Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ISLAM DAN TERORISME


Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas individu

Mata kuliah : Studi Islam

Dosen pengampu

AL Munip, M.Pd

Di susun oleh
Nama: Ghozali Abbas
Nim : MI.24004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH - STIE SYARI’AH AL - MUJADDID

TANJUNG JABUNG TIMUR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt karena berkat limpahan nikmat dari-
Nya sehingga makalah saya yang berjudul “ISLAM DAN TERORISME” dapat diselesaikan,
shalawat serta salam tak lupa saya kirimkan atas junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu
‘alahi wa sallam yang telah membawa ummat ini dari alam gelap gulita menuju alam yang
terang benderang.

Makalah ini ditulis dan disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah studi islam.Dalam
menyusun makalah ini terdapat hambatan dan kesulitan yang saya alami namun berkat
dukungan dari semua pihak saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penyusun mohon maaf atas segala kekhilafan
dan kesalahan. Kiranya segala bantuan pengorbanan yang telah diberikan oleh semua pihak,
mendapat ridho dari Allah Subhanahu Wataala. Amin….

Nipah Panjang, Januari 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. Pengertian Islam .............................................................................................. 2

B. Pengertian Terorisme ....................................................................................... 3

C. Pandangan Islam Terhadap Terorisme ............................................................. 4

D. Kekerasan Yang Mengatasnamakan Islam..........................................................4

E. Sikap umat islam terhadap terorisme..................................................................5

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 8

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan kasus-kasus di media social, televisi, dan alat
komunikasi lain seperti kasus bom bunuh diri, radikalisme, dan sebagainya. Hari ini
radikalisme merupakan kasus yang paling disorot oleh media internasional, dikarenakan
kejadiananya dan jaringannya yang sangat luas. Seperti yang kita ketahui radikalisme adalah
suatu komitmen kepada perubahan keseluruhan yakni yang menantang struktur dasar atau
fundamental, tidak hanya pada lapisan-lapisan superfisial.
Dewasa ini kasus-kasus terkait terorisme selalu disangkut pautkan dengan agama islam,
bahkan kegiatan yang dianggap baik buat agama islam terlihat buruk di mata agama lain.
Banyak sekali orang beranggapan kasus trorisme dalangnya adalah orang islam, sebenarnya
hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar, bisa saja yang melakukan hal tersebut adalah orang di
luar agama islam. Sebagai contoh kasus yang baru-baru ini hangat diperbicangkan, kasus
penembakan di New Zealand, berdasarkan hasil olah TKP dan pendalaman kasus terhadap si
pelaku, ternyata pelaku adalah non muslim, dan ini jelas terbukti kalau teroris itu tidak melulu
disamaratakan dengan agama islam.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian islam?
2 Pengertian terorisme?
3 Bagaimana pandangan islam terhadap terorisme?
4 Bagaimana kekerasan yang mengatasnamakan agama islam?
5 Bagaimana sikap umat islam terhadap terorisme?

C. Tujuan Penulisan
1 Mengetahui pengertian islam
2 Mengetahui pengertian terorisme
3 Mengetahui bagaimana cara pandang agama islam terhadap terorisme
4 Mengetahui bagimana kekerasan yang mengatasnamakan agama islam
5 Mengetahui bagaimana sikap umat islam terhadap terorisme

