Anda di halaman 1dari 19

MANUSIA SAINS TEKNOLOGI DAN SENI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya manusia telah diberi rahmat dan berkah oleh Allah SWT berupa akal
dan nafsu, akal dan nafsu inilah yang mendorong manusia untuk menciptakan sesuatu yang
dapat mewujudkan cita-cita atau penghargaannya. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut
manusia telah menciptakan sains, teknologi dan seni sebagai salah satu sarana sehingga sejak
saat itu kehidupan manusia mulai berubah. Selain itu sains, teknologi, dan seni juga telah
mempengaruhi peradapan manusia dalam kehidupannya terutama dalam bidang budaya.
Banyak sekali pengertian tentang manusia maupun penggolongannya. Manusia atau
orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani dan istilah kebudayaan atau
secara campuran.Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan
itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat
manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup
besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga
ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser
posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas
kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan
IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun
manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan
malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua
tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab
iptek hanya mampu menampilkan kenyataan.
Seiring dengan perkembangan sains, teknologi dan seni diharapkan dapat
memberikan pengaruh yang positif dan negatif terhadap bidang-bidang lain, khususnya
budaya yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Pemanfaatan kemajuan sains, teknologi,
dan seni secara baik haruslah diterapkan, sehingga dapat menjaga kelestarian budaya bangsa.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian manusia, sains, teknologi dan seni ?
2. Apa saja hakikat dan makna sains, teknologi dan seni bagi kehidupan manusia ?
3. Apakah dampak dari penyalah gunaan IPTEKS terhadap kehidupan manusia ?
4. Apa problematika IPTEKS di Indonesia ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian manusia, sains, teknologi dan seni
2. Mengetahui apa saja hakikat dan makna sains, teknologi dan seni bagi kehidupan manusia
3. Mengetahui dampak penyalah gunaan IPTEKS terhadap kehidupan manusia
4. Mengetahui problematika IPTEKS di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
1. Manusia
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna
dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lain. Dikatakan paling sempurna karena manusia
dibekali akal sekaligus nafsu. Meskipun manusia mempunyai nafsu tetapi yang paling
berperan adalah akal. Akal ini bertujuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk, akal juga sebagai alat untuk berfikir, berhitung, dan berkreasi sehingga kerja sama
antara keduanya sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk monopluralis yaitu makhluk yang terdapat banyak
keragaman dalam dirinya, tetapi keragaman tersebut hanya terdapat pada satu
jiwa. Keragaman-keragaman manusia sebagai makhluk monopluralis tersebut diantaranya:
a. Susunan kodrat
Susunan kodrat manusia adalah mempunyai dua dimensi yaitu:
(1) Jasmani
Sebagai bodi/badan atau rangka, yang terlihat oleh indera kita.
(2) Rohani
Ruh atau yang mengisi dan menjalankan badan tersebut. Di mana dalam dimensi rohani
manusia terdapat cipta, rasa, dan karsa.
b. Sifat kodrat
Secara sifat kodrat manusia yaitu sebagai berikut:
(1) Makhluk individu
Manusia dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia tercipta dengan
kepribadian, keunikan, serta kekurangan dan kelebihan masing-masing sehingga setiap
individu manusia berbeda-beda dan memiliki ciri khas masing-masing
(2) Makhluk sosial
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia tidak dapat hidup sendiri. Setiap
manusia saling membutuhkan untuk dapat melangsungkan hidupnya.
c. Kedudukan kodrat
Dalam kodratnya manusia memiliki kedudukan sebagai:
(1) Makhluk pribadi
Sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai hak dan kewajiban. Dalam menjalankan hak
dan kewajiban ini haruslah berlandaskan moral dan tanggung jawab sehingga dapat berjalan
seimbang sebagaimana mestinya.
(2) Makhluk Tuhan
Sebagai makhluk tuhan manusia memiliki kewajiban beribadah kepada Allah SWT serta
segala sesuatu tindakan manusia akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah. Selain
mempunyai hakekat hidup, manusia juga memiliki sifat-sifat, diantaranya yaitu:
(a) Sebagai makhluk yang berakal
(b) Sebagai makhluk yang berbahasa
(c) Sebagai makhluk yang beragama
Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas maka dalam diri manusia selalu mempunyai pola pikir,
pengharapan atau cita-cita serta kehendak untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik
dari dalam kehidupannya dengan cara menciptakan sesuatu.
2. Sains
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis,
dan bukan hanya kumpulan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan.
Menurut Medawar (1984) Sains(dari istilah Inggris Science) berasal dari kata: sienz,
cience, syence, scyence, scyense, scyens, scienc, sciens, scians. Kata dasar yang diambil dari
kata scientia yang berarti knowledge (ilmu). Tetapi, tidak semua ilmu itu boleh dianggap
sains. Yang dimaksud ilmu sains adalah: ilmu yang dapat diuji (hasil dari pengamatan yang
sesungguhnya) kebenarannya yang dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah
tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang
dipedomani tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah: “Ilmu yang teratur
(sistematik) yang dapat diuji atau buktikan kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau
kenyataan semata (misalnya:fisika, kimia, biologi)”. Pendidikan sains menekankan pada
pengalaman secara langsung. Sains yang diartikan sebagai salah satu cabang ilmu yang
mengkaji tentang sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan cara yang sistematik dan
serasi dengan hukum-hukum umum yang melandasi peradaban dunia modern. Sains
merupakan satu proses unruk mencari dan menemui sesuatu kebenaran melalui pengetahuan
(ilmu) dengan memahami hakikat makhluk, untuk menerangkan hokum-hukum alam. Proses
mencari kebenaran secara mencari jawaban kepada persoalan-persoalan secara sistematik
yang dinamakan pendekatan saintifik dan ia menjadi landasan perkemabangan teknologi yang
menjadi salah satu unsur terpenting peradaban manusia. Sains sangat penting untuk
perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.

