Anda di halaman 1dari 11

NASKAH

KELOMPOK 2
SIDANG (PEMBUNUHAN BERENCANA)

Anggota/Peran:

Hakim Ketua :Pendi S.H..,M.H. (0273)


Hakim Anggota I :Shofa Rohmatunnisa S.H. (0308)
Hakim Anggota II :Rabaidah S.H.. (0278)
Hakim Rohani :Paujiansyah (0274)
Jaksa Penuntut Umum I :Imellia Duwi Charen S.H..,M.H (0213)
Jaksa Penuntut Umum II :Muhammad Amin S.H. (0571)
Penasehat Terdakwa :Danu S.H..,M.H (0171)
Penasehat Korban :Alvan Eka Sinathrya S.H..,M.H (0152)
Panitera :Afidah Nuraini S.H. (0143)
Polisi :Vikri Nur Hidayat S.IK (0318)
Saksi I :Randiana (0282)
Saksi II :Gina Raudhatul Zannah (0202)
Korban / Penuntut :Dina Febriyanti (0180)/ As Denia
Pelaku (Tertuntut) :Khasfur Rahman (0224)

SMA SWASTA BINA BANGSA 01


2023/2024
KRONOLOGI

Isi dialog kronologi nya

Kamis, 23 Oktober 2023 sekitar pukul 04.00 wib Pelaku Ke rumah korban untuk mengajak korban minum
alkohol di rumah korban. Pelaku dan korban ada teman kerja di sebuah perusahaan.

Kronologi pembunuh bermula ketika terjadi cekcok antara korban dan pelaku karena kesalahan
pahaman, di tambah juga si korban pernah mengejek pelaku di tempat kerja.

Dari rasa sakit hari itulah, pelaku merencanakan pembunuhan berencana terhadap korban.

Sekitar pukul 9 malam korban hendak turun ke lantai bawah untuk mengambil cemilan,dari kesempatan
itu si pelaku membuntuti korban dari belakang hingga di depan tangga, si pelaku langsung mendorong
korban hingga korban terjatuh.

Melihat korban sudah tak bernyawa pelaku langsung keluar rumah korban seakan-akan tidak terjadi apa-
apa.

PENYELIDIKAN

Penyelidikan terhadap kaspur Rahman ( teman korban), Dina febriyanti/ AS Denia,


( Keluarga korban), Randiana dan Gina raudhatul zannah ( tetangga korban)

POLISI (VIKRI) : apa yang kamu lakukan disaat hari kejadian?


Randiana: Saya hanya bermain HP di kamar
POLISI (VIKRI) : apa yang kamu lakukan disaat hari kejadian?
Denia : saya waktu itu sedang pergi belanja ke pasar membeli perlengkapan rumah, setelah saya pulang,
saya kaget melihat Dina sudah terbaring di bawah tangga.
POLISI (VIKRI) : apa yang kamu lakukan disaat hari kejadian?
Gina: saya hanya bersih-bersih di seperti biasa di depan rumah, namun saya mendengar pertengkaran di
rumah korban dan melihat pelaku keluar dari dalam rumah korban.
POLISI (VIKRI) : apa yang kamu lakukan disaat hari kejadian?
Kaspur Rahman: Saya waktu itu minum bersama dengan korban
POLISI (VIKRI) : bagaimana kamu bisa menjelaskan tentang kamu yang keluar rumah dari si korban
setelah korban di temukan tewas.
Kaspur Rahman: Saya tidak tau apa-apa pak setelah minum saya langsung pamit pulang.
POLISI (VIKRI) : bagaimana kamu bisa menjelaskan tentang pertengkaran yang di dengar oleh Saudara
gina?.
Kaspur Rahman: Itu hanya kesalahpahaman saja pak
POLISI (VIKRI) : kesalah pahaman gimana maksud kamu?..
Kaspur Rahman: kesalahpahaman waktu di tempat kerja karena korban pernah mengejek saya di depan
orang banyak pak.
POLISI (VIKRI) : apakah benar anda yang membunuh saudara Dina?..
Kaspur Rahman:saya tidak mungkin sampai tega melakukan itu pak terhadap korban.
POLISI (VIKRI) : saya tanya sekali lagi apakah benar anda yang membunuh korban
Kaspur Rahman: bener pak bukan saya.
POLISI (VIKRI) : baik, kamu akan di proses lanjut di persidangan nanti ya.
TATA TERTIB DALAM PERSIDANGAN

Perhatian nya sebentar, berbagai benda berikut ini tidak diperkenankan untuk dibawa ke ruang sidang:

- Senjata api
- Benda tajam
- Bahan peledak
- Peralatan atau berbagai benda yang dapat membahayakan keamanan ruang sidang.

