Anda di halaman 1dari 10

SKENARIO PENGADILAN SEMU

PENGADILAN AGAMA ……

SIDANG I
1 Juli 2020

Hakim Ketua:
(mengucapkan salam dan basmalah). Sidang Semu Pengadilan Agama ……, yang mengadili
perkara perdata dalam tingkat pertama, Perkara Nomor: 1/Pdt.G/2020/PA. ……, antara ………..
Sebagai “ (PENGGUGAT)” melawan ……………. sebagai “(TERGUGAT)”, pada hari ini
Senin Tanggal 6 Juli 2020, DINYATAKAN DIBUKA (ketuk palu 3x).
“Sidang dinyatakan terbuka untuk umum” (mengetuk palu satu kali).
“Silahkan Penggugat dan Tergugat menempati kursi yang telah disediakan”

Selamat pagi, saudari Penggugat ? (dijawab Penggugat)


Apakah anda dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari ini? ( Dijawab
Penggugat)

Selanjutnya akan kami periksa terlebih dahulu identitas saudari. Dapatkah saudari menunjukkan
kartu identitas saudari ?
(Penggugat menunjukkan kartu identitas lalu hakim anggota memeriksa kebenaran identitas
tersebut)

Saudari Penggugat , apakah saudari datang sendiri atau didampingi oleh kuasa hukum ?
Penggugat: Saya datang bersama Kuasa Hukum saya Pak Hakim.

Hakim Ketua : Kuasa hukum Penggugat tolong perlihatkan identitas dan surat kuasa khusus
saudara!
(Kuasa hukum Penggugat menunjukkan kartu identitas dan surat kuasa lalu hakim anggota
memeriksa kebenaran identitas dan surat kuasa tersebut)
Hakim Ketua : Baik, selanjutnya saudara Tergugat, Selamat pagi! (dijawab Tergugat)
Apakah anda dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari ini? ( Dijawab Tergugat)

Selanjutnya akan kami periksa terlebih dahulu identitas saudara. Dapatkah saudara menunjukkan
kartu identitas saudara ?
(Tergugat menunjukkan kartu identitas lalu hakim anggota memeriksa kebenaran identitas
tersebut)

Saudara Tergugat , apakah saudara datang sendiri atau didampingi oleh kuasa hukum ?
Tergugat: Saya datang bersama Kuasa Hukum saya Pak Hakim.

Hakim Ketua : Kuasa hukum Terugat tolong perlihatkan identitas dan surat kuasa khusus
saudara!
(Kuasa hukum Tergugat menunjukkan kartu identitas dan surat kuasa lalu hakim anggota
memeriksa kebenaran identitas dan surat kuasa tersebut)

Hakim Ketua : Penggugat dan Tergugat sudah menerima surat panggilan untuk hadir pada hari
ini ya? (Dijawab Penggugat dan Tergugat)

Jika begitu maka panggilan tersebut dinyatakan resmi dan patut.


Hari ini adalah sidang pertama atas perkara ………. antara saudari … sebagai PENGGUGAT
dan Saudara …. sebagai Tergugat ya.
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka pada hari pertama sidang ini,
kami berkewajiban memberikan nasehat kepada saudara Penggugat dan Tergugat (selanjutnya
kalimat nasehat untuk kedua belah pihak)
Silahkan hakim anggota I untuk memberikan nasehat perdamaian kepada para pihak.

Hakim Anggota I : Terima kasih pak hakim ketua. Saudara Penggugat dan Tergugat.
(selanjutnya kalimat nasehat untuk kedua belah pihak)
Bagai mana saudari Penggugat?
Penggugat : Tidak Pak Hakim. Saya sudah berpikir matang-matang dan saya tetap pada gugatan
yang telah saya ajukan tersebut.
Hakim Ketua : Bagaimana saudara Tergugat?
Tergugat : Kalau saya pak hakim. Saya mau istri saya mempertimbangkannya lagi dan saya
masih berharap dia mau mencabut gugatannya,.
Hakim Ketua : Bagaimana dengan saudari Penggugat, apakah saudari mau
mempertimbangkannya kembali?
Penggugat : Sudahlah pak hakim. Lagi pula sudah sering upaya damai kami tempuh begitu juga
dengan pihak keluarga. Tapi toh apa hasilnya. Tetap saja tidak berhasil.
(majelis hakim berdiskusi sejenak)

