Hakim Ketua: Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin ditanyakan
JPU 1: Izin mengajukan pertanyaan yang mulia
Hakim ketua: Baik silahkan
JPU 1: Bagaimana situasi rumah pada saat itu
Terdakwa: Rumah saya pada saat itu kosong bu
JPU 1: Bagaimana cara anda melakukan pelecehan tersebut
Terdakwa : Saya mendorongnya langsung ke kasur bu
JPU 1: Apakah ada ancaman yang anda katakan kepada korban
Terdakwa: Ada bu saya mengancam supaya dia tidak memberitahukannya kepada siapapun
JPU 1: Saat kejadian apakah anda sempat melakukan kekerasan
Terdakwa: Iya bu karena dia berisik saya tidak sengaja memukul wajahnya dan menarik
tangannya
JPU 1: Baik cukup pertanyaan dari saya yang mulia
Hakim Ketua: Karna pertanyaan dari Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat hukum sudah
cukup. Maka agenda sidang selanjutnya adalah pembuktian dari Jaksa Penuntut Umum. Jaksa
Penuntut Umum apakah telah siap dengan saksinya
JPU 2: Siap yang mulia kami akan menghadirkan 4 orang saksi dimana salah satunya adalah
korban dan seorang ahli forensik yang akan menjelaskan visum dari korban dan
beberapa
barang bukti yang telah kami dapatkan
Hakim Ketua: Baik kepada saudara terdakwa silahkan mengambil tempat disamping
penasihat
umum saudara. Jaksa penuntut umum silahkan hadirkan saksi pertama dalam
ruang sidang
JPU 2: Siap yang mulia. Petugas hadirkan saksi s kedalam ruang sidang
Petugas: Saksi s silahkan memasuki ruang sidang
Hakim Ketua: Baik saudari saksi silahkan duduk
Hakim Ketua: Saudari saksi apakah dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan?
Salsa: Saya dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan yang mulia
Hakim Ketua: Baik kepada rohaniawan dipersilahkan berdiri samping saksi dan saudari s
silahkan bediri
Hakim Ketua: Ikuti saya "DEMI TUHAN SAYA BERSUMPAH BAHWA SAYA AKAN
MENERANGKAN DENGAN SEBENARNYA DAN TIADA LAIN DARIPADA YANG
SEBENARNYA." (saksi mengikuti)
Hakim Ketua: Silahkan saudara saksi duduk kembali dan terima kasih rohaniawan silahkan
kembali
Hakim Ketua: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudari saksi tidak
berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudari saksi dapat menuju
tempat yang telah disediakan
Adistya: Baik yang mulia terimakasih
Hakim ketua: Saudari Penuntut umum apakah masih ada saksi yang ingin diajukan dalam
persidangan ini?
JPU 2: Tidak ada yang mulia
Hakim: Selanjutnya kepada PH Terdakwa apakah ada saksi yang di hadirkan untuk
meringankan terdakwa?
PH Terdakwa: kami akan menghadirkan 1 orang saksi yang mulia.
Hakim Ketua: Apakah saksi sudah siap?
PH Terdakwa: Sudah Yang Mulia
Hakim Ketua: Baik silahkan hadirkan saksi pertama kedalam ruang persidangan.
PH Terdakwa: Baik, Petugas hadirkan saksi atas nama rehan kedalam ruang sidang
Petugas: Saksi rehan silahkan memasuki ruang sidang
Hakim Ketua: Baik saudara saksi silahkan duduk
Hakim Ketua: Saudara saksi apakah dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan?
Rehan: Saya dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan yang mulia
Hakim Ketua: Baik silahkan maju untuk menunjukkan kartu identitas
Hakim Ketua: Sebelum memberikan keterangan, majelis hakim ingin mengetahui identitas
Saudara. Tolong saudara jawab dengan jelas
Rehan: Baik yang mulia
Hakim:
Nama: Rehan
Tempat tanggal lahir: Jakarta, 08 April 1978
Umur: 45 Tahun
Jenis kelamin: Laki laki
Kewarganegaraan: Indonesia
Alamat: Perumahan Puri Nirwana Blok K Rt 1 Rw 4
Agama: Islam
Pekerjaan: Karyawan Swasta
Hakim Ketua: Baik kepada rohaniawan dipersilahkan berdiri samping saksi dan saudara
rehan
silahkan berdiri.