Petugas keamanan dapat melakukan penggeledahan setiap orang yang dicurigai memiliki salah satu atau
lebih dari berbagai benda di atas. siapa saja yang kedapatan membawa salah satu dari benda di atas akan
diminta untuk menitipkannya di tempat penitipan khusus di luar ruang sidang. Ketika yang bersangkutan
hendak meninggalkan ruang sidang, petugas keamanan dapat mengembalikan berbagai benda tersebut.
Bahkan pengunjung yang kedapatan membawa berbagai benda tersebut di atas ke dalam ruang sidang
dapat dikenai dengan tuntutan pidana.

1. Dilarang membuat kegaduhan, baik didalam maupun diluar ruang sidang


2. Duduk rapi dan sopan selama persidangan
3. Dilarang makan dan minum di ruang sidang.
4. Dilarang merokok baik di ruang sidang maupun di dalam gedung pengadilan.
5. Wajib mematikan telepon genggam selama berada di ruang sidang
6. Dilarang membawa anak-anak dibawah umur 12 tahun, kecuali majelis hakim
menghendaki anak tersebut menghadiri persidangan
7. Membuang sampah pada tempatnya.
8. Dilarang menempelkan pengumuman atau brosur dalam bentuk apapun di dalam gedung
pengadilan tanpa adanya ijin tertulis dari ketua pengadilan.
9. Untuk melakukan rekaman baik kamera, tape recorder maupun video recorder, di mohon
untuk meminta ijin terlebih dahulu kepada majelis hakim

PASAL

1. Pasal 351 ayat (2) Jika perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan luka berat,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.
2. Pasal 340 " Barangsiapa sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain,
diancam, karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana penjara
seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun."
PERSIDANGAN

1.PANITERA (AFIDAH) : Assalamualaikum Wr. Wb.. Pada hari ini Kamis, 21 Maret 2024 akan berlangsung
sidang pidana kasus pembunuhan berencana dengan nomor register perkara: 103/Pdt.G/VIII/2024/PN.KDI
antara Denia sebagai penggugat dan Khasfur Rahman sebagai tergugat. Penggugat dengan kuasa
hukumnya dan Tergugat dengan kuasa hukumnya serta pengunjung sidang dipersilahkan memasuki
ruang sidang.
(PHP dan PHT masuk)

2.PANITERA (AFIDAH) : Hadirin dimohon berdiri Majelis Hakim memasuki ruang sidang (jajaran hakim
masuk)

3.PANITERA (AFIDAH) : Hadirin dipersilahkan duduk kembali.


(hakim memeriksa kelengkapan berkas)

4.H.KETUA (PENDI) : Sidang Pengadilan Negeri Kendari yang mengadili perkara pidana tertentu pada
peradilan tingkat pertama dengan nomor register perkara : 103/Pdt.G/VIII/2024/PN.KDI antara Denia
sebagai penggugat dan Khasfur Rahman sebagai tergugat pada hari Kamis, tanggal 21 Maret 2024 yang
bertempat di ruang sidang pertama dibuka dan dinyatakan tertutup untuk umum.
(ketok palu 3x)

5.H. KETUA (PENDI) : “Apakah tersangka dapat dihadirkan hari ini?”


6.JAKSA (IMELLIA) : “Tersangka telah siap dihadirkan hari ini.”
7.H. KETUA (PENDI) : “Segera panggil tersangka untuk memasuki ruang sidang !”
8.JAKSA (IMELLIA) : “Petugas segera panggil tersangka untuk memasuki ruang sidang (Petugas (VIKRI)
membawa tersangka masuk ke ruang sidang, lalu mempersilakan tersangka duduk di kursi pemeriksaan)

9.H.KETUA (PENDI) : “Apakah tersangka dalam keadaan sehat dan siap untuk diperiksa ?”
10.PELAKU (KHASFUR) : “Ya, saya siap.”

11.H.KETUA (PENDI) : “Nama lengkap?”


