Anda di halaman 1dari 6

PERSIDANGAN KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA

KELOMPOK 1

Sidang I (Dakwaan dan eksepsi)

Panitera : Mohon perhatian,Sidang hari ini, Hari Senin, tanggal 6 Oktober 2023 Sidang
pengadilan negeri Bandung yang memeriksa dan mengadili tindak pidana pada tingkat
pertama dengan nomor register perkara 265/PID/2023/Pengadilan Negeri kota Bandung atas
nama terdakwa Moch Ibrahim Adha akan segera dimulai. Kepada penuntut umum dan
penasihat hukum dipersilahkan memasuki ruang sidang.
(Penuntut umum dan penasihat hukum memasuki ruang sidang)
Panitera :
Sidang hari ini, Hari Senin, tanggal 6 Oktober 2023 Sidang pengadilan negeri Bandung yang
memeriksa dan mengadili tindak pidana pada tingkat pertama dengan nomor register perkara
265/PID/2023/Pengadilan Negeri kota Bandung atas nama terdakwa Moch Ibrahim Adha
akan segera dimulai. Majelis hakim dipersilahkan memasuki ruangan,hadirin dimohon
berdiri.
(Hakim memasuki ruang sidang)
Hakim ketua : Hadirin dipersilahkan duduk kembali
(seluruh nya duduk kembali)
Hakim ketua : Setelah majelis hakim memeriksa kelengkapan ruang sidang dan sesuai dengan
ketentuan pasal 456 maka dari itu persidangan dapat dilaksanakan.
Hakim ketua : Baik, Panitera sudah siap?
Panitera : Siap yang mulia
Hakim ketua : Penuntut umum sudah siap?
Penuntut umum : Siap yang mulia
Hakim ketua : Penasehat hukum sudah siap?
Penuntut umum : Siap yang mulia
Hakim ketua : Apakah antara penuntut umum dan penasehat hukum memiliki darah dengan
para hakim?
Penuntut umum dan Penasihat hukum : Tidak yang mulia
Hakim ketua : Majelis hakim ditunjuk sesuai dengan penetapan majelis hakim oleh ketua
Pengadilan Negeri Bandung dengan nomor 265/PID/2023 Pengadilan Negeri Kota Bandung
dimana saya sebagai hakim ketua majelis ; Gibran Ghifari Gaza,S.H,M.H,selaku Hakim
ketua, Annida,S.H,M.H,selaku Hakim II, dan Muhammad Fazar Fahrizal,S.H,M.H,selaku
hakim III, masing masing sebagai hakim anggota.
Hakim ketua : Sidang Pengadilan Negri Bandung yang memeriksa dan mengadili pidana pada
tingkat pertama dengan memeriksa perkara 264/PID/2023/Pengadilan Negeri Bandung pada
hari Senin, 6 Oktober 2023 atas nama terdakwa Moch Ibrahim Adha dinyatakan terbuka dan
dibuka untuk umum
(Hakim mengetuk pali tiga kali)
Hakim ketua : Penuntut umum,Silahkan hadirkan terdakwa kedalam ruang sidang
Penuntut umum I : Baik yang mulia, Petugas hadirkan terdakwa kedalam ruang sidang
(Terdakwa memasuki ruang sidang)
Hakim ketua : Selamat pagi saudari terdakwa, apakah saudari dalam keadaan sehat dan siap
mengikuti persidangan ini?
Terdakwa : Selamat pagi,saya dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang
Hakim ketua : Baik, saya akan menanyakan identitas saudari terlebih dahulu,mohon dijawab
dengan suara yang jelas. Nama saudara?
Terdakwa : Moch Ibrahim Adha
Hakim ketua : Tempat tanggal lahir?
Terdakwa : Bandung, 25 Des 1999
Hakim ketua : Jenis kelamin?
Terdakwa : Laki-laki
Hakim ketua : Kebangsaan Indonesia,apakah benar?
Terdakwa : Iya benar
Hakim ketua : Alamat saudara?
Terdakwa :
Hakim ketua : Agama saudara?
Terdakwa : Islam
Hakim ketua : Pekerjaan?
Terdakwa : CEO dari salah satu perusahaan.
Hakim ketua : Baik, apakah saudara tahu mengapa saudara di tahan?
Terdakwa : Saya disini karena didakwa kasus pembunuhan
Hakim ketua : Berdasarkan pasal 45 saudara berhak didampingi oleh penasehat hukum
apakah benar di sebelah kanan saudara ini, adalah penasehat hukum saudari?
Terdakwa : Benar yang mulia
Hakim ketua : Selanjutnya, dimohon jaksa penuntut umum dipersilahkan untul membacakan
surat dakwaannya.
Penuntut umum I : Baik yang mulia,
Surat dakwaan kasus pembunuhan berencana dengan Nomor 265/PID/2023/ Pengadilan
Negeri Bandung, dengan nama terdakwa Moch Ibrahim Adha,beserta rekannya Aura dan
Elya. Bahwasannya para terdakwa telah membunuh korban Anandya Prastika Sopandi.
Diduga motif dari pembunuhan ini karena Saudara Ibrahim sakit hati dan tak terima lantaran
dirinya diselingkuhi oleh istrinya yakni Saudari Anandya. Terdakwa telah mencurigai
perubahan Saudari Anandya dari beberapa bulan terakhir. Sampai akhirnya,Saudari Anandya
terbukti berselingkuh dengan korban yang menyebabkan dendam hingga akhirnya terdakwa
melakukan tindak pidana dengan menyuruh rekannya yakni Saudari Aura dan Elya untuk
membunuh korban dengan cara ditusuk. Saudara Ibrahim dan rekannya telah merencanakan
pembunuhan sejak tanggal 29 Oktober 2023 dan melancarkan aksinya pada tanggal 10
November 2023 di Jl.Venus,Pada sore hari. Saudara Ibrahim tidak membunuh secara
langsung,melainkan menyuruh rekannya untuk melakukan tindak pidana lantaran untuk
menghindari kecurigaan pihak kepolisian. Saudari Elya yang mencoba untuk mengalihkan
perhatian korban dengan alasan 'menanyakan alamat dan meminta untuk diantarkan’ hingga
Saudari Aura datang dari belakang dan menghampiri korban dan melakukan tindak kriminal
dengan cara menusuk korban pada bagian perut sebelah kanan hingga membuat korban
terjatuh. Korban sempat akan dilarikan ke rumah sakit, namun saat perjalanan, korban
meninggal dunia karena kehabisan darah. Dan pada lima hari setelahnya, Tepatnya tanggal 15
November 2023, Pihak keluarga korban mengajukan surat laporan pembunuhan kepada pihak
pengadilan negeri kota Bandung.

