Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 1 - PENGADILAN NEGERI

KASUS PEMBUNUHAN

Tokoh-tokoh
1. Hakim Ketua : Enzillana Afwa
2. Hakim Anggota I : Brindy Irawati M.
3. Hakim Anggota II : Febrian Naufal
4. Korban : Adinda Octavia R.
5. Terdakwa : Bagas Aryanta
6. Keluarga korban [ayah] : Fergio Arya Wirasena
7. Panitera : Airin Hari S.
8. Jaksa penuntut umum I : Chelsea Florean S. Z.
9. Jaksa penuntut umum II : Randy Fajar
10. Penasehat hukum I : Dylan Addy D.
11. Penasehat hukum II : Chuzni Masrur
12. Saksi I : Astia Tri Lestari
13. Saksi II : Danker Nadhova C.
14. Saksi Ahli : Ahmad Zulfany
15. Rohaniawan : Ahmad Febriyanto
16. Petugas kejaksaan : Favian Zidan S.
17. Media : Fernanda Maulana

Kronologi Kasus
Pada Rabu, 21 Oktober 2023, terjadi pembunuhan berencana di
Rawamangun, Kabupaten Jakarta Timur. Korban, Floren (28 thn), tewas oleh
suaminya, Boy (31 thn), yang melakukan tindakan ini karena dugaan
perselingkuhan. Terdakwa mengklaim bahwa Floren berencana untuk
meninggalkannya dan anak-anak mereka.
Sebelum kejadian, Floren pergi dengan rekan kerja dan suaminya dengan
alasan tugas kantor. Asisten rumah tangga, Astia (21 thn), mulai mencurigai
ketiadaan majikannya. Hal ini terkait dengan berita penemuan mayat dalam koper
yang mirip dengan istri majikannya Floren (24 thn), pemilik rental mobil,
membantah bahwa mobil yang diumumkan dalam berita adalah mobil yang ia
sewakan kepada (Boy). (Boy) diketahui telah menyewa mobil selama 3 minggu
sejak 24 September 2023.
Boy (31 thn) dijatuhi hukuman 20 tahun penjara sesuai dengan Pasal 340
KUHP tentang pembunuhan dengan rencana. Hukuman ini mencakup pidana mati,
pidana penjara seumur hidup, atau penjara selama waktu tertentu,
maksimal 20 tahun.

Dialog
Panitera (..) : “Assalamualaikum wr wb. Salam Sejahtera bagi kita semua.Pada
hari ini Jumat tanggal 3 Mei tahun 2013, sidang perkara pidana nomor
Register Perkara : 177 PIDB/2023/PN Jakarta Timur atas nama terdakwa “
Boy” akan di laksanakan.
Panitera (..) : “Sebelum sidang dimulai, izinkan saya untuk membacakan tata
tertib yang harus dipatuhi oleh pengunjung sidang selama sidang berlangsung,
yaitu;”
1. Selama sidang berlangsung, pengunjung sidang harus duduk dengan sopan
dan tertib di tempat masing-masing dan memelihara ketertiban dalam
sidang.
2. Pengambilan foto, rekaman suara, rekaman TV harus seizin Ketua
Pengadilan Negeri yang bersangkutan.
3. Siapapun dilarang membawa senjata api, senjata tajam, bahan
peledak atau alatmaupun benda yang dapat membahayakan keamanan
sidang.
4. Petugas keamanan sidang karena tugas jabatannya dapat mengadakan
penggeledahan badan tanpa surat perintah untuk memastikan dan menjamin
bahwa kehadiran setiap orang di Pengadilan tidak membawa senjata api,
senjata tajam, bahan peledak atau alat maupun benda yang dapat
membahayakan keamanan sidang.
5. Pengunjung sidang dilarang merokok, makan, minum, membaca koran,
berbicara satu sama lain atau melakukan tindakan yang dapat mengganggu
jalannya persidangan.
6. Seluruh orang yang hadir dalam ruang sidang dilarang mengaktifkan telepon
seluler di dalam ruang sidang selama persidangan berlangsung.
7. Dilarang membuat kegaduhan baik di dalam maupun diluar ruangan sidang.
8. Dilarang berbicara, memberikan dukungan atau mengajukan
keberatan atasketerangan yang diberikan oleh saksi selama persidangan
9. Dilarang keluar masuk ruang sidang untuk alasan-alasan yang tidak
perlu karenamengganggu jalannya persidangan.
10.Dilarang menempelkan pengumuman/spanduk/tulisan atau brosur
dalam bentukapapun di lingkungan pengadilan tanpa ada izin tertulis dari
Ketua Pengadilan Negeri.
11. Semua orang yang hadir di ruang sidang harus mengenakan pakaian yang
sopan dan sepantasnya, serta menggunakan sepatu.

Baik, berikut adalah tata tertib yang harus diperhatikan dan


dipatuhi
bagi semua pengunjung yang hadir di ruang sidang.”

Panitera (...) : “Selanjutnya, Majelis Hakim akan memasuki ruang


sidang.Hadirin dimohon untuk berdiri.” (setelah hakim duduk, hadirin
dipersilahkan dudukkembali panitera menyerahkan berita acara kepada majelis
hakim).
Panitera : hadirin dipersilahkan duduk kembali
Hakim Ketua : Silahkan sebelum sidang kami mulai, kami memberikan
kesempatan kepada awak media untuk mengambil gambar dengan waktu 5 menit.

[5 menit kemudian]

Hakim Ketua: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

[Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh]

Hakim Ketua : Selamat siang hadirin persidangan! Sidang perkara pidana


Pengadilan tinggi negeri Jakarta Timur yang memeriksa dan mengadili perkara
pidangan nomor 177 PDIB /2023/PN Jakarta Timur atas nama terdakwa Boy
dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

[Mengetuk palu 3 kali]


Hakim Ketua : Penuntut umum, Apakah terdakwa sudah siap? Kepada penuntut
umum dipersilakan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang
Hakim Ketua : Saudara terdakwa dipersilakan masuk ke dalam ruang persidangan

[Terdakwa masuk bersama ...]