3. Teknologi
Istilah teknologi barasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani kuno techne berarti
seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah technikos yang berarti seseorang yang memilki
keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya keterampilan seseorang yang menjadi
semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah dan metode yang pasti, keterampilan
itu lalu menjadi teknik. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau
pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara.
Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang,
memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai ”keseluruhan
metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang
kegiatan manusia.” Pengertian teknologi secara umum adalah:
a. Proses yang meningkatkan nilai tambah
b. Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja
c. Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan digunakan
Pada permulaan abad XX ini, istilah teknologi telah dipakai secara umum dan
merangkum suatu rangkaian sarana, proses dan ide di samping alat-alat dan mesin-mesin.
Perluasan arti berjalan terus sehingga sampai pertengahan abad ini muncul perumusan
teknologi sebagai sarana dan aktivitas yang dengannya manusia berusaha mengubah atau
menangani lingkungannya. Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam
pengertian bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu.
Demikianlah teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan sumber-sumber
daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara
lebih umum dapatlah bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunanaan berbagai
sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.

Adapun tiga macam teknologi yang sering dikemukakan oleh para ahli, yaitu :
(1) Teknologi Modern
Jenis teknologi modern ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
(a) Padat modal
(b) Mekanis elektris
(c) Menggunakan bahan impor
(d) Berdasarkan penelitian mutakhir dan lain-lain
(2) Teknologi Madya
Jenis teknologi madya ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
(a) Padat karya
(b) Dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat
(c) Menggunakan alat setempat
(d) Berdasarkan alat penelitian
(3) Teknologi Tradisional
Teknologi ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
(a) Bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja)
(b) Menggunakan keterampilan setempat
(c) Menggunakan alat setempat
(d) Menggunakan bahan setempat
(e) Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan
Demikianlah teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan sumber-
sumber daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan.
Secara lebih umun dapatlah bahwa teknologi merpukan suatu sistem penggunaan berbagai
sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.

Contoh-contoh teknologi:
1. Teknologi komunikasi
Yaitu suatu sistem yang memungkinkan kita dapat berkomunikasi dengan siapapun,
kapanpun, dan dimanapun tidak terbatas pada tempat, jarak dan waktu. Misal: internet,
handphone, bairless, dll.
2. Teknologi informasi
Yaitu suatu sistem yang memudahkan kita untuk memperoleh berbagai macam info yang
dibutuhkan secara praktis dan dalam waktu yang relative singkat. Misal: internet, tv.
3. Bioteknologi
Yaitu suatu teknologi yang mampu memanipulasi proses alami secara dramatis. Misal:
cloning pada hewan dan tumbuhan.
4. Seni
Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk social. Sedangkan menurut Kamus
B.Indonesia, seni adalah keahlian yang membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi
kehalusannya, keindahannya, dll), seperti tari, lukis, ukir, dll.
Maka konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni adalah proses atau upaya
sadar antara manusia dengan sesama secara beradab, di mana pihak kesatu secara terarah
membimbing perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara manusiawi
yaitu orang perorang. Oleh karena itu, budi bahasapun adalah suatu seni.
Menurut bahasa ”seni” berarti indah, tetapi menurut istilah ”seni” merupakan suatu
manisfestasi dan pancaran rasa keindahan, pemikiran, kesenangan yang lahir dari dalam diri
seseorang untuk menghasilkan suatu aktiviti. Wujud dari lahirnya suatu karya seni adalah
hasil dari ide-ide para seniman yang berlandaskan daya imajinasi, pengetahuan, pendidikan
dan inspirasi serta tenaga seniman itu sendiri. Karya seni dapat dituangkan dalam bentuk
garis, warna, gerak, bunyi, kata-kata, bahasa dan rupa bentuk yang bersifat kreatif dan
imajinatif dari suatu kemahiran. Namun dijaman sekarang ini kita sering melihat
ketidaksenonohan mengenai suatu karya yang lahir dari diri seseorang dan di atas namakan
sebagai satu karya seni. Sebagai contoh:
a. Body painting (suatu lukisan yang berkanfaskan tubuh manusia hingga kebagian yang tabu
untuk diperlihatkan kepada orang lain)
b. Lukisan telanjang yang mengekspose bagian-bagian dan lekuk tubuh manusia, yang
umumnya adalah pada kaum wanita.
c. Goyang-goyang erotis yang sekarag ini sedang marak dikalangan para penyanyi dangdut
wanita.
