Dosen pengampu :
Anton
DISUSUN OLEH :
Kelompok : 3
Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan
Budaya Nasional Indonesia. Makalah ini membahas mengenai manusia sebagai
makhluk aktif. Kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada bapak dosen atas
segala arahan dan bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan
utamanya kepada penulis sendiri. Penulis menyadari, bahwa masih banyak
kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan
kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang yang paling sempurna,
eksistensinya ditentukan secara mutlak oleh sang Pencipta, tersusun atas
kesatuan jiwa, dan raga, serta eksis sebagai individu yang memasyarakat.
Manusia sebagai makhluk yang lemah yang tidak dapat berbuat apa-apa
terhadap Sang pencipta, kecuali pasrah. Segala potensi alam ciptaan Tuhan
oleh manusia perlu diolah agar lebih bisa memberikan pemenuhan
kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan manusia, tanpa potensi alam
manusia tidak dapat eksis. Secara sederhana manusia dapat dikatakan
sebagai makhluk Tuhan yang unik yang bermukim di bumi yang memiliki
karakteristik tersendiri yang membedakan dirinya dengan makhluk lain
yang berada di dunia. Keunikan manusia dari makhluk lain adalah bahwa
manusia mempunyai akal fikir dan nafsu sementara Malaikat hanya
memiliki akal fikir tidak memiliki nafsu, sebaliknya hewan hanya semata
memiliki nafsu tanpa dilengkapi dengan akal, karenanya kehidupan hewan
atau binatang hanya berdasarkan naluri dan insting untuk memenuhi
kebutuhan agar dapat hidup dan berkembang biak semata. Dengan kata
lain dapat disebutkan bahwa manusia memiliki kelebihan dari makhluk
lain, kelebihan itu ada pada potensi-potensi daya psikhisnya yaitu akal
fikir, rasa, dan karsa.
Dengan demikian keunikan (kelebihan) yang ada pada manusia dapat
dikatakan bahwa, sebagai mahkluk yang berpikir, memiliki jiwa, raga, rasa
dan karsa manusia senantiasa dihadapkan dengan dunia nyata yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Manusia memiliki pengetahuan yang dapat mencakup berbagai macam
informasi dan memiliki pandangan yang luas, sedangkan hewan hanya
dibekali pengetahuan yang dangkal.
1
2. Pengetahuan manusia dari sisi eksternal menuju sisi realitas internal
dan tidak terbatas, sementara hewan pengetahuannya bersifat
parsialjkhusus, tidak universal dan tidak umum serta regional (terbatas
hanya dalam wilayah tertentu).
3. Manusia dapat mengetahui sejarah asal mulanya dan manusia dapat
menyusun apa yang akan menjadi masa depannya, namun hewan
pengetahuannya hanya terbatas pada saat ini saja, karena itu hewan
tidak bisa berpikir ten tang masa depannya.
4. Manusia memiliki sifat idealis dengan cita-cita dan pemikirannya,
sementara hewan tingkat keinginannya dan hasrat yang dimiliki terbata
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Berpikir ?
2. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Pencipta ?
3. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Pemberi Arti ?
4. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Bermasyarakat ?
5. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Berbicara ?
6. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Berusaha ?
7. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Berkepercayaan ?
8. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Sempurna ?
9. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Pencipta Budaya ?
10. Apa pengertian Manusia sebagai Makhluk Pencinta Seni ?
C. Tujuan
1. Mejelaskan Manusia sebagai Makhluk Berpikir, Makhluk Pencipta
2. Mejelaskan Manusia sebagai Makhluk Pemberi Arti
3. Mejelaskan Manusia sebagai Makhluk Bermasyarakat
4. Mejelaskan Manusia sebagai Makhluk Berbicara, Berusaha,serta
Berkepercayaan dan makhluk sempurna
5. Menjelaskan Manusia sebagai Makhluk Pencipta Budaya dan Seni
2
BAB I
PEMBAHASAN
3
c. Manusia Selalu Mencari Referensi Manusia yang berhadapan dengan
masalah, manusia selalu berpikir untuk menyelesaikannya. Berpikir
dengan cara menganalisis dan membandingkan, bahkan bisa membuat
hepotesis (anggapan sementara) serta mereka sambil mencari teori
untuk pembenarannya. Semua hal tersebut ten karcna manusia selalu
berpikir.
d. Manusia Memiliki Logika dan Rasional
Setiap masalah yang dihadapi manusia, manusia selalu, berusaha untuk
menyelesaikanya. Dalam penyelesaiannya, manusia selalu
menopangkan pikiran kepada logika (masuk akal) dan rasional (wajar).