Hakim Ketua : Baiklah saya akan menanyakan identitas saudara sebagaimana


yang telah terdapat di dalam BAP. Nama Saudara Boy Aryanta tempat lahir
Pulogadung, umur 31 tahun, jenis kelamin laki-laki, kewarganegaraan Indonesia,
alamat Jalan Citarik, agama Islam , status menikah. Saudara terdakwa apakah
saudara dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan siap untuk
mengikuti sidang hari ini?
Terdakwa : Saya dalam keadaan sehat jasmani dan juga rohani
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, saudara oleh penuntut umum didakwa
melakukan tindak pidana pembunuhan dengan pemberatan pasal 339 KUHP.
Apakah saat ini saudara didampingi oleh penasehat hukum saudara?
Terdakwa : Saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya yaitu saudara
Dylan dan Chuzni
Hukum Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa
khusus dari terdakwa dan kartu advokat saudara? jika ada mohon ditunjukkan!
Penasehat Hukum : Iya, Yang Mulia kami membawanya.

[Menyerahkan kepada hakim ketua]

Hakim Ketua : Diberitahukan kepada seluruh hadirin sidang bahwa agenda sidang
hari ini terbagi menjadi 5 sesi yaitu pembacaan surat dakwaan oleh penuntut
umum, pemeriksaan alat bukti dan keterangan saksi-saksi pemeriksaan keterangan
berdampak pembacaan tuntutan pembacaan pembelaan atau pledoi terdakwa dan
pembacaan rumusan. Baiklah kepada saudara penuntut umum apakah sudah siap
membacakan dakwaannya?
Penuntut Umum : Sudah siap majelis hakim
Hakim Ketua : Baiklah silahkan dibacakan saudari penuntut umum
Penuntut Umum : Kejaksaan Negeri Jakarta Timur untuk keadilan, surat dakwaan
nomor reg PEERGPDE 110/08 /11/2023 identitas terdakwa bernama Boy tempat
tanggal lahir Pulogadung, 21 April 1992, umur 31 tahun, jenis kelamin laki-laki,
kewarganegaraan WNI, agama Islam, pekerjaan manajer perusahaan pendidikan
SMA, dakwaan bahwa ia terdakwa pada Rabu 21 Oktober 2023 pukul 22 WIB atau
setidaknya pada waktu lain dalam bulan Oktober Tahun 2023 bertempatan di
Rawamangun Kecamatan Pulogadung Kabupaten Jakarta Timur atau setidak-
tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Pengadilan Negeri
Jakarta Timur dengan sengaja telah melakukan pembunuhan yang direncanakan
teknik terlebih dahulu terhadap seorang yang bernama Floren 28 tahun pekerjaan
wiraswasta, Alamat Jl. Rawamangun Muka Selatan, Kecamatan Rawamangun
Kabupaten Jakarta Timur. Pembunuhan dilakukan oleh pendakwah karena
didorong oleh rasa dendam yang mendalam dari terdakwah sebab terdakwa oleh
korban karena korban dianggap telah melakukan perselingkuhan.
Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, apakah saudara terdakwa mengerti dengan
dakwaan yang dibacakan oleh penuntut umum?
Terdakwa : Saya mengerti yang mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan Eksepsi terhadap dakwaan
jaksa penuntut umum?
Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum
saya yang mulia.
Hakim Ketua : Apakah penasehat hukum akan mengajukan Eksepsi?
Penasehat Hukum : Majelis hakim yang terhormat kami siap mengajukan eksepsi
oleh karena terdakwa merasa keberatan dengan keputusan dari gugatan.
Hakim Ketua : Baik silahkan dibagikan
Penasehat Hukum : Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, tanggal 2 Oktober
2023 nomor 177PIDB/2023/PN Jakarta Timur dalam perkara antara suami-istri
bertempat tinggal di jalan Citarik, Rawamangun, Jakarta Timur, semula terbuka
provinsi, sekarang pembanding lawan bertempat tinggal di Jalan Citarik semula
pembuka konferensi sekarang terbanding. Kepada yang terhormat kedua
Pengadilan Tinggi Jakarta Timur Jalan Citarik di Jakarta Timur, dengan hormat
yang bertanda tangan di bawah ini Boy berdasarkan surat kuasa pada tanggal 20
Oktober 2023 baik secara sendiri maupun bersama-sama berpindah untuk dan atas
nama Boy bertempat tinggal di Jalan Citarik selanjutnya disebut sebagai
pembanding. Dengan ini hendak mengajukan memori banding sebagai gebrakan
atas keputusan pengadilan mutasi tanggal 2 Oktober 2023 nomor
177PIDB/2023/PN Jakarta Timur yang kamarnya berbunyi sebagai berikut
mengadili dalam eksepsi, menolak eksepsi terbuka seluruhnya dalam pokok
perkara menaklukkan gugatan untuk sebagian untuk menyatakan telah melakukan
Wanprestasi menghukum tergugat untuk membayar biaya bergerak sebesar 1
miliar 116 juta. Adapun keberatan-keberatan yang hendak diajukan pembanding
adalah sebagai berikut, bahwa ekstensi pembanding yang ditolak mengenai
gugatan-penggugat atau terbanding adalah orang Minang dengan pertimbangan
majelis akhir Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang menyatakan bahwa majelis
tidak menemukan kesalahan dalam menunjukkan barang bukti dalam gugatan ini,
sehingga apabila antara tergugat dengan keluarga penggugat terjadi perselisihan
tidak ada hubungan hukum antara penasihat hukum dengan perselisihan tersebut
menurut pembanding tidak dapat dibenarkan. Hal ini dikarenakan berdasarkan
salah satu pertimbangan dalam keputusan nomor 177 PBB SDN 2023 menyatakan
bahwa ketidaklengkapan dalam merumuskan bukti yang seharusnya tidak ada
menjadi ada, maka gugatan yang diajukan dapat dianggap telah menjadi error
internasional atau kesalahan subjek hukum. Maka gugatan dak bisa diterima.
Selain itu menurut pendapat keunggulan tentang Tio dan Iskandar kartawinata
dalam bukunya yang berjudul hukum acara perdata dalam teori dan praktek pada
halaman 2 menyatakan bahwa dalam praktik hukum perkara turun tergugat
dipergunakan bagi orang-orang yang tidak menguasai barang sengketa atau tidak
wajib melakukan sesuatu hanya demi lengkapnya suatu gugatan harus
diikutsertakan. mereka dalam perhitung hanya sekedar di memohonkan agar
tunduk dan taat terhadap putusan hakim sehingga berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa diikut sertakannya notaris sebagai turut tergugat dalam gugatan
adalah untuk melengkapi subjek gugatan karena jika gugatan tidak lengkap
rumusan subjeknya, maka akan menimbulkan gugatan error in persona sehingga
gugatan tersebut tidak dapat diterima bahwa eksepsi pembanding yang ditolak
mengenai gugatan tergugat atau terbanding adalah kabur dengan pertimbangan
majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang menyatakan bahwa Boy
telah cukup jelas maksud dan tujuannya sehingga tidak ada alasan untuk
menyatakan bahwa gugatan korban adalah kabur menurut pembanding adalah tidak
benar. Hal ini dikarenakan berdasarkan definisi dari gugatan yang kabur itu adalah
kabur itu sendiri adalah gugatan yang tidak jelas dasar hukumnya, tidak jelas dalil
persoalan yang menjadi dasar gugatan atau antara posita dengan petitum gugatan
saling bertentangan sehingga berdasarkan tersebut dapat terlihat bahwa bukti-bukti
dalam perkara ini satu misal dapur balok kayu karung dan pecahan keramik akan
tetapi dalam perpindahan pembunuhan karton sebanding menyatakan bahwa
sehingga bulan September 2023, pembanding masih memiliki hak kepada
penggugat atau terbanding, pembanding sudah melakukan pencarian dengan
penggugat atau terbanding kepada pembanding dalam pokok perkara bahwa utusan
Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang menyatakan bahwa tergugat atau
terbanding terbukti telah melakukan Wanprestasi adalah tidak benar. Hal ini
dikarenakan Barang bukti yang diajukan oleh penggugat atau terbanding dalam
perkara ini telah diselesaikan dengan cara tergugat atau pembanding telah
melakukan pembunuhan kepada penggugat atau terbanding yang dilakukan pada
bulan September 2023, sehingga berdasarkan hal tersebut tidak dapat terdapat
kerugian yang diderita oleh pembunuhan atau terbanding dengan demikian
perhitungan atau pembanding tidak terbukti telah melakukan wanprestasi karena
tergugat atau pembanding melaksanakan kewajibannya kepada penggugat atau
terbanding maka berdasarkan segala hal yang telah di atas pembanding dengan
format pemenuhan kiranya Pengadilan Tinggi Jawa Timur berkenan kiranya untuk
memutus riwayat penerima dan mengabulkan memori banding-pembanding untuk
seluruhnya membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur tanggal 2
Oktober 2023 nomor 177 PIDB/2023/PNJakarta Timur menghukum terbanding
membayar biaya perkara ini. Apabila Pengadilan Tinggi Jawa Timur berpendapat
lain maka subsida lain dalam pra keadilan yang baik mohon keadilan yang seadil-
adil nya kepada kuasa hukum terdakwa.
Hakim Ketua : Sidang kita lanjutkan dengan sesi pemeriksaan barang bukti dan
saksi-saksi, kepada jaksa penuntut umum, Apakah telah siap dengan barang bukti
dan saksi-saksinya?
Jaksa Penuntut Umum : Sudah siap yang mulia
Hakim Ketua : Saudara terdakwa di persilahkan mengambil tempat di samping
penasihat hukumnya!