Dari contoh-contoh di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa suatu seni yang baik
haruslah mengandung nilai-nilai keindahan, kebaikan, moral, pendidikan serta tanggung
jawab sosial yang tinggi baik kepada diri sendiri, orang lain, dan masyarakat pada
umumnya. Macam-macam seni menurut Leo Toltoy:
(1) Seni halus
(2) Seni ukir
(3) Seni tembikar ( seramik)
(4) Seni logam
(5) Seni tekstil
(6) Seni pementasan
(7) Seni sastra
(8) Seni musik

B. Hakikat dan makna sains, teknologi dan seni bagi kehidupan manusia
Pada hakekatnya manusia secara kodrat bersifat sebagai makhluk individu sekaligus
makhluk sosial. Dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia berbeda-beda
dengan manusia yang lain dalam hal kepribadian, pola pikir, kelebihan, kekurangan dan
kreatifitas untuk mencapai cita-cita. Sehingga sebagai pribadi-pribadi yang khas tersebut
manusia berusaha mengeluarkan segala potensi yang ada pada dirinya dengan cara
menciptakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa bantuan orang lain. Potensi-
potensi manusia sebagai makhluk individu dapat dituangkan dalam sebuah karya seni, sains,
dan teknologi.
Baik sains, teknologi maupun seni dan hasil produknya dapat dirasakan disetiap aspek
kehidupan manusia dan budayanya. Sehingga pengaruh sains, teknologi, seni bagi manusia
dan budaya dalam masyarakat dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara positif :
1. Pengaruh positif
a. Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun kelompok) terhadap
perkembangan ekonomi, politik, militer, dan pemikiran-pemikiran dalam bidang sosial
budaya.
b. Pemanfaatan sains, teknologi, dan seni secara tepat dapat lebih mempermudah proses
pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
c. Sains, teknologi dan seni dapat memberikan suatu inspirasi tentang perkembangan suatu
kebudayaan yang ada di Indonesia.
2. Pengaruh negatif
Selain untuk memberikan pengaruh positif sains, teknologi dan seni juga dapat memberikan
pengaruh yang negatif bagi perubahan peradapan manusia dan budaya terutama bagi generasi
muda. Selain itu sains, teknologi dan seni telah melunturkan nilai-nilai luhur kepribadian
bangsa dan tata krama sosial yang selama ini menjadi ciri khas dan kebanggaan. Serta yang
terakhir pemanfaatan dari sains, teknologi, dan seni sering kali menimbulkan masalah baru
dalam kehidupan manusia terutama dalam hal kerusakan lingkungan, mental dan budaya
bangsa, seperti:
a. Menipisnya lapisan ozon
b. Terjadi polusi udara, air dan tanah
c. Terjadi pemanasan global
d. Rusaknya ekosistem laut
e. Pergaulan dan seks bebas dan penyakit moral.
Oleh karena itu agar sains, teknologi dan seni dapat memberikan pengaruh yang positif bagi
manusia dan budaya, maka sains, teknologi dan seni seharusnya mampu mengkolaborasikan
antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan menyesuaikan dengan nilai-nilai
religius, keagamaan, dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Selama perjalanan sejarah, umat manusia telah berhasil menciptakan berbagai
macam kebudayaan. Berbagai macam atau ragam kebudayaan tersebut meliputi tujuh
unsure kebudayaan saja. Ketujuh unsur kebudayaan tersebut merupakan unsur-unsur pokok
yang selalu ada pada setiap kebudayaan masyarakat yang ada dibelahan dunia.
Menurut Kluchkhon sebagai mana dikutip Koentjaraningrat (1996), bahwa
ketujuh unsur pokok kebudayaan tersebut meliputi:
1. Peralatan hidup(teknologi)
2. Sistem mata pencaharian hidup(ekonomi)
3. Sistem kemasyarakat (organisasi sosial)
4. Sistem bahasa
5. Kesenian (seni)
6. Sistem pengetahuan (ilmu pengatehuan/sains)
7. Sistem kepercayaan (religi).
Ketujuh unsur budaya tersebut merupakan unsur-unsur budaya pokok yang pasti ada
apabila kita meneliti atau mempeljari setiap kehidupan masyarakat. Karena ada pada setiap
kehidupan masyarakat manusia di dunia ini, maka ketujuh unsur pokok dari kebudayaan yang
ada di dunia itu sering kali dikatakan sebagai unsur-unsur budaya yang bersifat universal,
atau unsur-unsur kebudayaan universal.
Ilmu pengetahuan (sains), peralatan hidup (teknologi), serta kesenian (seni) atau
sering disingkat IPTEKS, termasuk bagian dari unsur-unsur pokok dari kebudayaan universal
tersebut.
Maka dapat dipastikan IPTEKS akan kita jumpai pada setiap kehidupan masyarakat
manusia dimanapun berada, baik yang telah maju,sedang berkembang, sampai masyarakat
yang masih sangat rendah tingkat perdabannya. Bahkan pada kehidupan masyarakat purba
atau pada zaman prasejarah sekalipun, ketujuh unsur-unsur budaya universal tersebut telah
ada, termasuk Ipteks, meskipun tentunya pada tingkatan yang sangat sederhana atau primitif
sekali. Salah satu bukti bahwa pada zaman purba telah muncul ketujuh unsur-unsur budaya
universal adalah pada zaman itu manusia telah mengenal adanya peralatan hidup atau
teknologi berupa alat-alat sederhana yang terbuat dari batu maupun tulang yang digunakan
untuk mencari makanan (berburu, meramu makanan, atau bercocok tanam secara sederhana
atau berladang).
