Anda di halaman 1dari 14

TEKS DRAMA KASUS PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI

INDONESIA TENTANG
PEMBUNUHAN BERENCANA

Nama Anggota kelompok :


1. Neng Ike ( Hakim Ketua )
2. Kokom Komala ( Hakim Anggota 1 )
3. Kania Puspita Sari ( Hakim Anggota 2 )
4. Reni Nuriyanti ( Jaksa Penuntut umum 1 )
5. Novi Tiara A ( Jaksa Penuntut Umum 2 )
6. Asep Dudi ( Penasehat hukum 1 )
7. Fajar ( Penasehat hukum 2 )
8. Rani ( Panitera )
9. Iyep ( Polisi )
10. Asep Abdul Karim ( Polisi )
11. Zaenal Arifin ( Polisi )
12. Taufik ( Polisi )
13. Nesa Ropiqoh ( Korban sekaligus Petugas Rohaniawan )
14. Icha Khoerunisa ( Teman Korban Dan Terdakwa )
15. Rubi Firmansyah ( Teman Korban Dan Saksi )
16. Salwa Rumaidah ( Teman Korban Dan Saksi )
17. Muhamad Diki ( Penjaga sidang )
18. Reyhan Firdaus ( Penjaga sidang )
19. Hanhan ( Reporter )
20. Dani Ramdani ( Kameramen )
Alur Cerita :
Pada hari Sabtu tanggal 24 Oktober 2022 pukul 17.00 WIB Di Cafe Olivier Di
Bandung telah terjadi pembunuhan berencana atas Nama Nesa Ropiqoh. Awal mula
kejadian Nesa dan 3 orang teman nya sedang ngobrol santai sambil minum secangkir
teh. Namun setelah meminum teh tersebut Nesa terjatuh lalu kejang-kejang . Salah
satu teman nya langsung menelpon ambulance. Tak lama kemudian setelah korban
dibawa oleh Ambulance datang polisi untuk menyelidiki kasus tersebut dan juga
reporter mulai berdatangan.

PROSES PENAGKAPAN
Penangkapan
Polisi : “Selamat pagi. Maaf menganggu waktunya saya mendapatkan laporan telah
terjadi pembunuhan di kafe olivier, bisa saudara ikut saya untuk di mintai keterangan
mengenai kasus pembunuhan yang terjadi ini?”.
Ica,Rubi,salwa : “iya bisa pak”.

PROSES PENYELIDIKAN
Penyelidikan
(Terdakwa di bawa ke ruang penyelidikan di dampingi 2 polisi, lalu polisi ke luar)
Polisi : “ Silahkan duduk. (Menyebutkan indetitas tersangka)

Nama : Icha Khoirunisa


Tempat tanggal lahir : Bandung 12 Desember 1999
Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarnegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Tersangka

Polisi 1 : “Saudari mungkin sudah tahu untuk apa anda dibawa ke ruangan ini?”.
Tersangka : “iya saya tahu pak”.
Polisi 2 : “ Saya akan menanyakan beberapa pertanyaan kepada saudari, diharapkan
kerjasamanya untuk menjawab pertanyaan yang akan saya tanyakan dengan sejujur-
jujurnya”.

Polisi 1 : Saya akan langsung saja, apakah sebelumnya saudara sudah mengerti
maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan sekarang, jika mengerti dalam perkara
apa?

Terdakwa : Ya, saya sudah mengerti maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan yaitu
untuk memberikan keterangan sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana
pembunuhan berencana atas nama Icha Khoirunisa.

Polisi 1 : Sesuai dengan hak saudara sebagai tersangka, apakah dalam pemeriksaan
sekarang ini saudara akan ditemani oleh penasehat hukum (pengacara)?

Terdakwa : Dalam pemeriksaan sekarang ini saya tidak akan menggunakan hak saya
untuk dibantu penasehat hukum atau pengacara, dan akan dihadapi sendiri.

Polisi 1 : Sudah berapa lama anda kenal dengan korban?

Terdakwa : Sudah cukup lama, hampir 8 tahun, saya dan korban memang berkuliah di
Universitas yang sama.

