Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL

“MANUSIA SAINS DAN TEKNOLOGI”

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Sosiologi Antrapologi

Dosen pengampu : Drs. Jumarianto, M.Si

Disusun oleh

Halwa Algina

P07131121016

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

JURUSAN GIZI

2022
Manusia Sains dan Teknologi

A. Makna Manusia, Sains dan Teknologi

1. Makna Sains
Sains alam istilah inggris berarti science berasal dari bahasa latin
yaitu scientia, uang berarti knowledge atau ilmu pengetahuan (P Medawar, 1986).
Pengertian pengetahuan mandiri sebagai istilah filsafat tidaklah sesederhana
dipahami pada umumnya, karena bermacam-macam pandangan dan teori
(epistiologi) yang melingkupi makna pengetahuan tersebut. Di
pandangan Aristoteles (384 SM – 322 SM), bahwa pengetahuan merupakan
pengetahuan yang dapat diindra dan dapat merangsang budi.
Menurut Descrates ilmu pengetahuan adalah serba budi, oleh Bacon dan David
Home (1711-1776) diartikan sebagai  pengalaman indra dan batin.
Menurut Immanuel Kant (1724  -1804) pengetahuan merupakan persatuan antara
budi dan pengalaman. Namun tidak semua ilmu itu boleh dikatakan sains. Yang
dimaksud sains adalah “Ilmu yang dapat diuji ( hasil pengamatan yang
sesungguhnya ) kebenarannya dan dikembangkan secara bersistem dengan
kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran dan kenyataan secara semata
sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh di percayai, melalui
eksperimen secara teori”.
 
Untuk mencapai suatu pengalaman yang ilmiah dan objektif diperlukan sikap
yang bersifat ilmiah. Sikap yang bersifat ilmiah itu meliputi empat hal

1. Tidak ada sifat yang bersifat pamrih, sehingga mencapai pengetahuan ilmiah


yang objetif.
2. Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapinya
supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap
hipotesis yang ada.
3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun
terhadap alat indra dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
4. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori, maupun aksioma terdahulu telah
mencapai kepastian, namun terbuka untuk dibuktikan kembali.
 
Ilmu pengetahuan itu sendiri mencakup ilmu pengetahuan alam,
pengetahuan sosial dan kemanusiaan, dan sebagai apa yang disebut generik
meliputi usaha penelitian dasar dan terapan serta pengembangannya. Penelitian
dasar bertujuan untuk menambah pengetahuan ilmiah. Penelitian pengembangan
diartikan sebagai pembangunan sistematis dari pengetahuan yang diperoleh
penelitian untuk keperluan penciptaan bahan-bahan, perencanaan sistematis,
metode atau proses yang berguna, tetapi tidak mencakup produksi
atau enggineering-nya.
Sains memberikan penekanan kepada sumbangan pemikiran manusia
dalam menguasai ilmu pengetahuan itu, dan kini terdapat pada seluruh alam
semesta. Proses mencari kebenaran serta mencari jawaban atas persoalan-
persoalan secara sistematik dinamakan scientific dan ia menjadi landasan
perkembangan teknologi yang menjadi satu unsur terpenting peradaban manusia.

2. Makna Teknologi
Istilah teknologi berasal dari kata techne dan logia, dari yunani
kuno techne berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah
perkataan technikos yang berarti orang yang memiliki keahlian tertentu. Dengan
berkembangnya keterampilan, seseorang menjadi semakin menjadi tetap karena
menunjukkan suatu pola, langkah, dan metode yang pasti, keterampilan tesebut
menjadi lebih teknik.
Seperti yang diucapkan Jacques Ellul (1912-1994), dalam tulisannya yang
berjudul “ The Technology society” tidak mengatakan teknologi tetapi teknik,
meski arti dan maksudnya sama. Teknologi itu sendiri memperlihatkan
fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal impersional dan memiliki otonomi
mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi likup teknis.
Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak untuk mesin, teknologi atau prosedur
untuk memperoleh hasilnya, meainkan totalitas metode yang dicapai secara
rasional dan mencapai efesiensi (untuk memberikan tngat perkembangannya) 
dalam setiap bidang aktivitas manusia. Batasan inii bukan dalam bentuk teoritis,
melainkan peolehan aktivitas masing-masing dan observasi fakta dari apa yang
disebut manusia modern dengan perlengkapan tekniknya. Jadi teknik
menurut Ellul adalah berbagai usaha, metode, dan cara untuk memperoleh hasil
yang sudah distandarisasi dan diperhitungkan sebelumnnya.
Dalam kepustakaan teknologi terdapat aneka ragam pendapat yang
menyatakan tenologu adalah transformasi kebutuhan (perubahan bentuk dari
alam), teknologi adalah realitas/kenyataan yang diperoleh dari dunia ide. Secara
konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tapi secara luas juga
mencakup teknologi sosial, terutama teknologi sosial pembangunan ( The Social
Technology Of defelopment ) sehingga teknologi itu adalah metode sistematis
untuk mencapai tujuan insani. Adapun teknologi dalam makna dubjektif adalah
keseluruhan peralatan bahwa teknologi adalah segala hal, dan segala hal adalah
teknologi.