Hakim ketua : Baiklah, karena upaya damai dalam persidangan ini belum berhasil, namun tentu
harapan kita perdamaian adalah jalan keluar yang terbaik. Untuk itu sesuai dengan PERMA No.1
tahun 2016 majelis masih memberikan kesempatan kepada saudari Penggugat dan Tergugat
untuk menyelesaikan masalah ini secara proses mediasi di luar persidangan ini dan dipandu oleh
Mediator. Anda ingin memilih sendiri mediatornya atau dipilihkan oleh majelis hakim?
Penggugat dan Tegugat: kami mengikuti penetapan mediator majelis hakim saja.
Hakim Ketua : Baiklah, para pihak melaksanakan mediasi terlebih dahulu dan menunjuk
Mediator tersebut dan selanjutnya panitera akan mempersiapkan proses mediasi, waktu satu hari
untuk mediasi cukup ya, hari setelah ini langsung mediasi dan besok kita kembali ke ruang
sidang lagi untuk mendengarkan hasil mediasi yang telah dilaksanakan.

Sidang selanjutnya akan dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Juli 2020 pukul 09.00 WIB untuk
mendengarkan hasil mediasi. Dan kami perintahkan kedua belah pihak untuk hadir pada sidang
tersebut. Sidang pada hari ini kami tutup (mengetuk palu tiga kali).

SIDANG II
7 Juli 2020
Hakim Ketua:
(mengucapkan salam dan basmalah). Sidang Semu Pengadilan Agama …., yang mengadili
perkara perdata dalam tingkat pertama, Perkara Nomor: 1/Pdt.G/2020/PA………, antara
……….. Sebagai “ (PENGGUGAT)” melawan ……………. sebagai “(TERGUGAT)”, pada
hari ini Selasa Tanggal 7 Juli 2020, DINYATAKAN DIBUKA dan dinyatakan terbuka untuk
umum” (mengetuk palu satu kali).
“Silahkan Penggugat dan Tergugat menempati kursi yang telah disediakan”
Selamat pagi? (dijawab Penggugat dan Tegugat)
Apakah anda dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari ini? ( Dijawab Penggugat
dan Tergugat)

Hakim Ketua : Bagaimana usaha mediasi kedua belah pihak ?


(kuasa hukum kedua belah pihak menjawab dengan jawaban bahwa mediasi tidak berhasil)

Hakim Ketua : Saudara sekalian, mengingat upaya damai melalui mediasi masih belum
berhasil, maka perkara ini akan dilanjutkan untuk diperiksa, UNTUK ITU SIDANG SAYA
NYATAKAN TERTUTUP UNTUK UMUM (mengetuk palu 1x).
Hakim Ketua : Saudara Tergugat, apakah saudara sudah menerima salinan surat gugatan
Penggugat ?
Tergugat : Sudah Pak Hakim
Hakim Ketua : Baiklah kalau begitu, Penggugat silahkan menjelaskan isi surat gugatan anda
(Kuasa hukum Penggugat membacakan isi surat gugatan penggugat)

Hakim Ketua : Saudari Penggugat, apakah saudara akan merubah atau menambah isi surat
gugatan saudari?
Penggugat : Tidak Pak Hakim. Saya rasa sudah cukup.
Hakim Ketua : Saudara Tergugat, apakah saudara akan mengajukan jawaban mengenai surat
gugatan penggugat ini?
Tergugat : Ya Pak Hakim, saya akan mengajukan jawaban secara lisan saja melalui kuasa
hukum saya
Hakim Ketua : silahkan, kapan saudara melalui kuasa hukum saudara akan siap memberikan
jawaban?
Tergugat: hari ini sekalian pak hakim
Hakim Ketua : baik, sidang dilanjutkan dengan pembacaan jawaban dari Tegugat (ketuk palu
satu kali))
Silahkan kuasa hukum Tegugat menanggapi gugatan Penggugat.
(Kuasa hukum Tergugat menjawab gugatan dan menambahi gugatan balik/eksepsi, sebagaimana
jika terdapat eksepsi kompetensi maka dilanjutkan dengan pemeriksaan dan putusan sela terlebih
dahulu, jika terdapat pengajuan eksepsi terkait syarat formil seperti surat kuasa tidak sah, error in
persona, nebis in idem, gugatan premature, dan obscuur libel, maka dilanjutkan dan putusan sela
atas eksepsi tersebut diputus bersama pokok perkara di putusan akhir)