12.PELAKU (KHASFUR) : “Khasfur Rahman”
13.H.KETUA (PENDI) : “Tempat lahir?”
14.PELAKU (KHASFUR) : “Kendari”
15.H.KETUA (PENDI) : “Umur?”
16.PELAKU (KHASFUR) : “30 tahun”

17.H.KETUA (PENDI) : Baik, sudah cukup!, Apakah saudara penggugat hadir hari ini?
18.KELUARGA KORBAN (DENIA) : Hadir! Yang mulia

19.H.KETUA (PENDI) : Apakah penggugat dalam keadaan sehat dan benar-benar hadir untuk
mendapatkan keadilan?
20.KELUARGA KORBAN (DENIA) : Ya! Siap yang mulia!

21.H.KETUA (PENDI) : “Nama lengkap?”


22.KELUARGA KORBAN : “Denia”
23.H.KETUA (PENDI) : “Tempat lahir?”
24.KELUARGA KORBAN (DENIA) : “Kendari”
25.H.KETUA (PENDI) : “Umur?”
26.KELUARGA KORBAN : “31 tahun”

27.H.KETUA (PENDI) : Apa hubungan anda dengan korban?


28.KELUARGA KORBAN (DENIA) : Saudara, yang mulia!

29.H.KETUA (PENDI) : Apakah saudari Denia yakin bahwa saudara Khasfur merupakan pelaku
pembunuhan kakak anda? Apakah saudari Denia memiliki bukti?
30.KELUARGA KORBAN (DENIA) : Yakin yang mulia, saya disini bersama penasehat hukum, bukti-bukti,
juga seorang saksi yang mulia!
31.H.KETUA (PENDI) : Baik, cukup, Apakah Penggugat dan tergugat? didampingi penasehat hukum?
32.JAKSA (IMELLIA) : Penggugat dan tergugat masing-masing didampingi penasehat hukumnya yang
mulia!

33.H.KETUA (PENDI) : Baik, saudara kuasa hukum penggugat, saudara siapa dan darimana?
34.P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : Saya sebagai penasehat hukum penggugat, atas nama Alvan
S.H...,M.H..., dari Yusran Law Firm Mitra Lawyer, LBH ARI (Lembaga Bantuan Hukum Anak Rakyat
Indonesia), yang mulia

35.H.KETUA (PENDI) : Saudara kuasa hukum tergugat, saudara siapa dan darimana?
36.P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Saya sebagai penasehat hukum penggugat, atas nama Danu,
S.H...,M.H..., dari LBHDKS (Lembaga Bantuan Hukum Duta Keadilan Sultra), yang mulia

37.H.KETUA (PENDI) : Apakah saudara penggugat benar-benar memberikan menunjuk dan mempercayai
penasehat hukum anda sepenuhnya dalam persidangan ini?
38.KELUARGA KORBAN (DENIA) : Iya yang mulia, saya sebagai penggugat akan didampingi sepenuhnya
oleh kuasa hukum saya!

39.H.KETUA (PENDI) : Bagaimana dengan tergugat? Apakah saudara benar-benar memberikan menunjuk
dan mempercayai penasehat hukum anda sepenuhnya dalam persidangan ini?
40.PELAKU (KHASFUR) : Iya yang mulia, sebagai tergugat akan didampingi oleh kuasa hukum saya!
41. P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Saya bersedia mendampingi Tergugat sebagai kuasa hukumnya.

42.H.KETUA (PENDI) : Baik kalau begitu tolong kuasa hukum penggugat dan kuasa hukum tergugat untuk
maju dan memperlihatkan surat kuasanya!
(PHP PHT maju membawa berkas. Hakim menerima berkas terus dicek sambil diskusi sama hakim
lainnya terus ngangguk-ngangguk)

43.H.KETUA (PENDI) : Baik silahkan kembali. (Berkasnya ditinggal di meja hakim. Tunggu sampai PHP
PHT duduk)

44.H.KETUA (PENDI) : Kuasa hukum Penggugat, bagaimana upaya mediasi yang telah dilakukan
sebelumnya?
45.P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : Mediasi belum menemui kata sepakat Yang Mulia. Kami masih terus
mengusahakannya. Namun mohon persidangan tetap dilanjutkan. Selain itu kami juga masih tetap pada
gugatan kami Yang Mulia

46.H.KETUA (PENDI) : Baiklah kalau begitu apakah penggugat sudah siap membacakan surat gugatannya?
47.P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN): Sudah Yang Mulia

48.H.KETUA (PENDI) : Sebelumnya apakah tergugat sudah menerima salinannya?


