Anda di halaman 1dari 3

NAMA :Alfian Fernando Tasema

NIM : 312018170

TATA URUTAN PERSIDANGAN PERKARA PIDANA


Berdasarkan kasus narkotika di Kejaksaan Negeri Moro Seneng, dapat diketahui urutan
persidangan sebagai berikut;

1. Hakim menyatakan sidang dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum;


2. Penuntut Umum menghadapkan terdakwa ke depan persidangan dalam keadaan bebas;
3. Majelis hakim menanyakan dan memeriksa terdakwa berdasarkan identitas identitas dan
ditanya oleh Majelis Hakim apakah sudah menerima salinan surat dakwaan;
4. Majelis Hakim menanyakan apakah dalam keadaan sehat dan siap untuk diperiksa di depan
persidangan;
5. Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah akan didampingi oleh Penasihat Hukum
(apabila didampingi apakah akan membawa sendiri, apabila tidak membawa/menunjuk
sendiri , maka akan ditunjuk Penasehat Hukum oleh Majleis Hakim dalam hal terdakwa
diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih (pasal 56 KUHAP ayat (1));
6. Kemudian Majelis Hakim memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk membacakan surat
dakwaan;
7. Setelah pembacaan surat dakwaan, terdakwa ditanya apakah telah mengerti dan akan
mengajukan eksepsi.
8. Dalam terdakwa atau melalui Penasehat Hukumnya mengajukan eksepsi, maka diberi
kesempatan untuk penyusunan eksepsi/keberatan dan kemudian Majelis Hakim menunda
persidangan.
9. Setelah pembacaan eksepsi terdakwa, dilanjutkan dengan tanggapan Penuntut Umum atas
eksepsi;
10. Selanjutnya Majelis Hakim membacakan putusan sela;
11. Apabila eksepsi ditolak, maka persidangan dilanjutkan dengan acara pemeriksaan pokok
perkara (pembuktian)
12. Pemeriksaan saksi-saksi yang diajukan oleh Penuntut Umum (dimulai dari saksi korban);
13. Dilanjutkan saksi lainnya;
14. Apabila ada saksi yang meringankan diperiksa pula, saksi ahli Witness/expert
15. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap terdakwa;
16. Setelah acara pembuktian dinyatakan selesai, kemudian dilanjutkan dengan acara
pembacaan Tuntutan (requisitoir) oleh Penuntut Umum;
17. Kemudian dilanjutkan dengan Pembelaan (pledoi) oleh terdakwa atau melalui Penasehat
Hukumnya;
18. Replik dari Penuntut Umum;
19. Duplik
20. Putusan oleh Majelis Hakim.
APA SAJA YANG DISAMPAIKAN OLEH HAKIM, JAKSA DAN PENASEHAT
HUKUMNYA PADA PERSIDANGAN PERTAMA, KEDUA, KETIGA SAMPAI
PERKARA DI PUTUS OLEH HAKIM

SIDANG PERTAMA

Hakim
a. Hakim ketua membuka sidang dengan kata kata kurang lebih sebagai berikut “sidang
pengadilan negeri Moro seneng yang memeriksa perkara pidana nomor xxx.xxxx.xxxx
atas nama Slamet raharjo pada tanggal 11 Mei 2021 dinyatakan dibuka.
b. Hakim menanyakan kepada ketua kepada penunut umum apakah terdakwa sudah siap di
hadirkan pada sidang hari ini,jika penuntut umum tidak dapat meng hadirkan pada sidang
hari ini maka hakim harus menunda persidangan pada hari yang akan di tetapkan dengan
perintah ke penuntut umum supay a memanggil dan menghadap terdakwa
c. Majelis hakim menanyakan dan memeriksa terdakwa berdasarkan identitas identitas dan
ditanya oleh Majelis Hakim apakah sudah menerima salinan surat dakwaan;
d. Majelis Hakim menanyakan apakah dalam keadaan sehat dan siap untuk diperiksa di
depan persidangan;
e. Hakim menanyakan kepada terdakwa apakah akan didampingi oleh Penasihat Hukum
(apabila didampingi apakah akan membawa sendiri, apabila tidak membawa/menunjuk
sendiri , maka akan ditunjuk Penasehat Hukum oleh Majleis Hakim dalam hal terdakwa
diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih (pasal 56 KUHAP ayat (1));
f. Kemudian Majelis Hakim memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk
membacakan surat dakwaan
Jaksa
a. Penuntut Umum membacakan surat dakwaan
Penasehat Hukum
a. Penasehat hukum tidak memberi tanggapan atau tidak mengajukan eksepsi,maka
persidangan dilanjutkan ke tahap pembuktian

