0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan2 halaman
Mata kuliah Kemahiran Litigasi dan Non Litigasi membahas proses peradilan pidana secara simulasi. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok yang memerankan peran-peran dalam persidangan seperti hakim, jaksa, terdakwa, saksi. Setiap kelompok mempersiapkan berkas perkara dan alat-alat persidangan. Tata urutan persidangan meliputi pembacaan dakwaan, pembelaan, tuntutan, replik, duplik
Mata kuliah Kemahiran Litigasi dan Non Litigasi membahas proses peradilan pidana secara simulasi. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok yang memerankan peran-peran dalam persidangan seperti hakim, jaksa, terdakwa, saksi. Setiap kelompok mempersiapkan berkas perkara dan alat-alat persidangan. Tata urutan persidangan meliputi pembacaan dakwaan, pembelaan, tuntutan, replik, duplik
Mata kuliah Kemahiran Litigasi dan Non Litigasi membahas proses peradilan pidana secara simulasi. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok yang memerankan peran-peran dalam persidangan seperti hakim, jaksa, terdakwa, saksi. Setiap kelompok mempersiapkan berkas perkara dan alat-alat persidangan. Tata urutan persidangan meliputi pembacaan dakwaan, pembelaan, tuntutan, replik, duplik
KEMAHIRAN F1AX678P 3 - V (LIMA) LITIGASI DAN NON LITIGASI
NAMA KELOMPOK : NAMA PESERTA :
NILAI :
PERADILAN SEMU PENGGANTI UAS
1. Setiap Kelompok ditunjuk sebagai : Hakim,Panitera pengganti, Penuntut Umum(Jaksa), Advokat (Pendamping), Terdakwa, Saksi dan Saksi Ahli. 2. Setiap Kelompok mempersiapkan Berkas Singkat (Perkara Pidana) yang dibutuhkan: Identitas (Terdakwa, Saksi dan Advokat), surat dakwaan eksepsi (apabila ada eksepsi dilanjutkan tanggapan JPU atas eksepsi (replik) Selanjutnya dibacakan putusan sela oleh Majlis Hakim), Tuntutan (requisitoir), Pembelaan (pledoi), Replik dari PU, Duplik dan Putusan oleh Majlis Hakim. (Berkas Dikumpulkan setelah selesai Persidangan) 3. Setiap Kelompok mempersiapkan Perlengkapan sidang : Palu, Posisi Meja, Pembatas Pengunjung Sidang, Papan Nama dan Kain Hijau, Bendera dan Lambang Negara, Kitab Suci, Kertas Sumpah 'Pegangan' Hakim, Buku Agenda Hakim, Tanda Peringatan, Mic (Pengeras Suara),Alat Perekam Persidangan. 4. TATA URUTAN PERSIDANGAN PERKARA PIDANA a. Sidang dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (kecuali perkara tertentu dinyatakan tertutup untuk umum); b. PU diperintahkan untuk menghadapkan terdakwa ke depan persidangan dalam keadaan bebas; c. Terdakwa ditanyakan identitasnya dan ditanya apakah sudah menerima salinan surat dakwaan; d. Terdakwa ditanya pula apakah dalam keadaan sehat dan bersedia untuk diperiksa di depan persidangan (kalau bersedia sidang dilanjutkan); e. Terdakwa ditanyakan apakah akan didampingi oleh Penasihat Hukum (apabila didampingi apakah akan membawa sendiri, kalau tidak membawa sendiri akan ditunjuk PH oleh Majlis Hakim dalam hal terdakwa diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih/pasal 56 KUHAP ayat (1); f. Dilanjutkan pembacaan surat dakwaan; g. Atas pembacaan surat dakwaan tadi terdakwa (PH) ditanya akan mengajukan eksepsi atau tidak;
h. Dalam terdakwa/PH mengajukan eksepsi maka diberi kesempatan dan sidang
ditunda; i. Apabila ada eksepsi dilanjutkan tanggapan JPU atas eksepsi (replik); j. Selanjutnya dibacakan putusan sela oleh Majlis Hakim; k. Apabila eksepsi ditolak dilanjutkan pemeriksaan pokok perkara (pembuktian) l. Pemeriksaan saksi-saksi yang diajukan oleh PU (dimulai dari saksi korban); m. Dilanjutkan saksi lainnya; n. Apabila ada saksi yang meringankan diperiksa pula, saksi ahli Witness/expert) o. Pemeriksaan terhadap terdakwa; p. Tuntutan (requisitoir); q. Pembelaan (pledoi); r. Replik dari PU; s. Duplik t. Putusan oleh Majlis Hakim 5. Kelompok yang Menunggu Jadwal Sebagai Pengunjung Sidang dapat Mengoreksi Kelompok yang sedang Beracara.