Anda di halaman 1dari 110

MATERI AJAR

PENDIDIKAN PANCASILA
OLEH
H. L. HASIRUN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKLTAS EKONOMI
JAYAPURA
2012
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN PANCASILA
1. Pengr!"n P"n#"$!%" $e#"r" E!&'%'g!$
Secara etmoogs stah pancasa berasa dar Sansekerta dar
Inda (bahasa kasta Brahmana), bahasa rakyat basa adaah bahasa
Prakerta. Daam bahasa |awa dartkan susa yang memk hubunga
moratas. Secara etmoogs kata Pancasa yang dmaksudkan aah
dasar yang memk ma unsur atau ma aturan tngkah aku yang
pentng. A|aran Pancasa menurut Budha adaah merupakan ma aturan
(arangan) atau fve mora prncpes, yang harus dtaat dan daksanakan
oeh para penganutnya.
2. Penger!"n P"n#"$!"% $e#"r" H!$'r!$
Perumusan Pancasa dawa ketka sdang BPUPKI pertama dr
Rad|man Wdyodnngrat, menga|ukan suatu masaah yatu tentang suatu
rumusan dasar negara Indonesa yang akan dbentuk. Pada tangga 1 |un
1945 daam sdang BPUPKI Ir. Soekarno berpdato secara san mengena
caon rumusan dasar negara Indonesa dengan stah Pancasa, yang
artnya ma dasar. Yang pad akhrnya dprokamrkan pada tangga 17
agustus 1945 dan dsahkan pada tangga 18 Agustus 1945.
Se|ak saat tuah perkataan pancsa men|ad bahasa Indonesa yang
merupakan stah umum.
a. Mr. Muhammad Yamn (29 Me 1945)
Mr. Muhammad Yamn mendapat kesempatan yang pertama untuk
mengemukakan pemkrannya tentang dasar negara d hadapan sdang
engkap badan Penydk pada tangga 29 Me 1945 pada sedang
BPUPKI.yang berskan ma dasar yatu Per Kebangsaan, Per
Kemanusaan, Per ketuhanan, Per Kerakyatan, Kese|ahteraan Rakyat.
b. Pada 31 Me 1945 Soepomo mendapatkan gran berpdato, daam
pdatonya, Soepomo menyampakan rumusan caon dasar negara :
1. Persatuan
2. Kekeuargaan
3. Kesembangan ahr dan batn
4. Musyawarah
5. Keadan rakyaat
c. Ir. Soekarno (1 |un 1945)
Ddepan sdang badan penydk pada tanga 1 |un 1945 yang rumusannya
adaah Nasonasme atau kebangsaan Indonesa, nternasnasme atau
perkemanusaan, Mufakat atau Demokras, kese|ahteraan soca.
d. Pagam |akarta (22 |un 1945)
Semban tokoh yang dkena dengan panta semban yang teah
mengadakan sdang pada tangga 22 |un 1945 yang berhas menyusun
sebuah naskah pagam yang dkena dengan Pagam |akarta yang
ddaamnya memuat Pancasa.
(. Penger!"n P"n#"$!%" $e#"r" er&!n'%'g!$
Pancasa berhas dprokamaskan pada tangga 17 Agustus 1945yang
teah berhas meahrkan negara Repubk Indonesa, dan berhas
dsahkan pada tangga 18 Agutus 1945 dengan UUD 1945.
a. Daam konsttus RIS (Repubk Indonesa Serkat) 29 Desember 1949 -
17 Agustus 1950
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Per Kemanusaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadan Sosa
b. Daam UUD(Undang-Undang Dasar Sementara 1950), 17 Agustus1950-
5 |un 1959
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Per Kemanusaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadan soca
c. Rumusan Pancasa d kaangan masyarakat
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Perkemanusaan
3. Kebangsaan
4. Kedauatan Rakyat
5. Keadan Sosa
Dar bermacam-macam rumusan Pancasa tersebut datas yang sah dan
benar secara konsttusona adaah rumusan Pancasa sebagamana
tercantum daam Pembukaan UUD 1945. Ha n dperkuat dengan
ketetapan NO.XX/MPRS/1966, dan Inpres No. 12 tangga 13 Apr 1968
yang menegaskan bahwa pengucapan, penusan, dan rumusan Pancasa
Dasar Negara Repubk Indonesa yang sah dan benar adaah sebagamana
tercantum daam Pembukaan UUD 1945 ane keempat.
). L"n*"$"n Pen*!*!+"n P"n#"$!%"
1. L"n*"$"n H!$'r!$
Secara hstors bahwa na-na yang terkandung daam setap
sa Pancasa sebeum drumuskan dan dsahkan men|ad dasar
negara Indonesa secara ob|ektf hstors teah dmk oeh bangsa
Indonesa sendr, yatu berupa na-na adat-stadat, kebudayaan,
serta na-na regus. Artnya asa na-na Pancasa tersebut tdak
an adaah dar bangsa Indonesa sendr. Oeh karena tu berdasarkan
fakta ob|ektf, secara hstors kehdupan bangsa Indonesa tdak dapat
dpsahkan dengan na-na Pancasa. Atas dasar pengertan dan
aasan hstors nah maka sangat pentng bag para generas penerus
bangsa, terutama kaangan nteektua kampus untuk mengka|,
memaham dan mengembangkan berdasarkan pendekatan mah,
yang pada grannya akan memk suatu kesadaran serta wawasan
kebangsaan yang kuat berdasarkan na-na yang dmknya sendr.
2. L"n*"$"n K,%,r"%
Setap bangsa d duna daam hdup bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara senantasa memk suatu pandangan hdup, fsafat
hdup serta pegangan hdup agar tdak terombang-ambng daam
kancah pergauan masyarakat nternasona. Setap bangsa memk
cr khas serta pandangan hdup yang berbeda dengan bangsa an.
Negara komunsme dan berasme meetakkan dasar fsafat
negaranya pada suatu konsep deoog tertentu, msanya komunsme
mendasarkan deoognya pada suatu konsep pemkran Kar Marx.
Berbeda dengan bangsa-bangsa an, bangsa Indonesa
mendasarkan pandangan hdupnya daam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara pada suatu asas kutura yang dmk dan meekat
pada bangsa tu sendr. Na-na kenegaraan dan kemasyarakatan
yang terkandung daam sa-sa Pancasa bukanah hanya merupakan
suatu has konseptua seseorang sa|a, meankan merupakan suatu
has karya besar bangsa Indonesa sendr, yang dangkat dar na-
na kutura yang dmk oeh bangsa Indonesa sendr, meau
proses refeks fosofs para pendr negara sepert Soekarno, M.
Yamn, M. Hatta, Soepomo serta para tokoh pendr negara annya.
Oeh karena tu para generas penerus bangsa terutama kaangan
nteektua kampus sudah seharusnya untuk mendaam secara
dnams, daam art mengembangkannya sesua dengan tuntutan
zaman.
(. L"n*"$"n Y,r!*!$
Landasan yurds perkuahan Penddkan Pancasa d penddkan
tngg tertuang daam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sstem Penddkan Nasona, bahwa s kurkuum setap |ens, |aur,
dan |en|ang penddkan, wa|b memuat Penddkan Pancasa,
Penddkan Agama, dan Penddkan Kewarganegaraan.
Demkan |uga berdasarkan SK Mendknas RI, No.232/U/2000,
tentang Pedoman Penyusunan Kurkuum Penddkan Tngg dan
Penaan Has Bea|ar Mahasswa, pasa 10 ayat (1) d|easkan bahwa
keompok Mata Kuah Penddkan Kewarganegaraan, wa|b dberkan
daam kurkuum setap program stud, yang terdr atas Penddkan
Pancasa, Penddkan Agama, dan Penddkan Kewarganegaraan.
Sebaga reasas dar SK tersebut Drektorat |endra Penddkan Tngg
mengeuarkan Surat Keputusan No. 38/DIKTI/Kep/2002, tentang
Rambu-rambu Peaksanaan Mata Kuah Pengembangan Keprbadan.
Adapun rambu-rambu MPK Penddkan Pancasa adaah terdr atas
sean seg hstors, fosofs, ketatanegaraan, kehdupan berbangsa
dan bernegara, |uga dkembangkan etka potk.
Memperhatkan uraan d atas, |easah bag kta bahwa secara
yurds forma terdapat kewa|ban yang mengkat kta yang bersfat
mperatf untuk mempea|ar Pancasa. Sebab Pancasa teah men|ad
kesepakatan atau konsensus nasona yang ddudukkan sebaga asas
kerohanan atau dasar fsafat negara Indonesa.
-. L"n*"$"n F!%'$'.!$
Pancasa adaah sebaga dasar fsafat negara dan pandangan
fosofs bangsa Indonesa. Oeh karena tu sudah merupakan suatu
keharusan mora untuk secara konssten mereasaskannya daam
setap aspek kehdupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ha
n berdasarkan pada suatu kenyataan secara fosofs dan obyektf
bahwa bangsa Indonesa daam hdup bermasyarakat dan bernegara
mendasarkan pada na-na yang tertuang daam sa-sa Pancasa,
yang secara fosofs merupakan fosof bangsa Indonesa sebeum
mendrkan negara.
C. T,/,"n Pen*!*!+"n P"n#"$!%"
Daam SK Dr|en Dkt No. 38/DIKTI/Kep/2002, d|easkan bahwa
tu|uan Penddkan Pancasa mengarahkan perhatan pada mora yang
dharapkan terwu|ud daam kehdupan sehar-har, yatu peraku yang
memancarkan man dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa daam
masyarakat yang terdr atas berbaga goongan agama, kebudayaan
dan beraneka ragam kepentngan, peraku yang mendukung
kerakyatan yang meng-utamakan kepentngan bersama d atas
kepentngan perorangan dan goongan, sehngga perbedaan pemkran
darahkan pada peraku yang mendukung upaya terwu|udnya keadan
sosa bag seuruh rakyat Indonesa.
Adapun rumusan tu|uan yang an, Penddkan Pancasa bertu|uan
untuk menghaskan peserta ddk yang berman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, dengan skap dan peraku : (1) memk
kemampuan untuk mengamb skap yang bertanggung |awab sesua
dengan hat nurannya, (2) memk kemampuan untuk mengena
masaah hdup dan kese|ahteraan serta cara-cara pemecahannya, (3)
mengena perubahan-perubahan dan perkembangan mu
pengetahuan, teknoog dan sen, serta (4) memk kemampuan untuk
memakna perstwa se|arah dan na-na budaya bangsa untuk
menggaang persatuan Indonesa.
PANCASILA DALAM KONTEKS
SEJARAH PERJUANGAN )ANGSA INDONESIA
A. M"$" Ke/"0""n N"$!'n"%
Indonesa memasuk zaman se|arah pada tahun 400 M, dengan
teah berdrnya Kera|aan Kuta (Kamantan Tmur). Berdasarkan
prasast berupa 7 yupa (tang batu), dapat dketahu bahwa ra|a
Muawarman mengadakan kendur dan member sedekah kepada para
Brahmana dan para Brahmana membangun yupa tu sebaga tanda
terma kash kepada ra|a yang dermawan. Ha n menun|ukkan bahwa
masyarakat Kuta untuk pertama kanya daam se|arah Indonesa
menampkan na sosa potk dan ketuhanan, daam bentuk kera|aan ,
kendur, serta sedekah kepada para Brahmana. Kemudan pada abad V
muncu pua Kera|aan Tarumanegara d |awa Barat..
Sean|utnya pada abad ke-7, muncu kera|aan yang nantnya
memegang peranan besar daam percaturan potk d Asa Tenggara.
Kera|aan tersebut adaah Srw|aya yang teretak d Sumatera (sektar
Paembang sekarang). Merupakan kera|aan martm yang dengan
keagungan armada autnya segera dapat menguasa kunc-kunc au
ntas d Indonesa bagan Barat, sepert Seat Sunda dan Seat Maaka.
Srw|aya merupakan kekuatan besar yang dsegan daam percaturan
potk d Asa Tenggara. Ia mengadakan hubungan dengan Cna d Asa
Tmur dan Inda (Naanda) d Asa Seatan. Kemakmuran yang
dcapanya teah mendorong kera|aan n mengembangkan dr daam
bdang kebudayaan. Perguruan Tngg Agama Budha berkembang bak,
bahkan terkena d uar neger. Banyak musafr agama Budha dar Cna
harus bea|ar ebh duu d Srw|aya sebeum mean|utkan studnya ke
Inda. Terdapat guru besar - guru besar tamu dar Inda yang menga|ar
d sn, sepert Dharmakrt. Puncak ke|ayaan dcapa pada masa ra|a
Baaputra (850). Seteah tu kera|aan n mengaam kemunduran.
Peranannya sebaga negara besar, empat abad berkutnya
dgantkan oeh Ma|apaht yang teretak d sektar Mo|okerto (|awa
Tmur) sekarang. Sebeum Ma|apaht muncu daam panggung se|arah
Indonesa, maka muncuah terebh dahuu banyak kera|aan kec d
|awa Tengah dan |awa Tmur sh bergant. D |awa Tengah, kta kena
kera|aan sepert : Kera|aan Kangga (abad VII), San|aya (abad VIII),
Syaendra (abad VIII dan IX). Refeks puncak budaya dar |awa Tengah
n aah men|uangnya Cand Borobudur (cand agama Budha pada abad
IX) dan Cand Prambanan (cand agama Hndu pada abad X). Bangunan
yang mengagumkan tu hanya dapat daksanakan atas semangat dan
ker|a gotong royong masyarakat yang berandaskan |wa keagamaan.
D |awa Tmur berkembangah kera|aan-kera|aan, sepert Kera|aan
Isana (abad IX), Darmawangsa (abad X), Arangga (abad XI). Ra|a
Arangga dketahu membuat bangunan keagamaan dan asrama, dan
ra|a n memk skap toerans daam beragama. Agama yang daku
oeh kera|aan adaah agama Budha, agama Wsnu dan agama Sywa
yang hdup berdampngan secara dama. D wayah Kedr |awa Tmur
berdr pua kera|aan Kedr (abad XII) dan Sngasar (abad XIII). Kera|aan
Sngasar nah yang kemudan erat hubungannya dengan berdrnya
kera|aan Ma|apaht.
Kera|aan Ma|apaht berdr pada tahun 1293 yang mencapa zaman
keemasannya pada pemerntahan ra|a Hayam Wuruk dengan
mahapath Ga|ah Mada yang dbantu aksamana Naa daam memmpn
armadanya untuk menguasa Nusantara. Wayah kekuasaannya
semasa |ayanya tu membentang dar Semenan|ung Meayu (Maaysa
sekarang) sampa Papua meau Kamantan Utara. Pada waktu tu
agama Hndu dan Budha hdup berdampngan daam satu
kera|aan. Empu Prapanca menus Negarakertagama (1365), yang
daam ktab tersebut teah terdapat stah Pancasila. Empu Tantuar
mengarang buku Sutasoma, dan d daam buku tuah kta |umpa seoka
persatuan nasona yatu Bhinneka Tunggal Ika, yang buny engkapnya
Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua, artnya waaupun
berbeda, namun satu |ua adanya sebab tdak ada agama yang memk
Tuhan yang berbeda. Ha n menun|ukkan adanya reatas kehdupan
agama pada saat tu. Bahkan saah satu bawahan kekuasaannya yatu
Samudra Pasa |ustru teah memeuk agama Isam. Toerans postf
daam bdang agama d|un|ung tngg se|ak masa bahar yang teah
sam. Sean tu daam hubungannya dengan negara an ra|a Hayam
Wuruk senantasa mengadakan hubungan bertetangga dengan bak
dengan kera|aan Tongkok, Ayodya, Champa dan Kambo|a. Kemudan
dsebabkan oeh factor daam neger sepert perseshan dan perang
saudara pada permuaan abad XV, maka snar ke|ayaan Ma|apaht
berangsur mua memudar dan akhrnya mengaam keruntuhan (1520).
). 1"&"n Pen/"/"2"n
Seteah Ma|apaht runtuh pada permuaan abad XVI maka
berkembangah agama Isam dengan pesatnya d Indonesa. Bersamaan
dengan tu berkembang puaah kera|aan-kera|aan Isam sepert Demak,
dan muaah berdatangan orang-orang Eropa d Nusantara. Mereka tu
antara an orang Portugs yang kemudan dkut orang-orang Spanyo
yang ngn mencar pusat tanaman rempah-rempah.
Bangsa asng yang masuk ke Indonesa yang pada awanya
berdagang adaah orang-orang bangsa Portugs. Akan tetap ama
keamaan bangsa Portugs mua menun|ukkan peranannya daam
bdang perdagangan, yang kemudan menngkat men|ad praktek
pen|a|ahan msanya Maaka se|ak tahun 1511 dkuasa oeh Portugs.
Pada akhr abad XVI bangsa Beanda datang pua ke Indonesa
dengan menempuh |aan yang penuh kesutan. Untuk menghndarkan
persangan d antara mereka sendr (Beanda), kemudan mereka
mendrkan suatu perkumpuan dagang yang bernama V.O.C.
(Verenigde Oost Indische Compagnie), yang d kaangan rakyat dkena
stah kompen.
Praktek-praktek VOC mua kehatan dengan paksaan-paksaan,
sehngga rakyat mua mengadakan perawanan. Mataram d bawah
pemerntahan Sutan Agung (1613-1645) berupaya mengadakan
perawanan dan menyerang ke Batava pada tahun 1628 dan 1629,
waaupun tdak berhas meruntuhkan kekuasaan VOC namun Gubernur
|endera |.P. Coen tewas daam serangan yang kedua tu.
Bangsa Beanda kemudan mua memankan peranan potknya
dengan ck d Indonesa. D beberapa daerah kemudan muncu pua
perawanan terhadap kekuasaan VOC (kompen). D Makassar
perawanan terhadap kompen ter|ad pada tahun 1667 d bawah
pmpnan Sutan Hasanuddn. Menyusu pua wayah Banten dpmpn
oeh Sutan Ageng Trtayasa, namun kemudan dapat dtundukkan oeh
kompen pada tahun 1684. Perawanan Truno|oyo, Untung Suropat d
|awa Tmur pada akhr abad XVII nampaknya |uga tdak mampu
meruntuhkan kekuasaan kompen (VOC).
Seteah VOC bangkrut dan dbubarkan (1799), maka se|ak tahun
1800 kekuasaan d Indonesa dkendakan angsung oeh pemerntah
koona Beanda (pem.Hnda Beanda). Se|ak tuah pemerntah Hnda
Beanda semakn memperkuat kedudukannya dengan ddukung oeh
kekuatan mter. Apaag ketka mereka ngn segera membuatkan
hegemonnya sampa ke peosok-peosok nusantara, maka dengan
mehat praktek-praktek pen|a|ahan Beanda tersebut kemudan
meedakah perawanan rakyat d berbaga wayah nusantara, antara
an : Pattmura d Mauku (1817), Baharudn d Paembang (1819),
Imam Bon|o d Mnangkabau (1821-1837), Pangeran Dponegoro d |awa
Tengah (1825-1830), |eantk d Ba (1850), Pangeran Antasar d
Ban|armasn (1860), Pangma Pom, Teuku T|k D Tro, Teuku Umar
daam perang Aceh (1871-1904), Anak Agung Made daam perang
Lombok (1894-1895), Ssngamangara|a d Batak (1900), dan mash
banyak ag . Dorongan akan cnta tanah ar menmbukan semangat
untuk meawan penndasan dar bangsa Beanda, namun seka ag
karena tdak adanya kesatuan dan persatuan d antara mereka daam
perawanan meawan pen|a|ah, maka perawanan tersebut senantasa
kandas dan menmbukan banyak korban.
C. Ke3"ng+!"n N"$!'n"%
Pada abad XX d panggung potk nternasona ter|adah
pergoakan kebangktan Duna Tmur dengan suatu kesadaran akan
kekuatannya sendr. Repubk Phpna (1898) yang dpeopor oeh |oze
Rza, kemenangan |epang atas Rusa d Tsusma (1905), gerakan Sun
Yat Sen dengan Repubk Cnanya (1911), Parta Konggres d Inda
dengan tokoh Tak dan Gandh, adapun d Indonesa bergoakah
kebangktan akan kesadaran berbangsa yatu kebangktan nasona
(1908) dpeopor oeh dr. Wahdn Sudrohusodo dengan Bud
Utomonya. Gerakan nah yang merupakan awa gerakan nasona
untuk mewu|udkan suatu bangsa yang memk kehormatan akan
kemerdekaan dan kekuatannya sendr.
Bud Utomo yang ddrkan pada tangga 20 Me 1908 nah yang
merupakan peopor pergerakan nasona, sehngga segera seteah tu
muncuah organsas-organsas pergerakan annya. D antaranya yatu
Sarekat Dagang Isam (SDI) tahun 1911, yang kemudan dengan cepat
mengubah bentuknya men|ad gerakan potk dengan meng- gant
namanya men|ad Sarekat Isam (SI) tahun 1912 d bawah H.O.S.
Cokroamnoto.Berkutnya muncuah Indsche Partu| (1913) dpmpn
oeh tga serangka yatu Douwes Dekker, Cpto Mangunkusumo, dan
Suward Suryanngrat (kemudan ebh dkena dengan nama K Ha|ar
Dewantoro). Oeh karena parta n bersfat radka, sehngga tdak dapat
berumur pan|ang karena pemmpnnya dbuang ke uar neger (1913).
Daam stuas yang menggoncangkan tu muncuah Parta Nasona
Indonesa (PNI) pada tahun 1927, yang dpeopor oeh Soekarno, Cpto
Mangunkusumo, Sartono, dan tokoh annya. Muaah kn per|uangan
nasona Indonesa dttkberatkan pada kesatuan nasona dengan
tu|uan yang |eas, yatu Indonesa merdeka. Kemudan dkut dengan
tampnya goongan pemuda (tokoh-tokohnya antara an Muh. Yamn,
Wongsonegoro, Kuncoro Purbopranoto, d.) ebh tegas merumuskan
persatuan Indonesa yatu satu Bahasa, satu Bangsa dan satu Tanah Ar
Indonesa (Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928). Lagu Indonesa Raya
untuk pertama kanya dkumandangkan daam acara krar "Sumpah
Pemuda" tu dan sekagus sebaga penggerak kebangktan kesadaran
berbangsa.
D. 1"&"n Pen*,*,+"n Je4"ng
Cta-cta |epang untuk membangun kawasan Persemakmuran
Bersama Asa Tmur Raya d bawah naungannya, dcoba
dreasaskannya dengan mencetuskan Perang Asa Tmur Raya,
pcunya dmua dengan penyerangan mendadaknya atas pangkaan
Angkatan Laut Amerka Serkat d Pear Harbour pada tangga 7
Desember 1941. Se|ak tu gerakan nvas mter |epang dengan cepat
merambah kawasan Asa Tenggara : Phpna (|anuar 1942) dan
Sngapura (Februar 1942) dkuasa, dan sean|utnya gran Indonesa
pada buan Maret 1942.
Sepert hanya Beanda, |epang bermaksud menguasa Indonesa
untuk kepentngan potknya. Untuk tu |epang masuk ke Indonesa
dengan propaganda "|epang pemmpn Asa, |epang saudara tua bangsa
Indonesa". Akan tetap daam perang meawan Sekutu Barat (yatu
Amerka, Inggrs, Perancs, Beanda dan negara sekutu annya)
nampaknya |epang makn terdesak. Oeh karena tu agar mendapat
dukungan dar bangsa Indonesa, maka pemerntah |epang berskap
bermurah hat terhadap bangsa Indonesa yatu P.M. Koso Kunak pada
tangga 7 September 1944 men|an|kan "kemerdekaan Indonesa
d kemudan har." Akan tetap tdak menentukan kapan tangga
kemerdekaan tu.
Dengan ber|aannya waktu, ketka pasukan |epang mengaam
kekaahan dem kekaahan d berbaga medan pertempuran, maka
pemerntah |epang merasa peru segera mereasaskan |an|
kemerdekaan tu kepada bangsa Indonesa. Sebaga reasas |an| potk
tersebut, pada tangga 29 Apr 1945 oeh unseikan (Kepaa
Pemerntah Baatentara |epang d |awa) dbentuk suatu Badan yang
dber nama Dokuritsu !yum"i Coosakai atau Badan Penyedk Usaha-
Usaha Persapan Kemerdekaan Indonesa (BPUPKI). Badan n bertugas
untuk menyedk segaa sesuatu mengena persapan kemerdekaan
Indonesa dan beranggotakan pemuka-pemuka bangsa Indonesa.
Pada tangga 28 Me 1945 para anggota BPUPKI dantk dengan
susunan sebaga berkut :
Ketua : Dr. Rad|man Wedyodnngrat
Ketua Muda : R.P. Soeroso
Ketua Muda : Ichbangase (anggota uar basa orang |epang)
Anggota : Se|umah 60 orang, tdak termasuk Ketua dan
Ketua Muda.
BPUPKI mengadakan dua masa sdang, yatu a) Masa Sdang
Pertama tangga 29 Me s.d. 1 |un 1945, dan b) Masa Sdang Kedua
tangga 10 s.d. 16 |u 1945.