Polisi 2 : Bisa saudara jelaskan awal mula kejadiannya bagaimana ?

Tersangka : Malamnya kami memang berjanji untuk berbincang bincang di sebuah


cafe bersama 2 orang teman lainnya, Saya datang lebih awal dan berisiniatif
memesankan minuman terlebih dulu untuk mereka , tidak lama mereka datang lalu
kami berbincang-bincang santai tapi, tiba tiba nesa kejang kejang , saya dan yg
lainnya panik mencoba untuk menyelematkan nesa, lalu tidak lama kemudian
ambulance datang dan membawa nesa ke rumah sakit tetapi nyawa nesa ternyata tidak
tertolong. Saya sangat sedih telah kehilangan satu teman terbaik saya .

Polisi 2 : tetapi dari keterangan saksi pernyataan anda sedikit berbeda dengan yang
saksi katakan saat korban kejang kejang anda hanya diam duduk dan seperti tidak
berniat menolong dan juga menurut pernyataan saksi,saksi melihat anda memasukan
sesuatu ke minuman korban, apakah anda memasukan sesuatu ke minuman korban
apakah anda memasukan obat obat terlarang untuk membuat korban meninggal?jujur
anda memang sudah merencanakan semuanya kan?

Tersangka : tidak pak, itu tidak benar untuk apa saya merencanakannya pembunuh
untuk nesa .nesa tekan baik saya pak,dan juga saya tidak tahu apapun soal obat obatan
terlarang sperti itu. Saat kejadian juga saya panik teman saya kejang kejang tidak
mungkin saya diam saja di saat teman saya seperti itu

Polisi 2 : tetapi saru keterangan yang saya lihat pada tahan 2018 anda pernah di
rehabilitasi atas kasus narkoba tidak mungkin anda tidak tahu apapun mengenai obat
obatan terlarang seperti itu

Tersangka: iya pak, jujur saya memang pernah di rehabilitasi atas kasus narkoba
tetapi itu dulu, setelah rehabilitasi saya tidak pernah lagi mengonsumsi obat obatan
seperti itu.

Polisi 1 : Baiklah kamu ikut dulu dengan saya ke TKP untuk melihat rekaman cctv
disana ( berangkat ke TKP)

Polisi 2 : Permisi Bolehkah saya melihat rekaman cctv tadi siang

Penjaga Cafe : oh iya pak silahkan

Polisi 1 : Kamu memasukan apa kedalam minuman tersebut?

Polisi 2 : Barang bukti tersebut ada dimana ?

Tersangka : Dirumah pak

Polisi 1 : Terimakasih pak ( diucapkan ke petugas cafe , lalu tersangka dibawa


kerumahnya )

Polisi 2 : Kamu simpan dimana barang buktinya?


Tersangka : Dibawah speaker pak

Polisi 1 : Nah ini ada barang bukti nya

Polisi 2 : Kamu ikut lagi saya ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Keesokan harinya terdakwa dan barang bukti dikumpulkan untuk diwawancarai dan
diperiksa lebih jelas.
Repoter : Pak polisi apakah terdakwa akan di bawa kejalur kepersidangan

Polisi : Yah pasti jelas akan dibawa ke jalur persidangan, karna telah melanggar pasal
30 KUHP dengan kasus pembunuhan berencana.

Reporter : Berapa hari lagi pak akan dibawa kepersidangan dan akan di penjara
berapa tahun?

Polisi : Secepatnya, tunggu aja hasilnya dipersidangan, karna telah melanggar pasal
30 KUHP dengan kasus pembunuhan berencana

Reporter : Oke baik pak terimakasih atas wawancaranya


ADEGAN SIDANG

Panitera ( Rani ) : Bissmillahirahmaanirrahiim Assalaamualaikum Warahmatullahi


Wabarakatuh.Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini,Senin tanggal
36 Oktober 2022 akan dilaksanakan Sidang Perkara pembunuhan Berencana.Pada tingkat
utama dengan acara utama pemeriksaan dengan terdakwa saudari ICHA KHOERUNISA
untuk itu diingatkan kepada seluruh peserta sidang untuk menonaktifkan alat komunikasi dan
tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu berjalannya sidang. Baik sebelumnya demi
kelancaran persidangan ini ada baik nya kita berdoa terlebih dahulu... Berdoa dimulai....
Berdoa selesai. Majelis hakim dipersilahkan memasuki ruangan sidang ... “hadirin dimohon
berdiri”... “Duduk kembali”.

