Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM III

“ TERORISME “

Dosen Pembimbing;
Dr. Abdullah Faqih,M.Ag.

Disusun Oleh :
Rohmatul Islamia
(10041016/Akuntansi 5A)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM DARUL’ ULUM LAMONGAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,taufik,serta hidayah-Nya, sehinggah saya selaku penyusun dapat
menyelesaikan proposal Pendidikan Agama Islam “Terorisme” dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Makalah ini saya susun untuk memenbuhi tugas Pendidikan Agama Islam
III. Dalam makalah ini kami banyak mendapat banyak bantuan refrensi buku dan
jurnal, selain itu makalah ini berisikan tentang terorisme dalam prespektif hukum
islam dan kriminalisasi terorisme di indonesia dalam era globalisasi.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat kelemahan
dan kekurangan, maka saran dan keritik yang membangun sangat kami butruhkan
dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya mengucapkan banyak terimah kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Semoga makalah
ini bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai acuan pembuatan makalah dikemudian
hari.

Lamongan,09 Desember 1011

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB 1.........................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................
1.1 Rumusan Masalah..........................................................................................................
1.3 Tujuan.............................................................................................................................
BAB II.......................................................................................................................................
1.1 Pengertian Terorisme.....................................................................................................
1.1 Terorisme Dalam Isu Global.........................................................................................
BAB III......................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB 1

PENDAAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semenjak terjadinya serangan yang diduga dilakukan oleh teroris pada
tanggal 11 september 1001 di New York dan Washington Amerika Serikat (AS),
terorisme kemudian menjadi perhatian dan masalah serius diseluruh dunia. Betapa
tidak, dengan cara membajak pesawat terbang komersial American Airlline dan
United Arilline, teroris menjadikan peswat tersebut menjadi senjata bunuh diri
sekaligus untuk menghancurkan dua simbol keperkasaan Amerika Serikat yaitu
menara kembar Word Trade Centre di New York sebagai simbol kekuatan
perekonomian dan sebagai bangunan pusat Departemen. Pertahana Amerika yang
paling bergengsi “pentagon” di Washington sebagai simbul kedikdayaan
militernya.1 Satu pesawat penumpang lagi yang diduga akan ditabrakan teroris
digedung putih ternyata jatuh di daerah kosong. Dalam peristiwa tersebut korban
yang tewas lebih dari 6000 orang. Peristiwa tersebut kemudian disebut oleh
bangsa Amerika sendiri sebagai suatu “ Panggilan Pembangun Tidur.2 “
“Panggilan Pembangun Tidur” yang dilakukan oleh para teroris tersebut
nampaknya betul-betul membangun AS dari tidurnya. Kalau saja para kurcaci-
kurcaci3 diganggu hinggah bangun, maka akibat yang terjadi paling-paling sedikit
suara berisik para kurcaci yang terusik tidurnya, yang nantinya akan hilang
dengan sendirinya. Namun bagaimana halnya jika yang diganggu dari tidur
nyenyaknya adalah seorang raksasa (baca: Amerika Serikat)? Tentulah bangunnya
raksasa tersebut akan menggegerkan jagad karena ia pasti akan mencari pelaku
yang mengusik tidurnya untuk membuat perhitungan.4
1.1 Rumusan Masalah
1. Pengertian terorisme
2. Apa yang dimaksud dengan terorisme isu global
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami arti terorisme
2. Mengetahui Terorisme dalam isu global

1
Cara yang dipakai teroris tersebut dikenal dengan istilah mass weapons destruction suicide hijack bomb.Lihat bullitinlitbang.dephan.go.id., Volume v No 7 Juli 2001.
2 Transkrip dan Terjemahan Resmi haSil wawancara dengan Wakil Menten Pertahanan Amenka Senkat

Paul Wolfowitz, 2Desember 2001. Siaran Pers Kedutaan BesarAmerika Serikat di Jakarta.

3 Gambaran orang yang bertubuh pendek atau kerdil dalam cerita anak-anak.

4 Ada ungkapan yang sangat tepat dalam bahasa Jawa untuk memberikan gambaran seperti itu yaitu peaimpamaan koyo nangmmacan furuseperti membangunkan

macan yang sedang tidur.