SIDANG KEDUA/PEMBUKTIAN
Hakim
a. Hakim ketua mempersilahkan terdakwa supaya duduknya berpindah dari kursi
pemeriksaan ke kursi terdakwa yang terletak disamping kanan penasehat hukum.
b. Hakim menanyakan Identitas saksi seperti nama,umur,alamat,pekerjaan,agama dll) dan
kemudiaj hakim menayakan mengenai apakah apakah saksi kenal dengan terdakwa,apakah
saksi memiliki hubungan darah (sampai derajat berapa) dengan terdakwa ,apakah saksi
memiliki hubungan kerja dengan terdakwaa.
c. Hakim bertanya apakah saksi sekarang saksi dalam keadaan sehat dan siap di periksa
sebagai saksi.
d. Hakim meminta saksi untuk bersedia mengucapkan sumpah atau janji sesua dengan
agamanya.
e. Hakim meminta agar saksi mengikuti kata-kata(lafal sumpah)yang di ucapkan oleh hakim
atau saksi mengucapkan sendiri lafl sumpahnya ata persetujuan hakim
f. Setelah selesai pengucapan sumpah, hakim bertanya mengenai unsur pembuktian dan
memberikan kesempatan kepada jaksa untuk bertanya
g. Hakim menayakan alat bukti
Jaksa
a. Penuntut umum menyebutkan nama saksi yang akan di periksa
b. Memberikan pertanyaan kepada saksi mengenai terdakwa berdasarkan unsur pembuktian
c. Menayakan alat bukti kepada panasehat hukum
Penasehat hukum
a. Memberikan alat bukti masih.maka tata cara pengajuan bukti-bukti sama dengan yang
dikatakan oleh penunttut umum
b. Mengucapkan pembelaan jika ada hal yang tidak masuk akal dari saksi.

SIDANG PUTUSAN
Hakim
a. Hakim ketua menjelaskan bahwa acara sidang hari ini adalah pembcaan putusan,sebelum
putusan dibacakan hakimketua meminta agar para pihak yang hadir supaya memperhatikan isi
putusan dengan seksama..
b. Hakim ketua mulai membaca isi putusan.tata caranya sama dengan pembacaan putusan
sela.apabila naskah putusan terlalu pajang maka bolehh di bacakan ole hakim anggota secara
bergantian.
c. Pada saat hakim akan membaca amar putusan (sebelum memulai membaca/mengucapkan
kata”mengadili”)hakim ketua memerintahkan agar terdakwa berdiri di tempat.
d. Hakim ketua menjelaskan hak-hak para pihak terhadap putusan tersebut,selanjutnya hakim
ketua menawarkam kepada terdakwa untuk memnentukan sikapnya, apakah akan menyatakan
menerima putusan tersebut,menatakan menerima dan mengajukan grasi,menyatakan naik
banding atau menyatakan pikir-pikir,dalam hal ini terdakwa dapat diberi waktu sejenak untuk
berkonsultasi dengan penasehat hukumnya atau terdakwa mempercayakan haknya kepada
penasehat hukumnya,hal yang sama juga di tawarkan kepada penuntut umumjika
terddakwa/penasehat hukum menyatakan sikap menerima,maka hakim ketua meminta
terdakwa agar segera menanda tangani berita cara pernyataan menerima putusan yang telah
disiapkan oleh panitra pengganti..jika terdakwa menyatakan banding maka terdakwaa segera
diminta untuk menanda tangani akta permohonan banding,jika terdakwa/penasehat hukum
pikir-pikir dulu,maka hakim ketua menjelaskan bahwa masa pikir-pikir diberika selama tujuh
hari,apabila setelah tujuh hari terdakwa tidak menyatakan sikap maka terdakwa di anggap
menerima putusan. Hal sama juga dilakukan terhadap penuntut umum

Jaksa
a. Menyampaikan ke penasehat hukum apakah menerima putusan hakim
Penasehat hukum
a. Menyampaikan penerimaan atas putusan hakim

Anda mungkin juga menyukai