Daam Sdang Pertama , BPUPKI membcarakan atau
mempersapkan "Rancangan Dasar Negara Indonesa Merdeka". Pada
kesempatan tu teah tamp/berpdato tokoh-tokoh bangsa Indonesa
untuk menga|ukan konsep dasar Negara, sepert :
a) Tangga 29 Me 1945, Mr. Muh. Yamn mengusukan caon rumusan
dasar negara Indonesa yang teah dsapkan secara tertus sebaga
berkut :
I.. Per Kebangsaan
II. Per Kemanusaan
III. Per Ketuhanan
IV. Per Kerakyatan
V. Kese|ahteraan Rakyat.
b) Pada 31 Me 1945 Soepomo mendapatkan gran berpdato, daam
pdatonya, Soepomo menyampakan rumusan caon dasar negara :
1. Persatuan
2. Kekeuargaan
3. Kesembangan ahr dan batn
4. Musyawarah
5. Keadan rakyaat
c) Tangga 1 |un 1945, Ir. Soekarno secara san tanpa teks menga|ukan
usu tentang Konseps Dasar Fsafat Negara Indonesa Merdeka,
yang dber nama Pancasa dengan urutan sebaga berkut :
1. Nasonasme atau Kebangsaan Indonesa
2. Internasonasme atau Per Kemanusaan
3. Mufakat atau Demokras
4. Kese|ahteraan Sosa
5. Ketuhanan yang berkebudayaan.
Tangga 1 |un 1945 sdang BPUPKI Pertama dakhr dan dbentuk
Panta Kec yang terdr dar deapan orang anggota (Panta Deapan)
yang dketua oeh Ir. Soekarno. Panta bertugas untuk memerksa usu-
usu yang masuk, menampung dan meaporkannya kepada sdang
peno BPUPKI yang kedua. Pada tangga 22 |un 1945 dadakan rapat
gabungan antara Panta Deapan dan se|umah anggota BPUPKI, yang
antara an memutuskan untuk membentuk satu Panta Kec Penyedk
Usu-usu/Perumus Dasar Negara yang dtuangkan daam Mukadmah
Hukum Dasar, yang beranggotakan semban orang (Panta Semban).
Pada waktu tu |uga dadakan pertemuan Panta Semban dan dsetu|u
agar para anggota segera menyusun suatu Konsep Rancangan
Mukadmah Hukum Dasar yang akan da|ukan ke sdang BPUPKI yang
kedua. Konsep Rancangan Preambue Hukum Dasar nah yang
kemudan terkena dengan sebutan Pagam |akarta.
Pada Sdang Kedua BPUPKI tangga 10 s.d. 16 |u 1945 adaah
untuk mem-persapkan " Rancangan Hukum Dasar". Ketka Sdang
Kedua n teah dbuka oeh Ketua, dumumkan pua penambahan 6
(enam) anggota baru Badan Penyedk. Kemudan Ir. Soekarno
sebaga Ketua Panta Kec (Panta Semban) yang dbentuk atas
nsatfnya meaporkan has peker|aannya yatu berupa konsep
Rancangan Preambue Hukum Dasar (Pagam |akarta). Terdapat ha
yang sangat menark perhatan yatu pemakaan stah Hukum Dasar
yang kemudan dgant dengan Undang-Undang Dasar, karena menurut
Prof. Soepomo stah hukum daam bahasa Beanda recht tu meput
yang tertus dan tdak tertus. Sementara Undang-Undang Dasar
adaah hukum yang tertus.
Beberapa keputusan pentng yang patut dketahu daam rapat
BPUPKI kedua adaah sebaga berkut : daam rapat tangga 10 |u
antara an damb keputusan tentang bentuk negara. Dar 64 suara
(ada beberapa anggota yang tdak hadr) yang pro Repubk 55 orang,
yang memnta kera|aan 6 orang, adapun bentuk an dan bangko 1
orang.
Pada sdang har berkutnya (11 |u 1945) dbentukah Panta
Perancang Undang-Undang Dasar, yang terdr dar 3 (tga) Panta Kec
yatu : 1} Panta Perancang Undang-Undang Dasar yang dketua oeh
Ir. Soekarno, 2) Panta Perancang Ekonom dan Keuangan yang dketua
oeh Drs. Moh. Hatta, dan 3) Panta Perancang Pembeaan Tanah Ar
yang dketua oeh Abkusno T|okrosoe|oso.
Kecua tu |uga dputuskan mengena uas wayah negara baru.
Dar 66 suara, 19 suara menyetu|u bekas daerah Hnda Beanda, 6
suara menyetu|u bekas daerah Hnda Beanda dtambah dengan
Maaya, tetap dkurang dengan Iran Barat, dan 39 suara menyetu|u
bekas daerah Hnda Beanda dtambah dengan Maaya, Borneo Utara,
Iran Tmur, Tmor Portugs dan puau-puau sektarnya.
Seteah sdang BPUPKI yang kedua n dtutup, maka tugas BPUPKI
danggap seesa dan kemudan dbubarkan. Badan n mengakhr
tugasnya seteah berhas menyusun Rancangan Undang-Undang Dasar
untuk Indonesa Merdeka. Untuk mean|utkan tugas-tugas BPUPKI,
kemudan dbentukah suatu badan yang dber nama Dokuritsu !yum"i
Inkai atau Panta Persapan Kemerdekan Indonesa (PPKI).
E. Pr'+%"&"$! Ke&er*e+""n *"n S!*"ng PPKI
Kemenangan Sekutu daam Perang Duna II ternyata membawa
hkmah bag bangsa Indonesa. Seteah bom atom pertama d|atuhkan
d Hrosma pada tangga 6 Agustus 1945, har berkutnya keanggotaan
sebuah Panta Persapan Kemerdekaan Indonesa dumumkan d
|akarta. Lembaga n beranggotakan wak-wak dar |awa maupun dar
daerah-daerah an d uar |awa. Pada tangga 9 Agustus 1945
bersamaan dengan pemboman Nagasak, tga tokoh Indonesa yatu
Soekarno, Hatta, dan Rad|man yang dundang ke Daat - Sagon untuk
menemu Pangma Tertngg Wayah Seatan, |endera Terauc Hsach,
menerma |an| kemerdekaan Indonesa. Soekarno dtun|uk sebaga
Ketua PPKI dan Hatta sebaga Wak Ketua.
Seteah |epang menyerah kepada sekutu, maka kesempatan tu
dpergunakan sebak-baknya oeh para pe|uang kemerdekaan bangsa
Indonesa. Akan tetap terdapat perbedaan pendapat daam
peaksanaan serta waktu Prokamas. Perbedaan tu ter|ad antara
goongan pemuda antara an : Sukarn, Adam Mak, Syahrr,
Soedarsono, dkk. Daam masaah n goongan pemuda ebh berskap
agresf yatu menghendak kemerdekaan secepat mungkn. Perbedaan
tu memuncak dengan damankannya Soekarno dan Moh. Hatta ke
Rengasdengkok, agar tdak mendapat pengaruh dar |epang. Seteah
dadakan pertemuan d Pe|ambon |akarta pada tangga 16 Agustus
1945 dan dperoeh kepastan bahwa |epang teah menyerah maka
Dwtungga Soekarno-Hatta setu|u untuk daksanakan prokamas
kemerdekaan, tetap daksanakan d |akarta.
Bertempat d rumah Laksamana Muda Tadash Maeda d Oranye
Nassau Bouevard (sekarang |. Imam Bon|o no.1), bertemuah
Soekarno-Hatta dengan para pemuda dan se|umah anggota PPKI, dan
seteah mendapat kepastan bahwa |epang tdak kut campur tangan
tentang prokamas, maka kemudan dputuskan untuk merumuskan
redaks naskah prokamas. Pada pertemuan tersebut akhrnya konsep
Soekarnoah yang dterma dan dketk oeh Sayut Mek, baruah
kemudan dtandatangan oeh Soekarno-Hatta atas nama Bangsa
Indonesa.
Kemudan pada keesokan harnya pada tangga 17 Agustus 1945 d
Pegangsaan Tmur 56 |akarta, tepat pada har |umat, |am 10 pag WIB,
Bung Karno dengan d-dampng Bung Hatta membacakan naskah
Prokamas dengan khdmad.
Sehar teah Prokamas keesokan harnya pada tangga 18 Agustus
1945, PPKI mengadakan sdangnya yang pertama, dan menghaskan
beberapa keputusan sebaga berkut :
1. Mengesahkan UUD Negara Repubk Indonesa dengan |aan :
a. Menetapkan Pagam |akarta dengan beberapa perubahan sebaga
Pembukaan UUD Negara RI.
b. Menetapkan Rancangan Hukum Dasar dengan beberapa
perubahan sebaga UUD Negara RI, yang kemudan dkena
sebaga UUD 1945.
2. Memh Presden dan Wak Presden RI yang pertama.
3. Membentuk Komte Nasona Indonesa sebaga Badan Musyawarah
darurat.
Demkan sekas se|arah per|uangan bangsa Indonesa daam
membentuk suatu negara yang berdasarkan suatu asas hdup bersama
dem kese|ahteraan bersama, yatu negara yang berdasarkan Pancasa.
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN
REPU)LIK INDONESIA
A. Un*"ng5Un*"ng D"$"r 16-7
Daam perkembangan duna dan mu pengetahuan dantek noog
memasuk abad ke-21, hukum d Indonesa mengaam perubahan yang
mendasar, ha n adanya perubahan terhadap Undang - Undang Dasar
1945, perubahan (amandemen) dmaksud sampa empat ka, yang dmua
pada tangga 19 Oktober 1999 mengamandemen 2 pasa, amandemen
kedua pada tangga 18 Agustus 2000 se|umah 10 pasa, sedangkan
amandemen ketga pada tangga 10 November 2001 se|umah 10 pasa,
dan amandemen keempat pada tangga 10 Agustus 2002 se|umah 10
pasa serta 3 pasa Aturan Perahan dan Aturan Tambahan 2 pasa.
Apaba dhat dar |umah pasa pada Undang - Undang Dasar 1945
adaah ber|umah 37 pasa, akan tetap seteah damandemen |umah
pasanya meebh 37 pasa, yatu men|ad 39 pasa ha n ter|ad karena
ada pasa - pasa yang damandemen uang sepert pasa 6 A ayat 4, pasa
23 C.
1. Sr,+,r Pe&er!n"2"n In*'ne$!" )er*"$"r+"n UUD 16-7
Demokras Indonesa merupakan sstem pemerntahan dar rakyat, daam
art rakyat sebaga asa mua kekuasaan negara sehngga rakyat harus kut
serta daam pemerntahan untuk mewu|udkan suatu cta - ctanya.
Demokras d Indonesa sebagaman tertuang daam UUD 1945 mengaku
adanya kebebasan dan persamaan hak |uga mengaku perbedaan serta
keanekaragaman mengngat Indonesa adaah " )2!nne+" T,ngg"% I+" ".
Secara fosof bahwa Demokras Indonesa mendasarkan pada rakyat.
Secara umum sstem pemerntahan yang demokrats mengandung unsur -
unsur pentng yatu :
a. Ketertban warga negara daam pembuatan keputusan potk.
b. Tngkat persamaan tertentu dantara warga negara.
c. Tngkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang daku dan dpaka
oeh warga negara.
d. Suatu sstem perwakan.
e. Suatu sstem pemhan kekuasaan mayortas.
Dengan unsur - unsur datas maka demokras mengandung cr
yang merupakan patokan bahwa warga negara daam ha tertentu
pembuatan keputusan - keputusan potk, bak secara angsung maupun
tdak angsung adanya keterbatan atau partspas. Oeh karena tu
ddaam kehdupan kenegaraan yang menganut sstem demokras, seau
menemukan adanya supra struktur potk dan nfra struktur potk sebaga
pendukung tegaknya demokras. Dengan menggunakan konsep
Montes#uiue maka supra struktur potk meput embaga egsatf,
embaga eksekutf, dan embaga yudkatf.
D Indonesa dbawah sstem UUD 1945 embaga - embaga negara
atau aat - aat perengkapan negara adaah :
a. Ma|es Permusyawaratan Rakyat
b. Dewan Perwakan Rakyat
c. Presden
d. Mahkamah Agung
e. Badan Pemerksa Keuangan
Aat perengkapan datas |uga dnyatakan sebaga Supra Struktur
Politik. Adapun In$ra Struktur Politik suatu negara terdr ma komponen
sebaga berkut :
a. Parta Potk
b. Goongan Kepentngan %Interest roup&
c. Goongan Penekan %Preassure roup&
d. Aat Komunkas Potk %Mass Media&
e. Tokoh - tokoh Potk
2. Pe&3"g!"n Ke+,"$""n
Bahwa kekuasaan tertngg adaah dtangan rakyat, dan dakukan
menurut Undang - Undang Dasar sebagamana tercantum daam Undang -
Undang Dasar 1945 adaah sebaga berkut :
a. Kekuasaan Eksekutf ddeegaskan kepada Presden (Pasa 4
ayat 1 UUD 1945)
b. Kekuasaan Legsatf, ddeegaskan kepada Presden dan DPR dan DPD
(pasa 5 ayat 1, pasa 19 dan pasa 22 C UUD 1945).
c. Kekuasaan Yudkatf, ddeegaskan kepada Mahkamah Agung (pasa 24
ayat 1 UUD 1945)
d. Kekuasaan Inspektf atau pengawasan ddeegaskan kepada Badan
Pengawas Keuangan (BPK) dan Dewan Perwakan Rakyat (DPR), ha n
dmuat pada pasa 20 A ayat 1.
e. Daam UUD 1945 has amandemen tdak ada kekuasaan Konsutatf,
sebeum UUD damandemen kekuasaan tersebut dpegang oeh Dewan
Pertmbangan Agung (DPA).
(. S!$e& Pe&er!n"2"n Neg"r" Men,r, UUD 16-7 H"$!%
A&"n*e&en
Sebeum adanya amandemen terhadap UUD 1945, dkena dengan
Tu|uh Kunc Pokok Sstem Pemerntahan Negara, namun tu|uh kunc pokok
tersebut mengaam suatu perubahan. Oeh karena tu sebaga Stud
Komparatf sstem pemerntahan Negara menurut UUD 1945 mengaam
perubahan.
a. Indonesa aah negara yang berdasarkan atas hukum ('echtstaat ).
Negara Indonesa berdasarkan atas hukum ( 'echtstaat ), tdak
berdasarkan atas kekuasaan beaka ( Machtstaat ), mengandung art
bahwa negara, termasuk ddaamnya pemerntahan dan embaga -
embaga negara annya daam meaksanakan tndakan apapun.
b. Sstem Konsttus Pemerntah berdasarkan atas sstem konsttus
(hukum dasar), tdak bersfat absout (kekuasaan yang tdak terbatas).
Sstem n memberkan penegasan bahwa cara pengendaan
pemerntahan dbatas oeh ketentuan - ketentuan konsttus dan |uga
oeh ketentuan - ketentuan hukum an merupakan produk
konsttusona.
c. Presden aah penyeenggara pemerntahan negara yang tertngg
dsampng MPR dan DPR. Berdasarkan UUD 1945 has amandemen
2002, Presden penyeenggara pemerntahan tertngg dsampng MPR
dan DPR, karena Presden dph angsung oeh rakyat. UUD 1945 pasa
6 A ayat 1, |ad menurut UUD 1945 n Preden tdak ag merupakan
mandatars MPR, meankan dph oeh rakyat. Presden tdak
bertanggung |awab kepada DPR.
d. Menter Negara aah pembantu Presden, Menter Negara tdak
bertanggung |awab kepada DPR. Presden daam meaksanakan tugas
dbantu oeh menter - menter negara, pasa 17 ayat 1 (has
amandemen).
e. Kekuasaan Kepaa Negara Tdak Tak Terbatas, meskpun Kepaa negara
tdak bertanggung |awab kepada DPR, a bukan " Diktator " artnya
kekuasaan tdak terbatas, dsn Presden adaah sudah tdak ag
merupakan mandatars MPR, namun demkan a tdak dapat
membubarkan DPR atau MPR.
f. Negara Indonesa adaah negara hukum, negara hukum berdasarkan
Pancasa bukan berdasarkan kekuasaan. Cr - cr suatu negara hukum
adaah :
1) Pengakuan dan perndungan hak - hak asas yang mengandung
persamaan daam bdang potk, hukum, sosa, ekonom, dan
kebudayaan.
2) Peradan yang bebas dar suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan
an dan tdak memhak.
3) |amnan kepastan hukum.
g. Kekuasaan Pemerntahan Negara Pasa 4 ayat 1 UUD 1945 menyatakan
bahwa Presden Repubk Indonesa memegang kekuasaan
pemerntahan menurut UUD 1945, Presden dbantu oeh seorang Wak
Presden pasa 4 ayat 2 daam meaksanakan tugasnya.
Menurut sstem pemerntahan negara berdasarkan UUD 1945 has
amandemen 2002, bahwa Presden dph angsung oeh rakyat secara
egtmas. Presden kedudukannya kuat, dsn kekuasaan Presden tdak
ag berada dbawah MPR seaku mandatars. Akan tetap |ka Presden
daam meaksanakan tugas menympang dar Konsttus, maka MPR
meakukan Impeachment, pasa 3 ayat 3 UUD 1945 dan dpertegas oeh
pasa 7A. Proses Impeachment agar bersfat ad dan obyektf harus
dseesakan meau Mahkamah Konsttus, pasa 7B ayat 4 dan 5, dan |ka
Mahkamah Konsttus memutuskan bahwa Presden dan Wak Presden
meanggar hukum, maka MPR harus segera bersdang dan keputusan
ddukung 3/4 dar |umah anggota dan 2/3 dar |umah anggota yang hadr
pasa 7B ayat 7.
h. Pemerntahan Daerah, datur oeh pasa 18 UUD 1945 Pasa 18 ayat 1
men|easkan bahwa Negara Repubk Indonesa dbag atas daerah -
daerah propns, kabupaten, dan kota tu mempunya pemerntahan
daerah yang datur dengan undang - undang. Pasa 18 ayat 2 mengatur
otonom pemerntahan daerah, ayat tersebut menyatakan bahwa
pemerntahan daerah propns, kabupaten, dan kota mengatur dan
mengurus sendr urusan pemerntahan menurut asas otonom dan tugas
pembantuan, atau pengertan otonom sama artnya mengatur rumah
tangga sendr.
. Pemhan Umum
Has amandemen UUD 1945 tahun 2002 secara ekspst mengatur
tentang Pemhan Umum dakukan secara angsung, umum, bebas,
rahasa, |u|ur, dan ad setap 5 tahun seka, datur pasa 22E ayat 1.
Untuk memh anggota DPR, DPD, Presden dan Wak Presden pasa 22
E ayat 2. Daam pemu tersebut andasan yang dpergunakan adaah
Undang - Undang UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemu.
|. Wayah Negara Pasa 25A UUD 1945 has amandemen 2002 memuat
ketentuan bahwa, Negara Kesatuan Repubk Indonesa adaah sebuah
negara kepuauan yang bercr nusantara dengan wayah yang batas -
batas dan hak - haknya dtetapkan dengan Undang - Undang.
h. Hak Asas Manusa Menurut UUD 1945
Hak asas manusa tdakah ahr mendadak sebagamana kta hat
daam " (ni)ersal Declaration o$ Human 'ight " pada tangga 10
Desember 1948 yang dtanda-tangan oeh PBB. Hak asas manusa
sebenarnya tdak dapat dpsahkan dengan fosofs manusa yang
meatarbeakang. Bangsa Indonesa ddaam hak asas manusa terhat
ebh dahuu sudah memk aturan hukumnya sepert daam Pembukaan
UUD 1945 anea 1 dnyatakan bahwa : "kemerdekaan adaah hak segaa
bangsa ". Sebaga contoh ddaam UUD 1945 pasa 28A menyatakan : "
Setap orang berhak untuk hdup serta berhak memepertahankan hdup
dan kehdupannya ". Pasa 28A sampa dengan pasa 28| mengatur
tentang hakasas manusa ddaam UUD 1945.
). Me&"2"&! S!$e& Ke""neg"r""n RI )er*"$"r+"n P"n#"$!%"
*"n
UUD 16-7
Sstem Konsttus (Hukum Dasar) Repubk Indonesa, sean
tersusun daam hukum dasar yang tertus yatu UUD 1945, |uga mengaku
hukum dasar yang tdak tertus. Peru dperhatkan bahwa kadah - kadah
hukum ketatanegaraan tdak hanya terdapat pada hukum dasar. Kadah -
kadah hukum ketatanegaraan terdapat |uga pada berbaga peraturan
ketatanegaraan annya sepert daam Tap. MPR, UU, Perpu, dan
sebaganya.
Hukum dasar tdak tertus yang dmaksud daam UUD 1945 adaah
*on)ensi atau kebasaan ketatanegaraan dan bukan hukum adat (|uga
tdak tertus), terpehara daam praktek penyeenggaraan negara.
Memn|am rumusan (daam teor) mengena Konvens dar +V, Dicey :
adaah ketentuan yang mengena bagamana seharusnya mahkota atau
menter meaksanakan " Discretionary Po-ers ". Dicretionary Po-ers
adaah kekuasaan untuk bertndak atau tdak bertndak yang semata -
mata ddasarkan keb|aksanaan atau pertmbangan dar pemegang
kekuasaan tu sendr.
Ha datas yang mua - mua mengemukakan yatu Dcey dkaangan
sar|ana d Inggrs pendapat tersebut dapat dterma, ebh an|ut beau
mempernc konvens ketatanegaraan merupakan ha - ha sebaga
berkut :
a. Konvens adaah bagan dar kadah ketatanegaraan (konsttus) yang
tumbuh, dkut dan dtaat daam praktek penyeenggaraan negara.
b. Konvens sebaga bagan dar konsttus tdak dapat dpaksakan oeh
(meau) pengadan.
c. Konvens dtaat semata - mata ddorong oeh tuntutan etka, akhak
atau potk daam penyeenggaraan negara.
d. Konvens adaah ketentuan - ketentuan mengena bagamana
seharusnya ( sebaknya ) discretionary plo-ers daksanakan.
Menynggung ketatanegaraan adaah tak terepas darorgansas negara,
dsn muncu pertanyaan yatu : apakah negara tu? Untuk men|awab
pertanyaan tersebut kta pn|am " Teori *ekelompokan " yang
dkemukakan oeh ; Pro$, Mr, ', *ranen"urg adaah sebaga berkut :
" Negara tu pada hakekatnya adaah suatu organsas kekuasaan yang
dcptakan oeh sekeompok manusa yang dsebut bangsa dengan tu|uan
untuk menyeenggarakan kepentngan mereka bersama "
Maka dsn yang prmer adaah keompok manusanya, sedangkan
organsasnya, yatu negara bersfat sekunder. Tentang negara muncu
adanya bentuk negara dan sstem pemerntahan, keberadaan bentuk
negara menurut pengertan mu negara dbag men|ad dua yatu :
Monarchie dan 'epu"lik, |ka seorang kepaa negara dangkat berdasarkan
hak wars atau keturunan maka bentuk negara dsebut Monarchie dan
kepaa negaranya dsebut Ra|a atau Ratu. |ka kepaa negara dph untuk
masa |abatan yang dtentukan, bentuk negaranya dsebut Repubk dan
kepaa negaranya adaah Presden.
Bentuk negara menurut UUD 1945 bak daam Pembukaan dan Batang
Tumbuh dapat dketahu pada pasa 1 ayat 1, tdak menun|ukkan adanya
persamaan pengertan daam menggunakan stah bentuk negara ( hat
anea ke 4 ), "... maka dsusunah kemerdekaan kebangsaan Indonesa
daam suatu Undang - Undang Dasar Negara Indonesa yang
berkedauatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
...dst. Negara Indonesa adaah negara kesatuan yang berbentuk
Repubk ".
Daam sstem ketatanegaraan dapat dketahu meau kebasaan
ketatanegaraan (con)ention), ha n mengacu pengertan Konsttus,
Konsttus mengandung dua ha yatu : *onstitusi tertulis dan *onstitusi
tidak tertulis, menyangkut konsttus sekeumt dsampakan tentang
sumber hukum meau mu hukum yang membedakan daam art mater
dan sumber hukum daam art forma. Sumber hukum daam art materiil
adaah sumber hukum yang menentukan s dan substans hukum
sedangkan sumber hukum daam art $ormal adaah hukum yang dkena
dar bentuknya, karena bentuknya tu menyebabkan hukum beraku
umum, contoh dar hukum forma adaah Undang - Undang daam art uas,
hukum adat, hukum kebasaan, dan an -an.
*on)ensi atau hukum kebasaan ketatanegaraan adaah hukum yang
tumbuh daam praktek penyeenggaraan negara, untuk meengkap,
menyempurnakan, menghdupkan mendnamsas kadah - kadah hukum
perundang - undangan. Konvens d Negara Repubk Indonesa daku
merupakan saah satu sumber hukum tata negara.
Pengertan Undang-Undang Dasar 1945 terdr dar 2 keompok yatu :
Pembukaan, Batang Tumbuh yang memuat pasa-pasa, dan terdr 16 bab,
37 pasa, 3 pasa aturan perahan dan aturan tambahan 2 pasa. Mengena
kedudukan Undang- Undang Dasar 1945 sebaga sumber hukum tertngg,
Pancasa merupakan segaa sumber hukum. Dhat dar tata urutan
eraturan perundang-undangan menurut TAP MPR No. III/MPR/ 2000,
tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan peraturan perundang-undangan.
