Anda di halaman 1dari 5

Nama : Didik Septian Saputra

Npm : 3020210385
Kelas : F

HAKIM/MAJELIS HAKIM MEMASUKI RUANGAN SIDANG


1) Yang pertama-tama memasuki ruangan adalah panitera pengganti,jaksa penuntut
umum,penasehat hukum dan pengunjung sidang.
2) Pejabat yang bertugas sebagai protocol (karena kurangnya tersedianya personel,dalam
praktek biasanya tugas ini dilakukan oleh panitera pengganti)mengumumkan bahwa
hakim/majlis hakim akan memasuki ruang sidang dengan kata-kata(kurang lebih)sebagai
berikut:”hakim/majelis hakim memasuki uang sidang ,hadirin dimohon untuk berdiri”
3) Semua yang hadir dalam ruangan sidang tersebut,termasuk jaksa penuntut umumdan
penasehat hukum brdiri.
4) hakim/majelis hakim memasuki ruangan sidang melalui pintu khusus,kemudian hakim
uduk di tempat duduknya masing masing.
5) Panitera pengganti mempersilahkan hadirin duduk kembali.
6) Hakim ketua membuka sidang dengan kata kata kurang lebih sebagai berikut “sidang
pengadilan negeri......(kota tempat pengadilan berada),yang memeriksa perkara pidana nomor....
(no perkara)atas nama........pada hari.....tanggal.....dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.di
ikuti dengan ketokan palu sebanyak tiga kali
PEMANGGILAN TERDAKWA SUPAYA MASUK KE RUANG SIDANG:
1) Hakim ketua kepada penunut umum apakah terdakwa sudah siap di hadirkan pada sidang hari
ini,jika penuntut umum tidak dapat meng hadirkan pada sidang hari ini maka hakim harus
menunda persidangan pada hari yang akan di tetapkan dengan perintah ke penuntut umum supay
a memanggil dan menghadap terdakwa.
2) Jika penuntut umum sudah siap menghadirkan terdakwa maka hakim ketua memerintahkan
supaya terdakwa di pnggil masuk.
3) Petugasmembawa terdakwa ke ruang sidang dan mempersilahkan terdakwa duduk di kursi
pemeriksaan.
4) Hakim ketua mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
a) Apakah terdakwa dalam keadaan sehatdan siap mengikuti persidangan.
b) Identitas terdakwa (nama,umur,alamat,pekerjaan dll)
Selanjutnya hakim mengingatka pada terdakwa agar memperhatikan segala sesuatu yang di
dengar dandilihatnya dalam sidang ini.
5) Hakim bertanya apakah terdakwa didampingi oleh penasehat hukum.
a) Jika terdakwa tidakdidampingi penasehat hukum,maka hakim menegaskan hak terdakwa
untuk di dampingi penasehat hukum,selanjutnya hakim member I kesempatan kepada terdakwa
untuk mengambil beberapa sikap sebagai berikut :
Menyatakan tidak akan didampingi penasehat hukum (maju sendiri).
Mengajukan permohonan agar pengadilan menunjuk penasehat hukum agar mendampinginya
secara Cuma-Cuma.
Meminta waktu kepada majelis hakim agar mencari/menunjuk penasehaat hukumnya sendiri.
b) Jika terdakwa didampingi oleh penasehat hukum,maka proses selanjutnya adalah:
Hakim menanyakan kepada penasehat hukum apakah benar dalam sidang ini ia bertindak sebagai
penasehat hukum terdakwa.
Hakim meminta penasehat hukum untuk menunjukkan surat kuasa khusus dan kartu ijin praktek
pengacara/advokat.
Setelah hakim ketua mengamati surat kuasa dan karrtu ijin praktek tersebut lalu hakim ketua
menunjukkan kedua dokumen itu kepada para hakim anggota dan pada penuntut umum.
PEMBACAAN SURAT DAKWAAN
1) Hakim ketua sidang meminta pada terdakwa untuk mendengarkan dengan seksama
pembacaan surat dekwaan dan selanjutnya mempersilahkan jaksa pennuntut mum untuk
membacaka surat dakwan.
2) Jaksa membacakan surat dakwaan.berdiri/duduk.boleh bergantian dengan rakan jpu
3) Selanjutnya hakim ketua menayakan kepada ter dakawa apakah ia sudah paham tentang apa
ang didakwaan padanya.apabila terdakwa ternyata tidak mengerti maka penuntut umum atas
permintaan hhakim ketua,wajib memberikan penjelasan seperlunya.