49.P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Sudah Yang Mulia

50.H.KETUA (PENDI) : Baik silahkan Penggugat


51.P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : Terimakasih Yang Mulia (baca surat gugatan)

52.H.KETUA (PENDI) Baik kalau begitu sekarang agenda kita adalah pembuktian ya. Apakah penggugat
sudah siap dengan buktinya? (SudahYang Mulia) Apakah akan menghadirkan saksi? (iya Yang
Mulia)Rencananya akan menghadirkan berapa saksi? (1 orang saksi Yang Mulia)

53.H.KETUA (PENDI) : Bagaimana dengan saudara tergugat? (kami siap YangMulia) Apakah akan
menghadirkan saksi? (iya Yang Mulia) Berapa saksiyang akan dihadirkan? (1 orang saksi Yang Mulia)
54.H.KETUA (PENDI) : Baik, dari surat gugatan sudah diberi beberapa bukti berupa bukti tertulis terkait
perbuatan pelaku

55.H.KETUA (PENDI) : Bagaimana? Kuasa hukum tergugat?


56.P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Maaf Yang Mulia. Saya keberatan dengan bukti yang diajukan
penggugat

57.H.KETUA (PENDI) : Iya silahkan tergugat untuk menyampaikan keberatannya!


58.P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Pertama saya keberatan atas bukti-bukti yang disampaikan tadi belum
sepenuhnya benar, karena kita belum tahu apakah bukti bukti tersebut hanya melalui keputusan sendiri
atau benar-benar bersumber dari saksi mata, dan kepada saksi mata apakah benar melihat dan atau
mendengar jelas tragedi pembunuhan tersebut? Kemudian,apakah tragedi ini benar benar merupakan
pembunuhan atau hanya kecelakaan, sebab tidak adanya senjata atau sajam yang ditemukan di
TKP,bukti-bukti yang disampaikan oleh penggugat belum cukup dan belum pasti yang amimulia.

59.P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : Keberatan Yang Mulia


60.H.KETUA (PENDI ): Tergugat sudah selesai? (sudah) Silahkan penggugat

61.P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : Mohon maaf, saudara kuasa hukum tergugat, ya, pertama tama dari
keberatan mengenai anggapan kasus ini hanyalah kecelakaan itu merupakan pemikiran yang sangat
keliru yang mulia, karena tidak adanya bukti sajam atau alat untuk membunuh kita tidak dapat
menyimpulkan bahwa itu hanyalah kasus kecelakaan, tidak setiap kasus pembunuhan harus melibatkan
sajam, bisa saja ini merupakan kasus pembunuhan yang melibatkan pemukulan, sebab yang mulia,
terdapat luka memar di beberapa bagian tubuh korban, kemudian soal bukti tertulis yang kami ajukkan
ini bukan hasil kesimpulan saya sendiri, tetapi dari informasi yang saya dapatkan dari saksi, Kami tidak
hanya menunjukkan bukti tertulis tetapi juga saksi yang tidak sengaja mendengar langsung kejadian
tersebut. Kebetulan tempat tinggalnya sangat dekat dengan kediaman korban, Terima kasih yang mulia

62.H. KETUA (PENDI)) : Bagaimana tergugat apakah ada tambahan?


63.P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Tidak yang mulia!

64.H.KETUA (PENDI) : Jadi begini, bukti yang diajukan oleh Penggugat untuk saat ini majelis terima
terlebih dahulu. Apabila masih ada keberatan makadapat diajukan melalui kesimpulan.
Dimengerti?(Kedua Penasehat hukum Mengatakan : Baik yang mulia!)

65.HAKIM 1 (SHOFA) : BAIK! Jaksa, apakah penggugat dan tergugat sudah siap untuk menghadirkan saksi
dimuka sidang?
66.JAKSA II (AMIN) : Siap Majelis Hakim, 2 orang saksi yang terdiri dari saksi penggugat merupakan
tetangga korban dan saksi tergugat teman dekat tergugat
67.HAKUM 1 (SHOFA) : Baik! Saudara Jaksa, dimohon untuk menghadirkan para saksi dimuka sidang

68.JAKSA (IMELLIA) : Kepada para saksi dipersilahkan memasuki ruang sidang.


