Anda di halaman 1dari 9

KASUS NARKOBA

KELOMPOK 3

NAMA ANGGOTA

Kelas : XII IPA 4

Guru Pembimbing : Bu Komala Rosita.S.pd,M.Si

SMA NEGERI 12 PALEMBANG

2023/2024
●PERAN

1. Annisa Nuraini ( Hakim ketua )

2. Jesika Meinalisa ( Hakim anggota 1 )

3. Mutia Rahmawati ( Hakim anggota 2 )

4. Bunga Hermadani ( Pengacara terdakwa )

5. Deli Anggraini ( Pengacara korban )

6. Nur Arinda Fadillah Sari ( Saksi 1 )

7. Winda Nurhidaya ( saksi 2 )

8. Aulia Dwinata ( Panitera/MC )

9. Dela Ulia Utami ( Tersangka )

10. Taufiqurrahman ( Korban )

11. Siti Nurhalizah ( Jaksa )

12. M. Fazril Hidayat ( Polisi )

A. Kronologi kasus narkoba

Dalam jaringan peredaran narkoba yang diselidiki, salah satu tersangka utama yang terlibat adalah
seorang perempuan bernama Della, yang diduga merupakan salah satu otak di balik operasi ilegal
tersebut. Selama proses penyelidikan, terungkap bahwa Della memiliki peran penting dalam distribusi
narkoba dan pengelolaan jaringan, yang mencakup penyelundupan dan penyalahgunaan narkotika di
berbagai wilayah. Della akhirnya ditangkap dan dihadapkan pada proses hukum yang memerlukan
pengungkapan lebih lanjut terkait perannya dalam jaringan tersebut.

Di sisi lain, korban yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, salah satunya adalah seorang pria muda
bernama Taufik. Sebelum Taufik terlibat dalam peredaran narkoba, ia adalah seorang pemuda yang
berpotensi dengan masa depan cerah. Namun, karena terjebak dalam lingkaran penyalahgunaan narkoba,
Taufik mengalami perubahan drastis dalam hidupnya, baik dari segi kesehatan maupun sosial. Setelah
penangkapan para tersangka oleh polisi yg ditemukan dalam suatu rumah di kediaman saudari Della pada
pukul jam 02.00 pagi mereka langsung diinterogasi dan membawanya ke kantor polisi untuk ditindak
lanjuti .
B. Naskah persidangan kasus narkoba

MC : “Assalamualaikum wr.wb. Sidang pengadilan Kota Palembang. Yang memeriksa dan mengadili
perkara kasus narkoba tingkat pertama dengan acara pemeriksaan saudari DU pada hari Rabu 8
November 2023, untuk itu diingatkan kepada seluruh peserta persidangan untuk menonaktifkan sebagian
alat komunikasi dan tidak melakukan hal hal yang dapat menggangu jalannya persidangan, baik
sebelumnya agar lancar nya sidang hari ini marilah kita berdoa terlebih dahulu menurut agama dan
kepercayaan Masing-masing, berdoa mulai.”

Adapun aturan selama persidangan yaitu:


1. Dilarang makan dan minum di ruang sidang,
2. Dilarang menggunakan alat-alat elektronik (HP),
3. Dilarang membuat kegaduhan, dan
4. Duduk rapi dan sopan selama Persidangan.

Kepada jaksa penuntut umum :


1. Siti Nurhalizah S.H.M.H
Dan juga kepada pengacara korban dan pengacara terdakwa :
1. Bunga Hermadani, SH.M.H. (selaku pengacara terdakwa), dan
2. Deli Anggraini S.H.M.H ( selaku pengacara korban).

Mc: “Dipersilahkan memasuki ruangan persidangan.”


Untuk yang bertindak sebagai ketua hakim ialah:
1. Dr. Hk.Annisa Nuraini S.H.M.H
dan dua hakim anggota yaitu :
2. Jesika Meinalisa S.H.M.H, dan
3. Mutia Rahmawati S.H.M.H
Mc: “Dipersilahkan memasuki ruangan persidangan.”

Mc : “Kepada seluruh hadirin diperkenankan untuk berdiri, karna majelis hakim, akan memasuki ruang
Persidangan.”

Hakim A.1 : "Bagaimana saudari jaksa penuntut umum sudah siap menjalani persidangan?"