[terdakwa mulai duduk di samping penasihat hukumnya]

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di
persidangan ini jaksa penuntut umum?
Jaksa Penuntut Umum : Dua orang saksi dan seorang saksi ahli yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi pertamanya
Jaksa Penuntut Umum : Baik yang mulia
Panitera : Saksi atas nama Zulfany dipersilahkan memasuki ruang sidang
Hakim Ketua : Saudari jaksa penuntut umum saksi disini sebagai apa?
Jaksa Penuntut Umum : Saksi di sini merupakan saksi ahli forensik, yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah saudara saksi, apakah saudari dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari
ini?
Saksi Ahli : Saya bersedia yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara
sebagaimana terdapat di dalam BAP dan saya meminta saudara menjawabnya
dengan jelas. Nama Achmad Zulfany Azhar, tempat tanggal lahir 14 Desember
1998, jenis kelamin laki-laki, umur 25 tahun, agama Islam, alamat Jalan
Rawamangun Muka Timur, Kebangsaan Indonesia, apa benar identitas yang sudah
saya nyatakan tadi?
Saksi Ahli : Benar yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan yang bersidang
ini menurut undang-undang saudari harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu
untuk itu saudara bersedia disumpah atau dijanji?
Saksi Ahli : Saya bersedia di sumpah yang mulia
Hakim Ketua : Kepada petugas rohaniawan agar mengambil tempat
Hakim Anggota 2 : Silahkan berdiri, saudara Ikuti kata-kata saya. “Saya berjanji”
Saksi Ahli : Saya berjanji
Hakim Anggota 2 : Bahwa saya sebagai saksi
Saksi Ahli : Bahwa saya sebagai saksi
Hakim Anggota 2 : Di dalam perkara ini
Saksi Ahli : Di dalam perkara ini
Hakim Anggota 2 : Akan memberikan keterangan yang benar
Saksi Ahli : Akan memberikan keterangan yang benar
Hakim Anggota 2 : Dan tidak lain dari yang sebenarnya
Saksi Ahli : Dan tidak lain dari yang sebenarnya
Hakim Anggota 2 : Silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali
ketempat
Hakim Ketua : Saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudari anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena
apabila terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur
dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?
Saksi Ahli : Saya mengerti yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah, silahkan dibacakan keterangan menurut saksi ahli
Saksi Ahli : Yang Terhormat Majelis Hakim yang saya muliakan,
Perkenankanlah saya selaku saksi ahli forensik memberikan keterangan sebagai
berikut:
Setelah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban yang bernama Floren
berusia 28 tahun, saya menemukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pada bagian leher korban ditemukan luka sayatan yang cukup dalam dengan
arah sayatan melintang. Kondisi ini mengindikasikan korban meninggal
akibat sayatan benda tajam pada lehernya.
2. Dari hasil visum et repertum, diketahui korban meninggal sekitar 5 hari yang
lalu dan penyebab kematiannya adalah kehabisan darah akibat luka sayatan
di leher.
3. Saya juga melakukan pemeriksaan sidik jari pada senjata tajam berupa pisau
yang disita sebagai barang bukti. Hasilnya, sidik jari yang ditemukan pada
pisau tersebut cocok dengan sidik jari terdakwa.
4. Dari hasil rekayasa balistik, diketahui bahwa luka pada korban sesuai
dengan bentuk dan ukuran pisau milik terdakwa.
Itulah keterangan yang dapat saya sampaikan. Apabila majelis hakim memerlukan
keterangan lebih lanjut, saya siap memberikannya.
Sekian keterangan dari saya, terima kasih atas perhatiannya.
Hormat saya,
Achmad Zulfany Azhar

Hakim Ketua : Baik, keterangan dari saksi dianggap cukup dan kami ucapkan
terima kasih dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudari saksi tidak keberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang disediakan dan jangan bercakap-
cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