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama Islam


Islam ( ‫اإلسالم‬, ) adalah agama yang mengimani satu tuhan, yaitu Allah Dengan
1,8 miliar orang pengikut di seluruh dunia, Islam menjadi agama terbesar kedua di dunia
setelah Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya
kepada Tuhan. Pengikut ajaran Islam disebut Muslim yang berarti "seorang yang tunduk
kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi
perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah adalah satu-satunya tuhan yang berhak disembah
dan Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
B. Pengertian Terorisme
Kata teroris (pelaku) dan terorisme (aksi) berasal dari Bahasa latin yaitu terrere yang
memiliki arti membuat gemetar atau menggetarkan. Sebenarnya istilah “terorisme” merupakan
sebuah konsep yang mempunyai makna yang sangat sensitif karena terorisme menyebabkan
terjadinya pembunuhan terhadap orang yang tidak bersalah.
Beberapa lembaga mendefinisikan makna terorisme diantaranya: pertama, US
Department of Defense menjelaskan bahwa terorisme adalah suatu perbuatan yang melawan
hukum atas suatu tindakan yang berisi ancaman dengan kekerasan atau paksaan terhadap suatu
individu atau kelompok untuk memaksa atau mengintimidasi pemerintahataumasyarakat
dengan memiliki tujuan politik, agama ataupun pemaksaanideologi. Kedua, US Federal Bareau
of Investigation / FBI terorisme adalah penggunaan kekerasan atas seseorangataupemerintah,
dan penduduk sipil dan elemen-elemennya untuk mencapai suatutujuan social atau politik.
Ketiga, US Central Intelegence Agency / CIA terorisme internasional adalah terorisme
yangdilakukan dengan dukungan suatu pemerintah atau lembaga asingdandiarahkan melawan
negara, lembaga, atau pemerintah asing
Pengertian di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa terorisme adalah suatu tindakan yang
selalu mengandung unsur melawan hukumdimanatindakan-tindakan yang dilakukan berisi
ancaman yang menimbulkankecemasan di masyarakat, hal ini juga bisa berisi tindakan
ancaman terhadappemerintah, kelompok etnis, partai politik, atau kelompok tertentu hal ini
biasanya memiliki tujuan politik, agama, ataupun pemaksaan dalam penerapan suatu ideologi.

C. Padangan Islam Terhadap Terorisme


Umumnya radikalisme muncul dari pemahaman agama yang tertutup dan tekstual.

2
Kaum radikal selalu merasa sebagai kelompok yang paling memahami ajaran Tuhan, karena
itu mereka suka mengkafirkan orang lain atau menganggap orang lain sebagai sesat. Dalam
sejarahnya, terdapat dua wujud radikalisme, yaitu
(1) radikalisme dalam pikiran, yang sering disebut sebagai fundamentalisme, dan
(2) radikalisme dalam tindakan, yang sering disebut sebagai terorisme.
Sikap fanatik, intoleran dan eksklusif dalam masyarakat Islam pertama kali
ditampakkan oleh Kaum Khawarij sejak abad pertama Hijriyah. Kaum Khawarij pada mulanya
merupakan pengikut Khalifah Ali bin Abu Thalib (sering disebut sebagai kelompok Syi’ah).
Sejarah tentang Khawarij berawal dari perang Shiffin. yaitu perang antara pasukan Ali
melawan pasukan Muawiyah, pada tahun 37 H/648 H.
Untuk menjinakkan terorisme dan radikalisme memerlukan pendekatan, pemikiran dan
strategi yang cerdas, komprehensif dan integratif. Memerlukan sinergi oleh banyak pihak dan
peran, baik untuk tingkat nasional, regional maupun global.

D. Kekerasan yang mengatasnamakan agama.


Agama adalah pedoman perilaku. Agama diterima sebagai sebuah keyakinan.
Konsekuensinya, ilmu logika kurang mendapat tempat. bahkan ada yang mengatakan, belajar
agama harus diterima apa adanya. Harus dianggap benar. Apa yang dikatakan ustadz atau guru
aama harus dianggap benar. Semua kotbah atau ceramah agama harus dianggap benar. Sikap
demikian menumbuhkan cara berlogika yang dogmatis-pasif. Tidak tahu mana yang
sesungguhnya benar dan mana yang sesungguhnya salah. Dan ini merupakan sebuah kejahatan
juga. Bukan kejahatan kriminal pidanana atau perdata. Tetapi, sebuah kejahatan yang
melemahkan logika umat Islam sehingga mudah "dipengaruhi" dan "dikendalikan" pihak-pihak
tertentu dalam rangka mencapai tujuan tertentu pula tanpa si "korban" menyadarinya.
Semua contoh di bawah ini merupakan sebuah kejahatan yang melemahkan logika umat
Islam dengan cara mempergunakan agama Islam sebagai alatnya sehingga umat Islam mudah
"dipengaruhi" dan "dikendalikan" tanpa umat Islam mengetahui dan membedakan mana yang
sesungguhnya benar dan mana sesungguhnya yang salah. Semua pendapat ustadz harus
dianggap benar, lebih benar,paling benar dan selalu benar. Tidak mungkin salah. Sebagai
contoh munculnya faham terorisme, faham fanatisme sempit, faham anti Pancasila dan
demokrasi, faham kebencian terhadap suku lain (rasisme), faham kebencian terhadap agama
lain (misalnya non musli, nasrani, Yahudi dan lain-lan), faham kebencian terhadap ras/bangsa
lain (terhadap Amerika, Israel dan lain-lain) dan rasa kebencian terhadap antargolongan lain
yang bukan golongannya.