Hakim Ketua ( N.ike ) : Assalamu’alaikum Wr.Wb... Selamat pagi hadirin peserta sidang.
Sidang Perkara Pidana Pengadilan Negeri Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana Nomor 1421 Pid.B/2022/PN BDG atas nama Terdakwa ICHA KHOERUNISA,
dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).
Kepada rekan media silahkan dapat meliput mengambil gambar maupun video rekaman
dipersilahkan atas izin hakim ketua dengan syarat tidak menyalakan lampu kilat.
Hakim Ketua ( N.ike ) : penuntut umum,apakah terdakwa sudah siap? Terdawa dipersilakan
untuk menghadiri ruang sidang.

Penuntut umum 1 : Baik mohon izin hakim ketua, petugas hadirkan Saudara terdakwa masuk
dalam ruang sidang ( Terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi penasehat hukumnya ).
Hakim ketua ( N.ike ) : Saudara Terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik
jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa ( Icha ) : Sehat hakim ketua dan saya siap mengikuti persidangan ini.
Hakim Ketua ( N.ike ) : Baiklah saya akan menanyakan identitas saudara sebagaimana
terdapat didalam BAF .
1. Apakah benar nama Saudara ICHA KHOERUNISA? Iya benar
2. Jenis kelamin perempuan dan berbangsa Indonesia? Iya hakim ketua
3. Sebutkan tanggal lahir saudara? 18 September 1997
4. Apakah benar beragama Islam? Iya benar hakim ketua
5. Dimna tempat tinggal saudara?
6. Apak benar saudara seorang wiraswasta? Iya benar hakim ketua

Baik selanjutnya sebagaimana ketentuan dari pasal 543 maka terdakwa berhak untuk
didampingi oleh penasehat hukum. Terdakwa dihadirkan diruang sidang ini karena
terdakwa dianggap telah melanggar pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Apakah benar sebelah kanan terdakwa merupakan penasehat hukum terdakwa?
Terdakwa ( Icha ) : iya benar hakim ketua
Hakim ketua ( N.ike ) : Baik Dimohon penasehat hukum untuk dapat memberikan kartu
advokad beserta surat khusus kuasa hukum . Penasehat umum terdakwa silakan maju
kedepan.

Penasehat hukum 1 : iya hakim ketua ( penasehat hukum menunjukan surat kuasa dan
surat tugas pada majelis hakim serta kartu advokad nya ditinggalkan dimeja hakim )
Setelah menerima kedua surat tersebut, kemudian hakim ketua menunjukan kepada hakim
anggota 1 dan hakim anggota 2.