(saksi memasuki ruang sidang, memberi hormat dan duduk di hadapan Majelis Hakim diantar petugas
keamanan)
69.HAKIM 1 (SHOFA) Silahkan duduk (Kedua Saksi mengucapkan : Terima kasih Majelis Hakim

70.HAKIM 2 (RABAIDAH): Apakah para saksi sudah siap? (sudah Yang Mulia)
Semuanya beragama islam atau ada yang non islam? (semuanya beragama islam Yang Mulia) Baik kalau
begitu dipanggil semua saja agar bisa disumpah bersama-sama.

71.JAKSA (IMELLIA) : Saksi penggugat atas nama ibu Fadilla dan ibu Masriyani sebagai Saksi Tergugat
telah hadir, kedua saksi dipersilahkan maju ke hadapan Majelis Hakim
(kedua saksi maju)
72.H KETUA (PENDI) : Saksi pertama, nama saudara?
73Randiana : Randiana
74.H.KETUA (PENDI) : Tempat tanggal lahir?
75.Randiana Kendari, 18 Juli 1992
76.H.KETUA (PENDI) : Agama?
77.Randiana : Islam
78.H.KETUA (PENDI) : Jenis kelamin laki-laki, kewarganegaraan Indonesiaya?
79.Randiana : Iya Yang Mulia
80.H.KETUA (PENDI) : Alamat saudari dimana?
81.Randiana : Jl. Banda, Watulondo, Puuwatu, Kota Kendari, yang mulia
82. H.KETUA (PENDI) : Pekerjaan saudari?
83.Randiana : Karyawan Swasta

84.H.KETUA (PENDI) : Saksi kedua, nama saudara?


85.Gina : Gina
86.H.KETUA (PENDI) :Tempat tanggal lahir?
87.Gina : Kendari, 8 Januari 1995
88.H.KETUA (PENDI): Agama Islam, Jenis kelamin perempuan,kewarganegaraan Indonesia ya?
89.Gina : Benar Yang Mulia
90.H.KETUA (PENDI) : Alamat saudari?
91.Gina : Jalan H. Latama Bunggulawa
92.H.KETUA (PENDI) : Pekerjaan saudari?
93.Gina: Saya adalah manager accounting salah satu bank swasta

94.H.KETUA (PENDI) : Baik para saksi bersedia ya untuk diambil sumpahnya?


95. kedua saksi : Bersedia Yang Mulia

96.PANITERA (AFIDAH) : Juru sumpah silahkan masuk. Para saksi silahkan berdiri dan maju satu
langkah(Juru sumpah maju)

97.HAKIM ROHANI (PAUJIANSYAH) : Saksi saya disini hanya membantu melafalkan tapi yang bersumpah
adalah saudara. Ikuti lafal saya. Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan
sebenarnya dan tiada lain dari yang sebenarnya (saksi mengikuti)

98.PANITERA (AFIDAH) : Terimakasih dan silahkan kembali juru sumpah. Untuk saksi kedua diharap
meninggalkan ruang sidang terlebih dahulu. Dansilahkan duduk saksi pertama

99.H.KETUA (PENDI) : Sebelum saudara kedua saksi memberikan keterangan,saya mengingatkan bahwa
saudara telah bersumpah menurut agama dan kepercayaan saudara, untuk itu kami harap saudara dapat
memberikan keterangan yang sebenar-benarnya, karena apabila saudara tidak memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya saudara dapat diancamdengan pidana selama-lamanya tujuh tahun, sebagaimana
yang diatur dalam pasal 242 KUHP karena keterangan palsu. Apakah saudara saksi mengerti?

100.H.KETUA (PENDI) Baik silahkan penggugat.