3
Beberapa contoh khusus:
1. Narsisme
Yaitu sebuah kejahatan yang mengatakan bahwa agama Islam merupakan
agama yang terbaik. Dengan atau tanpa menjelekkan agama lain ceramah-ceramah
agama memberikan kesan bahwa agama lain merupakan agama yang tidak baik.
Sehingga bisa menimbulkan rasa narsisme yang bisa dikembangkan lagi ke arah
pemikiran fanatisme sempit.
2. SARA-isme
Yaitu sebuah kejahatan yang bertujuan umat Islam membenci suku lain, agama
lain, ras atau bangsa lain serta antargolongan lain. Suku lain harus dianggap sebagai
kelompok yang mengancam agama Islam (misalnya suku keturunan China) karena
akan menguasai perekonomian Indonesia. Agama lain, misalnya nonmuslim,
Yahudi harus dianggap ancaman karena akan menghancurkan agama Islam.
Menanamkan rasa benci terhadap bangsa lain, misalnya Amerika dan negara-negara
kapitalis yang akan menuras habis kekayaan alam Indonesia. Usaha menanamkan
rasa kebencian terhadap golongan lain yang bukan golongannya sendiri. Misalnya
menimbulkan rasa benci terhadap golongan lain yang dianggap bukan golongannya.
Antara lain kelompok Sunni, Shiah, Ahmadiyah dan kelompok-kelompok lain yang
dianggap berbeda.
3. Anti-Pancasilaisme
Yaitu sebuah kejahatan yang menanamkan faham bahwa hanya yang datang
dari Allah SWT yang terbaik, antara lain Syariah Islam, hukum Islam, Al Qur'an
dan hadist. Menjadi sebuah kejahatan manakala dikatakan bahwa hukum Islam
adalah buatan Tuhan yang sempurna, seangkan Pancasila dan undang-undang
adalah buatan manusia yang tidak sempurna sehingga hasilnya tidak baik. Lebih
jahat lagi kalau menanamkan rasa kebencian terhadap Pancasila dan demokrasi.

4. Anarkisme
Yaitu sebuah kejahatan yang mengatasnamakan agama Islam, ingin
menegakkan ajaran agama Islam, tetapi dengan cara-cara anarki. Merusak,
memukul, menyiksa, membakar dan tindakan-tindakan brutal lainnya yang justru
melanggar hukum yang berlaku di Indonesia. Mereka tak merasa salah karena
merasa tujuannya baik. Demi kebenaran agama Islam. Dan segudang argumentasi
yang bernada pembenaran-pembenaran diri.

4
5. Terorisme
Yaitu sebuah kejahatan yang paling tinggi tingkatannya. Antara lain membunuh
orang-orang yang dianggap kafir, dzolim, toghut, dianggap anti agama Islam.
Bahkan jika perlu melakukan bom bunuh diri, melemparkan bom, meledakkan bom
di tempat-tempat yang banyak dikunjungi nonmuslim dan orang-orang yang
dianggap kafir atau bukan kelompoknya. Mereka tidak takut mati karena mati
dianggap sebuah kemuliaan, merupakan jihad suci dan dianggap pasti masuk sorga.