Hakim ketua ( N.ike ) : Baik, penuntut umum apakah sudah siap membacakan
dakwaannya?
Penuntut umum 1 : Sudah siap hakim ketua
Hakim ketua ( N.ike ) : Baiklah silakan dibacakan dakwaan tersebut
Penuntut umum 1 : ( Membacakan dakwaannya sambil berdiri )
Hakim anggota 1 ( Kokom ) : Baik saudara terdakwa, apakah saudara mengerti dengan
dakwaan yang dibacakan oleh penuntut umum 1?
Terdakwa ( Icha ) : Saya mengerti
Hakim anggota 1 ( Kokom ) : Apakah saudara terdakwa akan mengajukan eksepsi
terhadap dakwaan Jaksa penuntut umum ?
Terdakwa ( Icha ) : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum
saya.
Hakim anggota 2 ( Kania ) : Apakah penasehat hukum terdakwa akan mengajukan
eksepsi?
Penasehat hukum 1 : Hakim anggota yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi,
karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut.
Hakim anggota 2 ( Kania ) : Baik karena penasehat hukum tidak mengajukan eksepsi
makan sidang dilanjutkan dengan sesi PEMERIKSAAN BARANG BUKTI DAN SAKSI
SAKSI .
Hakim ketua ( N.ike ) : Baik apakah penuntut umum dalam sidang kali ini sudah siap
dalam menghadirikan barang bukti dan saksi?
Penuntut umum 2 : sudah siap hakim ketua kami akan menghadirkan 2 orang saksi.
Hakim ketua ( N.ike ) : Baik mohon segera untuk masuk ruang persidangan dan kepada
terdakwa silakan pindah ketempat duduk sebelah kanan penasehat hukum.
Terdakwa ( Icha ) : baik hakim ketua.
Penuntut umum 2 : Petugas hadirkan saksi keruang persidangan.
Hakim ketua ( N.ike ) : Penuntut umum dari kedua saksi yang dihadirkan manakah yang
menjadi saksi pertama dan saksi kedua
Penuntut umum 2 : RUBI FIRMANSYAH sebagai saksi pertama dan Salwa Rumaidah
menjadi saksi kedua.
Hakim ketua ( N.ike ) : Baik kepada para saksi sebelumnya dari majelis hakim akan
menanyakan identitas para saksi sebagai mana ketentuan dari pasal 160 ayat 2 maka
majelis hakim wajib menanyakan identitas dari para saksi. Mulai dari saksi yang pertama
1. Apakah benar saudara bernama Rubi Firmansyah? Benar hakim ketua
2. Jenis kelamin laki laki kebangsaan Indonesia benar? Bandar hakim ketua
3. Sebutkan tempat tanggal lahir saudara?
4. Saudara bergama Islam? Pekerjaan wiraswasta? Benar? Benar hakim ketua
5. Sebutkan tempat tinggal sekarang?

Baik selanjutnya saksi kedua


1. Apakah benar saudari bernama Salwa Rumaidah? Benar yang mulia
2. Jenis kelamin perempuan kebangsaan Indonesia benar? Benar yang mulia
3. Sebutkan tempat tanggal lahir saudari?
4. Saudari beragama Islam? Pekerjaan wiraswasta? Benar? Benar yang mulia
5. Sebutkan tempat tinggal sekarang?

Baik selanjutnya sebagaimana ketentuan dari pasal 160 ayat 32 sebelum saksi memberikan
kesaksian diruang persidangan para saksi wajib bersumpah atau berjanji. Apakah para saksi
sudah bersedia.

Saksi 1 dan 2 : sudah siap hakim ketua.


Hakim ketua ( N.ike ) : kepada petugas rohaniawan agar menempatkan diri.
Hakim ketua ( Kania ) : silahkan berdiri saudara ikuti kata kata saya. “Saya berjanji
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar
dan tidak lain dari yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan
kembali ketempat).
Hakim anggota 1 ( Kokom ) : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang
saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara
dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur
dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti?