Fenomena teknik pada manyarakat kini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Rasionalitas
2. Artifisialitas
3. Otomatisme
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme
6. Otonomi

Teknologi yang berkembang pesat, meliputi berbagai kehidupan manusia.


Luasnya bidang teknologi, digambarkan oleh Ellus sebagai berikut :

1. Teknik meliputi bidang ekonomi


2. Teknik meliputi bidang organisasional
3. Teknik meliputi bidang menusiawi
Secara hiearki teknologi dibedakan menjadi tiga macam teknologi yaitu :

1. Teknologi modern
2. Teknologi madya
3. Teknologi tradisional

4. Makna Sains dan Teknologi Bagi Manusia

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan satu unsur kebudayaan.


Mengingat iptek merupakan unsur dari kebudayaan, maka unsur tersebut memiliki
peran penting bagi manusia. Kemudian eksistensi serta pengembangannya  saat
ini menjadi salaah satu ciri khas atau tolak ukur suatu masyarakat negara
dikatakan maju salah satunya adalah memansyarakatnya inptek. Iptek merupakan
sarana penunjang hidup manusia agar dinamika persoalan hidup dapat
diselesaikan dengan mudah, walaupun efek dari penggunaan iptek bagi manusia
dapat positif maupun negatif. Jadi iptek juga dapat dikatakan memiliki “mata dua”
tergantung bagaimana menusia menggunakan.

Oleh karena itu, selama perjalanan sejarah ummat manusia telah berhasil
menciptaka berbagai macam kebudayaan. Berbagai macam atauragam
kebudayaan tersebut meliputi tujuh unsur kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan
tersebut merupakan unsur-unsur pokok yang selalu ada pada setiap kebudayaan
masyarakat yang ada di belahan dunia.

Ketujuh unsur kebudayaan tersebut meliputi :

1. Peralatan hidup (teknologi)


2. Sistem mata pencaharian (ekonomi)
3. Sistem kemasyarakatan (organisasi sosial)
4. Sistem bahasa
5. kesenian (seni)
6. Sistem pengetahuan (ilmu pengetahuan/sains)
7. Sistem kepercayaan (religi)

Ketujuh unsur budaya tersebut merupakan unsur-unsur budaya pokok yang


pasti ada apabila kita meneliti setiap kehidupan masyarakat. Karena ada pada
setiap kehidupan masyarakat di dunia ini, maka ketujuh unsur pokok yang ada di
dunia, seringkali dikatakan sebagai unsur-unsur budaya yang bersifat universal,
atau unsur-unsur kebudayaan universal (cultural universal.

B. Fungsi Sains dan Teknologi Dalam Kehidupan Manusia


Salah satu fungsi Sains dan Teknologi bagi manusia adalah sebagai sarana
bagi kehidupan manusia, yakni untuk membantu manusia agar aktivitas
kehidupannya menjadi lebih mudah, lancar, efesien, dan efektif,  sehingga
kehidupannya menjadi lebih bernama dan produktif. Oleh karena itu melalui
pendekatan ilmu antriopologi, istilah atau pengertian ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut sering dipakai untk merujuk pada keterkaitan antara manusia,
lingkungan, dan kebudayaan.

Hal ini dikarenakan dalam berinteraksi menghadapi lingkungannya,


manusia mau tidak mau pasti akan berusaha menggunakan sarana-sarana berupa
pengetahuam yang dimiliki serta menciptakan peralatan hidup untuk membantu
kehidupannya. Dengan demikian iptek bagi manusia selalu berkaitan dengan
usaha manusia untk menciptakan taraf atau kualitas menjadi lebih baik.

C. Dampak Sains dan Teknologi terhadap kebudayaan


Sistem peralatan hidup manusia merupakan unsur kebudayaan yang paling
epat berubah. Sestem peralatan sering juga disebut sebagai sistem teknilogi yang
pekembangannya mempengaruhi sistem sosial budaya yang lain. Kemajuan
teknologi dapat mempengaruhi unsur religi, kesenian, bahasa, sebagainya.
Kemajuan teknologi berasal dari pengembangan unsur sistem pegetahuan
masyarakat. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusua, umumnya terdiri
atas berikut ini.