E. Sikap umat islam terhadap terorisme


Pasca pengeboman terakhir yang terjadi beberapa waktu lalu,
berkembang berbagai opini dan penilaian tak menentu di masyarakat negeri ini tentang
terorisme dan para pelakunya, dengan berpatokan pada tanda-tanda yang serba
bisa. Suasana ini semakin diperparah dengan munculnya “tokoh-tokoh” memberikan berbagai
komentar, yang berbagai komentar tersebut kemudian dilansir oleh media. Kondisi ini
mendorong kami untuk tampil memberikan penjelasan singkat kepada kaum muslimin
Terorisme berlabelkan Islam yang muncul pada masa sekarang
sebenarnya berakar dan merupakan kelanjutan dari paham sesat khawarij, yang telah muncul
pada awal-awal Islam. Paham ini merupakan paham yang munculkarena semangat yang tinggi
membela Islam namun ekstrim dalam memahami dan menerapkan dalil-dalil Al-Qur`an dan
As-Sunnah, dengan
bekal pemahaman yang pendek tanpa mau merujuk kepada para „ulamaAhlus Sunnah wal
Jama‟ah. Sehingga mereka salah total dalam mengaplikasikan dalil-dalil.
Terorisme Khawarij bukan bagian dari agama Islam. Tindakan
tersebut bertentangan dengan agama Islam, di samping juga sangat berbahaya bagiagama
Islam dan bagi umat manusia. Tidak ada satu dalil pun dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah yang
menganjurkan atau membenarkanmemperjuangkan Islam dengan cara terorisme, atau dengan
aksi-aksikekerasan para teroris khawarij, baik dengan cara
pengeboman, pembunuhan, perampokan, penentangan terhadap pemerintah muslimin,dll.
Jihad merupakan amalan yang agung dan mulia dalam Islam. Jihad yang diajarkan
dalam Islam adalah jihad yang membawa rahmah. Jihad dalamIslam ada aturan, syarat-syarat,
dan rinciannya. Jihad dalam Islam ditentukan oleh para „ulama Ahlus Sunnah. Bukan dilak
ukan dengansembarangan dan brutal, apalagi dengan cara-cara teror. Aksi-aksi yangdilakukan
oleh para teroris khawarij tersebut bukanlah jihad sama sekali.
Dakwah Salafiyyah adalah dakwah hikmah yang mengusung dakwah para Nabi dan

5
Rasul. Dakwah Salafiyyah jauh dan bersih dari paham sesatteroris khawarij. Banyak pihak
yang mengklaim Salafiyyah, namunmereka salah dalam memahami dan menerapkan
salafiyyah itu sendiri.
Tuduhan sebagian pihak bahwa Wahhabiyyah berada di balik berbagai aksiterorisme,
merupakan tuduhan yang salah besar. Wahhabiyyah adalah
Dakwah Tauhid yang ditegakkan oleh Syaikhul Islam Muhamad bin, AbdilWahhab
rahimahullah. Dakwah beliau tidak lain adalah melanjutkandakwah para nabi dan rasul,
dakwah yang berlandaskan Al-Qur`an dan As-Sunnah di atas manhaj Ahlus Sunnah wal
Jama‟ah. Tentu saja merupakan dakwah yang ditegakkan di atas hikmah dan kasih sayang,
jauh darikekerasan apalagi terorisme.* Catatan : Istilah Wahhabiyyah/Wahabisme merupakan
istilah yang tidak benar, sengaja dimunculkan oleh kaum syi‟ah, shufi, dan liberalis yang
membenci Dakwah Tauhid yang dikibarkan oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab
rahimahullah, dalam upaya mereka menjauhkan masyarakat muslim dari dakwah tauhid dan
sunnah.
Berhukum dengan hukum Allah merupakan kewajiban setiap muslim,termasuk
pemerintah kaum muslimin. Namun tidak semua orang yangtidak berhukum dengan hukum
Allah serta merta divonis kafir dandinyatakan halal darahnya, atau divonis kafir
pemerintahnya. Semua ituada rinciannya dalam Islam.
Setiap mukmin harus berloyal kepada Islam dan kaum muslimin, di sisilain setiap
muslim harus berlepas diri dan benci kepada kekafiran danorang-orang kafir. Namun dalam
menerapkannya ada aturan dan rincian yang telah ditetapkan oleh syari‟at. Tidak semua orang
kafir boleh dibunuh atau diperangi.
Bahwa penampilan Islami, seperti jenggot, baju gamis, celana di atas matakaki, istri
bercadar, dll merupakan bagian dari Islam yang telah diajarkandan dicontohkan oleh junjungan
kita Nabi besar Muhammad shallallahualaihi wa sallam. Ini merupakan ciri-ciri seorang
muslim yang berpegangteguh pada agamanya. Wajib bagi kaum muslimin untuk mencintai
cara penampilan Islami tersebut. Namun kaum teroris khawarij telah menodai ajaran Nabi
shallallahu „alaihi wa sallam tersebut, dengan mereka terkadang juga berpenampilan dengan
penampilan tersebut. Maka
tidak boleh bagi kaum muslimin untuk menganggap penampilan Islami tersebut sebagai ciri
ciri teroris khawarij.
Kami mengajak kepada segenap kaum muslimin untuk kembali
berpegangteguh kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah dengan cara pemahaman
dan pengaplikasian yang benar, yaitu dengan metode Ahlus Sunnah wal Jama‟ah yang sesuai