Rohaniawan: Ikuti saya " DEMI ALLAH SAYA BERSUMPAH BAHWA SAYA AKAN
MENERANGKAN DENGAN SEBENARNYA DAN TIADA LAIN
DARIPADA YANG SEBENARNYA." (saksi mengikuti)
Hakim Ketua: Silahkan duduk kembali dan terima kasih rohaniawan silahkan kembali
Hakim ketua: “saudari saksi dipersilakan maju ke depan untuk melihat BAP saudari” (Rehan
maju ke depan dan melihat BAP)
Hakim ketua: “apakah benar ini merupakan isi BAP dari saudara?”
Rehan: “benar yang mulia”
Hakim ketua: “apakah benar ini tanda tangan saudari?”
Rehan: “benar, yang mulia
Hakim ketua: “ Apakah ada sangkalan untuk isi yang telah tercantumkan di dalam BAP ini?”
Rehan: “tidak ada yang mulia”
Hakim ketua: “baik, kepada saksi dipersilakan untuk duduk kembali”
Rehan: “baik, Terima kasih yang mulia” (Berjalan ke tempat semula dan duduk)
Hakim Ketua: Apakah saudari mengenal terdakwa
Rehan: Ya, yang mulia
Hakim Ketua: Bisa diceritakan bagaimana hubungan anda dengan terdakwa
Rehan: Saya adalah rekan kerjanya yang mulia
Hakim Ketua: Coba jelaskan yang anda tau tentang kasus ini
Rehan: Pada saat kejadian Arief bersama saya, memang dia habis bertengkar dengan istrinya
tetapi setelah itu dia tidak pulang ke rumah yang mulia dia langsung ke rumah saya bercerita
tentang masalah keluarganya
Hakim Ketua: Jam berapa dia tiba di rumah anda
Rehan: Jam 16.00 yang mulia
Hakim Ketua: Sampai jam berapa dia dirumah anda
Rehan: Sampai jam 19.00
Hakim Ketua: Katakan yang sebenar benarnya
Rehan: Benar yang mulia
Hakim Ketua: Anda pergi ke rumah saudara Arief atau tidak
Rehan: Tidak yang mulia
Hakim Ketua: Apa saudara Arief terlihat mencurigakan
Rehan: Tidak yang mulia
Hakim Ketua: Apa anda pernah bertemu korban?
Rehan: Pernah yang mulia saya lumayan sering main ke rumah Arief
Hakim ketua: Hakim anggota apakah ada yang ingin ditanyakan
Hakim Anggota 2: Izin mengajukan pertanyaan yang mulia
Hakim ketua: Baik silahkan
Hakim Anggota 2: Terima kasih yang mulia. Baik kepada saksi apa anda tau bagaimana
perilaku sehari hari terdakwa kepada korban?
Rehan: Saya lihat Arief dengan korban hubungannya sangat baik, tidak seperti yang
dikatakan
oleh lainnya. Justru dia sangat menyayangi anaknya dan ingin melindunginya.
Seringkali korban membuat Arief marah seperti dia gonta ganti pacar dan korban
memang sering pulang malam. Bisa saja kejadian itu pacarnya yang melakukannya
yang mulia.
Hakim anggota 2: Bisa diceritakan apa saja yang terdakwa katakan saat dirumah anda?
Rehan: Dia mengatakan bahwa dia tidak tau lagi harus bagaimana mendidik korban
karena sikap korban yang sudah diluar batas yang mulia
Hakim Anggota 1: Apakah pertengkaran antara Terdakwa dengan istrinya sudah sering
terjadi?