1. Alat- alat produktif


2. Alat-alat yang didistribusikan dan transportasi dan sistem komusikasi.
3. Wadah atau tempat-tempat untuk menaruh barang kebutuhan.
4. Makanan dan minuman.
5. Pakaian dan perhiasan.
6. Tempat berlindung dan perumahan.

Setiap  suku bangsa dan kelompok masyarakat memiliki peralatan-


peralatan seperti yang disebutkan di atas dengan ciri-ciri khas masing-masing.
Alat –alat produksi tergantung juga pada mata pencaharian masyarakat, misalnya
petani tentu saja membutuhkan cangkul. Nelayan membutuhkan pancing dan jala
ikan. Nelayan juga membutuhkan perahu sebagai alat tranportasi, memerlukan
wadah atau tempat untuk menyimpan ikan, mempunyai jenis makanan dan
minuman yang khas, ada juga yang memiliki perhiasan-perhiasan dari kerang atau
yang terbuat dari hewan atau tumbuhan laut, ada juga rumah-rumah sederhana dan
berada di tepi pantai dan memiliki senjata untuk berlinung dari hewan buas di laut
atau darat.

D. Dampak Positif dan Negatif Sains dan Teknologi


Beberapa dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan sains dan
teknologi adalah :
1. Manusia dapat melakukan perjalanan yang jauh dalam waktu yang singkat
menggunakan alat transportasi modern.
2. Manusia dapat berkomunikasi dengan sesama meski berada di tempat yang
jauh dengan menggunakan teknologi komunikasi modern.
3. Manusia dapat melakukan tugas yang berat dengan seditik tenaga, seperti
contoh mencuci dengan menggunakan mesin cuci dan lain lain.
4. Manusia dapat menyelesaikan tugas yang membutuhkan waktu lama dalam
waktu yang singkat, seperti contoh : menyalin ribuan tulisan dengan mesin
fotokopi
5. Manusia dapat melakukan hal yang berada diluar kemampuan tubuh manusia,
seperti contoh : Menjelajah angkasa luar menggunakan roket dan perlengkapan
astronout.
6. Manusia dapat mengetahui informasi-informasi aktual dari belahan dunia
manapun dengan teknologi internet.
7. Meningkatkan tingkat keamanan dan pertahanan suatu negara dengan adanya
penemuan-penemuan bidang militer.
8. Mempermudah bisnis perdagangan di seluruh dunia.

Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan sains dan


teknologi adalah :

1. Manusia menunda nunda silaturrohim dengan sesama karena dengan adanya


teknologi komuniksai modern mereka dapat berkomunikasi dengan sesama
meski berada di tempat yang jauh.
2. Manusia menjadi malas melakukan pekerjaan berat karena dengan adanya
teknologi, tugas yang berat dapat diselesaikan dengan seditik tenaga, seperti
contoh mencuci dengan menggunakan mesin cuci dan lain lain.
3. Manusia menjadi malas melakukan pekerjaan yang lama karena dengan adanya
teknologi, tugas yang membutuhkan waktu lama dapat diselesaikan dalam
waktu yang singkat, seperti contoh : menyalin ribuan tulisan dengan mesin
fotokopi.
4. Manusia dapat mengkases informasi informasi yang berbahaya dan tidak
mendidik dari internet hanya untuk pemuas nafsu dan kepentingan pribadi.
5. Munculnya para cyber crime di dunia maya yang mana merekan mampu
meretas sistem keamanan.
6. Banyaknya penipuan bisnis perdagangan yang dilakukan secara online.
 
E.   Dampak Penyalahgunaan Sains dan Teknologi Pada Kehidupan
Pengaruh negaif iptek secara manusiawi dirasakan pada masyarakat
dewasa ini, terlihat dari kondisi manusia itu sendiri. Manusia pada saat ini telah
begitu jauh dipengaruhi oleh iptek. Gambaran kondisitersebut sebagai berikut.