Kemudian, pada saat itu manusia purba juga telah mengenal adanya sistem
kepercayaan yang sekaligus menunjukkan adanya nilai seni serta sistem mata
pencaharian hidup manusia purba, yakni sebagaimana terpotret pada gambar-gambar mistis
berupa lukisan telapak tangan serta lukisan babi rusa yang terkena panah pada bagian
perutnya, yang ditemukan di gua-gua tempat tinggal mereka. Pada zaman purba,
ternyata juga telah dikenal adanya sistem pengetahuan dalam pelayaran yang menggunakan
sandaran pengetahuan pada perbintangan.
Demikianlah pada masa-masa sesudahnya, pelan tapi pasti Ipteks terus berkembang
semakin maju sejalan dengan kemajuan penalaran yang telah dicapai oleh umat manusia.
Bahkan, kini Ipteks yang pada awal perkembangannya berasal dari embrio filsafat, sekarang
pertumbuhannya telah bercabang-cabang menjadi puluhan, bahkan ratusan disiplin ilmu
ataupun teknologi yang masing-masing memiliki karakteristik serta dasar keilmiahannya
sendiri-sendiri. Salah satu fungsi utama ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk sarana
bagi kehidupan manusia, yakni untuk membantu manusia agar aktivitas kehidupannya
menjadi lebih muda, lancar, efisien, dan efektif, sehingga kehidupannya menjadi lebih
bermakna dan produktif. Oleh karena itu, khususnya dalam ilmu antropologi, istilah
atau pengertian ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut sering dipakai untuk merujuk pada
keterkaitan antara manusia, lingkungan, dan kebudayaan. Hal ini dikarenakan dalam
berinteraksi menghadapi lingkungannya, manusia mau tidak mau pasti akan berusaha
menggunakan sarana-sarana berupa pengetahuan yang dimiliki serta menciptakan peralatan
hidup untuk membantu kehidupannya. Dengan demikian, Iptek bagi manusia selalu berkaitan
dengan usaha manusia untuk menciptakan taraf kehidupannya yang lebih baik.
Teknologi mempunyai dua komponen utama, yaitu :
a. Harware aspect, meliputi peralatan yang memberikan bentuk pola teknologi sebagai objek
fisikal atu material.
b. Sofware aspect, meliputi sumber informasi yang memberikan penjelasan mengenai hal-hal
peralatan fisik atau material tersebut.
Dalam definisi lain (terutama berdasarkan kajian filsafat ilmu), istilah Iptek
(ilmu, pengetahuan, teknologi) juga sering dibedakan secara terpisah atau sendiri-sendiri,
karena masing-masing ketiga istilah itu dianggap memiliki bobot keilmiahan yang berbeda-
beda.
Menurut pengertian ini, pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam
diri tiap orang yang tumbuh sejak ia dilahirkan. Oleh karena itu, manusia yang normal,
sekolah atu tidak sekolah, sudah pasti dianggap memiliki pengetahuan. Pengetahuan dapat
dikembangkan manusia karena dua hal, pertama, manusia mempunyai bahasa yang dapat
mengomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut.
Kedua, manusia mempunyai kamampuan berpikir menurut suatu alur piker tertentu ang
merupakan kemampuan menalar. Penalaran merupakan suatu proses berpikir menurut suatu
proses berpikir dalam menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan. Pengetahuan yang
sifatnya acak perlu ditingkatkan lagi derajat atau bobot keilmiahannya sehingga berubah
menjadi ilmu. Dengan demikian pengetahuan yang bersifat acak serta terbuka itu dengan
melalui proses yang cukup panjang, dapat diorganisasikan dan disusun menjadi bidang-
bidang ilmu filsafat, humaniora, serta ilmu.
Ilmu dapat diartikan sebagai pengetahuan yang tersusun secara
sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, di mana pengetahuan tersebut selalu
dapat dikontrol oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya. Berpijak dari pengertian ini,
maka ilmu memiliki kandungan unsur-unsur pokok sebagai berikut:
(1) Berisi pengetahuan (knowledge).
(2) Tersusun secara sistematis.
(3) Menggunakan penalaran.
(4) Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain.
Dalam kajian filsafat, suatu pengetahuan dapat dikatakan (dikategorikan) sebagai suatu
ilmu apabila memenuhi tiga kriteria sebagai berikut:
(a) Adanya aspek ontologis, artinya bidang studi yang bersangkutan telah memiliki objek
studi/kajian yang jelas, artinya dapat diidentifikasikan, dapat diberi batasan, serta dapat
diuraikan sifat-sifatnya yang esensial. Objek studi suatu ilmu itu sendiri terdapat dua macam,
yaitu objek material serta objek formal.
(b) Adanya aspek epistemologi, yang artinya bahwa bidang studi yang bersangkutan telah
memiliki metode kerja yang jelas. Dalam hal ini terdapat tiga metode kerja suatu bidang
studi, yaitu dedukasi, induksi, serta eduksi.