[Saksi Ahli menuju tempat yang telah disediakan]

Hakim Ketua : Saudari jaksa penuntut umum, silahkan hadirkan saksi berikutnya
Jaksa Penuntut Umum : Baik Yang Mulia, petugas mohon dihadirkan saksi 1
atas nama Astia ke persidangan
Panitera : Saksi atas nama Astia dipersilahkan memasuki ruang siding

[saksi I memasuki ruangan]

Hakim Ketua : Saudari jaksa penuntut umum saksi disini sebagai apa?
Jaksa Penuntut Umum : Saksi di sini merupakan asisten rumah tangga korban
yang mulia
Hakim Ketua: Baiklah saudari saksi, apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini?
Saksi I : Saya bersedia yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara
sebagaimana terdapat di dalam BAP dan saya meminta saudari menjawabnya
dengan jelas. Nama Astia Tri Lestari, tempat tanggal lahir 23 November 2001,
jenis kelamin perempuan, umur 22 tahun, agama Islam, alamat Jalan Rawamangun
Muka Selatan, pekerjaan asisten rumah tangga, kebangsaan Indonesia, apa benar
identitas yang sudah saya nyatakan tadi ?
Saksi I : Benar yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudari memberikan keterangan yang bersidang
ini menurut undang-undang saudari harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu
untuk itu saudari bersedia disumpah atau dijanji?
Saksi I : Saya bersedia di sumpah yang mulia
Hakim Ketua : Kepada petugas rohaniawan agar mengambil tempat
Hakim Anggota 1 : Silahkan berdiri, saudari Ikuti kata-kata saya. “Saya berjanji”
Saksi I : Saya berjanji
Hakim Anggota 1 : Bahwa saya sebagai saksi
Saksi I : Bahwa saya sebagai saksi
Hakim Anggota 1 : Di dalam perkara ini
Saksi I : Di dalam perkara ini
Hakim Anggota 1 : Akan memberikan keterangan yang benar
Saksi I : Akan memberikan keterangan yang benar
Hakim Anggota 1 : Dan tidak lain dari yang sebenarnya
Saksi I : Dan tidak lain dari yang sebenarnya
Hakim Anggota 1 : Silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali
ketempat
Hakim Ketua : saudari saksi telah berjanji menurut agama yang saudari anut,
untuk itu kami berharap saudari dapat memberikan keterangan yang benar, karena
apabila terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka saudari dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur
dalam pasal 242 KUHP, apakah saudari saksi mengerti?
Saksi I : Saya mengerti yang mulia
Hakim Ketua : Saudari kenal dengan terdakwa?
Saksi I : Kenal, Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudari saksi, Apakah mengetahui terkait Perkara apa saudari
diperiksa dalam persidangan ini?
Saksi I : Saya mengetahuinya yang mulia, terkait pembunuhan yang menimpa
istri majikan saya
Hakim Ketua : saudari saksi tahu dari mana bahwa istri majikan anda telah
dibunuh?
Saksi I : Saya menyadarinya setelah majikan saya tidak pulang lagi ke rumah
setelah pergi bersama istri dan rekan kerjanya, lalu saya melihat di televisi bahwa
telah ditemukan mayat di dalam koper ciri-ciri seperti istri majikan saya
Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudari setelah mengetahui hal tersebut ?
Saksi I : Saya bingung dan sedih kalau saya segera mendatangi Kantor Polisi
terdekat untuk melaporkan informasi tentang penemuan jasad tersebut
Hakim Ketua : Baik, saya akan menyimpulkan terkait kronologi yang dijelaskan
oleh saudari saksi atas nama Astia tadi, pada saat itu korban bersama suami dan
rekan kerjanya bertemu di rumah korban seperti pertemuan korban dengan
keluarganya yang lain yang mulia tidak ada sesuatu yang janggal akan tetapi suami
korban berpesan kepada saya bahwa korban akan pergi ke kota selama beberapa
hari untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya.
Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudari jaksa penuntut umum, silahkan
diserahkan barang bukti kepada majelis hakim
Jaksa Penuntut Umum : Baik majelis hakim yang terhormat

[Jaksa Penuntut Umum menyerahkan barang bukti kepada Hakim Ketua]

Hakim Ketua : Apakah benar orang dalam rekaman video CCTV tersebut adalah
korban bersama istri dan rekan Kerjanya
Saksi I : Benar yang mulia, Ketiga orang tersebut adalah istri majikan saya
bersama rekan kerja dari suaminya
Hakim Ketua : Baik saudari jaksa penuntut umum, silahkan untuk mengajukan
pertanyaan
Jaksa Penuntut Umum : Baik terima kasih yang mulia, saudari saksi, apakah
korban meninggalkan pesan atau surat tertentu sebelum ia pergi?
Saksi I : Tidak yang mulia, Karena pada saat itu korban sedang mengobrol
dengan rekan kerjanya dan ia pergi bersamanya menyelesaikan tugas yang
diberikan
Jaksa Penuntut Umum : Saudari saksi, Apakah korban hanya pergi bersama
suami dan rekan kerjanya saja atau ada pihak lain yang saudari Saksi tahu sedang
berada di area rumah korban?
Saksi I : Setahu saya korban pergi bersama istri dan rekan kerjanya menggunakan
mobil warna hitam beserta sopir rekan korban
Jaksa Penuntut Umum : Baik yang mulia, pertanyaan dari Saya cukup
Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, Apakah ada pertanyaan yang
ingin ditanyakan kepada saksi ada yang melihat?
Penasehat Hukum : Ada yang mulia, Terima kasih, kepada saudari saksi ini saya
tanyakan pada saat kejadian tersebut, Apakah ada saksi lagi selain saudari?
Saksi I : Tidak ada yang mulia dikarenakan asisten rumah tangga yang lain sedang
pulang kampung sehingga saya seorang diri di rumah
Penasehat Hukum : Apakah anda mengetahui bahwa korban tentang bisnis serta
sebagai korban akan pergi ke suatu tempat ?
Saksi I : Tidak yang mulia Saya hanya diberitahu oleh suami korban bahwa
korban akan pergi beberapa hari saja
Penasehat Hukum : Apakah korban saat bertemu dengan keluarga korban
mengucapkan Atau melakukan sesuatu hal yang aneh
Saksi I : Tidak yang mulia, Saya hanya disuruh untuk membuatkan minuman oleh
suami korban
Penasehat Hukum : Baik, pertanyaan dari kami sementara cukup yang mulia
Hakim Ketua : Baik, silahkan hakim anggota 1 pertanyaan untuk saudara saksi
Hakim Anggota 1 : Terima kasih yang mulia, saudari saksi, Apakah saudari
sempat mencari Keterangan atau informasi kepada kerabat atau tetangga terkait
kematian korban?
Saksi I : Tidak yang mulia, Saya hanya mengetahui bahwa korban sedang
melakukan tugas kantor saja.
Hakim Anggota 1 : Baik, cukup yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan hakim anggota 2, apakah ada pertanyaan untuk saudari
saksi?
Hakim Anggota 2 : Tidak ada Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin ditanyakan
lagi kepada saudari saksi?
Jaksa Penuntut Umum : Tidak ada Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana keterangan dari saudari saksi?
Terdakwa : Benar yang mulia
Hakim Ketua : Baik, keterangan dari saksi dianggap cukup dan kami ucapkan
terima kasih dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudari saksi tidak keberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudari saksi dapat menuju tempat yang disediakan dan jangan bercakap-
cakap dengan saksi atau ahli lainnya

