Anda di halaman 1dari 48

SAKSI SIDANG FINAL TRD VII

(Panitera Memasuki Ruang Persidangan)


Panitera : Mohon Perhatian
Panitera : Sidang pengadilan Tindak Pidana dengan nomor register perkara
Nomor 760/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas nama
Terdakwa Khusi Muhammad Husein akan segera dimulai
Panitera : Kepada Penuntut Umum, Penasihat Hukum dipersilahkan memasuki
Ruang Persidangan
(Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera memasuki Ruang Persidangan)
Panitera : Sebelum persidangan dimulai saya akan membacakan Tata Tertib
Persidangan sesuai dengan Undang Undang No 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana
Tata Tertib Persidangan
Panitera : 1. Pada saat Majelis Hakim memasuki dan meninggalkan ruang
sidang semua yang hadir berdiri untuk hormat.
2. Dalam ruang sidang siapapun wajib menunjukkan sikap hormat
kepada pengadilan.
3. Segala sesuatu yang diperintahkan oleh Hakim Ketua sidang untuk
memelihara tata tertib persidangan wajib dilaksanakan dengan
segera dan cermat.
4. Pengunjung sidang dilarang makan, minum, merokok atau
melakukan tindakan yang dapat mengganggu jalannya persidangan
serta segala bentuk alat komunikasi harus dinonaktifkan.
5. Pengambilan foto, rekaman suara,atau rekaman televisi harus
meminta izin terlebih dahulu kepada hakim ketua sidang.
6. Anak yang belum 17 tahun dan belum menikah tidak
diperkenankan menghadiri sidang kecuali ditentukan oleh hakim
ketua sidang.
7. Siapapun dilarang membawa senjata api,senjata tajam, bahan
peledak atau alat maupun benda yang dapat membahayakan
keamanan persidangan.
8. Siapapun dalam di sidang pengadilan bersikap tidak sesuai dengan
martabat pengadilan dan tidak mentaati tata tertib persidangan
maka atas perintah Hakim Ketua sidang yang bersangkutan dapat
dikeluarkan dari ruang persidangan dan apabila pelanggaran
tersebut bersifat tindak pidana maka dapat dilakukan penuntutan
kepada pelakunya.

Panitera : Demikian Tata Tertib Persidangan mohon untuk ditaati


(Sipir memindahkan bangku ke Tengah)
(Sipir meninggalkan ruang sidang)
(Panitera Berdiri)
Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang persidangan, hadirin
dipersilahkan untuk berdiri
(Majelis Hakim memasuki Ruang Persidangan)
Hakim Ketua : Silahkan Duduk Semua!
(Panitera membagikan bahan materi)
Hakim Ketua : (hakim anggota Periksa Ruang Persidangan lalu melapor ke hakim
ketua)
: Setelah Majelis Hakim memeriksa ruang persidangan, maka
berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 230 Ayat (3)
KUHAP ruangan ini dinyatakan telah lengkap.
: Sebelum sidang dimulai, Majelis Hakim ingatkan kepada hadirin
untuk menghormati tata tertib persidangan yang telah dibacakan
sebelumnya dan tidak mengambil gambar dengan menggunakan
lampu kilat. Harap untuk dipahami dan diterapkan
(HAKIM BERDOA)
Hakim Ketua : Penuntut umum siap?
Penuntut Umum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum siap?
Penasihat Hukum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Panitera siap?
Panitera : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Sidang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tindak pidana
khusus dengan Nomor Register perkara 760/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas
nama terdakwa Khusi Muhammad Husein, Pada hari ini kamis, 26 oktober 2023. Dengan ini
sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

(KETOK PALU 3 X)

Hakim Ketua : Penuntut Umum, hadirkan terdakwa ke dalam ruang persidangan.


Penuntut Umum :Baik Yang Mulia. Petugas hadirkan terdakwa ke dalam ruang
persidangan

(Sipir membawa terdakwa dalam ke dalam ruang persidangan)


(Terdakwa memasuki ruang persidangan dan menyapa Penasihat Hukum)

Hakim Ketua : Silahkan duduk.


Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap untuk bersidang hari ini?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Majelis hakim akan memeriksa identitas
saudara terlebih dahulu, harap diperhatikan

(HAKIM KETUA MEMBACAKAN IDENTITAS TERDAKWA)


Hakim Ketua : Nama Lengkap Saudara ?
Terdakwa : Khusi Muhammad Husein
Hakim Ketua : Tempat Tanggal Lahir Saudara ?
Terdakwa : Medan, 19 Juli 2002
Hakim Ketua : Jenis Kelamin Laki-laki
Hakim Ketua : desa ujung rambe kecamatan bangun purba kab. Deli Serdang/ dusun
V desa pisang pala kec. Galang kab. Deli Serdang
Hakim Ketua : Agama Saudara ?
Terdakwa : Islam
Hakim Ketua : Pekerjaan Saudara ?
Terdakwa : Wiraswasta
Hakim Ketua : Kewarganegaraan Indonesia Benar ?
Terdakwa : Benar Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, disini saudara wajib memperhatikan segala
sesuatu yang terjadi di persidangan ini, karena persidangan ini akan
menentukan masa depan saudara. Saudara Paham?
Terdakwa : Paham Yang Mulia.
Hakim Ketua : Apa benar di sebelah kiri saya adalah Penasihat Hukum saudara
Terdakwa : Benar Yang Mulia.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum, Silahkan tunjukkan surat
kuasa khusus, kartu beracara, serta berita acara sumpah saudara ke
depan meja Majelis Hakim. Kepada Penuntut umum dan saudara
Terdakwa silahkan ikut maju untuk memeriksa.

(Penasihat Hukum maju ke depan meja Majelis Hakim dengan membawa kartu beracara,
surat kuasa khusus, serta berita acara sumpah)
(Penuntut Umum dan Terdakwa ikut maju kedepan untuk memeriksa)
(Hakim Ketua beri ke Penuntut Umum untuk diperiksa, setelah diperiksa Penuntut Umum
mengembalikannya kepada Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Surat Kuasa Khusus dari Khusi Muhammad husein kepada yeni helga
sinaga, S.H, M.H
Penasihat Hukum : Benar Yang Mulia
Hakim Ketua : Ini Kartu beracara dan Berita Acara Sumpah saudara. Silahkan duduk

(Hakim mengembalikan kartu beracara dan berita acara sumpah kepada Penasihat Hukum)
(Penuntut Umum, Penasihat Hukum, dan Terdakwa kembali ke tempat duduk masing
masing)
Hakim Ketua : Penasihat hukum, surat kuasa khusus saudara sudah sesuai dengan
SEMA nomor 6 tahun 1994, maka persidangan akan kita lanjutkan
dengan agenda pembacaan surat dakwaan oleh Penuntut Umum.
Hakim Ketua : Penasihat hukum. sudah menerima salinan surat dakwaan?
Penasihat Hukum : Sudah kami terima, Yang Mulia
Hakim Ketua : Penuntut umum silahkan dibacakan. Kepada Terdakwa serta
penasihat hukum harap untuk diperhatikan.
(PENUNTUT UMUM MEMBACAKAN DAKWAAN)

SURAT DAKWAAN
REG.PERK.NOMOR : PDM-1466/Eku.2/05/2023

I. IDENTITAS TERDAKWA :
Nama Lengkap : khusi Muhammad husein
Umur / Tanggal Lahir : 21 Tahun / 24 November 2002
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Desa Ujung Kec. Bangun Purba Kab. Deli
Serdang / Dusun V Desa Pisang Pala
Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMP

II. PENAHANAN:
- Penyidik : Sejak Tgl. 19 Maret 2023 S/D 07 April 2023
- Perpanjangan Pu : Sejak Tgl. 08 April 2023 S/D 17 Mei 2023
- Jaksa Penuntut Umum : Sejak Tgl. 09 Mei 2023 S/D 28 Mei 2023

III. DAKWAAN :
bahwa ia terdakwa KHUSI MUHAMMAD HUSSEIN pada hari Sabtu tanggal 18
Oktober 2023 sekitar pukul 07.00 wib atau setidaknya pada waktu lain tetapi masih
dalam bulan Oktober 2023, atau setidaknya pada waktu lain pada tahun 2023,
bertempat di Dusun V Desa Pisang Pala Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang
atau setidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum
pengadilan negeri lubuk pakam, melakukan tindak pidana tanpa hak memasukkan ke
Indonesia, membuat, menerima, mencoba meperolehnya, menyerahkan atau mencoba
menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persidaan padanya atau
mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut,menyembunyikan,
mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata pemukul, senjata
penikam, atau senjata penusuk, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara-cara
sebagai berikut:----
---- Awalnya pada hari jum’at tanggal 17 Maret 2023 sekitar pukul 03.00 wib
terdakwa erwinsyah lubis alias siwak mendengar telah terjadi keributan antara
organisasi Masyarakat pemuda Pancasila dan organisasi Masyarakat yang diikuti
terdakwa KHUSI MUHAMMAD HUSSEIN yaitu pemuda karya nasional, dan telah
terjadi saling serang, mendengar hal tersebut kemudian terdakwa KHUSI
MUHAMMAD HUSSEIN mengambil 1 (satu) bilah senjata tajam / kelewang Panjang
± 1 (satu) meter dan 1 (satu) buah sarung senjata tajam warna hitam biru milik
terdakwa KHUSI MUHAMMAD HUSSEIN, yang digunakan untuk berjaga-jaga,
kemudian terdakwa KHUSI MUHAMMAD HUSSEIN Bersama dengan beberapa
orang temannya pergi ke warung kak ELI yang bertempat di Dusun V Desa Pisang
Pala Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang dengan tujuan untuk berjaga-jaga,
selanjutnya pada hari Jumat pada 17 Maret 2023 sekitar pukul 07.00 wib, dating
petugas kepolisian dari polresta deli Serdang melakukan penagkapan terhadap
terdakwa KHUSI MUHAMMAD HUSSEIN karena telah membawa dan memiliki 1
(satu) bilah senjata tajam / kelewang Panjang Panjang ± 1 (satu) meter dan 1 (satu)
buah sarung senjata tajam warna hitam biru milik terdakwa KHUSI MUHAMMAD
HUSSEIN digunakan sebagai alat untuk berjaga-jaga apabila terjadi serangan balik
dari kelompok Pemuda Pancasila sedang terdakwa KHUSI MUHAMMAD HUSSEIN
menjawab tidak ada memiliki izin untuk membawa senjata tajam tersebut, selanjutnya
para saksi petugas polisi membawa terdakwa KHUSI MUHAMMAD HUSSEIN
beserta barang bukti berupa berupa 1 (satu) bilah senjata tajam / kelewang panjang + 1
(satu) meter dan 1 (satu) buah sarung senjata lajam warna hitam biru ke Polresta Deli
Serdang untuk dapat diproses lebih lanjut.