2). IKUTI SIDANG TILANG / SIDANG TIPIRING


a) PEMBUKAAN SIDANG PERTAMA SEKALI OLEH MAJELIS
-) HAKIM, JPU, Panitera, juru ketik duduk di sidang
-) Panggilan terdakwa dan penasihat hukum terdakwa
-) Hakim menyebutkan agenda sidang : pembacaan putusan NO Perkara 207/Pid.Sus/PN.Jkt.Sel
cara pembacaan dakwaan
b) PEMBACAAN DAKWAAN
-) Hakim membacakan identitas terdakwa dan penasihat hukum terdakwa lalu menanyakan
kembali identitas sesuai atau tidak.
-) hakim membacakan putusan 4 tahun dan denda 6jt/ 6bulan kurungan dan pembacaan eksepsi
lalu memberikan keringanan pidana menjadi 3 tahun pidana dan denda 5jt/ 6bulan masa tahanan
dikurangi masa tahanan
c) PEMERIKSAAN SAKSI OLEH JPU, PH DAN HAKIM
-) Selama persidangan tidak ada saksi dan perwakilan keluarga korban.
d) PEMBACAAN PUTUSAN
-) Langsung disebutkan di depan persidangan oleh hakim, dan di akhiri dengan Vonis 3 tahun
dan tambahan 6 bulan penjaran atau denda Rp.5.000.000
e) PENUTUPAN SIDANG
-) Ketok palu dan pembacaan putusan
-) Membacakan vonis dan mensahkan hukuman kepada terdakwa
-) Dan menanyakan kepada terdakwa apakah menerima / keberatan atas putusan hakim
-) lalu penutupan kasus/ sidang dengan mengetuk palu.

