Anda di halaman 1dari 26

NASKAH PERSIDANGAN

Panitera: “Assalamualaikum wr.wb. Sidang pengadilan negeri Kabupaten Bogor, yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam kekerasan dan pelecehan seksual pada
tingkat pertama. Pada hari ini Selasa tanggaI 3 Januari 2023 sidang pidana perkara
NO. REG PERKARA 236/Pid.B/2023/PN Kabupaten Bogor atas nama terdakwa
saudari Arief Pratama. Sebelum memulia persidangan izinkan saya membacakan tata
tertib persidangan sebagai berikut:
1. Dalam ruang sidang siapapun wajib menunjukkan sikap hormat kepada
pengadilan;
2. Para pihak dan pengunjung sidang diharuskan memakai buaian yang pantas
dan sopan;
3. Dilarang makan, minum, merokok, membaca koran atau melakukan tindakan
yang dapat mengganggu jalannya persidangan;
4. Dilarang membuat kegaduhan didalam ruang sidang;
5. Dilarang membawa senjata api, senjata tajam, bahan peledak atau alat maupun
benda yang dapat membahayakan keamanan sidang;
6. Dilarang membawa anak dibawah umur kedalam ruang sidang;
7. Pengambilan foto, rekaman suara atau rekaman televisi harus meminta izin
terlebih dahulu kepada hakim ketua sidang;
8. Siapapun yang disidang pengadilan bersikap tidak sesuai martabat pengadilan
dan tidak menaati tata tertib setelah mendapat peringatan dari hakim ketua
siding atas yang bersangkutan dikeluarkan dari ruang sidang (pasal 218 ayat 2
KUHP).
Panitera: “Pembacaan tata tertib persidangan selesai, Jaksa dan penasihat hukum
dipersilahkan memasuki ruang sidang. Yang mulia hakim memasuki ruang sidang,
hadirin dimohon untuk berdiri.” (Hakim masuk, hadirin berdiri)
Panitera: Hadirin dipersilahkan duduk kembali.
Hakim Ketua:” Sebelum persidangan dimulia harap menonaktifkan segala bentuk alat
komunikasi dan dimohon untuk bersikap sopan dan tertib. Marilah kita
berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing masing, berdoa mulia…
selesai. Hakim anggota 1 siap? (hakim anggota 1 menjawab “siap”) Hakim
anggota 2 siap? (hakim anggota 2 menjawab “siap”) Penuntut Umum dan
Penasehat Hukum siap? (penuntut ‘umum dan penasihat hukum menjawab
“siap”) Rohaniawan siap? (rohaniawan menjawab “siap”)”
Hakim ketua:” Sidang perkara pidana pengadilan negeri Kabupatrn Bogor yang memeriksa
Dan mengadili perkara pidana NO. REG PERKARA 236/Pid.B/2023/PN
Kabupaten Bogor atas nama terdakwa saudara Arief Pratama dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali). Penuntut umum apakah
terdakwa sudah siap?”
JPU 1:” Siap yang mulia”
Hakim ketua :” Kepada penasihat hukum dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke
ruang sidang.”
PH Terdakwa:” Siap yang mulia, kepada terdakwa saudara Arief, dipersilahkan untuk
memasuki ruang sidang”
(Saudara Arief memasuki ruang siang bersama polisi)
Hakim Ketua : “Saudara terdakwa apakah saat ini didampingi oleh penasihat Hukum?”
Terdakwa:” lya yang mulia”
Hakim Ketua : “Penasihat hukum apakah anda membawa surat kuasa khusus dari
terdakwa?”
PH Terdakwa:” Siap yang mulia, kami membawa”
Hakim Ketua : “Baiklah penasehat hukum silahkan maju ke depan untuk menunjukkan surat
kuasa khusus dan berita acara terdakwa dan kepada penuntut umum silahkan
maju ke depan untuk memeriksa kelengkapannya (JPU dan Penasihat Hukum
maju ke depan)”
(Hakim ketua menunjukkannya kepada hakim anggota)
Hakim ketua:” Apakah penuntut umum keberatan dengan kehadiran penasihat hukum?”
JPU 1 dan 2: ”Tidak yang mulia”
Hakim ketua: “Baik silahkan kembali ke tempat masing masing”
(JPU dan penasihat hukum kembali ke tempat)
Hakim Ketua: ”Agenda pada persidangan hari ini adalah pembacaan surat dakwaan dari
penuntut umum. Kepada penuntut umum apakah sudah siap membacakan
dakwaannya?”
JPU 1: “Sudah siap yang mulia”
Hakim ketua:” Baik penuntut umum silahkan dibacakan”
JPU 1:” Yang mulia hukum yang mulia, penasihat hukum yang kami hormati, serta hadirin
sekalian izinkan saya membacakan surat dakwaan. Kejaksaan Negeri Kabupaten
Bogor untuk keadilan surat dakwaan dengan No. Reg perkara 236/Pid.B/2023/PN
Kabupaten Bogor.
Identitas terdakwa
Nama: Arief Pratama
Tempat tanggal lahir: Jakarta, 29 Desember 1976
Umur: 46 Tahun
Jenis kelamin: Laki laki
Kewarganegaraan: Indonesia
Alamat: Perumahan Bogor Asri Blok F No. 8 Rt 03, Rw 15 Kelurahan nanggewer, kecamatan
cibinong, kabupaten bogor, provinsi jawa barat
Agama: Islam
Pekerjaan: Pengusaha
JPU 1: “Ditahan oleh penyidik polres Bogor pada tanggal 16 Desember 2022 – 23 Desember
2022 dan Ditahan oleh penuntut umum kejaksaan pada tanggal 24 Desember 2022 – 2
Januari 2023. Berawal dengan adanya laporan dari Ratna kepada penyidik polres hari
kamis tanggal 15 Desember 2022. Bahwa terdakwa (Arief) pada hari sabtu tanggal 5
maret 2022 sekiranya pukul 16.30 atau setidak tidaknya dalam tahun 2022, bertempat
di Perumahan Bogor Asri Blok F No.8 Rt 03 Rw 15 yang terletak di Kecamatan
Cibinong Kabupaten bogor melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa
seorang wanita bersetubuh dengan dia diluar perkawinan dan dengan sengaja
menyuruh menggugurkan kandungan korban yang berinisial s. Brdasarkan surat
dakwaan yang telah dibacakan maka terdakwa telah didakwa dengan pasal berlapis
sebagai berikut:
Dakwaan
1. Pasal 289 kitab undang undang hukum pidana
1. Pasal 285 kitab undang undang hukum pidana
2. Pasal 347 kitab undang undang hukum pidana
Sudah cukup yang mulia
Hakim Ketua: “Terima kasih penuntut umum, kepada terdakwa apakah sudah mengerti isi
surat dakwaan yang dibacakan oleh penuntut umum”
Terdakwa: “Mengerti yang mulia”
Hakim Ketua: “Bagimana penasihat hukum apakah ingin memberikan tanggapan mengenai
isi surat dakwaan yang dibacakan oleh penuntut umum
PH Terdakwa: Dikarenakan tidak ada perubahan dalam surat dakwaan yang dibacakan oleh
penuntut umum, maka untuk nota keberatan kami pikir pikir dulu yang mulia
Hakim ketua: “Dikarenakan penasihat hukum belum mengajukan nota keberatannya maka