------------ Perbuatan TERDAKWA sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


Pasal 2 ayat (1) Undang Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Senjata
Tajam------

Medan, 20 Oktober 2023.

PENUNTUT UMUM,
WANDA NABILA POHAN S.H

Jaksa MadyaNip.200200111
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, paham dengan dakwaan yang telah dibacakan ?
Terdakwa : Paham Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara ingin mengajukan Nota Keberatan ?
Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasihat Hukum saya, Yang
mulia
Hakim Ketua : Bagaimana Penasihat hukum ?
Penasihat Hukum : Kami akan mengajukan Nota Keberatan Yang Mulia.
Namun, kami butuh waktu untuk mempersiapkannya.
(Para Hakim Berembuk untutk menentukan Hari)
Hakim Ketua : Baik, Majelis Hakim memberi waktu 7 hari kepada saudara untuk
mempersiapkannya.
Hakim Ketua : Panitera 7 hari kedepan tanggal berapa?
Panitera : Hari….tgl….bln….thn……..Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, dikarenakan Penasihat Hukum membutuhkan waktu untuk
mempersiapkan Nota Keberatannya, maka persidangan akan
kita tunda dan akan dilanjutkan Kembali 7 hari kedepan
tepatnya hari….,tgl….bln….thn…. , dengan Agenda
Pembacaan Nota Keberatan Oleh Penasihat Hukum. Kepada
Penuntut Umum, Terdakwa dan Penasihat Hukum,
diharapkan untutk datang Kembali.
Hakim Ketua : Dengan Demikian Sidang ditunda (Ketuk Sekali)
Panitera : Majelis Hakim akan meninggalkan Ruang persidangan, para hadirin
dipersilahkan untuk berdiri
(Hakim Keluar Ruang Persidangan)
Sidang Agenda 2
(Panitera Memasuki Ruang Persidangan)
Panitera : Mohon Perhatian
Panitera : Sidang Lanjutan Perkara Pidana dengan nomor register perkara
Nomor 760/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas nama
Terdakwa khusi Muhammad husein akan segera dimulai
Panitera : Kepada Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera
dipersilahkan memasuki Ruang Persidangan
Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang persidangan, hadirin
dipersilahkan untuk berdiri
(Majelis Hakim memasuki Ruang Persidangan)

Hakim Ketua : Silahkan Duduk Semua!


(Panitera membagikan bahan materi)
Hakim Ketua : (hakim anggota Periksa Ruang Persidangan lalu melapor ke hakim
ketua)
: Setelah Majelis Hakim memeriksa ruang persidangan, maka
berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 230 Ayat (3)
KUHAP ruangan ini dinyatakan telah lengkap.
: Sebelum sidang dimulai, Majelis Hakim ingatkan kepada hadirin
untuk menghormati tata tertib persidangan yang telah dibacakan
sebelumnya dan tidak mengambil gambar dengan menggunakan
lampu kilat?

(HAKIM BERDOA)
Hakim Ketua : Penuntut umum siap?
Penuntut Umum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum siap?
Penasihat Hukum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Panitera siap?
Panitera : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Pengadilan Semu FH USU Medan yang memeriksa
dan mengadili perkara-perkara tindak pidana khusus dengan Nomor
Register perkara 760/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas nama
terdakwa khusi Muhammad husein, Pada hari ini, 03 november 2023.
Dengan ini sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum (Ketuk
sekali)
(Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera memasuki Ruang Persidangan)
Hakim Ketua : Penuntut Umum silahkan hadirkan terdakwa kedalam ruang
persidangan.
Penuntut Umum :Baik Yang Mulia. Petugas hadirkan terdakwa ke dalam ruang
persidangan

(Sipir membawa terdakwa dalam ke dalam ruang persidangan)


(Terdakwa memasuki ruang persidangan dan menyapa Penasihat Hukum)

Hakim Ketua : Silahkan duduk.


Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap untuk bersidang hari ini?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Sesuai dengan berita acara sebelumnya, agenda sidang hari ini
adalah pembacaan Nota Keberatan dari Penasihat Hukum.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum, apakah Nota Keberatan Saudara sudah selesai?
Penasihat Hukum : Sudah Yang Mulia
Hakim Ketua :Baik, Silahkan dibacakan, dan berikan salinannya kemeja Majelis hakim
dan juga Penuntut Umum.
(Penasihat Hukum 2 memberikan salinan Nota Keberatan ke depan meja Majelis Hakim
dan juga Penuntut Umum Lalu membacakan)
(PENASIHAT HUKUM MEMBACAKAN NOTA KEBERATAN)

NOTA KEBERATAN
Atas nama Terdakwa Khusi Muhammad Husein

YENI AND PARTNERS

Terimakasih Yang Mulia

Hakim Ketua : Penuntut umum, Apakah akan mengajukan tanggapan atau ?


Penuntut Umum : Kami akan mengajukan Yang Mulia, Namun kami memerlukan
waktu untuk mempersiapkannya
( Para Hakim Berembuk mengenai hari sidang)
Hakim Ketua : Baik, Majelis Hakim memberikan waktu 7 hari kepada Penuntut umum
untutk mempersiapkannya.
Penggugat : baik Yang Mulia
Hakim Ketua : Panitera, 7 hari kedepan tanggal berapa?
Panitera : Hari…..tgl…..bln…..Tahun
Hakim Ketua : Baik, dikarenakan Penuntut umum membutuhkan waktu untuk
mempersiapkan tanggapan atau pendapat atas nota keberatan. Maka
sidang akan kita tunda dan akan kita lanjutkan Kembali pada
hari…..tgl….buln…..Tahun dengan agenda pembacaan tanggapan lisan
oleh Penuntut Umum. Kepada Penuntut Umum, terdakwa dan
penasihat hukum diharapkan untutk hadir Kembali. Dengan demikian
sidang ditunda.
Hakim Ketua : Silahkan disampaikan, Penasihat Hukum, silahkan nanti saudara
ambil salinannya ke Panitera setelah sidang ini berakhir
Penasihat Hukum : Baik, Yang Mulia.

Agenda Sidang 3
(Panitera Memasuki Ruang Persidangan)
Panitera : Mohon Perhatian
Panitera : Sidang Lanjutan Perkara Pidana dengan nomor register perkara
Nomor 760/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas nama
Terdakwa khusi Muhammad husein akan segera dimulai
Panitera : Kepada Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera
dipersilahkan memasuki Ruang Persidangan
Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang persidangan, hadirin
dipersilahkan untuk berdiri
(Majelis Hakim memasuki Ruang Persidangan)

Hakim Ketua : Silahkan Duduk Semua!


(Panitera membagikan bahan materi)

Hakim Ketua : (hakim anggota Periksa Ruang Persidangan lalu melapor ke hakim
ketua)
: Setelah Majelis Hakim memeriksa ruang persidangan, maka
berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 230 Ayat (3)
KUHAP ruangan ini dinyatakan telah lengkap.
: Sebelum sidang dimulai, Majelis Hakim ingatkan kepada hadirin
untuk menghormati tata tertib persidangan yang telah dibacakan
sebelumnya dan tidak mengambil gambar dengan menggunakan
lampu kilat?

(HAKIM BERDOA)
Hakim Ketua : Penuntut umum siap?
Penuntut Umum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum siap?
Penasihat Hukum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Panitera siap?
Panitera : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Pengadilan Semu FH USU Medan yang memeriksa
dan mengadili perkara-perkara tindak pidana khusus dengan Nomor
Register perkara 760/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas nama
terdakwa khusi Muhammad husein, Pada hari ini , november 2023.
Dengan ini sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum (Ketuk
sekali)
(Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera memasuki Ruang Persidangan)
Hakim Ketua : Penuntut Umum silahkan hadirkan terdakwa kedalam ruang
persidangan.
Penuntut Umum :Baik Yang Mulia. Petugas hadirkan terdakwa ke dalam ruang
persidangan

(Sipir membawa terdakwa dalam ke dalam ruang persidangan)


(Terdakwa memasuki ruang persidangan dan menyapa Penasihat Hukum)

Hakim Ketua : Silahkan duduk.


Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap untuk bersidang hari ini?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Sesuai dengan berita acara sebelumnya. Agenda sidang hari ini
adalah pembacaan Tanggapan /Pendapat Penuntut Umum atas Nota Keberatan.
: Penuntut Umum Tanggapan saudara sudah siap?
Penuntut Umum : SIap Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baik , silahkan dibacakan dan berikan salinannya kemeja majelis
hakim dan ke penasihat Hukum.
Penuntut Umum : Baik Yang Mulia (Penuntut Umum membagikan Salinan tanggapan
atas eksepsi ke hakim dan ke penasihat hukum, lalu membacakannya)
(PENUNTUT UMUM MEMBACAKAN TANGGAPAN LISAN)

KEJAKSAAN NEGERI DENPASAR


“UNTUK KEADILAN”

Majelis Hakim yang Mulia


Saudara Penasihat Hukum yang kami hormati, serta
persidangan yang kami muliakan

Atas nota keberatan dari penasehat Hukum terdakwa maka kami akan menyampaikan
tanggapan sebagai berikut :

Tentang keberatan surat dakwaan yang Obscuur Libel

Bahwa eksepsi penasihat hukum yang menyatakan dakwaan Penuntut Umum tidak
cermat dalam menentukan kualifikasi pengenaan Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP. Kami
memandang, bahwa penasehat hukum tidak memahami mengenai pengklasifikasian pelaku
tindak pidana Pasal 55 sehingga mengakibatkan salah mengartikan dakwaan Penuntut Umum.
Menurut MvT dan Pompe bahwa untuk menentukan seseorang sebagai pembuat
peserta yaitu apabila perbuatan orang tersebut memang mengarah dalam mewujudkan tindak
pidana dan memang telah terbentuk niat yang sama dengan pembuat pelaksana untuk
mewujudkan tindak pidana tersebut.
Sehingga dalam perkara a quo, keikutsertaan ANAK AGUNG AYU RINI Als. GEK
RINI sudah jelas sebagai orang yang ikut serta.
oleh karena itu kami beranggapan bahwasannya dalil Tim Penasihat Hukum
mengenai surat dakwaan yang obscuur libel tidaklah tepat dan sudah sepatutnya untuk
DITOLAK.

Atas dasar itu yang mulia, kami memohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan
Putusan Sela sebagai berikut:
1. Menyatakan menerima Surat Dakwaan Penuntut Umum sebagai dasar pemeriksaan;
2. Menyatakan Nota Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa ditolak atau setidaknya
dinyatakan tidak dapat diterima

Facta sunt potentiora verbis


perbuatan atau fakta lebih kuat dari kata-kata.

Denpasar, 20 Januari 2021


Hormat Kami
PENUNTUT UMUM

Terimakasih Yang
Mulia

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, sudah paham dengan tanggapan yang telah
disampaikan ?
Terdakwa : Paham Yang mulia

(HAKIM BEREMBUK)
Hakim Ketua : Setelah Majelis Hakim mendengar Surat dakwaan, Nota keberatan
serta tanggapan Lisan, maka berdasarkan pasal 156 ayat (1) KUHAP,
Majelis Hakim akan menjatuhkan putusan sela untuk menentukan
apakah nota keberatan dari Penasihat hukum dapat diterima atau tidak.
Hakim Ketua : Panitera, 7 hari kedepan tanggal berapa?
Panitera : Hari……tgl,,,,bln……..tahun…….Yang Mulia
Hakim: : Baik, Sidang akan kita tunda dan akan dilanjutkan Kembali 7 hari
kedepan tepatnya pada hari ….tgl…bln…..tahun…… dengan agenda
pembacaan putusan sela oleh Majelis Hakim. Kepada Penuntut Umum,
Penasihat Hukum, serta Terdakwa diharapkan untuk hadir kembali.
DENGAN DEMIKIAN SIDANG DITUNDA.

(KETUK 1 KALI)
AGENDA SIDANG 4

(Panitera Memasuki Ruang Persidangan)


Panitera : Mohon Perhatian
Panitera : Sidang Lanjutan Perkara Pidana dengan nomor register perkara
Nomor 760/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas nama
Terdakwa khusi Muhammad husein akan segera dimulai
Panitera : Kepada Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera
dipersilahkan memasuki Ruang Persidangan
Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang persidangan, hadirin
dipersilahkan untuk berdiri
(Majelis Hakim memasuki Ruang Persidangan)

Hakim Ketua : Silahkan Duduk Semua!


(Panitera membagikan bahan materi)

Hakim Ketua : (hakim anggota Periksa Ruang Persidangan lalu melapor ke hakim
ketua)
: Setelah Majelis Hakim memeriksa ruang persidangan, maka
berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 230 Ayat (3)
KUHAP ruangan ini dinyatakan telah lengkap.
: Sebelum sidang dimulai, Majelis Hakim ingatkan kepada hadirin
untuk menghormati tata tertib persidangan yang telah dibacakan
sebelumnya dan tidak mengambil gambar dengan menggunakan
lampu kilat?

(HAKIM BERDOA)
Hakim Ketua : Penuntut umum siap?
Penuntut Umum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum siap?
Penasihat Hukum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Panitera siap?
Panitera : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Pengadilan Semu FH USU Medan yang memeriksa
dan mengadili perkara-perkara tindak pidana khusus dengan Nomor
Register perkara 760/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas nama
terdakwa khusi Muhammad husein, Pada hari ini , november 2023.
Dengan ini sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum (Ketuk
sekali)
(Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera memasuki Ruang Persidangan)
Hakim Ketua : Penuntut Umum silahkan hadirkan terdakwa kedalam ruang
persidangan.
Penuntut Umum :Baik Yang Mulia. Petugas hadirkan terdakwa ke dalam ruang
persidangan

(Sipir membawa terdakwa dalam ke dalam ruang persidangan)


(Terdakwa memasuki ruang persidangan dan menyapa Penasihat Hukum)

Hakim Ketua : Silahkan duduk.


Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap untuk bersidang hari ini?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Sesuai dengan berita acara sebelumnya, agenda sidang kita hari ini
adalah pembacaan putusan sela oleh Majelis Hakim. Kepada Penuntut
Umum, Terdakwa, dan Penasihat Hukum harap diperhatikan.
(MAJELIS HAKIM MEMBACAKAN PUTUSAN SELA)

PUTUSAN SELA

Dengan Nomor Register Perkara : 17/Pid.Sus/2021/PN.Dps

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Negeri Kelas IA Denpasar telah menjatuhkan PUTUSAN SELA atas nama
terdakwa ANAK AGUNG AYU RINI Als.GEK RINI yang selanjutnya dianggap telah
dibacakan.

Menimbang terhadap Surat Dakwaan, Nota Keberatan, dan Tanggapan Secara Lisan,
Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut :

(HAKIM ANGGOTA I)

Menimbang, bahwa selanjutnya keberatan Penasihat Hukum Terdakwa tentang Surat


Dakwaan Penuntut Umum yang bersifat Obscuur Libel;
Menimbang, bahwa selanjutnya dalam Surat Dakwaan telah menyebutkan kedudukan
dan peran Terdakwa sesuai dengan Pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP.

(HAKIM ANGGOTA II)


Menimbang, bahwa Majelis Hakim beranggapan Surat Dakwaan yang telah disusun
tidak membuat dakwaan kabur. Oleh karena itu, Nota Keberatan atas surat dakwaan obscuur
libel yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa TIDAK DAPAT DITERIMA;
Menimbang, bahwa dengan demikian secara keseluruhan uraian dakwaan dalam
Surat Dakwaan Penuntut Umum baik dalam dakwaan PRIMAIR maupun SUBSIDAIR,
telah memenuhi ketentuan Pasal 143 ayat (2) KUHAP sehingga Surat Dakwaan tersebut sah
dan dapat diterima sebagai dasar pemeriksaan perkara ini.

(HAKIM KETUA)

Mengingat, ketentuan pada KUHAP serta peraturan perundang-undangan terkait


lainnya:
MENGADILI

1. Menyatakan bahwa Nota Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa tidak dapat


diterima untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum adalah memenuhi syarat
Undang-Undang. Karenanya dapat diterima sebagai dasar pemeriksaan
perkara ini;
3. Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara
atas nama Terdakwa ANAK AGUNG AYU RINI Als.GEK RINI;
4. Menyatakan bahwa biaya perkara ditangguhkan sampai dengan putusan
akhir.
Hakim Ketua :(Ketuk palu 1 kali)

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada Pengadilan


Negeri Kelas IA Denpasar pada hari ini Rabu, 27 Januari 2021

Ketua Majelis tersebut,

Dr. Ovan Leo S.H., M.H.

Hakim-hakim Anggota, Hakim-hakim Anggota

Suryani Amelia S.H., M.H. Nabila M.G, S.H., M.H.