1. Situasi Tertekan, manusia mengalami ketegangan akibat penyarapan iptek.


Contoh pada sistem industri ban berjalan, seorang pekerja meskipun sakit atau
lemah ataupun ada berita duka bahwa anaknya sedang sakit dirumah sakit,
mungkin pekerjaan tersebut tidak bisa ia tinggalkan karena akan membuat
macet gais produksi dan upah temannya. Keadaan tertekan demikian, akan
menghilangkan nilai-nilai sosial dan tidak manusiawi lagi.
2. Perubahahan ruang dan lingungn bagi manusi., Iptek telah mengubah
lingkungan manusia dan hakikat manusia. Contoh yang sederhana dalam hal
makan atau tidur manusia tidak ditentukan dari lapar atau kantuk tetapi diatur
oleh jam. Lingkungan manusia menjadi terbatas, tidak berhubungan dengan
padang rumput, pantai atau pepohonan secara langsung. Yang ada hanyalah
bangunan yang tinggi dan padat sehingga sinar matahari tidak menyentuh
ermukaan kulit manusia.
3. Perubahan waktu dan gerak manusia. Akibat iptek, menusia terlepas dari
hakikat kehidupan. Sebelumnya tidur diatur dan diukur sesuai dengan
kebutuhan dan peristiwa-peristiwa dalam hidup manusia sifatnya konkret dan
alamiah. Tetapi sekarang waktu hanya memiliki nilai kuantitas belaka tidak ada
nilai kualitas manusiawi dan sosial.
4. Tebentuknya suatu masyarakat massa. Akibat iptek, manusia hanya
membentuk masyarakat massa, artinya ada kesenjangan sebagai masyarakat
kolektif. Hal ini dibuktikan bila ada perubahan norma dalam masyarakat, maka
muncul keguncangan. Masyarakat masih memegang nilai-nilai asli sepert
agama tau adat istiadat secara ideologis, akan tetapi struktur masyarakat dunia
norma tetap saja hukum ekonomi, politik, atau persaingan kelas.
5. Iptek manusiawi dalam arti ketat. Artinya, iptek manusiawi harus memberikan
kepada manusia suatu kehidupan yang sehat dan seimbang, bebas dari tekanan-
tekanan.iptek harus menyelaraskan diri dengan menusia bukan sebaliknya.
Manusia bukan menjadi objek iptek tetapi harus menjadi subjek iptek. Kondisi
sekarang menusia itu menjadi objek iptek dan harus selalu menyesuiaikan diri
dengan iptek

F.    Problematika Pemanfaatan Iptek di Indonesia


Merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Jangka
Panjang masalah yang dihadapi bangsa Indonesia terkait dengan pemanfaatan
iptek dapat diidentiikasikan sebagai berikut.

1. Rendahnya kemampuan iptek nasiaonal dalam menghadapi perkembangan


global. Hal ini ditunjukkan dengan Indeks Pencapaian Teknologi (IPT) dalam
laporan UNDP tahun 2001 menunjukkan tingkat pencapaian teknologi
indonesia masih berada pada urutan ke-60 dari 72 negara.
2. Rendah nya konstribusi iptek nasional di sektor produksi. Hal ini antara lain
ditunjukkan oleh kurangnya efesiensi dan rendahnya produktivitas, serta
minimnya kandungan teknolgi dalam kegiatan ekspor (misalnya produktivitas
BBM yang selalu bermasalah)
3. Belum optimalnya mekanisme intermediasi iptek yang menjembatani interaksi
antara kapasitas penyedia iptek yang menjembatani intraksi antara kapasitas
penyedia iptek dengan kebutuhan pengguna. Masalahnya saat ini dapat dilihat
dari belum tertatanya infrastruktur iptek, antara lain institusi yang mengolah
dan menerjemahkan hasil pengembangan iptek menjadi preskripsi teknologi
yang siap pakai untk difungsikan dalam sistem produksi.
4. Lemahnya sinergi kebijakan iptek, sehingga kegiatan belum sanggup
memberikan hadi yang signifikan.
5. Masih terbatasnya sumber daya iptek, yang tercermin dari rendahnya kualitas
SDM dan kesenjangan pendidikan. Rasio tenanga peneliti Indonesia pada tahun
2001 adalah 4,7 peneliti per 10.000 penduduk, jauh lebih kecil dibandingkan
jepang sebesar 70,7 (baca rasio  peneliti Indonesia pada tahun 2001)
6. Belum berkembangnya buaya iptek di kalangan masyarakat. Budaya bangsa
secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai iptek yang mempunyai
penalaran objektif, rasional, maju, unggul, dan mandiri. Pola pikir masyarakat
belum berkembang ke arah yang lebih suka menciptakan daripada memakai
dan membeli, serta lebih suka belajar berkreasi daripada sekedar menggunakan
teknologi yang ada, presepsi lain lebih suka menjadi konsumen daripada
produsen.
7. Belum optimalnya peran iptek dlam mengantisipasi dan menanggulangi
bencana alam. Wilayah indonesia dalam konteks ilmu kebumian global
merupakan indikator yang rawan bencana. Banyaknya koban akibat bencanan
alam merupakan inds terhikator bahwa pembangunan indonesia berwawasan
bencana. Kemampuan iptek nasional belum optimal dalam memberikan
entisipasi dan solusi strategi terhadap berbagai permasalahan bencana alam,
seperti pemanasan global, anomali iklim, kebakaran hutan, banjir bandang,
banjir lumpur, longsor, gempa bumi, dan tsunami.

Anda mungkin juga menyukai