Anda di halaman 1dari 11

MODUL 1

BAGIAN II
WAWASAN DASAR PEMBELAJARAN
LITERASI SAINS

Asesmen Kompetensi
Madrasah Indonesia (AKMI)

Modul 1 Literasi Sains | 1


Modul 1

BAGIAN II
WAWASAN DASAR PEMBELAJARAN LITERASI SAINS

Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI)

Modul 1 Literasi Sains | 2


DEFINISI LITERASI SAINS
Literasi sains didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan pengetahuan sains
(pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, epistemik) untuk menjelaskan fenomena alam,
artefak teknologi dan implikasinya pada masyarakat, serta mendesain dan mengevaluasi
penyelidikan ilmiah, dan menafsirkan data dan bukti secara ilmiah. Pada era perkembangan
teknologi informasi dan globalisasi, literasi sains dimaknai secara luas. Literasi sains mencakup
makna melek teknologi, berpikiran kritis, peka terhadap lingkungan sekitar, serta mampu
mengaplikasikan informasi yang dibaca. Kemampuan literasi sains yang diperlukan seseorang
agar tetap eksis di zaman informasi berkaitan erat dengan kemampuan berpikir, kemampuan
bernalar, dan kreativitas.
National Science Teacher Association (NSTA) mengajukan sebelas ciri dalam
mendeskripsikan pendekatan sains dalam hal ini pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat
(STM) dalam pembelajaran Sains, yaitu:
1. Peserta didik mengidentifikasi masalah-masalah sosial dan teknologi di daerahnya serta
dampaknya.
2. Menggunakan sumber lokal (manusia dan material) untuk memperoleh informasi yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah.
3. Keterlibatan Peserta didik secara aktif dalam mencari informasi yang dapat digunakan dalam
memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.
4. Perluasan untuk terjadinya proses belajar yang melampaui waktu, kelas, dan sekolah.
5. Memusatkan pengaruh sains dan teknologi kepada peserta didik.
6. Pandangan bahwa materi subjek lebih dari sekedar konsep yang harus dikuasai peserta didik.
7. Penekanan pada keterampilan proses yang dapat digunakan siswa dalam memecahkan
masalah.
8. Penekanan terhadap kesadaran karir, terutama karir yang berhubungan dengan sains dan
teknologi.
9. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berperan sebagai warga masyarakat, jika
telah dapat mengatasi isu yang telah diidentifikasinya.

Modul 1 Literasi Sains | 3


10. Identifikasi cara-cara yang memungkinkan sains dan teknologi memecahkan masalah di masa
depan.
11. Perwujudan otonomi dalam proses belajar sebagai isu individu.
Lebih lanjut, literasi sains dapat menjadi dasar bagi peserta didik dalam mengenali sumber
solusi, yaitu sains dan teknologi dalam berbagai konten dan konteksnya.

Modul 1 Literasi Sains | 4


KONTEN DAN KONTEKS LITERASI SAINS
Merujuk pada definisi literasi sains, isu-isu sosio saintifik yang dijadikan tema stimulus
disajikan dengan mempertimbangkan dua aspek, yaitu (a) konten dan (b) konteks. Konten
merujuk pada kategori umum atau ranah yang menunjukkan pemahaman terhadap fakta,
konsep, teori utama yang mendasari pengetahuan sains. Konteks merujuk pada kondisi di mana
suatu keadaan terjadi, baik yang telah lalu maupun yang sedang terjadi yang menuntut
pemahaman terhadap sains dan teknologi.

A. Konten Bacaan untuk Literasi Sains


Untuk kepentingan penyusunan modul pembacaan hasil AKMI literasi sains, konten
mengikuti framework asesmen AKMI yang meliputi isu-isu sosio saintifik yang merupakan
representasi dari isu-isu dalam masyarakat yang berhubungan dengan sains dalam aspek sosial.
Konten dan deskripsi konten modul literasi sains merujuk pada framework PISA (OECD,
2019) dan framework asesmen AKMI seperti ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 1. Konten dan Deskripsi Konten Literasi Sains
No Konten Deskripsi
1. Kesehatan dan Isu-isu sosio saintifik yang meliputi pemeliharaan kesehatan,
Penyakit kecelakaan, nutrisi, pengendalian penyakit, pilihan makanan,
kesehatan masyarakat, epidemi, dan penyebaran penyakit
infeksi.
2. Sumber daya alam Isu-isu sosio saintifik yang meliputi konsumsi pribadi terhadap
materi dan energi, pemeliharaan populasi manusia, kualitas
hidup, keamanan, produksi dan distribusi makanan,
pasokan energi, sistem alam yang terbarukan dan tidak-
terbarukan, pertumbuhan populasi, dan penggunaan secara
berkelanjutan spesies-spesies.