Panitera

Anggun Laura Sari Sijabat S.H.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, paham dengan putusan sela yang telah
dibacakan.
Terdakwa : Paham Yang Mulia
Hakim Ketua : Walaupun putusan sela telah dibacakan, disini saudara memiliki hak
untuk mengajukan upaya perlawanan ke Kepaniteraan Pengadilan
Semu FH USU selambat-lambatnya 7 hari setelah putusan sela
dibacakan, saudara paham?
Terdakwa : Paham Yang Mulia
Hakim Ketua : Penasihat Hukum, silahkan nanti saudara bantu
Penasihat Hukum : Baik Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik dikarenakan Nota Keberatan dari Penasihat Hukum telah
ditolak, maka persidangan akan kita lanjutkan dengan agenda
pemeriksaan alat bukti dari peuntut umum.
Hakim Ketua : Penuntut Umum, Alat bukti apa yang akan saudara hadirkan ?
Penuntut Umum : Kami akan menghadirkan alat bukti surat dan 2 orang saksi Yang
Mulia. Namun, kami membutuhkan waktu untuk
mempersiapkannya.
(HAKIM BEREMBUK)
Hakim Ketua : Majelis Hakim memberikan waktu 7 hari kepada saudara untuk
mempersiapkannya.
Hakim Ketua Panitera 7 Hari kedapan tanggal berapa?
Panitera : Hari…tgl…bln…..Tahun….. Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Berhubung Penuntut Umum membutuhkan waktu untuk
mempersiapkan alat buktinya, maka Sidang akan kita lanjutkan
kembali 7 hari kedepan tepatnya pada hari…..tgl…bulan…Tahun….. .
Dengan agenda pemeriksaan alat bukti dari Penuntut Umum. Kepada
Penuntut Umum, Penasihat hukum, serta Terdakwa diharapkan untuk
hadir kembali. Dengan demikian sidang ditunda.

(KETUK 1 KALI)
AGENDA SIDANG 3

(Panitera Memasuki Ruang Persidangan)


Panitera : Mohon Perhatian
Panitera : Sidang Lanjutan Perkara Pidana dengan nomor register perkara
Nomor 760/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas nama
Terdakwa khusi Muhammad husein akan segera dimulai
Panitera : Kepada Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera
dipersilahkan memasuki Ruang Persidangan
Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang persidangan, hadirin
dipersilahkan untuk berdiri
(Majelis Hakim memasuki Ruang Persidangan)

Hakim Ketua : Silahkan Duduk Semua!


(Panitera membagikan bahan materi)

Hakim Ketua : (hakim anggota Periksa Ruang Persidangan lalu melapor ke hakim
ketua)
: Setelah Majelis Hakim memeriksa ruang persidangan, maka
berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 230 Ayat (3)
KUHAP ruangan ini dinyatakan telah lengkap.
: Sebelum sidang dimulai, Majelis Hakim ingatkan kepada hadirin
untuk menghormati tata tertib persidangan yang telah dibacakan
sebelumnya dan tidak mengambil gambar dengan menggunakan
lampu kilat?

(HAKIM BERDOA)
Hakim Ketua : Penuntut umum siap?
Penuntut Umum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum siap?
Penasihat Hukum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Panitera siap?
Panitera : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Pengadilan Semu FH USU Medan yang memeriksa
dan mengadili perkara-perkara tindak pidana khusus dengan Nomor
Register perkara 760/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas nama
terdakwa khusi Muhammad husein, Pada hari ini , November 2023.
Dengan ini sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum (Ketuk
sekali)
(Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera memasuki Ruang Persidangan)
Hakim Ketua : Penuntut Umum silahkan hadirkan terdakwa kedalam ruang
persidangan.
Penuntut Umum :Baik Yang Mulia. Petugas hadirkan terdakwa ke dalam ruang
persidangan
(Sipir membawa terdakwa dalam ke dalam ruang persidangan)
(Terdakwa memasuki ruang persidangan dan menyapa Penasihat Hukum)

Hakim Ketua : Silahkan duduk.


Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap untuk bersidang hari ini?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik sesuai berita acara sebelumnya, maka agenda sidang kita hari
ini adalah Pemeriksaan alat bukti dari Penuntut Umum
Hakim Ketua : Penuntut umum, seluruh alat bukti surat saudara sudah siap ?
Penuntut Umum : Sudah siap Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baik, Silahkan serahkan ke depan meja Majelis Hakim. Kepada
Penasihat hukum dan Terdakwa silahkan maju untuk memeriksa !

(Penuntut Umum Membawa Alat bukti Surat ke depan Majelis Hakim)


(Penasihat Hukum dan Terdakwa ikut maju kedepan untuk memeriksa)

Hakim Ketua : Penuntut umum, apakah seluruh saksi dan ahli saudara sudah siap
untuk dihadirkan ?
Penuntut Umum : Sudah siap Yang Mulia.
Hakim Ketua : Terdakwa silahkan duduk disebelah Penasihat Hukum saudara.
Terdakwa : Baik Yang Mulia (berjalan ke kursi di samping Penasihat Hukum)
Hakim Ketua : Penuntut Umum, Silahkan hadirkan saksi pertama saudara.
Penuntut Umum : Yang Mulia, mohon izin menghadirkan Saksi yehezkiel ginting dan
yosua laia selaku saksi dalam perkara ini. hal ini sesuai dengan pasal 160 ayat (1) huruf b
KUHAP Yang Mulia.
Hakim Ketua : Silahkan Hadirkan
Penuntut Umum : (Melihat Majelis Hakim) Baik Yang Mulia.
Penuntut Umum : Petugas hadirkan saksi yehezkiel ginting dan yosua laia kedalam
ruang persidangan.
(Petugas menghadirkan saksi Ni Wayan Livi ke ruang persidangan)

(SAKSI YEHEZKIEL GINTING DAN YOSUA LAIA)


Hakim Ketua : Silahkan serahkan kartu identitas saudara ke depan
(Saksi yehezkiel ginting dan yosua laia maju ke depan Majelis Hakim dan menyerahkan
Identitas)
Hakim Ketua : Silahkan duduk.
Hakim Ketua : Saudara Saksi sehat ?
Saksi Ni Wayan Livi : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap untuk memberi keterangan ?
Saksi Ni Wayan Livi : Siap Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baik, Majelis Hakim akan memeriksa identitas saudara terlebih
dahulu. Harap diperatikan.
(HAKIM MEMBACA IDENTITAS SAKSI)
Hakim Ketua : Nama Saudara yehezkiel dan yosua ( ditanyakan di kedua saksi
tersebut)
Hakim Ketua : Tempat Tanggal Lahir ?
Saksi yosua :
Saksi yehezkiel :
Hakim Ketua : Jenis Kelamin laki laki,
Hakim Ketua : Alamat Jl. Jamin ginting km.8 nomor 26 kota medan ( yehezkiel)
Hakim Ketua : Alamat jl dr Mansyur km. 6 nomor 13 kota medan (yosua)
Hakim Ketua : Agama Saudara?
Saksi yehezkiel : Kristen
Saksi yosua : Kristen
Hakim Ketua : Pekerjaan Saudara?
Saksi yehezkiel & yosua : Wirausaha, yang mulia
Hakim Ketua : Kewarganegaraan Indonesia benar?
Saksi yehezkiel & yosua : Benar yang mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara memiliki hubungan darah atau semenda dengan
Terdakwa?
Saksi yehezkiel & yosua: Tidak ada Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baik ,Saudara Saksi, berdasarkan ketentuan dalam pasal 160 Ayat (3)
KUHAP, sebelum memberikan keterangan saudara harus disumpah terlebih dahulu, saudara
bersedia ?
Saksi yehezkiel & yosua: Bersedia Yang Mulia.
Hakim Ketua : Silahkan berdiri.
(Saksi Ni Wayan Livi maju kedepan untuk disumpah)

(SAKSI NI WAYAN DISUMPAH SECARA AGAMA KRISTEN)


Hakim Anggota 2 : Saudara Saksi, ikuti lafal sumpah yang saya ucapkan, OM ATA
PARAMAWISESA SAYA BERSUMPAH
Saksi Ni Wayan Livi : OM ATA PARAMAWISESA SAYA BERSUMPAH
Hakim Anggota 2 : AKAN MEMBERIKAN KETERANGAN DENGAN
SEBENARNYA
Saksi Ni Wayan Livi : AKAN MEMBERIKAN KETERANGAN DENGAN
SEBENARNYA
Hakim Anggota 2 : DAN TIADA LAIN DARI APA YANG SEBENARNYA
Saksi Ni Wayan Livi : DAN TIADA LAIN DARI APA YANG SEBENARNYA
Hakim Anggota 2 : OM SANTI SANTI SANTI OM
Saksi Ni Wayan Livi : OM SANTI SANTI SANTI OM
Hakim Ketua : Silahkan duduk
Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah sebelumnya saudara sudah diperiksa
dipenyidikan.
Saksi yosua&kiel : Sudah yang Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baik, dikarenakan saudara telah disumpah maka dari itu saudara harus
memberikan keterangan sesuai apa yang saudara lihat, dengar dan alami. Saudara Paham ?
Saksi kiel&yosua : Paham Yang Mulia.
(Hakim Ketua menanyakan, apakah hakim anggota ingin bertanya
lebih dahulu lalu memberi kesempatan ke Penuntut Umum untuk
bertanya)
Hakim Ketua : Penuntut Umum, Silahkan
Penuntut Umum : Terima Kasih Yang Mulia
Penuntut Umum : Saudara saksi, apa benar partai Geni melakukan penyemprotan
disinfektan di daerah tinggal saudara ?
Saksi : Benar Pak
Penuntut Umum : Lalu, apa yang saudara alami setelah
penyemprotan disinfektan yang dilakukan partai Geni ?
Saksi Ni Wayan Livi : Jadi bu, Saya mengalami gejala demam, flu dan
beberapa luka terbuka di tangan saya tapi anak saya lebih parah. Anak
saya mengalami gejala demam dan sesak nafas hingga akhirnya 3 hari
kemudian anak saya meninggal (sedih) saya bingung, rumah saya
tidak disemprot disinfektan tapi kenapa saya dan anak saya
mengalami hal yang sama dengan warga yang setuju rumahnya
dilakukan penyemprotan. Tapi, saya ingat jika anak saya pernah ke
rumah tetangga yang disemprot disinfektan partai geni, jadi saya
yakin Jika kami terkena penyakit karena disinfektan partai geni.
Penuntut Umum : Ketika saudara dan anak saudara mengalami
gejala itu, apa yang saudara lakukan?
Saksi : Waktu itu kami pergi ke Rumah sakit dan
dikatakan bahwa kami terkena penyakit antraks yang sedang marak di
Bali Pak.
Penuntut Umum : Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum silahkan.
(Hakim Ketua memberi kesempatan Penasihat Hukum untuk
bertanya)