agenda selanjutnya adalah pemeriksaan terhadap terdakwa
Hakim Ketua: “Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
serta siap mengikuti persidangan hari ini?”
Terdakwa :”Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dan saya siap mengikuti
persidangan hari ini yang mulia”
Hakim ketua: “ Baik saya akan membacakan identitas saudara”
Hakim ketua :
Identitas Terdakwa
Nama Lengkap:” Arief Pratama”
Umur:” 46 Tahun’
Tempat Tanggal Lahir : “Jakarta, 29 Desember 1976”
Agama:” Islam”
Jenis Kelamin : “Laki-laki”
Kewarganegaraan: ”Indonesia”
Pekerjaan: ”Pengusaha”
Alamat saudara: “Perumahan Bogor Asri Blok F No.8 RT 03 RW 15 Kabupaten Bogor”
Hakim Ketua: Baiklah sebagaimana identitas saudari sudah jelas di dalam BAP maka kita
akan lanjutkan saja persidangan ini. Jawab dengan jujur dan sebenar benarnya.
Mengerti?
Terdakwa: Mengerti yang mulia
Hakim Anggota 1: Baik kepada rohaniawan dipersilahkan berdiri samping saksi dan
terdakwa
silahkan berdiri
Hakim Anggota 1: Ikuti saya " DEMI ALLAH SAYA BERSUMPAH BAHWA SAYA AKAN
MENERANGKAN DENGAN SEBENARNYA DAN TIADA LAIN
DARIPADA YANG SEBENARNYA." (Terdakwa mengikuti)
Hakim Anggota 1: Silahkan duduk kembali dan terima kasih rohaniawan silahkan kembali
Hakim Anggota 1: Saudara terdakwa apakah anda mengenal korban?
Arief: Iya yang mulia
Hakim Anggota 1: Apa hubungan anda dengan korban?
Arief: Dia anak angkat saya yang mulia
Semua pengunjung ricuh dan kaget mendengar jawaban Arief
Hakim Ketua: Pengunjung harap tenang sidang akan dilanjutkan
Hakim Anggota 1: Sejak kapan korban s menjadi anak angkat anda
Arief: Sejak dia masih bayi yang mulia saya menemukan dipanti asuhan
Hakim Anggota 1: Apa istri anda mengetahui hal tersebut
Arief: Tau yang mulia
Hakim Anggota 2: Baik, saudara terdakwa apakah benar ini adalah obat yang anda gunakan
untuk menggugurkan kandungan?
Arief: Iya benar yang mulia
Hakim Anggota 2: Apa benar pada hari itu anda melakukan pelecehan
Arief: Tidak yang mulia
Hakim Ketua: Kalau anda berbohong hukuman anda akan semakin berat. Benar atau tidak
anda melakukan pelecehan saat hari itu
Arief: Tidak yang mulia, saya memang pernah melakukan pelecehan kepada anak saya tapi
tidak pada hari itu. Saat itu saya hanya bertengkar dengan istri saya yang mulia
Hakim ketua: Pukul berapa anda bertengkar dengan istri anda?
Terdakwa: Seinget saya sekitar 14.30 yang mulia
Hakim Anggota 2: Setelah itu anda pergi kemana?
Terdakwa: Saya langsung ke rumah teman saya rehan yang mulia
Hakim anggota 2: Dari jam berapa anda pergi dan sampai kapan anda dirumah saudari rehan
Terdakwa: Setelah saya mengantarkan selingkuhan saya sampai sekitar 7 malam
Hakim Anggota 2: Katakan yang sejujurnya saudari terdakwa sekali lagi saya tanya benar
atau tidak anda melakukan pelecehan dan kekerasan pada tanggal 5 maret.
Arief: Baik maaf yang mulia saya benar melakukannya sebanyak 6 kali
Pengunjung semakin ricuh
Pengunjung 1: Wuuuu babu bajingan
Pengunjung 2: Hukum Mati ga ada hati nurani
Pengunjung semakin ricuh
Hakim Ketua: (Ketuk palu berkali kali) Pengunjung harap tenang sidang akan dilanjutkan
Hakim Ketua: Kalau begitu berikan kesaksian yang benar. Mana yang salah dan jelaskan
kronologinya
Terdakwa : Setelah saya mengantarkan selingkuhan saya pulang, saya pulang dulu kerumah.
Karena saya masih emosi dan anak saya baru pulang saya melampiaskannya kepada dia
Hakim Ketua : Anda daritadi berbohong terus saya tau loh. Anda itu udah disumpah jadi
katakan yang sejujurnya. Hukuman anda bisa semakin berat kalau anda bohong. Pukul berapa
anda tiba dirumah dan melakukan pelecehan tersebut
Terdakwa: Pukul 16.30 yang mulia
Hakim Ketua: Selain itu apalagi alasan anda melakukan hal tersebut jelaskan secara rinci
dan jujur
Terdakwa: Awalnya saya hanya ingin memperkaya kekayaan saya tetapi ada syaratnya yaitu
saya harus memberikan darah perawan. Kebetulan saat saya sedang liburan saya sempat
melihat anak saya itu mandi sejak kejadian itu saya semakin nafsu kepada dia. Saat berantem
juga karena saya emosi saya malah melampiaskan kepada anak saya.
Hakim Ketua: Baik kepada penasihat hukum apakah ingin mengajukan pertanyaan
PH Korban: Ada yang mulia
Hakim Ketua: Baik silahkan
PH Korban: Apakah saat itu anda melakukannya secara sadar
Terdakwa: Saya ada pengaruh mabuk yang mulia jadi saya hanya setengah sadar
PH Korban: Anda bicara yang jelas, dalam BAP ini anda melakukannya secara sadar. Jadi
anda melakukannya secara sadar atau tidak
Terdakwa: .....
PH Korban: Keterangan yang anda berikan ini jelaskan dengan rinci
Terakwa; ......
PH Korban: Saudara anda mendengar pertanyaan saya? Bisa anda jawab mengenai
pernyataan saya
PH Terdakwa: Mohon maaf yang mulia, saya keberatan atas pertanyaan Jaksa Penuntut
Umum
yang terkesan memaksa klien saya untuk menjawab, maka dari itu saya
mengambil tindakan untuk mengambil alih pertanyaan pihak Jaksa.
Hakim Ketua : Baiklah.
PH Terdakwa : Yang Mulia, kesaksian yang diberikan oleh saksi memang benar adanya dan
hal itu bisa dibuktikan dengan beberapa rekaman cctv yang ada
PH Korban: Keberatan yang mulia keterangan tidak bisa dianggap sah karena keterangan
tersebut bisa saja hanya sebuah omongan belaka tanpa adanya bukti yang bisa
membenarkan kesaksian
PH Terdakwa: Keberatan Yang Mulia, karena kesaksian yang diberikan oleh pihak saksi
sudah
cukup menjelaskan mengapa terdakwa bisa melakukan hal tersebut pada
korban dan seperti yang sudah dijelaskan bahwa kesaksian bisa dalam bentuk
lisan maupun tulisan maka menurut saya kesaksian itu sah.
JPU 1: Bagaimana kalau kesaksian saksi hanya mengada-ngada
PH Terdakwa: Keberatan Yang Mulia! Penasihat Hukum hanya membuat spekulasi tanpa
adanya bukti.
Hakim Ketua : Baiklah, harap tenang pembuktian akan dilakukan nanti. Silahkan duduk
dengan tertib
Hakim Ketua: Bagaimana penasihat hukum korban apakah kesaksian sudah jelas?
PH Korban: Baik yang mulia sudah cukup

