sandurezu.wordpress.com
Pada masa Demokrasi parlementer, kekuasaan presiden hanya terbatas sebagai kepala
negara. Sedangkan kekuasaan Pemerintah dilaksanakan oleh partai. Perbedaan ideologi dari
partai-partai yang berkembang masa demokrasi parlementer menimbulkan perbedaan
pemahaman mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdampak pada terancamnya
persatuan di Indonesia.
Dalam suasana yang mengancam keutuhan teritorial sebagaimana kata Feith, dan
ancaman perpecahan sebagai mana kata Soepomo, itulah muncul gagasan “Demokrasi
Terpimpin” yang di lontarkan Presiden Soekarno pada bulan februari 1957. mula mula
pandangan ini dicetuskan oleh partai Murba, serta Chaerul Saleh dan Ahmadi. Namun gagasan
tanpa perbuatan tidak terlalu berarti dibanding gagasan dan perbuatan langsung dalam usaha
mewujudkan gagasan itu dan inilah yang di lakukan Soekarno
Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang
melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan
Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Selama orde baru, pilar-pilar demokrasi
seperti partai politik, lembaga perwakilan rakyat, dan media massa berada pada kondisi lemah
dan selalu dibayangi oleh mekanisme reccal, sementara partai politik tidak mempunyai otonomi
internal. Media massa selalu dibayang-bayangi pencabutan surat izin usaha penerbitan pers
(SIUPP). Sedangkan rakyat tidak diperkenankan menyelenggarakan aktivitas sosial politik tanpa
izin dari pemerintah.
Praktek demokrasi pancasila pada masa ini tidak berjalan sesuai dengan yang dicita-
citakan, bahkan cenderung ke arah otoriatianisme atau kediktatoran. Pembagunan tidak merata
tampak dengan adanya kemiskinan di sejumlah wilayah. Namun demikian perjalanan demokrasi
pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab:
Pada masa reformasi kehidupan demokrasi berlangsung lebih mendekati konsepsi ideal
sesuai dengan keinginan rakyat. Pada masa reformasi kekuasaan pemerintahan terdistribusi
sehingga adanya keseimbangan kekuasaan dan control dari setiap lembaga kekuasaan (cake and
balance power), walaupun sistem pemerintahan masih menganut sistem pemerintahan
presidensial.
b. Ciri-ciri Demokrasi Pancasila Masa Reformasi
1. multi partai,
2. pemilihan langsung kepala pemerintahan,
3. supermasi hukum,
4. pembagaian kekuasan yang lebih tegas,
5. kebebasan hak politik rakyat (kebebasan berpendapat dan informasi public & pers)
c. Perkembangan Demokrasi Pancasila saat ini
Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR – MPR hasil
Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta terbentuknya
lembaga-lembaga tinggi yang lain. Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan
yang demokratis antara lain. Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum
sudah dua kali yaitu tahun 1999 dan tahun 2004.