Penasihat Hukum BERTANYA :


Penasihat Hukum : Terimakasih Yang Mulia, Baik Saudara Saksi,
Apa yang dikatakan pihak partai Geni saat datang ke daerah tempat
tinggal saudara?
Saksi : mereka mengatakan akan melakukan aksi sosial penyemprotan
disinfektan serta memberikan paket protokol kesehatan seperti
masker, obat obatan dan juga vitamin gratis untuk mengatasi Covid-
19.
Penasihat Hukum : Saat penyemprotan disinfektan itu dilakukan, apakah saudara saksi
ada melihat Terdakwa?
Saksi : Saya tidak melihat Terdakwa Pak
Penasihat Hukum : Sebelum dilakukan penyemprotan disinfektan, apakah wabah antraks
ini ada?
Saksi : Ada bu, banyak hewan ternak yang terjangkit, tapi waktu itu hanya
hewan ternak yang terkena wabah ini.
Penasihat Hukum : Nah.. Berarti ada kemungkinan kan penyakit antraks yang saudara
derita ini berasal dari hewan ternak? lalu mengapa saudara
menyimpulkan bahwa antraks ini berasal dari penyemprotan partai
Geni?
Saksi : Begini Bu, warga yang telah terkena antraks adalah yang rumahnya
disemprot disinfektan Partai Geni dan semua gejala muncul tepat
seminggu setelah partai geni melakukan penyemprotan.
Penasihat Hukum : Terimakasih saudara saksi , cukup Yang Mulia

(HAKIM BEREMBUK)
(Hakim Ketua mempersilahkan Hakim Anggota 1 bertanya kepada saksi PU)
Hakim Anggota 1 : Apakah sebelumnya Partai Geni pernah
melakukan aksi sosial seperti ini?
Saksi Ni Wayan Livi : Pernah pak, partai geni biasanya melakukan
aksi sosial sebelum pemilu Gubernur Bali di tahun 2018. Untuk
penyemprotan disinfektan ini merupakan pertama kalinya partai Geni
melakukan aksi sosial setelah selesai nya pemilu.
(Hakim Ketua memberi kesempatan kepada Terdakwa untuk
menanggapi)
Hakim Ketua : Terdakwa ada tanggapan?
Tanggapan Terdakwa :
Ada Yang Mulia, sebelumnya saya turut berduka cita atas hal yang telah menimpa Ibu.
Namun bukankah kita sudah mengetahui bahwa wabah antraks sudah lama menyelimuti Bali,
sehingga apa yang menimpa ibu beserta keluarga diakibatkan oleh alam dan bukan ulah dari
Partai kami. Cukup Yang Mulia
HAKIM : Ada lagi yang ingin saudara saksi sampaikan ?
SAKSI : Ada Yang Mulia, seperti yang kita tahu, atas kejadian ini saya
mendapatkan bekas luka yang cukup parah dari penyakit ini dan saya juga
kehilangan anak saya satu satunya, saya sangat terpukul akan keadaan ini
ditambah lagi saya harus menanggung biaya pengobatan kami.
(saksi menangis) ( Petugas memberikan Tisu )
Hakim Ketua : Itu saja?
Saksi : Iya Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baik, pemeriksaan keterangan saudara telah selesai. Apabila kami
butuh keterangan saudara lagi, kami akan memanggil saudara lagi.
Saudara Paham?
Saksi : Paham Yang Mulia
Hakim Ketua : Silahkan ambil kartu identitas saudara kedepan dan siahkan kembali
ketempat yang telah disediakan. Petugas silahkan dibantu.
Hakim Ketua : Penuntut Umum, ada lagi saksi yang akan saudara hadirkan?
Penuntut Umum : Kami sudah cukup menghadirkan saksi Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baik, dikarenakan Penuntut Umum sudah cukup dengan alat
buktinya, maka persidangan akan kita lanjutkan dengan agenda
pemeriksaan alat bukti dari Penasihat Hukum.
: Penasihat Hukum, alat bukti apa saja yang akan saudara hadirkan?
Penasihat Hukum : Kami akan menghadirkan alat bukti surat dan 1 orang saksi Yang
Mulia. Namun, kami membutuhkan waktu untuk mempersiapkannya.
(Hakim berembuk/berdiskusi)
Hakim Ketua : Penasihat Hukum, Majelis Hakim memberi waktu tujuh hari kepada
saudara untuk mempersiapkan alat bukti.
Penasihat Hukum : Baik Yang Mulia
Hakim Ketua : Panitera 7 hari kedepan tanggal berapa?
Panitera : Hari…..tgl…..bulan…..tahun…..Yang Mulia
Hakim Ketua :Baik, Berhubung Penasihat Hukum membutuhkan waktu untuk
mempersiapkan alat bukti. Maka persiadangan akan kita tunda dan
dilanjutkan kembali, tepatnya pada hari…..tgl…bln………tahun…...
Dengan agenda Pemeriksaan alat bukti dari Penasihat Hukum. Kepada
Penuntut Umum, Terdakwa dan Penasihat Hukum diharapkan untuk
hadir kembali. Dengan demikian sidang ditunda. (Ketuk Sekali)

Agenda Sidang 5
(Panitera Memasuki Ruang Persidangan)
Panitera : Mohon Perhatian
Panitera : Sidang Lanjutan Perkara Pidana dengan nomor register perkara
Nomor 1992/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas nama
Terdakwa Ridho Pahlevi akan segera dimulai
Panitera : Kepada Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera
dipersilahkan memasuki Ruang Persidangan
Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang persidangan, hadirin
dipersilahkan untuk berdiri
(Majelis Hakim memasuki Ruang Persidangan)

Hakim Ketua : Silahkan Duduk Semua!


(Panitera membagikan bahan materi)

Hakim Ketua : (hakim anggota Periksa Ruang Persidangan lalu melapor ke hakim
ketua)
: Setelah Majelis Hakim memeriksa ruang persidangan, maka
berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 230 Ayat (3)
KUHAP ruangan ini dinyatakan telah lengkap.
: Sebelum sidang dimulai, Majelis Hakim ingatkan kepada hadirin
untuk menghormati tata tertib persidangan yang telah dibacakan
sebelumnya dan tidak mengambil gambar dengan menggunakan
lampu kilat?

(HAKIM BERDOA)
Hakim Ketua : Penuntut umum siap?
Penuntut Umum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum siap?
Penasihat Hukum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Panitera siap?
Panitera : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Pengadilan Semu FH USU Medan yang memeriksa
dan mengadili perkara-perkara tindak pidana khusus dengan Nomor
Register perkara 1992/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas
nama terdakwa Ridho Pahlevi, Pada hari…tgl…
bulan…….tahun…….. Dengan ini sidang dibuka dan dinyatakan
terbuka untuk umum (Ketuk sekali)
Hakim Ketua : Penuntut Umum silahkan hadirkan terdakwa kedalam ruang
persidangan.
Penuntut Umum :Baik Yang Mulia. Petugas hadirkan terdakwa ke dalam ruang
persidangan

(Sipir membawa terdakwa dalam ke dalam ruang persidangan)


(Terdakwa memasuki ruang persidangan dan menyapa Penasihat Hukum)

Hakim Ketua : Silahkan duduk.


Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap untuk bersidang hari ini?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, sesuai dengan Berita Acara sebelumnya maka agenda sidang
kita hari ini adalah pemeriksaan alat bukti dari Penasihat Hukum.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum, seluruh alat bukti saudara sudah siap untuk
dihadirkan?
Hakim Ketua : Silahkan serahkan alat bukti surat saudara kedepan, kepada penuntut umum
silahkan ikut maju untuk memeriksa.
Penasihat Hukum : Surat…….. diserahkan
(Hakim Ketua memeberi penuntut umum untutk memeriksa surat, lalu penuntut umum
mengembalikan kepada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Silahkan duduk Kembali
Hakim Ketua : Penasihak Hukum, apakah saksi saudara dapat dihadirkan hari ini?
Penasihat Hukum : Dapat Yang Mulia
Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan
Hakim Ketua : Saudara Terdawa silahkan duduk disamping Penasihat Hukum
saudara.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum, Siahkan hadirkan saksi pertama saudara.
Penasihat Hukum : Petugas hadirkan saksi Tjokorda Satrya keruang persidangan.
Hakim Ketua : Silahkan serahkan kartu identitas saudara.
Hakim Ketua : Silahkan duduk.
Hakim Ketua : Saudara saksi sehat?
Tjokorda Satrya : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap untuk memberi keterangan?
Tjokorda Satrya : Siap Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baik, majelis hakim akan memeriksa
identitas saudara terlebih dahulu. Harap diperhatikan.