Hakim Ketua: Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin ditanyakan
JPU 1: Izin mengajukan pertanyaan yang mulia
Hakim ketua: Baik silahkan
JPU 1: Bagaimana situasi rumah pada saat itu
Terdakwa: Rumah saya pada saat itu kosong bu
JPU 1: Bagaimana cara anda melakukan pelecehan tersebut
Terdakwa : Saya mendorongnya langsung ke kasur bu
JPU 1: Apakah ada ancaman yang anda katakan kepada korban
Terdakwa: Ada bu saya mengancam supaya dia tidak memberitahukannya kepada siapapun
JPU 1: Saat kejadian apakah anda sempat melakukan kekerasan
Terdakwa: Iya bu karena dia berisik saya tidak sengaja memukul wajahnya dan menarik
tangannya
JPU 1: Baik cukup pertanyaan dari saya yang mulia
Hakim Ketua: Karna pertanyaan dari Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat hukum sudah
cukup. Maka agenda sidang selanjutnya adalah pembuktian dari Jaksa Penuntut Umum. Jaksa
Penuntut Umum apakah telah siap dengan saksinya
JPU 2: Siap yang mulia kami akan menghadirkan 4 orang saksi dimana salah satunya adalah
korban dan seorang ahli forensik yang akan menjelaskan visum dari korban dan
beberapa
barang bukti yang telah kami dapatkan
Hakim Ketua: Baik kepada saudara terdakwa silahkan mengambil tempat disamping
penasihat
umum saudara. Jaksa penuntut umum silahkan hadirkan saksi pertama dalam
ruang sidang
JPU 2: Siap yang mulia. Petugas hadirkan saksi s kedalam ruang sidang
Petugas: Saksi s silahkan memasuki ruang sidang
Hakim Ketua: Baik saudari saksi silahkan duduk
Hakim Ketua: Saudari saksi apakah dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan?
Salsa: Saya dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan yang mulia
Hakim Ketua: Baik kepada rohaniawan dipersilahkan berdiri samping saksi dan saudari s
silahkan bediri
Hakim Ketua: Ikuti saya "DEMI TUHAN SAYA BERSUMPAH BAHWA SAYA AKAN
MENERANGKAN DENGAN SEBENARNYA DAN TIADA LAIN DARIPADA YANG
SEBENARNYA." (saksi mengikuti)
Hakim Ketua: Silahkan saudara saksi duduk kembali dan terima kasih rohaniawan silahkan
kembali

Hakim menanyakan Keterangan pada saksi 1


Hakim Ketua: Sebelum memberikan keterangan, saya ingin mengetahui identitas saudari
Salsa: Baik yang mulia
Hakim Ketua:
Nama: Salsa Elisha Meilani
Tempat tanggal lahir: Jakarta, 17 Agustus 2004
Umur: 19 tahun
Jenis kelamin: Perempuan
Kewarganegaraan:
Alamat: Perumahan Bogor Asri Blok F. No 8 Rt 03 Rw 15, Kabupaten bogor
Pekerjaan:
Hakim Ketua: Ada hubungan apa anda dengan terdakwa?
Salsa: Saya anaknya yang mulia
Hakim Ketua: Baik bisa saudari maju ke depan (Salsa maju kedepan)
Hakim Ketua: Benar ini BAP saudari?
Salsa: iya benar yang mulia
Hakim Ketua: benar ini tanda tangan saudari
Salsa: benar yang mulia
Hakim Ketua: Apa ada yang ingin diubah
Salsa: tidak yang mulia
Hakim Ketua: Baik silahkan kembali
Hakim Ketua: Apakah benar anda mengalami pelecehan yang dilakukan oleh saudara Arief
Salsa: benar yang mulia
Hakim Ketua: Tanggal berapa kejadian itu?
Salsa: Seinget saya tanggal 5 maret saat saya baru pulang main yang mulia
Hakim Ketua: Anda pulang main jam berapa?
Salsa: Sekitar jam 16.30 sore yang mulia
Hakim Ketua: Apa hal itu sudah sering terjadi? Bisa dijelaskan kronologinya?
Salsa: Jadi seperti ini yang mulia, saat itu adalah kejadian pertama kalinya, tapi sejak
kajadian
itu ayah saya semakin sering melakukan pelecehan kepada saya. Saat itu, saya baru
pulang main dan saya sama sekali tidak tau kalau ayah dan ibu saya sedang tidak baik
baik saja karena selama ini mereka saya perhatikan baik baik saja yang mulia.
Hakim Ketua: Hakim anggota apakah ingin mengajukan pertanyaan?
Hakim Anggota 1: Ada yang mulia
Hakim Ketua: Baik dipersilahkan
Hakim Anggota 1: Terimakasih yang mulia. Saudari korban apa anda tidak tau motif ayah
anda melakukan pelecehan kepada anda
Salsa: Saya tidak tahu yang mulia tiba tiba ayah saya langsuk narik tangan saya ke dalam
rumah
Hakim Anggota 1: Bagaimana sikap terdakwa selama ini dengan anda?
Salsa: Sebelum kejadian itu ayah baik kepada saya hanya saja kalau sudah emosi memang
tidak terkontrol yang mulia
Hakim Anggota 1: Bagian apa yang dilecehkan oleh terdakwa?
Salsa: Semua bagian tubuh saya yang mulia dari rambut sampai kaki secara paksa.
Saya juga mengalami pemerkosaan yang mulia

Hakim Anggota 1 : Saat kejadian, ada siapa saja di dalam rumah?