[Saksi I menuju tempat yang telah disediakan]

Hakim Ketua : Saudari jaksa penuntut umum, silahkan hadirkan saksi berikutnya
Jaksa Penuntut Umum : Baik Yang Mulia, petugas mohon dihadirkan saksi 2
atas nama Danker Nadova ke persidangan
Panitera : Saksi atas nama Danker Nadova dipersilahkan memasuki ruang sidang

[Saksi 2 … memasuki ruangan]

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikanketerangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi II : Iya Yang Mulia, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam sidang hari ini
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa ktp?

[Saksi II … menyodorkan Ktpnya sebagai identitas diri]

Hakim Ketua : Baik, Pertama-tama saya akan saya akan menanyakan identitas
dari saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas. Nama Danker
Nadova, tempat tanggal lahir Bekasi, 22 Oktober 1998 , jenis kelamin Laki-laki,
umur 27 tahun, agama : islam, alamat Jalan Citarum No 48, pekerjaan rental mobil,
kebangsaan : Indonesia. Apa benar identitas yang sudah saya nyatakan tadi?
Saksi II : Benar Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan
ini menurut undang-undang, saudara harus disumpah atau berjanji, untuk itu
saudara bersedia disumpah atau berjanji?
Saksi II : Saya bersedia disumpah Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan, dipersilahkan untuk mengambil tempat
Hakim Anggota 2 : Silahkan berdiri, saudara Ikuti kata-kata saya. “Saya berjanji”
Saksi II : Saya berjanji
Hakim Anggota 2 : Bahwa saya sebagai saksi
Saksi II : Bahwa saya sebagai saksi
Hakim Anggota 2 : Di dalam perkara ini
Saksi II : Di dalam perkara ini
Hakim Anggota 2 : Akan memberikan keterangan yang benar
Saksi II : Akan memberikan keterangan yang benar
Hakim Anggota 2 : Dan tidak lain dari yang sebenarnya
Saksi II : Dan tidak lain dari yang sebenarnya
Hakim Anggota 2 : Silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali
ketempat
Hakim Ketua : Saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudari anut,
untuk itu kami berharap saudari dapat memberikan keterangan yang benar, karena
apabila terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka saudari dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur
dalam pasal 242 KUHP, apakah saudari saksi mengerti?
Saksi II : Saya mengerti Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara saksi, Apakah saudara saksi kenal dengan terdakwa?
Saksi II : Iya, Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ada hubungan keluarga
dengan terdakwa?
Saksi II : Tidak, Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara saksi, Mengertikah saudara saksi dimintai keterangan
sebagai saksi di persidangan ini?
Saksi II : Mengerti, Yang Mulia, Terkait Pembunuhan yang dilakukan pada
tanggal 25 September 2023
Hakim Ketua : Baik, kepada jaksa penuntut umum apakah ada pertanyaan yang
akan diajukan kepada saksi?
Jaksa Penuntut Umum : Ada Yang Mulia, Apakah benar anda menyewakan
mobil kepada saudara terdakwa?
Saksi II : Iya Yang Mulia, saya menyewakan satu buah mobil Avanza hitam pada
terdakwa
Jaksa Penuntut Umum : Kapan saudari melakukan transaksi terhadap terdakwa?
Saksi II : Saya melakukan transaksi pada tanggal 24 September 2023
Jaksa Penuntut Umum : Dimana saudari melakukan transaksi terhadap
terdakwa?
Saksi II : Kami melakukan transaksi penyewaan mobil di rumah saya
Jaksa Penuntut Umum : Berapa lamakah saudara terdakwa menyewa mobil
tersebut kepada anda?
Saksi II : Sekitar 3 minggu, ia menyewa mobil saya, Yang Mulia
Jaksa Penuntut Umum : Baik, cukup Yang Mulia pertanyaan dari saya
Hakim Ketua : Baik, Saudara jaksa penuntut umum, selanjutnya, kepada saudara
penasehat hukum terdakwa, apakah ada yang perlu ditanyakan?
Penasehat Hukum : Ada Yang Mulia, baik saudara saksi, darimana anda
mengetahui bahwa saudara Boy melakukan kasus pembunuhan?
Saksi II : Saya mengetahuinya dari berita di televisi Yang Mulia, dengan
keterangan bahwa pelaku membawa mobil yang mirip dengan mobil yang saya
sewakan
Penasehat Hukum : Apa yang saudari lakukan setelah mengetahui kasus tersebut?
Saksi II : Saya langsung melaporkan bahwa saya kehilangan mobil yang ciri-
cirinya sama dengan yang terdakwa [Boy] gunakan
Hakim Ketua : Kepada Hakim anggota 2 apakah ada yang ingin ditambahkan?
Hakim Anggota 2 : Baik, cukup Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin ditanyakan
lagi kepada saudari saksi?
Jaksa Penuntut Umum : Tidak ada Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik jaksa penuntut umum, apakah saudari saksi akan
menambahkan keterangan dari saudari saksa sebutkan tadi?
Saksi II : Keterangan dari saya cukup Yang Mulia
Hakim Ketua : Dari saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan saksi?
Terdakwa : Benar Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, terima kasih keterangan dari saksi dianggap cukup, silahkan
kembali ke tempat yang sudah disediakan
Saksi II : Baik Yang Mulia
Hakim Ketua : Mendengar pembelaan dari terdakwa atau penasehat hukum,
kepada saudara terdakwa ataupun penasehat hukum, apakah saudara sudah siap
untuk membacakan pembelaan atau pledoinya?
Penuntut Umum : Tuntutannya sudah siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, agar dapat mengambil tempat duduk kembali
ke depan

