Hakim Ketua (Dimas): Terimakasih. Selamat pagi saudara terdakwa. Hari ini saudara
akan diperiksa sehubungan dengan tindak pidana yang didakwakan kepada saudara.
Apakah saudara sudah siap?
Terdakwa (Rido) : Siap yang mulia
Hakim Ketua (Dimas): Saudara terdakwa, apakah kondisi saudara pada hari ini sehat
jasmani dan rohani?
Terdakwa (Rido) : Sehat yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Apakah saudara mengetahui mengapa saudara dipanggil ke
persidangan ini?
Terdakwa (Rido) : Iya yang mulia
Hakim Ketua (Dimas) : Baik. Pertama, saya akan menanyakan identitas saudara
sebagaimana yang terdapat dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan)
Nama: Rido Hernan Crespo;
Umur: 27 tahun;
Agama: Kristen;
Alamat: Jalan Pendidikan nomor 6, Cibiru, Jawa Barat;
Pekerjaan: Pedagang asongan;
NIK: 235675216430004;
No. Register: 390/RT.2/III/2023
Penahanan: 18 Agustus 2023 sejak ditangkap
Oleh Penyidik: Rutan 15 Agustus 2023 sejak ditangkap sampai dengan 3 Oktober 2023
Diperpanjang oleh Penasihat Umum: Sejak tanggal 13 Agustus 2023 sampai dengan 28
Oktober 2023, apakah benar saudara?
Terdakwa (Rido) : Benar yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Apakah sebelumnya anda pernah diperiksa oleh pihak penyidik
dari kepolisian?
Terdakwa (Rido) : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Terhadap isi BAP ini, apakah seluruhnya benar? ataukah ada
yang saudara ingkari?
Terdakwa (Rido) : Tidak ada yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Apakah saudara sudah menerima salinan surat dakwaan dari
penuntut umum?
Terdakwa (Rido) : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Apakah saudara terdakwa pada hari ini didampingi oleh
penasehat hukum?
Terdakwa (Rido) : Iya yang mulia, saya saat ini didampingi oleh penasehat hukum
saya, yaitu saudara Safira Nur Andini SH, MH.
Hakim Ketua (Dimas) : Betul yang disana penasehat hukum saudara?
Terdakwa (Rido) : Betul yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Saudara penasehat hukum, apakah saudara sudah menerima
surat kuasa dari terdakwa untuk bertindak sebagai penasehat hukum terdakwa?
P. Hukum (Safira) : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Silahkan maju untuk menunjukan surat kuasa khusus beserta
kartu advokat.
P. Hukum (Safira) : Baik yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Kepada penuntut umum silahkan maju untuk memeriksa surat
kuasa khusus dan kartu advokat dari penasehat hukum.
(Penasehat hukum maju, hakim memeriksa surat kuasa khusus dan kartu advokat)
(Surat dikembalikan)
Hakim Ketua (Dimas) : Saudara penuntut umum apakah saudara sudah siap dengan
dakwaan saudara?
PU (Wanodya) : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Silakan dibacakan.
PU (Wanodya) : Baik yang mulia.
PU (Wanodya) :
Surat dakwaan
no. Reg dakwaan 666/Pid.B/2023/PN.Cbr
Terdakwa dengan nama lengkap Rido Hernan Crespo. Penahanan terhadap terdakwa
baik pada tingkat penyidikan maupun penuntut. adanya penahanan antara lain:
1. Ditahan oleh penyidik polres Cibiru 13 Agustus 2023 - 28 Oktober 2023.
2. Ditahan di tingkat kejaksaan 13 Agustus 2023 - 3 Oktober 2023.
3. Perpanjangan penahanan oleh PU: 15 Agustus 2023 - 3 Oktober 2023.
Dakwaan pertama
Bahwa terdakwa Rido Hernan Crespo
Pada 8 Agustus 2023 sekitar pukul 20.00 WIB atau setidak-tidaknya dalam sewaktu
waktu lain dalam tahun bertempat di jalan Cikoneng, Cibiru Wetan atau setidak
tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum pengadilan
negeri Cibiru.
