Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK AKTIF

( Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Budaya Nasional Indonesia )

Dosen pengampu :

Anton

DISUSUN OLEH :

Kelompok : 3

Dina Yulistiya 2111100039

Fitri Anisa Cahyani esk 2111100212

H. Rima Denisa 2111100214

Tami Yuliana 2111100131

Tania Fetri aAnjani 2111100132

Witri Leviana 2111100146

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan
Budaya Nasional Indonesia. Makalah ini membahas mengenai manusia sebagai
makhluk aktif. Kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada bapak dosen atas
segala arahan dan bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan
utamanya kepada  penulis sendiri. Penulis menyadari, bahwa masih banyak
kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan
kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.

Bandar lampung, 10 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................3


A. Manusia sebagai Makhluk Berpikir ............................................................3
B. Manusia sebagai Makhluk Pencipta............................................................3
C. Manusia sebagai Makhluk Pemberi Arti
D. Manusia sebagai Makhluk Bermasyarakat
E. Manusia sebagai Makhluk Berbicara
F. Manusia sebagai Makhluk Berusaha
G. Manusia sebagai Makhluk Berkepercayaan
H. Manusia sebagai Makhluk Sempurna
I. Manusia sebagai Makhluk Pencipta Budaya
J. Manusia sebagai Makhluk Pencinta Seni

BAB III PENUTUP...........................................................................................10


Kesimpulan.........................................................................................................10
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang yang paling sempurna,
eksistensinya ditentukan secara mutlak oleh sang Pencipta, tersusun atas
kesatuan jiwa, dan raga, serta eksis sebagai individu yang memasyarakat.
Manusia sebagai makhluk yang lemah yang tidak dapat berbuat apa-apa
terhadap Sang pencipta, kecuali pasrah. Segala potensi alam ciptaan Tuhan
oleh manusia perlu diolah agar lebih bisa memberikan pemenuhan
kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan manusia, tanpa potensi alam
manusia tidak dapat eksis. Secara sederhana manusia dapat dikatakan
sebagai makhluk Tuhan yang unik yang bermukim di bumi yang memiliki
karakteristik tersendiri yang membedakan dirinya dengan makhluk lain
yang berada di dunia. Keunikan manusia dari makhluk lain adalah bahwa
manusia mempunyai akal fikir dan nafsu sementara Malaikat hanya
memiliki akal fikir tidak memiliki nafsu, sebaliknya hewan hanya semata
memiliki nafsu tanpa dilengkapi dengan akal, karenanya kehidupan hewan
atau binatang hanya berdasarkan naluri dan insting untuk memenuhi
kebutuhan agar dapat hidup dan berkembang biak semata. Dengan kata
lain dapat disebutkan bahwa manusia memiliki kelebihan dari makhluk
lain, kelebihan itu ada pada potensi-potensi daya psikhisnya yaitu akal
fikir, rasa, dan karsa.
Dengan demikian keunikan (kelebihan) yang ada pada manusia dapat
dikatakan bahwa, sebagai mahkluk yang berpikir, memiliki jiwa, raga, rasa
dan karsa manusia senantiasa dihadapkan dengan dunia nyata yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Manusia memiliki pengetahuan yang dapat mencakup berbagai macam
informasi dan memiliki pandangan yang luas, sedangkan hewan hanya
dibekali pengetahuan yang dangkal.

1
2. Pengetahuan manusia dari sisi eksternal menuju sisi realitas internal
dan tidak terbatas, sementara hewan pengetahuannya bersifat
parsialjkhusus, tidak universal dan tidak umum serta regional (terbatas
hanya dalam wilayah tertentu).
3. Manusia dapat mengetahui sejarah asal mulanya dan manusia dapat
menyusun apa yang akan menjadi masa depannya, namun hewan
pengetahuannya hanya terbatas pada saat ini saja, karena itu hewan
tidak bisa berpikir ten tang masa depannya.
4. Manusia memiliki sifat idealis dengan cita-cita dan pemikirannya,
sementara hewan tingkat keinginannya dan hasrat yang dimiliki terbata

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Berpikir ?
2. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Pencipta ?
3. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Pemberi Arti ?
4. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Bermasyarakat ?
5. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Berbicara ?
6. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Berusaha ?
7. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Berkepercayaan ?
8. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Sempurna ?
9. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Pencipta Budaya ?
10. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Pencinta Seni ?

