PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui Hakikat dan Makna Sains bagi manusia
b. Untuk mengetahui Hakikat dan Makna Teknologi bagi manusia
c. Untuk mengetahui Hakikat dan Makna Seni bagi manusia
d. Untuk Mengetahui Aplikasi IPTEKS bagi manusia
1.3 Manfaat
a. Dapat mengetahui Hakikat dan Makna Sains bagi manusia
b. Dapat mengetahui Hakikat dan Makna Teknologi bagi manusia
c. Dapat mengetahui Hakikat dan Makna Seni bagi manusia
d. Dapat Mengetahui Aplikasi IPTEKS bagi manusia
1
BAB II
2
besar, yakni ilmu eksak (ilmu pengetahuan alam atau IPA) dan non eksak
(ilmu pengetahuan sosial atau IPS).
Jika kita mengkaji ilmu, sudah pasti kita juga harus mengkaji pengetahuan.
Apa pengetahuan itu? Pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna
dalam diri tiap orang yang tumbuh sejak dilahirkan. Oleh karena itu manusia
yang normal (baik sekolah atau tidak sekolah), sudah pasti dianggap memiliki
pengetahuan. Pengetahuan dapat dikembangkan manusia karena dua hal,
yaitu:
a. Manusia mempunyai bahasa yang dapat mengkomunkasikan informasi
dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut.
b. Manusia berpikir menurut suatu alur piker tertentu yang merupakan
kemampuan untuk menalar atau melakukan penalaran.
3
hal ini, pengapung kail mengapung karena pengapung kail terbuat dari bahan
plastic yang ringan sehingga massa jenisnya lebih kecil jika dibandingkan
dengan massa jenis air. Ini adalah ranah sains (ilmu pengetahuan).
Selain itu, kita juga dapat menarik suatu benang merah bahwa pengetahuan
dapat dikembangkan oleh manusia untuk mencapai ilmu. Dalam kajian
filsafat, pengetahuan bisa mencapai ilmu jika sudah memenuhi tiga criteria
berikut, yaitu:
4
ilmu. Secara singkat dapat dikatakan bahwa aspek epistemology
merupakan kajian tentang bagaimana cara atau metode untuk memperoleh
ilmu itu.
c) Adanya aspekaksiologi
Adanya aspek aksiologi menyatakan bahwa bidang studi yang
bersangkutan memiliki nilai guna atau kemanfaatan. Misalnya, bidang
studi tersebut dapat menunjukkan adanya nilai teoritis, hokum,
generalisasi, kecenderungan umum, konsep, serta kesimpulan logis,
sistematis, dan koheren. Selain itu juga bahwa dalam teori seta konsep
tersebut tidak menunjukkan adanya keracunan, kesemrawutan pikiran, atau
penentangan kontradiktif diantara satu sama lainnya.
5
menghasilkan sesuatu). Orang yang memiliki keterampilan untuk
mengahasilkan seni atau kerajinan itu disebut dengan technicus.
Sampai pada permulaan abad XX ini, istilah teknologi telah dipakai secara
umum dan merangkum suatu rangkaian sarana, proses, dan ide disamping alat-
alat dan mesin-mesin. Perluasan arti itu berjalan terus sehingga sampai
pertengahan abad ini muncul perumusan bahwa teknologi adalah “sebagai
sarana atau aktivitas yang dengannya manusia berusaha mengubah atau
menangani lingkungannya”.
Selanjutnya, Brown (1980) menyatakan bahwa teknologi pada hakikatnya
merupakan penerapan pengetahuan oleh manusia guna mengerjakan sesuatu
yang diinginkan. Sebagai contoh, pada abad-abad sebelum adanya alat bedah
canggih, seorang pasien yang memerlukan operasi pembedahan harus
menghadapi alat-alat operasi yang mengerikan tanpa obat bius. Hal itu
membuat nyalinya ciut dan dapat mengakibatkan sakitnya makin parah.
Dengan adanya perkembangan sains dan teknologi, alat bedahpun makin
“ramah”. Pasien tidak takut lagi menghadapi operasi pembedahan, ditambah
dengan adanya obat bius untuk menghilangkan rasa sakit. Selain itu,
keberhasilan operasi pembedahan pun semakin meningkat.
