Anggota Kelompok :
2. ALIEFA NAZWA
3. DEA AULIA
5. MANGASIH NATALIA
6. M. REZA SABEKTI
7. NIDA SHOUITULMILLAH
8. NINA SELVINA
9. SYEFA HARPIAH
Di daerah Purwakarta terdapat kasus KDRT pada tahun 2021 yng menyebabkan korban
yaitu istri ( Nida Shouitullmillah) dari saudara Reza Sabekti selaku terdakwa yang melakukan
pemukulan terhadap sang istri dibagian kepala, leher belakang, paha kanan, serta bagian wjah
yang menyebabkan luka lebam hingga luka dalam ( dari bukti visum) hingga menyebabkan istri
jatuh pingsan lalu sang anak yang berusia 12tahun berusaha meminta bantuan kepada warga
untuk membantu membawa ibu ke rumah sakit terdekat.
Hingga ketika sang istri sudah memiliki tenaga yang cukup dan melaporkan kejadian
tersebut kepada pihak berwajib untuk melakukan tindakan perceraian atau talak 3 terhadap
saudara Reza Sabekti
SIMULASI SIDANG PERKARA PIDANA
SIDANG PERTAMA
1. Sebelum sidang dimulai, panitera, penuntut umum, penasihat hukum dan pengunjung
sidang duduk di tempatnya masing – masing.
2. Dalam ruang sidang siapapun wajib menunjukkan sikap hormat kepada pengadilan.
3. Selama sidang berlangsung, pengunjung sidang harus duduk dengan sopan dan tertib di
tempat masing – masing: memberi hormat pada hakim, apabila ke luar dan masuk ruang
sidang, dan memelihara ketertiban dalam sidang.
4. Pengambilan foto, rekaman suara, atau rekaman TV, harus meminta izin kepada Hakim
Ketua sidang.
5. Pengunjung sidang dilarang makan, minum, merokok, membaca koran, atau melakukan
tindakan yang dapat mengganggu jalannya persidangan.
6. Segala sesuatu yang diperintahkan oleh hakim ketua sidang untuk memelihara tata tertib
persidangan wajib dilaksanakan dengan segera dan cermat.
7. Di dalam ruang sidang, siapapun dilarang membawa senjata api, senjata tajam, bahan
peledak, atau alat maupun benda yang dapat membahayakan keamanan sidang dan siapa
yang membawanya wajib menitipkan di tempat yang khusus disediakan untuk itu.
Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum apakah saudara sudah siap untuk
menghadirkan terdakwa kedalam persidangan?
Hakim ketua : Terima kasih. Selamat Pagi Saudara Terdakwa, hari ini Saudara
akan diperiksa sehubungan dengan tindak pidana yang didakwakan
kepada Saudara. Apakah Saudara sudah siap?
Hakim ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani?
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, hari ini akan dimulai pemeriksaan terhadap
perkara pidana saudara, akan tetapi sebelumnya majelis hakim
ingin mengetahui identitas saudara terlebih dahulu.
Umur : 37 Tahun
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : wiraswasta
Pendidikan : Strata I
Hakim ketua : Apakah Sebelumnya saudara pernah diperiksa oleh pihak penyidik
dari kepolisian?
Terdakwa : sudah majelis.
Hakim ketua : Saudara terdakwa silahkan maju ke depan, apakah benar ini BAP
saudara?
Hakim ketua : Baiklah, silahkan duduk kembali. Terhadap isi BAP ini apakah
seluruhnya benar atau ada yang saudara sangkal?
hakim ketua : Apakah saudara sudah menerima salinan surat dakwaan yang
diberikan oleh penuntut umum?
Hakim Ketua : Apakah saudara terdakwa pada persidangan hari ini didampingi
Penasehat Hukum?
Hakim ketua : Saudara Penasehat Hukum, apakah Saudara sudah menerima surat
kuasa dari Terdakwa untuk bertindak sebagai Penasehat Hukum
terdakwa?
PH : Sudah majelis.
Hakim ketua : Silakan maju untuk menunjukan surat kuasa beserta surat izin
beracara saudara, Saudara Penuntut umum silahkan maju untuk
memeriksa surat kuasa beserta surat ijin beracara penasehat hukum!
Hakim ketua : Baik, saudara penuntut umum dan penasehat hukum dipersilahkan
untuk duduk kembali.
Saudara Terdakwa, guna memperlancar jalannya persidangan,
majelis hakim memerintahkan Saudara Untuk memberikan
keterangan dengan jelas dan lengkap, serta tidak berbelit-belit,
apakah Saudara bersedia ?
Hakim ketua : Saudara penuntut umum, apakah saudara sudah siap dengan surat
dakwaan saudara?
PU : Siap majelis
Hakim ketua : saudara terdakwa, apakah saudara sudah mengerti isi surat
dakwaan yang telah dibacakan oleh penuntut umum?
Hakim Majelis : karena terdakwa tidak mengajukan nota keberatan, maka sidang
dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi-saksi. Apakah saudara PU
akan mengajukan saksi-saksi atau ahli di dalam persidangan?