101.P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : Baik, Terimakasih Yang Mulia.Saudara saksi, apa hubungan anda
dengan tergugat?
102.Randiana : Saya adalah teman akrab tergugat

103.P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : Apa yang saudara ketahui tentang dugaan pembunuhan yang
dilakukan tergugat?
104.Randiana : Saya beberapa kali pernah mengantarkan bapak Kaspur Rahman kerumah korban dengan
alasan ingin melakukan suatu pekerjaan di rumah korban
105. P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : Apakah dari alasan tersebut anda mengetahui beberapa pekerjaan
yang biasanya ia lakukan di rumah korban
106. Randiana : Pernah suatu hari saya mengantar bapak Kaspur Rahman ke rumah korban dengan
alasan mau karaoke

107. P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : Saudara saksi, apa saudara kenal baik dengan bapak Kaspur
Rahman? Terakhir kali anda bersama bapak halik bagaimana tingkah lakunya? Apakah seperti ada
sesuatu yang disembunyikan?
108. Randiana : Saya tau kalau bapak Kaspur Rahman adalah orang yang aktif apalagi dalam hal
mengunjungi kediaman teman teman lamanya, selama saya bersama bapak Kaspur Rahman saya tidak
melihat dan merasakan sedikitpun kecurigaan

109. P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : Saksi apakah anda bersama bapak Kaspur Rahman saat mayat
korban ditemukan?
110. Randiana : Iya yang mulia. Pada waktu itu saya sedang dirumah beliau

111. P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : Bagaimana reaksi bapak Kaspur Rahman mendengar kabar
korban?
112. Randiana : saya tidak terlalu memperhatikan, tapi saat itu bapak Kaspur Rahman sedang dalam
keadaan tak sadar karena minuman beralkohol

113. P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : Baik, terima kasih saksi, Sudah cukup pertanyaan saya Yang Mulia
114. JAKSA (IMELLIA) : Saksi penggugat maju!

115. H.KETUA (PENDI) : Silahkan saudara tergugat


116. P. HUKUM TERGUGAT (ALVAN) : Baik Yang Mulia. Saudara saksi bagaimana awal mula tragedi
terjadi?

117. Gina : waktu itu siang hari jam 1 siang, bapak Kaspur Rahman dan korban masih melakukan kegiatan
seperti biasa di kediaman korban.

118. P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Tadi anda mengatakan bahwa Anda curiga bapak Halik melakukan
pembunuhan yang disengaja, Disanakan mereka hanya menjalankan kegiatan seperti biasa. Apa anda tau
kejadian setelahnya?
119. Ginaa : sedikit. Karena saya tidak berani keluar rumah karena saat itu perbincangan mereka bernada
keras dan berlawanan seperti sedang berbeda pendapat atau terjadi ketersinggungan.

120. P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Biasanya kegiatan apa yang mereka lakukan di rumah korban?
121. Gina : Kadang itu karaokean, sambil minum minuman beralkohol.

122. P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Jadi kalau menurut keterangan anda, mereka dalam keadaan
pengaruh alkohol ya?
123. Gina : Iya, pak

124. P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Saudara saksi Apakah anda melihat jelas terjadi suatu tindakan
kekerasan fisik?
125.Gina : Yang saya dengar hanyalah saling teriak meneriaki, dan beberapa barang-barang dirumah
korban berjatuhan, saya tidak tahu pasti apa yang dilakukan bapak Halik kepada korban

126. P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Bagaimana saudara saksi menyimpulkan bahwa bapak Kaspur
Rahman melakukan pembunuhan?

127. Gina : Karena setelah berlangsung lamanya perdebatan, tidak lama kemudian bapak Kaspur Rahman
langsung pulang tanpa pamit, selang beberapa jam setelah itu keluarga korban yang baru saja pulang
histeris melihat korban tergeletak di lantai bawah tangga.

128. P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Baik, Sudah cukup Yang Mulia


129. H.KETUA (PENDI) : Baik Saudara saksi penggugat, sudah berapa lama anda mengenal korban?
130. Gina : Saya mengenal korban dari sejak awal pindah ke lokasi kediamannya yang sekarang, yakni 1
tahun yang lalu

.131. H.KETUA (PENDI) : Saudara saksi tergugat, sudah berapa lama anda mengenal bapak Kaspur
Rahman?
132. Randiana : Kebetulan Bapak halik teman saya sedari SMP yang mulia

133. H.KETUA (PENDI) : Seberapa sering anda menemani tergugat?


134. Randiana : Kebetulan saya juga rekan kerjanya yang mulia, berangkat dan pulang kerja bersamaan

135. H.KETUA (PENDI) : Saudara saksi adalah orang kepercayaan tergugat.Apa yang mendasari anda
untuk membela tergugat?

136. Randiana : Sebab bapak Halik merupakan teman baik saya, Saya yakin bapak Kaspur Rahman tidak
akan melakukan pembunuhan tersebut, toh kedua pihak dalam keadaan pengaruh minuman keras,
mungkin karena emosi yang tidak terkontrol Kedua pihak saling berbeda pendapat atau terjadi
ketersinggungan, yang menyebabkan perseteruan yang mengakibatkan kecelakaan.