Salsa: Rumah dalam keadaan kosong yang mulia
Hakim Anggota 1: Lalu setelah terdakwa menarik tangan anda apa yang dia lakukan?
Salsa: Saya didorong ke kasur yang mulia
Hakim Anggota 2: Saudari saksi kapan pertama kali anda tau bahwa anda hamil?
Salsa: Tanggal 10 mei dan saya pendarahan parah pada kehamilan keempat
Hakim Anggota 2: Apakah terdakwa saat itu mengetahui anda hamil?
Salsa: Iya penasihat hukum, lalu saya disuruh menggugurkan
Hakim Anggota 2: Apa yang dilakukan terdakwa ?
Salsa: Saya diberikan pil penggugur
Hakim Anggota 2: Saat kejadian apakah terdakwa memukul anda?
Salsa: Ayah menarik saya dengan kencang segingga tangan saya menjadi biru, ayah juga
sempat memukul saya dibagian mata
Hakim Anggota 2: Anda bilang terdakwa mengancam anda apa yang dia katakan?
Salsa: Ayah bilang kalau saya tidak boleh ngasih tau siapapun dan kalau sampai tersebar dia
akan memberikan saya hukuman
Hakim Anggota 2: Berapa kali anda dilecehkan?
Salsa: Sudah 6 kali
Hakim Anggot 2: Baik Hakim ketua cukup pertanyaan dari saya
Hakim Ketua: Baik dari Jaksa Penuntut Umum apakah ingin mengajukan pertanyaan
JPU 2: Tidak yang mulia
Hakim Ketua: Penasihat huku terdakwa apakah ingin mengajukan pertanyaan
PH Terdakwa: Ada yang mulia
Hakim Ketua: Baik Silahkan
PH Terakwa: Kenapa anda tidak berteriak saat ditarik?
Salsa: Saya sudah memberontak tetapi ayah selalu mengancam saya terus yang mulia
PH Terdakwa: Anda katakan bahwa anda sudah 6 kali dilecehkan. Bagaimana anda bisa
ingat
se spesifik itu?
Salsa: Karena tiap kejadian saya selalu menulis di buku diary sebagai curhatan, jadi saya
inget
kapan kejadiannya
PH Terdakwa: Apa anda hamil?
Salsa: Iya bu saya sudah hamil 4 kali
PH Terdakwa: Kenapa anda tidak langsung lapor saat kejadian pertama?
Salsa: Saya takut sama ayah dan saya sadar backingan saya tidak sekuat ayah yang ada saya
yang akan dicap jelek oleh semua orang
PH Terdakwa: Apa anda punya bukti yang lebih kuat karena bukti yang anda berikan bisa
saja dimanipulasi
Salsa: .....
PH Terdakwa: Bagaimana saudari kenapa anda diam saja
PH Korban: Izin yang mulia maaf sepertinya pertanyaan yang penasihat hukum berikan
terlalu menyudutkan korban, untuk pembuktian barang bukti akan saya berikan di agenda
sidang selanjutnya
PH Terdakwa: Saya memastikan agar lebih jelas
PH Korban: Tetapi anda berspekulasi bahwa korban berbohong
Hakim Ketua: Semua harap tenang untuk kesaksian yang diberikan apakah sudah jelas?
Hakim Ketua: Baik terdakwa apakah ingin memberikan tanggapan?
Arief: Ada yang mulia
Hakim Ketua: Baik dipersilahkan
Arief: Terimakasih yang mulia. Ada keterangan yang dia bilang itu bohong yang mulia, dia
itu sudah tidak pulang 2 hari dan saya melihat dia main sama laki laki. Saya
bawa dia kerumah ingin memarahinya, kan dia anak perempuan yang mulia tugas
saya untuk melindunginya apa salah?
Salsa: Yang mulia saat itu ayah buka paksa pintu rumah dan tangan satunya sambil megang
tangan saya dengan jencang. Berkali kali saya sampai berontak tapi tidak ada yang
menolong
Hakim Ketua: Baik harap tenang untuk kesaksian dari saudari S kita cukupkan. Saudari S
silahkan kembali menempati kursi bagian belakang
Salsa: Baik terimakasih yang mulia

Hakim menanyakan Keterangan saksi 2


Hakim Ketua: Baik silahkan hadirkan saksi Selanjutnya
JPU 2: Petugas hadirkan saksi Ratna kedalam ruang sidang
Petugas: Saksi Ratna silahkan memasuki ruang sidang
Hakim Ketua : Baik saudari saksi silahkan duduk
Hakim Ketua : Saudari saksi apakah dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan?
Ratna: Saya dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan yang mulia
Hakim Ketua: Baik silahkan maju untuk menunjukkan kartu identitas.
(Ratna maju kehadapan hakim ketua dan menyerahkan kartu identitas)
Hakim Ketua: Silahkan saudari kembali ketempat duduk
(Ratna kembali duduk)
Hakim Ketua: Sebelum memberikan keterangan, saya akan membacakan identitas saudara
Ratna: Baik yang mulia
Hakim Ketua:
Nama: Ratna
Tempat tanggal lahir: Bandung, 13 Agustus 1981
Umur: 42 Tahun
Jenis kelamin: Perempuan
Kewarganegaraan: Indonesia
Alamat: Perumahan Bogor Asri Blok F. No 8 Rt 03 Rw 15, Kabupaten bogor
Pekerjaan: Ibu rumah tangga
Hakim Ketua: Baik kepada rohaniawan dipersilahkan berdiri samping saksi dan saudari
Ratna
silahkan berdiri
(Rohaniawan menuju saksi)
Hakim Ketua: Ikuti saya " DEMI TUHAN SAYA BERSUMPAH BAHWA SAYA AKAN
MENERANGKAN DENGAN SEBENARNYA DAN TIADA LAIN DARIPADA YANG
SEBENARNYA." (saksi mengikuti)
Hakim Ketua: Silahkan duduk kembali dan terima kasih rohaniawan silahkan kembali
Hakim Ketua: “apakah saudari memiliki hubungan darah atau hubungan lainnya dengan
terdakwa?”
Ratna: “saya merupakan istri dari terdakwa, yang mulia”
Hakim Ketua : “saudari saksi dipersilakan maju ke depan untuk melihat BAP saudari”
(Ratna maju ke depan dan melihat BAP)
Hakim Ketua: “apakah benar ini merupakan isi BAP dari saudari?”
Ratna: “benar, yang mulia”
Hakim ketua: “apakah benar ini tanda tangan saudari?”
Ratna: “benar, yang mulia”
Hakim ketua: “ Apakah ada sangkalan untuk isi yang telah tercantumkan di dalam BAP ini?”
Ratna: “tidak ada, yang mulia”
Hakim ketua: “baik, kepada saksi dipersilakan untuk duduk kembali”
Ratna: “baik, Terima kasih, yang mulia” (Berjalan ke tempat semula dan duduk)
Hakim Ketua: Baik Hakim Anggota, silahkan dilanjut
Hakim Anggota 2: “ Terima kasih yang mulia, kepada saudari saksi apakah saudari mengerti
alasan saudari diundang untuk menghadiri proses persidangan yang
sedang diberlangsungkan ini?”
Ratna: “mengerti, yang mulia. Saya diundang untuk menjadi saksi atas kasus pelecehan
seksual yang dilakukan oleh saudari Bu Arief, sesuai yang sudah saya laporkan
sebelumnya”
Hakim Anggota 2: “baiklah, bagaimana kronologi saudari bisa mengetahui tindakan korban?
Ratna: “pada awalnya saya tidak mengetahui. Akan tetapi, pada waktu itu saya melihat anak
saya sedang pendarahan dan mengeluh perutnya sakit. Akhirnya, saya membawa anak
saya ke rumah sakit dan dokter mengatakan bahwa anak saya sudah melakukan
pengguguran janin beberapa kali. Setelah saya menanyakan kepada salsa sebagai anak
saya dan korban dari pelecehan seksual, dia mengatakan bahwa pelakunya adalah
Ayah kandungnya sendiri, yang juga berstatus sebagai suami saya.”
Hakim Anggota 2: “baik, apa yang saudari lakukan ketika mengetahui kronologi tersebut?”
Ratna: “saya langsung pulang ke rumah untuk menemui suami saya dan menanyakan terkait
dengan kasus tersebut. Awalnya suami Saya mengelak bahkan dia mengancam saya
juga tetapi akhirnya mengakui perbuatannya tersebut.”
Hakim Anggota 2: Apa ada saksi lain saat kejadian?
Ratna: Saya tidak tau yang mulia
Hakim anggota 2: “apakah saudari berada di tempat kejadian sewaktu terjadi pelecehan
seksual tersebut?”
Ratna: “tidak, yang mulia.”
Hakim anggota 1: “lalu, saudari sedang berada di mana ketika kasus pelecehan seksual
tersebut terjadi?”
Ratna: Saya sedang pergi ke taman untuk menenangkan diri setelah bertengkar dengan
suami”
Hakim Anggota 1: Apa yang menyebabkan anda dan terdakwa bertengkar?
Ratna: Suami saya ketauan selingkuh dan saya sangat emosi yang mulia
Hakim Anggota 1: Bagaimana perilaku korban setelah kejadian tersebut?
Ratna: Berubah sangat signifikan bu yang biasanya anak saya ceria ketika dirumah jadi
terlihat murung dan tatapannya kosong. Selalu mengurung diri dikamarnya.
Hakim Anggota 1: Apa saat anda melihat perubahan korban ibu merasa curiga?
Ratna: Saya kira dia sedang ada masalah yang mulia
Hakim Anggota 1: : Baik terimakasih bu. Cukup itu saja yang mulia.
Hakim Ketua: Penasihat hukum terdakwa apakah ada pertanyaan?
PH Terdakwa: Ada yang mulia
Hakim Ketua: Baik dipersilahkan
PH Terdakwa: Terimakasih yang mulia. Bagaimana ibu bisa yakin betul bahwa saudari Arief
lah yang melakukannya
Ratna: Anak saya sendiri yang mengatakan dan kebenarannya bisa dibuktikan
PH Terdakwa: Bukankah saudari Arief sangat sayang kepada keluarganya
Ratna: Beberapa kali saya memang sudah sering cek cok dengan suami saya dan memang dia
agak temperamen
PH Terdakwa: Ibu kan tidak melihat sendiri bagaimana kalau anak ibu bohong
Ratna: Saya yakin dia tidak mungkin bohong, sudah ada bukti dari dokter juga
PH Terdakwa: Kalau surat itu ada pemalsuan dan pihak rumah sakit sudah mengubahnya
Ratna: Tidak mungkin pak
Hakim Ketua: Terdakwa apakah ingin memberikan tanggapan?
Arief: Iya yang mulia
Hakim Ketua: Silahkan
Arief: Saya tidak mengancam dia yang mulia dan saya selingkuh dari dia juga karena saya
udah cape sama gaya hidup dia yang boros dan selalu minta uang.
Ratna: Loh saya beli dari duit saya suka suka saya dong, emang kamunya aja yang ga cukup
sama satu cewek
Hakim Ketua: Harap tenang! Baik terdakwa apakah ada tanggapan lagi?
Arief: Sudah cukup yang mulia
Hakim Ketua : Penuntut umum dan penasihat, bagaimana sudah jelas kesaksiannya?
JPU&PU: Jelas yang mulia
Hakim Ketua: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudari
saksi tidak keberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudari saksi
dapat menuju tempat yang telah disediakan