Hal ini dilakukan manusia, kareng manusia memiliki kemampuan
berpikir. Manusia
e. Selalu Mengandalkan Bukti
Setiap manusia menyelesaikan masalah selalu dihadapkan kepada
bukti-bukti, sehingga apa yang diputuskan oleh manusia juga selalu
mendekati kebenaran (kebenaran sejati hanya milik Tuhan) dan
memenuhi kebutuhan manusia sendiri. Hal ini juga membuktikan
manusia adalah makhluk berpikir.
f. Manusia Selalu menguatkan Bukti
Satu bukti yang ditemukan manusia, manusia akan selalu mencari
bukti-bukti atau keterangan baru untuk menguatkan semua masalah
yang disimpulkan. Ini juga satu bukti bahwa manusia selalu mencari
kebenaran dengan menggunakan pola pikir yang luar biasa. Bahkan
tidak ada satu pun hasil prediksi (ciptaan kedua) terlepas dari kekuatan
akal pikiran manusia,
4
diyakini sebagai pencipta pertama. Kedua, pencipta kedua adalah manusia.
Pencipta kedua mencipta dari yang ada menjadi ada membuat (dalam
bentuk lain). Misalnya, manusia menciptakan meja (ciptaan kedua) dari
Ciptaan pertama (kayu).
Selanjutnya ada lagi pencipta tambahan. Pencipta tambahan adalah
mencipta dari ciptaan kedua. Mislanya, pencipta tambahan mencipta mal
tiang dari pipa, mencipta kaki meja dari pipa, dan mencipta gambar dari
pipa. Padahal pipa diciptakan pencipta kedua dari ciptaan pertama untuk
saluran air. Begini juga seterusnya penciptaan tambahan ini tidak akan
terbatas Manusia sebagai makhluk pencipta, berusaha terus menciptakan
barang-barang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia
akan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Manusia sebagai
pencipta kedua, telah memciptakan berbagai keperluan kehidupan manusia
di muka bumi. Manusis menciptakan sistem bahasa, sistem teknologi,
sistem mata pencarian, sistem organisasi sosial, sistem pengetahuan,
sistem kesenian, dan sistem religi. Jadi, semua budaya yang ada pada saat
ini merupakan hasil ciptaan manusia.
5
Namun demikian, ada beberapa benda ciptaan tuhan sampai saat ini belum
dapat diungkapkan manusia manfaat yang terkandung di dalamnya.
Manfaat-manfaat diatas ala mini akan semakin diketahui oleh manusia.
Karena manusia selalu memberi arti terhadap benda-benda yang ada
dialam semesta.
6
mengungkapkan pikiran secara lansung atau tidak langsung. Berbicara
secara langsung adalah pembicara berhadapan langsung dengan
pendengarnya, sedangkan berbicara tidak langsung pembicara tidak
berhadapan langsung dengan pendengarnya, misalnya siaran radio atau
televisi.
Berbicara bertujuan untuk mengungkapkan pikiran, sehingga orang
lain memahami apa yang diinginkan atau dikehendaki. Hal ini perlu karena
manusia sebagai makhluk sosial selalu harus berhubungan dengan orang
lain. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh
karena itu, manusia berbicara untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan kemauan dari sesorang kepada orang lain. Untuk keperluan manusia
berbicara ada perangkat huruf (abjad) a sampai dengan z, angka 0-9, dan
ditambah simbol dan lambang. Dengan perangkat yang tersebut, manusia
dapat mengungkapkan apa saja yang ia inginkan.
7
BAB III
A. KESIMPULAN
B. SARAN
8
DAFTAR PUSTAKA