metode penyerangan yang tidak pernah disadarii siapapun.5 Para teroris
nampaknya telah memperkenalkan teknik baru yang tidak pemah dikenal
sebelumnya oleh para teroris kiasik. Para teroris yang mempergunakan metode
kiaslk biasanya hanya terbatas untuk melakukan pembajakan, penculikan,
penyanderaan, penyitaan, penyiksaan ataupun pembunuhan biasa. Hal ini
menunjukkan bagaimana teroris telah mempergunakan teknoiogi tinggi untuk
melakukan aksinya yang dapat dilihat oleh publik sehingga meciptakan "daya
kejut" yang berisentintas tinggi untuk menyampaikan suatu pesan tertentu.
Kasus terorisme 11 September di AS tersebut sebenarnya tidak terlepas
dari proses globalisasi yang sesdang berlangsung sampai saat ini. Para teroris
tersebut ternyata mampu mempergunakan perkembangan ilmu dan teknologi
untuk mencapai tujuannya. Globalisasi terjadi akibat penemuan dan peningkatan
ilmu dan teknologi terutama dibidang informatika, yang demikian pesat. Menurut
Prof.IS. Susanto,globalisasi dapat m,empengaruhi peningkatan mobilitas orang,
modal, kultur, baik yang bersifat lokal, nasional, bahkan internasional. 6 Istilah
globalisasi seringkali disalah artikan seolah olah hanya berkaitan dengan masalah
perekonomian yang melibatkan persoalan-persoalan hubungan global. Namun
tidak demikian bagi Giddens.7

5 Meskipun dalam film Tora Tora Tora" yang memuat dokumen mengenai Perang Dunia II di Pearl Harbour terdapat gambaran bagaimana pilot-pilot

pesawattempurJepang yang melakukan aksi bunuh diri dengan mempergunakan pesawat tempurnya untuk diarahkan masuk ke dalam cerobong kapal perang AS,

sehingga pesawat tersebut meledak beserta dengan kapalnya sekaligus.

6 IS. Susanto. penjelasan lesan, kuliah 2Oktober 2001, PDIH Undip.

7 Anthony Giddens. The Third Way; The Renewal ofSocial Democracy", diterjemahkan oleh Ketut Arya Mahardika, Jalan Ketiga:Pembaharuan Demote/Sos/a/(Jakarta:

GramediaPustaka Utama, cetakan ketiga,

2000), him 35.


2.3 Analisis Kejahatan Terorisme Berkedok Agama
Terorisme atas nama agama merupakan tema yang sangat menarik
untukdikaji dan diteliti. Aksi Terorisme melahirkan ketakutan di kalangan
masyarakatdunia khususnya masyarakat Indonesia. Perdebatan mengenai
definisi terorisme tidak kunjung usai,karena adanya perbedaan pengertian
terorisme yang belakangan ini dikaitkan dengan mengatas namakan
teologi keagamaan.Sehingga melahirkan karya-karya ilmiah dan kajian-
kajian yang luas terhadapfenomena sosial tersebut. Di kalangan akademisi
sendiri banyak peneliti yang mengangkat isu-isu terorisme untuk
menemukan akar masalah terhadap tumbuh suburnya pelaku-pelaku
teroris. Menjadi stereotip pandanganBarat,bahwa jihad fi Sabilillah adalah
perang suci (HolyWar) untuk menyebar luaskan agama Islam, Islam
disebarluaskan melalui ketajaman pedang.Istilah theholywar itu
sebenarnya tidak dikenal dalam perbendaharaan Islam Klasik. Ia berasal
dari sejarah Eropa dandimengerti sebagai perang karena alasan-alasan
keagamaan.8
Sedangkan definisi terorisme adalah bentuk kekerasan yang
direncanakan, bermotivasi politik, ditujukan terhadap target-target yang
tidakbersenjata oleh kelompok-kelompok sempalan atau agen-agen bawah
tanah dan biasanya memiliki tujuan untuk mempengaruhi masyarakat
luas.9 Adapun Divisi Pengkajian dan Penelitian Departemen Luar Negeri
Amerika Serikat memberikan pengertian terhadap terorisme adalah aksi
kekerasan tingkat tinggi yang dilakukan oleh seseorang maupun
kelompok internasional dengan mengatas namakan ideologi keagamaan
kepada masyarakat luas.
2.4 Munculnya Gerakan Terorisme Keagamaan
KelompoksemacamPLO,separatisQuebecFLQ(FrontdeliberationduQuebe
c),BasqueETA(Euskatasuna) mengadopsi terorisme sebagai cara untuk
menarik perhatian dunia,simpatidandukunganinternasional.10