Hakim Ketua bertanya kepada saksi


Hakim Ketua: Kita akan melanjutkan ke saksi berikutnya, Jaksa Penuntut Umum silahkan
hadirkan saksi
JPU 1: Baik, Petugas hadirkan saksi Yesi dalam ruang sidang
Petugas: Saksi Yesi silahkan memasuki ruang sidang
Hakim Ketua: Baik saudari saksi silahkan duduk
Hakim Ketua: Saudari saksi apakah dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan?
Yesi : Saya dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan yang mulia
Hakim Ketua: Baik silahkan maju untuk menunjukkan kartu identitas
Hakim Ketua : Sebelum memberikan keterangan, majelis hakim ingin mengetahui identitas
saudari jawab dengan jelas
Yesi: Baik yang mulia
Hakim Ketua:
Nama: Yesi
Tempat tanggal lahir: Bogor, 12 Februari 2002
Umur: 24 Tahun
Jenis kelamin: Perempuan
Kewarganegaraan: Indonesia
Alamat: Perumahan Bogor Asri blok F No.5 Rt 03 Rw 15 Kabupaten Bogor
Agama: Islam
Pekerjaan: Mahasiswa
Hakim Ketua: Baik kepada rohaniawan dipersilahkan berdiri di samping saksi dan saudari
Yesi silahkan berdiri
Rohaniawan: Ikuti saya " DEMI TUHAN SAYA BERSUMPAH BAHWA SAYA AKAN
MENERANGKAN DENGAN SEBENARNYA DAN TIADA LAIN
DARIPADA YANG SEBENARNYA." (saksi mengikuti)
Hakim Ketua: Silahkan duduk kembali dan terima kasih rohaniawan silahkan kembali
Hakim Ketua: “saudari saksi dipersilakan maju ke depan untuk melihat BAP saudari” (Yesi
maju ke depan dan melihat BAP)
Hakim ketua: “apakah benar ini merupakan isi BAP dari saudari?”
Yesi: “benar, Yang mulia”
Hakim ketua: “apakah benar ini tanda tangan saudari?”
Yesi: “benar, Yang mulia’
Hakim ketua: “Apakah ada sangkalan untuk isi yang telah tercantumkan di dalam BAP ini?”
Yesi: “tidak ada, Yang mulia”
Hakim ketua: “baik, kepada saksi dipersilakan untuk duduk kembali”
Yesi: “baik, Terima kasih, yang mulia” (Berjalan ke tempat semula dan duduk)
Hakim Ketua: Bagaimana dengan Hakim anggota apakah ada pertanyaan?
Hakim Anggota 1: Ada Yang mulia
Hakim Ketua: Silahkan
Hakim Anggota 1: Baik, terimakasih hakim ketua. Saudari Yesi apakah anda mengenal
terdakwa
Yesi: Mengenal, dia tetangga saya yang mulia
Hakim Anggota 1: Apa anda sering mengobrol dengan saudara Arief?
Yesi: Jarang yang mulia, saya bahkan jarang melihat pak Arief di rumah
Hakim Anggota 1: Sudah berapa lama anda mengenal saudara Arief?
Yesi: Sekitar 3 tahun
Hakim Anggota 1: Jelaskan yang anda ketahui dalam kasus ini
Yesi: Sore itu saya baru balik dari warung dan kebetulan saat saya ingin menutup pagar saya
melihat Salsa sedang ditarik oleh laki laki berbaju hitam secara paksa
Hakim Anggota 1: Lalu apa yang anda lakukan?
Yesi: Saya awalnya ingin melerainnya tetapi saya sudah terlambat pintu sudah ditutup terlebih
dahulu, setelah itu saya mendengar dari pintu dan terdengar seperti suara orang sedang
ribut Lalu saya berinisiatif merekam suara ribut itu.
Hakim Anggota 2: Baik anda merekamnya menggunakan apa?
Yesi: Handphone yang mulia
Hakim Anggota 2: Apakah rekamannya bisa diputar saat ini?
Yesi: Bisa yang mulia
(Rekama diputar)
Hakim Anggota 2: Setelah mendengar ada suara keributan itu apa yang anda lakukan?
Yesi: Saya langsung lapor pak RT tapi saat itu pak rt lagi buru buru jadi saya tidak terlalu
digubris
Hakim Anggota 2: Apakah saat saudara arief keluar terlihat dia membawa sesuatu?
Yesi: Tidak pak
Hakim Anggota 2: Baik kalau begitu apa lagi yang anda lihat?
Yesi: Yang saya lihat saat pak Arief keluar dari rumah pakaian dia sangat rapih pak, dan
setelah
itu tidak lama ada temannya yang datang dan temannya membawa semacam obat lalu
diberikan kepada pak Arief
Hakim Ketua: Baik kepada terdakwa bagaimana tanggapannya?
Terdakwa: Saya serahkan kepada penasihat hukum saya yang mulia
Hakim Anggota 2: Bagaimana penasihat hukum?
PH Terdakwa: Izin mengajukan pertanyaan yang mulia
Hakim anggota 2: Baik silahkan
PH Terdakwa: Apa anda yakin yang menarik korban S adalah saudari Arief?
Yesi: Iya saya sangat yakin. Karena saya khawatir dengan kondisi s, saya selalu memantau
rumahnya dan benar saja setelah itu ada laki laki yang keluar yaitu pak Arief
PH Terdakwa: Pukul berapa anda melihat pak Arief keluar rumah?
Yesi: Sekitar jam 18.00 sore pak
PH Terdakwa: Kenapa anda tidak langsung lapor polisi saat kejadian?
Yesi: Saya takut pak, seperti yang saya bilang kalau saya udah sempet lapor pak rt tapi tidak
digubris
PH Terdakwa: Berarti anda selama ini tau kejadian tersebut tapi hanya diam saja?
Yesi: Saya masih ragu pak makannya saya tidak berani bilang ke siapa siapa lagi
PH Terdakwa: Tapi bukankah korban memang seperti anak yang bergaul bebas?
Yesi: Justru saya melihat Salsa sebagai anak yang baik dan tidak pernah melakukan hal yang
aneh- aneh pak. Dia juga anaknya ramah sekali dengan tetangga yang lain
PH Terdakwa: Baik terimakasih. Sudah cukup pertanyaan dari saya yang mulia.
Hakim ketua: Jaksa Penuntut Umum apakah ada pertanyaan
JPU 1: Tidak yang mulia
Hakim Ketua: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudari saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudari saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan

Hakim Ketua bertanya kepada saksi


Hakim Ketua: Kita akan melanjutkan ke saksi berikutnya, Jaksa penuntut Umum apakah
akan menghadirkan saksi ahli?
JPU 2: Ada yang mulia
Hakim: silahkan hadirkan saksi
JPU 2: Baik, Petugas hadirkan saksi dokter Adistya dalam ruang sidang
Petugas: Saksi dokter Adistya silahkan memasuki ruang sidang
Hakim Ketua: Baik saudari saksi silahkan duduk
Hakim Ketua: Saudari saksi apakah dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan?
Adistya: Saya dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan yang mulia
Hakim Ketua: Baik silahkan maju untuk menunjukkan kartu identitas
Hakim Ketua: Sebelum memberikan keterangan, saya akan menanyakan identitas
saudari
Adistya: Baik yang mulia
Hakim ketua:
Nama: Adistya Salma Putri
Tempat tanggal lahir: Jakarta, 2 September 1991
Umur: 32 Tahun
Jenis kelamin: Perempuan
Kewarganegaraan: Indonesia
Alamat: Perumahan Bumi Sentosa Blok A No.5 Rt 07 Rw 10
Agama: Islam
Pekerjaan: Dokter Spesialis Obstetrisian dan Ginekolog dan Ahli forensik
Hakim Ketua: Baik kepada rohaniawan dipersilahkan berdiri di samping saksi dan saudari
Adistya silahkan berdiri
Rohaniawan: Ikuti saya " DEMI ALLAH SAYA BERSUMPAH BAHWA SAYA AKAN
MENERANGKAN DENGAN SEBENARNYA DAN TIADA LAIN
DARIPADA YANG SEBENARNYA." (saksi mengikuti)
Hakim Ketua: Silahkan duduk kembali dan terima kasih rohaniawan silahkan kembali
Hakim Ketua: Baik saksi bisa dijelaskan bagaimana kondisi korban?
Adistya: Saat pertama kali datang, korban sudah pendarahan sangat banyak yang mulia
Hakim Ketua: Pakaian bagian mana yang terkena pendarahan
Adistya: Seingat saya celana dan ada sedikit pada bagian baju
Hakim Ketua: Apa korban sempat mengatakan sesuatu saat itu?
Adistya : Dia hanya mengatakan bahwa perutnya sangat sakit dan setelah saya cek memang
benar korban sedang mengandung selama 2 minggu yang mulia
Hakim Ketua: Bagaimana Hakim anggota ada yang ingin mengajukan pertanyaan
Hakim Anggota 2: Izin mengajukan pertanyaan yang mulia
Hakim ketua: Baik silahkan
Hakim Anggota 2: Baik terimakasih majelis hakim, kepada saudara Adistya apakah saat
pertama kali tiba anda merasa curiga terhadap kejadian tersebut
Adistya: Tidak yang mulia karena pendarahan cukup umum terjadi di kehamilan jadi saya
tidao merasa curiga
Hakim Anggota 2 : Setelah anda periksa apa yang menyebabkan pendarahan itu?
Adistya: Dari hasil pemeriksaan, pendarahannya disebabkan karena percobaan pengguguran
Terdeteksi juga adanya kandungan obat penggugur yang mulia
Hakim Anggota 2: Pada tanggal berapa korban diperiksa?
Adistya: Saat korban tiba tanggal 15 Desember 2022 langsung dilakukan pemeriksaan yang
mulia
Hakim Anggota 1: Apa ada kejanggalan saat pemeriksaan?
Adistya: Ada yang mulia. Pada bagian alat vital korban terlihat lecet dan lengannya terdapat
bekas memar yang sudah mulai memudar tetapi masih bisa terlihat sedikit yang
mulia.
Diduga kekerasan itu sudah pernah terjadi beberapa minggu yang lalu sehingga
bekasnya sudah mulia memudar
Hakim Anggota 1: Baik apa ada lagi?
Adistya: Terlihat juga bekas pukulan pada bagian wajah korban, tepatnya di dekat mata
korban
yang mulia
Hakim Anggota 1: Saat korban diperiksa dia dalam keadaan sadar atau pingsan
Adistya: Korban pingsan yang mulia
Hakim Anggota 1: Tindakan apa yang dilakukan oleh ibu pada korban?
Adistya: Karena rahimnya sudah sangat parah saya menyarankan untuk segera dilakukannya
operasi
Hakim Anggota 1: Bagaimana tanggapan keluarga korban?
Adistya: Saat itu hanya ada ibu korban dan beliau setuju dilaksanakannya operasi
Hakim Anggota 1: Baik terima kasih cukup majelis hakim
Hakim Ketua: Baik. Untuk jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin ditanyakan
JPU 2: Tidak ada yang mulia
Hakim ketua: Penasihat hukum apa ada yang ingin ditanyakan?
PH Terdakwa: Izin bertanya yang mulia
Hakim Ketua : Dipersilahkan
PH Terdakwa: Terimakasih Yang mulia. Apa pendarahan tersebut sudah bisa dipastikan
memang karena keguguran?
Adistya: Iya bu, berdasarkan pemeriksaan sudah jelas pendarahan tersebut adalah keguguran
PH Terdakwa: Saat korban tiba apakah langsung dapat penanganan?
Adistya: Karena ada beberapa kendala maka sempat delay beberapa jam
PH Terdakwa: Apakah sudah bisa dipastikan bahwa lecet yang ada memang karena
pelecehan atau hanya benturan
Adistya: Bisa dipastikan sudah jelas bahwa lecet tersebut diakibatkan karena pemaksaan
PH Terdakwa: Baik yang mulia sudah cukup