Hakim Ketua : Baik, selanjutnya Saudari Penggugat, apakah saudara akan mengajukan Replik
mengenai Jawaban (dan Gugatan Rekonvensi Tergugat) ini?
Pengggugat : Ya Pak Hakim, saya akan mengajukan Replik (dan Jawaban atas Gugatan
Rekonvensi) secara lisan saja melalui kuasa hukum saya
Hakim Ketua : silahkan, kapan saudara melalui kuasa hukum saudara siap?
Pengggugat: hari ini sekalian pak hakim
Hakim Ketua : baik, sidang dilanjutkan dengan agenda replik dari penggugat (ketuk satu kali)
Silahkan kuasa hukum Penggugat menanggapi Jawaban dan Gugatan Rekonvensi Tergugat.
(Kuasa hukum Penggugat me-Replik Jawaban /dan menjawab Gugatan Rekonvensi dengan
lisan)

Hakim Ketua : Saudara Tergugat, apakah saudara akan mengajukan Duplik mengenai Replik
(dan Jawaban Rekonvensi penggugat) ini?
Tergugat : Ya Pak Hakim, saya akan mengajukan Duplik (dan menanggapi Jawaban
Rekonvensi Penggugat) secara lisan saja melalui kuasa hukum saya
Hakim Ketua : silahkan, kapan saudara melalui kuasa hukum saudara akan siap?
Tergugat: hari ini sekalian pak hakim
Hakim Ketua : baik, sidang dilanjutkan dengan agenda duplik dari tergugat (ketuk satu kali)
Silahkan kuasa hukum Tegugat!.
(Kuasa hukum Tergugat mengajukan Duplik /dan tanggapan Jawaban Rekonvensi Penggugat
dengan lisan)
Hakim Ketua : Baik, karena Kuasa Hukum Penggugat maupun Tergugat sudah menanggapi
saling jawab jinawab, maka sidang kita lanjutkan dengan agenda pembuktian. Saudara Kuasa
Hukum Penggugat, apakah saudara akan mengajukan bukti-bukti baik berupa surat-surat maupun
saksi-saksi pada hari ini ?
Kuasa P : siap pak!
Hakim Ketua: Baik, selanjutnya sidang dilanjutkan dengan agenda pembuktian dari Penggugat,
(ketuk satu kali) silahkan saudara mengajukan bukti-bukti!
Kuasa P: Ya, Bapak Hakim. (sambil menunjukkan bukti-bukti kepada majelis hakim)
Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan saksi-saksi ?
Kuasa P : Iya Bapak Hakim.
Hakim Ketua : Saudari Penggugat, apakah saksi-saksi yang akan diperiksa sudah siap? Dan
apakah sekarang ini berada di pengadilan ?
Kuasa P : Iya Bapak Hakim, dan sudah ada di ruang tunggu pengadilan.
Hakim Ketua : bapak petugas tolong dipanggilkan saksi-saksi dari pihak Penggugat.
Petugas Khusus : Kepada saksi-saksi pihak Penggugat dipersilahkan memasuki ruang sidang.
(kemudian semua saksi duduk di kursi depan persidangan)

Hakim Ketua : Selamat pagi, saudara Saksi ? (dijawab saksi)


Semua saksi, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu akan saya tanyakan identitas saudara.
Tolong tunjukkan semua kartu identitas masing-masing ? (saksi memberikan identitas ke majelis
hakim lalu memeriksa kebenaran identitas tersebut)

Hakim Ketua : Sebelumnya apakah saudara bersedia untuk disumpah menurut agama saudara ?
Semua saksi P : Bersedia, Bapak Hakim.
Hakim Ketua : Petugas Rohaniawan kami perintahkan untuk mengambil sumpah saksi
Kemudian Petugas Rohaniawan memegang Al-Qur’an di atas kepala saksi
Hakim Ketua : semua saksi silahkan tirukan saya;
WALLAHI, DEMI ALLAH, SAYA BERSUMPAH BAHWA SAYA AKAN
MENERANGKAN DENGAN SEBENARNYA DAN TIADA LAIN DARIPADA YANG
SEBENARNYA.
Hakim Ketua : semua saksi telah bersumpah menurut agamanya. Untuk itu harus memberikan
keterangan dengan sejujur-jujurnya.
(Selanjutnya hakim memeriksa satu persatu masing-masing saksi)