Hakim Ketua : baiklah… untuk itu panitera apakah pada hari ini ada jadwal sidang
lain? Yang mungkin akan bentrok dengan sedang ini?
hakim ketua : baiklah. Sidang akan ditunda dilaksanakan pada hari ini tepatnya
Jum’at, 2 Desember 2021, Sidang hari ini dilanjutkan (Tok 1x)
Hakim Ketua : Agenda persidangan hari ini adalah pemeriksaan Alat Bukti.
Selamat pagi saudara terdakwa, apakah saudara dalam
keadaan sehat jasmani maupun rohani hari ini?
Hakim ketua : Saudara Penuntut Umum apakah Saudara Sudah siap dengan alat
bukti saudara di dlm persidangan hari ini?
PU : kami telah siap dengan alat bukti berupa bukti visum majelis
Hakim 1 : saudara penuntut umum apakah anda siap untuk membaca tuntutan
yang ingin ditujukan kepada tersangka?
PU : siap majelis.
Hakim 2 : baiklah apakah saudara penuntut umum membawa bukti visum dan
bukti fisik yang dialami oleh korban?
PU : ada majelis
Hakim 1 : silahkan
Saksi : saya Aini saya adalah anak dari terdakwa dan korban, saya
memang sering sekali melihat ibu dan ayah bertengkar
sehingga ayah memukul ibu kadang ayah pukul ibu pake
tangan kosong kadang ayah pukul ibu pake vas bunga meja
pernah juga ayah memukul ibu dengan asbak, aku juga pernah
liat ayah mukul ibu pake sapu dan payung, aku selalu
ngumpet dibalik lemari kalua ayah sama ibu lagi berantem aku
takut, sampai akhirnya terakhir kali ayah melakukan itu kepada
ibu, ibu pingsan aku nangis akhirnya aku panggil tetangga
biar bisa bawa ibu kerumah sakit aku takut.
Terdakwa : saya M Reza Sabekti, selaku terdakwa mengakui atas apa yang
disampaikan oleh anak dan istri saya, memang saya sering
melakukan tindakan tersebut akan tetapi saya memiliki alasan
sehingga saya melakukan hal tersebut, sering kali istri saya
memaksa saya untuk memberikan ia uang lebih dikarenakan
gengsinya yang begitu tinggi ia sering sekali berkumpul
dengan para teman-temannya dengan gaya yang glamour, saya
sendiri yang mencari uang sebelumnya memang saya mampu
untuk memberikan ia uang lebih untuk bergaya seperti itu, lantas
setelah saya di PHK apa yang dapat saya berikan untuk makan
sehari-hari dan bahkan membayar listrik rumah saja saya sudah
merasa berat terlebih lagi beliau selalu menuntut saya untuk
lebih dengan tidak sabar dan menjatuhkan harga diri saya
sebagai kepala keluarga. Pada akhirnya karna saya emosi
dengan perlakuan istri saya sendiri saya melakukan kekerasan
fisik terhadap istri saya, benar seperti yang anak saya
bilang sering sekali saya memukul beliau dengan tangan kosong,
vas bunga, asbak, sapu, payung, dan apapun benda yang ada
didekat saya, itu semua saya lakukan karna saya lelah
dengan perlakuan beliau yang mulia.
Hakim 2 : kepada saksi apakah anda pernah mendapatkan hal yang serupa
seperti apa yang ibu anda alami?
Saksi : tidak, ayah sayang banget sama aku, aku ga pernah dipukul sama
ayah
Hakim ketua : baiklah kepada saudara jaksa penuntut umum saya persilahkan
anda untuk menyampikan penuntutan
PU : baik yang mulia, dalam kasus ini saya menuntut terdakwa dengan
tuntutan 4tahun penjara dengan denda Rp. 20.000.000, menurut
pasal 44 ayat 1 tahun 2004 tentang penghapusan kdrt, karna
setelah mendengar keteraangan saksi dan keterangan
terdakwa sendiri membuktikan bahwa terdakwa telah terbukti
melakukan kdrt terhadap saudari Nida. Dan saya meminta
kepada para hakim untuk mengadilinya seadil adilnya,
terimaksih
Hakim 2 : kepada pensihat hokum apakah ada pembelaan
Hakim Ketua : baik biarkan kami merundingkan hal tersebut terlebih dahlu.
Hakim Ketua : sungguh dengan adanya saksi dan bukti yang kuat kami
memutuskan keputusan akhir bahwa terdakwa Reza dihukum
selam 3tahun penjara dengan denda Rp. 11.000.000, sesuai
dengan pasal 44 ayat 1 no 23 th 2004 mengenai pengapusan
kdrt (TOK2x). baiklah dengan demikian pemeriksaan pidana
dengan nomor PDM-02/SKA/Ep.2/XI/2021 atas nama Reza
dinyataka selesai, dan persidangan ini kami tutup (tok3x)