Hakim Ketua: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudari saksi tidak
berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudari saksi dapat menuju
tempat yang telah disediakan
Adistya: Baik yang mulia terimakasih
Hakim ketua: Saudari Penuntut umum apakah masih ada saksi yang ingin diajukan dalam
persidangan ini?
JPU 2: Tidak ada yang mulia
Hakim: Selanjutnya kepada PH Terdakwa apakah ada saksi yang di hadirkan untuk
meringankan terdakwa?
PH Terdakwa: kami akan menghadirkan 1 orang saksi yang mulia.
Hakim Ketua: Apakah saksi sudah siap?
PH Terdakwa: Sudah Yang Mulia
Hakim Ketua: Baik silahkan hadirkan saksi pertama kedalam ruang persidangan.
PH Terdakwa: Baik, Petugas hadirkan saksi atas nama rehan kedalam ruang sidang
Petugas: Saksi rehan silahkan memasuki ruang sidang
Hakim Ketua: Baik saudara saksi silahkan duduk
Hakim Ketua: Saudara saksi apakah dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan?
Rehan: Saya dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan yang mulia
Hakim Ketua: Baik silahkan maju untuk menunjukkan kartu identitas
Hakim Ketua: Sebelum memberikan keterangan, majelis hakim ingin mengetahui identitas
Saudara. Tolong saudara jawab dengan jelas
Rehan: Baik yang mulia
Hakim:
Nama: Rehan
Tempat tanggal lahir: Jakarta, 08 April 1978
Umur: 45 Tahun
Jenis kelamin: Laki laki
Kewarganegaraan: Indonesia
Alamat: Perumahan Puri Nirwana Blok K Rt 1 Rw 4
Agama: Islam
Pekerjaan: Karyawan Swasta
Hakim Ketua: Baik kepada rohaniawan dipersilahkan berdiri samping saksi dan saudara
rehan
silahkan berdiri.
Rohaniawan: Ikuti saya " DEMI ALLAH SAYA BERSUMPAH BAHWA SAYA AKAN
MENERANGKAN DENGAN SEBENARNYA DAN TIADA LAIN
DARIPADA YANG SEBENARNYA." (saksi mengikuti)
Hakim Ketua: Silahkan duduk kembali dan terima kasih rohaniawan silahkan kembali
Hakim ketua: “saudari saksi dipersilakan maju ke depan untuk melihat BAP saudari” (Rehan
maju ke depan dan melihat BAP)
Hakim ketua: “apakah benar ini merupakan isi BAP dari saudara?”
Rehan: “benar yang mulia”
Hakim ketua: “apakah benar ini tanda tangan saudari?”
Rehan: “benar, yang mulia
Hakim ketua: “ Apakah ada sangkalan untuk isi yang telah tercantumkan di dalam BAP ini?”
Rehan: “tidak ada yang mulia”
Hakim ketua: “baik, kepada saksi dipersilakan untuk duduk kembali”
Rehan: “baik, Terima kasih yang mulia” (Berjalan ke tempat semula dan duduk)
Hakim Ketua: Apakah saudari mengenal terdakwa
Rehan: Ya, yang mulia
Hakim Ketua: Bisa diceritakan bagaimana hubungan anda dengan terdakwa
Rehan: Saya adalah rekan kerjanya yang mulia
Hakim Ketua: Coba jelaskan yang anda tau tentang kasus ini
Rehan: Pada saat kejadian Arief bersama saya, memang dia habis bertengkar dengan istrinya
tetapi setelah itu dia tidak pulang ke rumah yang mulia dia langsung ke rumah saya bercerita
tentang masalah keluarganya
Hakim Ketua: Jam berapa dia tiba di rumah anda
Rehan: Jam 16.00 yang mulia
Hakim Ketua: Sampai jam berapa dia dirumah anda
Rehan: Sampai jam 19.00
Hakim Ketua: Katakan yang sebenar benarnya
Rehan: Benar yang mulia
Hakim Ketua: Anda pergi ke rumah saudara Arief atau tidak
Rehan: Tidak yang mulia
Hakim Ketua: Apa saudara Arief terlihat mencurigakan
Rehan: Tidak yang mulia
Hakim Ketua: Apa anda pernah bertemu korban?
Rehan: Pernah yang mulia saya lumayan sering main ke rumah Arief
Hakim ketua: Hakim anggota apakah ada yang ingin ditanyakan
Hakim Anggota 2: Izin mengajukan pertanyaan yang mulia
Hakim ketua: Baik silahkan
Hakim Anggota 2: Terima kasih yang mulia. Baik kepada saksi apa anda tau bagaimana
perilaku sehari hari terdakwa kepada korban?
Rehan: Saya lihat Arief dengan korban hubungannya sangat baik, tidak seperti yang
dikatakan
oleh lainnya. Justru dia sangat menyayangi anaknya dan ingin melindunginya.
Seringkali korban membuat Arief marah seperti dia gonta ganti pacar dan korban
memang sering pulang malam. Bisa saja kejadian itu pacarnya yang melakukannya
yang mulia.
Hakim anggota 2: Bisa diceritakan apa saja yang terdakwa katakan saat dirumah anda?
Rehan: Dia mengatakan bahwa dia tidak tau lagi harus bagaimana mendidik korban
karena sikap korban yang sudah diluar batas yang mulia
Hakim Anggota 1: Apakah pertengkaran antara Terdakwa dengan istrinya sudah sering
terjadi?
Rehan: Tidak yang mulia
Hakjm Anggota 1: Apakah ada yang anda sembunyikan dari keterangan yang anda berikan?
Rehan: Tidak ada yang mulia saya mengatakan dengan sejujur jujurnya
Hakim
Hakim Anggota 1: Baik Terima kasih yang mulia pertanyaan dari saya sudah cukup
Hakim Ketua: Bbagaimana Jaksa Penuntut umum dan penasihat hukum apakah kesaksian
saksi sudah jelas?
PH Korban: Saya ingin bertanya yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan
PH Korban: Anda bilang bisa saja pacarnya yg melakukan tetapi dari rekaman cctv tidak ada
laki laki lagi yang datang selain saudara arief
Rehan: Kita kan tidak ada yang tau pak seperti yang saya bilang korban memang sering ganti
Pacar
PH Korban: Apa anda punya bukti bahwa yang datang adalah pacarnya
Rehan: Tidak ada
PH Korban: Kalau anda tidak punya bukti kenapa anda mengatakan seperti itu apakah anda
lagi kebohongan yang anda katakan
Rehan: Tidak pak
PH Korban: Saat saudari Arief bercerita bagaimana sikap yang anda berikan
Rehan: Saya menyarankan diomongin baik baik pak
PH Korban: Lalu bagaimana respon terdakwa
Rehan: Karna dia sedang kacau dia malah tampak emosi
PH Korban: Baik cukup yang mulia terima kasih
Hakim Ketua: Penuntut umum apa ingin mengajukan pertanyaan
JPU 1: Tidak Ada yang mulia
Hakim 1: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudari saksi tidak
berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudari saksi dapat menuju
tempat yang telah disediakan