[Terdakwa duduk didepan Para Hakim]

Hakim Ketua : Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakannya


Jaksa Penuntut Umum : Surat tuntutan Kejaksaan Negeri Jakarta Timur untuk
keadilan, surat tuntutan pidana nomor reg perkara PIDB 110/08/04/2023
Pendahuluan, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi
kita semua, Om swastiatu Namo Buddhaya, majelis hakim yang kami hormati,
saudara penasehat hukum yang kami hormati, sidang yang kami muliakan, terlebih
dahulu izinkanlah kami panjatkan puji serta syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena telah melimpahkan rahmat serta kasih sayangnya kepada kita semua
yang hadir di persidangan pada hari Kamis 12 Oktober 2023 dalam persidangan
pembacaan surat tuntutan oleh kami, selaku penuntut umum dalam perkara tindak
pidana pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Jakarta Timur, Provinsi DKI
Jakarta, Atas nama Boy Aryanta , Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
penasehat hukum terdakwa yang dengan gigih memperjuangkan hak-hak terdakwa
dalam rangka mencari kebenaran materiil atas terdakwa, meskipun dari sudut
pandang yang berlainan, persidangan perkara atas nama terdakwa [Boy] yang
dilaksanakan di pengadilan negeri Jakarta Timur telah melalui berbagai proses
persidangan, suatu proses persidangan tidaklah akan berarti apa-apa dibanding
dengan ditemukannya kebenaran materill dari proses persidangan tersebut, selama
proses persidangan berlangsung telah muncul berbagai perbedaan pendapat,
khususnya perbedaan yang terjadi antara jaksa penuntut umum dengan penasehat
terdakwa, Namun demikian karena perbedaan pendapat itu mempunyai tujuan
yang sama, yakni mencari dan menemukan kebenaran materill, maka perbedaan
pendapat itu merupakan tambahan pembendaharaan pengetahuan dan pengalaman
kita semua dalam mencari dan menemukan suatu kebenaran
Hakim Ketua : Demikianlah, tuntutan pidana yang dibacakan oleh jaksa penuntut
umum, kepada terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas
tuntutan pidana tersebut?
Terdakwa : Saya serahkan sepenuhkan kepada penasehat hukum saya, Yang
Mulia
Hakim Ketua : Bagaimana, apakah saudara sudah siap untuk membacakan
pembelaan atau pledoinya?
Penasehat Hukum : Sudah Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan
Penasehat Hukum : Kepada Yang Mulia Ketua Majelis Hakim, perkara pidana
nomor 177PIDB/2023/PN Jakarta Timur di Pengadilan tinggi negeri Jakarta Timur
jalan Citarik, Kabupaten Jakarta Timur, Majelis hakim yang terhormat, rekan jaksa
penuntut umum yang baik hukum, dan sidang yang kami muliakan, dengan rasa
hormat yang bertanda tangan dibawah ini Dylan Addy Dafanzka sebagai penasehat
hukum terdakwa, berdasarkan penetapan-penetapan penasehat untuk terdakwa
nama Boy Aryanta , Tempat lahir Pulogadung, Usia 31 Tahun, Tanggal lahir 21
April 1992, Jenis kelamin Laki-laki, Pekerjaan Manajer Perusahaan, Kebangsaan
Indonsesia, Alamat jalan Citarik, oleh karenanya dalam hal ini bertindak untuk atas
nama terdakwa, hendak menyampaikan nota pembelaan dengan sistematika
sebagai berikut; Pendahuluan, dakwaan dan tuntutan penuntut umum faktor
persidangan analisis yuridis, bahwa permohonan terhadap surat dakwaan dan surat
tuntutan saudara penuntut umum a aquo, kami kuasa hukum terdakwa secara tegas
tidak sependapat dengan jaksa penuntut umum dan jika melawan fakta-fakta
hukum yang terungkap dibukti saksi-saksi, surat-surat, petunjuk, dan keterangan
terdakwa, maka kami berpendapat tuntutan jaksa terlalu tinggi. Teruntuk Majelis
hakim yang terhormat, saudara jaksa penuntut umum yang terhormat, hadirin yang
hadir dalam sidang yang kami muliakan, Assalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh dan salam sejahtera, pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan
syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena berkat rahmat dan karunianya
lah, kita masih diberikan kesempatan untuk menghadiri persidangan pada hari ini
dan pada kesempatan ini, izinkanlah kami menyampaikan penghargaan setinggi-
tingginya kepada majelis hakim yang menghadiri perkara ini, yang memiliki
kearifan yang memimpin persidangan ini, memperoleh kebenaran materiil dalam
mengungkapkan perkara ini hingga, sampailah kita pada tahap pembelaan, tak lupa
juga kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada saudara Boy
yang telah melaksanakan pendakwaan, memberikan sebagai hasil Negara yang
telah melakukan segala upaya untuk membantu menemukan kebenaran yang
ditinjau dari sudut kepentingannya sebagai pendekatan umum yaitu pandangan
yang subjektif dari sisi yang objektif terhadap perkara yang kita hadapi sekarang
ini, berbeda dengan kami pembela atau penasehat hukum yang memilki pandangan
yang objektif dari yang subjektif, namun dari pembelaan yang kami nilai ini
semata-mata sebagai analisis perkara yang sedang kita hadapi sebagai masalah
hukum, hukum acara pidana dilihat dari sudut pembelaan, dakwaan dan tuntutan
penuntut umum, bahwa terdakwa mengajukan persidangan dan dakwaan oleh jaksa
penuntut berdasarkan surat dakwa nomor PDF 59/MPP2/NPNGO/6/2023 tanggal
12 oktober 2023 sebagai berikut: dakwaan pertama melanggar pasal 340 KUHP
ayat 1; Dakwaan kedua melanggar pasal 338 KUHP yaitu pasal 55 ayat 1;
Dakwaan ketiga melanggar pasal 170 ayat 3, setelah melalui proses pembuktian
terdakwa, berdasarkan surat kedua daftar nomor PDF 59/MPP2/NPNGO/6/2023
tanggal 12 oktober 2023 yang isinya adalah menyatakan terdakwa Boy Aryanta
terbukti bersalah melakukan tindak pidana yaitu turut melakukan pembunuhan
secara disengaja sebagaimana dimaksud dalam dakwaan primair yaitu pasal 338
KUHP dan pasal 55 ayat 1 KUHP. Penuntut menyebut menjatuhkan terdakwa Boy
Aryanta dengan pidana penjara selama 16 tahun dikurangi selama terdakwa berada
dalam tahanan dengan perintah, terdakwa tetap ditahan dengan barang bukti berupa
