Anda di halaman 1dari 8

Manusia, Sains dan Teknologi

1.     Sains
Sains alam istilah inggris berarti science berasal dari bahasa latin
yaitu scientia, uang berarti knowledge atau ilmu pengetahuan (P Medawar,
1986). Pengertian pengetahuan mandiri sebagai istilah filsafat tidaklah
sesederhana dipahami pada umumnya, karena bermacam-macam
pandangan dan teori (epistiologi) yang melingkupi makna pengetahuan
tersebut. Di pandangan Aristoteles (384 SM – 322 SM), bahwa
pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diindra dan dapat
merangsang budi. Menurut Descrates ilmu pengetahuan adalah serba budi,
oleh Bacon dan David Home (1711-1776) diartikan sebagai  pengalaman
indra dan batin. Menurut Immanuel Kant (1724  -1804) pengetahuan
merupakan persatuan antara budi dan pengalaman. Namun tidak semua
ilmu itu boleh dikatakan sains. Yang dimaksud sains adalah “Ilmu yang
dapat diuji ( hasil pengamatan yang sesungguhnya ) kebenarannya dan
dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan
kebenaran dan kenyataan secara semata sehingga pengetahuan yang dipedomani
tersebut boleh di percayai, melalui eksperimen secara teori”.
 
Untuk mencapai suatu pengalaman yang ilmiah dan objektif diperlukan
sikap yang bersifat ilmiah. Sikap yang bersifat ilmiah itu meliputi empat hal

1. Tidak ada sifat yang bersifat pamrih, sehingga mencapai pengetahuan


ilmiah yang objetif.
2. Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang
dihadapinya supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan
pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah
maupun terhadap alat indra dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
4. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori, maupun aksioma terdahulu
telah mencapai kepastian, namun terbuka untuk dibuktikan kembali.
 
 
Ilmu pengetahuan itu sendiri mencakup ilmu pengetahuan alam,
pengetahuan sosial dan kemanusiaan, dan sebagai apa yang disebut generik
meliputi usaha penelitian dasar dan terapan serta pengembangannya.
Penelitian dasar bertujuan untuk menambah pengetahuan ilmiah.
Penelitian pengembangan diartikan sebagai pembangunan sistematis dari
pengetahuan yang diperoleh penelitian untuk keperluan penciptaan bahan-
bahan, perencanaan sistematis, metode atau proses yang berguna, tetapi
tidak mencakup produksi atau enggineering-nya.
Sains memberikan penekanan kepada sumbangan pemikiran manusia
dalam menguasai ilmu pengetahuan itu, dan kini terdapat pada seluruh
alam semesta. Proses mencari kebenaran serta mencari jawaban atas
persoalan-persoalan secara sistematik dinamakan scientific dan ia menjadi
landasan perkembangan teknologi yang menjadi satu unsur terpenting
peradaban manusia.

2.      Makna Teknologi


Istilah teknologi berasal dari kata techne dan logia, dari yunani
kuno techne berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah
perkataan technikos yang berarti orang yang memiliki keahlian tertentu.
Dengan berkembangnya keterampilan, seseorang menjadi semakin
menjadi tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah, dan metode yang
pasti, keterampilan tesebut menjadi lebih teknik.
Seperti yang diucapkan Jacques Ellul (1912-1994), dalam tulisannya
yang berjudul “ The Technology society” tidak mengatakan teknologi tetapi
teknik, meski arti dan maksudnya sama. Teknologi itu sendiri
memperlihatkan fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal impersional
dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia
menjadi likup teknis. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak untuk
mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, meainkan
totalitas metode yang dicapai secara rasional dan mencapai efesiensi
(untuk memberikan tngat perkembangannya)  dalam setiap bidang
aktivitas manusia. Batasan inii bukan dalam bentuk teoritis, melainkan
peolehan aktivitas masing-masing dan observasi fakta dari apa yang
disebut manusia modern dengan perlengkapan tekniknya. Jadi teknik
menurut Ellul adalah berbagai usaha, metode, dan cara untuk memperoleh
hasil yang sudah distandarisasi dan diperhitungkan sebelumnnya.
Dalam kepustakaan teknologi terdapat aneka ragam pendapat yang
menyatakan tenologu adalah transformasi kebutuhan (perubahan bentuk
dari alam), teknologi adalah realitas/kenyataan yang diperoleh dari dunia
ide. Secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis,
tapi secara luas juga mencakup teknologi sosial, terutama teknologi sosial
pembangunan ( The Social Technology Of defelopment ) sehingga teknologi
itu adalah metode sistematis untuk mencapai tujuan insani. Adapun
teknologi dalam makna dubjektif adalah keseluruhan peralatan bahwa
teknologi adalah segala hal, dan segala hal adalah teknologi.