C. Tujuan
1. Mejelaskan Manusia sebagai Makhluk Berpikir, Makhluk Pencipta
2. Mejelaskan Manusia sebagai Makhluk Pemberi Arti
3. Mejelaskan Manusia sebagai Makhluk Bermasyarakat
4. Mejelaskan Manusia sebagai Makhluk Berbicara, Berusaha,serta
Berkepercayaan dan makhluk sempurna
5. Menjelaskan Manusia sebagai Makhluk Pencipta Budaya dan Seni

2
BAB I

PEMBAHASAN

A. Manusia sebagai Makhluk Berpikir


Manusia sebagai makhluk berpikir (homo sapiens) tampak sejak awal
kehidupan manusia. Pada masa itu, kehidupan manusia sangat sederhana.
Manusia melakukan kegiatan sesuai dengan perkembagan pola pikir pada
masa itu. Namun, jika dilihat perubahan kehidupan manusia pada periode
berikutnya sangat jauh berbeda. Oleh karena itu. manusia dapat
disimpulkan sebagai makhluk berpikir. Manusia berbeda dengan makhluk
hidup lainnya, karena manusia mempunyai pola pikir dan kemauan yang
kuat. Dengan pola pikir dan kemauan yang kuat, manusia dapat menjadi
makhluk yang memiliki kemampuan lebih daripada makhluk lainnya.
Manusia memiliki keingintahuan dan ingin memperoleh pengetahuan
tentang sesuatu dan juga memiliki kecenderungan untuk lebih ingin tahu.
Kekuatan proses berpikir manusia tersebut timbul karena manusia
selalu berpikir sistematis, seperti dikemukakan Dewey (1993) proses
berpikir manusia normal pada dasarnya melalui urutan-urutan seperti
berikut:
a. Manusia Selalu Ada Masalah Dalam kehidupan manusia selalu ada
masalah, sehingga masalah tersebut selalu identik dengan kehidupan.
Artinya apabila manusia masih hidup akan selatu berhadapan dengan
masalah. Oleh karena itu, manusia selalu berpikir untuk mengatasi
masalah yang datang silih berganti, selesai masalah yang pertama
datang masalah kedua.
b. Manusia Selalu Membuat Definisi tentang Masalah Manusia selalu
membuat definisi tentang masalah karena manusia selalu ingin mencari
kebenaran. Dengan mengetahui definisi masalah akan memudahkan
untuk mencari solusi atau jalan keluar tentang masalah yang terjadi.
Akhirnya masalah demi masalah dapat diatasi dengan cara berpikir.

3
c. Manusia Selalu Mencari Referensi Manusia yang berhadapan dengan
masalah, manusia selalu berpikir untuk menyelesaikannya. Berpikir
dengan cara menganalisis dan membandingkan, bahkan bisa membuat
hepotesis (anggapan sementara) serta mereka sambil mencari teori
untuk pembenarannya. Semua hal tersebut ten karcna manusia selalu
berpikir.
d. Manusia Memiliki Logika dan Rasional
Setiap masalah yang dihadapi manusia, manusia selalu, berusaha untuk
menyelesaikanya. Dalam penyelesaiannya, manusia selalu
menopangkan pikiran kepada logika (masuk akal) dan rasional (wajar).
Hal ini dilakukan manusia, kareng manusia memiliki kemampuan
berpikir. Manusia
e. Selalu Mengandalkan Bukti
Setiap manusia menyelesaikan masalah selalu dihadapkan kepada
bukti-bukti, sehingga apa yang diputuskan oleh manusia juga selalu
mendekati kebenaran (kebenaran sejati hanya milik Tuhan) dan
memenuhi kebutuhan manusia sendiri. Hal ini juga membuktikan
manusia adalah makhluk berpikir.
f. Manusia Selalu menguatkan Bukti
Satu bukti yang ditemukan manusia, manusia akan selalu mencari
bukti-bukti atau keterangan baru untuk menguatkan semua masalah
yang disimpulkan. Ini juga satu bukti bahwa manusia selalu mencari
kebenaran dengan menggunakan pola pikir yang luar biasa. Bahkan
tidak ada satu pun hasil prediksi (ciptaan kedua) terlepas dari kekuatan
akal pikiran manusia,

B. Manusia sebagai Makhluk Pencipta


Manusia sebagai makhluk pencipta (homo fube/). Pencipta ada dua
macam. Pertama, Maha Pencipta adalah Tuhan. Tuhan menciptakan
sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Misalnya, Tuhan menciptakan langit
dan bumi beserta isinya dari tidak ada menjadi ada. Oleh karena itu, Tuhan

4
diyakini sebagai pencipta pertama. Kedua, pencipta kedua adalah manusia.
Pencipta kedua mencipta dari yang ada menjadi ada membuat (dalam
bentuk lain). Misalnya, manusia menciptakan meja (ciptaan kedua) dari
Ciptaan pertama (kayu).
Selanjutnya ada lagi pencipta tambahan. Pencipta tambahan adalah
mencipta dari ciptaan kedua. Mislanya, pencipta tambahan mencipta mal
tiang dari pipa, mencipta kaki meja dari pipa, dan mencipta gambar dari
pipa. Padahal pipa diciptakan pencipta kedua dari ciptaan pertama untuk
saluran air. Begini juga seterusnya penciptaan tambahan ini tidak akan
terbatas Manusia sebagai makhluk pencipta, berusaha terus menciptakan
barang-barang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia
akan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Manusia sebagai
pencipta kedua, telah memciptakan berbagai keperluan kehidupan manusia
di muka bumi. Manusis menciptakan sistem bahasa, sistem teknologi,
sistem mata pencarian, sistem organisasi sosial, sistem pengetahuan,
sistem kesenian, dan sistem religi. Jadi, semua budaya yang ada pada saat
ini merupakan hasil ciptaan manusia.