Sfat Undang - Undang Dasar 1945, sngkat namun supe, namun harus
ngat kepada dnamka kehdupan masyarakat dan Negara Indonesa,
untuk tu peru dperhatkan ha - ha sebaga berkut :
a. Pasanya hanya 37 buah, hanya mengatur pokok - pokoknya sa|a, bers
nstruks kepada penyeenggara negara dan pmpnan pemerntah
untuk : - Menyeenggarakan pemerntahan negara dan - Kese|ahteraan
Sosa
b. Aturan peaksanaan dserahkan kepada tataran hukum yang ebh
rendah yakn Undang - Undang, yang ebh mudah cara membuat,
mengubah, dan mencabutnya.
c. Yang pentng adaah semangat para penyeenggara negara dan
pemerntah daam praktek peaksanaan.
d. Kenyataan bahwa UUD 1945 bersfat sngkat namun supe sepert yang
dnyatakan daam UUD 1945, secara kontekstua, aktua dan konssten
dapat dpergunakan untuk men|easkan ungkapan " Pancasa
merupakan deoog terbuka " serta membuatnya operasona.
e. Dapat kn ungkapan " Pancasa merupakan deoog terbuka "
doperasonakan seteah deoog Pancasa drnc daam tataran na.
Pasa - pasa yang mengandung na - na Pancasa ( na dasar ) yakn
aturan pokok d daam UUD 1945 yang ada katannya dengan pokok -
pokok pkran atau cr khas yang terdapat pada UUD 1945. Na
nstrumen Pancasa, yatu aturan yang menyeenggarakan aturan pokok
tu ( TAP MPR, UU, PP, dsb ).
Fungs dar Undang - Undang Dasar merupakan suatu aat untuk mengu|
peraturan perundang - undangan dbawahnya apakah bertentangan
dengan UUD dsampng |uga merupakan sebaga fungs pengawasan.
Makna Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dar motvas dan
aspras per|uangan dan tekad bangsa Indonesa yang merupakan sumber
dar cta hukum dan cta mora yang ngn dtegakkan bak daam
ngkungan nasona maupun daam hubungan pergauan bangsa - bangsa
d duna. Pembukaan yang teah drumuskan secara padat dan hkmat
daam 4 anea tu, setap anea dan kata - katanya mengandung art dan
makna yang sangat mendaam, mempunya na - na yang d|un|ung oeh
bangsa - bangsa beradab, kemudan ddaam pembukaan tersebut
drumuskan men|ad 4 anea.
Pokok - pokok pkran ; anea pertama berbuny " Bahwa sesungguhnya
kemerdekaan tu aah hak segaa bangsa, dan oeh sebab tu, maka
pen|a|ahan datas duna harus dhapuskan karena tdak sesua dengan
perkemanusaan perkeadan ". Makna yang terkandung daam anea
pertama n aah :
1. Adanya keteguhan dan kuatnya pendran bangsa Indonesa membea
kemerdekaan meawan pen|a|ah.
2. Tekad bangsa Indonesa untuk merdeka dan tekad untuk tetap berdr
dbarsan yang pang depan untuk menentang dan menghapus
pen|a|ahan datas duna.
3. Pengungkapan suatu da obyektf, yatu bahwa pen|a|ahan tdak sesua
dengan perkemanusaan dan perkeadan; pen|a|ah harus dtentang dan
dhapuskan.
4. Menegaskan kepada bangsa / pemerntah Indonesa untuk senantasa
ber|uang meawan setap bentuk pen|a|ahan dan mendukung
kemerdekaan setap bangsa.
Anea kedua berbuny : " Dan per|uangan kemerdekaan Indonesa
teah sampaah kepada saat yang berbahaga dengan seamat sentausa
menghantarkan rakyat Indonesa ke depan pntu gerbang kemerdekaan
Negara Indonesa, yang merdeka, bersatu, berdauat, ad dan makmur,
makna yang terkandung dsn adaah :
1. Bahwa kemerdekaan yang merupakan hak segaa bangsa tu bag
bangsa Indonesa, dcapa dengan per|uangan pergerakkan bangsa
Indonesa.
2. Bahwa per|uangan pergerakan tersebut teah sampa pada tngkat yang
menentukan, sehngga momentum tersebut harus dmanfaatkan untuk
menyatakan kemerdekaan.
3. Bahwa kemerdekaan bukan merupakan tu|uan akhr tetap mash harus
ds dengan mewu|udkan Negara Indonesa yang bebas, bersatu,
berdauat, ad dan makmur, yang tdak an adaah merupakan cta - cta
bangsa Indonesa ( cta - cta nasona ).
Anea ke tga berbuny : " Atas berkat Rahmat Aah Yang Maha Kuasa dan
dengan ddorong oeh kengnan uhur supaya berkehdupan kebangsaan
yang bebas maka rakyat Indonesa menyatakan dengan n
kemerdekaannya ". Ha n mengandung makna adanya :
1. Motvas sprtua yang uhur bahwa kemerdekaan kta adaah berkat
rdho Tuhan.
2. Kengnan yang ddambakan oeh segenap bangsa Imdonesa terhadap
suatu kehdupan dduna dan akhrat.
3. Pengukuhan dar prokamas kemerdekaan. Anea ke-empat berbuny : "
Kemudan darpada tu untuk membentuk pemerntahan Negara
Indonesa yang mendung segenap bangsa Indonesa dan seuruh
tumpah darah Indonesa dan untuk mema|ukan kese|ahteraan umum,
mencerdaskan kehdupan bangsa, dan kut meaksanakan ketertban
duna yang berdasarkan kemerdekaan, perdaman abad, keadan
sosa, maka dsusunah kemerdekaan kebangsaan Indonesa tu daam
suatu Undang - Undang Dasar Negara Repubk Indonesa yang
berkedauatan rakyat berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusaan yang ad dan beradab, Persatuan Indonesa, dan
Kerakyatan yang dpmpn oeh hkmat keb|aksanaan daam
permusyawaratan perwakan, serta dengan mewu|udkan suatu keadan
sosa bag seuruh rakyat Indonesa ".
Anea ke empat n sekagus mengandung :
1. Fungs sekagus tu|uan Negara Indonesa yatu :
a. Mendung segenap bangsa Indonesa dan seuruh tumpah darah
Indonesa
b. Mema|ukan kese|ahteraan umum
c. Mencerdaskan kehdupan bangsa, dan
d. Ikut serta meaksanakan ketertban duna yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaan abad, dan keadan sosa
2. Susunan/bentuk Negara adaah Repubk
3. Sstem pemerntahan Negara adaah Kedauatan Rakyat
4. Dasar Negara adaah Pancasa, sebagamana sepert daam sa - sa
yang terkandung ddaamnya.
Dar uraan datas maka, sementara dapat dsmpukan bahwa sungguh
tepat apa yang teah drumuskan ddaam Pembukaan UUD 1945 yatu :
Pancasa merupakan andasan dea bag terbentuknya masyarakat ad
dan makmur matera dan sprtua ddaam Negara Repubk Indonesa
yang bersatu dan demokratf. Sebeum men|easkan mengena sstem
ketatanegaraan Repubk Indonesa berdasarkan Pancasa dan UUD 1945
dsampakan terebh dahuu mengena struktur ketatanegaraan pada
umumnya. Istah struktur ketatanegaraan dsn adaah ter|emahan dar
stah Inggrs "The Structure o$ o)ernment ".
Pada umumnya struktur ketatanegaraan suatu negara meput dua
suasana, yatu : supra struktur potk dan nfra struktur potk, yang
dmaksud dengan supra struktur politik dsn adaah segaa sesuatu yang
bersangkutan dengan apa yang dsebut aat- aat perengkapan negara
termasuk segaa ha yang berhubungan dengannya. Ha - ha yang
termasuk daam supra struktur potk n adaah ; mengena
kedudukannya, kekuasaan dan wewenangnya, tugasnya,
pembentukannya, serta hubungan antara aat - aat perengkapan tu satu
sama an. Adapun in$ra struktur politik meput ma macam komponen,
yatu : komponen Parta Potk; Komponen goongan kepentngan,
Komponen aat komunkas potk, Komponen goongan penekan,
Komponen tokoh potk.
Praktek ketatanegaraan Negara Repubk Indonesa sebeum amandemen
UUD 1945 dapat durakan mengena pendapat - pendapat secara umum
yang berpengaruh (domnan) berpendapat, UUD 1945 dan Pancasa harus
destarkan, upaya peestaran dtempuh dengan cara antara an tdak
memperkenankan UUD 1945 dubah. Secara hukum upaya tersebut datur
sebaga berkut :
1. MPR menyatakan secara resm tdak akan mengubah UUD 1945 sepert
tercantum daam TAP MPR No. I/MPR/1983, pasa 104 berbuny sebaga
berkut " Ma|es berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945 tdak
berkehendak dan tdak akan meakukan perubahan terhadap serta akan
meaksanakannya secara murn dan konsekuen ".
2. Dperkenakannya . re$erendum . daam sstem ketatanegaraan RI.
Kehendak MPR untuk mengubah UUD 1945 harus terebh dahuu dsetu|u
daam sebuah referendum sebeum kehendak tu men|ema men|ad
perubahan UUD. Referendum secara forma mengatur tentang tata cara
perubahan UUD 1945 secara nyata, embaga n |ustru bertu|uan untuk
mempersempt kemungknan mengubah UUD 1945 ha n dapat dketahu
pada buny konsderan " TAP MPR No. IV/MPR/1983 huruf e yang berbuny "
Bahwa daam rangka makn menumbuhkan kehdupan demokras
Pancasa dan kengnan untuk menn|au ketentuan pengangkatan 1/3
|umah anggota MPR peru dtemukan |aan konsttusona agar pasa 37
UUD 1945 tdak mudah dgunakan untuk merubah UUD 1945 ".
Kata " meestarkan " dan " mempertahankan " UUD 1945 secara forma
adaah dengan tdak mengubah kadah - kadah yang tertus daam
pembukaan UUD 1945 daku bahwa UUD
1945 sepert yang terdapat ddaam pen|easan adaah sebaga berkut : "
Memang sfat aturan tu mengkat oeh karena tu makn "supe " ( elastic )
sfatnya aturan tu makn bak. |ad kta harus men|aga supaya sstem UUD
|angan sampa ketnggaan |aman ".
Dar uraan datas dapat dketahu adanya dua prnsp yang berbeda yatu :
yang pertama berkengnan mempertahankan, sedangkan prnsp yang
kedua menyatakan UUD |angan sampa ketnggaan |aman, yang artnya
adanya " perubahan ", mengkut perkembangan |aman daam ha n peru
dcar |aan keuar untuk memper|eas atau kepastan hukum daam
ketatanegaraan. |aan keuar saah satu dantaranya bentuk ketentuan
yang mengatur
cara meaksanakan UUD 1945 adaah konvens. Konvens merupakan
condition sine #uanon (keadaan sesungguhnya) untuk meaksanakan UUD
1945. Untuk meestarkan atau mempertahankan UUD 1945 yatu agar
UUD 1945 mampu menyesuakan dengan perkembangan |aman
sedangkan arangan mengubah UUD 1945 dapat dhat sebaga aspek
stats (mandeg) dar upaya mempertahankan atau meestarkan UUD 1945.
Sean aasan - aasan datas kehadran konvens daam sstem
ketatanegaraan RI, ddorong pua oeh :
1. Konvens merupakan sub sstem konsttus yang seau ada d setap
negara.
2. Repubk Indonesa adaah negara yang berkedauatan rakyat.
Konvens merupakan saah satu sarana untuk men|amn peaksanaan
kedauatan rakyat.
Ddaam memper|eas mengena ketatanegaraan d Indonesa pada UUD
1945 sebeum amandemen dapat dhat pada bagan ampran tersendr.
Dan seteah UUD 1945 dakukan
amandemen yang pertama dsahkan pada tangga 19 Oktober 1999, kedua
pada tangga 18 Agustus 2000, ketga pada tangga 9 November 2001 dan
keempat pada tangga 10 Agustus 2002 dar perubahan atau amandemen
UUD 1945 tampak terhat adanya perubahan struktur ketatanegaraan RI
yang sean|utnya ddaam struktur seteah amandemen adanya embaga
baru yatu Mahkamah Konsttus daam ha n datur kedaam UUD 1945
yang damandemen pasa 7B ayat 1 - 5 yang ntnya adaah menyangkut
|abatan Presden dan Wak Presden, dan apaba meakukan peanggaran
hukum berupa pengkhanatan terhadap negara, korups, penyuapan, d
harus da|ukan terebh dahuu ke Mahkamah Konsttus untuk memerksa,
mengad dan memutuskan sead - adnya terhadap pendapat DPR
kepadapenyaahgunaan Presden / Wak Presden. Daam ha n DPR
menga|ukannya masaahnya ke Mahkamah Konsttus sean|utnya
dserahkan kepada MPR untuk damb angkah - angkah sean|utnya
daam sdang stmewa.
Hubungan negara dan warga negara serta HAM menurut UUD 1945 dhat
dar se|arah bangsa Indonesa tentang kewarganegaraan pada Undang -
Undang Dasar 1945 sebaga mana pasa 26 ayat 1 menentukan bahwa "
Yang men|ad warga negara aah orang - orang bangsa Indonesa as dan
orang bangsa an yang dsahkan dengan Undang - Undang sebaga warga
negara", sedangkan ayat 2 menyebutkan bahwa " Syarat - syarat
mengena kewarganegaraan dtetapkan dengan Undang - Undang ".
Mengacu pada pembahasan oeh Badan Penyedk Usaha - Usaha
Persapan Kemerdekaan Indonesa, masaah hak asas manusa Indonesa
men|ad perdebatan sengt, ada yang mengusukan agar hak asas
manusa dmasukkan kedaam de tetap ada |uga yang menoaknya. Pada
akhrnya antara pro dan kontra tentang hak asas manusa dmasukkan
daam UUD dengkap suatu kesepakatan yatu masuk kedaam pasa -
pasa : 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, dan 34. Yang dmaksud kewa|ban asas
adaah kewa|ban setap prbad untuk berbuat agar eksstens negara atau
masyarakat dapat dpertahankan, sebaknya negara memk kemampuan
men|amn hak asas warga negaranya.
Mengena hak asas manusa merupakan hak yang meekat pada dr
manusa tu se|ak ahr terhat dar uraan datas mengena hubungan
antar negara dan warga negara masng - masng memk hak dan
kewa|ban.
C. MEMAHAMI DINAMIKA PELAKSANAAN UUD 16-7
Seteah dtetapkan oeh PPKI tangga 18 Agustus 1945, daam
peaksanaannya, Undang - Undang Dasar 1945 mengaam masa beraku
daam dua kurun waktu yatu :
1. Kurun pertama se|ak tangga 18 Agustus 1945 sampa dengan tangga
27 Desember 1949.
2. Kurun waktu kedua se|ak tangga 5 |u 1959 ( Dekrt Presden ) sampa
sekarang dan n terbag ag men|ad ketga masa yatu : Orde Lama, Orde
Baru dan masa Reformas.
Sedangkan antara akhr tahun 1949 sampa dengan tahun 1959 beraku
Konsttus RIS dan UUDS 1945. Daam kurun waktu pertama tersebut
sstem pemerntahan negara menurut UUD 1945 beum dapat ber|aan
sebagamana mestnya, karena pada masa tersebut seuruh potens
bangsa dan negara sedang tercurahkan kepada upaya untuk membea dan
mempertahankan Prokamas Kemerdekaan Indonesa dmana konds
pemerntah sedang dwarna ge|oak potk dan keamanan. Ge|oak
tersebut dantaranya ter|ad pemberontakan dmana - mana, dan ter|ad
agres Beanda kedua.
Pada peaksanaan UUD 1945 kurun waktu datas mengena keembagaan
negara sepert yang dtentukan daam UUD 1945 beum dapat dbentuk
sebagamana mestnya, sehngga sstem pemerntahanya beum dapat
daksanakan dengan bak. Daam kurun waktu n sempat dangkat
anggota Dewan Pertmbangan Agung Sementara sedangkan MPR dan DPR
beum dapat dbentuk sesua dengan ketentuan pasa IV aturan perahan,
sebeum MPR, DPR, dan DPA dbentuk segaa kekuasaanya d|aankan oeh
Presden dengan bantuan Komte Nasona. Berdasarkan ketentuan
tersebut Presden mempunya kekuasaan yang sangat besar.
Penympangan konsttusona yang sangat prsp yang ter|ad daam kurun
waktu n adaah perubahan Sstem Kabnet Presdensa men|ad Kabnet
Parementer. Atas usu Badan Peker|a Komte Nasona Indonesa Pusat
( BPKNIP ) tangga 11 November 1945 kemudan dsetu|u Presden
dumumkan makumat pemerntah tangga 14 November 1945 snya
mengena sstem Kabnet Presdensa men|ad Kabnet Parementer. Se|ak
saat n kekuasaan
pemerntahan dpegang oeh Perdana Menter sebaga pmpnan kabnet.
Perdana Menter dan para menter bak secara bersama - sama atau
sendr - sendr bertanggung |awab kepada BPKNIP yang berfungs sebaga
Dewan Perwakan Rakyat. Dengan demkan makumat pemerntah
tangga 14 November 1945 |eas merupakan penympangan dar ketentuan
UUD 1945.
Penympangan n sangat mempengaruh stabtas potk maupun
pemerntahan, daam konds sepert n kemudan berdr Negara RIS,
dmana Negara Indonesa merupakan bagan dar Negara RIS tersebut,
secara de facto Negara RI memk kekuasaan hanya sebagan puau |awa
dan Sumatera, pusat pemerntahan d Yogyakarta. Negara federa RIS tdak
bertahan ama mua tangga 17 Agustus 1950 susunan negara federa RIS
berubah men|ad susunan Negara Kesatuan RI.Tetap menggunakan
Undang - Undang Dasar yang an yatu menggunakan UUD Sementara
1950, menurut UUDS sstem pemerntahan yang danut adaah
parementer bukan sstem pemerntahan Presdensa,
pertanggung|awaban para menter tu |uga kepada paremen yatu DPR.
Kedudukan Presden tdak dapat dganggu gugat. Landasan pemkran
sstem pemerntahan tu ddasarkan kepada Demokras Lbera yang danut
oeh negara - negara barat sedangkan sstem Presdensa berp|ak pada
andasan Demokras Pancasa yang berntkan kerakyatan dan Presden
bertanggung |awab kepada MPR.
UUD 1945 merupakan hukum dasar terph yang bersfat mengkat bag
pemerntah, embaga negara, embaga masyarakat dan setap warga
negra Indonesa, sehngga semua produk hukum sepert Undang - Undang,
Peraturan Pemerntah, serta keb|aksanaan Pemerntah harus seau
berdasarkan dan bersumber kepada norma, aturan dan ketentuan yang
dberakukan oeh UUD 1945 dsampng hukum dasar yang tertus
terdapat |uga hukum dasar yang tdak tertus, yatu aturan - aturan yang
tmbu dan terpehara daam praktek penyeenggaraan negara yang
dsebut Konvens, dmana daam peaksannanya tdak boeh bertentangan
dengan UUD 1945. Se|ak dkeuarkan Dekrt Presden tangga 5 |u 1959,
yang dsebabkan oeh tdak ter|amnnya stabtas potk, keamanan
maupun ekonom, Konsttuante (has Pemu 1955) yang mempunya tugas
untuk membuat UUD penggant UUDS 1950 gaga menyusun dan
menetapkan Undang - Undang Dasar. Dekrt Presden 5 |u 1959
mengandung beberapa dktum yang sangat pentng, yatu :
a. Menetapkan pembubaran konsttuante.
b. Menetapkan Undang - Undang Dasar 1945 beraku ag.
c. Pembentukan MPRS yang terdr atas anggota - anggota Dewan
Perwakan Rakyat dtambah utusan - utusan dar daerah - daerah dan
goongan serta DPA sementara akan dseenggarakan sdang sesngkat -
sngkatnya.
Masa antara tahun 1959 sampa 1965 ( Orde Lama ) embaga -
embaga negara beum dbentuk sepert ; MPR, DPR, DPA, dan Badan
Pemerksa Keuangan sebagamana yang dtentukan oeh UUD 1945.
Lembaga - embaga tersebut datas sfatnya mash sementara dan
fungsnya embaga - embaga tersebut |uga mash beum sesua dengan
UUD 1945 msanya:
1. Presden teah mengeuarkan produk - produk egsatf yang mestnya
berbentuk Undang - Undang ( dengan persetu|uan DPR ) daam bentuk
penetapan Presden tanpa persetu|uan DPR.
2. MPRS meau ketetapan MPR No. II/MPR/1963 mengangkat Presden
Soekarno seumur hdup dsn bertentangan dengan UUD 1945 yang
menyatakan masa |abatan Presden 5 tahun dan sesudahnya dph
kemba.
3. Hak bud|et DPR tdak ber|aan karena pemerntah tdak menga|ukan
RUU APBN untuk mendapatkan persetu|uan DPR. Bahkan pada tahun 1960,
karena DPR tdak menyetu|u RAPBN yang da|ukan oeh pemerntah maka,
Presden au membubarkan DPR.
4. Kekuasaan peradan men|ad tdak bebas campur tangan pemerntah
ha n terhat daam Undang - Undang No. 19 tahun 1964 tentang
ketentuan - ketentuan pokok kekuasaan kehakman dmana pasa 19
menyatakan bahwa Presden dapat turun atau campur tangan daam soa -
soa peradan.
Beberapa akbat kasus penympangan UUD 1945 tersebut membawa
buruknya keadaan potk dan keamanan serta kemerosotan dbdang
ekonom. Keadaan demkan mencapa puncaknya pada pemberontakan G
30 S PKI yang gaga pada tahun 1965. Kurun waktu Orde Baru tahun 1966
sampa 1998 yang mempunya tekad meaksanakan Pancasa dan UUD
1945 secara murn dan konsekuen. Karena teah terbukt bahwa
pemberontakan G 30 S yang ddaang oeh PKI maka rakyat menghendak
dan menuntut PKI dbubarkan. Namun pada waktu tu pmpnan negara
tdak mau memenuh tuntutan rakyat sehngga tmbu " stuas konfk "
antara rakyat satu phak dan Presden dan phak. Keadaan dbdang
potk, ekonom, dan keamanan semakn tdak terkenda, oeh karena tu
rakyat dengan dpeopor oeh pemuda / mahasswa menyampakan
tuntutannya yatu Tr Tuntutan Rakyat (TRITURA) yatu :
1. Bubarkan PKI.
2. Bershkan kabnet dar unsur - unsur PKI.
3. Turunkan harga - harga / perbakan ekonom.
Gerakan TRITURA semakn menngkat sehngga Presden
mengeuarkan Surat Perntah Sebeas Maret 1966 kepada Letnan |endera
TNI Soeharto, dengan ahrnya SUPERSEMAR oeh rakyat danggap sebaga
ahrnya Orde Baru. Dengan berandaskan pada Surat Perntah 11 Maret
1966, pengemban SUPERSEMAR pada tangga 12 Maret 1966
membubarkan PKI dan ormas - ormasnya |ad dengan demkan tangga 19
Maret 1966 dnyatakan sebaga ttk awa Orde baru. Daam masa n teah
dapat berhas meaksanakan Undang - Undang Dasar 1945 daam ha
pembentukan embaga - embaga Negara dan an - an, namun
perkembangan ebh an|ut Orde Baru ddaam meaksanakan kekuasaan
negara / pemerntah, se|aan dengan proses yang dhadap ternyata ter|ad
penympangan- penympangan yang terhat kepada peaksanaan
kekuasaan pemerntah mengarah otorter. Dar pemerntah otorter n
muncu ter|adnya konfk horsonta maupun vertka yang dakhr oeh
engsernya Presden Soeharto tangga 21 Me 1998, kemudan berah
kepada Pemerntah beraran Reformas.
UUD 1945 pada masa era gobasas yang dtanda oeh reformas
berawa dar ketetapan MPR RI No. IV/MPR/1999 tentang GBHN kemudan
dsusu oeh Tap - Tap MPR yang an. Dar seg pengembangan hukum
terhat pada Tap MPR No. III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata
urutan peraturan perundangan. Se|ak adanya perubahan / amandemen
UUD 1945 yang pertama tersrat mater muatan konsttus hanya datur
daam UUD 1945 kemudan amandemen tersebut sampa perubahan
keempat, secara engkap proses amandemen pasa - pasa dmaksud
dapat dperhatkan pada ampran. Ddaam era reformas n Pancasa
tetap dpertahankan sebaga Dasar Negara dan Pancasa sebaga doog
nasona yang merupakan cta - cta dar tu|uan negara. Ddaam
pengembangan ebh an|ut bahwa Pancasa sebaga paradgma yatu
merupakan poa pkr atau kerangka berpkr, dsn menun|ukkan bahwa
pembukaan UUD 1945 memk peranan pentng yang men|ad satu
kesatuan bersama UUD 1945. Menyangkut perubahan / amandemen UUD
1945 dmaksud dantaranya adaah untuk menghadap perkembangan
yang begtu cepat ter|ad dduna n
PANCASILA SE)AGAI SISTEM FILSAFAT
A. Penger!"n F!%$"."
Secara etmoogs stah "fsafat" berasa dar bahasa Yunan
"philein" yang atnya "cnta" dan "sophos" yang artnya "hkmah" atau
"keb|aksanaan". |ad secara harfah stah "fsafat" mengandung
makna cnta keb|aksanaan. Dan nampaknya ha n sesua dengan
se|arah tmbunya mu pengetahuan, yang sebeumnya d bawah
naungan fsafat. Namun demkan |kaau kta membahas pengertan
fsafat daam hubungannya dengan ngkup bahasannya maka
mencakup banyak bdang bahasan, antara an tentang manusa, aam,
pengetahuan, etka, ogka, dan an sebaganya. Serng dengan
perkembangan mu pengetahuan maka muncu pua fsafat yang
berkatan dengan bdang-bdang mu tertentu, antara an fsafat
potk, sosa, hukum, bahasa, mu pengetahuan, agama, dan bdang-
bdang mu annya.