Fenomena teknik pada manyarakat kini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Rasionalitas
2. Artifisialitas
3. Otomatisme
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme
6. Otonomi
 

Teknologi yang berkembang pesat, meliputi berbagai kehidupan manusia.


Luasnya bidang teknologi, digambarkan oleh Ellus sebagai berikut:

1. Teknik meliputi bidang ekonomi


2. Teknik meliputi bidang organisasional
3. Teknik meliputi bidang menusiawi
Secara hiearki teknologi dibedakan menjadi tiga macam teknologi yaitu:

1. Teknologi modern
2. Teknologi madya
3. Teknologi tradisional
  

3.      Makna Sains dan Teknologi Bagi Manusia


Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan satu unsur kebudayaan.
Mengingat iptek merupakan unsur dari kebudayaan, maka unsur tersebut
memiliki peran penting bagi manusia. Kemudian eksistensi serta
pengembangannya  saat ini menjadi salaah satu ciri khas atau tolak ukur
suatu masyarakat negara dikatakan maju salah satunya adalah
memansyarakatnya inptek. Iptek merupakan sarana penunjang hidup
manusia agar dinamika persoalan hidup dapat diselesaikan dengan mudah,
walaupun efek dari penggunaan iptek bagi manusia dapat positif maupun
negatif. Jadi iptek juga dapat dikatakan memiliki “mata dua” tergantung
bagaimana menusia menggunakan.

Oleh karena itu, selama perjalanan sejarah ummat manusia telah berhasil
menciptaka berbagai macam kebudayaan. Berbagai macam atauragam
kebudayaan tersebut meliputi tujuh unsur kebudayaan. Ketujuh unsur
kebudayaan tersebut merupakan unsur-unsur pokok yang selalu ada pada
setiap kebudayaan masyarakat yang ada di belahan dunia.

Ketujuh unsur kebudayaan tersebut meliputi:

1. Peralatan hidup (teknologi)


2. Sistem mata pencaharian (ekonomi)
3. Sistem kemasyarakatan (organisasi sosial)
4. Sistem bahasa
5. kesenian (seni)
6. Sistem pengetahuan (ilmu pengetahuan/sains)
7. Sistem kepercayaan (religi)
Ketujuh unsur budaya tersebut merupakan unsur-unsur budaya pokok
yang pasti ada apabila kita meneliti setiap kehidupan masyarakat. Karena
ada pada setiap kehidupan masyarakat di dunia ini, maka ketujuh unsur
pokok yang ada di dunia, seringkali dikatakan sebagai unsur-unsur budaya
yang bersifat universal, atau unsur-unsur kebudayaan universal (cultural
universal.

B.   Fungsi Sains dan Teknologi Dalam Kehidupan Manusia


Salah satu fungsi Sains dan Teknologi bagi manusia adalah sebagai sarana
bagi kehidupan manusia, yakni untuk membantu manusia agar aktivitas
kehidupannya menjadi lebih mudah, lancar, efesien, dan efektif,  sehingga
kehidupannya menjadi lebih bernama dan produktif. Oleh karena itu
melalui pendekatan ilmu antriopologi, istilah atau pengertian ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut sering dipakai untk merujuk pada
keterkaitan antara manusia, lingkungan, dan kebudayaan.

Hal ini dikarenakan dalam berinteraksi menghadapi lingkungannya,


manusia mau tidak mau pasti akan berusaha menggunakan sarana-sarana
berupa pengetahuam yang dimiliki serta menciptakan peralatan hidup
untuk membantu kehidupannya. Dengan demikian iptek bagi manusia
selalu berkaitan dengan usaha manusia untk menciptakan taraf atau
kualitas menjadi lebih baik.

C.   Dampak Sains dan Teknologi terhadap kebudayaan


Sistem peralatan hidup manusia merupakan unsur kebudayaan yang paling
epat berubah. Sestem peralatan sering juga disebut sebagai sistem teknilogi
yang pekembangannya mempengaruhi sistem sosial budaya yang lain.
Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi unsur religi, kesenian, bahasa,
sebagainya. Kemajuan teknologi berasal dari pengembangan unsur sistem
pegetahuan masyarakat. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup
manusua, umumnya terdiri atas berikut ini.

