Panitera: Majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri.
Hakim Ketua: Saudari penggugat, apakah saudari dalam keadaan sehat dan siap
mengikuti persidangan hari ini?
Penggugat: Alhamdulillah saya sehat, dan siap untuk mengikuti persidangan pada hari ini
Penggugat: Baik pak. (maju ke meja hakim sambal memberikan kartu identitas)
Hakim Ketua: Saudara Tergugat, apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
persidangan hari ini?
Tergugat: Alhamdulillah saya sehat, dan siap untuk mengikuti persidangan pada hari ini
Hakim Ketua: Saudara tergugat, sebelum persidangan dimulai, dapatkah saudara
menunjukan kartu identitas saudara?
Tergugat: Baik pak. (maju ke meja hakim sambal memberikan kartu identitas)
Hakim Ketua: Baiklah kalau begitu, Hari ini adalah sidang pertama atas perkara cerai
gugat antara saudari….binti…..sebagai penggugat melawan……bin,,,,sebagai
tergugat…..Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka pada hari
pertama sidang ini, kami berkewajiban untuk memberikan nasihat kepada saudara
penggugat atau tergugat.
Tahap Mediasi
Hakim Ketua: Silahkan Hakim anggota 1 dan hakim II untuk melakukan perdamaian
kepada para pihak.
Hakim Anggota I: Terimakasih pak hakim ketua, Jika kami melihat dari surat gugatan
bahwasannya pernikahan sudah berlangsung sejak lama, yang mana menunjukan
pernikahan sudah berlangsung lama, tentunya banyak kenangan masa lalu yang manis,
dan tentunya perceraian akan mengukir kenangan pahit dalam diri saudari. Apakah
keputusan ini sudah saudari perhitungkan?
Hakim anggota II: Tentunya kami berharap kepada saudari penguggat dan saudara
tergugat untuk mengurungkan niat saudara untuk bercerai, yang mana pernikahan tidak
lain selain untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Juan ini tentu
akan tercapai apabila dilandasi rasa saling mengasihi dan sadar akan kedudukan masing-
masing. Untuk itu, apabila saudari penguggat dan saudara tergugat menyadari itu, marilah
diselesaikan secara damai saja, terima kasih Hakim ketua.
Hakim Ketua: Baiklah kalua begitu semoga nasihat dan arahan kami tadi menciptakan
perdamaian dan kerukunan sehingga menggugah niat untuk melanjutkan perceraian.
Bagaimana saudari penggugat?
Penguggat: Tidak pak hakim, saya sudah berpikir matang-matang dan saya tetap pada
gugatan yang telah saya ajukan perceraian ini, karena saya sudah tidak kuat melihat
perlakuannya yang sudah kelewatan batas.
Hakim Ketua: Bagaimana, saudara tergugat?
Tergugat: jujur saya pribadi masih sangat ingin mempertahankan pernikahan ini, saya
harap istri saya masih ingin untuk mempertimbangkan keputusannya juga mencabut
gugatan perceraian ini.
Hakim Ketua: Baiklah, acara sidang selanjutnya adalah mediasi, para pihak dipersilahkan
untuk melakukan mediasi di ruang mediator (Para pihak keluar kelas)
Hakim Ketua: Baiklah karena mediasi tidak berjalan sebagaimana yang kita harapkan,
maka agenda selanjutnya adalah pembacaan gugatan. Baiklah kepada penguggat
dipersilahkan untuk membacakan gugatan
Hakim Ketua: baik, saudara penguggat silahkan untuk mengajukan jawaban baik itu
tertulis majupun lisan kami persilahkan.
Hakim Ketua: Baik apakah Saudari Penggugat ingin mengajukan replik pada hari ini?
Hakim Ketua: Bagaimana saudara tergugat apakah saudara ingin mengajukan duplik pada
hari ini?