Jpu : "Siap yang mulia"

Hakim A.2 : "Saudari Penasihat hukum, apakah siap untuk menjalani Persidangan?"

Penasihat hukum : "siap yang mulia"


Majelis Hakim : “Sidang, Pengadilan Negeri Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana,
dengan nomor registrasi 0779/Pdt.G/2023/pengadilan Negeri Palembang atas inisial terdakwa (DU)
dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum." ( ketuk palu 3x ).

Jaksa penuntut umum hadirkan terdakwa ke dalam ruangan persidangan.

Jpu : "Baik yang mulia, kepada Petugas Panitera, Saudara terdakwa dipersilahkan masuk kedalam ruang
persidangan."

Panitera/MC : "Baik yang mulia"

Panitera/Mc: "Kepada petugas keamanan silahkan bawa saudari terdakwa ke ruang persidangan."

Polisi : “Siap laksanakan”

(Tedakwa dibawa masuk ke ruang persidangan oleh polisi)

Majelis Hakim : "Silahkan duduk saudari terdakwa, apakah saudari dalam keadaan sehat, baik jasmani
maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?”

Terdakwa : "Ya, Saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap mengikuti
persidangan hari ini."

Majelis Hakim : "Baik sebelum persidangan dilanjutkan, saya ingin mengetahui identitas diri anda, siapa
nama anda? Tanggal lahir anda? Umur anda? Status anda? dan agama anda?"

Terdakwa : "Nama saya Della Ulia Utami, tanggal lahir saya 25 Desember 2006, umur saya 16 tahun dan
agama saya Islam".

Majelis Hakim : "Baik, saudari terdakwa, saudari oleh penuntut umum di dakwa melakukan tindakan
pidana narkoba Pasal 27 ayat 1 Undang-undang Republik Indonesia nomor 35 tahun 2009, apakah saat ini
saudari di dampingi oleh penasihat hukum saudari?”

Terdakwa : " ya saat ini saya didampingi oleh penasihat hukum saya, yaitu saudari Bunga Hermadani
SH.M.H.”

Majelis Hakim : "Apakah benar?"

Ph Terdakwa : "Benar yang mulia"

Hakim A.1 : "Saudari pensihat hukum, apakah saudari membawa surat kuasa khusus dari terdakwa?, jika
ada mohon ditunjukkan.”

Ph Terdakwa : " ya yang mulia, saya membawanya" (memberikan ke hakim A.1)

Hakim A.1 : "Baiklah kepada saudari jaksa penuntut umum, apakah sudah siap membacakan
kedakwaannya?”

Jpu : "Siap yang mulia"


Hakim A.1 : "Baik, dimohon terdakwa mendengarkan pembacaan surat dakwaan. Jaksa penuntut umum
silahkan bacakan surat dakwaannya".

Jpu : “Baik yang mulia, Surat dakwaan nomor 0779/Pdt.G/2023/pengadilan negeri Palembang tentang
kasus pengedaran dan pemakaian narkoba dengan terdakwa inisial (DU).Bahwa terdakwa Della Ulia
Utami pada hari Rabu tanggal 1 November 2021 sekitar jam 02.00 WIB. Tanpa hak atau melawan
hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli,
menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan l dalam bentuk tanaman seluas 30 meter persegi dan
sabu-sabu seberat 25 gr.”

Majelis Hakim : "Baik, terima kasih kepada Saudari Jaksa Penuntut umum."

Hakim.A.2: "Selanjutnya dipersilahkan untuk penasihat hukum terdakwa, bila ada yang ingin diajukan.

Ph Terdakwa: "Terima kasih yang mulia, untuk saat ini belum ada yang ingin diajukan kami akan
mendengarkan dulu alur cerita dari korban."

Majelis Hakim : "Kepada Pihak keamanan, persilahkan korban untuk memasuki ruangan persidangan."

Polisi : “Baik yang mulia”

Panitera/Mc: "Korban memasuki ruang persidangan"

(Korban masuk bersama dengan polisi)

Hakim A.2: "Baiklah silahkan duduk, coba ceritakan bagaimana kejadian tersebut terjadi?"