1. Alat- alat produktif


2. Alat-alat yang didistribusikan dan transportasi dan sistem komusikasi.
3. Wadah atau tempat-tempat untuk menaruh barang kebutuhan.
4. Makanan dan minuman.
5. Pakaian dan perhiasan.
6. Tempat berlindung dan perumahan.
7.
Setiap  suku bangsa dan kelompok masyarakat memiliki peralatan-
peralatan seperti yang disebutkan di atas dengan ciri-ciri khas masing-
masing. Alat –alat produksi tergantung juga pada mata pencaharian
masyarakat, misalnya petani tentu saja membutuhkan cangkul. Nelayan
membutuhkan pancing dan jala ikan. Nelayan juga membutuhkan perahu
sebagai alat tranportasi, memerlukan wadah atau tempat untuk
menyimpan ikan, mempunyai jenis makanan dan minuman yang khas, ada
juga yang memiliki perhiasan-perhiasan dari kerang atau yang terbuat dari
hewan atau tumbuhan laut, ada juga rumah-rumah sederhana dan berada
di tepi pantai dan memiliki senjata untuk berlinung dari hewan buas di laut
atau darat.

D.  Dampak Positif dan Negatif Sains dan Teknologi


1.      Beberapa dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan
sains dan teknologi adalah :
1. Manusia dapat melakukan perjalanan yang jauh dalam waktu yang singkat
menggunakan alat transportasi modern.
2. Manusia dapat berkomunikasi dengan sesama meski berada di tempat yang
jauh dengan menggunakan teknologi komunikasi modern.
3. Manusia dapat melakukan tugas yang berat dengan seditik tenaga, seperti
contoh mencuci dengan menggunakan mesin cuci dan lain lain.
4. Manusia dapat menyelesaikan tugas yang membutuhkan waktu lama dalam
waktu yang singkat, seperti contoh : menyalin ribuan tulisan dengan mesin
fotokopi
5. Manusia dapat melakukan hal yang berada diluar kemampuan tubuh
manusia, seperti contoh : Menjelajah angkasa luar menggunakan roket dan
perlengkapan astronout.
6. Manusia dapat mengetahui informasi-informasi aktual dari belahan dunia
manapun dengan teknologi internet.
7. Meningkatkan tingkat keamanan dan pertahanan suatu negara dengan
adanya penemuan-penemuan bidang militer.
8. Mempermudah bisnis perdagangan di seluruh dunia.
 

2. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan


sains dan teknologi adalah:
1. Manusia menunda nunda silaturrohim dengan sesama karena dengan adanya
teknologi komuniksai modern mereka dapat berkomunikasi dengan sesama
meski berada di tempat yang jauh.
2. Manusia menjadi malas melakukan pekerjaan berat karena dengan adanya
teknologi, tugas yang berat dapat diselesaikan dengan seditik tenaga, seperti
contoh mencuci dengan menggunakan mesin cuci dan lain lain.
3. Manusia menjadi malas melakukan pekerjaan yang lama karena dengan
adanya teknologi, tugas yang membutuhkan waktu lama dapat diselesaikan
dalam waktu yang singkat, seperti contoh : menyalin ribuan tulisan dengan
mesin fotokopi.
4. Manusia dapat mengkases informasi informasi yang berbahaya dan tidak
mendidik dari internet hanya untuk pemuas nafsu dan kepentingan pribadi.
5. Munculnya para cyber crime di dunia maya yang mana merekan mampu
meretas sistem keamanan.
6. Banyaknya penipuan bisnis perdagangan yang dilakukan secara online.
 

E.   Dampak Penyalahgunaan Sains dan Teknologi


Pada Kehidupan
Pengaruh negaif iptek secara manusiawi dirasakan pada masyarakat
dewasa ini, terlihat dari kondisi manusia itu sendiri. Manusia pada saat ini
telah begitu jauh dipengaruhi oleh iptek. Gambaran kondisitersebut
sebagai berikut.