Saksi 1 dan 2 : mengerti yang mulia


Hakim ketua ( N.ike ) : Baik kepada saksi yang pertama untuk tetap diruangan dan
kepada saksi yang kedua tunggu diluar
Saksi 2 ( Salwa ) : Baik hakim ketua
Hakim ketua ( N.ike ) : Baik saya mulai! Saudara saksi apakah mengetahui terkait apa
saudara diperiksa dalam persidangan ini?
Saksi 1 ( Rubi ) : saya mengetahuinya hakim ketua terkait perencanaan pembunuhan
yang menimpa teman saya.
Hakim anggota 1 ( Kokom ) : kapan dan kejadian tersebut terjadi?
Saksi 1 ( Rubi ) : hari Sabtu tanggal 10 Oktober 2022 dicafe olivier Bandung
Hakim anggota 1 ( Kokom ) : Bagaimana saudara bisa ada ditempat kejadian?
Saksi 1 ( Rubi ) : saya memang sudah janjian sebelum nya dengan korban (Nesa) dan
terdakwa ( Icha ) untuk berkumpul bersama sama karna sudah lama tidak bertemu.
Hakim anggota 1 ( Kokom ) : Bisa dijelaskan kronologi nya seperti apa?
Saksi 1 ( Rubi ) : Awalnya sihh aman aman saja hakim ketua kami berempat
memesan secangkir teh dan sedikit berbincang bincang Namun setelah Nesa/ sudah
meminum teh tersebut Nesa tiba tiba tergeletak dan langsung kejang kejang saya
disitu langsung aja telpon ambulance.
Hakim ketua ( N.ike ) : Baiklah, saudara jaksa penuntut umum Apakah mau
mengajukan pernyataan
Penuntut umum 1 : iya kami ingin mengajukan pernyataan
Hakim ketua ( N.ike ) : silahkan
Penuntut umum 1 : apakah saudara terlibat dalam perencanaan pembunuhan bersama
saudara ICHA KHOERUNISA?
Saksi 1 ( Rubi ) : Saya benar-benar tidak tahu apapun mengenai rencana pembunuhan
terhadap Nesa.
Penuntut umum 1 : Baik terimakasih dari saya cukup sekian hakim ketua
Hakim ketua ( N.ike ) : Baik kalau begitu saudara Rubi bisa meninggalkan ruang
sidang.
Saksi 1 ( Rubi ) : Baik hakim ketua
Hakim ketua ( N.ike ) : Kepada penuntut umum dimohon menghadirkan saksi yang
kedua
Penuntut umum 2 : Mohon izin hakim ketua, Petugas hadirkan saksi kedua keruang
sidang
Hakim ketua ( N.ike ) : kepada Saudara saksi saya peringatkan lagi bahwa saudari
harus memberikan keterangan sesuai yang anda lihat dengar dan alami sendiri. Jika
tidak saudari akan dikenai sanksi berupa pidana pemberian sumpah palsu . Saudari
mengerti?
Saksi 2 ( Salwa ) : mengerti hakim ketua
Hakim ketua ( N.ike ) : Apakah saudari tahu dan mengerti mengapa dihadirkan di
persidangan ini?
Saksi 2 ( Salwa ) : Tahu hakim ketua untuk memberikan kesaksian atau pembunuhan
yang dilakukan ICHA KHOERUNISA.
Hakim anggota 2 ( Kania ) : Dimana saudari saksi saat kejadian tersebut terjadi
Saksi 2 ( Salwa ) : Saya sedang di tempat kejadian bersama korban dan terdakwa yang
posisi tersebut sedang minum secangkir teh..
Hakim anggota 2 ( Kania ) : Bisa saudari jelaskan kronologi yang saudari dapat
Saksi 2 ( Salwa ) : Awal nya sih baik baik aja gaada yang aneh sedikit pun tapii tiba
tiba Nesa kejang kejang setelah meminum secangkir teh, dan disitu saya berteriak
meminta bantuan kepada penjaga cafe, dan saya langsung menyuruh rubi untuk
menelepon ambulan
Hakim anggota 2 ( Kania ) : apakah saudari melihat kejanggalan sebelum nya dari
terdakwa ?
Saksi 2 ( Salwa ) : Awal nya sih engga biasa aja tapi pas kita sudah pesen minuman
yaitu teh Icha lah yang bawa teh tersebut... Dan saya liat juga pas saya balik dari toilet
Icha sedang memasukan serbuk kedalam salah satu teh yang kita pesan. Saya disitu
diam aja belum Nanya perihal tersebut takut nya salah lihat