Orang yang melakukan, yang menyuruh atau yang turut serta dalam perbuatan, dengan
sengaja menghilangkan jiwa orang lain diikuti, disertai, dan didahului dengan
perbuatan, yang dapat dihukum dan dilakukan, dengan maksud untuk menyiapkan atau
memudahkan perbuatan, atau jika tertangkap akan melindungi dirinya, atau kawannya
daripada hukum atau akan mempertahankan barang yang didapatnya dengan melawan
hak pelaporan kepada pihak kepolisian, dilakukan oleh ketua RT yaitu Hendrawan
Efendi. Bahwa dalam penyidikan ini, ditemukan barang bukti antara lain:
1. Racun Botulinum Toxin, rumus kimia: H5CH12;
2. Serpihan kaca;
3. Luka luka korban;
4. Jasad korban;
5. Sampel darah;
6. Sidik jari pelaku;
7. Cap kulit pelaku;
8. Bercak darah pelaku;
9. CCTV;
10. Saksi pengakuan;
11. Motor korban;
12. Perhiasan;
13. Uang;
14. Baju korban;
15. Sprei;
16. Sarung tangan;
17. Kacamata korban; dan
18. Jam tangan.
Perbuatan terdakwa diancam dengan pidana sebagaimana diatur dalam 339 Jo. 55
KUHP dan kedua subsidair perbuatan terdakwa diancam dengan pidana sebagaimana
diatur dalam pasal 340 Jo. 55 KUHP. Perbuatan terdakwa diancam dengan pidana
sebagaimana diatur dalam pasal 365 ayat 4 Jo. 55 KUHP Cibiru, 24 Oktober 2023. jaksa
penuntut umum, Wanodya Sekar Sukma, SH, MH.
Hakim Ketua (Dimas) : Saudara terdakwa, apakah saudara sudah mengerti isi surat
dakwaan yang dibacakan penuntut umum?
Terdakwa (Rido) : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Saudara terdakwa apakah saudara akan mengajukan nota
keberatan terhadap surat dakwaan penuntut umum?
Terdakwa (Rido) : Saya menyerahkan kepada penasehat hukum saya.
Hakim Ketua (Dimas) : Bagaimana dengan penasehat hukum?
P. Hukum (Safira) : Kami tidak akan mengajukan nota keberatan yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Baik, karena penasehat hukum tidak mengajukan nota
keberatan, maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan para saksi.
Kepada jaksa penuntut umum, apakah sudah siap dengan barang bukti dan saksi-
saksinya?
PU (Wanodya) : Kami telah siap dengan barang bukti kami yang mulia. Kami
juga menghadirkan 6 orang saksi dalam persidangan ini.
Hakim Ketua (Dimas) : Saudara terdakwa, silahkan menempatkan diri saudara di
samping penasehat hukum, dan perlu diingat bahwa saudara tidak memiliki hak untuk
berbicara tanpa ada izin dari majelis hakim. Kepada saudara penuntut umum, kami
persilahkan menghadirkan saksi.
Penuntut Umum : Baik yang mulia. Kepada para saksi dipersilahkan masuk ke
ruang persidangan.
Hakim Ketua (Dimas) : Terima kasih. Selamat pagi saudara saksi, hari ini saudara akan
diperiksa terhadap tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa Rido Hernan
Crespo, apakah saudara saksi bersedia?
Semua Saksi : Bersedia yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Sebelum saudara sekalian memberikan keterangan, saudara akan
disumpah terlebih dahulu menurut agama dan kepercayaan saudara. Apakah saudara
bersedia?
Semua Saksi : Bersedia yang mulia
Hakim Ketua (Dimas) : Kepada rohaniawan diperintahkan untuk menempatkan diri.
Kepada saksi, kami persilahkan untuk berdiri. Kepada hakim anggota 2, dipersilahkan
untuk memimpin sumpah.
Hakim Ketua (Dimas) : Saudara saksi telah disumpah, maka saudara wajib memberikan
keterangan yang sebenar-benarnya tentang apa yang saudara lihat, saudara dengar, atau
saudara alami sendiri. Dan jangan pernah sekali-kali memberikan keterangan yang palsu
karena saudara dapat diancam dengan sanksi pidana. Apakah saudara mengerti?
Semua Saksi : Saya mengerti yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Baik, apakah saudara dalam keadaan sehat rohani dan jasmani?
Semua saksi : Sehat yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Apakah saudara mengerti dan dapat berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar?
Semua Saksi : Iya yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Apakah saudara bisa mengikuti persidangan pada hari ini?
Semua Saksi : Bisa yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Apakah saudara mengenal Terdakwa?
Semua Saksi : Iya yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Apakah saudara saksi memiliki hubungan darah atau hubungan
pekerjaan dengan Terdakwa?
(Nabila) Saksi 1 : Hubungan saya hanya sebatas tetangga Terdakwa yang mulia.