Teknologi digunakan untuk memanfaatkan gejala alam dan mengubahnya.
Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya
alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan
mnegendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan,
sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam bepergian dan
mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru,
termasuk diantaranya mesin cetak, telepon, dan internet, telah memperkecil
hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk
berinteraksi secara bebas dalam skala global. Akan tetapi, tidak semua
teknologi digunakan untuk tujuan damai, seperti misalnya; pengembanagan
senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah,
dari “pentungan” yang terbuat dari kayu sampai pembuatan senjata nuklir
dewasa ini.
6
Padahal jika kita ingin lebih bijak dan melihat dari sisi seni, ilmu
pengetahuan dan teknologi yang diciptakan manusia dapat memilik inilai seni.
Teknologi yang bernilai seni ini diciptakan untuk membuat orang lain tertarik.
Contoh: produsen pabrikan sepeda motor selalu mendesain kerangka (body)
sepeda motor dengan berbagai mcam type atau bentuk. Type atau bentuk yang
bermacam-macam ini memiliki nilai seni, dan dilakukan untuk menarik minat
konsumen.
7
bergantung kepada keinginan pencipta atau pembuatnya. Seni bersifat
universal, sehingga dapat menembus batas atau lintas gender, ras, agama,
suku, golongan, strata sosial, zaman, dan lain-lain.
Akan tetapi, kita harus berhati-hati dalam menggunakan kata seni yang
diletakkan dengan suatu objek. Misalnya, jika kita mendengar istilah kesenian
Sumatera Barat, hal itu dikarenakan seni tersebut dibuat oleh manusia yang
tinggal atau yang berasal dari Sumatera Barat. Dengan demikian pasti ada
kesenian dari Jambi, Riau, dan sebagainya. Bagaimana halnya jika kita
mendengar orang berbicara tentang seni Islam. Otomatis harus ada pula yang
namanya seni kafir? Kenyataannya adakah yang disebut atau mau disebut
sebagai seni kafir? Jawabannya adalah tidak! Dalam hal ini, Tuhan member
petunjuk bahwa yang Islam maupun kafir adalah manusianya, bukan bendanya
atau seninya, karena seperti kita jabarkan dia atas, bahwa seni merupakan
benda mati hasil karya manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Meskipun seni mampu berkembang sesuai perkembangan akal manusia,
tentunya sebagai manusia yang bajik dan bijak, kita mesti memahami batasan-
batasan atau freme dalam aplikasi ataupun apresiasi seni tersebut, sehingga
kita tidak berapresiasi seni yang melampui batas.
Jika dlihat penggunaan medianya, maka seni dapat dibedakan menjadi 3:
a. Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau audio art,
misalnya seni music, seni suara, dan seni sastra, seperti; puisi dan pantun.
b. Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (visual art), misalnya
lukisan, poster, hasil teknologi (robot, televise, dan lain sebagainya), seni
bangunan, seni gerak beladiri, dan sebagainya.
c. Seni yang dinikmati melalui media pengelihatan dan pendengaran (audio
visual art) misalnya pertunjukkan music, pagelaran wayang, dan film.
Dari pembagian seni di atas, maka dapat dikatakan bahwa seni memiliki
hubungan yang erat dengan teknologi. Teknologi yang diciptakan oleh
manusia dapat memiliki nilai seni, tergantung dari penilaian manusia yang
melihatnya. Artinya, seni dapat mewujudkan teknologi yang memiliki nilai
estetika (keindahan).
8
2.4 Aplikasi Sains, Teknologi, dan Seni bagi Manusia
Ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni (IPTEKS) memiliki hubungan yang
sangat erat. Ilmu pengetahuan dapat diaplikasikan melalui teknologi sehingga
dikatakan bahwa “science without technology has no fruit, technology without
science has no root” 9sains tanpa teknologi bagai pohon tak berbuah,
teknologi tanpa sains bagai pohon tak berakar).