Hakim anggota 2 ( Kania ) : Cukup hakim ketua
Hakim ketua ( N.ike ) : Baik saudara jaksa hakim apakah mau mengajukan
pernyataan?
Penuntut umum 2 : iya saya ingin mengajukan pernyataan hakim ketua
Hakim ketua ( N.ike ) : silahkan
Penuntut umum 2 : kenapa saudara tidak memberi tahu kepada korban atas apa yang
anda lihat?
Saksi 2 ( Salwa ) : Karena saya takut saya slah liat hakim ketua.
Penuntut umum 2 : Lalu apakah saudara tau apa yang dilakukan Saudara ICHA
KHOERUNISA saat NESA kejang kejang?
Saksi 2 ( Salwa ) : Saya lihat sih Icha terlihat tidak panik sedikit pun malah Icha yang
terlihat tenang saat itu.
Penuntut umum 1 : Semakin jelas hakim ketua terdakwa ICHA KHOERUNISA
memang sudah melakukan perencanaan pembunuhan terhadap Nesa. Sebab dari yang
saksi jelaskan Tadi sudah terlihat jelas bukti bukti nya.
Hakim ketua ( N.ike ) : Baiklah dari saudara penasehat hukum apakah ada yang mau
ditanyakan ?
Penasehat hukum 2 : Ada hakim ketua
Hakim ketua ( N.ike ) : Silahkan
Penasehat hukum 2 : saudari juga kan ada di TKP , bisa jadi kan memang anda yang
melakukan hal tersebut?
Saksi 2 ( Salwa ) : saya tidak tahu apa apa tentang perencanaan tersebut. Tapi yang
saya tahu ICHA memang punya dendam pribadi ke Nesa jadikan sudah jelasan pasti
icha pelaku nya..
Terdakwa ( Icha ) : menggebrag meja sambil berkata “ apa maksud kamu “
Saksi 2 ( Salwa) : memang kamu kan yang udah ngerencanain pembunuhan terhadap
Nesa ini.
Terdakwa ( Icha ) : Diam. Yah kamu gak tau apa apa
Hakim ketua ( N.ike ) : Baik mohon tenang kepada terdakwa dan diperingatkan
kepada saksi untuk lebih tenang
Penuntut umum 2 : Yang mulia, mohon terdakwa diberi peringatan agar tidak
membuat keributan diruang persidangan.
Penasehat hukum 2 : instruksi yang mulia
Hakim Ketua ( N.ike ) : iya silahkan
Penasehat hukum 2 : Justru yang menimbulkan keributan adalah saksi dari penuntut
hukum mohon bertindak secara bijak.
Hakim ketua ( N.ike ) : Saya peringatkan kepada pihak penuntut umum dan penasehat
hakim tidak diperkenankan memberikan pertanyaan yang dapat memencing keributan,
silahkan dilanjutkan.
Penasehat hukum 2 : Lalu Bagaimana mungkin terdakwa membunuh korban
sedangkan yang anda lihat saja masih anda ragukan
Saksi 2 ( Salwa ) : iya memang masih diragukan tapi sudah pasti yakin bahwa yang
membunuh Nesa adalah Ica karena kan punya rasa irii dan dendam.
Penasehat hukum 2 : saudari juga kan ada di TKP bisa juga saudari terlibat dalam
kasus tersebut?
Saksi 2 ( Salwa ) : Saya tekankan sekali lagi kepada anda bahwa saya tidak terlibat
dalam kasus ini dan saya tidak tahu rencana yang direncanakan Icha.
Penasehat hukum 2 : Baik cukup dari saya hakim ketua, terimakasih dan kepada
panitera dimohon dicatat kesaksian yang telah di berikan oleh saksi.
Hakim ketua ( N.ike ) : Baiklah kalau begitu, terimakasih kepada penasehat hukum
atas pernyataannya. Baik saudari saksi pemeriksaan saksi telah selesai apabila saksi
tetap ingin menyatakan berjalannya sidang mohon untuk duduk dibelakang apabila
bila tidak, diperbolehkan menunggu diluar
Penuntut umum 1 : Petugas silahkan bawa saksi kebelakang.( terdakwa duduk
dihadapan hakim ketua )
Hakim Ketua ( N.ike ) : Terdakwa apakah sudah siap diperiksa keterangan saudari?
Terdakwa ( Icha ) : Siap hakim ketua
Hakim Ketua ( N.ike ) : Baik pemeriksaan terdakwa akan saya serahkan pada hakim
anggota 1
Hakim anggota 1 ( Kokom ) : iya hakim ketua