(HAKIM MEMERIKSA IDENTITAS)


Hakim Ketua : Nama Saudara Tjokorda Satryas
Hakim Ketua : Tempat Tanggal Lahir Saudara ?
Cok Satrya :
Hakim Ketua : Jenis Kelamin Laki Laki , Alamat ..
Hakim Ketua : Agama Saudara ?
Cok Satrya : Hindu, Yang Mulia
Hakim Ketua : Pekerjaan Saudara ?
Cok Satrya : PNS
Hakim Ketua : Kewarganegaraan Indonesia benar ?
Cok Satrya : Benar, Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara memiliki hubungan darah atau sumenda dengan
Terdakwa ?
Cok Satrya :
Hakim Ketua : Saudara saksi, sebelum memberikan keterangan dipenyidikan?
Cok Satrya : Ada Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Walaupun saudara tidak disumpah, namun saudara harus
memberi keterangan sesuai dengan apa yang saudara lihat, dengar,
dan alami. Saudara Paham?
Cok Sarya :Paham Yang Mulia.
(Hakim Ketua menanyakan, apakah hakim anggota ingin
bertanya lebih dahulu lalu memberi kesempatan Penasihat Hukum
untuk bertanya)
Hakim Ketua : Penasihat Hukum, Silahkan.
Penasihat Hukum : Baik, Yang Mulia

PENASIHAT HUKUM BERTANYA :


(Hakim Ketua memberi kesempatan Penuntut Umum untuk bertanya)
Hakim Ketua : Penuntut Umum silahkan
PENUNTUT UMUM BERTANYA :
Penuntut Umum : Dari kami cukup yang mulia.
(Hakim Ketua memberi kesempatan kepada Hakim Anggota untuk bertanya)
HAKIM BERTANYA :
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa ada tanggapan?

Hakim Ketua : Baik, selanjutnya kita akan memeriksa keterangan dari terdakwa.
Saudara terdakwa silahkan duduk di kursi pemeriksaan. (Terdakwa berjalan ke kursi
pemeriksaan)
Hakim Ketua : Baik saudara Terdakwa, walaupun saudara tidak di sumpah. Namun,
saudara harus memberikan keterangan sesuai dengan yang saudara lihat, dengar dan alami.
Saudara paham?
Terdakwa : Paham Yang Mulia
Hakim Ketua : Penuntut Umum, Silahkan!

(PENUNTUT UMUM BERTANYA)


PENASIHAT HUKUM BERTANYA
HAKIM KETUA BERTANYA :

AGENDA SIDANG 5

(Panitera Memasuki Ruang Persidangan)


Panitera : Mohon Perhatian
Panitera : Sidang Lanjutan Perkara Pidana dengan nomor register perkara
Nomor 1992/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas nama
Terdakwa Ridho Pahlevi akan segera dimulai
Panitera : Kepada Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera
dipersilahkan memasuki Ruang Persidangan
Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang persidangan, hadirin
dipersilahkan untuk berdiri
(Majelis Hakim memasuki Ruang Persidangan)

Hakim Ketua : Silahkan Duduk Semua!


(Panitera membagikan bahan materi)

Hakim Ketua : (hakim anggota Periksa Ruang Persidangan lalu melapor ke hakim
ketua)
: Setelah Majelis Hakim memeriksa ruang persidangan, maka
berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 230 Ayat (3)
KUHAP ruangan ini dinyatakan telah lengkap.
: Sebelum sidang dimulai, Majelis Hakim ingatkan kepada hadirin
untuk menghormati tata tertib persidangan yang telah dibacakan
sebelumnya dan tidak mengambil gambar dengan menggunakan
lampu kilat?

(HAKIM BERDOA)
Hakim Ketua : Penuntut umum siap?
Penuntut Umum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum siap?
Penasihat Hukum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Panitera siap?
Panitera : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Pengadilan Semu FH USU Medan yang memeriksa
dan mengadili perkara-perkara tindak pidana khusus dengan Nomor
Register perkara 1992/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas
nama terdakwa Ridho Pahlevi, Pada hari ini Rabu, 20 Januari 2021.
Dengan ini sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum (Ketuk
sekali)
(Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera memasuki Ruang Persidangan)
Hakim Ketua : Penuntut Umum silahkan hadirkan terdakwa kedalam ruang
persidangan.
Penuntut Umum :Baik Yang Mulia. Petugas hadirkan terdakwa ke dalam ruang
persidangan

(Sipir membawa terdakwa dalam ke dalam ruang persidangan)


(Terdakwa memasuki ruang persidangan dan menyapa Penasihat Hukum)

Hakim Ketua : Silahkan duduk.


Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap untuk bersidang hari ini?
Terdakwa : Siap Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik sesuai berita acara sebelumnya, maka agenda sidang kita hari
ini adalah Pembacaan Surat Tuntutan oleh Penuntut Umum. Penuntut Umum, Silahkan
dibacakan! Dan berikan salinannya ke meja Majelis Hakim dan juga Penasihat Hukum.

(PENUNTUT UMUM MEMBACA SURAT TUNTUTAN)

KEJAKSAAN NEGERI DENPASAR

“UNTUK KEADILAN”

SURAT TUNTUTAN
ATAS NAMA TERDAKWA ANAK AGUNG AYU RINI Als. GEK RINI

{Majelis Hakim yang Mulia

Saudara Penasihat hukum yang kami hormati serta

Persidangan yang kami Muliakan}

Kami akan membacakan analisis Yuridis kami sebagai berikut :

Dakwaan PRIMAIR

- Unsur Setiap Orang

Dianggap telah dibacakan, dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.

- Unsur dengan sengaja menggunakan senjata kimia, senjata biologis, radiologi,


mikroorganisme, radioaktif atau komponen lainnya

Bahwa Terdakwa telah terbukti dengan sengaja menggunakan bakteri Bacillus Anthracis
yang dicampurkan ke dalam disinfektan yang disemprotkan di daerah Kota Denpasar dan
Kabupaten Tabanan.

dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.

- Unsur menimbulkan korban yang bersifat massal, membahayakan terhadap


kesehatan, terjadi kekacauan terhadap kehidupan, keamanan, dan selanjutnya
dianggap telah dibacakan

Bahwa perbuatan terdakwa telah terbukti menimbulkan korban yang bersifat massal di
daerah Kota Denpasar sebanyak 973 orang serta menimbulkan 98 korban jiwa yang
meninggal dan Kabupaten Tabanan telah sebanyak 609 orang dan korban jiwa
sebanyak 78 orang.

Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.

- Unsur Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP


Bahwa terdakwa telah terbukti secara bersama-sama dengan RICO SMIRNOV,
IVANA TAN, BEN BENJAMIN, TJOKORDA SATRYA, dan DWIKY CHANDRA
melakukan tindak pidana Terorisme.

Dengan demikian, unsur ini telah terpenuhi.

Berdasarkan uraian diatas, maka TERDAKWA telah terbukti melakukan tindak pidana
TERORISME sesuai dengan Pasal 10 PERPU PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
TERORISME yang telah disahkan menjadi UU jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

HAL - HAL MEMBERATKAN :


1. Perbuatan Terdakwa menyebabkan korban yang bersifat massal;
2. Perbuatan terdakwa menimbulkan keresahan yang meluas bagi masyarakat,
menimbulkan penderitaan yang mendalam dan berkepanjangan bagi korban atau
keluarganya.
dan selanjutnya dianggap telah dibacakan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka kami Penuntut Umum :

MENUNTUT

1. Menyatakan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana TERORISME sesuai dengan Dakwaan Primair.
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa berupa PIDANA MATI
3. Membebankan kepada Negara untuk membayar Kompensasi kepada Saksi Korban NI
WAYAN LIVI sebesar Rp234.700.000,00- (dua ratus tiga puluh empat juta tujuh ratus
ribu rupiah); dan selanjutnya dianggap telah dibacakan. sebagaimana termuat dalam
Nota LPSK yang dianggap telah dibacakan.
4. Menetapkan barang bukti yang ada telah terlampir dalam berkas untuk menjadi bukti
dalam perkara lain;
5. Membebankan Terdakwa untuk Membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,- (lima
ribu rupiah).

Communi observantia non est recedendum


Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh seseorang menandakan maksud yang terdapat
dalam pikirannya.

Denpasar, 17 Februari 2021


Hormat kami Penuntut Umum

Terimakasih Yang Mulia

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, sudah paham dengan Surat Tuntutan yang telah
dibacakan?
Terdakwa : Paham Yang Mulia.
Hakim Ketua : Apakah Saudara akan mengajukan Nota Pembelaan?
Terdakwa : Saya serahkan ke Penasihat Hukum saya Yang Mulia.
Hakim Ketua : Bagaimana Penasihat Hukum?
Penasihat Hukum : Kami akan mengajukan Nota Pembelaan, namun kami memerlukan
waktu untuk mempersiapkannya Yang Mulia.

(HAKIM BEREMBUK)
Hakim Ketua : Baik, Majelis Hakim akan memberikan waktu 7 hari kepada saudara.
Penasihat Hukum : Baik Yang Mulia

Hakim Ketua : Panitera 7 hari kedepan tanggal berapa ?