(Yuthami) Saksi 2 : Saya adalah istri pak RT yang ada di desa yang ditempati
terdakwa yang mulia.
(Bintang) Saksi 3 : Saya adalah kerabat terdakwa yang mulia.
(Salma) Saksi 4 : Tidak yang mulia.
(Syahra) Saksi 5 : Saya adalah kekasih terdakwa yang mulia.
(Naya) Saksi 6 : Tidak yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Apakah saudara mengenal penuntut umum?
Semua Saksi : Tidak yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Apakah saudara mengenal penasehat hukum?
Semua Saksi : Tidak yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Apakah saudara saksi mengenal kami selalu majelis hukum dan
panitera?
Semua Saksi : Tidak yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Saudara saksi, apakah saudara mengerti alasan mengapa saudara
dipanggil ke persidangan ini?
Semua Saksi : Mengerti yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Baiklah hakim anggota apakah ada pertanyaan?
Hakim A. 1 (Raynata) : Ada yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Baik, silahkan.
Hakim A. 1 (Raynata) : Apakah anda mengenal keluarga korban?
(Nabila) Saksi 1 : Saya kenal dengan keluarga korban yang mulia, terutama
Syahra karena dia adalah sahabat saya
(Yuthami) Saksi 2 : Mengenal yang mulia, saya ibu RT yang mengayomi seluruh
warga dan saya juga mengenal dekat antara terdakwa dan korban.
(Bintang) Saksi 3 : Jika dilihat dari hubungan darah tidak ada yang mulia, namun
jika dari kedekatan, saya sudah menganggap terdakwa adalah keluarga saya sendiri.
(Syahra) Saksi 5 : Cukup dekat, saya adalah kekasih dari terdakwa
Hakim A. 1 (Raynata) : Baik terimakasih. Saudara Nabila, Bisa dijelaskan bagaimana
kronologis malam tersebut?
(Nabila) Saksi 1 : Saat itu, sekitar jam 9 malam, saya akan pergi ke toko. Ketika
saya melewati rumah korban, saya melihat seseorang sedang membekap bapak Suhanda
dari jendela rumah nya. Ketika orang tersebut menyadari keberadaan saya, ia mencoba
melarikan diri. Saat itu saya panik dan berteriak.
Hakim A. 1 (Raynata) : Siapa orang yang anda lihat?
(Nabila) Saksi 1 : Sekilas saya yakin bahwa orang itu merupakan orang yang saya
kenal. Rido adalah mantan dari Syahra yang merupakan keluarga korban pembunuhan.
Hakim A. 1 (Raynata) : Pertanyaan saya sudah cukup yang mulia.
Hakim A. 2 (Nisrina) : Cukup yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Baik, terimakasih hakim anggota, dari pihak penuntut umum
apakah ingin mengajukan pertanyaan kepada saksi?
PU (Wanodya) : Ada yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Baik, dipersilahkan.
PU (Wanodya) : Saudara Nabila, apakah anda mengetahui bentuk pembunuhan
yang dilakukan oleh terdakwa?
(Nabila) Saksi 1 : Saya tidak dapat mengetahui bagaimana pembunuhan tersebut
dilakukan, karena ketika saya melihatnya posisi korban sudah meninggal semua.
PU (Wanodya) : Baik terimakasih. Saudara Yuthami, apakah anda memiliki
kesaksian?
(Yuthami) Saksi 2 : Saat itu saya terbangun karena mendengar suara jeritan dan
langsung mendatangi sumber suara, setelah melihat korban, saya langsung memanggil
ambulance dan polisi.
PU (Wanodya) : Bagaimana kondisi korban saat itu?
(Yuthami) Saksi 2 : Saya tidak terlalu memperhatikan kondisi korban saat itu karena
fokus saya hanya untuk menenangkan Nabila yang panik. Namun saya melihat sekilas
jasad korban yang sudah berdarah darah.
PU (Wanodya) : Baik terimakasih. Saudara Bintang, apakah anda mengetahui
hubungan terdakwa dengan korban?
(Bintang) Saksi 3 : Saya mengetahui bahwa Pak Suhanda tidak menyukai Terdakwa
yang menjadi kekasih keponakan saya. Korban merupakan tipe orang yang sangat
menjaga kehormatan keluarganya. Sehingga wajar saja ia tidak suka dengan terdakwa
yang merupakan pedagang asongan.