137. H.KETUA (PENDI) : Sudah cukup.

138. H.KETUA (PENDI) : Baik terimakasih saksi. Silahkan meninggalkan ruang sidang, karena bukti dan
kesaksian kedua saksi dari penggugat dan tergugat sudah selesai. Maka agenda sidang selanjutnya adalah
kesimpulan pembelaan dari kuasa hukum tergugat. Tergugat apa sudah siap memberikan pembelaan?

139. P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Siap yang mulia. Kasus ini masih belum sepenuhnya dapat
diputuskan, karena belum adanya kepastian mengenai perbuatan pelaku ke korban, apakah ini termasuk
kasus pembunuhan yang direncanakan atau tidak disengaja, motif pembunuhannya pun masih belum
diketahui sebab tidak adanya bukti pasti,tidak menutup kemungkinan ini hanyalah kecelakaan yang
dimana terjadi akibat kelalaian yang di sebabkan oleh kedua belah pihak yang sedang dalam pengaruh
minuman keras. Kemungkinan juga luka memar yang ada ditubuh korban merupakan memar yang di
dapat setelah terjatuh dari tangga.

140. H.KETUA (PENDI) : Baik, Silahkan kuasa hukum penggugat, apabila masih keberatan

141. P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : Maaf Yang Mulia, Maaf Kuasa hukum tergugat, sebenarnya bukti
pasti kan sudah ada pada tubuh korban,di beberapa bagian yang terdapat memar terutama di bagian
wajah dan juga leher korban, beberapa memar mungkin bisa disimpulkan diperoleh dari jatuhnya korban
dari tangga, namun memar di bagian leher dan anggota tubuh lain jelas jelas merupakan memar akibat
pukulan atau pencekikan,kuasa hukum tergugat, motif pembunuhan seperti ini biasanya melibatkan
pemukulan, ataupun pencekikan yang mengakibatkan kematian korban,Jangan membuat sebuah elakan,
tidak mungkin kecelakaan di tangga menyebabkan memar seperti terkena pukulan, saya tau kedua belah
pihak dalam keadaan pengaruh alkohol tapi itu bukan jadi landasan berpikir bahwa ini hanya sebuah
kecelakaan.

142.H.KETUA (PENDI) : Baik, cukup, Silahkan kuasa hukum tergugat

143. P.HUKUM TERGUGAT (DANU) : Ya, saya paham saudara kuasa hukum penggugat, tapi kita tidak dapat
mengambil keputusan sendiri kitapun belum sepenuhnya tau, dari keterangan saksi belum nampak jelas
kasus pembunuhan tersebut disengaja ataupun tidak disengaja.

144. P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : pembunuhan tetap pembunuhan, jika pembunuhan terjadi tanpa
sadar atau tanpa rencana undang undang punya pasal 359 KUHP “Barang siapa karena kealpaannya
(ketidak sadarannya) menyebabkan matinya orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
tahun atau kurungan paling lama satu tahun.”Kalau pihak pelaku sengaja melakukan pembunuhan,
undang undang punya pasal 338 KUHP " Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, ,
diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun". Pembunuhan tetap
pembunuhan, sadar atau tidak sadar, siapalagi pelaku pembunuhan jika yang ada di TKP hanya ada
korban dan pelaku. Ini tidak bisa di elakkan pak!!
145. H.KETUA (PENDI): Sudah cukup. Apa tergugat ada tambahan?
146. P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Tidak ada yang mulia
147. H.KETUA (PENDI) : Baik terimakasih!