Keseuruhan art fsafat yang meput berbaga masaah tersebut
dapat dkeompokkan men|ad dua macam :
Pertama : /ilsa$at se"agai produk yang mencakup pengertan :
1) Fsafat sebaga |ens pengetahuan, mu, konsep, pemkran-
pemkran dar para fsuf pada zaman dahuu yang azmnya
merupakan suatu aran atau sstem fsafat tertentu, msanya
rasonasme, materasme, pragmatsme, dan an sebaganya.
2) Fsafat sebaga suatu |ens probema yang dhadap oeh manusa
sebaga has dar aktvtas berfsafat. |ad manusa mencar suatu
kebenaran yang tmbu dar persoaan yang bersumber pada aka
manusa.
Kedua : /ilsa$at se"agai suatu proses, yang daam ha n fsafat
dartkan daam bentuk suatu aktvtas berfsafat, daam proses
pemecahan suatu permasaahan dengan menggunakan suatu cara
dan metode tertentu yang sesua dengan obyeknya. Daam
pengertan n fsafat merupakan suatu sstem pengetahuan yang
bersfat dnams, dan tdak ag hanya merupakan suatu kumpuan
dogma yang hanya dyakn, dtekun dan dpaham sebaga suatu
na tertentu, tetap ebh merupakan suatu aktvtas berfsafat.
). Penger!"n P"n#"$!%" $e3"g"! S,", S!$e&
Pancasa yang terdr atas ma sa pada hakkatnya merupakan
sstem fsafat. Yang dmaksud dengan sstem adaah suatu kesatuan
bagan-bagan yang sang berhubungan, sang beker|a sama untuk
suatu tu|uan tertentu dan secara keseuruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Sstem azmnya memk cr-cr sebaga berkut :
1) Suatu kesatuan bagan-bagan.
2) Bagan-bagan tersebut mempunya fungs sendr-sendr.
3) Sang berhubungan dan sang ketergantungan.
4) Keseuruhannya dmaksudkannya untuk mencapa suatu tu|uan
tertentu (tu|uan sstem).
5) Ter|ad daam suatu ngkungan yang kompeks.
Pancasa yang terdr atas bagan-bagan yatu sa-sa Pancasa
setap sa pada hakkatnya merupakan suatu asas sendr, fungs
sendr-sendr, namun secara keseuruhan merupakan suatu kesatuan
yang sstemats.
Is sa-sa Pancasa pada hakkatnya merupakan suatu kesatuan.
Dasar fsafat negara Indonesa terdr atas ma sa yang masng-
masng merupakan suatu asas peradaban. Namun demkan sa-sa
Pancasa tu bersama-sama merupakan suatu kesatuan dan keutuhan,
yatu setap sa merupakan suatu unsur (bagan yang mutak) dar
Pancasa. Maka Pancasa merupakan suatu kesatuan yang ma|emuk
tungga. Konsekuensnya setap sa tdak dapat berdr sendr-sendr
terepas dar sa-sa annya serta d antara sa satu dan annya tdak
sang bertentangan.
C. S,$,n"n P"n#"$!%" 0"ng )er$!." H!er"r+2!$ *"n )er3en,+
P!r"&!*"%
Susunan Pancasa adaah herarkhs dan berbentuk pramda.
Pengertan matemats pramda dgunakan untuk menggambarkan
hubungan herarkh sa-sa Pancasa daam urut-urutan uas
(kuanttas) dan |uga daam ha s sfatnya (kuatas). Kaau dhat dar
ntnya urut-urutan ma sa menun|ukkan suatu rangkaan tngkat
daam uasnya dan s sfatnya merupakan pengkhususan dar sa-sa d
mukanya.
|ka urut-urutan ma sa danggap mempunya maksud demkan
maka d antara ma sa ada hubungan yang mengkat yang satu
kepada yang annya sehngga Pancasa merupakan suatu keseuruhan
yang buat. Andakata urur-urutan tu dpandang sebaga tdak mutak
maka d antara satu sa dengan sa annya tda ada sangkut pautnya,
maka Pancasa tu men|ad terpecah-pecah, oeh karena tu tdak dapat
dpergunakan sebaga asas kerohanan negara. Setap sa dapat
dartkan daam bermacam-macam maksud, sehngga sebenarnya sama
sa|a dengan tdak ada Pancasa.
Kesatuan sa-sa Pancasa yang memk susunan herarkhs
pramda n maka sa Ketuhanan yang Maha Esa men|ad bass dar sa
kemanusaan yang ad dan beradab, persatuan Indonesa, kerakyatan
yang dpmpn oeh hkmat keb|aksanaan daam
permusyawaratan/perwakan, dan keadan sosa bag seuruh rakyat
Indonesa, sebaknya Ketuhanan yang Maha Esa adaah Ketuhanan
yang berkemanusaan, berpersatuan, berkerakyatan serta berkeadan
sosa sehngga d daam setap sa senantasa terkandung sa-sa
annya.
Adapun rumusan Pancasa yang bersfat Herarkhs dan berbentuk
Pramda aah sebaga berkut :
1. Sa pertama : Ketuhanan yang Maha Esa adaah meput dan
men|wa sa-sa kemanusaan yang ad dan beradab, persatuan
Indonesa, kerakyatan yang dpmpn oeh hkmat keb|aksanaan
daam permusyawaratan/perwakan, serta keadan sosa bag
seuruh rakyat Indonesa.
2. Sa kedua : kemanusaan yang ad dan beradab adaah dput dan
d|wa oeh sa Ketuhanan yang Maha Esa, meput dan men|wa
sa persatuan Indonesa, kerakyatan yang dpmpn oeh hkmat
keb|aksanaan daam permusyawaratan/perwakan, serta keadan
sosa bag seuruh rakyat Indonesa.
3. Sa ketga : persatuan Indonesa adaah dput dan d|wa sa
Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusaan yang ad dan beradab,
meput dan men|wa sa kerakyatan yang dpmpn oeh hkmat
keb|aksanaan daam permusyawaratan/perwakan, serta keadan
sosa bag seuruh rakyat Indonesa.
4. Sa keempat : kerakyatan yang dpmpn oeh hkmat keb|aksanaan
daam permusyawaratan/perwakan adaah dput dan d|wa oeh
sa Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusaan yang ad dan beradab,
persatuan Indonesa, serta meput dan men|wa sa keadan sosa
bag seuruh rakyat Indonesa.
5. Sa kema : keadan sosa bag seuruh rakyat Indonesa adaah
dput dan d|wa oeh sa-sa Ketuhanan yang Maha Esa,
kemanusaan yang ad dan beradab, persatuan Indonesa, sert
kerakyatan yang dpmpn oeh hkmat keb|aksanaan daam
permusyawaratan/perwakan.
D. Ke$","n S!%"5$!%" P"n#"$!%" $e3"g"! S,", S!$e&
F!%$"."
Kesatuan sa-sa Pancasa pada hakkatnya bukan hanya
merupakan kesatuan yang bersfat forma ogs sa|a, namun |uga
meput kesatuan dasar ontoogs, dasar epstemoogs serta dasar
aksoogs dar sa-sa Pancasa. Sebagamana d|easkan bahwa
kesatuan sa-sa Pancasa adaah bersfat herarkhs dan mempunya
bentuk pramda, dgunakan untuk mengambarkan hubungan herarkh
sa-sa Pancasa daam urur-urutan uas (kuanttas), dan daam
pengertan nah hubungan kesatuan sa-sa Pancasa tu daam art
forma ogs. Sean kesatuan sa-sa Pancasa tu herarkh daam ha
kuanttas, |uga daam ha s sfatnya yatu menyangkut makna serta
hakkat sa-sa Pancasa. Kesatuan yang demkan n meput
kesatuan daam ha dasar ontoogs, dasar epstemoogs serta dasar
aksoogs dar sa-sa Pancasa. Secara fosofs Pancasa sebaga
suatu sstem fsafat memk dasar ontologis, dasar epistemologis dan
dasar aksiologis sendr yang berbeda dengan sstem fsafat yang
annya msanya materasme, berasme, pragmatsme, komunsme,
deasme dan an paham fsafat d duna.
1. D"$"r Anr'4'%'g!$ S!%"5$!%" P"n#"$!%"
Pancasa sebaga suatu kesatuan sstem fsafat tdak hanya
kesatuan yang menyangkut sa-sanya sa|a, meankan |uga meput
hakkat dasar dar sa-sa Pancasa atau secara fosofs meput dasar
ontoogs sa-sa Pancasa. Pancasa yang terdr atas ma sa setap
sa bukanah merupakan asas yang berdr sendr-sendr, meankan
memk satu kesatuan ontoogs. Dasar ontoogs Pancasa pada
hakkatnya adaah manusa yang memk hakkat mutak monopluralis,
oeh karena tu hakkat dasar n |uga dsebut sebaga dasar
antropologis. Subyek pendukung pokok sa-sa Pancasa adaah
manusa, ha n dapat d|easkan sebaga berkut : bahwa yang
berketuhanan yang Maha Esa, yang berkemanusaan yang ad dan
beradab, yang berpersatuan, yang berkerakyatan yang dpmpn oeh
hkmat keb|aksanaan daam permusyawaratan/perwakan, serta yang
berkeadan sosa pada hakkatnya adaah manusa. Demkan |uga
|kaau kta paham dar seg fsafat negara bahwa Pancasa adaah
dasar fsafat negara, adapun pendukung pokok negara adaah rakyat
dan unsur rakyat adaah manusa tu sendr, sehngga tepatah |kaau
daam fsafat Pancasa bahwa hakkat dasar antropologis sa-sa
Pancasa adaah manusa.
Manusa sebaga pendukung pokok sa-sa Pancasa secara
ontoogs memk ha-ha yang mutak, yatu terdr atas susunan
kodrat, raga dan 0i-a |asman dan rokhan, si$at kodrat manusa adaah
sebaga makhluk indi)idu dan makhluk sosial, serta kedudukan kodrat
manusa sebaga makhluk pri"adi yang "erdiri sendiri dan sebaga
makhluk Tuhan yang Maha 1sa. Oeh karena kedudukan kodrat manusa
sebaga makhuk prbad berdr sendr dan sebaga makhuk Tuhan
nah maka secara herarkhs sa pertama *etuhanan yang Maha 1sa
mendasar dan men|wa keempat sa-sa Pancasa yang annya.
Hubungan kesesuaan antara negara dengan andasan sa-sa
Pancasa adaah berupa hubungan sebab-akbat yatu negara sebaga
pendukung hubungan, dan Tuhan, manusa, satu, rakyat, dan ad
sebaga pokok pangka hubungan. Landasan sa-sa Pancasa yatu
Tuhan, manusa, satu, rakyat, dan ad adaah sebab, adapun negara
adaah sebaga akbat.
2. D"$"r E4!$e&'%'g!$ S!%"5$!%" P"n#"$!%"
Dasar epstemoogs Pancasa pada hakkatnya tdak dapat
dpsahkan dengan dasar ontoogsnya. Pancasa sebaga suatu deoog
bersumber pada na-na dasarnya yatu fsafat Pancasa. Oeh karena
tu dasar epstemoogs Pancasa tdak dapat dpsahkan dengan konsep
dasarnya tentang hakkat manusa. Kaau manusa merupakan bass
ontoogs dar Pancasa, maka dengan demkan mempunya mpkas
terhadap bangunan epstemoog, yatu bangunan epstemoog yang
dtempatkan daam bangunan fsafat manusa.
Terdapat tga persoaan yang mendasar daam epstemoog yatu
pertama tentang sumber pengetahuan manusa, kedua tentang teor
kebenaran pengetahuan manusa, ketiga tentang watak pengetahuan
manusa. Persoaan epstemoog daam hubungannya dengan Pancasa
dapat drnc sebaga berkut :
Pancasa sebaga suatu obyek pengetahuan pada hakkatnya
meput masaah sumber pengetahuan Pancasa dan susunan
pengetahuan Pancasa. Tentang sum"er pengetahuan Pancasila,
sebagamana dpaham bahwa sumber pengetahuan Pancasa adaah
na-na yang ada pada bangsa Indonesa sendr, bukan berasa dar
bangsa an, bukannya hanya merupakan perenungan serta pemkran
seseorang atau beberapa orang sa|a, namun drumuskan oeh wak-
wak bangsa Indonesa daam mendrkan negara. Dengan an
perkataan bahwa bangsa Indonesa adaah sebaga kausa materas
Pancasa. Oeh karena sumber pengetahuan Pancasa adaah bangsa
Indonesa sendr yang memk na-na adat-stadat serta
kebudayaan dan na regus maka d antara bangsa Indonesa sebaga
pendukung sa-sa Pancasa dengan Pancasa sendr sebaga suatu
sstem pengetahuan memk kesesuaian yang "ersi$at korespondensi.
Berkutnya tentang susunan Pancasila se"agai suatu sistem
pengatahuan. Sebaga suatu sstem pengetahuan maka Pancasa
memk susunan yang bersfat forma ogs bak daam art susunan
sa-sa Pancasa maupun s art sa-sa Pancasa. Susunan kesatuan
sa-sa Pancasa adaah bersfat herarkhs dan berbentuk pramda,
yang rumusannya teah dkemukakan d atas. Dengan demkan maka
susunan sa-sa Pancasa memk sstem ogs bak yang menyangkut
kuatas maupun kuanttasnya. Dasar-dasar rasona ogs Pancasa |uga
menyangkut s art sa-sa Pancasa. Susunan s art Pancasa
meput tga ha, yatu : pertama, s art Pancasa yang umum unversa
yatu hakkat sa-sa Pancasa. Is art sa-sa Pancasa yang umum
unversa n merupakan nt sar atau essens Pancasa sehngga
merupakan pangka toak dervas bak daam peaksanaan pada bdang-
bdang kenegaraan dan tertb hukum Indonesa serta daam reasas
prakss daam berbaga bdang kehdupan kongkrt. *edua, s art
Pancasa yang umum koektf, yatu s art Pancasa sebaga pedoman
koektf negara dan bangsa Indonesa terutama daam tertb hukum
Indonesa. *etiga, s art Pancasa yang bersfat khusus dan kongkrt
yatu s art Pancasa daam reasas prakss daam berbaga bdang
kehdupan sehngga memk sfat yang khusus konkrt serta dnams.
Pembahasan berkutnya adaah pandangan Pancasa tentang
pengetahuan manusa. Menurut Pancasa bahwa hakkat manusa
adaah monopluralis, yang memk unsur-unsur pokok yatu susunan
kodrat yang terdr atas raga (|asman) dan |wa (rokhan). Tngkatan
hakkat raga manusa adaah unsur-unsur : $isis, anorganis, )egetati$,
animal. Adapun unsur |wa (rokhan) manusa terdr atas unsur-unsur
potens |wa manusa yatu akal, yatu suatu potens unsur ke|waan
manusa daam mendapatkan kebenaran pengetahuan manusa. 'asa
yatu unsur potens |wa manusa daam tngkatan kemampuan estets
(kendahan). Adapun kehendak adaah unsur potens |wa manusa
daam katannya dengan bdang mora atau etka. Menurut Notonagoro
daam skema potens rokhanah manusa terutama daam katannya
dengan upaya untuk memperoeh pengetahuan yang benar terdapat
tngkat-tngkat pemkran sebaga berkut : memoris, resepti$, kritis dan
kreati$, Adapun potens atau daya untuk meresapkan pengetahuan atau
dengan an perkataan transformas pengetahuan terdapat tngkatan
sebaga berkut : demonstrasi2 ima0inasi2 asosiasi2 analogi2 re$leksi2
intuisi2 inspirasi2 dan ilham.
Berdasarkan tngkatan tersebut d atas, maka Pancasila mengakui
ke"enaran rasio yang bersumber pada aka manusa. Sean tu manusa
memk ndra sehngga daam proses reseptf ndra merupakan aat
untuk mendapatkan kebenaran pengetahuan yang bersfat emprs,
maka Pancasila 0uga mengakui ke"enaran empiris terutama daam
katannya dengan pengetahuan manusa yang bersfat postf. Potens
yang terdapat daam dr manusa untuk mendapatkan kebenaran
terutama daam katannya dengan pengetahuan postf, Pancasila 0uga
mengakui ke"enaran pengetahuan manusia yang "ersum"er pada
intuisi. Manusa pada hakkatnya kedudukan kodratnya adaah sebaga
makhuk Tuhan yang Maha Esa, maka sesua sa pertama Pancasa
epistemologi Pancasila 0uga mengakui ke"enaran -ahyu yang bersfat
mutak ha n sebaga tngkatan kebenaran yang tertngg. Kebenaran
daam pengetahuan manusa adaah merupakan suatu sntesa yang
harmons antara potens-potens ke|waan manusa yatu aka, rasa, dan
kehendak manusa untuk mendapatkan kebenaran yang tertngg yatu
kebenaran mutak. Sean tu daam sa ketga yatu sa persatuan
Indonesa, sa keempat kerakyatan yang dpmpn oeh hkmat
keb|aksanaan daam permusyawaratan/perwakan, serta keadan
sosa bag seuruh rakyat Indonesa maka epistemologi Pancasila 0uga
mengakui ke"enaran konsensus terutama daam katannya dengan
hakkat sfat kodrat manusa sebaga makhuk ndvdu dan makhuk
sosa. Adapun sesua dengan tngkatan sa-sa Pancasa yang bersfat
herarkhs dan berbentuk pramda maka kebenaran konsensus ddasar
oeh kebenaran wahyu serta kebenaran kodrat manusa yang
bersumber pada kehendak. Sebaga suatu paham epstemoog maka
Pancasa mendasarkan pada pandangannya bahwa mu pengetahuan
pada hakkatnya tdak bebas na karena harus detakkan pada
kerangka moratas kodrat manusa serta moratas regus daam upaya
untuk mendapatkan suatu tngkatan pengetahuan yang mutak daam
hdup manusa.

(. D"$"r A+$!'%'g!$ S!%"5$!%" P"n#"$!%"
Sa-sa Pancasa sebaga suatu sstem fsafat |uga memk satu
kesatuan dasar aksoogsnya sehngga na-na yang terkandung
daam Pancasa pada hakkatnya |uga merupakan suatu kesatuan.
Terdapat berbaga macam teor tentang na dan ha n sangat
tergantung pada ttk toak dan sudut pandangnya masng-masng
daam menentukan tentang pengertan na dan herarkhnya. Pada
hakkatnya segaa sesuatu tu berna, hanya na macam apa sa|a
yang ada serta bagamana hubungan na tersebut dengan manusa.
Max Scheer mengemukakan bahwa na yang ada tdak sama
uhurnya dan tdak sama tnggnya. Na-na tu daam kenyataannya
ada yang ebh tngg dan ada yang ebh rendah bamana dbandngkan
satu dengan annya. Menurut tngg rendahnya na dapat dgoongkan
men|ad empat tngkatan sebaga berkut : 1) Nilai3nilai kenikmatan,
na-na n berkatan dengan ndra manusa, sesuatu yang
mengenakkan dan tdak mengenakkan daam katannya dengan ndra
manusa yang menyebabkan manusa senang atau menderta atau tdak
enak. 2) Nilai3nilai kehidupan, yatu daam tngkatan n ter-dapatah
na-na yang pentng bag kehdupan manusa, msanya kesegaran
|asman, kesehatan, serta kese|ahteraan umum. 3) Nilai3nilai ke0i-aan,
daam tngkatan n terdapat na-na ke|waan yang sama seka tdak
tergantung dar keadaan |asman atau ngkungan. Na-na semacam
n antara an na kendahan, kebenaran, dan pengetahuan murn yang
dcapa daam fsafat. 4) Nilai3nilai kerokhanian,yatu daam tngkatan
n terdapat modatas na dar yang suc. Na-na semacam n
terutama terdr dar na-na prbad.
Pandangan dan tngkatan na menurut Notonagoro dbedakan
men|ad tga macam yatu : 1) Nilai Material, yatu segaa sesuatu yang
berguna bag |asman manusa. 2) Nilai )ital, yatu segaa sesuatu yang
berguna bag manusa untuk mengadakan suatu aktvtas atau
kegatan. 3) Nilai3nilai kerokhanian , yatu segaa sesuatu yang berguna
bag rokhan manusa yang dapat dbedakan atas empat tngkatan
sebaga berkut : a) Nilai *e"enaran, yatu na yang bersumber pada
aka, raso, bud atau cpta manusa. b) Nilai keindahan atau nilai
estetis, yatu na yang bersumber pada perasaan manusa. c) Nilai
ke"aikan atau nilai moral yatu na yang bersumber pada unsur
kehendak manusa. d) Nilai religius, yang merupakan na kerokhanan
tertngg dan bersfat mutak. Na regus n berhubungan dengan
kepercayaan dan keyaknan manusa dan na regus n bersumber
pada wahyu yang berasa dar Tuhan yang Maha Esa.
Berdasarkan uraan mengena na sebagamana tersebut d atas,
maka dapat dkemukakan pua bahwa yang mengandung na tu bukan
hanya sesuatu yang bersfat matera sa|a, tetap |uga sesuatu yang
bersfat nonmatera.
Menurut Notonagoro bahwa na-na Pancasa termasuk na
kerokhanan, tetap na-na kerokhanan yang mengaku na matera
dan na vta. Dengan demkan na-na Pancasa yang tergoong na
kerokhanan tu |uga mengandung na-na an secara engkap dan
harmons, yatu na matera, na vta, na kebenaran, na
kendahan atau estets, na kebakan atau mora, maupun na
kesucan yang secara keseuruhan bersfat sstematk-herarkhs, d
mana sa pertama yatu Ketuhanan yang Maha Esa sebaga bassnya
sampa dengan sa Keadan Sosa sebaga tu|uannya.
PANCASILA SE)AGAI ETIKA POLITIK
A. Penger!"n E!+"8 E!+" P'%!!+ *"n P'%!!+
1. Penger!"n E!+"
Sebaga suatu usaha mah, fsafat dbag men|ad beberapa
cabang menurut ngkungan bahasannya masng-masng. Cabang-
cabang tu dbag men|ad dua keompok bahasan pokok yatu fsafat
teorets dan fsafat prakss. Keompok pertama mem-pertanyakan
segaa sesuatu yang ada, sedangkan keompok kedua membahas
bagamana manusa berskap terhadap apa yang ada tersebut. |ad
fsafat teorets mempertanyakan dan berusaha mencar |awabannya
tentang segaa sesuatu, msanya hakkat manusa, aam, hakkat
reatas sebaga suatu keseuruhan, tentang pengetahuan, tentang apa
yang kta ketahu, dan an sebaganya. Daam ha n fsafat teorets
pun |uga mempunya maksud-maksud dan berkatan erat dengan ha-
ha yang bersfat prakss, karena pemahaman yang dcar
menggerakkan kehdupannya.
Etka termasuk keompok fsafat prakss dan dbag men|ad dua
keompok yatu etika umum dan etika khusus. Etka merupakan suatu
pemkran krts dan mendasar tentang a|aran-a|aran dan pandangan-
pandangan mora. 1tika adaah suatu ilmu yang mem"ahas tentang
"agaimana dan mengapa kita mengikuti suatu a0aran moral tertentu2
atau "agaimana kita harus mengam"il sikap yang "ertanggung 0a-a"
"erhadapan dengan pel"agai a0aran moral. Etka umum
mempertanyakan prnsp-prnsp yang beraku bag setap tndakan
manusa, sedangkan etka khusus membahas prnsp-prnsp tu daam
hubungannya dengan pebaga aspek kehdupan manusa. Etka khusus
dbag men|ad etika indi)idual yang membahas kewa|ban manusa
terhadap dr sendr, dan etika sosial yang membahas tentang
kewa|ban manusa terhadap manusa an daam hdup masyarakat,
yang merupakan suatu bagan terbesar dar etka khusus.
Etka berkatan dengan pebaga masaah na karena etka pada
pokoknya mem-bcarakan masaah-masaah yang berkatan dengan
predkat na "susa" dan "tdak susa", "bak" dan "buruk". Sebaga
bahasan khusus etka membcarakan sfat-sfat yang menyebabkan
orang dapat dsebut susa atau b|ak. Kuatas-kuatas n dnamakan
keba|kan yang dawankan dengan ke|ahatan yang berart sfat-sfat
yang menun|ukkan bahwa orang yang memknya dkatakan orang
yang tdak susa. Sebenarnya etka ebh banyak bersangkutan dengan
prnsp-prnsp dasar pembenaran daam hubungan dengan tngkah aku
manusa.
2. Penger!"n E!+" P'%!!+
Sebagamana d|easkan d muka bahwa etka dbedakan atas etka
umum dan etka khusus. Etka khusus dbag men|ad etika indi)idual
yang membahas tentang kewa|ban manusa sebaga ndvdu terhadap
drnya sendr, dan etika sosial yang membahas kewa|ban serta norma-
norma mora yang seharusnya dpatuh daam hubungan dengan
sesama manusa, masyarakat, bangsa dan negara. Etka sosa memuat
banyak etka yang khusus mengena wayah-wayah kehdupan
tertentu, msanya etka keuarga, etka profes, etka ngkungan, etka
penddkan, etka seksua, dan termasuk |uga etka potk yang
menyangkut dmens pots manusa.