Hakim Ketua ( N.ike ) : Silahkan
Hakim anggota 1 ( Kokom ) : Bisa sodara jelaskan secara singkat awal mula
terjadinya pembunuhan tersebut
Terdakwa ( Icha ) : Seperti keterangan saksi 2 saya memang membawa pesanan teh
yang kami pesan ke meja kami yang kami tempati.
Hakim Anggota 1 ( kokom ) : Yakin anda hanya membawa saja? Tidak memasukan
apapun ke minuman yang anda bawa?
Terdakwa ( Icha ) : Eummm yakin untuk apa saya memasukan sesuatu ke minuman
tersebut
Penasehat hukum 1 : Hakim ketua saya mau membela terdakwa
Hakim ketua ( N.ike ) : Ya silahkan
Penasehat hukum 2 : Saya yakin hakim ketua bahwa terdakwa tidak memasukan
susuatu keminuman tersebut
Hakim ketua ( N.ike ) : Inikan sudah jelas ada semua barang buktinya
Penuntut umum 2 : Yakin anda masih mau mengelak ?
Terdakwa ( Icha ) : Memang saya tidak melakukan perbuatan tersebut.
Penuntut umum 2 : Tadi sudah jelas saksi sudah memberikan kesaksian dan barang
buktinya kan udah jelas dan untuk saudara di mohon dijelaskan sejujur jujur nya.
Terdakwa ( Icha ) : emm oke saya jujur saya sudah merencanakan sebelum nya karena
saya memang punya dendam pribadi kepada Nesa
Penuntut umum 2 : Lantas mengapa saudari tidak berbicara jujur dari awal?
Terdakwa ( Icha ) : iya, karena saya berpikir itu tidak sepenuh nya salah saya
Penuntut umum 2 : Oke Baiklah Terimakasih
Hakim Ketua ( N.ike ) : Saudari penasehat umum apakah saudara mempunyai
pernyataan untuk terdakwa?
Penasehat umum 1 : Tidak hakim ketua
Hakim ketua ( N.ike ) : Baik agenda selanjutnya pembacaan pembelaan atas surat
tuntutan oleh penasehat hukum.. ( PLEDOI )
Saudari penasehat hukum apakah anda sudah siap dengan surat pembelaan atau
tuntutan?
Penasehat umum 2 : Siap hakim ketua
Hakim ketua ( N.ike ) : saya persilahkan saudara penasehat hukum untuk
membacakan nya.
Penasehat hukum 2 : Terimakasih hakim ketua ( Membacakan PLEDOI ) ( setelah
membacakan nya menyerahkan PLEDOI nya kepada jaksa penuntut umum).
Hakim ketua ( N.ike ) : Bagaimana saudari jaksa penuntut umum Apakah anda
mengerti Surat PLEDOI yang telah dibacakan oleh penasehat hukum ?
Penuntut umum : Saya mengerti hakim ketua
Hakim Ketua ( N.ike ) : Baik terimakasih lalu agenda sidang selanjutnya yaitu
pembacaan putusan dan kepada saudari terdakwa, Jaksa penuntut umum, Penasehat
hukum agar menyimak dan mendengarkan putusan ini.

PUTUSAN SIDANG
Putusan Sidang :
Hakim ketua ( N.ike ) :Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan penuntut umum,
setelah mendengar keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa serta memeriksa
barang bukti, setelah mendengar tuntutan penuntut umum yang dibacakan di
persidangan yang pada pokoknya menuntut supaya majelis hakim Pengadilan Negeri
Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa ICA KHOERUNISA terbukti bersalah melakukan tindak
pidana pembunuhan yang direncanakan terlebih dahulu sebagaimana di atur dan di
ancam pidana dalam dakwaan pasal 340 KUHP.
2. Menjatuhkan pidana terhadap ICA KHOERUNISA dengan pidana penjara selama
20 tahun ( ketuk palu 1 kali).
Dengan begitu persidangan ini resmi di tutup (ketuk palu 3 kali).

Panitera ( Rani ) : “ Hakim ketua akan meninggalkan ruang sidang, hadirin di mohon
berdiri.” (semua berdiri)
(Setelah hakim meninggalkan ruang sidang, terdakwa keluar dibawa ke ruang tahanan
dengan dikawal oleh petugas).

Anda mungkin juga menyukai