Rehan: Tidak yang mulia
Hakjm Anggota 1: Apakah ada yang anda sembunyikan dari keterangan yang anda berikan?
Rehan: Tidak ada yang mulia saya mengatakan dengan sejujur jujurnya
Hakim
Hakim Anggota 1: Baik Terima kasih yang mulia pertanyaan dari saya sudah cukup
Hakim Ketua: Bbagaimana Jaksa Penuntut umum dan penasihat hukum apakah kesaksian
saksi sudah jelas?
PH Korban: Saya ingin bertanya yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan
PH Korban: Anda bilang bisa saja pacarnya yg melakukan tetapi dari rekaman cctv tidak ada
laki laki lagi yang datang selain saudara arief
Rehan: Kita kan tidak ada yang tau pak seperti yang saya bilang korban memang sering ganti
Pacar
PH Korban: Apa anda punya bukti bahwa yang datang adalah pacarnya
Rehan: Tidak ada
PH Korban: Kalau anda tidak punya bukti kenapa anda mengatakan seperti itu apakah anda
lagi kebohongan yang anda katakan
Rehan: Tidak pak
PH Korban: Saat saudari Arief bercerita bagaimana sikap yang anda berikan
Rehan: Saya menyarankan diomongin baik baik pak
PH Korban: Lalu bagaimana respon terdakwa
Rehan: Karna dia sedang kacau dia malah tampak emosi
PH Korban: Baik cukup yang mulia terima kasih
Hakim Ketua: Penuntut umum apa ingin mengajukan pertanyaan
JPU 1: Tidak Ada yang mulia
Hakim 1: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudari saksi tidak
berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudari saksi dapat menuju
tempat yang telah disediakan
Hakim Ketua: Agenda selanjutnya adalah pemeriksaan barang bukti. Kepada Penuntut
umum
Apakah barang bukti sudah siap?
JPU 2 : Siap yang mulia
Hakim Ketua: Baik kepada Jaksa Penuntut umum silahkan menunjukkan
barang buktinya, korban s, terdakwa dan penasihat hukum juga silahkan maju
(semua maju kedepan)
JPU 2 : Yang mulia mohon izin mengajukan pertanyaan
Hakim Ketua: Silahkan
JPU 2: (Menunjukkan pil obat) Apa benar ini adalah obat yang digunakan terdakwa Arief
untuk
menggugurkan kandungan saudari
Salsa: Iya benar itu adalah pil yang dikasih oleh ayah saya untuk menggugurkan kandungan
saya
JPU 2: (Menunjukkan celana) Apa benar ini adalah celana yang anda gunakan saat
pendarahan?
Salsa: Benar bu
JPU 2: (Menunjukkan darah) Kami juga menemukan klip ini dirumah saudari Arief darah
apa
ini
Salsa: Saya tidak tau bu
JPU 1: Terdakwa darah apa ini
Terdakwa: Darah korban yang saya simpan
JPU 1: Yang mulia izin memutar rekaman suara saat kejadian
Hakim Ketua: Baik silahkan
(Rekaman diputar)
JPU 1: Apakah benar ini suara saudara saksi dan terdakwa arief
Salsa: Iya pak benar
JPU 1: Apa ada kejanggalan dari rekaman tersebut
Salsa: Tidak bu
JPU 1: Baik Terima kasih saya izin menunjukkan hasil visum yang mulia
JPU 1: Tertulis bahwa benar setelah dilakukam pemeriksaan ditemukan jelas luka memar
pada
bagian pergelangan dan juga sedikit pembengkakan sekitar mata.
Bahwa benar korban mengalami pendarahan dan keguguran serta lecet pada bagian
alat
vital.
Bahwa benar korban saat pertama kali tiba sudah dengan celana yang terkena
Pendarahan
Cukup yang mulia
Hakim Ketua: Baik terimakasi, Penuntut Umum, Penasihat hukum, terdakwa dan saksi
silahkan kembali
Hakim Ketua: Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi dengan demikian proses pemeriksaan
telah selesai dan agenda selanjutnya adalah pembacaan surat tuntutan oleh Jaksa penuntut
umum. Kepada saudara Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya
pada sidang hari ini?