Hakim Ketua: Agenda selanjutnya adalah pemeriksaan barang bukti. Kepada Penuntut
umum
Apakah barang bukti sudah siap?
JPU 2 : Siap yang mulia
Hakim Ketua: Baik kepada Jaksa Penuntut umum silahkan menunjukkan
barang buktinya, korban s, terdakwa dan penasihat hukum juga silahkan maju
(semua maju kedepan)
JPU 2 : Yang mulia mohon izin mengajukan pertanyaan
Hakim Ketua: Silahkan
JPU 2: (Menunjukkan pil obat) Apa benar ini adalah obat yang digunakan terdakwa Arief
untuk
menggugurkan kandungan saudari
Salsa: Iya benar itu adalah pil yang dikasih oleh ayah saya untuk menggugurkan kandungan
saya
JPU 2: (Menunjukkan celana) Apa benar ini adalah celana yang anda gunakan saat
pendarahan?
Salsa: Benar bu
JPU 2: (Menunjukkan darah) Kami juga menemukan klip ini dirumah saudari Arief darah
apa
ini
Salsa: Saya tidak tau bu
JPU 1: Terdakwa darah apa ini
Terdakwa: Darah korban yang saya simpan
JPU 1: Yang mulia izin memutar rekaman suara saat kejadian
Hakim Ketua: Baik silahkan
(Rekaman diputar)
JPU 1: Apakah benar ini suara saudara saksi dan terdakwa arief
Salsa: Iya pak benar
JPU 1: Apa ada kejanggalan dari rekaman tersebut
Salsa: Tidak bu
JPU 1: Baik Terima kasih saya izin menunjukkan hasil visum yang mulia
JPU 1: Tertulis bahwa benar setelah dilakukam pemeriksaan ditemukan jelas luka memar
pada
bagian pergelangan dan juga sedikit pembengkakan sekitar mata.
Bahwa benar korban mengalami pendarahan dan keguguran serta lecet pada bagian
alat
vital.
Bahwa benar korban saat pertama kali tiba sudah dengan celana yang terkena
Pendarahan
Cukup yang mulia
Hakim Ketua: Baik terimakasi, Penuntut Umum, Penasihat hukum, terdakwa dan saksi
silahkan kembali
Hakim Ketua: Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi dengan demikian proses pemeriksaan
telah selesai dan agenda selanjutnya adalah pembacaan surat tuntutan oleh Jaksa penuntut
umum. Kepada saudara Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya
pada sidang hari ini?
JPU 2: Sudah siap yang mulia
Hakim: Silahkan dibacakan Penuntut umum
JPU 1: Majelis hakim yang mulia, saudara penasihat hukum yang kami hormati serta hadirin
sekalian Izinkan kami membacakan membacakan surat tuntutan. Kejaksaan Negeri
Kabupaten Bogor untuk keadilan
Surat Tuntutan
No. PDM-34/BGR/11/2023
Identitas lengkap terdakwa
Nama: Arief pratama
identitas selanjutnya dianggap telah dibacakan
Sebelum sampai kepada tuntutan pidana atas diri terdakwa perkenankanlah kami
mengemukakan hal-hal yang dapat dijadikan pertimbangan untuk mengajukan tuntutan
pidana, yaitu;
Hal-hal yang memberatkan :
1. Bahwa terdakwa dengan sengaja merencanakan dan melakukan perbuatan yang
didakwakan kepadanya
2. Bahwa terdakwa sempat berbohong dan tidak mengakui kesalahannya
Hal-hal yang meringankan :
1. Terdakwa mengaku terus terang atas perbuatan yang dilakukannya.
2. Terdakwa belum pemah dipidana sebelumnya
3. Terdakwa berlaku sopan dan kooperatif dalam mengikuti proses persidangan.
Berdasarkan uraian dimaksud, Saya Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini dengan
memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang bersangkutan :
MENUNTUT
Supaya Hakim Pengadilan Kabupaten Bogor yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa ARIEF PRATAMA bersalah melakukan tindak pidana Kejahatan
terhadap Kesusilaan, sebagaimana diatur dalam pasal 285 KUHP, 289 KUHP, 347 KUHP
2. Menjatuhkan pidana terhadap ARIEF PRATAMA dengan pidana 11 Tahun 6 bulan
3. Menetapkan supaya terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 100.000,-
(Seratus Ribu Rupiah).
Sudah cukup yang mulia
Hakim Ketua: Bagaimana saudara terdakwa apakah telah mengerti dengan surat tuntutan
yang telah dibacakan dan apakah ingin memberikan tanggapan
Terdakwa: Mengerti yang mulia saya serahkan kepada penasihat hukum saya
Hakim Ketua: Baik saudara penasihat hukum bagaimana apakah ingin memberikan
tanggapan mengenai surat tuntutan yang telah dibacakan
PH Terdakwa: Saya pikir pikir dulu yang mulia
Hakim Ketua: Baik maka agenda sidang selanjutnya adalah pembacaan putusan sidang oleh
majelis hakim. Putusan akan dibacakan harap terdakwa, Penuntut Umum, dan penasihat
hukum mendengarkan dengan seksama
Hakim: Berdasarkan catatan sidang tadi maka agenda selanjutnya adalah pembacaan putusan
akhir. Dengan ini menyakini saudara Arief Pratama secara sah bersalah dengan
dakwaan memaksa Perempuan agar mau bersetubuh dengannya diluar perkawinan
dengan menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan menjatuhkan hukuman 8
tahun 7 bulan penjara sesuai dengan pasal 285 KUHP atas kasus pelecehan
Demikian seluruh proses persidangan yang mengadili perkara pidana NO. REG
236/Pid.B/2023//PN Kabupaten Bogor atas nama terdakwa saudara Arief Pratama
pada hari ini dinyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan ditutup.” (Tok 3×)
Panitera: Sidang kasus hari ini, Selasa tanggaI 3 Januari 2023 berakhir dengan hasil
terdakwa Arief Pratama dijatuhkan hukuman 10 tahun 9 bulan penjara. Majelis hakim
meninggalkan ruangan. Hadirin dimohon berdiri.
(Majelis hakim meninggalkan ruangan persidangan)

Anda mungkin juga menyukai