Dosen Pengampu:
Dr. Marlina SH., M.Hum
Oleh:
Thomas Jefferson Pindonta S. 200200105
Wan Athoriq Adha Syafit 200200110
Gerhard Mikael H. Napitupulu 200200639
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Dr. Marlina, S. H., M.
Hum sebagai dosen pengampu mata kuliah Kriminologi yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 15
ii
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………….……………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PEMBAHASAN 1
1.1 Latar Belakang………………….............................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah...…………….............................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan…………………........................................................... 4
BAB II: PEMBAHASAN 4
2.1 Apa itu mazhab perancis.……….............................................................. 4
2.2 Kesimpulan…………………................................................................... 4
BAB III: PENUTUP 4
3.1 Kesimpulan…………………................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Martha, Aroma Elmina. 2020. KRIMINOLOGI SEBUAH PENGANTAR. Yogyakarta. Buku Litera. Hal
33.
iv
Demikian juga seseorang menjadi penjahat bukan dari manusia itu sendiri, tetapi
dipengaruhi oleh lingkungan.2
Seseorang berbuat jahat disebabkan karena susunan, corak, dan sifat
masyarakat di mana penjahat itu hidup. Semisal perumahan yang sangat jelek di
mana orang-orang tinggal berjejal-jejal, terdapatnya kemiskinan ataupun
pendidikan yang buruk sehingga anak-anak terlantar bergelandangan di jalan-
jalan, tentunya dengan mudah akan menimbulkan kejahatan.
2
Mubarok, Nafi. 2017. KRIMINOLOGI DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Surabaya. Dwiputra Pustaka
Jaya. Hal 58.
v
BAB II
PEMBAHASAN
3
Ibid, Hal. 101.
1
c. Lingungan ekonomi, tokohnya F. Turati, N. Colajanni dan W. A.
Bonger.4
4
Ibid, Hal 58.
2
bertanggungjawab terhadap bagaimana jadinya saya, daripada diri saya sendiri.
Tokoh-tokohnya antara lain:
a. Lacassagne Ia merumuskan mazhab lingkungan sebagai berikut :
“L’important eas le melieu social. Permettez-,oi une comparaison
empruntee a’la theorie modern. Ie milieu social est lebouillon de culture
de la criminalite : le microbe, c’est le criminel, un element qui n’a
d’importance que le jour on iltrouve le bouillon le fait fermenter”
artinya : yang terpenting adalah keadaan sosial disekeliling kita.
Izinkanlah saya mengemukakan suatu perbandingan yang diambil dari
teori modern. Keadaan sosial disekeliling kita adalah suatu pembenihan
untuk kejahatan, kuman adalah si penjahat, suatu unsur baru
mempunyai arti apabila menemukan pembenihan yang membuatnya
berkembang.”
b. G. Tardo Menurut pendapatnya kejahatan bukan suatu gejala yang
antropologis tapi sosiologis, yang seperti kejahatan-kejahatan
masyarakat lainnya dikuasai oleh peniruan.“Tous les actes importans de
la vie Sociale sent executes sous L’empire de L’exemple,” yakni semua
perbuatan penting dalam kehidupan sosial dilakukan dibawah
kekuasaan.
3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori ini biasa disebut sebagai aliran lingkungans. Menurut teori ini,
seseorang malakukan kejahatan karena dipengaruhi oleh faktor
disekitarnya/lingkungan, baik lingkungan keluarga, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan keamanan termasuk dengan pertahanan dengan dunia luar, serta
penemuan teknologi.
4
DAFTAR PUSTAKA