8
M. Dawam Rahardjo, Ensiklopedia Al-Quran:Jihaddalam Uluul Quran, no 7 volll,1990.

9
Stanislaus Riyanta, Mengenal Terorisme, dalam www.jurnalintelejen.Net, Diakses pada 6
Februari 2019.
10
Hamzah Junaid, Pergerakan Kelompok Terorisme Dalam Perspektif Barat dan Islam,dalam
www.journal.uin-alauddin.ac.id.diakses pada 9 februari 2019.
Namun belakangan ini terorisme digunakan untuk merujuk pada fenomena
yang lebih luas Pasca peristiwa runtuhnya gedung World Trade Centre
(WTC) pada 9 September 1001 di New York Amerika Serikat dengan
ditetapkannya Usamah bin Laden pemimpin organisasi al-Qaida maka
perangmelawan teroris semakin gencar oleh negara-negara barat
khususnya Amerika Serikat.Ada tiga alasan organisasi al-Qaida harus
bertanggung jawab dan dihancurkan sampai keakar-akarnya, pertama:
pimpinannya adalah Usama bin Laden,sosok yang ditenggarai
bertanggung jawab atas keruntuhan Gedung WTC, kedua: al-Qaidah
adalah organisasi yang banyak mengganggu kepentingan Amerika Serikat
di seluruh dunia, ketiga: Pemimpin al-Qaidah telah mengeluarkan fatwa
yang mewajibkan setiap orang muslim untuk membunuh orang kafir
khususnya warga Amerika, sipil maupu nmiliter.11
1.3 Pengertian Secara Umum Ideologi Jihad
Komposisi huruf jim ha’ dal merupakan bentuk dasar yang
menunjukkan kesulitan yang berasal dari pengupayaan kekuatan dalam
suatu urusan dari berbagai urusan,bisa juga dibuat pengertian yang
mendekati makna ini. Dari segi bahasa, kata jihād berasal dari bahasa
Arab, bentuk isim maşdardari fi’il, jāhada artinya mencurahkan
kemampuan.12 Kemudian kamus al-Munjidfillughahwal-a`lam
menyebutkan lafal jāhadaal-`aduwwa, artinya qatalah umuh amatan‘anad-
din: menyerang musuh dalam rangka membela agama.13 kepada jalan
Allah, seperti layaknya dalam melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.14
Jihad dengan lisan bisa dikategorikan dalam jihad dengan jiwa.
Sebablisan merupakan bagian dari badan, sehingga jihad dengan lisan itu
termasuk jihad dengan jiwa.Allah telah memerintahkan jihad dengan jiwa
dan harta dalam firmannya yang berbunyi : “Berangkatlah kamu baik
dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat,dan berjihadlah
dengan harta dan dirimu pada jalan Allah.” (at-Taubah:41). Pena seorang
sarjana atau lisan seorang muballigh yang sungguh-sungguh atau pun
harta kekayaan seorang penyumbang, mungkin merupakanbentuk jihad
yang sangat berharga.15 sering kali mengalami penganiyaan secara fisik

11
9 Abdul Halim Mahally, Membongkar Ambisi Global Amerika Serikat,(Jakarta,Pustaka Sinar
Harapan,2003) h.108.
12
Abu Luwis Ma`luf, al-Munjidfil-Lughahwal-`Alam (Beirut:Darul-Masyriq,1986)h.106
13
Ibid
14
Salman al-Audah, terjemah Kathur Suhardi. Sarana Menghilangkan Ghurbah Islam
(Jakarta:Pustaka al-Kausar,1993) h.15-16.
15
Abdullah Yusuf Ali. Al-Qur`an Terjemah dan Tafsirnya, terjemah Ali Audah (Jakarta:Pustaka
Firdaus,1993) h. 444.
sampai dengan ajal menemuinya.16 Ketiga, menyebarkan aqidah dan
pemikiran diwilayah lain dalam rangka menunaikan tugas risālah
kemanusiaan yang universal dan melaksanakan tanggung jawab di tengah-
tengah umat manusia dalam rangka menyadarkan,membebaskan dan
memberikan kebahagiaan bagi mereka.17 Tahun-tahun berikutnya
diwarnai dengan berbagai pertempuran yang tak terhindarkan.18

2.5 Istilah-istilah yang Semakna dengan Jihad


Harbatau War adalah peperangan yang berkecamuk antara dua negara
atau lebih,untuk mencapai tujuan-tujuan politik dan ekonomi,dengan
menggunakan kekuatan senjata.19 dalam keadaan apapun.Perang tersebut
akan diakhiri dengan kepedihan dan kesengsaraan yang menghancurkan
segala aspek kehidupan.20 terutama setelah meletusnya perang pada Juni
1967.21 sebagai pembunuhan yang disengaja atau pembunuhan yang tidak
disengaja.22 Sebanyak 171 kali, diantaranya membicarakan masalah-
masalah peperangan dan pembunuhan.23 Adapun kata al-ghazzu, dapat
diartikan sebagai suatu usaha untuk menghadapi musuh dalam berperang.24
2.6 Aksi Terorisme Atas Nama Negara
Bahkan lemahnya ruh agama jika pengikutnya selalu melakukan perbuatan
kejahatan yang berdampak kehancuran.25
Terdapat empat alasan disebutnya doktrin keagamaan yang disebut oleh
para mujahidin disebut“jihad akbar”33 sudah ada sekitar 50 kasus berlabel
terorisme yang dilakukan mereka yang mengaku sebagai muslim.26
Pembrantasan Tindak Pidana Terorisme, yaitu dengan menyusun
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) nomor 1 tahun
2002, yang padatanggal 4 April 2003 disahkan menjadi Undang-Undang
16
Ibid
17
Muhammad, Tinjauan Normatif dan Historis Jihad dalam Islam (IAINYogya:Jurnal Penelitian
Agamano.16,TH.VI, 1997) h.67-68.
18
Ibid
19
Ibid
20
Muhammad Farid Wajdi, Dairatu Ma`arifal-QarnilIsyrunaar-Rabi`Asyarawaal-Isyruna. JilidIII
(Beirut:al-Maktabahal-Ilmiyyahal-Jadidah,tth) h.389.
21
Mahmud Syahith Khattab, .........h.61
22
Ahmad Warson Munawwir,……..h.1091
23
Muhammad Fuad Abdul Baqi, al-Mu’jam al-Mufahras li alfaz al-Qur’an al-Karim (Beirut:Daral-
Fikr,1987)h.677-681.
24
Kamil Salam ahad-Daqas, Ayatul Jihādfīal-Quranal-Karīm.(Kuwait:Daral-Bayan,1972)
25
Abdul Sattar Fathullah Said,al-Mu’amalah fial Islami,(Pakistan,Dakwahal-haq,1402H) h.191.
26
Imam Shamsi Ali, Menebar Damai di Bumi Barat, (Jakarta:Noura Books, 2013) h.204-205.
dengan nomor 15 tahun2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Terorisme. Berikut adalah beberapa pemboman dari tindak kejahatan
terorisme di Indonesia dan instansi Indonesia di luar negeri, sejak 1999
hingga terakhir pemboman di Hotel JW Marrio% dan Ritz Carlton Juli
2009 yang didapat dari beberapa sumber:27

27
Endi Haryono, Kebijakan anti-Terorisme Indonesia: Dilema Demokrasi dan Represi,dalam
https://jurnal.ugm.ac.id, diakses pada 8februari 2019, h. 232-236.
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas.dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Bahwa belum ada batasan pengertian terorisme yang dapat diterima oleh
berbagai pihak karena masingmasing mempunyal sudut pandan sendiri dalam
memberikan pengertian terorisme. Belum adanya konsensus darl. Berbagai
pimpinan negara mengenai terorisme sehingga sampai saat ini masih dijumpai
berbagai pengertian terorisme.
2. Meskipun beium ada batasan pengertian yang sama mengenai terorisme,
namun sejak dlkeluarkannya ECST tahun 1937, pengertian terorisme yang
sebeiumnya dianggap sebagai kejahatan tertiadap negara, pengertiannya telah
bergeser kearah sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
3. Terorisme merupakan perbuatan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip
kehidupan manusia,munculnya gerakan-gerakan terorisme akibat dariketidak
adilan yang dirasakan oleh sebagian masyarakat dan juga minimnya
pemahaman terhadap nash-nash kitab suci yang menjadi landasan hukum-
hukum dalam beragama. Kemudian organisasi-organisasi terorisme yang
berkembang secara massif dilatarbelakangi dari kepentingan kelompok
tertentu maupun legalisasi negara-negara super power seperti Amerika Serikat
dan Israel.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Handoko Jurnal Sosial Dan Budaya Syar’I 6 (1), 156,1019
Ariwibowo,Dede. “Perang TerorismeTidak Selalu Aksi Militer” harian tempo
interaktif, Jakarta,11 Oktober 1001.
Adji, Indriyanto Seno. “ Terorisme dan Hukum”. Harian Kompas, 14 September
1001,edisi cetak di download dari https://www.kompas.com.
Salam : Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Volume 6 Nomer 1 (1019). ISSN:1356-
1459 E-ISSN:1654-9050-157 www.jurnalintelejen.Net
JURNAL HUKUM. NO. 11 VOL. 9. September 1001:67-86
Ad-Daqas, Kamil Salamah.Ayatul Jihād fīal-Quranal-Karīm, Kuwait:Daral-
Bayan, 1972.
Aji, Ahmad Mukri. "Pemberatasan Tindak Pidana Terorisme di Indonesia
(Analisis Terhadap Undang-Undang Nomor 15 dan 16 Tahun 2003 Berdasarkan
Teori Hukum),"dalam Jurnal Cita Hukum, Vol.1, No.1(2013).
Aji, Ahmad Mukri. Rasionalitas ijtihad Ibn Rusyd: kajian atas fiqh jinayat dalam
kitab "Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashid, Bogor: Pustaka PenaIlahi,
2010.
Aji, Ahmad Mukri; Yunus, Nur Rohim. Basic Theory of Law and Justice, Jakarta:
Jurisprudence Institute,2018.
Al-Audah, Salman. Terjemah Kathur Suhardi. Sarana Menghilangkan Ghurbah
Islam
(Jakarta:Pustakaal-Kausar,1993)
Ali, Abdullah Yusuf.Al-Qur`anTerjemah dan Tafsirnya, terjemah Ali Audah
Jakarta: Pustaka Firdaus,1993.
Ali, Imam Shamsi. Menebar Damai di Bumi Barat, (Jakarta: Noura Books,
2013)Haryono,Endi. Kebijakan anti-Terorisme Indonesia: Dilema Demokrasi dan
Represi,
Dalam https://jurnal.ugm.ac.id,diakses pada 8 februari 2019
Hielmy, Irfan; Yunus, Nur Rohim."The Rebellion Indication Towards Sovereign
Government In Acts of Terrorism in Indonesia In Transcendental
Dimension,"dalamJurnal Cita Hukum,Volume6, No. 2(2018).
Junaid,Hamzah.Pergerakan Kelompok Terorisme Dalam Perspektif Barat dan
Islam,
dalam www.journal.uin-alauddin.ac.id.diakses pada 9 februari
2019Junaid,Hamzah. Pergerakan Kelompok Terorisme Dalam Perspektif Barat
dan Islam,
dalam https://journal.uin-alauddin.ac.id.diakses pada7 februari 2019.
DAFTAR PERTANYAAN KELOMPOK 9:
1. ( Herwindia Putri Andini 20041011) Apa dampak radikalisme di
indonesi?
2. ( Adellya Dwi Agustine 20041027 ) Bagaimana pandangan islam dengan
ajaran radikalisme terkait dengan isu terorisme yang dilakukan oleh orang
islam?
3. ( Putri Salsa Dwi Paramita 200410-21) Bagaimana upaya semestinya
dilakukan kita sebagai warga negara untuk mencegah berkembangnya
kelompok teroris di indonesia?
4. ( Jovenita Rizky Stevani 20041012)Apa yang menyebabkan paham
radikalisme masuk ke indonesia dengan mudah?
5. ( Bakhiyatus Silvia Putri 20041010) Mengapa radikalisme selalu
dikaitkan dengan terorisme?
JAWABAN:
1. Psikolog mengatakan bahwa, Radikalisme dan Terorisme dapat
menimbulkan dampakn buruk bagi indonesia, antara lain terjadinya teror
dan kekerasan yang menimbulkan keresahan bahkan ketakutan dalam
masyarakat, bisa jugab menimbulkan konflik horizontal maupun vertikal,
dapat menyebabkan hilangnya harta benda.
2. Menurut ahmad, radikalisme dalam islam sesungguhnya adalah
pemahaman, sikap dan tindakan yang tidak sesuai dengan substansi ajaran
islam. Ajaran islam. Ia menegaskan bahwa radikalisme dan terorisme
bukan monopoli agama tertentu seperti islam saja, namun ada disemua
agama dan bahkan setiap individu.
3. Memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar, Memahamkan
ilmu pengetahuan dengan baik dan benar, Meminimalisir kesenjangan
sosial, Menjaga persatuan dan kesatuan, Mendukung aksi perdamaian,
berperan aktif dalam melaporkan radikalisme dan terorisme.
4. Radikalisme bisa muncul dan berkembang ketika sekelompok orang
merasa pemerintah negara tidak adil kepada rakyatnya atau hanya
mempehatikan segelintir kelompok saja. Radikalisme dapat disebarkan
dengan memengaruhi pemikiran orang lain.
5. Paham atau pergerakkan Radikalisme ini sering dikaitkan dengan
terorisme, sebab kelompok radikal dapat melakukan cara apapun agar
tujuannya dapat segera terlaksanakan. Termasuk meneror pihak yang tidak
pro dengan mereka.

Anda mungkin juga menyukai