PU (Wanodya) : Saudara, selain kasus pembunuhan, terdakwa juga diduga
melakukan pencurian atas sejumlah barang milik korban, apakah anda mengenali
barang-barang yang menjadi milik korban?
(Bintang) Saksi 3 : Iya saya mengenali barang-barang tersebut.
PU (Wanodya) : Baik, pertanyaan saya cukupkan yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Terima kasih kepada penuntut umum, apakah dari penasehat
hukum ada yang ingin disampaikan kepada saudara saksi?
P. Hukum (Safira) : Ada yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Baik kami persilahkan.
P. Hukum (Safira) : Saudara Syahra, pada saat kejadian, sedang berada dimana
anda?
(Syahra) Saksi 5 : Saya sedang tidur di kamar saya.
P. Hukum (Safira) : Apakah anda tidak mendengar suara apapun saat kejadian?
Mengapa anda tidak berteriak untuk meminta bantuan?
(Syahra) Saksi 5 : Saat itu saya sedang sakit demam tinggi, saya sedang dalam
pengaruh obat ibuprofen, sehingga saya tidak mendengar apapun.
P. Hukum (Safira) : Baik, pertanyaan kami cukupkan yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Terimakasih penasehat hukum, kepada penuntut umum, apakah
ada pertanyaan yang ingin diajukan kepada saksi?
PU (Wanodya) : Ada yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Baik, dipersilahkan.
PU (Wanodya) : Saudara Salma, sudah berapa tahun anda bekerja di badan
forensik rumah sakit Hasan Sadikin?
(Salma) Saksi 4 : Saya bekerja di rumah sakit selama 10 tahun, dan saat ini saya
menjabat sebagai kepala bagian forensik disana dan kerap diminta untuk memberi
kesaksian oleh kepolisian terkait kasus pembunuhan.
PU (Wanodya) : Apakah benar ada tanda-tanda terjadinya pembunuhan dalam
kasus ini?
(Salma) Saksi 4 : Iya, ada.
PU (
) : Bisakah anda menjelaskan secara detail penyebab kematian korban
berdasarkan pandangan forensik?
Hakim Ketua (Dimas) : Baiklah hakim anggota 1, apakah ada pertanyaan untuk
terdakwa?
Hakim A. 1 (Raynata) : Ada yang mulia. Saudara terdakwa apakah saudara kenal
dengan keluarga korban?
Terdakwa (Rido) : Saya mengenalnya yang mulia. Mereka adalah keluarga pacar
saya.
Hakim A. 1 (Raynata) : Saudara terdakwa apa benar anda melakukan pembunuhan di
rumah bapak Suhanda sekeluarga?
Terdakwa (Rido) : Iya yang mulia.
Hakim A. 1 (Raynata) : Lalu apakah benar saudara juga melakukan pencurian di rumah
keluarga bapak Suhanda?
Terdakwa (Rido) : Benar yang mulia.
Hakim A. 1 (Raynata) : Baik pertanyaan saya sudah cukup yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Baik. Saudara penuntut umum apakah ada pertanyaan untuk
terdakwa?
PU (Wanodya) : Ada yang mulia. Baik saudara terdakwa anda mengakui semua
perbuatan anda, kemudian apakah sebelumnya saudara merencanakan pembunuhan dan
pencurian tersebut?
Terdakwa (Rido) : (Terdiam)
PU (Wanodya) : Saudara terdakwa mohon jawab pertanyaan saya.
P. Hukum (Safira) : Keberatan yang mulia, terdakwa memiliki hak untuk tidak
menjawab pertanyaan dari penuntut umum.
Hakim Ketua (Dimas) : (Mengangguk) Saudara terdakwa apakah anda tidak akan
menjawab pertanyaan dari penuntut umum?
Terdakwa (Rido) : Saya tidak akan menjawabnya yang mulia.
PU (Wanodya) : Baik, mohon izin untuk memutar rekaman CCTV terkait
bagaimana saudara terdakwa dapat terhubung dengan korban untuk melakukan
pembunuhan tersebut.
Terdakwa (Rido) : Sebenarnya saya hanya berniat mencelakai bapak Suhanda saja.
PU (Wanodya) : Jika saudara memang hanya berniat mencelakai bapak
Suhanda saja, mengapa anda tidak segera pergi dari tempat kejadian dan malah
membunuh satu keluarga?
Terdakwa (Rido) : Karena Nia telah memergoki saya jadi saya terpaksa
membunuhnya.
PU (Wanodya) : Sebelum membunuh Bapak Suhanda, apakah ada
obrolan antara anda dan bapak Suhanda?