(c) Adanya aspek aksiologi, yang artinya bahwa bidang studi yang bersangkutan memiliki
nilai guna atau kemanfaatanya. Misalnya, bidang studi tersebut dapat menunjukkan adanya
nilai teoretis, hukum, generalisasi, kecenderungan umum, konsep, serta kesimpulan yang
logis, sistematis, dan koheren. Selain itu, bahwa dalam teori serta konsep tersebut
tidak menunjukkan adanya kerancuan, kesemrawutan pikiran, atau penentangan kontradiktif
di antara satu sama lain.
Sains atau ilmu pengetahuan (di dalamnya menyangkut pula bahwa teknologi), tidak
bias bebas dari nilai-nilai. Jadi, sesuai dengan sifat sains itu sendiri yang kebenarannya
bersifat tidak mutlak. Sedangkan berbicara masalah teknologi,dimana istilah teknologi sendiri
sebenarnya sudah mengandung pengertian sains dan teknik atau engineering, sebab produk-
produk teknologi tidaklah mungkin ada tanpa didasari adanya sains. Sementara itu, dalam
sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan
praktis dari sains. Walaupun pada dasarnya teknologi juga memilliki karakteristik objektif
dan netral, namun dalam kenyataannya teknologi tidak bisa netral seluruhnya karena
memerlukan juga sentuhan-sentuhan estetika yang bersifat objektif.
Pada titik inilah kita berbicara tentang seni. Seni berasal dari bahasa Latin, yaitu
art yang berarti kemahiran. Secara etimologis, seni (art) diformulasikan sebagai suatu
kemahiran dalam membuat barang atau mengerjakan sesuatu.
Pengertian seni merupakan kebalikan dari alam, yaitu sebagai hasil campur tangan
(sentuhan) manusia.
Seni merupakan pengolahan budi manusia secara tekun untuk mengubah suatu
benda bagi kepentingan rohani dan jasmani manusia. Seni merupakan ekpresi jiwa seseorang
yang hasil ekspresi tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni dan
keindahan yang tercipta merupakan dua sisi yang tidak bisa dipisahkan. Dengan seni, cipta
dan karya manusia, termasuk teknologi, di dalamnya mendapat sentuhan keindahan atau
estetika. Sains dan teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi bagaikan
pohon tak berakar (science without technology has no fruit, technology without science has
no root). Sains hanya mampu mengajarkan fakta dan nonfakta pada manusia, ia tidak mampu
mengajarkan apa yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh manusia. Jadi, fungsi sains di
sini hanyalah mengoordinasikan semua pengalaman manusia dan menempatkannya ke dalam
suatu sistem yang logis, sedangkan fungsi seni sebagai pemberi persepsi mengenai suatu
keberaturan dalam hidup dengan menempatkan suatu keberaturan padanya.
Tujuan sains dan teknologi adalah untuk memudahkan manusia dalam
menjalani kehidupannya. Sedangkan seni memberi sentuhan estetik sebagai hasil budaya
yang indah dari manusia.

C. Dampak Penyalah Gunaan IPTEKS Pada Kehidupan Manusia


Semestinya, semakin tinggi penguasaan tinggi penguasaan terhadap Ipteks,
harusnya manusia semakin kritis dalam berpikir, semakin disiplin dalam bekerja, dan
semakin efisien dalam bertindak. Akan tetapi, pada kenyataannya kebanyakan manusia justru
semakin merasa dibuai dengan semua fasilitas dan produk yang dihasilkan oleh Ipteks
sekarang ini.
Dampak langsung dari kemajuan Ipteks adalah kemudahan-kemudahan dalam
beraktifitas. Memang Ipteks diciptakan dengan tujuan untuk memberikan berbagai
kemudahan dan memperingan beban pekerjaan manusia yang tadinya sangat melelahkan
menjadi ringan. Namun, dampak negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, dapat mengakibatkan masyarakat semakin terbuai, karena mereka hampir tak sadar
bahwa ternyata dirinya telah berada dalam situasi pola hidup konsumtif, hedonistik, dan
materialistik.
Perkembangan IPTEKS yang demikian pesat mampu menciptakan perubahan-
perubahan yang berpengaruh yang demikian pesat mampu menciptakan perubahan-perubahan
yang berpengaruh langsung pada kehidupan masyarakat, khususnya dalam elemen-elemen
sebagai berikut:
1. Perubahan di bidang intelektual;masyarakat meninggalkan kebiasaan lama atau kepercayaan
tradisional, mereka mulai mengambil kebiasaan serta kepercayaan baru, setidaknya mereka
telah melakukan reaktualisasi.
2. Perubahan dalam organisasi sosial yang mengarah pada kehidupan politik.
3. Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungannya.