C. Manusia sebagai MakhlukPemberi Arti


Manusia sebagai makhluk pemberi arti (homo signifikan) terhadap
semua zat yang ada di jagat raya ini. Pada mulanya, dunia ini terdiri dari
hamparan yang luas dan setelah itu terjelma manusia (menurut teori
agama) dan muncul manusia (menurut Teori Charles Darwin)
memanfaatkan alam sebagai fasilitas. Pemanfaatan secara sederhana
(tradisional) sampai pemanfaatan secara kompleks (modern) terjadi karena
kemampuan manusia untuk memberi arti terhadap diri dan lingkungannya.
Hal ini juga sesuai dengan ajaran Tuhan. Tuhan tidak akan menciptakan
sesuatu tanpa ada makna atau arti. Misalnya, Tuhan menciptakan hujan,
untuk menumbuhkan tanam-tanaman, Tuhan menciptakan bakteri untuk
mengurai (membuat busuk) tumpukan sampah, Tuhan menciptakan
tumbuh-tumbuhan, buah, dan daunnya dapat dimakan oleh makhluk hidup.

5
Namun demikian, ada beberapa benda ciptaan tuhan sampai saat ini belum
dapat diungkapkan manusia manfaat yang terkandung di dalamnya.
Manfaat-manfaat diatas ala mini akan semakin diketahui oleh manusia.
Karena manusia selalu memberi arti terhadap benda-benda yang ada
dialam semesta.

D. Manusia sebagai Makhluk Bermasyarakat


Manusia sebagai makhluk bermasyarakat (homo sosius). Manusia
merupakan makhluk sosial yang hidup bermasyarakat. Manusia tidak
dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Jadi, manusia lain sebagai teman
sekaligus sebagai lawan. Manusia yang satu merupakan teman bagi
manusia yang lainnya. Hal ini terbukti bahwa manusia tidak dapat hidup
sendiri, tanpa bantuan orang lain. Manusia yang satu sangat tergantung
kepada manusia lainnya. Tanpa orang lain manusia tidak dapat
melanjutkan kehidupan. Di samping manusia sebagai teman, juga manusia
berfungsi sebagai lawan. Manusia yang berprestasi harus melampaui atau
mengalahkan prestasi manusia lainnya. Dalam hal ini manusia diartikan
sebagai lawan pada saat ingin menonjolkan prestasi. Dalam memperoleh
prestasi harus menggunakan cara-cara positif, misalnya meningkatkan
kemampuan sesuai dengan bidang yang ingin dicapai. Persaingan secara
negatif harus dihindari. Misalnya, melemahkan lawan dengan bermacam-
macam cara yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat tertentu.

E. Manusia sebagai Makhluk Berbicara


Manusia sebagai makhluk berbicara (homo languens). Di antara sekian
banyak makhluk hidup di dunia, manusia dianggap makhluk hidup
tertinggi martabatnya. Hanya manusia yang mempunyai bahasa dengan
kecakapan berbahasa. Kebudayaan manusia berkembang dan dapat
diwariskan karena peranan bahasa. Aspek bahasa yang terpenting adalah
berbicara. Keterampilan berbicara adalah kemampuan seseorang untuk

6
mengungkapkan pikiran secara lansung atau tidak langsung. Berbicara
secara langsung adalah pembicara berhadapan langsung dengan
pendengarnya, sedangkan berbicara tidak langsung pembicara tidak
berhadapan langsung dengan pendengarnya, misalnya siaran radio atau
televisi.
Berbicara bertujuan untuk mengungkapkan pikiran, sehingga orang
lain memahami apa yang diinginkan atau dikehendaki. Hal ini perlu karena
manusia sebagai makhluk sosial selalu harus berhubungan dengan orang
lain. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh
karena itu, manusia berbicara untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan kemauan dari sesorang kepada orang lain. Untuk keperluan manusia
berbicara ada perangkat huruf (abjad) a sampai dengan z, angka 0-9, dan
ditambah simbol dan lambang. Dengan perangkat yang tersebut, manusia
dapat mengungkapkan apa saja yang ia inginkan.

7
BAB III

A. KESIMPULAN

B. SARAN

8
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai