Anda di halaman 1dari 15

PROJECT PROPOSAL

BEDAH BUKU
“HIJRAH DARI RADIKAL KEPADA MODERAT”

1. Mukadimah
Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, sesungguhnya segala puji hanya milik Allah,


kita memohon pertolongan-Nya dan ampunan serta
perlindungan-Nya dari segala keburukkan dan kelemahan
amaliyah ibadah kita sehari-hari. Barang siapa yang diberi
Petunjuk oleh Allah, tidak ada sesuatu pun makhluk yang dapat
menyesatkannya, dan barang siapa yang telah disesatkan oleh
Allah, tidak ada sesuatu pun makhluk yang mampu memberinya
petunjuk petunjuk. Subhanallahi Walhamdulillah Walaa Ilaha
Illalah Wallahu Akbar.

Shalawat dan Salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi


Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, yang telah
menyampaikan risalah-Nya. Memberi nasehat dan membawa
umat menuju kesempurnaan hidup lahir dan batin, dunia dan
akhirat. Keluarganya, sahabat-sahabatnya, Tabiin, Tabi’ut Tabiin,
dan para pengikutnya serta Kita berharap termasuk umatnya yang
mendapat syafa’at beliau nanti di Yaumil Akhir. Aamiin
Bersama ini kami sampaikan proposal singkat kehadapan
bapak/Ibu/saudara/i, dengan maksud sebagai media untuk
menjelaskan rencana kegiatan Bedah Buku yang berjudul
“Hijrah Dari Radikal Kepada Moderat” di Kota Bandar
Lampung.

Tentunya kami berharap partisipasi nyata berupa dukungan


baik moril maupun materiil sebagai salah satu infaq dan sedekah
bagi bapak/Ibu/Saudara/i. Dan Kami mendo’a semoga keikhlasan
Bapak/Ibu/Saudara/i, menjadi jalan menuju ketaqwaan.
Aamiin ya Rabbalalamiin

Billahittaufiq wal Hidayah


Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
2. Latar Belakang

Allah berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu :
"Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
(TQS. Surat Al-Mujadilah : 11)

Berubahnya sistem pasca runtuhnya Orde Baru, membawa


pengaruh bagi perkembangan Islam di Indonesia. berbagai
kelompok muncul, baik dari sayap Radikal yang berorientasi
pada perubahan sistem sosial politik maupun yang sayap liberal
yang berorientasi sebaliknya. Berdiri ditengahnya adalah sayap
Islam Moderat yang harus menerima tekanan dari berbagai sisi
tersebut. Ketiga sayap Islam ini saling berebut klaim dan
pengaruh, yang tidak jarang menimbulkan benturan terbuka
dimasyarakat. Islam radikal atau islam garis keras termasuk
paling banyak menerima dan menikmati keterbukaan sistem
politik ini.

Islam di Indonesia tidak lagi dapat diabaikan keberadaannya.


Gelombang kebangkitan Islam di negeri ini sepanjang dua
dekade terakhir telah menunjukkan bahwa Islam bukanlah
kekuatan marjinal yang berada di tepi peradaban Indonesia.
sejak dari awal Islam yang hadir di negeri ini menampilkan
karakter yang beragam sesuai dengan watak atau orientasi para
pendakwah dan basis sosial masyarakat. Tak pelak lagi, kondisi
ini memunculkan kecenderungan yang plural dalam
menyingkapi setiap persoalan yang muncul dimasyarakat.

Sejumlah kelompok Muslim yang memegang teguh prinsip


bahwa Islam bukan hanya sebuah agama melainkan juga sebuah
Ideologi dan sistem politik. Karena didasari oleh pandangan dan
kepercayaan inilah Kelompok-kelompok Islam tersebut terus
berkampanye agar umat Islam kembali kepada ajaran yang benar
dan disatukan dalam 1 bendera politik Islam. Kaum Muslim juga
menekankan pentingnya penerapan secara formal Syariat Islam
dan penghancuran serta penghapusan segala bentuk kebudayaan
yang datang dari luar Islam. Yang terkadang dalam pelaksanaan
keinginan tersebut ada sebagian dari kelompok tersebut
melakukan suatu tindakan-tindakan dengan cara kekerasan baik
fisik maupun non fisik akibat memahami agama secara keliru
dan salah kaprah.

Belum pernah umat Islam dilanda prahara yang sangat


berbahaya dan merusak, melebihi bahaya yang diakibatkan oleh
fenomena pengkafiran yang meracuni jiwa dan pikiran
segolongan atau suatu kelompok umat Islam. Tampa berpijak
pada dalil keagamaan yang benar dan proporsional dan tanpa
bersandar pada pendapat para ulama. Kelompok ini dengan
mudah menyandangkan predikat Kafir terhadap sesama Muslim
dengan mudahnya yang berdampak penghalalan darah dan harta
terhadap sesama Muslim. Dan semua ini adalah titik awal dari
munculnya aksi-aksi yang disebut radikalisme/terorisme.