Hakim ketua : Baik, terimakasih. Saudara terdakwa, silahkan anda bergeser ke samping
kanan dan duduk di sebelah penasehat hukum terdakwa.
(Terdakwa menempati kursi disamping pengacara)
Hakim ketua : Jaksa penuntut umum, silahkan panggil terdakwa selanjutnya untuk masuk
kedalam ruang sidang
Penuntut umum II : Baik yang mulia, petugas hadirkan terdakwa selanjutnya ke dalam ruang
sidang
(Aura dan Elya memasuki ruang sidang)
Hakim ketua : Baik, apakah saudari Aura dan Elya sehat dan siap mengikuti sidang ini?
Aura dan Elya : Sehat dan siap
Hakim : Sodari terdakwa, apakah benar sodari ini terlibat dalam kasus pembunuhan
berencana yang diawali oleh sodari pani?
Aura dan Elya : Benar yang mulia
Hakim ketua : Apa hubungan Sodari dengan terdakwa Ibrahim?
Aura : Saya rekan lama dari Ibrahim yang mulia
Elya : Saya rekan kerja dari Ibrahim yang mulia
Hakim ketua : Apa jaminan dari sodara Ibrahim kepada sodari Aura dan Elya sehingga sodari
mau untuk melakukan tindak pidana tersebut?
Aura : waktu itu saya dalam keadaan terdesak dan terlilit hutang, saya di janjikan oleh sodara
Ibrahim uang sebesar Rp.10.000.000 dan hutang saya dilunasi
Elya : Saya juga, dalam keadaan darurat dan sangat membutuhkan uang,akhirnya Ibrahim
datang dan menawarkan saya uang senilai Rp.10.000.000

Hakim ketua : Baik, Silahkan Saudari pindah ke belakang penasehat hukum terdakwa
Ibrahim
(Aura dan Elya pindah ke belakang Ibrahim)
Hakim II : Jaksa penuntut umum,hadirkan Sodara Ihsan yakni selingkuhani korban kedalam
ruang sidang
Penuntut umum I : Baik yang mulia, Petugas hadirkan sodara Ihsan ke ruang sidang
(Ihsan memasuki ruang sidang)
Hakim II : Apakah Saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang ini?
Ihsan : Sehat dan saya siap
Hakim II : Baik, berapa lama hubungan perselingkuhan anda dengan sodari Anandya?
Ihsan : Sudah 2 tahun
Hakim II : Apakah benar saudara melakukan perselingkuhan terhadap saudari Anandya?
Ihsan : Benar yang mulia
Hakim II : Sudah berapa lama saudara memliki hubungan dengan korban?
Ihsan: Saya kenal dengan korban sudah dari 3 tahun yang lalu,namun kita memiliki hubungan
semenjak 2 tahun lalu
Hakim II : Apa alasan sodara melakukan perselingkuhan terhadap sodari Anandya?
Ihsan : Baik yang mulia, alasan saya karna saya ingin memiliki keturunan dari istri saya
namun setelah bertahun tahun tidak kunjung dikaruniai anak dan setelah diperiksa ternyata
istri saya divonis tidak bisa memiliki keturunan
Hakim II : Apakah ada alasan lain?
Ihsan : Istri saya kurang baik dalam melayani kebutuhan sehari hari saya
Hakim II : Baik, terimakasih atas penjelasannya, saudara di perkenankan untuk meninggalkan
ruangan sidang.
(Ihsan meninggalkan ruang sidang)
Hakim III : Jaksa penuntut umum, hadirkan saksi kedalam ruang sidang
Penuntut umum II : Baik yang mulia, petugas hadirkan saksi kedalam ruang sidang
( Saksi memasuki ruang persidangan)
Hakim III : Kepada saksi di sumpah terlebih dahulu, dimohon juru sumpah untuk
mendampingi
(Juru sumpah disamping saksi)
Hakim III : Kepada saksi,ikuti apa yang saya ucapkan
“ Demi tuhan,saya bersumpah, bahwa saya akan memberikan, keterangan yang sebenar
benarnya, dan menyatakan yang sebenar benarnya”
(saksi sembari mengikuti)
Hakim III : Kepada saksi, dipersilahkan untuk duduk. Apakah saudari dalam keadaan sehat
dan siap untuk memberikan keterangan dalam sidang ini?
Saksi 1: Sehat dan siap yang mulia
Hakim III : Sodari saksi, Kapan dan dimana terjadinya kejadian tersebut?
Saksi 1 : Pada hari Selasa, tanggal 15 November 2023 di Jl. Venus
Hakim III : Bisakah anda menjelaskan kronologinya?
Saksi 1 : Baik yang mulia, pada hari itu, di Jl.Venus pada sore hari, saya sedang berada di
sebrang jalan dan agak jauh dari tempat kejadian penusukan tersebut, pada saat itu saya tidak
terlalu memperhatikan korban, namun saya melihat kejadian ketika dua orang wanita bersama
korban, yang satu berada disamping kiri korban dan satunya menyusul menghampiri korban
lalu menusuk. Saya melihat kejadian tersebut sontak berlari kearah korban yang tergeletak
dan dua orang tadi langsung berlari. Ketika saya menghampiri korban, terdapat luka tusuk
dengan darah yang sudah banyak keluar dari tubuh korban. Pada saat warga ingin melarikan
ke rumah sakit, korban tidak terselamatkan.
Hakim III : Terimakasih saudari atas kesaksiannya. Jaksa penyelidik,apakah ada barang bukti
terkait kasus pembunuhan ini?
Penuntut umum II : Ada yang mulia. Disini ada pisau yang di gunakan terdakwa untuk
menusuk korban.Lalu, berikut ada tayangan vidio cctv disalah satu banngunan yang berhasil
merekam pada saat kejadian.
(Penayangan Vidio penusukan)
Panitera : Baik, selanjutnya kita sudah hadirkan pihak pelapor didalam ruang sidang selaku
keluarga dari korban,yakni sodari Siti Amelia kepada sodari, dipersilahkan untuk menempati
tempat yang telah disediakan
(Amel menempati kursi persidangan)