satu unit mobil avanza berwarna hitam dengan plat B6118 PZ, satu buah pisau,
sebuah rekaman CCTV, satu buah balok, satu karung. Faktor persidangan bahwa
oleh perkara yang disampaikan oleh saudara jaksa penuntut umum di dalam
menemukan hanya melihat dari sudut kepentingan yang hanya ditinjau dari segi
subjektif, komposisi objektif. Tentunya, berbeda dengan apa yang menjadi titik
pandang kami sebagai penasehat hukum terdakwa, yaitu peristiwa tindak pidana ini
dari segi objektif ke sudut pandang subjektif bahwa pendapat kami terseut adalah
berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan berubah, keterangan saksi-
saksi yang kiranya dalam perjalanan mengingat fakta, saksi dan keterangan
terdakwa telah dicatat dengan lengkap dan cermat oleh saudara panitera terlatih,
maka kami tidak perlu kami jelaskan kembali secara detail dan tersendiri dalam
nota pembelaan kami, hal ini untuk menghindari kesalahan yang tidak efektif
sekali untuk penyelidikan, maka kami mohon maaf setelah dicatat oleh panitera
mengenai fakta-fakta yang terungkap dalam pembelaan yang merupakan suatu
kesatuan yang tidak terpisahkan terhadap keterangan dari saksi didepan
persidangan yang diajukan oleh jaksa penuntut umum, penasehat hukum menolak
untuk berpendapat bahwa pendapat kami adalah dokter umum yang tidak
kompatibel menjelaskan tentang tenggorokan dan pernafasan yang seharusnya
dokter spesialis THT. Bahwa pada saat pemeriksaan oleh polisi terdakwa tidak
disertai penasehat hukum, keterangan terdakwa yang benar adalah keterangan yang
disampaikan di persidangan, muka sebagai alat bukti yang sah, berdasarkan pasal 1
KUHP yang menyatakan dalam kasus seorang wisata melakukan tindak pidana
sebelum dimulainya pemeriksaan oleh suatu penyelidikan yang diberikan, wajib
untuk mendapatkan bantuan hukum atau bahwa dalam perkaranya itu wajib
didampingi oleh penasehat hukum sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 56
KUHP, bahwa berdasdarkan pasal 56 ayat 1 KUHP menyatakan bahwa dalam hal
tersangka atau terdakwa disangka atau melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana mati atau ancaman 15 tahun atau lebih atau bagi mereka yang tidak
mampu yang diancan dengan pidana 5 tahun atau lebih yang tidak memiliki
penasehat hukum sendiri, pejabat yang berkepentingan pada semua tingkat
pemeriksaan dalam proses peradilan, wajib menunjuk penasehat hukum bagi
mereka. Petunjuk, bahwa petunjuk diatur dalam pasal 1188 KUHP yang berbunyi
1. petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan yang karena berkesesuainya
baik diantara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri
menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya
2. petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat diperoleh dari
a. keterangan saksi
b. surat
c. keterangan terdakwa
penilaian atas kekuatan pembuktian dari suatu petunjuk dalam setiap keadaan
tertentu dilakukan oleh pertimbangan bijaksana dan cermat, berdasarkan hati
nuraninya, bahwa yang dapat disimpulkan baik sesuai atau tidak berkesesuaian
adalah hakim yang menghadiri perkara a quo analisis yuridis, fakta: berdasarkan
fakta-fakta umum yang terungkap di persidangan sebagaimana tersebut diatas,
maka menurut kami penasehat hukum terdakwa berkeyakinan dan
menyimpulkannya dalam nota pembelaan ini sebagai berikut: bahwa oleh
karenanya unsur dan dakwaan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 340
KUHP pidana; pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP, pidana tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan dengan uraian sebagai berikut tidak yakin: barangsiapa dalam surat
tuntutannya jaksa penuntut umum dalam membuktikan hanya dengan
beragumentasi bahwa terdakwa dalam persidangan tidak ada alasan yang
ditentukan dalam diri terdakwa, untuk meniadakan atau menghapus kesalahan
terdakwa, pastinya argumentasi seperti ini kurang pantas untuk disampaikan dalam
pengadilan untuk membuktikan tindak dalam suatu tindak pidana, tentunya jaksa
penuntut umum sebagai seorang sarjana hukum dapat memberikan argumentasi
yang lebih cerdas untuk membuktikan hal tersebut, berdasarkan pasal 340 KUHP
unsur “barangsiapa” bukan merupakan delik inti, tetapi hanya sebagai elemen delik
yang menunjukan subjek hukum yang didakwa melakukan tindak pidana yang
pembuktiannya bergantung kepada pembuktian unsur delik lainnya. Dalam konteks
pasal 340 KUHP untuk lebih jelasnya bergantung 3 syarat yaitu; memutuskan
waktu kehendak dalam suasana tenang, Ada tersedia waktu yang cukup sejak
timbulnya kehendak sampai dengan pelaksanaan kehendak itu, dan Pelaksanaan
kehendak (perbuatan) dalam suasana tenang. Memutuskan kehendak dalam
suasana tenang artinya pada saat tindakan memutuskan kehendaknya untuk
membunuh keadaan batin orang tersebut dalam keadaan tenang hingga berada
dalam keadaan terbuka, tidak dalam keadaan terpaksa dan tidak dalam keadaan
emosi tinggi. Maka dari itu, kehendak yang dibutuhkan oleh pelaku merupakan
kehendak yang dilakukan dalam suasana batin yang tenang, pada saat terdakwa
pergi bersama korban Floren sampai pada saat kejadian di depan rum saksi Floren
itu bisa dipastikan tidak berada dalam suasana tenang akan tetapi, terdakwa dalam
kondisi emosi yang dibakar amarah oleh api cemburu karena korban Floren ingin
pergi meninggalkan terdakwa dan anaknya untuk menikah lagi dan diiringi pula
oleh perasaan takut dan khawatir karebna mencuri kecurigaan saksi, sehingga
terdakwa secara spontan mengatakan “istri saya kena ayan, dia sering kumat kayak
gini” terkait konteks dengan disengaja. Maka apabila pikiran-pikiran untuk
membunuh tersebut dalam keadaan marah, tidak tenang, waktu yang terlalu singkat
yang berakibat akan berpikir secara tergesa-gesa, dan panik. Dengan demikian,