IPTEKS sendiri merupakan bagian dari unsure pokok kebudayaan
universal yang bisa dijumpai pada setiap kehidupan masyarakat, mulai dari
zaman purba hingga sekarang. Pada zaman purba, manusia telah
mengaplikasikan IPTEKS dengan menciptakan berbagai teknologi (peralatan
hidup) sederhana yang terbuat dari batu dan perunggu yang dipergunakan
untuk mencari makanan hingga bercocok tanam. Manusia zaman purba juga
sudah mengenal system kepercayaan yangs ekaligus menunjukkan nilai seni
(animism dan dinamisme). Selain itu, manusia zaman purba juga sudah
mengenal system pengetahuan dalam pelayaran yang menggunakan sandaran
pengetahuan pada perbintangan.
Dalam perkembangannya, IPTEKS kemudian diaplikasi dalam kehidupan
secara lebih modern (peradaban). Saat ini manusia sudah mengaplikasikan
IPTEKS dengan menciptakan teknologi canggih yang digunakan untuk
mempermudah dan meringankan beban kerja mereka. Contoh aplikasi
IPTEKS di berbagai bidang:
1. Dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
a. Mampu menciptakan alat pertanian yang maju seperti traktor, alat
pemotong dan penanam, alat pengolah hasil pertanian, dan alat
penyemprot hama. Dengan alat-alat tersebut diharapkan manusia dapat
menggunakan waktu dan tenaga lebih efektif dan efisien.
b. Produksi pupuk buatan dapat membantu menyuburkan tanah, demikian
juga dengan produksi pestisida dapat memungkinkan pemberantasan
hama lebih berhasil, sehingga produksi pangan dapat ditingkatkan.
c. Teknik-teknik pemuliaan dapat meningkatkan produksi pangan. Dengan
teknik pemuliaan yang semakin canggih dapat ditemukan bibit unggul
seperti jenis padi VUTW (varietas unggul tahan wereng), kelapa
9
hibrida, ayam ras, ayam broiler, sapi perah, dan bermacam-macam
jenis unggul lainnya.
d. Teknik mutasi buatan dapat menghasilkan buah-buahan yang besar
serta tidak berbiji.
e. Teknologi pengolahan pascapanen, seperti pengalengan ikan, buah-
buahan, daging, dan teknik pengolahan lainnya.
f. Budi daya hewan dapat meningkatkan perdapatan dan kesejahteraan
manusia.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama
IPTEKS adalah sebagai sarana untuk memperlancar tugas dalam kehidupan
manusia. IPTEKS juga berkaitan dengan upaya manusia untuk mencapai
hidup pada taraf yang lebih baik. Maka dapat disimpulkan bahwa:
10
a. Manusia sebagai pencipta kebudayaan.
b. Kebudayaan menghasilkan peradaban.
c. Produk peradaban adalah sains, teknologi, dan seni.
d. Produk sains, teknologi, dan seni bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia.
e. IPTEKS itu netral tetapi tidak semuanya yang bebas nilai (artinya ada
yang bebas nilai).
f. Hakikat IPTEKS sebenarnya hanya sebatas penemuan bagaimana proses
sunatullah (Hukum Alam) itu terjadi di alam semesta bukan menciptakan
hukum sendiri.
11
BAB III
KERANGKA TEORI HAKIKAT DAN MAKNA SAINS, TEKNOLOGI
DAN SENI BAGI MANUSIA
Aspek Ontologis
Pengetahuan
Espek Epistemologi
Aspek Aksiologi
Berisi pengetahuan (knowledge)
Tersusun secara sistematis
Menggunakan penalaran
Ilmu Pengetahuan atau Sains
Dapat dikontrol secara kritis
Dapat dibuktikan
Penerapan Sains
Teknologi
Teknologi
Teknologi Madya Teknologi
Modern Tradisional
Seni
Bersifat Universal
Seni Pendengaran
Seni Seni dan
Pendengaran Penglihatan seni Penglihatan
12
BAB IV
4.1 Hakikat dan Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia
Sains merupakan ilmu yang bersifat teoritis, sehingga sains tidak
memiliki wujud, dan hanya bisa dipelajari, dan nantinya akan menhasilkan
teknologi. Cara sains mengkaji sesuatu adalah dengan melakukan pengamatan
langsung, menguji, dan kemudian menerangkan mengapa sesuatu itu bisa
terjadi. Jika kita mengkaji ilmu, sudah pasti kita juga harus mengkaji
pengetahuan.