Hakim ketua: Sodari dari pihak pelapor,apa hubungan anda dengan korban?
Amwl : Saya kakak kandung dari korban yakni adik kandung saya Anandya Prastika Sopandi
Hakim ketua : Apa yang ingin anda ajukan terkait kasus ini yang sudah menghadirkan seluruh
pihak yang terlibat dalam kasus tindak pidana ini?
Amel : Saya selaku kakak kandung dari korban,meminta untuk terdakwa di hukum yang
seberat beratnya yang mulia
Hakim ketua : Baik,ajuan kami terima. Dipersilahkan jaksa untuk mempertimbangkan vonis
yang akan diajukan kepada terdakwa.
(Penuntut umum saling diskusi)
Penuntut umum I : Terimakasih yang mulia, Baik berdasarkan pasal 459 UU 1/2023, Saudara
terdakwa terbukti telah melakukan pelanggaran yakni pembunuhan berencana,yang dimana
pasal tersebut berbunyi;
“ Barang siapa dengan sengaja dan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang
lain,diancam karena pembunuhan dengan rencana,dengan pidana mati atau pidana penjara
seumur hidup atau selama waktu tertentu,paling lama dua puluh tahun”

(Pengacara II mengacungkan tangan)


Hakim ketua : Saudari penasehat hukum,apakah ada yang ingin disampaikan?
Pengacara II : Saya keberatan atas tindak pidana yang diberikan oleh jaksa kepada
terdakwa.Karena,terdakwa melakukan tindak pembunuhan karena diselingkuhi oleh Istrinya.
Menurut saya,pidana terdakwa pantas diringankan karena terdakwa juga merupakan korban
dari kasus ini.
( Pengacara I mengacungkan tangan)
Hakim ketua : Silahkan
Pengacara I : Saya tidak setuju,bagaimanapun pembunuhan bukan suatu hal yang dapat
dibenarkan
Pengacara II : Tetapi, bagaimanapun juga perselingkuhan tidak dapat diterima apapun alasan
dan kondisinya.klien saya juga merupakan korban! Apakah anda tidak mempunyai hati
nurani? Terdakwa melakukan hal tersebut karena terdakwa emosi,benar?
Pengacara I : Tetapi, Pembunuhan adalah hal yang mutlak salah dengan penyebab apapun
atau apapun kondisinya. Anda membicarakan hati nurani? Lalu bagaimana dengan korban
yang dirampas hak hidupnya dan bagaimana hati keluarga korban yang kehilangan salah satu
anggota keluarganya?!
Pengacara II : Lalu bagaimana dengan perasaan terdakwa yang dikhianati istrinya pada saat
melewati titik terendahnya.Kita bisa mendengar pernyataan dari Saudara Ihsan tadi,bahwa
alasan sodari Anandya berselingkuh tadi karna terdakwa tidak bisa mempunyai keturunan,
apakah kita tahu hal apa yang dirasakan terdakwa sehingga terdakwa melakukan hal tersebut?
Tidak ada seorang Laki-laki pun yang dapat memastikan apakah dirinya bisa menghasilkan
keturunan atau tidak! Mungkin terdakwa melakukan tindak pidana ini karena ulah istrinya
yang membuat terdakwa berfikir bahwa ia bukan seorang Laki-laki yang sempurna karena
terdakwa tidak bisa menghasilkan seorang anak kedunia ini!
Pengacara I : Tapi apakah ada rasa sakit hati yang lebih sakit dari sebuah kehilangan? Tidak
ada yang bisa mengalahkan dari rasa sakit kehilangan orang yang tersayang. Begitupun
dengan keluarga korban yang kehilangan adik kandung yang dia sayangi. Yang mulia, saya
dan pihak kami sudah mempunyai bukti saat terdakwa merencanakan pembunuhan terhadap
korban di sebuah café,ini merupakan rekaman cctvnya
Hakim ketua : Silahkan
(Penayangan vidio cctv perencanaan pembunuhan)
Pengacara I : Terlihat jelas di dalam vidio,bahwa terdakwa merencanakan pembunuhan
dengan rekan lainnya. Cctv diambil pada tanggal 29 Oktober 2023 (sambil penayangan)
(selesai penayangan)
Pengacara I : Sudah terlihat jelas betapa keji nya sebuah pembunuhan yang
direncanakan,apakah alasan sakit hati bisa karena diselingkuhi masih bisa diterima?
Pengacara II : Yang mulia, saya juga mempunyai bukti yang terdapat di dalam Handphone
milik sodari Anandya yang merupakan bukti perselingkuhan
Hakim ketua : Silahkan
(penayangan bukti)
Pengacara II : Dapat dilihat juga.Perselingkuhan ini juga merupakan awal mula dari kasus ini.
Maka dari itu, Saya mengajukan untuk keringanan pidana terhadap terdakwa yang mulia
Pengacara I : Salah tetaplah salah, PEMBUNUHAN JELAS HAL YANG MELANGGAR
HAK HIDUP SESEORANG

*Hadirin yang menghadiri sidang pun ricuh


Ririn : HARAP TENANG SEMUANYA, DINGINKAN KEPALA KALIAN !!

Hakim ketua : Harap tenang, dimohon untuk duduk kembali


( semua duduk kembali)
Hakim ketua : Saudari penasehat hukum,apakah ada lagi yang ingin anda sampaikan?
Pengacara II : Mohon maaf yang mulia, saya merasa keberatan atas penuntutan terhadap
saudara Ibrahim tentang apa yang dilakukan.
Hakim ketua : Baiklah, terimakasih atas informasinya. Sidang akan ditutup beberapa
saat,kami pihak hakim akan berunding.
(Para hakim berunding)

Melanjutkan Persidangan

Hakim ketua : Saya akan melanjutkan persidangan kasus pembunuhan berencana,berdasarkan


hasil perundingan kami. Menetapkan bahwa saudara Ibrahim dinyatakan bersalah dan
dihukum paling singkat 20 tahun dan denda 500 jt, Saudari Aura paling singkat 18
tahun,Saudari Elya 15 tahun, dan sodara Ihsan dijatuhkan Pasal 284 ayat (1) angka 1 huruf a
KUHP, yakni pelaku perselingkuhan, pidana paling lama sembilan bulan.
( Hakim ketua mengetuk palu tiga kali )

Panitera : Sekian sidang kasus pembunuhan nomor 265/PID/2023/ Pengadilan negeri


Bandung, dengan ini sidang resmi ditutup. Majelis hakim diperkenankan meninggalkan ruang
sidang.
(Hakim bersalaman)
Hakim meninggalkan ruang sidang

selesai

Anda mungkin juga menyukai