JPU 2: Sudah siap yang mulia
Hakim: Silahkan dibacakan Penuntut umum
JPU 1: Majelis hakim yang mulia, saudara penasihat hukum yang kami hormati serta hadirin
sekalian Izinkan kami membacakan membacakan surat tuntutan. Kejaksaan Negeri
Kabupaten Bogor untuk keadilan
Surat Tuntutan
No. PDM-34/BGR/11/2023
Identitas lengkap terdakwa
Nama: Arief pratama
identitas selanjutnya dianggap telah dibacakan
Sebelum sampai kepada tuntutan pidana atas diri terdakwa perkenankanlah kami
mengemukakan hal-hal yang dapat dijadikan pertimbangan untuk mengajukan tuntutan
pidana, yaitu;
Hal-hal yang memberatkan :
1. Bahwa terdakwa dengan sengaja merencanakan dan melakukan perbuatan yang
didakwakan kepadanya
2. Bahwa terdakwa sempat berbohong dan tidak mengakui kesalahannya
Hal-hal yang meringankan :
1. Terdakwa mengaku terus terang atas perbuatan yang dilakukannya.
2. Terdakwa belum pemah dipidana sebelumnya
3. Terdakwa berlaku sopan dan kooperatif dalam mengikuti proses persidangan.
Berdasarkan uraian dimaksud, Saya Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini dengan
memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang bersangkutan :
MENUNTUT
Supaya Hakim Pengadilan Kabupaten Bogor yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa ARIEF PRATAMA bersalah melakukan tindak pidana Kejahatan
terhadap Kesusilaan, sebagaimana diatur dalam pasal 285 KUHP, 289 KUHP, 347 KUHP
2. Menjatuhkan pidana terhadap ARIEF PRATAMA dengan pidana 11 Tahun 6 bulan
3. Menetapkan supaya terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 100.000,-
(Seratus Ribu Rupiah).
Sudah cukup yang mulia
Hakim Ketua: Bagaimana saudara terdakwa apakah telah mengerti dengan surat tuntutan
yang telah dibacakan dan apakah ingin memberikan tanggapan
Terdakwa: Mengerti yang mulia saya serahkan kepada penasihat hukum saya
Hakim Ketua: Baik saudara penasihat hukum bagaimana apakah ingin memberikan
tanggapan mengenai surat tuntutan yang telah dibacakan
PH Terdakwa: Saya pikir pikir dulu yang mulia
Hakim Ketua: Baik maka agenda sidang selanjutnya adalah pembacaan putusan sidang oleh
majelis hakim. Putusan akan dibacakan harap terdakwa, Penuntut Umum, dan penasihat
hukum mendengarkan dengan seksama
Hakim: Berdasarkan catatan sidang tadi maka agenda selanjutnya adalah pembacaan putusan
akhir. Dengan ini menyakini saudara Arief Pratama secara sah bersalah dengan
dakwaan memaksa Perempuan agar mau bersetubuh dengannya diluar perkawinan
dengan menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan menjatuhkan hukuman 8
tahun 7 bulan penjara sesuai dengan pasal 285 KUHP atas kasus pelecehan
Demikian seluruh proses persidangan yang mengadili perkara pidana NO. REG
236/Pid.B/2023//PN Kabupaten Bogor atas nama terdakwa saudara Arief Pratama
pada hari ini dinyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan ditutup.” (Tok 3×)
Panitera: Sidang kasus hari ini, Selasa tanggaI 3 Januari 2023 berakhir dengan hasil
terdakwa Arief Pratama dijatuhkan hukuman 10 tahun 9 bulan penjara. Majelis hakim
meninggalkan ruangan. Hadirin dimohon berdiri.
(Majelis hakim meninggalkan ruangan persidangan)