6
dengan bimbingan Rasulullah Shallallahualaihi wa Sallam dan para shahabatnya. Dalam semua
aspek, baik dalam aqidah,ibadah, akhlak, maupun dalam bermuamalah. Sehingga kaum
muslimin bisa bersikap dan menilai segala hal di atas landasan agamanya. Termasuk dalam
menyikapi berbagai aksi terorisme kaum khawarij, kaum
muslimin bisa bersikap berlandaskan Al-Qur`an dan As-Sunnah, tidak terombangambing oleh
pemberitaan media maupun komentar tak bertanggungjawabdari para tokoh yang tidak jelas
motivator dan kapasitas ilmunya.
Satu-satunya cara untuk menyelesaikan dan memberantas terorisme khawarij adalah
semua pihak, baik pemerintah maupun rakyat, harus kembali berpegang teguh kepada Al-
Qur`an dan As-Sunnah dengan
cara pemahaman dan pengaplikasiann yang benar, yaitu dengan metode Ahlus Sunnah wal
Jama’ah. Dalam semua aspek, baik dalam aqidah, ibadah, akhlak, maupun dalam
bermuamalah.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Terorisme merupakan suatu tindakan bersifat violence atau menggunakan
kekerasan yang dilakukan oleh suatu kelompok teroris dengan tujuan menimbulkan
rasa tidak tenang atau teror terhadap masyarakat suatu negara. Tujuan yang hendak
dicapai oleh teroris ini yaitu untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah. Maka dalam
hal ini negara sebagai aktor utama dalam Hubungan Internasional memiliki tugas untuk
mencegah atau meminimalisir terjadinya aksi teror yang kemungkinan besar dapat
menimbulkan korban, yang tidak lain adalah rakyat dari negara itu sendiri.
Meskipun banyak pihak dan media yang menggambarkan bahwa
Islam adalah agama yang mengajarkan terorisme, namun syariat Islam
sendiri mengharamkan t indakan terorisme. Baik dalam perkara menakut -
nakut i orang lain, membunuh orang kafir (selain kafir harbi), dan bunuh
diri, merupakan hal-hal yang dilarang dalam Islam. Hal ini didukung dengan
dalil-dalil yang kuat dari Al-Qur’an dan hadits beserta pemahaman yang
lurus dari para ulama. Sehingga apabila ada seorang muslim yang
menghalalkan terorisme, maka dapat dipast ikan bahwa ia memiliki
pemahaman menyimpang yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Islam diakses 05 April 2019 pukul 13.20 WIB


https://www.kompasiana.com/hariyantoimadha/552ba9266ea8346a548b4573/
politik-kejahatan-yang-mengatasnamakan-agama-islam diakses 03 April 2019
pukul 20.15 WIB
https://jmme.feb.ugm.ac.id/islam-dan-terorisme-apakah-islam-mengajarkan-
terorisme/
https://www.neliti.com/id/publications/43185/pandangan-agama-islam-
mengenai-terorisme-kekerasan-dan-jihad

Anda mungkin juga menyukai