148. H.KETUA (PENDI) : Baik dengan demikian, sidang dengan Agenda sidang telah selesai. Kepada
tergugat sudah mengajukan kesimpulan kepada saudara tergugat juga sudah menanggapi kesimpulan
tergugat, baik sidang selanjutnya adalah pembacaan putusan. Majelis memerlukan waktu selama 3hari
untuk bermusyawarah dan menyusun putusan. Dengan demikian pembacaan putusan akan dilaksanakan
pada hari Kamis, tanggal 29 september 2022 Pukul 08.00. Sidang Lanjutan Pengadilan Negeri Kendari
dengan nomor register perkara 103/Pdt.G/VIII/2022/PN.KDI sidang pertama dinyatakan selesai
(ketok palu 3x)

149. PANITERA (AFIDAH) : Hadirin dimohon berdiri Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang.Sidang
Putusan – Pembacaan Putusan oleh Hakim putusan dibacakan oleh Hakim ,khusus mengenai putusan
harus dibacakan oleh Ketua Persidangan bila tidak maka putusan batal demi hukum,sedangkan mengenai
pertimbangan - pertimbangan dapat dibacakan oleh hakim anggota.
SIDANG PUTUSAN

150. PANITERA (AFIDAH) : Assalamualaikum Wr. Wb.. Pada hari ini Kamis,29 September 2022 akan
berlangsung sidang putusan, pidana kasus pembunuhan dengan nomor register perkara :
103/Pdt.G/VIII/2022/PN.KDI antara Denia sebagai penggugat dan Khasfur Rahman sebagai tergugat.

151. PANITERA (AFIDAH) : Hadirin dimohon berdiri Majelis Hakim memasuki ruang sidang(Majelis Hakim
masuk)

152. PANITERA (AFIDAH) : Hadirin dipersilahkan duduk kembali

153. H. KETUA (PENDI) : Sidang lanjutan Pengadilan Negeri Kendari dengan nomor register perkara
103/Pdt.G/VIII/2022/PN.KDI pada hariselasa, 27 September 2022 dibuka dan dinyatakan tertutup untuk
umum(ketok palu 3x)

154. HAKIM 2 (RABAIDAH) : Baik, agenda sidang kali ini adalah pembacaan putusan dari majelis hakim.
Sebelumnya apakah ada hasil dari upaya damaiPenggugat?

155. P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : Kami tidak menemukan titik damai dengan Tergugat Yang Mulia,
oleh karenanya kami mohon majelismemutus perkara.

156. HAKIM 2 (RABAIDAH) : Bagaimana dengan Tergugat?


157. P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Kami juga tidak menemukan titik damai dengan Penggugat

158. H. KETUA (PENDI): Baik, sesuai bukti dan kesaksian yang diberikan,saudara penggugat memiliki bukti
dan kesaksian yang kuat, oleh karena itu,Sesuai dengan aturan sebagai hakim ketua. dengan
memperhatikan asas keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan agar putusan yang dikeluarkan
menjadi putusan yang ideal, kami mengartikannya sebagai suatu perbuatan pidana pembunuhan.
Penerapan sanksi pidana pembunuhan dalam keadaanmabuk dalam putusan pengadilan Negeri
sebagaimana diatur dalam pasal 351 ayat (2) KUHP.“Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang
bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.” dan perbuatan tergugat yang sengaja
telah terbentuk yang direncanakan terlebih dahulu,kemudian tergugat melakukan tindak pidana
melakukan kekerasan yang menyebabkan matinya seorang sesuai dengan Pasal 340 KUHP "Barang siapa
dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam dengan
pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu, paling lama 20 tahun.".( Ketuk Palu 1 kali)

159. H. KETUA (PENDI) : Apakah saudara penggugat sudah mengerti denganputusan yang dibacakan?
160. P. HUKUM PENGGUGAT (ALVAN) : Mengerti yang mulia!

161. H. KETUA (PENDI) : Apakah saudara Tergugat sudah mengerti denganputusan yang dibacakan ?
162. P. HUKUM TERGUGAT (DANU) : Mengerti yang mulia!

163. JAKSA (IMELLIA) : Sesuai keputusan majelis hakim, saudara Khasfur Rahman, sesuai bukti dan
kesaksian yang diberikan, dengan memperhatikan asas keadilan, dan kepastian hukum, saudara Khasfur
Rahman sebagai tergugat yang sengaja telah melakukan tindakan pembunuhan yang terbentuk
direncanakan terlebih dahulu, tergugat melakukan kekerasan yang menyebabkan matinya seseorang,
yakni saudara penggugat atas nama Dina, sesuai dengan Pasal 340 KUHP dan Pasal 362 KUHP sesuai
keputusan majelis hakim, saudara Khasfur Rahman divonis, diberi sanksi sebagaimana mestinya dengan
hukuman penjara selama lamanya yakni 20 tahun penjara.

Anda mungkin juga menyukai