tidak yakin dengan sengaja dan tidak direncanakan terlebih dahulu, tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan, tidak yakin menghilangkan nyawa orang lain yang
dimaksud dengan tidak menghilangkan nyawa orang lain itu harus merupakan
perbuatan yang positif atau aktif, walaupun dengan perbuatan seperti apapun. Jadi,
tindakan tersebut harus diwujudkan secara aktif dengan gerakan sebagian anggota
tubuh, oleh karenanya perbuatan dapat dipuntas bermacam-macam perbuatan,
dimana kejadian tersebut timbul dengan timbulnya suatu akibat timbulnya orang-
orang sebagai persyaratan mutlak dalam prosedurnya merampasnya nyawa orang
lain terdapat sifat objektif dan subjektif, sifat objektif yaitu dilihat dari
perbuatannya yang menghilangkan nyawa dengan objek orang lain, sifat subjektif
yaitu dilihat dalam menghilangkan nyawa orang lain terdapat syarat-syarat yang
harus dipadui yaitu adanya wujud perbuatan, adanya suatu kematian orang lain,
dan adanya hubungan yang disebabkan oleh perbuatan, dan akibat kematian orang
lain. Terhadap unsur ini saudara penuntut umum menyatakan pendapat telah
terampasnya nyawa orang lain yaitu korban Floren adalah sudah terbukti dengan
demikian unsur menghilangkannya orang lain terbukti secara sah dan meyakinkan.
Permohonan, hal-hal yang meringankan terdakwa yang sekiranya dapat menjadi
pertimbangan oleh Majelis hakim yang mulia, sebelum memberikan keputusan
kepada terdakwa, bahwa terdapat sopan santun di dalam pernyataan, terdakwa
mengakui dan menjelaskan dengan sejujurnya atas perbuatan yang dilakukan,
sehingga persidangan berjalan lancar, terdakwa sebagai kepala rumah tangga
masih menanggung beban atas kebutuhan nafkah dan pendidikan anak, yaitu anak
saksi Raden Ahmad, terdakwa belum pernah terkena hukum, fakta-fakta yang
terungkap dalam persidangan dan juga yang telah kami paparkan maka kami
selaku penasehat hukum terdakwa dengan segala kerendahan hati kami memohon
kepada majelis hakim perkara a quo untuk berdasarkan menjatuhkan keputusan,
hukuman seringan-ringannya, kami penasehat hukum terdakwa juga memohon
kepada majelis hakim yang mulia, agar menyatakan barang bukti berupa satu unit
sepeda motor Honda Beat berwarna putih biru dengan plat nomor B6281m, satu
buah kunci kontak, Satu helai baju panjang warna hitam motif putih biru hijau
kotak-kotak, Satu helai celana panjang warna coklat, Satu helai celana dalam
warna cream dikembalikan kepada ahli Wali korban yaitu saksi Astia tri Lestari,
satu unit handphone Evercross warna hijau putih, satu unit sepeda motor Honda
Supra X warna merah dengan plat nomor B2321UO, satu buah kunci kontak, satu
lembar STNK sepeda motor Honda Supra X warna merah dengan plat nomor
B2321UO dikembalikan terdakwa, 1 unit handphone Nokia warna orange
dikembalikan kepada anak saksi Raden Ahmad atau subsida, jika majelis hakim
memeriksa perkara berpendapat lain, mohon putuskan seadil-adilnya. Demikian
nota pembelaan ini disampaikan pada persidangan Pengadilan tinggi negeri Jakarta
Timur, pada hari Kamis tanggal 12 Oktober 2023 atas kebersamaanya kami
sampaikan terima kasih
Hakim Ketua : Baiklah, demikian pembelaan dari penasehat hukum terdakwa
kepada penuntut umum apakah akan mengajukan replik atas pembelaan dari
penasehat hukum terdakwa?
Penuntut Umum : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak mengajukan
replik dan kami tetap pada tuntutan kami majelis hakim
Hakim Ketua : Baik karena penuntut umum tidak mengajukan replik, dengan
demikian penasehat hukum terdakwa tidak mengajukan duplik. Selanjutnya adalah
pembacaan putusan majelis hakim, saudara terdakwa diberitahukan bahwa acara
persidangan pada hari ini adalah pembacaan keputusan pengadilan. Apakah
saudara terdakwa sudah siap mendengar keputusan sidang hari ini?
Terdakwa : Sudah siap Yang Mulia
Hakim Ketua : pembunuhan adalah suatu tindak pidana yang dipandang sebagai
salah satu tindak pidana berat karena tindak pidana ini telah menghilangkan nyawa
orang lain, perbuatan pembunuhan yang dijatuhi hukuman seumur hidup
dipandang sebagai suatu hukuman yang sepintal, tetapi banyak juga yang
memandang bahwa pidana seumur hidup adalah hukuman yang cukup berat bagi
pelaku pembunuh dijatuhi pidana seumur hidup, sebagai kejahatan telah muncul
sejak berkembangnya faktual pembenaran dalam penindasan pembunuhan tentang
pidana seumur hidup, meruncing sering meningkatnya seiring tentang hak asasi
manusia. Adapun perumusan masalah yang menyangkut pidana seumur hidup
terhadap tindak pidana pembunuhan yaitu, Bagaimana pembunuhan pidana penjara
seumur hidup dijatuhi pidana seumur hidup terhadap pelaku pembunuhan
berdasarkan putusan pengadilan negeri Jakarta Timur nomor 338/PID.B/2023/PN
Jakarta Timur 96, Pid/2023 pembunuhan dilakukan dengan menggunakan
pendekatan secara yuridis dan pendekatan empiris, hukum terkait pembunuhan
berencana diatur dalam pasal 340 KUHP Adapun bunyi pasal tersebut adalah
“barangsiapa sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang
lain diancam karena pembunuhan dengan rencana dengan pidana mati atau pidana
penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun” maka,
demikian atas hasil sidang saudara terdakwa atas nama Boy Aryanta dijatuhi
hukuman penjara seumur hidup

[Hakim ketua mengetuk palu]

Hakim Ketua : Baiklah demikian putusan majelis hakim, kepada terdakwa


Apakah saudara mengerti?
Terdakwa : Saya mengerti Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah dengan demikian pemeriksaan perkara pidana peradilan
semu PH Unas dengan nomor 177 PDIB/2023/PN Jakarta Timur atas nama
terdakwa Boy Aryanta dinyatakan selesai, dan sidang ini kami nyatakan ditutup

[Hakim Ketua mengetuk palu]


Panitera : Sidang perkara pembunuhan pengadilan perdata dinyatakan telah
selesai majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri

Anda mungkin juga menyukai