 tentang registrasi dan praktek
bidan, pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi: “Bidan adalah seseorang wanita
yang telah mengikuti dan lulus program pendidikan bidan dan telah lulus
ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku”.

Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui oleh
negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi ijin untuk menjalankan praktek
kebidanan di negeri itu yang mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan
nasehat yang dibutuhkan wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca

11
persalinan, memimpin persalinan atas tanggng jawabnya sendiri serta pada asuhan
pada bayi baru lahir dan anak.

Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang
bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat
selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas
tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi.
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang
sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.

Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak
hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat.Kegiatan ini
harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat
meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan
asuhan anak.Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah,
masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.

D. PELAYANAN KEBIDANAN

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,


yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya
keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan
oleh bidan sesuia kewenangan yang diberikan dengan maksud meningkatkan
kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualiatas, bahagia
dan sejahtera.

Klarifikasi pelayanan kebidanan:

a. Layanan Kebidanan Primer


Merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dan sepenuhnya
menjadi tanggung jawab bidan.
b. Layanan Kebidanan Kolaborasi
Merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan tanggung
jawab bersama semua pemberi pelayanan yang terlibat (mis : bidan, dokter
atau tenaga kesehatan yang professional lainnya). Bidan menuoakan anggota
tim.
c. Layanan Kebidanan Rujukan

12
Merupakan asuhan kebidanan yang dilakukan dengan menyerahkan
tanggung jawab kepada dokter, ahli dan / atau tenaga kesehatan professional
lainnya untuk mengatasi masalah kesehatan klien di luar kewenangan bidan
dalam rangka menjamin kesejahteraan ibu dan anaknya.

Contoh: Pelayanan yang dilakukan bidan ketika menerima rujukan dari dukun,
layanan rujukan bidan ke tempat fasilitas pelayanan kesehatan secar horizontal atau
vertical atau ke profesi kesehatan yang lain.

E. RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN

a. Pengertian

Ruang Lingkup Praktik Kebidanan adalah batasan dari kewenangan bidan dalam
menjalankan praktikan yang berkaitan dengan upaya pelayanan kebidanan dan jenis
pelayanan kebidanan.

Praktek Kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan


pelayanan terhadap terhadap klien dengan pendekatan manajemen
kebidanan.Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan
dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis.

Meliputi : Asuhan mandiri / otonomi pada anak wanita, remaja putri dan
wanita dewasa sebelum dan selama kehamilan dan selanjutnya.

§ Definisi secara umum : Ruang Lingkup Praktek Kebidanan dapat diartikan


sebagai luas area praktek dari suatu profesi.
§ Definisi secara khusus : Ruang Lingkup Praktek Kebidanan digunakan
untuk menentukan apa yang boleh/tidak boleh dilakukan oleh seorang bidan.
§ Ruang Lingkup Praktek Kebidanan menurut ICM dan IBI

13
Ruang Lingkup Praktek Kebidanan meliputi asuhan :

a. Asuhan mandiri (otonomi) pada anak perempuan, remaja putri dan wanita
dewasa sebelum, selama kehamilan dan selanjutnya.
b. Bidan menolong persalinan atas tanggung jawab sendiri dan merawat BBL.
c. Pengawasan pada kesmas di posyandu (tindak pencegahan), penyuluhan dan
pendidikan kesehatan pada ibu, keluarga dan masyarakat termasuk:
(persiapan menjadi orang tua, menentukan KB, mendeteksi kondisi
abnormal pada ibu dan bayi).
d. Konsultasi dan rujukan.
e. Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat
tidak ada pertolongan medis.

b. Sasaran Asuhan Kebidanan

o Anak-anak perempuan

o Remaja putri

o WUS (wanita usia subur)

o Wanita hamil

o Ibu Bersalin

o Ibu nifas & menyusui

o Bayi baru lahir (BBL)

o Bayi& Balita

o Keluarga, Kelompok & masyarakat

o Ibu / wanita dg gang sitem reproduksi

c. Kerangka Kerja dalam Pelayanan

1) KEPMENKES RI No 900/MENKES/SK/II/2002

14
2) Standar Pelayanan Kebidanan

3) Kode Etik Profesi Bidan

4) Kepmenkes No 369/Menkes/SK/III/2007

Lingkup Praktek Kebidanan meliputi Pemberian Asuhan pada :

Bayi baru lahir (BBL), bayi, balita, anak perempuan, remaja putri, wanita
pranikah, wanita selama masa hamil, bersalin dan nifas, wanita pada masa interval
dan wanita menopause.

15
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kami ambil yaitu :

Bidan adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan
yang telah di akui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang telah
berlaku, dicatat (registrasi), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktik. Falsafat
kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam memberikan
pelayalanan kebidanan.Sementara falsafah sendiri yaitu keyakinan atau pandangan
hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka berpikir dalam memberikan asuhan
kebidanan.Tujuan dari asuhan kebidanan adalah menjamin kepuasan dan keselamatan
ibu dan bayinya sepanjang siklus reproduksi, mewujudkan keluarga bahagia dan
berkualitas melalui pemberdayaan perempuan dan keluarganya dengan
menumbuhkan rasa percaya diri.

B. SARAN

Dengan adanya filosofi, filsafat dan asuhan kebidanan. Bidan dalam ruang lingkup
masyarakat bisa menerapkannya, dan selalu berpendoman pada apa yang sudah
diterapkan dalam dirinya.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Konsep kebidanan.Th endang purwoasuti, SPD, APP

2. http://kaniafauzialestari.blogspot.co.id/2014/11/makalah-pkn-pengertian-
filosofi-dan.html.16.50.02-oktober-2016

3. http://bidanherlin.blogspot.co.id/2013/03/konsep-kebidanan.html.17.18.02-
oktober-2016

4. http://dreamersofmidwivery.blogspot.com/2016/10/makalah-filosofi-
kebidanan.html.21.23.16-OKTOBER-2019

5. http://umyulianti.blogspot.com/2015/04/makalah-sejarah-dan-filosofi-
kebidanan.html.21.53.16-OKTOBER-2019

17

Anda mungkin juga menyukai