Modul 1 Literasi Sains | 5


No Konten Deskripsi
3. Kualitas Isu-isu sosio saintifik yang meliputi tindakan ramah lingkungan,
lingkungan penggunaan dan pembuangan bahan dan peralatan, persebaran
populasi, pembuangan sampah, dampak lingkungan,
keanekaragaman hayati, keberlanjutan ekologis, pengendalian
polusi, serta produksi dan hilangnya tanah/biomassa.
4. Mitigasi Isu-isu sosio saintifik yang meliputi penilaian risiko atas pilihan
gaya hidup, perubahan yang cepat (misalnya: gempa bumi, cuaca
buruk), perubahan lambat dan progresif (misalnya: erosi pantai,
sedimentasi), perubahan iklim, dan dampak dari komunikasi
modern.
5. Sains dan Isu-isu sosio saintifik yang meliputi aspek ilmiah hobi, teknologi
Teknologi pribadi, musik dan kegiatan olahraga, material baru, peralatan
dan proses, modifikasi genetik, teknologi kesehatan,
transportasi, kepunahan spesies, eksplorasi ruang angkasa, serta
asal usul dan struktur alam semesta.

Konten terkait isu-isu sosio saintifik berkaitan erat dengan pengetahuan sains yang
meliputi pengetahuan konten (faktual dan konseptual), pengetahuan prosedural, dan
pengetahuan epistemik (OECD, 2019). Pengetahuan faktual dan konseptual merupakan
pengetahuan tentang alam dan artefak (produk) teknologi. Pengetahuan prosedural
merupakan pengetahuan tentang bagaimana gagasan dalam sains dihasilkan. Pengetahuan
epistemik merupakan pengetahuan tentang pemahaman rasional bagi prosedur-prosedur dan
justifikasi terhadap penggunaan sains.
Pengetahuan konten (faktual dan konseptual) mencakup tiga bidang yaitu sistem fisik,
sistem hidup, dan sistem Bumi dan ruang angkasa. Pengetahuan prosedural mencakup konsep
variabel, konsep pengukuran, ketidakpastian, ketelitian dan ketepatan, representasi data dan
eksperimen. Pengetahuan epistemik mencakup konstruk dan mendefinisikan fitur ilmu

Modul 1 Literasi Sains | 6


pengetahuan, dan peran konstruk dan fitur dalam menjustifikasi pengetahuan yang dihasilkan
oleh sains,
B. Konteks Bacaan untuk Literasi Sains
Konteks literasi sains merupakan kondisi di mana suatu keadaan terjadi, baik yang telah
lalu maupun yang sedang terjadi yang menuntut pemahaman terhadap sains dan teknologi.
Konteks sains terdiri dari konteks personal, lokal-nasional, dan global yang merujuk pada
framework PISA (OECD, 2019) seperti ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 2. Konteks dan Deskripsi Konteks Literasi Sains

No Konteks Deskripsi
1. Personal Kondisi dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat personal tentang
pemeliharaan kesehatan, kecelakaan, nutrisi, konsumsi
pribadi terhadap materi dan energi, tindakan ramah lingkungan,
penggunaan dan pembuangan bahan dan peralatan, penilaian risiko
atas pilihan gaya hidup, aspek ilmiah hobi, teknologi pribadi, musik dan
kegiatan olahraga yang menuntut pemahaman terhadap sains dan
teknologi.
2. Lokal- Kondisi dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat lokal-nasional
Nasional tentang pengendalian penyakit, pilihan makanan, kesehatan
masyarakat, pemeliharaan populasi manusia, kualitas hidup,
keamanan, produksi dan distribusi makanan, pasokan energi,
persebaran populasi, pembuangan sampah, dampak lingkungan,
perubahan yang cepat (misalnya: gempa bumi, cuaca
buruk), perubahan lambat dan progresif (misalnya: erosi pantai,
sedimentasi), material baru, peralatan dan proses, modifikasi genetik,
teknologi kesehatan, transportasi yang menuntut pemahaman
terhadap sains dan teknologi.
3. Global Kondisi dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat global tentang
epidemi, penyebaran penyakit infeksi; sistem alam yang terbarukan