Hakim Ketua : Saudara Tergugat, apakah saudara dapat menerima keterangan saksi tadi atau
anda keberatan?
Tergugat : Saya dapat terima, Pak Hakim dan saya tidak keberatan, karena semua yang
dikatakan oleh saksi tadi adalah benar, Pak Hakim.
Hakim Ketua : Terima kasih dan semua saksi bisa meninggalkan ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara akan mengajukan bukti-bukti
baik berupa surat-surat maupun saksi-saksi pada hari ini ?
Kuasa T : siap pak!
Hakim Ketua: Baik, silahkan saudara mengajukan bukti-bukti!
Kuasa T: Ya, Bapak Hakim. (sambil menunjukkan bukti-bukti kepada majelis hakim)
Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan saksi-saksi ?
Kuasa T : Iya Bapak Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Tergugat, apakah saksi-saksi yang akan diperiksa sudah siap? Dan
apakah sekarang ini berada di pengadilan ?
Kuasa T: Iya Bapak Hakim, dan sudah ada di ruang tunggu pengadilan.
Hakim Ketua : bapak petugas tolong dipanggilkan saksi-saksi dari pihak Tergugat.
Petugas Khusus : Kepada saksi-saksi pihak Tergugat dipersilahkan memasuki ruang sidang.
(kemudian semua saksi duduk di kursi depan persidangan)

Hakim Ketua : Selamat pagi, saudara Saksi ? (dijawab saksi)


Semua saksi, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu akan saya tanyakan identitas saudara.
Tolong tunjukkan semua kartu identitas masing-masing ? (saksi memberikan identitas ke majelis
hakim lalu memeriksa kebenaran identitas tersebut)

Hakim Ketua : Sebelumnya apakah saudara bersedia untuk disumpah menurut agama saudara ?
Semua saksi T : Bersedia, Bapak Hakim.
Hakim Ketua : Petugas Rohaniawan kami perintahkan untuk mengambil sumpah saksi
Kemudian Petugas Rohaniawan memegang Al-Qur’an di atas kepala saksi
Hakim Ketua : semua saksi silahkan tirukan saya;
WALLAHI, DEMI ALLAH, SAYA BERSUMPAH BAHWA SAYA AKAN
MENERANGKAN DENGAN SEBENARNYA DAN TIADA LAIN DARIPADA YANG
SEBENARNYA.
Hakim Ketua : semua saksi telah bersumpah menurut agamanya. Untuk itu harus memberikan
keterangan dengan sejujur-jujurnya.
(Selanjutnya hakim memeriksa satu persatu masing-masing saksi)

Hakim Ketua : Saudara Tergugat, apakah saudara dapat menerima keterangan saksi tadi atau
anda keberatan?
Tergugat : Saya dapat terima, Pak Hakim dan saya tidak keberatan, karena semua yang
dikatakan oleh saksi tadi adalah benar, Pak Hakim.
Hakim Ketua : Terima kasih dan semua saksi bisa meninggalkan ruang sidang.

Hakim Ketua : Baik, karena Penggugat dan Terggugat tidak merasa keberatan dengan
keterangan para saksi, maka sidang kita lanjutkan dengan agenda mendengarkan kesimpulan
para pihak atau konklusi.
Saudari Penggugat, apakah saudara bisa menyampaikan kesimpulan saudara atau konklusi
selama persidangan atas perkara ini berlangsung?
Penggugat: Iya saya siap pak Hakim yang mulia
Hakim Ketua : Saudara Tergugat, apakah saudara bisa menyampaikan kesimpulan saudara atau
konklusi selama persidangan atas perkara ini berlangsung?
Tergugat: Iya saya siap pak Hakim yang mulia
Hakim Ketua : baik, selanjutnya sidang dilanjutkan dengan agenda kesimpulan dari Penggugat
dan Tergugat (ketuk satu kali)
Silahkan Penggugat.
Penggugat:, terima kasih pak hakim, saya berkesimpulan bahwa pada intinya tetap ingin ………
dengan Tergugat (dan menolak gugatan rekonvensi Tegugat), selanjutnya agar supaya hakim
yang mulia untuk memberi putusan.
Hakim Ketua: silahkan Tergugat
Tergugat: terima kasih pak hakim, saya berkesimpulan bahwa pada intinya tetap tidak ingin
……….. dengan Penggugat dan gugatan rekonvensi saya dikabulkan, selanjutnya agar supaya
hakim yang mulia untuk memberi putusan.