Secara substantf pengertan etka potk tdak dapat dpsahkan
dengan subyek sebaga peaku etka yatu manusa. Oeh karena tu
etka potk berkat erat dengan bdang pembahasan mora. Ha n
berdasarkan kenyataan bahwa pengertan "mora" senantasa
menun|uk kepada manusa sebaga subyek etka. Maka kewa|ban mora
dbedakan dengan pengertan kewa|ban-kewa|ban annya, karena
yang dmaksud adaah kewa|ban manusa sebaga manusa. Waaupun
daam hubungannya dengan masyarakat bangsa maupun negara, etka
potk tetap meetakkan dasar fundamenta manusa sebaga manusa.
Dasar n ebh meneguhkan akar etka potk bahwa kebakan
senantasa ddasarkan kepada hakkat manusa sebaga makhuk yang
beradab dan berbudaya. Berdasarkan suatu kenyataan bahwa
masyarakat, bangsa maupun negara bsa berkembang ke arah keadaan
yang tdak bak daam art mora. Msanya suatu negara yang dkuasa
oeh penguasa atau rezm yang otorter, yang memaksakan kehendak
kepada manusa tanpa memperhtungkan dan mendasarkan kepada
hak-hak dasar kemanusaan. Daam suatu masyarakat negara yang
demkan n maka seseorang yang bak secara mora kemanusaan
akan dpandang tdak bak menurut negara serta masyarakat otorter,
karena tdak dapat hdup sesua dengan aturan yang buruk daam suatu
masyarakat negara. Oeh karena tu aktuasas etka potk harus
senantasa mendasarkan kepada ukuran harkat dan martabat manusa
sebaga manusa.
(. Penger!"n P'%!!+
Pengertan Potk berasa dar kosa kata Politics, yang memk
makna ber-macam-macam kegatan daam suatu sstem potk atau
negara, yang menyangkut proses penentuan tu|uan-tu|uan dar sstem
tu dan dkut dengan peaksanaan tu|uan-tu|uan tu. Pengamban
keputusan (decisionmaking) mengena apakah yang men|ad tu|uan dar
sstem potk tu menyangkut seeks antara beberapa aternatf dan
penyusunan skaa prortas dar tu|uan-tu|uan yang teah dph tu.
Untuk meaksanakan tu|uan-tu|uan tu peru dtentukan
keb|aksanaan-keb|aksanaan umum (pu"lic policies), yang menyangkut
pengaturan dan pembagan (distri"utions) dar sumber-sumber yang
ada. Untuk meaksanakan keb|aksanaan-keb|aksanaan tu, d-perukan
suatu kekuasaan (po-er), dan kewenangan (authority), yang akan
dpaka bak untuk membna ker|asama maupun untuk menyeesakan
konfk yang mungkn tmbu daam proses n. Cara-cara yang dpaka
dapat bersfat persuasi, |ka peru dakukan suatu pemaksaan
(coercion). Tanpa adanya suatu paksaan keb|aksanaan n hanya
merupakan perumusan kengnan beaka yang tdak akan pernah
terwu|ud.
Potk seau menyangkut tu|uan-tu|uan dar seuruh masyarakat
(pu"lic goals), dan bukan tu|uan prbad seseorang (pri)at goals). Sean
tu potk menyangkut kegatan berbaga keompok termasuk parta
potk, embaga masyarakat maupun perseorangan.
Berdasarkan pengertan-pengertan pokok tentang potk maka
secara operasona bdang potk menyangkut konsep-konsep pokok
yang berkatan dengan negara (state), kekuasaan (po-er),
pengamban keputusan (decisionmaking), keb|aksanaan (policy),
pembagan (distri"ution) serta aokas (allocation).
|kaau dpaham berdasarkan pengertan potk secara sempt
sebagamana durakan d atas, maka seoah-oah bdang potk ebh
banyak berkatan dengan para peaksana pemerntahan negara,
embaga-embaga tngg negara, kaangan aktvs potk serta para
pe|abat serta brokrat daam peaksanaan dan penyeenggaraan
negara.Bamana ngkup pengertan potk dpaham sepert tu maka
terdapat suatu kemungknan akan ter|ad ketmpangan daam
aktuasas berpotk, karena tdak mebatkan aspek rakyat bak
sebaga ndvdu maupun sebaga suatu embaga yang terdapat daam
masyarakat. Oeh karena tu daam hubungan dengan etka potk
pengertan potk tersebut harus dpaham daam pengertan yang ebh
uas yatu menyangkut seuruh unsur yang membentuk suatu
persekutuan hdup yang dsebut masyarakat negara.
A. Penger!"n N!%"!8 N'r&" *"n M'r"%
Istah na d daam bdang fsafat dpaka untuk menun|uk kata
"enda a"strak yang artnya "keberhargaan" atau "kebakan", dan kata
ker0a yang artnya suatu tndakan ke|waan tertentu daam mena atau
meakukan penaan. D daam Dictionary o$ Sociology and 'elated
Sciences dkemukakan bahwa na adaah kemampuan yang dpercaya
yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusa. |ad na tu
pada hakkatnya adaah sfat atau kuatas yang meekat pada suatu
obyek, bukan obyek tu sendr. Sesuatu tu mengandung na artnya
ada sfat atau kuatas yang meekat pada sesuatu tu. Msanya , bunga
tu ndah, perbuatan tu susa. Indah, susa adaah sfat atau kuatas
yang meekat pada bunga dan perbuatan.
Mena berart menmbang, suatu kegatan manusa untuk
menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang an, kemudan untuk
sean|utnya damb keputusan. Keputusan tu merupakan keputusan
na yang dapat menyatakan berguna atau tdak berguna, benar atau
tdak benar, bak atau tdak bak, ndah atau tdak ndah. |ad sesuatu
tu dkatakan berna apaba sesuatu tu berharga, berguna, benar,
ndah, bak, dan an sebaganya.
Na tu bersfat abstrak yang hanya dapat dpaham, dpkrkan,
dmengert dan dhayat oeh manusa. Daam kehdupan manusa na
d|adkan andasan, aasan, atau motvas daam berskap dan
bertngkah aku, bak dsadar maupun tdak. Agar na tersebut
men|ad ebh berguna daam menuntun skap dan tngkah aku
manusa, maka peru dkongkrtkan ag serta dformuaskan men|ad
obyektf sehngga memudahkan manusa untuk men|abarkannya daam
tngkah aku secara kongkrt. Maka wu|ud yang ebh kongkrt dar na
tersebut adaah merupakan suatu norma.
Norma mengandung art aturan, kadah, petun|uk, pedoman yang
harus dpatuh oeh manusa agar perakunya tdak menympang dan
tdak merugkan phak an.Sedangkan bag yang meanggarnya akan
mendapat sanks sesua dengan aturan yang dsepakat bersama. D
daam kehdupan masyarakat d|umpa beberapa macam norma, d
antaranya adaah norma adat sopan santun, norma hukum, norma
mora (atau |uga dsebut norma sosa), dan norma agama.
Mora yatu merupakan suatu a|aran-a|aran ataupun we|angan-
we|angan, patokan-patokan, kumpuan peraturan, bak san maupun
tertus tentang bagamana manusa harus hdup dan bertndak agar
men|ad manusa yang bak. Istah mora mengandung ntegrtas dan
martabat prbad manusa. Dera|at keprbadan seseorang amat
dtentukan oeh moratas yang dmknya. Makna mora yang
terkandung daam keprbadan seseorang tu tercermn dar skap dan
tngkah akunya.
). N!%"!5n!%"! P"n#"$!%" $e3"g"! S,&3er E!+" P'%!!+
Sebaga dasar fsafat negara Pancasa tdak hanya merupakan
sumber dervas (pen|abaran) peraturan perundang-undangan,
meankan |uga merupakan sumber moratas terutama daam
hubungannya dengan egtmas kekuasaan, hukum serta berbaga
keb|akan daam peaksanaan dan penyeenggaraan negara. Sa
pertama Ketuhanan Yang Maha Esa serta sa kedua Kemanusaan
yang Ad dan Beradab adaah merupakan sumber na-na mora bag
kehdupan kebangsaan dan kenegaraan.
Negara Indonesa yang berdasarkan sa I Ketuhanan Yang Maha
Esa bukanah negara Teokras yang mendasarkan kekuasaan negara
dan penyeenggara negara pada egtmas regus. Kekuasaan kepaa
negara tdak bersfat mutak berdasarkan egtmas regus, meankan
berdasarkan egtmas hokum serta egtmas demokras. Oeh karena
tu asas sa Ketuhanan Yang Maha Esa ebh berkatan dengan
egtmas mora. Ha nah yang membedakan negara yang
Berketuhanan Yang Maha Esa dengan negara teokras. Waaupun daam
negara Indonesa tdak mendasarkan pada egtmas regus, namun
secara moratas kehdupan negara harus sesua dengan na-na yang
berasa dar Tuhan terutama hukum serta mora daam kehdupan
negara.
Sean sa I, sa II Kemanusaan yang Ad dan Beradab |uga
merupakan sumber na-na moratas daam kehdupan negara.
Negara pada prnspnya adaah merupakan persekutuan hdup manusa
sebaga makhuk Tuhan Yang Maha Esa. Bangsa Indonesa sebaga
bagan dar umat manusa d duna hdup secara bersama daam suatu
wayah tertentu, dengan suatu cta-cta serta prnsp-prnsp hdup dem
kese|ahteraan bersama (sa III). Oeh karena tu manusa pada
hakkatnya merupakan asas yang bersfat fundamenta daam
kehdupan negara. Manusa adaah merupakan dasar kehdupan serta
peaksanaan dan penyeenggaraan negara. Oeh karena tu asas-asas
kemanusaan adaah bersfat mutak daam kehdupan negara dan
hukum. Daam kehdupan negara kemanusaan harus mendapatkan
|amnan hukum, maka ha nah yang dstahkan dengan |amnan atas
hak-hak dasar (asas) manusa. Sean tu asas kemanusaan |uga harus
merupakan prnsp dasar moratas daam peaksanaan dan
penyeenggaraan negara.
Daam peaksanaan dan penyeenggaraan negara, etka potk
menuntut agar kekuasaan daam negara d|aankan sesua dengan : 1)
asas egatas (legitimasi hukum), yatu d|aankan sesua dengan hukum
yang beraku, 2) dsahkan dan d|aankan secara demokrats (legitimasi
demokratis), dan 3) daksanakan berdasarkan prnsp-prnsp mora
atau tdak bertentangan dengannya (legitimasi moral). Pancasa
sebaga suatu sstem fsafat memk tga dasar tersebut. Daam
peaksanaan dan penyeenggaraan negara, bak menyangkut
kekuasaan, keb|aksanaan yang menyangkut pubk, pembagan serta
kewenangan harus berdasarkan egtmas mora regus (sa I) serta
mora kemanusaan (sa II). Ha n dtegaskan oeh Hatta tatkaa
mendrkan negara, bahwa negara harus berdasarkan mora Ketuhanan
dan mora kemanusaan agar tdak ter|erumus ke daam machtsstaats
atau negara kekuasaan.
Sean tu daam peaksanaan dan penyeenggaraan negara harus
berdasarkan egtmas hukum yatu prnsp egatas. Negara Indonesa
adaah negara hukum, oeh karena tu keadan daam hdup bersama
(keadan sosa) sebagamana terkandung daam sa V, adaah
merupakan tu|uan daam kehdupan negara. Oeh karena tu daam
peaksanaan dan penyeenggaraan negara, segaa keb|akan,
kekuasaan, kewenangan serta pembagan senantasa harus
berdasarkan atas hukum yang beraku. Peanggaran atas prnsp-prnsp
keadan daam kehdupan kenegaraan akan menmbukan ketdak-
sembangan daam kehdupan negara.
Negara adaah berasa dar rakyat dan segaa keb|aksanaan dan
kekuasaan yang dakukan senantasa untuk rakyat (sa IV). Oeh
karena tu rakyat adaah merupakan asa mua kekuasaan negara. Oeh
karena tu daam peaksanaan dan penyeenggaraan negara segaa
keb|aksanaan, kekuasaan serta kewenangan harus dkembakan
kepada rakyat sebaga pendukung pokok negara. Maka daam
peaksanaan potk prakts ha-ha yang menyangkut kekuasaan
eksekutf, egsatf serta yudkatf, konsep pengamban keputusan,
pengawasan serta partspas harus berdasarkan egtmas dar rakyat,
atau dengan an perkataan harus memk egtmas demokrats.
Prnsp-prnsp dasar etka potk tu daam reasas prakss daam
kehdupan kenegaraan senantasa daksanakan secara koreatf d
antara ketganya. Keb|aksanaan serta keputusan yang damb daam
peaksanaan kenegaraan bak yang menyangkut potk daam neger
maupun uar neger, ekonom bak nasona maupun goba, yang
menyangkut rakyat, dan annya sean berdasarkan hukum yang
beraku (egtmas hukum), harus mendapat egtmas rakyat
(egtmas demokrats) dan |uga harus berdasarkan prnsp-prnsp
moratas (egtmas mora).
Etka potk |uga harus dreasaskan oeh setap ndvdu yang kut
terbat secara kongkrt daam peaksanaan pemerntahan negara. Para
pe|abat eksekutf, anggota egsatf maupun yudkatf, para pe|abat
negara, anggota DPR maupun MPR, aparat peaksana dan penegak
hukum, harus menyadar bahwa sean egtmas hukum dan egtmas
demokrats, |uga harus berdasar pada egtmas mora. Msanya suatu
keb|aksanaan tu sesua dengan hukum beum tentu sesua dengan
mora. Msanya ga| para pe|abat dan anggota DPR, MPR tu sesua
dengan hukum, namun mengngat konds rakyat yang sangat
menderta beum tentu ayak secara mora (egtmas mora).


PANCASILA SE)AGAI IDEOLOGI NASIONAL
Per%,n0" I*e'%'g! 3"g! $,", neg"r"
2. Penger!"n I*e'%'g!
Ideoog berasa dar kata dea (Inggrs), yang artnya gagasan,
pengertan. Kata ker|a Yunan oda = mengetahu, mehat dengan bud.
Kata "og" yang berasa dar bahasa Yunan ogos yang artnya
pengetahuan. |ad Ideoog mempunya art pengetahuan tentang
gagasan-gagasan, pengetahuan tentang de-de, scence of deas atau
a|aran tentang pengertan-pengertan dasar. Daam pengertan sehar-har
menurut Kaean dea dsamakan artnya dengan cta-cta.
Daam perkembangannya terdapat pengertan Ideoog yang
dkemukakan oeh beberapa ah. Istah Ideoog pertama ka
dkemukakan oeh Destutt de Tracy seorang Perancs pada tahun 1796.
Menurut Tracy deoog yatu scence of deas, suatu program yang
dharapkan dapat membawa perubahan nsttusona daam masyarakat
Perancs. Kar Marx mengartkan Ideoog sebaga pandangan hdup yang
dkembangkan berdasarkan kepentngan goongan atau keas sosa
tertentu daam bdang potk atau sosa ekonom.
Gunawan Setard|o mengemukakan bahwa deoog adaah
seperangkat de asas tentang manusa dan seuruh reatas yang d|adkan
pedoman dan cta-cta hdup. Raman Surbakt mengemukakan ada dua
pengertan Ideoog yatu Ideoog secara fungsona dan Ideoog secara
struktura. Ideoog secara fungsona dartkan seperangkat gagasan
tentang kebakan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang
danggap pang bak. Ideoog secara fungsona n dgoongkan men|ad
dua tpe, yatu Ideoog yang doktrner dan Ideoog yang pragmats.
Ideoog yang doktrner bamana a|aran-a|aran yang terkandung d daam
Ideoog tu drumuskan secara sstemats, dan peaksanaannya dawas
secara ketat oeh aparat parta atau aparat pemerntah. Sebaga
contohnya adaah komunsme, sedangkan deoog yang pragmats, apaba
a|aran-a|aran yang terkandung d daam deoog tersebut tdak
drumuskan secara sstemats dan ternc, namun drumuskan secara
umum hanya prnsp-prnspnya, dan Ideoog tu dsosasaskan secara
fungsona meau kehdupan keuarga, sstem penddkan, system
ekonom, kehdupan agama dan sstem potk. Peaksanaan Ideoog yang
pragmats tdak dawas oeh aparat parta atau aparat pemerntah
meankan dengan pengaturan peembagaan (nternazaton), contohnya
ndvduasme atau berasme. Ideoog secara struktura dartkan
sebaga sstem pembenaran, sepert gagasan dan formua potk atas
setap keb|akan dan tndakan yang damb oeh penguasa.
Puspowardoyo (1992 menyebutkan bahwa deoog dapat
drumuskan sebaga kompek pengetahuan dan na secara keseuruhan
men|ad andasan seseorang atau masyarakat untuk memaham |agat raya
dan bum sesnya serta menentukan skap dasar untuk mengoahnya.
Berdasarkan pemahaman yang dhayatnya seseorang dapat menangkap
apa yang dhat benar dan tdak benar, serta apa yang dna bak dan
tdak bak.
Menurut pendapat Haro H. Ttus. Defns dar deoog adaah:
+term used $or any group o$ ideas concerning )arious political and
aconomic issues and social philosophies o$ten applied to a systematic
scheme o$ ideas held "y groups or classes, artnya suatu stah yang
dgunakan untuk sekeompok cta-cta mengena bebaga macam masaah
potk ekonom fsafat sosa yang serng daksanakan bag suatu rencana
yang sstemats tentang suatu cta-cta yang d|aankan oeh keompok
atau apsan masyarakat.
Dengan demkan secara umum dapat dtark kesmpuan bahwa
Ideoog adaah kumpuan gagasan-gagasan, de-de, keyaknan-keyaknan
yang menyeuruh dan sstemats, yang menyangkut berbaga bdang
kehdupan manusa. Notonegoro sebagamana dkutp oeh Kaean
mengemukakan, bahwa Ideoog negara daam art cta-cta negara atau
cta-cta yang men|ad dasar bag suatu sstem kenegaraan untuk seuruh
rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakkatnya merupakan asas
kerokhanan yang antara an memk cr:
1) Mempunya dera|at yang tertngg sebaga na hdup kebangsaan dan
kenegaraan;
2) Mewu|udkan suatu asas kerokhanan, pandangan duna, pedoman hdup,
pegangan hdup yang dpehara, dkembangkan, damakan, destarkan
kepada generas berkutnya, dper|uangkan dan dpertahankan dengan
kesedaan berkorban.
Ideoog merupakan cermnan cara berkr orang atau
masyarakat yang sekagus membentuk orang atau masyarakat tu
menu|u cta-ctanya. Ideoog merupakan sesuatu yang dhayat men|ad
suatu keyaknan. Ideoog merupakan suatu phan yang |eas membawa
komtmen (keterkatan) untuk mewu|udkannya. Semakn mendaam
kesadaran deoogs seseorang, maka akan semakn tngg pua
komtmennya untuk meaksanakannya. Komtmen tu tercermn daam
skap seseorang yang meyakn deoognya sebaga ketentuan yang
mengkat, yang harus dtaat daam kehdupannya, bak daam kehdupan
prbad ataupun masyarakat. Ideoog berntkan seperangkat na yang
bersfat menyeuruh dan mendaam yang dmk dan dpegang oeh
seseorang atau suatu masyarakat sebaga wawasan atau pandangan hdup
mereka. Meau rangkaan na tu mereka mengetahu bagamana cara
yang pang bak, yatu secara mora atau normatf danggap benar dan
ad, daam berskap dan bertngkah aku untuk memehara,
mempertahankan, membangun kehdupan dunaw bersama dengan
berbaga dmensnya. Pengertan yang demkan tu |uga dapat
dkembangkan untuk masyarakat yang ebh uas, yatu masyarakat
bangsa.
Ba kta terapkan rumusan n pada Pancasa dengan defns-
defns fsafat dapat kta smpukan, maka Pancasa tu aah usaha
pemkran manusa Indonesa untuk mencar kebenaran, kemudan sampa
mendekat atau menanggap sebaga suatu kesanggupan yang
dgenggamnya serama dengan ruang dan waktu.
Has pemkran manusa yang sungguh-sungguh secara sstemats
radka tu kemuduan dtuangkan daam suatu rumusan rangkaan kamat
yang mengandung suatu pemkran yang bermakna buat dan utuh untuk
d|adkan dasar, asas, pedoman atau norma hdup dan kehdupan bersama
daam rangka perumusan satu negara Indonesa merdeka, yang dber
nama Pancasa.
Kemudan s rumusan fsafat yang dnam Pancasa tu kemudan
dber status atau kedudukan yang tegas dan |eas serta sstemats dan
memenuh persyaratan sebaga suatu sstem fsafat. Termaktub daam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 anea ke empat maka fsafat
Pancasa tu berfungs sebaga Dasar Negara Repubk Indonesa yang
dterma dan ddukung oeh seuruh bangsa atau warga Negara Indonesa.
Demkan s rumusan sa-sa dar Pancasa sebaga satu rangkaan
kesatuan yang buat dan utuh merupakan dasar hukum, dasar mora,
kadah fundamenta bag per kehdupan bernegara dan masyarakat
Indonesa dar pusat sampa ke daerah-daerah.
2. Penger!"n D"$"r Neg"r"
Dasar Negara adaah andasan kehdupan bernegara. Setap negara
harus mempunya andasan daam meaksanakan kehdupan
bernegaranya. Dasar negara bag suatu negara merupakan suatu dasar
untuk mengatur penyeenggaraan negara.
Dasar negara bag suatu negara merupakan sesuatu yang amat
pentng. Negara tanpa dasar negara berart negara tersebut tdak memk
pedoman daam penyeenggaraan kehdupan bernegara, maka akbatnya
negara tersebut tdak memk arah dan tu|uan yang |eas, sehngga
memudahkan muncunya kekacauan. Dasar Negara sebaga pedoman
hdup bernegara mencakup cta-cta negara, tu|uan negara, norma
bernegara.
Na-na Pancasa sebaga dasar negara men|adkan setap tngkah
aku dan setap pengamban keputusan para penyeenggara negara dan
peaksana pemerntahan harus seau berpedoman pada Pancasa, dan
tetap memehara bud pekert kemanusaan yang uhur serta memegang
teguh cta-cta mora bangsa. Pancasa sebaga sumber na menun|ukkan
denttas bangsa Indonesa yang memk na-na kemanusaan yang
uhur, ha n menandakan bahwa dengan Pancasa bangsa Indonesa
menoak segaa bentuk penndasan, pen|a|ahan dar satu bangsa terhadap
bangsa yang an. Bangsa Indonesa menoak segaa bentuk kekerasan dar
manusa satu terhadap manusa annya, dkarenakan Pancasa sebaga
sumber na merupakan cta-cta mora uhur yang meput suasana
ke|waan dan watak dar bangsa Indonesa.
Na-na Pancasa sebaga sumber acuan daam menyusun etka
kehdupan berbangsa bag seuruh rakyat Indonesa, maka Pancasa |uga
sebaga paradgm pembangunan, maksudnya sebaga kerangka pkr,
sumber na, orentas dasar, sumber asas serta arah dan tu|uan dar suatu
perkembangan perubahan serta proses daam suatu bdang tertentu.
Pancasa sebaga paradgma pembangunan mempunya art bahwa
Pancasa sebaga sumber na, sebaga dasar, arah dan tu|uan dar proses
pembangunan. Untuk tu segaa aspek daam pembangunan nasona harus
mendasarkan pada hakkat na-na sa-sa Pancasa dengan
mewu|udkan penngkatan harkat dan martabat manusa secara konssten
berdasarkan pada na-na hakkat kodrat manusa.
Pancasa mengarahkan pembangunan agar seau daksanakan
dem kese|ahteraan umat manusa dengan rasa nasonasme, kebesaran
bangsa dan keuhuran bangsa sebaga bagan dar umat manusa d duna.
Pembangunan dsegaa bdang seau mendasarkan pada na-na
Pancasa. D bdang Potk msanya, Pancasa men|ad andasan bag
pembangunan potk, dan daam prakteknya menghndarkan praktek-
praktek potk tak bermora dan tak bermartabat sebaga bangsa yang
memk cta-cta mora dan bud pekert yang uhur. Segaa tndakan
sewenang- wenang penguasa terhadap rakyat, penyaahgunaan
kekuasaan dan pengamban keb|aksanaan yang dskrmnatf dar
penguasa untuk kepentngan prbad dan keompoknya merupakan
praktek-praktek potk yang bertentangan dengan na-na Pancasa.
Demkan |uga skap-skap sang menghu|at, menghaakan segaa cara
dengan mengadu domba rakyat, memftnah, menghasut dan
memprovokas rakyat untuk meakukan tndakan anarkhs dem kepuasan
dr merupakan tndakan dar bangsa yang rendah martabat
kemanusaannya yang tdak mencermnkan |at dr bangsa Indonesa yang
ber-Pancasa.