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui oleh manusia
melalui tangkapan panca indra, intuisi, serta filsafat. Sementara sains atau
ilmu merupakan pengetahuan-pengetahuan yang sudah diklaisfikasi,
diorganisasi, serta diinteroretasikan sehingga menghasilkan kebenaran yang
objektif, serta teruji kebenarannya, serta dapat diuji ulang secara ilmiah.
Intinya sains lebih detail pembahasannya dari pada pengetahuan.
Sains dan teknologi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Dalam keputusan teknologi terdapat aneka ragam pendapat yang menyatakan
teknologi adalah transformasi kebutuhan (perubahan bentuk dari alam),
teknologi adalah realis atau kenyataan yang diperoleh dari dunia ide. Secara
konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetepi secara
luas juga mencakup teknologi sosial, terutama teknologi sosial pembangunan
(the social technology of development) sehingga teknologi itu adalah metode
sistematis untuk mencapai tujuan manusia, sedangkan teknologi dalam makna
subyektif adalah keseluruhan peralatan dan prosedur yang di sempurnakan,
sampai kenyataan bahwa teknologi adalah segala hal, dan segala hal adalah
teknologi.
Teknik atau rekayasa (bahasa Inggris: engineering) adalah penerapan
ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini
diselesaikan lewat pengetahuan, matematika dan pengalaman praktis yang
diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna. Teknik di masa
13
sekarang semakin berkembang. Terbukti denan fenomena teknik pada
masyarakat kini, terdapat ciri-ciri sebagai berikut:
a. Rasionalitas
Tindakan spontan oleh teknik di ubah menjadi tindakan yang direncanakan
dengan penghitungan rasional.
b. Artifisialitas
Selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
c. Otomatisme
Dalam hal metode, organisasi, dan rumusan dilaksanakan serba otomatis.
Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan
nonteknis menjadi kegiatan teknis.
d. Teknik berkembang dalam suatu kebudayaan.
e. Monisme
Semua teknik bersatu, saling berinteraksi, dan saling bergantung.
f. Universalisme
Teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideology, bahkan dapat
menguasai kebudayaan.
g. Otonomi
teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi dalam artian ini adalah ilmu seni atau ilmu kerajinan (dalam
menghasilkan sesuatu). Seni merupakan suatu bentuk yang memiliki nilai.
Yang dimaksud dengan nilai yaitu meliputi nilai keindahan, tingkat kesulitan,
ekonomi, dan keterampilan. Namun, seni sangat sulit diungkapkan dan
diartikan. Semakin berkembangnya zaman seni tradisional sudah mulai
dilupakan karena berkembangnya seni modern yang lebih menarik untuk
kalangan remaja. Seperti alat musik angklung, gong, gamelan, seruling,
bertambah modern menjadi gitar, drum, piano, dll. Kita sebagai generasi
muda harus mencintai seni dan melestarikan seni yang berhubungan dengan
budaya Indonesia.
Bangsa Indonesia memang tidak bisa lepas dari globalisasi namun
sebagai bangsa yang berkembang, warga bangsa Indonesia juga harus
14
semakin cerdas memaknai perkembangan sains, teknologi, dan seni dengan
lebih bijak. Menciptakan inovasi-inovasi juga sangat perlu sebagai aplikasi
perkembangan IPTEKS di Indonesi dengan catatan tidak menghilangkan
budaya bangsa sebagai kekayaan bangsa dan negara Indonesia.
Dalam perkembangannya, IPTEKS kemudian diaplikasi dalam
kehidupan secara lebih modern (peradaban). Teknologi yang canggih telah
membantu dan mempermudah pekerjaan manusia dan juga menghemat waktu
yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan.
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sains merupakan ilmu yang bersifat teoritis, sehingga sains tidak memiliki
wujud, dan hanya bisa dipelajari, dan nantinya akan menhasilkan teknologi.
Intinya sains lebih detail pembahasannya dari pada pengetahuan. Sains dan
teknologi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Teknologi yang
canggih telah membantu dan mempermudah pekerjaan manusia dan juga
menghemat waktu yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan.
5.2 Saran
Seiring berjalannya waktu ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
canggih dan semakin mempermudah kita untuk melakukan sesuatu. Kita
sebagai penggunanya harus bijak dan berhati-hati dalam menggunakan
teknologi modern yang ada, sehingga kita tidak terperangkap pada dampak
negatif yang ditimbulkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17