4. Perubahan di bidang industri dan kemampuan di medan perang.
Adanya sisi positif dan negatif dari Ipteks maka sering dikatakan bahwa kemajuan
Ipteks bermata dua atau bersifat dilematis. Di satu sisi, Ipteks secara positif telah
mendatangkan rahmat, dalam arti dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Oleh
karena itu, ada pihak yang menyatakan bahwa Ipteks menjadi ”tulang punggung
kesejahteraan”. Namun di sisi lain, seperti dapat kita amati dalam kehidupan, penerapan, dan
pemanfaatan Ipteks itu juga telah membawa dampak negatif atau membawa laknat dalam
bentuk munculnya masalah lingkungan, seperti pencemaran, kekeringan, banjir,
tanah longsor, dan kenaikan suhu udara global. Oleh karena itu, kita sebagai umat manusia
tentunya harus penuh kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menerapkan dan memanfaatkan
Ipteks, yakni yang sesuai dengan asas-asas keserasian, keseimbangan, maupun kelestarian.
Dengan demikian, kehidupan di bumi ini akan tetap berjalan secara seimbang dan lestari.
Permasalahan yang timbul akibat dari adanya kemajuan teknologi adalah adanya
dampak negatif yang disebabkan oleh kemajuan teknologi tersebut di antaranya :

a. Nuklir
Meledaknya bom di Hirosima dan Nagasari mengakhiri Perang Dunia II. Akhirnya perang
untuk menghentikan kekejaman, penghancuran, dan perusakan. Pada waktu itu banyak
korban berjatuhan, tetapi kejadian tidak berhenti di situ, karena radiasi akibat senjata nuklir
masih dapat dirasakan sampai sekarang. Penyebabnya adalah debu-debu radioaktif yang
berasal dari bom nuklir serta reaktor-reaktor atom. Bahaya yang ditimbulkan adalah radiasi
yang ditimbulkan oleh sinar alpha, beta, dan gamma, serta partikel neutron kainnya hasil
pembelahan inti. Efek yang di timbulkan oleh radioaktif adalah terjadinya perubahan struktur
zat serta pola reaksi kimianya, sehingga merusak sel tubuh. Bila hal ini terjadi pada gen maka
akan menyebabkan terjadinya mutasi gen yang berakibatkan kanker.
b. Polusi
Adanya bahan polusi atau polutan dapat merusak lingkungan. Timbulnya pencemaran erat
kaitannya atau disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia antara lain:
(1) Kegiatan-kegiatan industri, dalam bentuk limbah, zat-zat buangan berbahaya seperti logam-
logam berat, zat radioaktif, air buangan panas, juga dalam bentuk kepulan asap dan
kebisingan suara.
(2) Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi, kebocoran, pencemaran
buangan-buangan penambangan, pencemaran udara, dan rusaknya lahan-lahan akibat
pertambangan.
(3) Kegiatan transportasi, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan dari
kendaraan bermotor tumpuhan-tumpahan bahan bakar kendaraan bermotor terutama minyak
bumi dari kapal tanker.
(4) Kegiatan pertanian, terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia yang memberantas
hama seperti insektisida, pertisida, herbisida, demikian pula dengan pupuk organik.
c. Klonasi/Kloning
Dengan kemajuan dalam bidang genetika dan biologi reproduksi, maka dimungkinkan
rekayasa duplikasi atau multiplikasi manusia secara seksual dengan klonasi. Tujuan klonasi
dapat dirangkum seperi berikut:
(1) Memberi anak yang baik bagi pasangan yang tidak mempunyai anak.
(2) Menyedian jaringan atau organ fetus untuk transplantasi.
(3) Mengganti anak yang mati muda dengan anak yang sama ciri-cirinya.
(4) Sebagai bagian dari eugenetika positif dengan membuat genotipus yang dianggap unggul
sebanyak-sebanyaknya.
(5) Merealisasi teori dan memuaskan rasa ingin tahu ilmiah.
(6) Memperoleh sampel dengan genotipus yang sama untuk penelitan, misalnya tentang peran
relatif pengaruh lingkungan dan genetika pada genotipus manusia.
(7) Memperoleh orang dalam jumlah banyakk untuk pekerjaan yang sama dengan ciri-ciri
tertentu.

Namun ada pula dampak yang kurang baik yaitu dengan karena hal-hal tersebut di
atas banyak yang belum menyentujui dan banyak yang menentang akan adanya kloning
tersebut, selain itu pada segi agama pun sudah tentu bertentangan, karena kita menantang
akan kodrat kita sendiri, bagaimanapun manusia sebagai makluk ciptaan-Nya tidak mampu
menandingi Sang Penciptanya. Jika wewenang kloning jatuh ke tangan diktaktor, ia dapat
berbuat macam-macam yang merugikan spesies manusia dalam jangka panjang.
d. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca ini disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak mengandung
zat-zat yang dapat mengubah suhu udara. Karena dengan adanya pencemaran udara akan
menyebabkan pemanasan global yaitu dengan adanya efek rumah kaca. Yang dimana dengan
adanya efek rumah kaca ini sinar ultra violet yang dapat membahayakan manusia tidak akan
disaring lagi oleh lapisan ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan selanjutkan akan
diam dan bersirkulasi di bumi, begitu seterusnya.