D bdang Hukum demkan hanya. Pancasa sebaga paradgma
pembangunan hukum dtun|ukkan daam setap perumusan peraturan
perundang-undangan nasona yang harus seau memperhatkan dan
menampung aspras rakyat. Hukum atau peraturan perundang-undangan
yang dbentuk harusah merupakan cermnan na-na kemanusaan,
kerakyatan dan keadan. Na-na Pancasa men|ad andasan daam
pembentukan hukum yang aspratf. Pancasa men|ad sumber na dan
sumber norma bag pembangunan hukum. Daam pembaharuan hukum,
Pancasa sebaga cta-cta hukum yang berkedudukan sebaga peraturan
yang pang mendasar (Staats$undamentalnorm) d Negara Kesatuan
Repubk Indonesa. Pancasa men|ad sumber dar tertb hukum d
Indonesa. Pancasa menentukan s dan bentuk peraturan perundang-
undangan d Indonesa yang tersusun secara herarkhs. Pancasa sebaga
sumber hukum dasar nasona. Sebaga sumber hokum dasar, Pancasa
|uga mewarna penegakan hukum d Indonesa, daam art Pancasa
men|ad acuan daam etka penegakan hukum yang berkeadan yang
bertu|uan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa tertb sosa, ketenangan
dan keteraturan hdup bersama hanya dapat dwu|udkan dengan ketaatan
terhadap hokum dan seuruh peraturan yang berphak kepada keadan.
Dengan demkan peru dwu|udkan suatu penegakan hukum secara ad,
perakuan yang sama dan tdak dskrmnatf terhadap setap warga negara
d hadapan hukum, dan menghndarkan penggunaan hukum dengan cara
yang saah sebaga aat kekuasaan dan bentuk bentuk manpuas hukum
annya.
D bdang Sosa Budaya, Pancasa merupakan sumber normatf
daam pengembangan aspek soca budaya yang mendasarkan pada na-
na kemanusaan, na Ketuhanan dan na keberadaban. Pembangunan
d bdang sosa budaya senantasa mendasarkan pada na yang
bersumber pada harkat dan martabat manusa sebaga makhuk yang
beradab. Pembangunan bdang sosa budaya menghndarkan segaa
tndakan yang tdak beradab, dan tdak manusaw, sehngga daam proses
pembangunan harusah seau mengangkat na-na yang dmk bangsa
Indonesa sendr sebaga na dasar yatu na-na Pancasa. Untuk tuah
peru dperhatkan pua etka kehdupan berbangsa yang bertoak dar rasa
kemanusaan yang mendaam dengan menampkan kemba skap |u|ur,
sang pedu, sang memaham, sang mengharga, sang mencnta, dan
sang menoongd antara sesama manusa.
Daam pembangunan sosa budaya peru dtumbuhkembangkan
kemba budaya mau, yatu mau berbuat kesaahan dan semua yang
bertentangan dengan mora agama dan na-na uhur budaya bangsa.
Dsampng tu peru dtumbuhkembangkan budaya keteadanan yang
dwu|udkan daam peraku para pemmpn bak forma maupun nforma
pada setap apsan masyarakat. Ha n akan memberkan kesadaran
bahwa bangsa Indonesa adaah bangsa yang berbudaya tngg, sehngga
dapat menggugah hat setap manusa Indonesa untuk mampu meakukan
adaptas, nteraks dengan bangsa an, dan mampu meakukan tndakan
proaktf se|aan dengan tuntutan gobasas dengan penghayatan dan
pengamaan agama yang benar serta meakukan kreatvtas budaya yang
ebh bak.
D bdang Ekonom, Pancasa |uga men|ad andasan na daam
peaksanaan pembangunan ekonom. Pembangunan ekonom yang
berdasarkan atas na-na Pancasa seau mendasarkan pada na
kemanusaan, artnya pembangunan ekonom untuk kese|ahteraan umat
manusa. Oeh karenanya pembangunan ekonom tdak hanya menge|ar
pertumbuhan ekonom semata meankan dem kemanusaan dan
kese|ahteraan seuruh bangsa, dengan menghndarkan dr dar
pengembangan ekonom yang hanya berdasarkan pada persangan bebas,
monopo yang dapat menmbukan pendertaan rakyat serta menmbukan
penndasan atas manusa satu dengan annya. Dsampng tu etka
kehdupan berbangsa yang mengacu pada na-na Pancasa |uga harus
mewarna pembangunan d bdang ekonom, agar prnsp dan peraku
ekonom dar peaku ekonom maupun pengamb keb|akan ekonom dapat
meahrkan konds dan reatas ekonom yang bercrkan persangan yang
|u|ur, berkeadan, mendorong berkembangnya etos ker|a ekonom, daya
tahan ekonom dan kemampuan sang, serta tercptanya suasana yang
kondusf untuk pemberdayaan ekonom yang berphak kepada rakyat kec
meau keb|akan secara berkesnambungan, sehngga dapat dcegah
ter|adnya praktek-praktek monopo, ogopo, keb|akan ekonom yang
mengarah kepada perbuatan korups, kous, dan nepotsme, dskrmnas
yang berdampak negatf terhadap efsens, persangan sehat, dan
keadan serta menghndarkan peraku yang menghaakan segaa cara
daam memperoeh keuntungan.
(. N!%"!5n!%"! P"n#"$!%" $e3"g"! I*e'%'g!
Na-na Pancasa yang terkandung d daamnya merupakan na-
na Ketuhanan, Kemanusaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadan. Na-
na n yang merupakan na dasar bag kehdupan kenegaraan,
kebangsaan dan kemasyarakatan. Na-na Pancasa tergoong na
kerokhanan yang ddaamnya terkandung na-na annya secara
engkap dan harmons, bak na matera, na vta, na kebenaran
(kenyataan), na estets, na ets maupun na regus. Na-na
Pancasa sebaga deoog bersfat ob|ektf dan sub|ektf, artnya hakkat
na-na Pancasa adaah bersfat unversa (beraku dmanapun),
sehngga dmungknkan dapat dterapkan pada negara an. |ad kaau ada
suatu negara an menggunakan prnsp fasafah, bahwa negara
berKetuhanan, berKemanusaan, berPersatuan, berKerakyatan, dan
berKeadan, maka Negara tersebut pada hakkatnya menggunakan dasar
safat dar na-na Pancasa.
Na-na Pancasa bersfat ob|ektf, maksudnya adaah:
1) Rumusan dar sa-sa Pancasa tu sendr memk makna yang terdaam
menun|ukkan adanya sfat-sfat yang umum unversa dan abstrak karena
merupakan suatu na;
2) Int dar na Pancasa akan tetap ada sepan|ang masa daam kehdupan
bangsa Indonesa bak daam adat kebasaan, kebudayaan, kenegaraan
maupun daam kehdupan keagamaan;
3) Pancasa yang terkandung daam Pembukaan UUD 1945 sebaga pokok
kadah negara yang mendasar, sehngga merupakan sumber dar segaa
sumber hukum d Indonesa.
Sedangkan na-na Pancasa bersfat sub|ektf, terkandung maksud
bahwa keberadaan na-na Pancasa tu bergantung atau terekat pada
bangsa Indonesa sendr. Ha n dapat d|easkan, karena:
1) Na-na Pancasa tmbu dar bangsa Indonesa, sehngga bangsa
Indonesa sebaga penyebab adanya na-na tersebut;
2) Na-na Pancasa merupakan pandangan hdup bangsa Indonesa,
sehngga merupakan |at dr bangsa yang dyakn sebaga sumber na
atas kebenaran, kebakan, keadan dan keb|aksanaan daam hdup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
3) Na-na Pancasa d daamnya terkandung na-na kerokhanan, yatu
na kebenaran, keadan, kebakan, keb|aksanaan, ets, estets, dan na
regus yang sesua dengan hat nuran bangsa Indonesa dkarenakan
bersumber pada keprbadan bangsa. Oeh karena na-na Pancasa yang
bersfat ob|ektf dan sub|ektf tersebut, maka na-na Pancasa bag
bangsa Indonesa men|ad andasan, men|ad dasar serta semangat bag
segaa tndakan atau perbuatan daam kehdupan bermasyarakat maupun
kehdupan bernegara. Na-na Pancasa sebaga sumber na bag
manusa Indonesa daam men|aankan kehdupan berbangsa dan
bernegara, maksudnya sumber acuan daam bertngkah aku dan bertndak
daam menentukan dan menyusun tata aturan hdup berbangsa dan
bernegara.Na-na Pancasa merupakan na-na yang dga, tumbuh
dan berkembang dar budaya bangsa Indonesa yang teah berakar dar
keyaknan hdup bangsa Indonesa. Dengan demkan na-na Pancasa
men|ad deoogy yang tdak dcptakan oeh negara meankan dga dar
harta kekayaan rohan, mora dan budaya masyarakat Indonesa sendr.
Sebaga na-na yang dga dar kekayaan rohan, mora dan budaya
masyarakat Indonesa sendr, maka na-na Pancasa akan seau
berkembang mengkut perkembangan masyarakat Indonesa.Sebaga
deoog yang tdak dcptakan oeh negara, men|adkan Pancasa sebaga
deoog |uga merupakan sumber na, sehngga Pancasa merupakan asas
kerokhanan bag tertb hukum Indonesa, dan meput suasana kebatnan
(Gestchenhntergrund) dar Undang-Undang Dasar 1945 serta
mewu|udkan cta-cta hukum bag hukum dasar negara.Pancasa sebaga
sumber na mengharuskan Undang-Undang Dasar mengandung s yang
mewa|bkan
pemerntah, penyeenggara negara termasuk pengurus parta dan
goongan fungsona untuk memehara bud pekert kemanusaan yang
uhur dan memegang cta-cta mora rakyat yang uhur.
-. K"r"+er!$!+ I*e'%'g! 4"n#"$!%"
Karakterstk yang dmaksud d sn adaah cr khas yang dmk oeh
Pancasa sebaga deoog negara, yang membedakannya dengan deoog-
deoog yang an. Karakterstk n berhubungan dengan skap postf
bangsa Indonesa yang memk Pancasa. Adapun karakterstk tersebut
adaah:
Pertama: Tuhan Yang Maha Esa. In berart pengakuan bangsa Indonesa
akan eksstens Tuhan sebaga pencpta duna dengan segaa snya. Tuhan
sebaga kausa prma. Oeh karena tu sebaga umat yang berTuhan, adaah
dengan sendrnya harus taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kedua aah penghargaan kepada sesama umat manusa apapun
suku bangsa dan bahasanya. Sebaga umat manusa kta adaah sama
dhadapan Tuhan Yang Maha Esa. Ha n sesua dengan Kemanusaan yang
Ad dan Beradab. Ad dan beradab berart bahwa ad adaah perakuan
yang sama terhadap sesama manusa, dan beradab berart perakuan yang
sama tu sesua dengan dera|at kemanusaan. Atas dasar perakuan n
maka kta mengharga akan hak-hak asas manusa sembang dengan
kewa|ban-kewa|bannya. Dengan demkan harmon antara hak dan
kewa|ban adaah pen|emaan dar kemanusaaan yang ad dan beradab.
Ad daam ha n adaah sembang antara hak dan kewa|ban. Dapat
dkatakan hak tmbu karena adanya kewa|ban.
Ketga, bangsa Indonesa men|un|ung tngg persatuan bangsa. D
daam persatuan tuah dapat dbna ker|a sama yang harmons. Daam
hubungan n, maka persatuan Indonesa kta tempatkan d atas
kepentngan sendr. Pengorbanan untuk kepentngan bangsa, ebh
dtempatkan darpada pengorbanan untuk kepentngan prbad. In tdak
berart kehdupan prbad tu dngkar. Sebaga umat yang takwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, maka kehdupan prbad adaah utama. Namun,
demkan tdak berart bahwa dem kepentngan prbad tu kepentngan
bangsa dkorbankan.
Keempat adaah bahwa kehdupan kta daam kemasyarakatan dan
bernegara berdasarkan atas sstem demokras. Demokras yang danut
adaah demokras Pancasa. Ha n sesua dengan sa ke empat yatu
kerakyatan yang dpmpn oeh hkmat keb|aksanaan daam
permusyawaratan/perwakan. Daam rangka peaksanaan demokras kta
mementngkan akan musyawarah. Musyawarah tdak ddasarkan atas
kekuasaan mayortas maupun mnortas. Keputusan Apakah Bangsa
Indonesa sekarang n sudah menerapkan Pancasa dengan murn dan
konsekwen dhaskan oeh musyawarah tu sendr. Kta menoak
demokras bera.
Kema adaah Keadan Sosa bag seuruh rakyat Indonesa.
Keadan daam kemakmuran adaah cta-cta bangsa kta se|ak masa
ampau. Sstem pemerntahan yang kta anut bertu|uan untuk tercapanya
masyarakat yang ad dan makmur. Ituah sebabnya dsarankan agar
seuruh masyarakat kta beker|a keras dan mengharga prestas ker|a
sebaga suatu skap hdup yang dutamakan.
Demkan secara pokok karakterstk dar Pancasa. Karakterstk
yang satu tdak dapat dpsahkan dar yang an, karena Pancasa tu
merupakan suatu kesatuan, keutuhan yang sang berkatan. Namun
demkan keseuruhan tu bernafaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa,
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
P"n#"$!%" $e3"g"! *"$"r Neg"r", maka mengamakan dan
mengamankan Pancasa sebaga dasar Negara mempunya sfat mperatf
dan memaksa, artnya setap warga Negara Indonesa harus tunduk dan
taat kepadanya. Sapa sa|a yang meangggar Pancasa sebaga dasar
Negara, harus dtndak menurut hukum yakn hukum yang beraku d
Indonesa. Dengan kata an pengamaan Pancasa sebaga dasar Negara
dserta sanks-sanks hukum. Sedangkan pengamaan Pancasa sebaga
wetanschuung, yatu peaksanaan Pancasa daam hdup sehar-har tdak
dserta sanks-sanks hukum tetap mempunya sfat mengkat, artnya
setap manusa Indonesa terkat dengan cta-cta yang terkandung d
daamnya untuk mewu|udkan daam hdup dan kehdupanya, sepan|ang
tdak meanggar peraturan perundang-undangan yang baraku d
Indonesa.
|ad, |easah bag kta bahwa mengamakan dan mengamankan Pancasa
sebaga dasar Negara Repubk Indonesa mempunya sfat mperatf
memaksa. Sedangkan pengamaan atau peaksanaan Pancasa sebaga
pandangan hdup daam hdup sehar-har tdak dserta sanks-sanks
hukum tetap mempunya sfat mengkat.
Pancasa sebaga fsafat bangsa dan Negara dhubungkan
fungsnya sebaga dasar Negara, yang merupakan andasan d bangsa
Indonesa dan Negara Repubk Indonesa dapatah dsebut pua sebaga
deoog nasona atau deoog Negara. Artnya pancasa merupakan satu
deoog yang danut oeh Negara atau pemerntah dan rakyat Indonesa
secara keseuruhan, bukan mk atau monopo seseorang ataupun sesuatu
goongan tertentu.
Sebaga fsafat atau dasar kerohanan Negara, yang meruapakn cta-cta
bangsa, Pancasa harus daksanakan atau damakan, yang mewu|udkan
kenyataan daam penyeenggaraan hdup kenegaraan kebangsaan dan
kemasyarakatan kta.
Ba ter|ad kesen|angan daam kehdupan kenegaraan dan
kemasyarakatan, kta harus kemba kepada fsafat Negara Repubk
Indonesa untuk mencar |aan keuarnya atau untuk meuruskan kemba.
Pancasa sebaga dasar fsafat serta deoog bangsa dan negara
Indonesa, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya
dcptakan oeh seseorang sebagamana yang ter|ad pada deoog-deoog
an dduna. Namun terbentuknya Pancasa meau proses yang cukup
pan|ang daam se|arah bangsa Indonesa.
Adapun rncan asa mua terbentuknya Pancasa menurut
Notonegoro adaah sebaga berkut :
a. Aasa mua bahan (kausatf materas)
Bangsa Indonesa adaah sebaga asa dar na-na Pancasa, sehngga
Pancasa tu pada hakekatnya na-na yang merupakan unsur-unsur
Pancasa dga dar bangsa Indonesa yang berupa na-na adat-stadat
kebudayaan serta na-na regus yang terdapat daam kehdupan
sehar-har bangsa Indonesa. Dengan demkan, asa dar bahan Pancasa
adaah pada bangsa Indonesa sendr yang terdapat daam keprbadan
dan pandangan hdup.
b. Asa mua bentuk (kausa formas)
Ha n dmaksudkan sebagamana asa mua bentuk atau bagamana
terbentuknya Pancasa tu drumuskan sebagamana termuat daam
pembukaan UUD 1945. Maka asa mua terbentuknya Pancasa adaah Ir.
Soekarno bersama Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI annya
merumuskan dan membahas Pancasa terutama daam ha
bentuk,rumusan, serta nama Pancasa
c. Asa mua karya (kausa effesen)
Kausa effsen adaah asa mua yang men|adkan Pancasa dar caon
dasar negara men|ad dasar negara yang sah. Adapun asa mua karya
adaah PPKI sebaga pembentuk negara dan atas kuasa pembentuk negara
yang mengesahkan Pancasa sebaga dasar negara yang sah, seteah
dakukan pembahasan bak daam sdang-sdang BPUPKI , panta
semban.
d. Asa mua tu|uan (kausa fnas)
Pancasa drumuskan dan dbahas daam sdang-sdang para pendr
negara, tu|uannya adaah untuk d|adkan sebaga dasar negara. Oeh
karena tu, asa mua tu|uan tersebut adaah para anggota BPUPKI sebaga
dasar negara yang sah. Demkan pua para pendr negara |uga berfungs
sebaga kausa sambungan karena yang merumuskan fsafah negara.
Cr-cr deoog adaah sebaga berkut :
1. Mempunya dera|at yang tertngg sebaga na hdup kebangsaan
dan kenegaraan.
2. Oeh karena tu, mewu|udkan suatu asas kerohanan, pandanagn
duna, pandangan hdup, pedoman hdup, pegangan hdup yang
dpehara damakan destarkan kepada generas berkutnya,
dper|uangkan dan dpertahankan dengan kesedaan berkorban.
Fungs deoog menurut beberapa pakar d bdangnya :
1. Sebaga sarana untuk memformuaskan dan mengs kehdupan
manusa secara ndvdua. (Cahyono, 1986)
2. Sebaga |embatan pergeseran kenda kekuasaan dar generas tua
(foundng fathers) dengan generas muda. (Setard|a, 2001)
3. Sebaga kekuatan yang mampu member semangat dan motvas
ndvdu, masyarakat, dan bangsa untuk men|aan kehdupan daam
mencapa tu|uan. (Hdayat, 2001)
Pancasa sebaga deoog bangsa adaah Pancasa sebaga cta-cta
negara atau cta-cta yang men|ad bass bag suatu teor atau sstem
kenegaraan untuk seuruh rakyat dan bangsa Indonesa, serta men|ad
tu|uan hdup berbangsa dan bernegara Indonesa.
Berdasarkan Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan
Ketetapan MPR tentang P4, dtegaskan bahwa Pancasa adaah dasar NKRI
yang harus daksanakan secara konssten daam kehdupan berbangsa
dan bernegara.
Pancasa |uga dkatakan sebaga Ideoog Terbuka. Makna dar
deoog terbuka adaah sebaga suatu sstem pemkran yang terbuka.
Cr-cr deoog terbuka dan deoog tertutup adaah :
Ideoog Terbuk
1. merupakan cta-cta yang sudah hdup daam masyarakat.
2. Berupa na-na dan cta-cta yang berasa dar daam masyarakat
sendr.
3. Has musyawarah dan konsensus masyarakat.
4. Bersfat dnams dan reforms.
Ideoog Tetutup
1. Bukan merupakan cta-cta yang sudah hdup daam masyarakat.
2. Bukan berupa na dan cta-cta.
3. Kepercayaan dan kesetaan deoogs yang kaku.
4. Terdr atas tuntutan konkret dan operasona yang da|ukan secara
mutak.
Menurut Kaean, na-na yang terkandung daam deoog
Pancasa sebaga deoog terbuka adaah sebaga berkut
1. Na dasar, yatu hakekat kema sa Pancasa.
2. Na nstrumenta, yang merupakan arahan, keb|akan strateg,
sasaran serta embaga peaksanaanya.
3. Na prakts, yatu merupakan reasas na-na nstrumenta daam
suatu reasas pengamaan yang bersfat nyata, daam kehdupan
sehar-har daam masyarakat, berbangsa dan bernegara.
PANCASILA SE)AGAI PARADIGMA PEM)ANGUNAN
PENGERTIAN PANCASILA SE)AGAI PARADIGMA PEM)ANGUNAN
Kata paradgma (Inggrs: paradigm) mengandung art mode, poa
atau contoh. Daam Kamus Umum Bahasa Indonesa, paradgma dartkan
seperangkat unsur "ahasa yang se"agian "ersi$at konstan %tetap& dan
se"agian "eru"ah3u"ah. Paradgma |uga dapat dartkan suatu gugusan
sstem pemkran. Menurut T2'&"$ S. K,2n, paradgma adaah asumsi3
asumsi teoritis yang umum %merupakan suatu sum"er nilai&2 yang
merupakan sum"er hukum2 metode serta cara penerapan dalam ilmu
pengetahuan sehingga sangat menentukan si$at2 ciri dan karakter ilmu
pengetahuan terse"ut.
Se|ak tangga 18 Agustus 1945, bangsa Indonesa sepakat buat
untuk menerma Pancasa sebaga dasar daam berbaga send kehdupan.
Inah yang kemudan meandas seuruh tngkah aku dan perbuatan
bangsa Indonesa, tdak terkecua daam proses pembangunan nfra dan
suprastruktur bangsa Indonesa.
Pancasa sebaga paradgma artnya na-na dasar Pancasa
secara normatf men|ad dasar, kerangka acuan, dan toak ukur segenap
aspek pembangunan nasona yang d|aankan d Indonesa. Ha n sebaga
konsekuens atas pengakuan dan penermaan bangsa Indonesa atas
Pancasa sebaga dasar negara dan deoog nasona. Ha n sesua pua
dengan kenyataan ob|ektf bahwa Pancasa adaah dasar negara
Indonesa. Karena Negara adaah organsas atau persekutuan hdup
manusa, maka tdak berebhan apaba Pancasa men|ad andasan dan
toak ukur penyeenggaraan bernegara termasuk daam meaksanakan
pembangunan.
Na-na dasar Pancasa dkembangkan atas dasar hakkat
manusa. Hakkat manusa menurut Pancasa adaah makhuk
monopuras. Kodrat manusa yang monopuras mempunya cr-cr,
antara an :
1. Terdr dar |wa dan raga.
2. Sebaga ndvdu sekagus sosa.
3. Sebaga makhuk prbad dan makhuk Tuhan.
Pembangunan nasona harus mampu mengembangkan harkat dan
martabat manusa secara keseuruhan. Oeh karena tu, pembangunan
daksanakan d berbaga bdang yang mencakup seuruh aspek kehdupan
manusa. Pancasa men|ad paradgma daam pembangunan.
)AGAIMANA MEM)ANGUN KEM)ALI INDONESIA 9
Kaauah roma tdakah dbangun daam satu har, tentunya
Indonesa |uga tdak boeh berharap untuk membangun kemba daam
waktu sngkat. Satu ha yang akan men|ad penentu berhas tdaknya
pembangunan adaah mengubah mindset akan konds yang ada dan
bagamana membangun kedepan daam kerangka hukum dan HAM.
Tusan sngkat n dmaksudkan untuk member pemahaman awa
mengena na-na mendasar yang ada daam Pancasa daam katannya
dengan pembangunan hukum dan HAM. Banyak seka contoh-contoh yang
dapat dpaparkan dsfungs hukum daam menegakkan HAM dewasa n,
yang dapat d|adkan kasus yang dapat dpaparkan kepada mahasswa
untuk duas. Kemampuan para dosen untuk menga|ak mahasswa berpkr
krts dan pedu pada konds sosa yang ada, merupakan kunc bag
keberhasan pemberan mater Pancasa pada mahasswa meau
pro"lem3"ased learning. Menga|ak mahasswa untuk berpartspas mehat
masaah dan mencoba mencar sousnya nampaknya sudah mua peru
dperkenakan untuk ke depan nantnya, sehngga mahasswa |uga merasa
memk kontrbus pada proses pembea|aran yang tdak ag monoog dan
satu arah.
KEM)ALI PADA PANCASILA
Apa |adnya negara n |ka masyarakatnya sudah tdak memk
pegangan na-na untuk berperaku sepert PANCASILA yang pada har
n kta perngat sebaga Har Kesaktannya? Mungkn gambaran
masyarakat Indonesa sekarang yang penuh dengan kekerasan dan
masaah merupakan |awaban dar pertanyaan datas.
Pancasa dan na-na uhurnya tdak ag sakt dan cenderung
tdak damakan bahkan dupakan seteah Orde Baru. Buktnya apa? Saya
percaya bahwa waktu Anda mash bersekoah dasar atau menengah, Anda
mash dapat mengucapkan dengan engkap 5 sa PANCASILA dengan
benar, bahkan ada pua yang hafa 36 butr P4. |ka saya menyuruh Anda
menyebutkan sekarang, Apakah Anda bsa menyebutkan sepert duu?
Ya, memang kesaktan Pancasa tdak dhat dar hafa atau
tdaknya kta dengan menyebut 5 sa tersebut dengan benar, namun
bukankah untuk mengamakan sesuatu ha, kta peru mengena dan
menghafakannya terebh dahuu sehngga dapat d|adkan pedoman
daam bertngkah aku.
Sebeumnya kta hat dar ss keadaan saat n sa|a, bahwa saat n
Indonesa menderta karena uah orang-orangnya sendr yang sedang
berman daam banyak kepentngan tanpa berpedoman pada na-na
uhur PANCASILA.