Korban : "Baik yang mulia saya akan menceritakannya. Awal bermula saya berteman dengan pelaku
melalui media massa. Saya melihat semua fotonya dan ingin berteman. Saya mengajaknya berteman dan
ia menerimanya. Ketika dalam beberapa waktu saya mulai nyaman dengannya dan ingin segera bertemu
dengannya. Saya memintanya untuk makan di rumahnya supaya saling mengenal. Ketika kami mulai
saling mengenal, dia memberi saya sebuah bubuk putih katanya itu obat untuk membuat saya lebih sehat.
Saya langsung menerimanya karena itu obat. Setelah saya meminumnya saya merasa ingin meminumnya
karena enak dan tidak merasa stres. Tetapi entah beberapa hari saya meminumnya membuat tubuh saya
merasa sakit dan terasa panik akan suatu hal, setelah beberapa hari dia menawarkan saya bisnis untuk di
kelola, awalnya saya tidak mau menerimanya tetapi saya mengambil keputusan untuk menerimanya
karena saya pikir bisnis yg dia tawarkan bermanfaat untuk saya".

Hakim ke 1:"Baik ,Apakah korban mempunyai saksi?"

Korban :"Ada yang mulia,saksi saya ialah Winda yang menemani saya waktu itu"

Hakim ke 1:"Kepada panitera , dipersilahkan saksi untuk memasuki ruangan"

Panitera: "Baik yang mulia,untuk saksi silahkan unuk memasuki ruangan"

(Saksi dari pihak korban memasuki ruangan)


Hakim ke I : "Baik silahkan duduk, sebelum memberikan keterangan, saksi wajib mengucapkan sumpah
atau janji menurut cara agamanya masing-masing, bahwa ia akan memberikan keterangan yang
sebenarnya.”

(Polisi Menghampiri Saksi dengan membawa kitab suci Alquran,dan di letakan di atas kepala saksi)

Saksi K : “Saya bersumpah sebagai saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya tidak lain dari
pada sebenernya.”

Majelis Hakim : "Baiklah, Apakah benar, Saudara melihat / berada di tkp Saat kejadian?"

Saksi : "Benar sekali yang mulia."

Majelis Hakim : "Coba Saudari ceritakan bagaimana. Hal ini bisa terjadi."

Saksi K : “Jadi pada saat itu sekita pukul 13.00 siang, saya baru pulang dari supermarket untuk membeli
bahan bahan yang di perlukan, setelah pulang dari supermarket dan melewati suatu perumahan, saya tidak
sengaja melihat saudara Taufiq sedang berada di rumah orang asing yang mana saya tidak mengetahui
dengan siapa Taufiq di rumah itu. Saya pun penasaran, lalu saya menghampiri rumah itu dan
mengintipnya dari jendela, ketika saya mengintipnya saya melihat Taufiq setengah sadar dan ada seorang
perempuan didekatnya, saya tidak berani untuk masuk ke dalam, saya langsung pergi dan melaporkan ke
polisi keesokan harinya.”

Majelis Hakim : "Baik, terima kasih kepada Saksi dari pihak korban, Silahkan anda untuk keluar
kembali."

(Tak lama pun saksi keluar dari ruangan. )

Majelis Hakim : "Jaksa penuntut umum apakah ada saksi lain untuk memperkuat kasus ini?"

Jpu : "Iya ada yang mulia, saya memiliki saksi kedua bernama Nur Arinda yang ada hubungannya dengan
terdakwa."

Majelis Hakim : "Kepada panitera , dipersilahkan saksi terdakwa untuk memasuki ruangan"

Panitera: "Baik yang mulia,untuk saksi terdakwa silahkan untuk memasuki ruangan"

Hakim ke I : "Baik silahkan duduk, sebelum memberikan keterangan, saksi wajib mengucapkan sumpah
atau janji menurut cara agamanya masing-masing, bahwa ia akan memberikan keterangan yang
sebenarnya.”

(Polisi Menghampiri Saksi dengan membawa kitab suci Alquran,dan di letakan di atas kepala saksi)

Saksi T : "Saya bersumpah sebagai saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya tidak lain dari
pada sebenernya."
Hakim A.2 : "Baik, kepada saudari Arinda apa hubungan Anda dengan terdakwa?”

Saksi T : "Saya adalah tetangganya Della yang mulia."

Hakim A.2 : "Baiklah silahkan menyampaikan kesaksiannya."

Saksi T : "Saya saat itu mengantarkan bingkisan karena ada hajatan dirumah saya. Saya mengetuk pintu
tapi tidak ada yang membuka, saya lewat pintu belakang, saya melihat banyak tanaman yang asing"

Majelis Hakim : "Bagaimana rupa tanaman tersebut?"