Tergugat: Ya, pak hakim. Saya akan mengajukan duplik pada hari ini
Hakim Ketua: Baiklah kami persilahkan kepada tegugat untuk mengajukan duplik pada
hari ini
Hakim Ketua : Karena proses jawab menjawab sudah selesai, maka kita masuk pada
agenda sidang selanjutnya yaitu pembuktian.
Tahap Pembuktian
Hakim Ketua: Saudara penggugat, apakah membawa saksi pada hari ini?
Penggugat: iya, saya membawa 2 orang saksi pada sidang hari ini pak hakim
Panitera: Saksi atas nama fulan bin fulan dan fulan bin fulan dipersilahkan memasuki
ruang sidang. (Saksi penggugat memasuki ruang sidang)
“ Sumpah saksi
Demi Allah, saya akan mengatakan yang sebenar-benarnya, tidak lain dari yang
sebenar-benarnya.”
Hakim Ketua: Untuk selanjutnya saksi akan memberi kesaksian satu persatu,
Hakim Ketua: Apakah saudara mengenal saudara penggugat? Dan apa hubungan anda
dengan penggugat dan tergugat?
Saksi I: Ya, saya kenal pak hakim. Saya sendiri merupakan tetangga dari kedua belah
pihak yang berperkara.
Hakim Ketua: Apakah anda mengetahui alasan penggugat dan tergugat bertengkar?
Saksi I: Menurut apa yang saya ketahui, pertikaian dan perselisihan kerap terjadi. Bahkan
tak jarang saya mendengar keributan dan kekerasan fisik dalam pertikaian itu. Penggugat
menjadi korban aniaya oleh saudara tergugat hanya karena perbedaan pendapat, dan
dualisme ego yang sebenarnya merupakan hal kecil sekalipun, terakhir saya melihat
keributan tersebut 2 bulan yang lalu.
Hakim Ketua: Apakah saudara mengenal saudara penggugat? Dan apa hubungan anda
dengan penggugat dan tergugat?
Saksi II: Ya, saya kenal pak hakim. Saya sendiri merupakan ART sekaligus pengasuh
anak dari kedua belah pihak yang berperkara.
Hakim Ketua: Apakah anda mengetahui alasan penggugat dan tergugat bertengkar?
Saksi II: Untuk awal mula pertikaian yang terkadang saya jumpai dalam bahtera rumah
tangga kedua belah pihak yaitu disebabkan oleh perbedaan pendapat saja, seperti
perdebatan tentang ekonomi, Pendidikan anak dan perihal nafkah. beberapa kali saya
melihat secara langsung keributan itu dirumah mulai dari pertikaian verbal bahkan
sampai kekerasan fisik dan terakhir saya melihat kejadian tersebut kurang lebih 2 bulan
yang lalu sebelum keduanya berpisah tempat tinggal.
Tergugat: Saya tidak mampu membawa saksi pak hakim, saya sudah meminta berbagai
pihak untuk menjadi saksi saya dalam persidangan akan tetapi semuanya enggan untuk
menjadi saksi saya bahkan saudara saya sendiri dan saya pasrah juga muak dengan
jalannya persidangan pada hari ini.
Hakim Ketua: Berhubung pihak tergugat tidak dapat membawa saksi, dan setelah
mendengar dan melihat serta dengan bukti-bukti, apakah dari penggugat dan tergugat
tetap ingin bercerai?
Penggugat dan tergugat: (penggugat dan tergugat mengangguk) saya ingin bercerai pak
hakim
Tahap Musyawarah
Hakim Ketua: Baiklah kami akan bermusyawarah, silahkan penggugat dan tergugat untuk
keluar
Pembacaan Putusan
Apabia dalam keputusan Majelis Hakim masih ada yang kerberatan, silahkan
mengajukan banding. Untuk disidang kembali.
Sidang pada hari ini telah selesai maka sidang ini ditutup ( ketuk palu 3x)
Alhamdulillah
n