Kenakan BBM yang ter|ad saat n teah memcu protes dar
berbaga kaangan, setap orang punya kepentngan d daamnya adaah
suatu kewa|aran. Namun, sayangnya saat n masyarakat cenderung tdak
punya pegangan berperaku daam hdup berkenegaraan dan
berkebangsaan. Nasonasme orang Indonesa sekarang adaah
nasonasme kepentngan, se|auh tu adaah kepentngannya, maka orang
akan rea bertaruh nyawa dan meakukan segaa cara bak yang meanggar
norma maupun tdak agar kepentngannya tu terpenuh. Bahkan norma
yang benar bsa |ad dputar bak men|ad norma yang saah atas nama
keompok.
Berta dan artke meda massa serta tuntutan daam setap
demonstras protes tentang kenakan BBM sudah banyak memberkan
nformas kepada kta tentang kerugan-kerugan |ka harga BBM nak.
Bakah kta sedkt mehat dar ss pandang kepentngan-kepentngan
yang duntungkan daam permanan kepentngan d bak kenakan
BBM serta kerusuhan-kerusuhan dekstruktf yang dtmbukannya.
Kepentngan yang duntungkan |ka BBM nak, yatu :
1. Pemerntah, sebaga penyeenggara negara pemerntah
bertanggung |awab atas keangsungan negara termasuk
daam seg ekonom yatu mempertahankan devsa negara
agar kehdupan masyarakat dan rakyat ter|amn. Subsd
BBM dsnyar oeh pemerntah merupakan subsd yang
tdak tepat sasaran karena orang-orang kaya turut
menkmat subsd tersebut.
2. Rakyat kec yang mskn, yang pendapatan per buan kurang
dar 100 rbu rupah, dan tdak memk kendaraan.
Goongan n akan mendapatkan keuntungan dengan
pengahan subsd tersebut karena mereka mendapatkan
tambahan uang penghasan, mendapatkan |amnan
kesehatan dar pemerntah, dan anak-anaknya dapat
bersekoah secara grats. Penddkan pada anak-anak n
sangat pentng karena anak-anak yang berpenddkan n
yang memk peuang untuk menngkatkan pendapatan
keuarga d masa datang.
Lau yang kedua tentang kepentngan yang duntungkan dengan
memanfaatkan keb|akan kenakan BBM meau demonstras yang
cenderung destruktf. Sebeumnya saya mnta maaf |ka berkesan
mendskredtkan phak tertentu, berkut n hanyaah poa pandang
dar ss an sa|a. Kepentngan yang duntungkan dengan maraknya
demonstras protes dan kerusuhan yang dakbatkannya :
1. Negara-negara asng terutama yang men|adkan Indonesa
sebaga target pasarnya memk kepentngan |uga daam
ha n, mereka ngn masyarakat Indonesa tetap mskn
dan tdak produktf sehngga dapat men|ad konsumen
yang haus akan produk-produk yang mereka pasarkan.
Kerusuhan dan kerbutan dar tngkat et potk sampa
pada tngkat rakyat akan membuat negara n tdak bsa
men|ad negara ma|u dan semakn banyak berhutang pada
Negara an.
2. Et potk memk kepentngan yang sangat sgnfkan
sebaga kesempatan yang bagus untuk men|atuhkan
pemerntah dan memperbesar dukungan rakyat dem
kekuasaan dan kepentngan keompok potknya.
3. Orang-orang kaya tdak menyuka naknya harga BBM
karena tu berart menambah baya operasona dar
beberapa kendaraan yang mereka punya, basanya yang
sangat drugkan adaah orang kaya yang memk banyak
kendaraan bermotor.
4. Penmbun dan penyeundup BBM yang men|ua ke Sngapore
ataupun negara-negara an tdak menyuka naknya harga
BBM karena keuntungan mereka akan berkurang.
5. Para kontraktor pembangunan, karena adanya kerusuhan
akan menmbukan banyak kerusakan bangunan sehngga
kontraktor dan peker|a-peker|anya mendapatkan proyek-
proyek baru.
6. Produsen kendaraan tdak senang dengan naknya BBM,
karena |eas akan mennggkan baya produks kendaraan
tersebut dan menurunkan daya be masyarakat terhadap
produks kendaraan mereka. Naknya BBM membuat
masyarakat harus berpkr uang untuk membe
kendaraan bermotor.
7. Para pen|ua atrbut dan keengkapan demonstras serta
ogstknya, contoh yang saya dengar sendr adaah
produsen ar mnum kemasan. Rbuan karton mnuman
mereka ter|ua habs untuk ogstk pendemo dan |uga
pos-pos yang mengamankan demo tersebut.
SUDAH )ERU)AHKAH PARADIGMA PEM)ANGUNAN KITA 9
Sudah, pada peathan fastator beberapa waktu au dbahas
mater Paradgma Pembangunan tentang se|arah goba dan nasona
ter|adnya pergeseran paradgma. Yakn, dar paradgma
pembangunan ekonom dan kese|ahteraan sosa, men|ad
pembangunan manusa sebaga ending-nya, yang banyak dyakn
sebaga paradgma keknan daam pemberdayaan masyarakat.
Se|ak zaman kemerdekaan, orde ama, orde baru dan baru
pada era reformas n pemerntah dan rakyat kta baru tersadar
bahwa pembangunan pada hakkatnya adaah pembangunan
manusa? Apakah konsep Trdaya P2KP sangat |auh berbeda dengan
Trog Pembangunan aa orde baru, atau hanya pada sstem
peaksanaannya sa|a yang berubah?"
Bukankah daam bat terakhr syar agu Indonesa Raya karya
WR. Supratman menus, "Bangunah |wanya, bangunah
badannya.". |ka dcermat, daam syar tersebut kata "|wa" dsebut
ebh duu darpada kata "Badan". Bahkan, daam Pancasa --- sebaga
pondas negara kta --- keTuhanan dan kemanusaan men|ad pont
pertama dan kedua sebeum persatuan, kerakyatan dan keadan.
Artnya, para .$ounding $ather4 cukup tahu atau bahkan sangat paham
tentang pentngnya membangun manusa, yang harus dakukan dar
daam (ruh atau |wa yang memang tdak terpsahkan dar kesadaran
transedenta/ketuhanan dan kemanusaan).
Dus, dengan mengubah tema pembangunan men|ad
membangun manusa daam meakukan pemberdayaan masyarakat,
tdak secara otomats mampu mengubah paradgma kta. Msanya,
daam paradgma pembangunan manusa kta harus men|adkan
masyarakat sebaga subyek/peaku daam pembangunan, namun kta
sendr ebh terbasa memaka frasa "membangun masyarakat", yang
d daamnya mash men|adkan masyarakat sebaga obyek. |ustru
terdengar agak asng ketka frasa tersebut dgant dengan
"masyarakat membangun" atau "masyarakat pembangunan".
Kta |uga harus memaham bahwa kta "beker|a untuk
masyarakat", bukan untuk pemerntah |uga bukan untuk KWM
(proyek). Kamat "beker|a untuk masyarakat" memang tdak saah.
Namun, seka ag mash sa|a men|adkan masyarakat sebaga obyek,
sekapun menurut kta terkesan ebh pas darpada memaka kamat
"beker|asama dengan masyarakat" atau "beker|a bersama
masyarakat". Bsa |ad semua ha datas cuma kebetuan atau masaah
ekska dan gramatka bahasa semata. Namun, kebetuan yang serng
dan men|ad kebasaan |uga merupakan suatu budaya. Bahasa atau
kebasaan ekska dan gramatka kta toh |uga sangat dpengaruh
oeh paradgma kta.
Kaau kta mau ebh |u|ur, serangkaan kegatan pembangunan
atau pemberdayaan yang saat n kta akukan dengan mengusung
tema pembangunan manusa memang mash serng mengandung
ambvaens antara makna sosial etis kepada masyarakat atau politis
ekonomis bag dr kta sendr. Berbaga permasaahan sepert
keterambatan baya operasona atau saran penun|ang kegatan,
pengurangan nomna dana peathan, pengurangan kuanttas meda,
dan an-an, yang membuat kta serng ambgu saat ada yang
bertanya apa perbedaan antara "proyek" dengan "program", atau
saat ada masyarakat yang bertanya apa perbedaan antara "fastator"
dengan "reawan".
Daam konteks n saya serng mengamn pendapat yang
mengatakan bahwa kta sebenarnya beum benar-benar sadar |ka kta
beum benar-benar berubah, atau mengutp stah Frere, perubahan
paradgma kta mash pada tahap naf, beum pada tahap krts, atau
setdaknya kta tdak ag d tahap kesadaran mags.
PANCASILA SE)AGAI PARADIGMA PEM)ANGUNAN NASIONAL
)IDANG SOSIAL POLITIK
Pada dasarnya, konsep "Paradgma" yang pertama kanya
dpopuerkan oeh Thomas Khun, berart mode berpkr daam mu
pengetahuan. Paradgma besar manfaatnya, oeh karena konsep n
mampu menyederhanakan dan menerangkan suatu kompekstas
fenomena men|ad seperangkat konsep dasar yang utuh. Paradgma
tdakah stats, karena a bsa dubah |ka paradgma yang ada tdak
dapat ag menerangkan kompekstas fenomena yang hendak
dterangkannya tu.
Pancasa, yang se|ak tahun 1945 teah dnyatakan sebaga
dasar negara repubk Indonesa, mungkn mash memerukan
pengembangan dan pendaaman konseptua agar dapat men|ad
sebuah paradgma yang anda. Pengembangan dan pendaaman n
amat urgen, oeh karena amat sukar membayangkan akan adanya
sebuah Indonesa, yang daam segaa seg amat ma|emuk, tanpa
dkatkan dengan pancasa.
Pembangunan bangsa dan negara sebaga konteks
pembangunan bdang sosa potk
Bagamanapun, Repubk Indonesa memang adaah sebuah
negara nasona baru, yang ddrkan oeh sebuah bangsa yang baru,
yang baru bangkt pada awa abad 20, seteah pemerntah koona
Hnda beanda memberkan sekedar penddkan kepada se|umah
kec kaum muda daam rangka 1thische Politiek. Keompok kec kaum
muda terpea|ar nah yang pertama ka menyadar bahwa sekan
ratus suku bangsa yang mendam rangkaan kepuauan "Hnda
Beanda" n sesungguhnya adaah suatu bangsa. Mereka dkat oeh
pengaaman se|arah yang sama. Dengan keyaknan tuah mereka
mendrkan berbaga organsas, yang muanya bersfat moderat,
tetap kemudan men|ad semakn radka. Daam babak awa gerakan
kaum muda n bersfat ests, kemudan men|ad popus, dengan
mebatkan massa rakyat. Dapat dkatakan bahwa se|ak awanya,
Repubk Indonesa berdr dan berfungs menurut poa top3do-n.
Sudah barang tentu, tdakah mudah bag apsan kec kaum
terpea|ar Indonesa tu untuk secara rasona men|angkau rakyat
banyak, yang sebagan besar berpenddkan rendah, dan hdup daam
keadaan pas-pasan. Mereka harus men|angkau rakyat meau
kekuatan kharsma prbad yang dmknya. Rakyat Indonesa, bak
dahuu mapun sekarang, ebh tertark pada tokoh-tokoh darpada
substans deoog atau program potk yang dtawarkan tokoh-tokoh
bersangkutan.
Susahnya, |angkauan kharsma prbad seorang dbatas oeh
ngkungan kutura asanya, dan -sepert dngatkan Max Weber -
charsma tdakah anggeng. Ba kharsma seseorang tu tdak
memberkan manfaat konkrt, khususnya daam bdang ekonom,
pengaruh kharsma akan segera merosot, bahkan enyap.
Ha tu terntas |eas daam pengaaman Ir. Soekarno sebaga
Presden. Waaupun kemampuan retorknya tdakah berkurang
sampa saat-saat terakhr, namun keadaan ekonom yang tdak pernah
membak dbawah pemerntahnya, dtambah dengan suasana
ketdakpastan suasana revousoner yang dkobar-kobarkannya
sebaga pemmpn besar revous, a |atuh pertengahan tahun 1966
oeh rangkaan demonstras pea|ar dan mahasswa yang menga|ukan
tga tuntutan.
Tga tuntutan tu adaah : Turunkan harga, bubarkan kabnet
100 menter, dan bubarkan PKI.
Pengaaman yang sama teruang pada |endra Soeharto, yang
pernah memk sebaga komandan serangan 1 maret 1949 ke Ibukota
Yogyakarta yang sedang dduduk beanda. Daam 15 tahun pertama
a berhas memperbak konds ekonom, potk dan keamanan
Indonesa ketaraf yang beum pernah dcapa sebeumnya.
Ia bahkan teah berusaha menyumbangkan pemkrannya
mengena penghayatan dan pengaaman pancasa, yang kemudan
dsyahkan oeh Ma|es Permusyawaratan Perwakan. Namun daam
kurun 15 tahun kedua pemerntahannya. Kekuasaan pemerntahan
sedemkan terkonsentras daam tangannya drng oeh serangkaan
keb|aksanaan ekonom yang ternyata teah menyebabkan
kebangkrutan Indonesa. Daam tahun 1998 a dpaksa mengundurkan
dr, bukan sa|a oeh karena ter|adnya serangkaan demokras
mahasswa, tetap |uga karena sebagan menternya tdak berseda
ag untuk bertugas dbawah kepemmpnannya.
Pengaaman yang sama teruang ag pada Presden KH.
Abdurrahman Wahd yang sedemkan yaknnya terhadap kharsma
yang memang dpunya dkaangan warga NU, khususnya d provns
|awa Tmur, sehngga a mengabakan prnsp-prnsp kepemmpnan
yang bak, termasuk daam bdang mana|emen pemerntahan. Ia
bukan sa|a menoak untuk memberkan pertanggung|awaban kepada
MPR, tetap |uga mengeuarkan dekrt membubarkan Lembaga
Tertngg Negara tu, yang dnyatakan tdak sah oeh Makamah Agung
RI, sehngga MPR - kecua fraks PKB yang tdak mau hadr daam
sdang - memutuskan memberhentkannya sebaga Presden Repubk
Indonesa. a merupakan presden pertama yang dhentkan oeh MPR.
Dtn|au dar seg kutur potk, apakah "gars merah" dar
ketga presden yang turun dengan cara yang tdak azm tersebut?
Banyak pengamatan menggars bawah bahwa semua mereka berasa
dar dan sepenuhnya hdup daam kutur potk |awa, yang baru
merasa nyaman kaau seuruh kekuasaan berada ddaam tangannya,
dan bahwa kekuasaan tdak dapat dbag, apaag dbantah. Dengan
perkataan an, dar seg kutur potk, ketganya beum meng-
Indonesa, karena mereka tdak sepenuhnya merasa nyaman dengan
suasana Bhneka Tungga Ika. Sebaga perbandngan, Presden B.|.
Habbe - yang secara kutura - bukan berorentas |awa, dan
merupakan presden pertama daam aam reformas - memberkan
suatu suasana baru kepada Indonesa, suasana yang ebh bebas,
suasana yang ebh demokrats.
Dengan demkan, mungkn saah satu |aur keuar dar kendaa
kutura n adaah dengan meng3Indonesia3kan pancasila itu, daam
art penyusunan sstem kenegaraan serta sstem pemerntahan yang
an ddasarkan pada ma aksoma pancasa, |uga nyaman dengan
kema|emukan Indonesa, bak dar seg agama, ras, etnk, maupun
goongan. Untuk n, maka gagasan untuk mengadakan rangkaan
amandemen terhadap batang tubuh dan pen|easan undang-undang
dasar 1945, bukan sa|a absah, tetap |uga peru.
PARADIGMA PEM)ANGUNAN EKONOMI
Perkembangan ekonom goba menurut paradgma baru daam
pengeoaan negara. Kesaahan seama n adaah sentrasas
pengeoaan sumber daya oka yang seharusnya men|ad wewenang
pemerntah daerah dan masyarakat setempat. Akbatnya, masyarakat
oka tdak menkmat kekayaan aam daerahnya. Dsnah Indonesa
Baru harus membuat perubahan. Pembangunan harus darahkan
untuk menemukan daerah-daerah pertumbuhan ekonom baru d uar
|awa. Kemudan, pemerntah daerah dberkan otonom dan wewenang
dsentrasas seoptma mungkn untuk mengeoanya.
PANCASILA SE)AGAI PARADIGMA PEM)ANGUNAN NASIONAL
)IDANG HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
A human bengs are boom free and equa n dgnty and rghts They
are endowed wth reason and conscence and shoud act towards one
another n a sprt of brotherhood (Artce, 1, Unversa Decaraton of
Human Rghts)
Pada buan agustus 2002, konsttus kta teah mengaam
amandemen yang keempat. Proses amandemen atau perubahan n
sendr teah menun|ukkan adanya suatu pergeseran daam pemkran
mengena undang-undang dasar 1945, karena pada masa-masa
sebeumnya, perubahan konsttus n seakan danggap tabu untuk
dakukan. Terepas dar perbedaan pendapat apakah yang dakukan
memang suatu perubahan beaka ataukah suatu perubahan sutu
menggantkan konsttus, sangat nyata bahwa keempat amandemen
yang dakukan sama seka tdak berkehendak untuk menyentuh
pembukaan undang-undang dasar 1945. sebaga konsekuens ogs,
maka esens yang dmuat daam bagan tersebut mash tetap intact,
termasuk mengena Pancasa. Pancasa sebaga dasar negara,
sebaga deoog bangsa, memang banyak seka mendapat sorotan
dar para penus dar berbaga dspn mu, yang mencoba
mengka|nya dar perspektf masng-masng. Namun pada dasarnya
semua menyadar bahwa Pancasa memuat se|umah na dasar yang
tdak dapat dpsahkan dar cta rakyat Indonesa, yang bahkan
sebagan orang menanya sebaga suatu mpan yang ngn dcapa
rakyat Indonesa pada suatu saat keak. Eemen-eemen mendasar
yang dcantumkan daam pancasa memang bukanah suatu yang
dengan sederhana dan segera dapat dwu|udkan daam
penyeenggaraan kekuasaaan Negara, karena memerukan
pemahaman dan komtmen yang sungguh-sungguh dar para pembuat
keputusan. Ha n sama seka tdak berart bahwa rakyat banyak tdak
dapat menentukan |aannya negara, akan tetap bahwasannya
pembuat keputusan akan mempunya "the ast say", sungguh
merupakan reata beaka, tanpa meebhkan atau mengurangnya.
Sut dngkar bahwa saah satu ha yang saat n sedang
men|ad saah satu su yang pang rama dbcarakan masyarakat
Indonesa adaah penegakan supremas hukum yang berkeadan dan
penegakan Hak Asas Manusa. Betapa tdak, HAM merupakan
seperangkat hak dasar yang secara kodrat meekat pada hakkat dan
keberadaan manusa, sehngga pada dasarnya semua kehdupan
manusa tdak epas dar nuansa HAM, sebagmana drumuskan daam
Pasa 1 Dekaras Unversa tentang HAM yang mengawa tusan n.
Tdak mengherankan apaba daam perumusan UUD 1945 oeh para
pendr Negara Kesatuan Repubk Indonesa |uga teah
dnkorporaskan mater yang berkenaan dengan HAM. Dengan
demkan HAM teah merupakan hak konsttusona yang d|amn oeh
hukum.
PANCASILA8 HUKUM DAN HAM
Sebaga perangkat na yang men|ad cta hukum
%rechtsidee& masyarakat Indonesa sebagamana dcetuskan
awa muanya oeh $ounding $athers kta, Pancasa serng ka
d|adkan scapegoat, dengan menempatkannya sebaga
"mbuhan" daam berbaga konsep yang sebenarnya tdak
begtu |eas. Upaya semacam n teah ama menderogas
makna Pancasa sendr, yang sebenarnya harus d|adkan
andasan berpkr daam men|aankan peran masng-masng
ndvdu maupun keompok daam kehdupan masyarakat.
Daam bdang hukum dan HAM, na yang terkandung
daam kema asas negara n, menurut Hamd Attamn fungs
konsttutf dan reguatf. Fungs konsttutf yakn yang
menentukan dasar suatu tata hukum dan memberkan art dan
makna sebaga hukum. Sudah teramat |eas bahwa dengan
mengacu kepada fungs n, makna daam setap proses
perumusan ketentuan perundang-undangan, para perumus
harus seau men|adkan na-na yang terkandung daam
Pancasa sebaga acuannya. Berkenaan dengan fungs n,
dapat dpn|am konsep dar Roseo Pound yang member
kemungknan bag hukum untuk berfungs sebaga :
a, +s a tool o$ social engineering
", +s a dispute resolution mechanism
c, +s a social control mechanism
Fungs reguatf drumuskan sebaga fungs yang menentukan
apakah suatu hukum postf bersfat ad atau tdak ad.
Sebaga sarana untuk meakukan rekayasa sosa,
hukum sepantasnya mengacu pada tu|uan utama yang
dtentukan, yang |ka dter|emahkan meau pembukaan UUD
1945 adaah "masyarakat yang cerdas, ad dan makmur".
Merupakan konsekuens ogs apaba kemudan semua
ketentuan berundang-undangan harus dapat dkembakan
kepada tu|uan tersebut. Ketentuan perundang-undangan yang
menympang darnya dengan demkan harus dkategorkan
sebaga null and )oid. Dar uraan sngkat n seayaknya dapat
dpaham bahwa ketentuan hukum pada dasarnya bukan
hanya dtun|ukkan bag subyek yang berupa rakyat suatu
negara, akan tetap |uga mengkat para penyeenggara
kekuasaan negara, yang tercermn dar konsep Negara
berdasar atas Hukum dan bukan atas dasar kekuasaan.
Landasan yang dberkan daam na-na Pancasa
untuk menyeenggarakan kehdupan bermasyarakat, dapat
dura secara sederhana.
Na regus yang damanatkan daam sa pertama,
dapat dkatakan merupakan suatu keunkan daam
penyeenggaraan negara Repubk Indonesa dbandngkan
dengan Negara-negara barat msanya, yang tentunya
berangkat dar konds masyarakat Indonesa sendr. Dengan
menepatkan dr sebaga cptaan Yang Maha Kuasa, ngn
dsampakan bahwa pada dasarnya manusa (termasuk
manusa yang menyeenggarakan kekuasaan) tdak akan
berart apapun daam kehdupannya tanpa kekuasaan-Nya.
Kerangka pkr utama yang dapat dtark dar sa n daam
katannya dengan hukum dan HAM adaah :
a. Negara berkewa|ban untuk men|amn hak dan
kebebasan dasar setap ndvdu untuk beragama
secara bebas ;
b. Ketentuan perundang-undangan harus seau
mengacu pada na-na keTuhan-an yang
unversa dan
c. Semua ndvdu daam negara memk hak yang
asas untuk memh dan men|aankan badahnya
sesua apa yang a percaya.
Konds pada beberapa tahun terakhr n menun|ukkan
bahwa rendahnya toerans pada perbedaan dan upaya untuk
mengunggukan goongan sendr (atas dasar apapun) teah
membawa akbat negatf yang uar basa pada kehdupan
masyarakat. Bhneka Tungga Ika, et pluri"us unnum, yang
dtera pada ambang negara seakan tdak memk makna
smbos apapun ag, kecua sogan yang harus dhafakan.
Kesadaran yang amat tngg dar $ounding $athers NKRI akan
purasme rakyat Indonesa, tdak dkut dengan upaya-upaya
untuk mengkomunkaskannya kepada setap nsan manusa
Indonesa. |ustru keompok-keompok tertentu mengedepankan
keungguan karakterstk keompok mereka dbandng
keompok an, yang pada grannya dapat membuahkan
berbaga konfk. Kesadaran akan makna persatuan men|ad
tercabk-cabk oeh fenomenon semacam tu.
Kerakyatan yang dpmpn oeh hkmat keb|aksanaan
daam permusyawaratan atau perwakan, merupakan asas
yang menghaskan seperangkat na yang men|ad andasan
kehdupan sebaga warga Negara daam pemerntah, yang
drumuskan daam "hak untuk turut serta daam
pemerntahan".
Pada dasarnya, asas n mengutamakan partspas
pubc yang merupakan saah satu unsure daam kerangka
ood o)ernance. Impkasnya adaah bahwa daam proses
pengambam keputusan, pubc harus dbatkan untuk
menyuarakan aspras mereka. Pada masa au teah kta
sakskan bahwa keputusan yang monotk, yang semata-mata
dputuskan oeh "pusat" tanpa memperhtungkan suara pubk
(termasuk kebutuhan dan konds oka) sangat banyak
menghaskan konds yang tdak kondusf untuk rakyat secara
keseuruhan. Bahwasannya pubk hanya men|ad obyek
bukannya subyek daam pemerntahan begtu meuas ter|ad,
yang pada akhrnya menmbukan perasaan tdak dperakukan
secara ad, dengan dampak yang mash kta aam sampa saat
n.
Keberadaan Dewan Perwakan Rakyat sebaga refeks
dar eemen n, pada awanya dharapkan dapat menghaskan
keputusan yang ebh berorentas pada kepentngan rakyat.
Akan tetap daam kenyataannya ternyata harapan n mash
|auh dar ketercapaan. Proses demokras yang kn tengah
dupayakan untuk ber|aan mash dwarna oeh berbaga
mskonseps dan |uga penyaahgunaan oeh phak-phak
tertentu.