Saksi T : "tanaman itu seperti daun singkong"

Majelis Hakim : “Apakah Anda merasa curiga dengan tanaman Itu?”

Saksi T : “Ya, saya curiga yang mulia “

Majelis Hakim : “Bila Anda curiga mengapa Anda tidak melaporkannya ke pihak berwajib?”

Saksi T : “Saya pikir tanaman itu adalah tanaman biasa, jadi saya tidak melapor.”

Majelis Hakim : “Baiklah terimakasih atas kesaksiannya, silahkan anda untuk keluar kembali”

(Saksi keluar dari ruang persidangan))

Majelis Hakim: "Saudara terdakwa, Apakah dikatakan oleh Saksi korban tadi benar atau tidak?"

Terdakwa: "iya benar yang mulia, saya sangat menyesal atas perbuatan saya"

Hakim A.2 : “Jaksa penuntut umum apakah ada barang bukti yang menguatkan kesaksian? Jika ada
silahkan ditunjukkan.”

Jpu : “Ada yang mulia, pihak keamanan silahkan bawa barang bukti ke sini”

(Polisi menghampiri Jaksa dengan membawa barang bukti)

Polisi : “Ini barang bukti yang Anda siapkan” (memberikannya kepada jaksa)

Jpu : “ Yang mulia, ini barang buktinya ganja seberat 900gr dan sabu-sabu 25gr, Serta bukti berupa foto
dan video ladang ganja dibelakang rumah terdakwa Dedi (jaksa maju menunjukkan bukti).

Majelis Hakim : “Saudara Della silahkan menanggapi keterangan dari jaksa penuntut umum.”

Terdakwa : “Iya yang mulia saya memiliki ladang ganja dan sabu-sabu itu.”

Majelis Hakim : "Dengan ini kami menyatakan terdakwa atas nama Della Ulia Utami telah terbukti secara
sah,dan meyakinkan bersalah dan melakukan pidana dangan sengaja melakukan tindakan narkoba dan
pengedaran dan dijatuhkan hukuman berupa pidana penjara selama 3 tahun dan denda sebesar 40 juta"
Pengacara korban : "Interupsi yang mulia mohon izin kami Selaku pihak Pengacara korban ingin
mengajukan permohonan."

Majelis Hakim : "Silahkan."

Pengacara korban : "Terima kasih yang Mulia, di dalam kasus ini kami sangat merasa keberatan jika
Terdakwa ini di tuntut 3 tahun penjara dan denda uang sebesar 40 juta, Setiap orang yang tanpa hak atau
melawan hukum membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan I, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp800 juta dan paling banyak Rp8 miliar.”

Majelis Hakim : "Baik kami akan diskusikan lagi"

Hakim A.1: "Kepada saudara Terdakwa, dipersilahkan untuk berdiri."

Majelis Hakim : "Mengadili, menyatakan terdakwa Della Ulia Utami, telah terbukti secara Sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana narkoba serta melibatkan korban dan membohonginya
terlibat dalam kasus ini namun terdawa bersipan sopan dalam persidangan dan belum pernah dihukum di
kasus pidana lain, sehingga hukuman ditetapkan sesuai undang undang pasa 115 ayat 2 yaitu 4 tahun
penjara dan denda sebesar 65 juta. Demikianlah di putuskan hasil Vonis dalam rapat permusyawaratan
majelis hakim secara bersama oleh kami Annisa Nuraini Selaku Hakim Ketua, Jesika Meinalisa dan
Mutia Rahmawati sebagai hakim anggota 1 dan 2"

Hakim 2: "Demikian para pihak baik JPU maupun para penasinat hukum maupun Terdakwa mempunyai
hak untuk mengajukan upaya banding kepada mahkamah agung."

Majelis Hakim : "Sidang perkara, demikianlah Putusan telah dibacakan dengan nomor registrasi
0779/Pdt.G/2023 atas nama Della Ulia Utami dinyatakan ditutup."
(ketuk palu 3 kali)

Panitera/Mc: "Sidang kasus hari ini Rabu 8 November r 2023 di pengadilan Negeri Palembang telah
berakhir diperkenankan untuk semua hadirin untuk meninggalkan ruang sidang.”

Anda mungkin juga menyukai