Modul 1 Literasi Sains | 7


No Konteks Deskripsi
dan tidak-terbarukan, pertumbuhan populasi, penggunaan secara
berkelanjutan spesies-spesies, keanekaragaman hayati, keberlanjutan
ekologis, pengendalian polusi, produksi dan hilangnya tanah/biomassa,
perubahan iklim, dampak dari komunikasi modern, kepunahan spesies,
eksplorasi ruang angkasa, asal usul dan struktur alam semesta yang
menuntut pemahaman terhadap sains dan teknologi.
Dengan mempertimbangkan tahap perkembangan peserta didik, maka perlu ada
gradasi konteks. Peserta didik pada jenjang MI hanya diberikan konteks personal dan
lokal/nasional, jenjang MTs konteks personal, lokal/nasional, dan global, sedangkan jenjang
MA konteks lokal/nasional dan global

Modul 1 Literasi Sains | 8


KOMPETENSI LITERASI SAINS
Kompetensi dalam literasi sains merupakan kemampuan untuk mencapai literasi sains
yang harus dimiliki peserta didik pada setiap jenjang pendidikan (MI, MTs, dan MA). Kompetensi
pada literasi sains mencakup tiga hal, yaitu: (1) menjelaskan fenomena secara ilmiah, (2)
mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah, dan (3) menafsirkan data dan bukti secara
ilmiah. Kompetensi dan deskripsi kompetensi literasi sains merujuk pada framework PISA
(OECD, 2019) seperti ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 3. Kompetensi dan Deskripsi Kompetensi Literasi Sains

No Aspek Kompetensi Deskripsi

1. Menjelaskan fenomena Kemampuan mengenali, menggagas dan


secara ilmiah mengevaluasi penjelasan untuk berbagai
fenomena alam dan teknologi.
2. Mengevaluasi dan Kemampuan mendeskripsikan dan menilai
merancang penyelidikan penyelidikan ilmiah dan mengusulkan cara-cara
ilmiah untuk menjawab pertanyaan secara ilmiah.
3. Menafsirkan data dan bukti Kemampuan menganalisis dan mengevaluasi data
ilmiah ilmiah, klaim dan argumen dalam
berbagai representasi dan menarik simpulan yang
sesuai.
Berdasarkan aspek kompetensi, ditetapkan tiga level kompetensi pada literasi sains AKMI.
Level kompetensi tersebut selanjutnya digunakan sebagai panduan dalam penyusunan indikator
dan tujuan pembelajaran. Level kompetensi literasi sains tersebut seperti pada Tabel 6.

Modul 1 Literasi Sains | 9


Tabel 4. Level Kognitif Literasi Sains

Level Kognitif Deskripsi


L1 Kemampuan mengingat fakta/istilah/konsep/prinsip; menemukan
informasi penting dari grafik/tabel; menjelaskan pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural.
L2 Kemampuan menggunakan pengetahuan konseptual untuk
menggambarkan atau menjelaskan fenomena, memilih prosedur yang
tepat; mengorganisir atau menampilkan data; menafsirkan atau
menggunakan data/grafik.
L3 Kemampuan menganalisis informasi/data yang kompleks; mensintesis atau
mengevaluasi bukti; menjustifikasi; memberikan penalaran dari berbagai
sumber; mengembangkan rancangan atau urutan langkah untuk
menyelesaikan masalah.

Modul 1 Literasi Sains | 10


CAKUPAN KONTEN, KONTEKS DAN LEVEL KOGNITIF PADA
LITERASI SAINS
Berikut adalah deskripsi cakupan konten, konteks, dan level kognitif pada literasi sains pada tingkat kemahiran perlu
pendampingan, dasar, cakap, dan terampil.

Tabel 5. Cakupan Konten, Konteks, dan Level Kognitif pada Literasi Sains

Modul 1 Literasi Sains | 11

Anda mungkin juga menyukai