Panitera : Hari…… tgl… bulan……. Tahun……. Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik, Berhubung Penasihat Hukum diberikan waktu untuk


mempersiapkan nota pembelaannya maka sidang akan ditunda dan akan kita lanjutkan 7
hari kedepat tepatnya pada hari……. Tgl… bulan……. Tahun…….. dengan agenda
Pembacaan Nota pembelaan oleh Penasihat Hukum. Kepada Penuntut Umum, Terdakwa,
serta Penasihat Hukum diharapkan untuk hadir kembali! DENGAN DEMIKIAN SIDANG
DITUNDA. ( Ketuk Sekali)

(KETUK 1 KALI)
AGENDA SIDANG 6
(Panitera Memasuki Ruang Persidangan)
Panitera : Mohon Perhatian
Panitera : Sidang Lanjutan Perkara Pidana dengan nomor register perkara
Nomor 1992/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas nama
Terdakwa Ridho Pahlevi akan segera dimulai
Panitera : Kepada Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera
dipersilahkan memasuki Ruang Persidangan
Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang persidangan, hadirin
dipersilahkan untuk berdiri
(Majelis Hakim memasuki Ruang Persidangan)

Hakim Ketua : Silahkan Duduk Semua!


(Panitera membagikan bahan materi)

Hakim Ketua : (hakim anggota Periksa Ruang Persidangan lalu melapor ke hakim
ketua)
: Setelah Majelis Hakim memeriksa ruang persidangan, maka
berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 230 Ayat (3)
KUHAP ruangan ini dinyatakan telah lengkap.
: Sebelum sidang dimulai, Majelis Hakim ingatkan kepada hadirin
untuk menghormati tata tertib persidangan yang telah dibacakan
sebelumnya dan tidak mengambil gambar dengan menggunakan
lampu kilat?

(HAKIM BERDOA)
Hakim Ketua : Penuntut umum siap?
Penuntut Umum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum siap?
Penasihat Hukum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Panitera siap?
Panitera : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Pengadilan Semu FH USU Medan yang memeriksa
dan mengadili perkara-perkara tindak pidana khusus dengan Nomor
Register perkara 1992/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas
nama terdakwa Ridho Pahlevi, Pada hari ini…… tgl… bulan……
tahun……. Dengan ini sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk
umum (Ketuk sekali)
(Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera memasuki Ruang Persidangan)
Hakim Ketua : Penuntut Umum silahkan hadirkan terdakwa kedalam ruang
persidangan.
Penuntut Umum :Baik Yang Mulia. Petugas hadirkan terdakwa ke dalam ruang
persidangan

(Sipir membawa terdakwa dalam ke dalam ruang persidangan)


(Terdakwa memasuki ruang persidangan dan menyapa Penasihat Hukum)

Hakim Ketua : Silahkan duduk.


Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap untuk bersidang hari ini?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, sesuai dengan berita acara sebelumnya, maka agenda hari ini
adalah pembacaan nota pembelaan oleh Penasihat Hukum.
: Penasihat Hukum, apakah Nota Pembelaan Saudara sudah siap?
Penasihat Hukum : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Silahkan dibacakan! Dan berikan salinannya ke meja Majelis Hakim
dan juga Penuntut Umum.
Penasihat Hukum : Baik Yang Mulia. Dan kami mohon tambahan waktu agar Terdakwa
dapat membacakan Nota Pembelaan pribadinya Yang Mulia.
(Memberikan Salinan ke Hakim dan Penuntut umum lalu
membacakan)
Hakim Ketua : (mengangguk) Silahkan dibacakan!

(PENASIHAT HUKUM MEMBACA NOTA PEMBELAAN)

NOTA PEMBELAAN
Atas nama Terdakwa ANAK AGUNG AYU RINI
Majelis Hakim Yang Mulia
Saudara Penuntut Umum yang kami hormati, serta
Persidangan Yang Kami Muliakan

Kami selaku Tim Penasihat Hukum Terdakwa akan menyampaikan Nota Pembelaan kami
sebagai berikut :

Tentang DAKWAAN PRIMAIR


- Unsur “ telah melakukan, menyuruh melakukan atau turut melakukan Tindak
Pidana Terorisme Yang dengan sengaja menggunakan senjata kimia, senjata
biologis, radiologi, mikroorganisme, radioaktif atau komponennya menimbulkan
korban yang bersifat massal, membahayakan terhadap kesehatan, dan
selanjutnya dianggap telah dibacakan”.

Yang Mulia, Penuntut Umum tidak lah jelas dalam membuktikan unsur ini,
dikarenakan dalam proses penyebaran disinfektan itu, Terdakwa sama sekali tidak
mengetahui bahwa bakteri Bacillus Anthracis telah dicampurkan ke dalam disinfektan oleh
RICO SMIRNOV DAN KELOMPOK ILMUWAN THE YUDIJ. Hal ini dibuktikan melalui
surat izin penelitian wabah antraks yang menyatakan bahwasannya The Yudij hanya diberi
izin untuk meneliti wabah antraks pada hewan dan bukan untuk membuat bakteri Bacillus
Anthracis menjadi resisten terhadap antibiotik. Sehingga Terdakwa tidak memiliki niat untuk
melakukan tindakan sebagaimana yang didakwakan oleh Penuntut umum, melainkan
Terdakwa hanya ingin membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 yang
sedang mewabah di Indonesia.
Kemudian, mengenai unsur penyertaan. Yang Mulia, terdakwa sama sekali tidak
terlibat dalam pembuatan disinfektan yang mengandung bakteri Bacillus Anthracis melainkan
merupakan perbuatan RICO SMIRNOV selaku ketua kelompok ilmuwan The Yudìj.

Dengan demikian, unsur ini TIDAK TERPENUHI DAN TIDAK DAPAT DIBUKTIKAN.
Berdasarkan uraian a quo, kami Mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan Putusan
sebagai berikut :

1. Menyatakan Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah


melakukan Tindak Pidana Terorisme sebagaimana dakwaan Penuntut umum.
2. Membebaskan Terdakwa dari segala Tuntutan Hukum.
3. Merehabilitasi dan memulihkan nama baik Terdakwa dalam kemampuan,
kedudukan, harkat, serta martabatnya.
4. Membebankan biaya perkara kepada Negara.

Lex Nemini Operatur Iniquum, Neminin Facit Injuriam,


Hukum Tidak Memberikan Ketidakadilan Kepada Siapapun Dan Tidak Melakukan
Kesalahan Kepada Siapapun

Denpasar, 24 Februari 2021


Hormat Kami
GHAMA AND PARTNERS
Terimakasih Yang Mulia

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, silahkan dibacakan!


Terdakwa : Baik Yang Mulia

(PEMBACAAN PLEDOI TERDAKWA)

Majelis Hakim Yang Mulia


Penasihat Hukum yang saya kasihi
Penuntut Umum yang saya hormati

Saya akan membacakan Nota pembelaan saya dengan judul “DITERROR RASA
BERSALAH".

Tentunya harapan saya pembelaan ini saya sampaikan di hadapan Majelis Hakim untuk
dapat menjadi pertimbangan sebelum Majelis Hakim sampai pada putusan akhir. Apakah
saya ini sungguh melakukan perbuatan sebagaimana yang telah di dakwakan Jaksa Penuntut
Umum, atau sebaliknya.

Majelis Hakim yang saya muliakan,


Sebagai seorang politikus, saya kerap kali dicurangi oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab. Namun saya tetap membantu masyarakat Bali dengan aksi sosial bersama Partai Geni.
Sebagai bentuk rasa cinta saya terhadap masyarakat Bali yang tengah dilanda wabah antraks,
saya mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk mendatangkan kelompok ilmuwan The
Yudij guna pembuatan vaksin Anthrax. Namun ternyata niat baik saya, dijadikan tempat
kamuflase oleh The Yudij yang ingin melakukan aksi biadabnya.
Majelis Hakim yang saya muliakan,
Terkadang yang membuat diri lemah adalah suara dari pikiran sendiri. Atas kejadian ini,
saya benar-benar lemah dikarenakan langsung diteror perasaan bersalah. Niat baik saya
justru berubah menjadi rasa bersalah yang meneror pikiran sendiri. Saya diteror oleh perasaan
berdosa, atas hilangnya ratusan nyawa masyarakat Bali yang saya cintai.

Majelis Hakim yang saya muliakan,


Ada pepatah yang mengatakan "Keadilan itu bukan terletak dalam bunyi huruf undang-
undang, melainkan dalam hati nurani hakim yang melaksanakannya. "Demikian Nota
Pembelaan pribadi yang dapat saya sampaikan, semoga dapat mendatangkan kebaikan bagi
siapa saja yang mendengarnya.

Denpasar, 24 Februari 2021


Hormat Saya/ Terdakwa,

ANAK AGUNG AYU RINI Als. GEK RINI

Terdakwa : Terimakasih Yang Mulia


Hakim Ketua : Penuntut Umum, ada tanggapan?
Penuntut Umum : Ada Yang Mulia dan kami akan mengajukan Replik, Namun Kami
membutuhkan Waktu untuk Mempersiapkannya.
(HAKIM BEREMBUK)
Hakim Ketua : Majelis Hakim memberikan waktu 7 hari kepada saudara untuk
mempersiapkannya.
Hakim Ketua : Panitera, 7 hari kedepan tanggal berapa?
Panitera : Hari…..tgl…bulan….. tahun…… Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, berhubung Penuntut Umum akan mengajukan Replik dan
membutuhkan waktu untuk mempersiapkannya . Maka sidang ditunda dan akan kita
lanjutkan 7 hari kedepan tepatnya hari…. Tgl… bulan…. Tahun….. dengan agenda
Pembacaan Replik oleh Penuntut Umum. Kepada Penuntut Umum, Terdakwa, serta
Penasihat Hukum diharapkan untuk hadir kembali! DENGAN DEMIKIAN SIDANG
DITUNDA.