a. Manusia sebagai Subyek dan Obyek Ilmu


Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS). Berkat kemajuan ilmu dan teknologi
manusia dapat menciptakan alat-alat serta perlengkapan yang canggih untuk berbagai
kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia bebagai kemudahan. Hal ini
memungkinkan manusia dapat melakukan kegiatan lebih efektif dan efisien. Dengan ilmu dan
teknologi tumbuhlah berbagai industri yang hasilnya dapat memanfaatkan dalam berbagai
bidang, antara lain:
(1) Dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
(a) Mampu menciptakan alat pertanian yang maju seperti, traktor, alat pemotong, dan penanam,
alat pengolah hasil pertanian, dan alat penyemprot hama. Dengan alat-alat tersebut
diharapkan manusia dapat menggunakan waktu dan tenaga lebih efektif dan efisien.
(b) Produksi pupuk buatan dapat membantu menyuburkan tanah, demikian juga dengan produksi
pestisida dapat memungkinkan pemberantasan hama lebih berhasil, sehingga produksi
pangan dapat ditingkatkan.
(c) Tenik-teknik pemuliaan dapat meningkatkan produksi pangan. Dengan teknik pemuliaan
yang semakin canggih dapat ditemukan bibit unggul jenis padi VUTW (Variates Unggul
Tahan Wereng), kelapa hibrida, ayam ras, ayam broiler, sapi perah dan bermacam-macam
jenis unggul lainnya.
(d) Teknik mutasi buatan dapt menghasilkan buah-buahan dan besar tidak berbiji.
(e) Teknologi pengolahan pascapanen, seperti pengalengan ikan, buah-buahan, daging, dan
teknik pengolahan lainnya.
(f) Budi daya hewan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan manusia.
(2) Dalam bidang kedokteran dan kesehatan
Dengan hasilnya manusia menciptakan alat-alat operasi mutakhir, bermacam-macam
obat, penggunaan benda radio aktif untuk pengobatan dan mendiagnosis berbagai penyakit,
sehingga berbagai penyakit dapat dengan segera disembuhkan. Dan dapat menurunkan angka
kematian dan moralitas. Contoh obat yang mengandung unsur radioaktif adalah isoniazid
yang mengandung c radioaktif, sangat efektif dan menyembuhkan penyakit TBC.
(3) Dalam bidang telekomunikasi
Manusia telah menbuat televisi, radio, telepon yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi dengan cepat dalam waktu yang singkat manusia dapat memperoleh informasi
dari dari daerah yang sangat jauh, sehingga penggunaan waktu sangat efisien.
(4) Dalam bidang pertahanan dan keamanan
Manusia telah mampu menciptakan alat atau persenjataan yang sangat canggih, sehingga
dapat mempertahankan keamanan wilayahnya dengan baik.

b. Pembangunan dan Perkembangan IPTEKS pada Masyarakat yang Beradab dan Negara
Berkembang
Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar
biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya
menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia
dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah
ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu
menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas
manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah
diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat
manusia.
Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan
iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja
iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia.
Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas.
Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri.
Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan
malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu
sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat
manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak
berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan.
Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif.
Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang
tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat
positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru
dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam
dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk
menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
Dampak positif dan dampak negative dari perkembangan teknologi dilihat dari berbagai
bidang:
(1) Bidang Informasi dan komunikasi.
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari
kemajuan dapat kita rasakan dampak positifnya antara lain:
(a) Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi
bagian manapun melalui internet.
(b) Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan
melalui handphone
(c) Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah, dll.
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi
tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
(a) Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
(b) Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah
gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
(c) Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh informasi
tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung
dari internet.
(d) Kecemasan teknologi Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer.
Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam
komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem
internet karena disambar petir.
(2) Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi
dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
(a) Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
(b) Terjadinya industrialisasi
(c) Produktifitas dunia industri semakin meningkat Kemajuan teknologi akan meningkatkan
kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada
aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang
akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak
perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah
menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen
secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat
dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting
konsumen tidak perlu pergi ke toko.
(d) Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan
pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan
berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang
diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan
mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan
yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill
sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
(3) Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
(a) Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan
pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu
pengetahuan.
(b) Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru
yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut
dengan bantuan teknologi bias dibuat abstrak.
(c) Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan
guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain:
(a) Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven,
Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari permasalahan
ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi
harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
(b) Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak
kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang
berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu
komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
(4) Bidang Politik
(a) Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini
akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya
hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat.
Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan
politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
(b) Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini
akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan
persamaan semakin kental.
(c) Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh
berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan
kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah
menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang
kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
D. Problematika IPTEKS Di Indonesia
IPTEKS dimanfaatkan oleh manusia terutama dalam memudahkan pemenuhan
kubuthan hidup. Contoh sederhana adalah dengan dikembangkan sarana transportasi,
manusia bisa bergerak dan melakukan mobilisasi dengan cepat. Kemajuan yang di capai
manusia melalui Ipteks telah memberikan dampak positif dalam kehidupannya. Ipteks
memberi rahmat dalam arti memicu kemajuan dan kesejahteraan. Namun demikian,
pemanfaatan Ipteks oleh manusia dapat pula berdampak buruk bagi kehidupan dan
lingkungan hidup manusia itu sendiri. Gejala negatif itu sebagai akibat dari penyalahgunaan
dalam hal pemanfaatannya, berlebihan dalam penggunanya, ataupun tidak mempunyai
manusia dalam mengendalikan kekuatan teknologi itu sendiri.