Keadan sosa bag seuruh rakyat Indonesa
mengandung eemen keadan yang sebenarnya ebh dar
sekedar keadan menurut hukum %legal 0ustice&. Sa terakhr
n membawa ke depan se|umah andasan pkr bag semua
komponen, yang menyangkut antara an :
a. Hak atas penddkan, peker|aan, perumahan yang
ayak bag setap nsan ;
b. Hak atas keadan hukum yang ddasar pada asas
persamaan dmuka hukum ;
c. Adanya mekansme hukum yang memastkan bahwa
keadan dberkan pada setap nsan.
Mudah dpaham, bahwa perumusan ketentuan mengena HAM
yang kn ada kaam konsttus merupakan has dar tuntutan
ci)il society yang makn menguat yang merefekskan
kengnan pubk untuk berpartspas daam pembangunan dan
penentuan keb|akan. Se|arah Indonesa yang baru sa|a
daam, banyak menun|ukkan adanya ketdakpeduan pada
HAM, utamanya yang dakukan oeh phak yang memk akses
pada kekuasaan, dan konds harus segera dperbak untuk
masa depan Indonesa.
PANCASILA SE)AGAI PARADIGMA PEM)ANGUNAN
SOSIAL )UDAYA
Pancasa pada hakkatnya bersfat humanstk karena
memang Pancasa bertoak dar hakkat dan kedudukan kodrat
manusa. Ha n tertuang daam sa "Kemanusaan yang ad
dan beradab". Oeh karena tu, pembangunan sosa budaya
harus mampu menngkatkan harkat dan martabat manusa,
yatu men|ad manusa yang berbudaya dan beradab.
Berdasarkan sa "Persatuan Indonesa", pembangunan
sosa budaya dkembangkan atas dasar penghargaan
terhadap na sosa dan budaya-budaya yang beragam d
seuruh wayah Nusantara menu|u pada tercapanya rasa
persatuan sebaga bangsa.
PANCASILA SE)AGAI PARADIGMA PEM)ANGUNAN
PERTAHANAN KEAMANAN
Saah satu tu|uan bernegara Indonesa adaah
mendung segenap bangsa Indonesa dan seuruh tumpah
darah Indonesa. Ha n mengandung makna bahwa tugas dan
tanggung |awab tdak hanya oeh penyeenggara Negara,
tetap |uga rakyat Indonesa secara keseuruhan. Sstem
pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesa dsebut
sstem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta
(Sshankamrata).
Pancasa sebaga paradgma pembangunan
pertahanan keamanan teah dterma bangsa Indonesa
sebagamana tertuang daam UU No. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara.
MEM)ANGUN MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA
MENURUT TEAM PENULIS :SATGAS; LA)ORATORIUM
PANCASILA IKIP MALANG
Bangsa Indonesa bertekad mewarskan dan
meestarkan negara berdasarkan Pancasa an UUD 1945
kepada generas penerus. Untuk mencapa tu|uan n maka
pembnaan manusa sebaga subyek negara adaah prasyarat
(syarat mutak). Berdasarkan motvas n pua negara kta d
daam GBHN menetapkan bahwa hakkat pembangunan
nasona aah membangun manusa Indonesa seutuhnya.
Manusa Indonesa seutuhnya n sebaga subyek yang dcta-
ctakan, dharapkan maupun menegakkan, mengembangkan,
mewarskan, dan meestarkan negara berdasarkan Pancasa
dan UUD 1945. In berart subyek manusa Indonesa
seutuhnya menentukan keangsungan hdup bangsa dan
negara.
Subyek manusa Indonesa seutuhnya mencermnkan
pua watak dan keprbadan manusa Indonesa yang dcta-
ctakan. |ad, manusa seutuhnya sekagus mencermnkan
keprbadan, martabat dan kuatas manusa Indonesa masa
depan.
Sean|utnya, bagamanakah gambaran watak dan
keprbadan manusa Indonesa seutuhnya tu?
Sebaga bangsa, negara kta menetapkan sstem
penddkan nasona sebaga keembagaan yang
bertanggung|awab untuk mewu|udkan cta-cta membangun
manusa seutuhnya. Karenanya hakkat manusa Indonesa
seutuhnya tercermn daam rumusan tu|uan penddkan
nasona kta.
a. Rumusan tu|uan penddkan nasona berdasarkan
rumusan daam GBHN :
"Penddkan nasona berdasarkan Pancasa,
bertu|uan untuk menngkatkan kuatas manusa
Indonesa, yatu manusa yang berman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbud
pekert uhur, berkeprbadan, berdspn, beker|a
keras, tangguh, bertanggung |awab, mandr,
cerdas dan teramp serta sehat |asman dan
rohan. Penddkan nasona |uga harus mampu
menumbuhkan dan memperdaam rasa cnta pada
tanah ar, memperteba semangat kebangsaan dan
rasa kesetakawanan sosa. Se|aan dengan tu
dkembangkan km bea|ar dan menga|ar yang
dapat menumbuhkan rasa percaya dr sendr
serta skap dan peraku yang novatf dan kreatf.
Dengan demkan penddkan nasona akan
mampu mewu|udkan manusa-manusa
pembangunan yang dapat membangun drnya
sendr serta semata-mata bertanggung |awab atas
pemabngunan bangsa."
b. "Rumusan tu|uan penddkan nasona menurut UU RI
No. 2/1989 tentang penddkan nasona,
menetapkan antara an daam pasa 4 :
"Penddkan nasona bertu|uan untuk
mencerdaskan kehdupan bangsa dan
mengembangkan manusa Indonesa seutuhnya,
yatu manusa yang berman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbud
pekert uhur, memk pengetahuan dan
ketrampan, kesehatan |asman dan rohan,
keprbadan yang mantap dan mandr serta rasa
tanggung |awab kemasyarakatan dan
kebangsaan."
|ad bangsa dan negara kta membangun keprbadan
manusa Indonesa seutuhnya sebaga perwu|udan prbad
warga negara yang mencermnkan prbad warga negara yang
mencermnkan penghayatan dan pengamaan Pancasa.
Bahkan mencermnkan keprbadan manusa Pancasa.
MENURUT DRS. SUNOTO
Untuk membangun manusa yang utuh ebh dahuu
harus kta faham apa yang dmaksudkan dengan manusa
utuh. Untuk mengetahu apakah manusa utuh, kta harus
memaham apa manusa tu. Daam ha n kta akan
dhadapkan kepada berbaga |awaban, dan yang kta ph
tentunya yang sesua dengan keprbadan Pancasa. Manusa
adaah makhuk Tuhan yang otonom terdr atas |wa dan raga
dan mempunya sfat bak sebaga ndvdu maupun sebaga
makhuk sosa.
Berdasarkan pengertan tersebut d atas maka daam
ha membangun manusa seutuhnya, berart membangun
secara seras keseuruhan unsur-unsur manusa tersebut, tdak
boeh berat sebeah. Pembangunan |wa harus seras dengan
pembangunan raga, pembangunan sfat ndvdunya harus
seras dengan sfat sosanya dan pembangunan
kemandrannya harus seras dengan keterkatannya sebaga
makhuk Tuhan.
Pembangunan |wa mempunya probemnya sendr,
demkan pua pembangunan raga, pembangunan sfat ndvdu
dan sosa dan pembangunan sfat mandr serta sebaga
makhuk Tuhan. Ha-ha tersebut sudah sap d hadapan kta
untuk kta tangan, untuk kta |awab dengan sebak-baknya.
Makn keras usaha kta untuk membangun manusa Indonesa
yang utuh berart makn keras pua probem serta tantangan
yang wa|b kta |awab.
PANCASILA SE)AGAI IDEOLOGI PEM)ANGUNAN
Mengs kemerdekaan berart membangun bangsa dan
membangun bangsa berart memerang kemsknan yang men|ad
beban pendertaan rakyat se|ak ama. Namun pembenahan ekonom
membutuhkan stabtas potk sebag persyaratannya. In berart
bahwa keamanan harus segera dpuhkan, untuk memberkan
peuang bag pembenahan ekonom dan mendorong pertumbuhan
yang cepat. Pancasa mampu memberkan orentas daam
pembangunan, wawasan ke depan dengan konsep-konsep yang
secara substansa dekspstkan dar na-na dasar dar ma sa.
Secara mendasar, Pancasa dkatkan dengan kodrat manusa dan
martabat manusa.
Pancasa memk dmens manusa sebaga cr khasnya.
Orentas npun ebh an|ut dtuangkan ke daam perseps tentang
pembangunan dengan menyatakan bahwa pembangunan manusa
Indonesa seutuhnya dan pembangunan seuruh masyarakat Indonesa
dem terwu|udnya masyarakat yang ad dan makmur, matera
sprtua berdasarkan Pancasa dan UUD 1945. Demkan |uga
orentas pada kodrat manusa tersebut memberkan |uga mpkas
yang sangat pentng daam mempersepskan Pancasa sebaga
sumber hukum postf. Pembedaan atau ebh tepat acuan hukum
kodrat yang mendasar hukum postf memberkan arahan yang
sangat pentng daam mengembangkan sstem hukum nasona.
Dengan adanya kesadaran, dapat menumbuhkembangkan berbaga
refeks yang berupa na-na ntrnsk yang dapat membentuk suatu
egtmas pembangunan yang bak khususnya pada bdang
perekonoman. Keberhasan pada bdang perekonoman dapat
memberkan keyaknan dan kepercayaan pada dr sendr. Dengan
adanya keb|aksanaan yang ebh mantap dapat menghaskan
tndakan yang |eas untuk menentukan angkah berkutnya.
TRILOGI PEM)ANGUNAN
Pembangunan adaah usaha mencptakan kemakmuran dan
kese|ahteraan rakyat. Oeh karena tu has-has pembangunan harus
dapat dnkmat oeh seuruh rakyat sebaga penngkatan
kese|ahteraan ahr dan batn secara ad dan merata. Sebaknya,
berhasnya pembangunan tergantung pua kepada partspas aktf
seuruh rakyat.
Penngkatan taraf hdup dan kese|ahteraan yang ad dan
merata yang ngn dusahakan meau pembangunan tu hanya dapat
tercapa |ka ada penngkatan kemampuan ekonom, yang harus
dhaskan oeh usaha pembangunan tu sendr.
Peru untuk seau dngat bahwa pembangunan hanya dapat
daksanakan dengan berhas daam stabtas nasona yang mantap.
Makn mantap stabtas nasona makn ancar usaha pembangunan ;
sebaknya pembangunan yang berhas akan ebh memantapkan ag
stabtas nasona.
|ka stabtas nasona terganggu, maka pembangunan tdak
dapat daksanakan. |ka tdak dapat membangun, kta tdak dapat
memberkan pemerataan yang menu|u kepada keadan sosa yang
memada. |ka pemerataan tdak ad dan keadan tdak merata, n
akan dapat menmbukan keresahan dan ge|oak sosa yang akan
mengganggu stabtas nasona.
Karena tu pembangunan seau daksanakan dengan
bertumpu pada trog pembangunan, yatu :
1. Pemerataan pembangunan dan has-hasnya yang menu|u
pada tercptanya keadan sosa bag seuruh rakyat.
2. Pertumbuhan ekonom yang cukup tngg.
3. Stabtas nasona yang sehat dan dnams.
Ketga unsur trog pembangunan tu adaah sama pentng dan
tdak dapat dpsah-psahkan. Pemerataan, pertumbuhan ekonom,
dan stabtas adaah unsur-unsur yang sang kat-mengat. Karena tu
daam peaksanaan pembangunan harus senantasa dusahakan
kesembangan yang seras antara ketga unsur tersebut, agar sang
memperkuat.
Meskpun trog pembangunan baru dstahkan pada
peaksanaan Repeta II namun pada hakkatnya teah men|ad
andasan dar setap keb|aksanaan peaksanaan pembangunan mua
Repeta I.
Urutan-urutan trog pembangunan tu tdak seau sama. D
masa yang au stabtas nasona d tempatkan pada kedudukan
pertama, dkut pertumbuhan ekonom, baru kemudan pemerataan ;
n sedkt banyak mencermnkan keadaan dan tahapan pembangunan
pada waktu tu.
Se|ak Peta III teah dsepakat untuk menempatkan masaah
pemerataan pembangunan dan has-hasnya pada urutan pertama,
karena pada dasarnya seuruh usaha pembangunan memang
dmaksudkan untuk mewu|udkan keadan sosa bag seuruh rakyat
Indonesa. Dengan demkan, usaha memeratakan pembangunan
daksanakan d seuruh wayah tanah ar dan has-hasnya harus
dapat pua dnkmat oeh seuruh rakyat. Oeh karenanya pemerntah
menentukan keb|aksanaan meau Deapan |aur Pemerataan.
Pertumbuhan ekonom pada umumnya dgunakan sebaga
toak ukur mengena seberapa besar kema|uan yang dperoeh d
bdang pembangunan ekonom, yang men|ad sumber dana bag
pembangunan bdang-bdang annya. Penekanan kata "cukup tngg"
daam trog pembangunan (untuk pertumbuhan ekonom)
dmaksudkan :
a. Agar ebh tngg dar a|u pertumbuhan penduduk sehngga
has yang dperoeh tdak sekedar habs memenuh
kebutuhan pokok, tetap |uga memberkan penngkatan
kema|uan ;
b. Agar tetap memperhatkan pemerataan dan has-hasnya,
karena usaha mendorong pertumbuhan ekonom semata-
mata dapat mengabakan aspek pemerataan ;
c. Agar tetap memperhatkan pembangunan bdang-bdang
yang an, karena usaha mendorong pertumbuhan
ekonom apaba tdak atau kurang dwaspada akan
memberkan dampak negatf bag pembangunan bdang
annya.
Stabtas nasona adaah suatu konds kehdupan masyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang mantap, aman, tentram, dan tertb.
Sehat dmaksudkan bahwa konds tersebut d atas tercpta atas dasar
berakunya aturan yang teah dsepakat secara nasona, tdak bersfat
semu, bukan karena tekanan, tetap tmbu secara wa|ar dar
kesadaran yang mendaam sehngga |ustru mendorong dnamka
masyarakat. Dnamka dmaksudkan bahwa daam konds tersebut
dmungknkan berkembang kreatvtas dan otoaktvtas masyarakat.
KESIMPULAN
1. Kata paradgma mengandung art mode, poa / watak.
Pancasa sebaga pembangunan mengandung maksud
bahwa peaksanaan pembangunan d Indonesa harus
berdasarkan keprbadan Indonesa dan menghaskan
manusa dan masyarakat ma|u yang tetap berkeprbadan
Indonesa yang d|wa dan dandas oeh na-na uhur
Pancasa.
2. Agar peaksanaan pembangunan sesua dengan paradgma
Pancasa, maka penyeenggara dan peaksana
pembangunan harus bersh dar KKN (Korups, Kous, dan
Nepotsme) serta bertanggung |awab penuh terhadap
masyarakat, bangsa, dan negara.
3. Pancasa sebaga Paradgma Pembangunan Sosa Potk
Bahwa manusa Indonesa seaku warga negara harus
dtempatkan sebaga sub|ek atau peaku potk bukan
sekedar ob|ek potk. Karena Pancasa bertoak dar
kodrat manusa, pembangunan potk harus dapat
menngkatkan harkat dan martabat manusa. Sstem
potk Indonesa yang bertoak dar manusa sebaga
sub|ek harus mampu menempatkan kekuasaan tertngg
ada pada rakyat. Sstem potk Indonesa yang sesua
dengan Pancasa sebaga paradgma adaah sstem potk
demokras bukan otorter.
Berdasar ha tu, sstem potk Indonesa harus
dkembangkan atas asas kerakyatan (Sa IV Pancasa).
4. Pancasa sebaga Paradgma Pembangunan Ekonom
Sstem ekonom harus mendasarkan pada dasar moratas
ketuhanan (Sa pertama Pancasa) dan kemanusaan (Sa
kedua Pancasa).
Sstem ekonom yang mendasarkan pada moratas dan
humantas akan menghaskan sstem ekonom yang
berperkemanusaan.
Pancasa bertoak dar manusa sebaga totatas dan
manusa sebaga sub|ek. Oeh karena tu, sstem ekonom
harus dkembangkan men|ad system dan pembangunan
ekonom yang bertu|uan pada kese|ahteraan rakyat secara
keseuruhan.
5. Pancasa sebaga Paradgma Pembangunan Sosa Budaya
Pancasa pada hakkatnya bersfat humanstk karena
memang Pancasa bertoak dar hakkat dan kedudukan
kodrat manusa. Ha n tertuang daam sa "Kemanusaan
yang ad dan beradab". Oeh karena tu, pembangunan
sosa budaya harus mampu menngkatkan harkat dan
martabat manusa, yatu men|ad manusa yang
berbudaya dan beradab.
Berdasarkan sa "Persatuan Indonesa", pembangunan
sosa budaya dkembangkan atas dasar penghargaan
terhadap na sosa dan budaya-budaya yang beragam d
seuruh wayah Nusantara menu|u pada tercapanya rasa
persatuan sebaga bangsa.
6. Pancasa sebaga Paradgma Pembangunan Pertahanan
Keamanan
Saah satu tu|uan bernegara Indonesa adaah mendung
segenap bangsa Indonesa dan seuruh tumpah darah
Indonesa. Ha n mengandung makna bahwa tugas dan
tanggung |awab tdak hanya oeh penyeenggara Negara,
tetap |uga rakyat Indonesa secara keseuruhan. Sstem
pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesa
dsebut sstem Pertahanan dan Keamanan Rakyat
Semesta (Sshankamrata).
Pancasa sebaga paradgma pembangunan pertahanan
keamanan teah dterma bangsa Indonesa sebagamana
tertuang daam UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara.
7. Pancasa sebaga Paradgma Pembangunan Hukum dan
HAM
Untuk member pemahaman awa mengena na-na
mendasar yang ada daam Pancasa daam katannya
dengan pembangunan hukum dan HAM. Banyak seka
contoh-contoh yang dapat dpaparkan dsfungs hukum
daam menegakkan HAM dewasa n, yang dapat d|adkan
kasus yang dapat dpaparkan kepada mahasswa untuk
duas. Kemampuan para dosen untuk menga|ak
mahasswa berpkr krts dan pedu pada konds sosa
yang ada, merupakan kunc bag keberhasan pemberan
mater Pancasa pada mahasswa meau pro"lem3"ased
learning. Menga|ak mahasswa untuk berpartspas
mehat masaah dan mencoba mencar sousnya
nampaknya sudah mua peru dperkenakan untuk ke
depan nantnya, sehngga mahasswa |uga merasa
memk kontrbus pada proses pembea|aran yang tdak
ag monoog dan satu arah.
LAMPIRAN
-7 )UTIR PENGAMALAN PANCASILA
1. Ke,2"n"n Y"ng M"2" E$"
1) Bangsa Indonesa menyatakan kepercayaannya dan
ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusa Indonesa percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, sesua dengan agama dan kepercayaannya masng-masng
menurut dasar kemanusaan yang ad dan beradab.
3) Mengembangkan skap hormat menghormat dan beker|asama
anatar pemeuk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membna kerukunan hdup d antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adaah
masaah yang menyangkut hubungan prbad manusa dengan
tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan skap sang menghormat kebebasan
men|aankan badah sesua dengan agama dan kepercayaannya
masng-masng.
7) Tdak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang an.
2. Ke&"n,$!""n Y"ng A*!% *"n )er"*"3
1) Mengaku dan memperakukan manusa sesua dengan harkat dan
martabatnya sebaga makhuk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengaku persamaan dera|ad, persamaan hak dan kewa|ban asas
setap manusa, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, |ens keamn, kedudukan sosa, warna
kut dan sebaganya.
3) Mengembangkan skap sang mencnta sesame manusa.
4) Mengembangkan skap sang tenggang rasa dan tepa sera.
5) Mengembangkan skap tdak semena-mena terhadap orang an.
6) Men|un|ung tngg na-na kemanusaan.
7) Gemar meakukan kegatan kemanusaan.
8) Beran membea kebenaran dan keadan.
9) Bangsa Indonesa merasa drnya sebaga bagan dar seuruh
umat manusa.
10) Mengembangkan skap hormat menghormat dan beker|asama
dengan bangsa an.
(. Per$","n In*'ne$!"
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentngan
dan keseamatan bangsa dan negara sebaga kepentngan
bersama d atas kepentngan prbad dan goongan.
2) Sanggup dan rea berkorban untuk kepentngan negara dan
bangsa apaba dperukan.
3) Mengembangkan rasa cnta kepada tanah ar dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah
ar Indonesa.
5) Memehara ketertban duna yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaan abad dan keadan sosa.
6) Mengembangkan persatuan Indonesa atas dasar Bhneka Tungga
Ika.
7) Mema|ukan pergauan dem persatuan dan kesatuan bangsa.
-. Ker"+0""n 0"ng D!4!&4!n '%e2 H!+&"2
Ke3!/"+$"n""n *"%"& Per&,$0"<"r""n=Per<"+!%"n
1) Sebaga warga negara dan warga masyarakat, setap manusa
Indonesa mempunya kedudukan, hak dan kewa|ban yang
sama.
2) Tdak boeh memaksakan kehendak kepada orang an.
3) Mengutamakan musyawarah daam mengamb keputusan untuk
kepentngan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapa mufakat dput oeh semangat
kekeuargaan.
5) Menghormat dan men|un|ung tngg setap keputusan yang
dcapa sebaga has musyawarah.
6) Dengan tkad bak dan rasa tanggung |awab menerma dan
meaksanakan has keputusan musyawarah.
7) D daam musyawarah dutamakan kepentngan bersama d atas
kepentngan prbad dan goongan.
8) Musyawarah dakukan dengan aka sehat dan sesua dengan hat
nuran yang uhur.
9) Keputusan yang damb harus dapat dpertanggung|awabkan
secara mora kepada Tuhan Yang Maha Esa, men|un|ung tngg
harkat dan martabat manusa, na-na kebenaran dan keadan
mengutamakan persatuan dan kesatuan dem kepentngan
bersama.
10) Memberkan kepercayaan kepada wak-wak yang dpercaya
untuk meaksanakan permusyawaratan.
7. Ke"*!%"n S'$!"% )"g! Se%,r,2 R"+0" In*'ne$!"
1) Mengembangkan perbuatan yang uhur, yang mencermnkan skap
dan suasana kekeuargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan skap ad terhadap sesama.
3) Men|aga kesembangan antara hak dan kewa|ban.
4) Menghormat hak orang an.
5) Suka member pertoongan kepada orang an agar dapat berdr
sendr.
6) Tdak menggunakan hak mk untuk usaha-usaha yang bersfat
pemerasan terhadap orang an.
7) Tdak menggunakan hak mk untuk ha-ha yang bersfat
pemborosan dan gaya hdup mewah.
8) Tdak menggunakan hak mk untuk bertentangan dengan atau
merugkan kepentngan umum.
9) Suka beker|a keras.
10) Suka mengharga has karya orang an yang bermanfaat bag
kema|uan dan kese|ahteraan bersama.
11) Suka meakukan kegatan daam rangka mewu|udkan kema|uan
yang merata dan berkeadan sosa.
DAFTAR PUSTAKA
Bahar, Saafroedn, Dr. 2002. Pancasila Se"agai Paradigma Pem"angunan
Nasional Bidang Sosial Politik : |akarta. Dr|en Penddkan Tngg
Depdknas.
Budyanto, Drs. , MM. 2005. *e-arganegaraan SM+ *elas 5I : |akarta.
Erangga.
Darmodhar|o, Dar|, Prof. ,SH. 1982. Pancasila Suatu Orientasi Singkat :
|akarta. Ares Lma - Anggota IKAPI.
FS. Zuhry, Peaku P2KP KMW XIV P2KP-3 Mauku Utara ; Nna.
Harkrsnowo, Harkrstut. 2002. Pancasila Se"agai Paradigma
Pem"angunan Nasional Bidang Hukum Dan Hak +sasi Manusia :
|akarta. Dr|en Penddkan Tngg Depdknas.
Kaean, Drs. MS. 1999. Pendidikan Pancasila 6uridis *enegaraan :
Yogyakarta. Paradgma.
----.2002. *apita Selekta Pendidikan Pancasila % (ntuk Mahasis-a & :
|akarta. Dr|en Penddkan Tngg Depdknas.
Rahard|o, M. Dawam. 1984. 1konomi Pancasila 1disi I : Yogyakarta. BPFE
Yogyakarta Anggota IKAPI No - 003.
Saryono, Drs. --- . Diktat Pendidikan Pancasila : Ponorogo. Unverstas
Muhammadyah Ponorogo.
Sunoto, Drs. 1981. Mengenal /ilsa$at Pancasila II Pendidikan Melalui
Se0arah Dan Pelaksanaannya : Yogyakarta. PT. Hannda Offset.
Team Penus (Satgas) Laboratorum Pancasa IKIP Maang. 1989.
Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi : Maang. Laboratorum
Pancasa IKIP Maang.
Wahyunngsh dkk. --- . +cuan Pengayaan *e-arganegaraan SM+ *elas 5I
Semester 7 : Surakarta. CV. Sndhunata.
Whard|o, Wwet, Drs. Dkk. --- . P+*+' % Panduan +kti$ Bela0ar & Pendidikan
*e-arganegaraan (ntuk SMP *elas VIII Semester enap : Katen.
Avva.

Anda mungkin juga menyukai