1. Situasi Tertekan, manusia mengalami ketegangan akibat penyarapan iptek.


Contoh pada sistem industri ban berjalan, seorang pekerja meskipun sakit atau
lemah ataupun ada berita duka bahwa anaknya sedang sakit dirumah sakit,
mungkin pekerjaan tersebut tidak bisa ia tinggalkan karena akan membuat
macet gais produksi dan upah temannya. Keadaan tertekan demikian, akan
menghilangkan nilai-nilai sosial dan tidak manusiawi lagi.
2. Perubahahan ruang dan lingungn bagi manusi., Iptek telah mengubah
lingkungan manusia dan hakikat manusia. Contoh yang sederhana dalam hal
makan atau tidur manusia tidak ditentukan dari lapar atau kantuk tetapi diatur
oleh jam. Lingkungan manusia menjadi terbatas, tidak berhubungan dengan
padang rumput, pantai atau pepohonan secara langsung. Yang ada hanyalah
bangunan yang tinggi dan padat sehingga sinar matahari tidak menyentuh
ermukaan kulit manusia.
3. Perubahan waktu dan gerak manusia. Akibat iptek, menusia terlepas dari
hakikat kehidupan. Sebelumnya tidur diatur dan diukur sesuai dengan
kebutuhan dan peristiwa-peristiwa dalam hidup manusia sifatnya konkret dan
alamiah. Tetapi sekarang waktu hanya memiliki nilai kuantitas belaka tidak ada
nilai kualitas manusiawi dan sosial.
4. Tebentuknya suatu masyarakat massa. Akibat iptek, manusia hanya
membentuk masyarakat massa, artinya ada kesenjangan sebagai masyarakat
kolektif. Hal ini dibuktikan bila ada perubahan norma dalam masyarakat, maka
muncul keguncangan. Masyarakat masih memegang nilai-nilai asli sepert
agama tau adat istiadat secara ideologis, akan tetapi struktur masyarakat dunia
norma tetap saja hukum ekonomi, politik, atau persaingan kelas.
5. Iptek manusiawi dalam arti ketat. Artinya, iptek manusiawi harus
memberikan kepada manusia suatu kehidupan yang sehat dan seimbang, bebas
dari tekanan-tekanan.iptek harus menyelaraskan diri dengan menusia bukan
sebaliknya. Manusia bukan menjadi objek iptek tetapi harus menjadi subjek
iptek. Kondisi sekarang menusia itu menjadi objek iptek dan harus selalu
menyesuiaikan diri dengan iptek
 

F.    Problematika Pemanfaatan Iptek di Indonesia


Merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Jangka
Panjang masalah yang dihadapi bangsa Indonesia terkait dengan
pemanfaatan iptek dapat diidentiikasikan sebagai berikut.

1. Rendahnya kemampuan iptek nasiaonal dalam menghadapi perkembangan


global. Hal ini ditunjukkan dengan Indeks Pencapaian Teknologi (IPT) dalam
laporan UNDP tahun 2001 menunjukkan tingkat pencapaian teknologi
indonesia masih berada pada urutan ke-60 dari 72 negara.
2. Rendah nya konstribusi iptek nasional di sektor produksi. Hal ini antara lain
ditunjukkan oleh kurangnya efesiensi dan rendahnya produktivitas, serta
minimnya kandungan teknolgi dalam kegiatan ekspor (misalnya produktivitas
BBM yang selalu bermasalah)
3. Belum optimalnya mekanisme intermediasi iptek yang menjembatani
interaksi antara kapasitas penyedia iptek yang menjembatani intraksi antara
kapasitas penyedia iptek dengan kebutuhan pengguna. Masalahnya saat ini
dapat dilihat dari belum tertatanya infrastruktur iptek, antara lain institusi yang
mengolah dan menerjemahkan hasil pengembangan iptek menjadi preskripsi
teknologi yang siap pakai untk difungsikan dalam sistem produksi.
4. Lemahnya sinergi kebijakan iptek, sehingga kegiatan belum sanggup
memberikan hadi yang signifikan.
5. Masih terbatasnya sumber daya iptek, yang tercermin dari rendahnya
kualitas SDM dan kesenjangan pendidikan. Rasio tenanga peneliti Indonesia
pada tahun 2001 adalah 4,7 peneliti per 10.000 penduduk, jauh lebih kecil
dibandingkan jepang sebesar 70,7 (baca rasio  peneliti Indonesia pada tahun
2001)
6. Belum berkembangnya buaya iptek di kalangan masyarakat. Budaya bangsa
secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai iptek yang mempunyai
penalaran objektif, rasional, maju, unggul, dan mandiri. Pola pikir masyarakat
belum berkembang ke arah yang lebih suka menciptakan daripada memakai
dan membeli, serta lebih suka belajar berkreasi daripada sekedar menggunakan
teknologi yang ada, presepsi lain lebih suka menjadi konsumen daripada
produsen.
7. Belum optimalnya peran iptek dlam mengantisipasi dan menanggulangi
bencana alam. Wilayah indonesia dalam konteks ilmu kebumian global
merupakan indikator yang rawan bencana. Banyaknya koban akibat bencanan
alam merupakan inds terhikator bahwa pembangunan indonesia berwawasan
bencana. Kemampuan iptek nasional belum optimal dalam memberikan
entisipasi dan solusi strategi terhadap berbagai permasalahan bencana alam,
seperti pemanasan global, anomali iklim, kebakaran hutan, banjir bandang,
banjir lumpur, longsor, gempa bumi, dan tsunami.

Anda mungkin juga menyukai