Bangsa Indonesia dari dulu sudah menyadari akan pentingnya peranan ilmu
pengetahuan teknologi dalam pembangunan. Fakor yang penting menentukan dalam hal
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah manusia, yaitu para pelaku yang
menggeluti bidan penelitian dan pengembangan serta rancang bangun dan perekayasaan.
Pembinaan terhadap para pelaku seperti penguruan tinggi dan lembaga penelitian, bahkan
pembinaan kemampuan di sektor industri mulai dilakukan. Misalnya dengan terbentuknya
berbagai wadah seperti Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Dewan Riset Nasional,
Dewan Sandarisasi Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Akademi Ilmu
Pengetahuan Indonesia.
Di era sekarang ini, perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tampak pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menenangah Nasional
(RPJMN) 2004-2009, khususnya pada bidang Ilmu Pengetahuan Teknologi. Masalah yang
dihadapi bangsa Indonesia terkait dengan pemanfaatan Ipteks ini dapat diidentifikasi sebagai
berikut (RPJMN 2004-2009):
a. Rendahnya kemampuan Iptek nasional dalam menghadapi perkembangan global. Hal
ini ditunjukkan dengan Indeks Pencapaian Teknologi (IPT) dalam lapaoran UNDP
tahun 2001 menunjukkan tingkat pencapaian teknologi Indonesia masih berada pada
urutan ke-60 dari 72 negara.
b. Rendahnya kontribusi Ipteks nasional di sector produksi.
Hal ini antara lain ditunjukkan oleh kurangnya efisiensi dan rendahnya produktivitas, serta
minimnya kandungan teknologi dalam kegiatan ekspor.
c. Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek yang menjembatani interaksi
antara kapasitas penyedia Iptek dengan kebutuhan pengguna, Masalah ini dapat dilihat dari
belum tertatanya infrastruktur Iptek, antara lain institusi yang menngolah dan
menerjemahkan hasil pengembangan Iptek menjadi preskripsi teknologi yang siap pakai
untuk difungsikan dalam sistem produksi.
d. Lemahnya sinergi kebijakan Iptek, sehingga kegiatan Iptek belum sanggup memberikan
hasil yang signifikan.
e. Masih terbatasnya sumber daya Iptek, yang tercermin dari rendahnya kualitas SDM
dan kesenjangan pendidikan di bidang Iptek. Rasio tenaga peneliti Indonesia pada tahun
2001 adalah 4,7 peneliti per 10.000 penduduk, jauh lebih kecil dibandingkan Jepang sebesar
70,7.
f. Belum berkembangnya budaya Iptek di kalangan masyarakat. Budaya bangsa secara umum
masih belum mencerminkan nilai-nilai Iptek yang mempunyai penalaran objektif, rasional,
maju, unggul, dan mandiri. Pola pikir masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih
suka menciptakan daripada sekedar memakai, lebih suka membuat dari sekadar membeli,
serta lebih suka belajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan teknologi yang ada.
g. Belum optimalnya peran Iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup.
Kemajuan Iptek berakibat pula pada munculnya permasalahan lingkungan. Hal tersebut
antara lain disebabkan oleh belum berkembangnya sistem manajemen dan teknologi
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
h. Masih lemahnya peran Iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam.
Wilayah Indonesia dalam konteks ilmu kebumian global merupakan wilayah yang rawan
bencana. Banyaknya korban akibat bencana alam merupakan indikator bahwa pembangunan
Indonesia belum berwawasan bencana. Kemampuan Iptek nasional belum optimal dalam
memberiakn antisipasi dan solusi strategis terhadap berbagai permasalahan bencana alam,
seperti pemanasan global, anomali iklim, kebakaran hutan, banjir, longsor, gempa bumi, dan
tsunami.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa
oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian,
walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga
memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Arus informasi yang berkembang
cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia makin terbuka luas. Teknologi yang
sebenarnya merupakan alat bantu/ekstensi kemampuan diri manusia, dewasa ini telah
menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru 'membelenggu' perilaku dan gaya hidup kita
sendiri. Akibatnya rasa tanggung jawab sudah pudar terhadap budaya. Masyarakat tidak lagi
peduli dengan budayanya. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang
pula oleh sistem-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi
telah menjadi pengarah hidup manusia.
Perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar
masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan, perubahan budaya lokal dan sosial
akibat revolusi informasi merupakan kelompok masyarakat yang langsung terkena pengaruh
budaya global. Media elektronik, khususnya TV yang selalu menayangkan kebudayaan luar,
hal ini dengan mudah mengubah pola pikir masyarakat khususnya para generasi muda.
Mereka cenderung melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke budaya luar.

DAFTAR PUSTAKA
Setiadi, Elly M. dkk., 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Predana Media
Group.
https://plus.google.com/app/basic/stream/z13tj1z5cp22snaui224uxe55yfffxz2s
http://info189.blogspot.com/2013/02/ilmu-sosial-dan-budaya-dasar-hakikat.html?m=1
http://endidikan-emaagustina.blogspot.com/2011/05/bab-7-manusia-sains-teknologi-dan-
seni.html?m=1
http://www.scribd.com/doc/31759426/perkembangan-dan-penyalahgunaan-Ipa-Dan-Iptek

Anda mungkin juga menyukai