3. TUGAS ANGKA 1 DAN ANGKA 2 DIATAS DBUAT LAPORAN BERUPA


a) CERITAKAN SECARA RINCI URUTAN PERISTIWA DALAM RUANG SIDANG
DAN KATA KATA HAKIM SEJAK HAKIM MASUK RUANG SIDANG, CARA
MEMBUKA MEMULAI MENANYA TERDAKWA MENANYA JAKSA DAN
PENASEHAT HUKUM, CARA MENYUMPAH SAMPAI SIDANG DITUTUP/DITUNDA
Kasus1:
Peristiwa dalam ruang sidang, pertama hakim, jpu, panitera, dan juru ketik masuk ke dalam
ruang sidang, kemudian hakim memanggil terdakwa, tidak lama setelah itu datanglah terdakwa,
setelah itu hakim membuka sidang dan bertanya kepada terdakwa, seperti identitas terdakwa,
sudah berapa lama ditahan, dan sebagainya. setelah itu hakim membacakan kronologi kasus dari
terdakwa dan langsung memberi putusan, bertanya kepada terdakwa apakah terdakwa ingin
meminta keringanan, kemudian setelah terdakwa menjawab, kemudian hakim bertanya kepada
ph dan jaksa, setelah ph dan jaksa menjawab, kemudian hakim menutup sidang tersebut dengan
mengetuk palu.
Kasus 2:
A) - Hakim, Anggota hakim, JPU, Panitera, Juru ketik duduk dalam sidang
- Pemanggilan terdakwa dan kuasa hukum terdakwa
- Membacakan biodata terdakwa dan kuasa hukum terdakwa
- Membacakan surat putusan dan eksepsi yang sudah ada di tangan hakim
- Penetapan bahwa korban di berikan hukuman 3 tahun masa tahanan dan denda 5jt/ tambahan
masa tahanan 6 bulan yang sudah di kurangi dari masa penahanan.
- Lalu menanyakan ke Terdakwa apakah menerima / keberatan atas vonis terdakwa.
- Ketika terdakwa menerima, hakim menanyakan ke JPU dan Kuasa hukum apakah menerima
dan semua menerima
- Korban di vonis 3 tahun dan denda 5jt/ tambahan masa tahanan 6 bulan dengan dikurangi masa
tahanan yang sudah di lalui.
- Sidang di tutup dan hakim mengetuk palu sekali.
- Dan para hadirin keluar dari ruang sidang, lalu terdakwa selanjutnya di tahan.
b) BUAT PERKARA AN. TERDAKWA SIAPA, DAN PERKARA APA SERTA URAIAN
SINGKAT PERKARA
Kasus 1:
Perkara ini atas nama SUSANTO alias AHMAD alias AMAD yang terjerat tindak pidana
PENIPUAN dan tindak pidana PENCUCIAN UANG. Kronologi singkatnya. SUSANTO alias
AMAD merupakan rekan dari saksi yaitu Gurmeet Singh. Singkatnya, saksi mengirimkan uang
kepada terdakwa sebesar kurang lebih 32 miliyar rupiah yang bertujuan untuk bisnis jual beli
kayu jati di Papua, tetapi terdakwa menyalahgunakan uang tersebut, terdakwa menggunakan
uang tersebut untuk foya foya, membayar hutang, dan pembelian barang berharga lainnya yang
sama sekali tidak ada hubungannya dengan tujuan Gurmeet Singh yaitu bisnis jual beli kayu.
Dan pada akhirnya, karena semua unsur pada pasal 378 KUHP dan pasal 3 UU No 8 Tahun 2010
telah terpenuhi, terdakwa SUSANTO alias AMAD terbukti secara sah telah melakukan
TINDAK PIDANA PENIPUAN DAN PENCUCIAN UANG dan Pengadilan menjatuhkan vonis
kepada terdakwa berupa hukuman PIDANA PENJARA selama 8 Tahun dan Denda sebesar
500jt rupiah dan apabila terdakwa membayar denda tersebut, diganti dengan pidana kurungan
selama 6 Bulan dengan NO Perkara Pid. 70/Pid.B/2023/PN JKT.SEL.

Kasus 2:
Terdakwa : Rhendra Randescha
Penasehat Hukum : Hadi Kurnia, S.H.
Perkara : Kecelakaan lalu lintas
Rhendra yang selanjutnya disebut Terdakwa membawa motor jenis R15 berlawanan arah dan
menabrak korban yang membawa motor jenis Mio Soul yang dikemudikan oleh Ibu yang sedang
membonceng anaknya tertanggal 9 Februari 2023, karena dengan keadaan membawa motor yang
kencang dan berlawanan arah berakibat tabrakan antara terdakwa dengan korban, yang
mengakibatkan korban Ibu mengalami patah tulang dan anak meninggal dunia yang masih
berusia 9 tahun. Oleh sebab itu terdakwa dikenakan pasal pidana 310 ayat 3 mengemukakan,
setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan
Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka berat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). Dan
dikenakan pasal pidana 310 ayat 4 menyatakan bahwa dalam hal kecelakaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua
belas juta rupiah). Karena sudah melalui beberapa sidang dan mengajukan eksepsi maka masa
kurungan tahanan dan hukuman menjadi 3 tahun 6 bulan dan denda sebesar Rp.5000.000,00
(lima juta rupiah) dengan NO Perkara 207/Pid.Sus/PN.Jkt.Sel.

c) LAMPIRKAN FOTO SISWA HADIR DI RUANG SIDANG

Anda mungkin juga menyukai