Terdakwa (Rido) : Tidak ada.
PU (Wanodya) : Jadi anda langsung mencelakainya?
Terdakwa (Rido) : Iya, karena saya sudah terlanjur kesal.
PU (Wanodya) : Bisa anda jelaskan alasannya?
Terdakwa (Rido) : Karena saya ketahuan oleh mereka.
PU (Wanodya) : Lalu bagaimana anda membunuh para korban?
Terdakwa (Rido) : Dengan racun dan juga menggunakan pisau.
PU (Wanodya) : Saudara terdakwa apakah anda mencuri uang dan
perhiasan milik keluarga bapak Suhanda?
Terdakwa (Rido) : Benar.
Hakim Ketua (Dimas) : Demikian tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh Penuntut
Umum. Apakah saudara terdakwa akan mengajukan pledoi atas tuntutan tersebut?
Terdakwa (Rido) : Saya serahkan semuanya kepada penasehat hukum.
Hakim Ketua (Dimas) : Baik bagaimana dengan penasehat hukum? Apakah akan
mengajukan pembelaan terhadap tuntutan tersebut?
P. Hukum (Safira) : Kami akan mengajukan pembelaan yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Apakah pembelaan sudah siap?
P. Hukum (Safira) : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua (Dimas) : Silahkan untuk dibacakan.
P. Hukum (Safira) : Baik yang mulia. (Terlampir)
Hakim Ketua (Dimas) : Sidang lanjutan perkara pidana dengan nomor register perkara
666/Pid.B/2023/PN.Cbr, akan dilanjutkan (ketuk palu 1x)
Hakim Ketua : Baik, sekarang saya akan membaca putusan terhadap terdakwa.
Kepada terdakwa, penuntut umum dan penasehat hukum kami mohon untuk bisa
mendengarkan secara khidmat terhadap hak-hak saudara sebagaimana telah diatur
dalam KUHP, demikian juga atas hak-hak penuntut umum apabila saudara tidak puas
atau tidak menerima atas putusan yang dibacakan oleh majelis hakim, boleh
mengajukan upaya hukum sebagaimana diatur dalam undang-undang.
PUTUSAN
No. 666/Pid. B/2023/PN. Cbr
DEMI KEADILAN BERSAMA BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA
ESA
Pengadilan Negeri Cibiru yang mengadili perkara pidana dalam acara pemeliharaan
biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut:
Memperhatikan pasal 339 jo 55 ayat 1 KUHP pidana dan undang undang no 18 tahun
1981 tentang hukum acara pidana serta peraturan perundang undangan lain yang
bersangkutan.
MENGADILI
1. Menyatakan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana pembunuhan dan pencurian.
2. Menjatuhkan pidana terhadap para terdakwa masing masing tindak pidana penjara
selama seumur hidup.
3. Menetapkan masa penahanan dan penangkapan yang telah dijalani terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
4. Menetapkan terdakwa tetap ditahan.
5. Menetapkan barang bukti berupa:
a. Racun Botulinum Toxin dengan rumus kimia h5ch12
b. 230 gram serpihan kaca
c. Luka luka korban yang terdapat pada dada, mulut leher dan ulu hati korban
d. Jasad korban
e. Sampel darah serta sidik jari pelaku yang bergolongan darah A-
f. Sidik jari pelaku
g. Bercak darah pada pelaku yang juga sudah di konfirmasi merupakan milik
korban
h. CCTV rumah korban
i. Dua motor korban berjenis beat tahun 2020 dengan nomor polisi D 4986 IE dan
vario tahun 2011 dengan nomor polisi D 2968 IB
Perhiasan emas murni yang terdiri dari, 3 buah perhiasan, 5 buah cincin, 4
gelang yang bernilai sebesar 12 Juta rupiah
Membebankan kepada para terdakwa untuk membayar denda perkara sebesar Rp.
500.000.000,-
(Ketuk palu sekali)
Hakim Ketua (Dimas) : Dengan ini majelis hakim memutuskan bahwa Terdakwa Rido
Hernan Crespo dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan denda sebanyak
Rp.500.000.000,- (ketuk palu 3x)
Hakim Ketua (Dimas) : Demikian seluruh proses persidangan yang memeriksa dan
mengadili pidana dengan terdakwa Rido Hernan Crespo pada hari ini Selasa, 24 Juli
2023 dengan ini dinyatakan ditutup (ketuk palu 3×)