Hakim Ketua: Sidang di skors untuk Musyawarah Majelis dan Kepada kepada Penggugat dan
Tergugat untuk meninggalkan ruang sidang (ketuk palu 2 x)
(majelis hakim bermusyawarah sesaat lalu dilanjutkan dengan memanggil kembali para pihak
dengan kuasa hukumnya ke ruang sidang)

Hakim Ketua: Skors untuk Musyawarah Majelis Pengadilan Agama … DINYATAKAN


DICABUT . (ketuk palu 1x)

Hakim Ketua : Saudara Penggugat dan Tergugat, untuk terakhir kalinya sebelum perkara ini
akan diputuskan, saya akan memberikan kesempatan sekali kepada saudara untuk berdamai
kembali (selanjutnya kalimat nasehat). Bagaimana tanggapan Penggugat?
Penggugat: Tidak yang mulia saya tetap dengan pendirian saya.
Hakim Ketua : Baiklah, saudara Penggugat dan Tergugat, Majelis telah menimbang semua hal
yang terjadi di dalam persidangan ini dan majelis pun sudah mengambil keputusan, sebelumnya
kami menawarkan 2 alternatif terlebih dahulu supaya saudara-saudar memilih satu; bahwa
putusan ini sudah kami ambil keputusan dalam musyawarah majelis hakim akan tetapi putusan
ini belum jadi sebagaimana putusan biasanya dan kami kami bacakan sekarang kesimpulannya?
Ataukah pembacaan putusan ini nanti pada sidang berikutnya setelah redaksi putusan ini selesai
kami buat? Bagaimana Penggugat dan Tegugat?
Penggugat dan Tegugat: sekarang saja pak hakim supaya cepat selesai!
Hakim Ketua : Sidang dilanjutkan dengan agenda putusan dan sidang dinyatakan terbuka untuk
umum. (Hakim Ketua mengetuk palu satu kali).

Baik, Saudara Penggugat dan Tergugat, kami akan membacakan kesimpulan putusan pengadilan
atas perkara nomor 1/Pdt.G/2020/PA…..
(MEMBACA BASMALAH)
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama ….. yang memeriksa dan mengadili perkara pada tingkat pertama dalam
sidang majelis telah menjatuhkan putusan perkara …. antara Penggugat dan Tergugat dalam
duduk perkaranya dan seterusnya ….
Pertimbangan hukum, menimbang (dalam konvensi dan rekonvensi) dan seterusnya ….
Mengadili
Dalam pokok perkara
1. Mengabulkan gugatan Penggugat
2. …….. dst
/
Dalam Rekonvensi
Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi
Dalam Rekonvensi dan Konvensi
Membebankan kepada Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya
perkara sebesar Rp. 266.000,00,-

Demikianlah putusan ini dijatuhkan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama
…. pada hari Selasa tanggal 7 Juli 2020 oleh kami dalam sidang terbuka untuk umum dengan
dihadiri oleh majelis hakim tersebut didampingi panitera pengganti serta dihadiri pula oleh
Pengggugat dan Tergugat.

Majelis hakim ditandatangani


Panitera pengganti ditandatangani

(Hakim Ketua mengetuk palu 1 kali)

Hakim Ketua : Saudari Penggugat, apakah saudari menerima putusan tersebut ?


Penggugat: Saya terima Pak Hakim.
Hakim Ketua : Kepada para pihak yang merasa keberatan atau kurang puas terhadap putusan ini
dipersilahkan untuk mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Agama dalam tempo 14 hari
sejak putusan ini dibacakan.
Baiklah selanjutnya sidang dinyatakan selesai dan sidang kami tutup (tiga kali ketukan palu).

Anda mungkin juga menyukai