(KETUK 1 KALI)

AGENDA SIDANG 7
(Panitera Memasuki Ruang Persidangan)
Panitera : Mohon Perhatian
Panitera : Sidang Lanjutan Perkara Pidana dengan nomor register perkara
Nomor 1992/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas nama
Terdakwa Ridho Pahlevi akan segera dimulai
Panitera : Kepada Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera
dipersilahkan memasuki Ruang Persidangan
Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang persidangan, hadirin
dipersilahkan untuk berdiri
(Majelis Hakim memasuki Ruang Persidangan)

Hakim Ketua : Silahkan Duduk Semua!


(Panitera membagikan bahan materi)

Hakim Ketua : (hakim anggota Periksa Ruang Persidangan lalu melapor ke hakim
ketua)
: Setelah Majelis Hakim memeriksa ruang persidangan, maka
berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 230 Ayat (3)
KUHAP ruangan ini dinyatakan telah lengkap.
: Sebelum sidang dimulai, Majelis Hakim ingatkan kepada hadirin
untuk menghormati tata tertib persidangan yang telah dibacakan
sebelumnya dan tidak mengambil gambar dengan menggunakan
lampu kilat?

(HAKIM BERDOA)
Hakim Ketua : Penuntut umum siap?
Penuntut Umum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum siap?
Penasihat Hukum : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Panitera siap?
Panitera : Siap, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Pengadilan Semu FH USU Medan yang memeriksa
dan mengadili perkara-perkara tindak pidana khusus dengan Nomor
Register perkara 1992/Pid.Sus/2023/P.S/HK/FH-USU/Mdn atas
nama terdakwa Ridho Pahlevi, Pada hari ini Rabu, 20 Januari 2021.
Dengan ini sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum (Ketuk
sekali)
(Penuntut Umum, Penasihat Hukum serta Panitera memasuki Ruang Persidangan)
Hakim Ketua : Penuntut Umum silahkan hadirkan terdakwa kedalam ruang
persidangan.
Penuntut Umum :Baik Yang Mulia. Petugas hadirkan terdakwa ke dalam ruang
persidangan

(Sipir membawa terdakwa dalam ke dalam ruang persidangan)


(Terdakwa memasuki ruang persidangan dan menyapa Penasihat Hukum)

Hakim Ketua : Silahkan duduk.


Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap untuk bersidang hari ini?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik sesuai berita acara sebelumnya, maka agenda sidang kita hari
ini adalah Replik oleh Penuntut Umum.
: Penuntut Umum, apakah Replik Saudara sudah siap?
Penasihat Hukum : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Silahkan dibacakan! Dan berikan salinannya ke meja Majelis Hakim
dan juga Penasihat Hukum.
Penasihat Hukum : Baik Yang Mulia.. (Memberikan Salinan ke Hakim dan Penuntut
umum lalu membacakan)
Hakim Ketua : (mengangguk) Silahkan dibacakan!

Penuntut Umum Membacakan Replik

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa sudah paham dengan Replik yang telah
dibacakan?

Terdakwa : Saya sudah paham Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan Duplik?


Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya pada Penasihat Hukum saya Yang Mulia.

Hakim Ketua : Bagaimana Penasihat Hukum?

Penasihat Hukum :

(MAJELIS HAKIM MEMBACAKAN PUTUSAN)

PUTUSAN
Dengan Nomor Register Perkara: 17/Pid.Sus/2021/PN.Dps

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Negeri Kelas IA Denpasar telah menjatuhkan PUTUSAN atas nama


Terdakwa ANAK AGUNG AYU RINI Als. GEK RINI yang selanjutnya dianggap telah
dibacakan.

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sela tertanggal 27


Januari 2021 yang pada pokoknya menyatakan bahwa nota keberatan penasihat hukum
tidak dapat diterima untuk seluruhnya.

Menimbang, bahwa Nota Pembelaan Penasihat Hukum terdapat sanggahan yang


menyatakan bahwa terdakwa sama sekali tidak terlibat dalam pembuatan disinfektan yang
mengandung bakteri Bacillus Anthracis melainkan oleh RICO SMIRNOV selaku ketua
kelompok ilmuwan The Yudìj;

Menimbang, bahwa dalam perkara a quo, Penuntut Umum menyusun Surat


Dakwaan subsidair. Oleh karena itu, Majelis Hakim akan mempertimbangkan terlebih
dahulu, mengenai dakwaan PRIMAIR sebagai berikut :

========================Hakim Anggota I======================

- Unsur Setiap Orang

Dianggap telah dibacakan, dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.


- Unsur dengan sengaja menggunakan senjata kimia, senjata biologis, radiologi,
mikroorganisme, radioaktif atau komponennya

Menimbang, Bahwa Terdakwa telah terbukti dengan sengaja menggunakan bakteri


Bacillus Anthracis yang dicampurkan ke dalam disinfektan lalu disemprotkan di daerah
Kota Denpasar dan Kabupaten Tabanan.

dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.

=========================Hakim Anggota II========================

- Unsur menimbulkan korban yang bersifat massal dan selanjutnya dianggap telah
dibacakan

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti surat dan hasil Visum Et Repertum, perbuatan
Terdakwa yang menyemprotkan disinfektan saat aksi sosial Partai Geni menyebabkan
warga Kota Denpasar dan Kabupaten Tabanan menjadi korban sebanyak 1.582 (seribu
lima ratus delapan puluh dua) orang menderita penyakit Antraks, serta 176 korban jiwa.

dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.

- Unsur Penyertaan

Menimbang, Bahwa terdakwa telah terbukti secara bersama-sama dengan RICO


SMIRNOV, IVANA TAN, BEN BENJAMIN, TJOKORDA SATRYA dan DWIKY
CHANDRA melakukan tindak pidana Terorisme.
Dengan demikian, unsur ini telah terpenuhi

Menimbang, berdasarkan uraian diatas, majelis hakim berpendapat TERDAKWA


telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
TERORISME sesuai dengan Pasal 10 PERPU PEMBERANTASAN TINDAK
PIDANA TERORISME yang telah disahkan menjadi UU jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP.

========================Hakim Ketua=======================
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan primair terbukti, maka dakwaan subsidair
tidak perlu dipertimbangkan lagi.
Hal-hal meringankan:
1. Terdakwa belum pernah dihukum ; dan selanjutnya dianggap telah dibacakan.
Hal-hal memberatkan:
1. Perbuatan TERDAKWA menyebabkan korban massal; dan selanjutnya dianggap telah
dibacakan.

Mengingat, Ketentuan pada KUHAP serta Peraturan Perundang-undangan terkait


lainnya;

(Hakim Ketua : Terdakwa silahkan berdiri)

MENGADILI

1. Menyatakan Terdakwa ANAK AGUNG AYU RINI Alias GEK RINI terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah “secara bersama-sama” melakukan tindak pidana
TERORISME sesuai dengan Dakwaan Primair;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa berupa PIDANA PENJARA SEUMUR
HIDUP;
3. Menetapkan terdakwa untuk tetap berada dalam tahanan;
4. Membebankan kompensasi kepada Negara sebesar Rp321.200.000.000,00- (tiga
ratus dua puluh satu milyar dua ratus juta rupiah) dengan perincian sebagai
berikut:
- Saksi Korban NI WAYAN LIVI sebesar Rp234.700.000,00- (dua ratus
tiga puluh empat juta tujuh ratus ribu rupiah); dan selanjutnya dianggap
telah dibacakan. sebagaimana termuat dalam Nota LPSK yang
dianggap telah dibacakan;
5. Menetapkan barang bukti yang ada telah terlampir dalam berkas untuk menjadi bukti
dalam perkara lain;
6. Membebankan biaya perkara kepada Negara.

(ketuk 1 kali)
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada Pengadilan
Negeri kelas IA Denpasar pada hari ini Rabu, 10 Maret 2021.

Ketua Majelis tersebut,

Dr. Ovan Leo S.H., M.H.

Hakim-hakim Anggota, Hakim-hakim Anggota

Suryani Amelia S.H., M.H. Nabila M.G, S.H., M.H.


Panitera

Anggun Laura Sari Sijabat S.H.

Hakim Ketua : Terdakwa Silahkan duduk


Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, paham atas putusan yang
telah dibacakan?
Terdakwa : Paham Yang Mulia
Hakim Ketua : Walaupun putusan telah dibacakan, disini
saudara memiliki hak untuk mengajukan upaya hukum banding ke
Kepaniteraan Pengadilan Negeri selambat-lambatnya 7 hari setelah
putusan ini di bacakan, saudara paham?
Terdakwa : Paham Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan banding?
Terdakwa : Saya serahkan kepada Penasihat Hukum saya Yang
Mulia.
Hakim Ketua : Bagaimana Penasihat Hukum?
Penasihat Hukum : (berembuk) Akan kami pertimbangkan
terlebih dahulu Yang Mulia.
Hakim Ketua : Dan hal ini juga berlaku untuk Penuntut
Umum. Dengan demikian, Sidang Pengadilan Negeri Kelas Ia
Denpasar dengan Nomor Register Perkara: 17/Pid.Sus/2021/PN
Denpasar atas Nama Terdakwa ANAK AGUNG AYU RINI.
DENGAN INI DINYATAKAN SELESAI DAN DITUTUP.

(KETUK PALU 3 KALI)

Anda mungkin juga menyukai