Selama dua dasawarsa, radikalisme/terorisme menjadi


perbincangan hampir di semua lapisan masyarakat Indonesia.
Bahkan, selain masif dan intensif muncul dalam berbagai
pemberitaan media massa, isu radikalisme/terorisme juga telah
ditulis kedalam banyak jurnal ilmiah dan buku. Berbagi
perspektif dan sudut pandang dipergunakan untuk mengupas dan
memahami radikalisme/terorisme.

Indonesia mengalami beberapa kali serangan terorisme


dalam 16 tahun terakhir, berawal dari serangan Bom Bali I,
kemudian serangan-serangan yang mengarah kepada individu-
individu dari aparat kepolisian Republik Indonesia yang banyak
memakan korban baik warga sipil maupun warga negara asing.
Korban jiwa dan korban luka-luka akibat serangan terorisme
mencapai ratusan orang. Serangan terorisme bukan hanya
melukai perasaan para korban, tetapi juga keluarga korban.
Korban selamat maupun keluarga korban sangat mungkin
mengalami trauma yang berat akibat serangan terorisme
tersebut.
Lebih jauh, korban bukanlah hanya mereka yang terkena
serangan ketika aski teror, korban boleh jadi adalah keluarga
mantan terpidana radikalisme/terorisme yang mendapatkan
stigma buruk di masyarakat akibat perilaku anggota keluarga
mereka. Bahkan, korban juga bisa merupakan mantan pelaku
radikalisme/terorisme itu sendiri yang mendapat ekspose
pengajaran pendekatan aplikasi keagamaan yang kurang sesuai
dengan konteks bumi Indonesia.

Melalui riset mendalam hingga wawancara langsung dengan


para pelaku radikalisme/terorisme di Indonesia Psikolog
Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono mengurai
radikalisme/terorisme dari sudut pandang psikologi. Dan dalam
sebuah tulisan di bukunya yang berjudul Terorisme Di
Indonesia beliau mengatakan, “Bahwa penanggulangan
radikalisme/terorisme tidak bisa hanya dengan kekerasan saja.
Bahkan ada yang mengatakan bahwa kekerasan yang dilakukan
aparat penegak hukum tidak perlu. Yang diperlukan hanya
duduk bersama untuk meyatukan persepsi.

Dan beliau juga berkata : “Mengubah suatu Ideologi sangat


tidak mudah, Ideologi dan Pemahaman Jihad para pelaku
radikalisme/terorisme tidak bisa dihilangkan, dia adalah
keyakinan dalam hati, yang akan mengubah karakter yang
kemudian dipraktekkan olehnya. Akan tetapi bisa diarahkan
kepada arah yang konstruktif, kearah yang lebih lunak, dengan
pendekatan-pendekatan secara persuasif.”

Buku “Hijrah Dari Radikal Kepada Moderat” adalah


sebuah buku yang ditulis oleh Mantan Pelaku
Radikalisme/Terorisme yang berada di Indonesia, adalah sebuah
buku mengajak umat Islam bagaimana mengabungkan Fiqih
dalil dan fiqih realita, meyelaraskan antara nash-nash syar’iyyah
dan maqashidu syar’iyyah, dan meneladani sirah nabawiyah
dalam praktek siyasah syar’iyyah. “Hijrah dari Radikal Kepada
Moderat” adalah sebuah kisah dan perjalanan hidup penulis
sebagai evaluasi dan pengembangan demi kehidupan umat Islam
yang lebih baik.

Melihat fenomena tersebut maka Komunitas Kajian Islam


Dhiyaul Haq bermaksud untuk memberikan suatu pencerahan
dan penjelasan kepada umat tentang hakikat perjuangan dalam
Islam. Agar kedepannya tidak lagi terjadi tindakan-tindakan
kekerasan baik fisik maupun non fisik terhadap anak bangsa ini
akibat salahnya memahami hakikat perjuangan dalam agama
Islam. Sekaligus sebagai koreksi atas sejumlah aktifitas
keagamaan dengan berbagai penyimpangan, sehingga bisa
menjadi suatu solusi atas persoalan-persoalan yang sangat urgen
bagi kelangsungan aktifitas dakwah Islam.
Untuk menjembatani hal itu Komunitas Kajian Islam
Dhiyaul Haq memandang bahwa diperlukan suatu kegiatan-
kegiatan yang nantinya sebagai motor yang bisa mendrive dan
membawa ummat islam ke arah yang positif dan tetap
memegang teguh nilai-nilai agama sehingga menjadikan dirinya
sebagai ummat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi
nilai-nilai Agama dan menjaga Moral Bangsa. Salah satunya
adalah dengan suatu kegiatan yang dapat memberikan penjelasan
dan pencerahan kepada umat, yaitu kegiatan Bedah Buku
sebagai suatu langkah untuk meluruskan pemahaman Umat
terhadap Hakihat perjuangan dalam agama Islam.

3. Landasan Hukum
 Al-Qur’an dan As-Sunnah serta Ijma

 Program Kerja Komunitas Kajian Islam Islam Dhiyaul Haq

 Hasil Keputusan Rapat Pengurus Komunitas Kajian Islam


Dhiyaul Haq Tanggal 15 Februari 2020

4. Nama, Waktu, Tempat, Dan Pemateri Kegiatan


a. Nama Kegiatan
Kegiatan ini Bernama Bedah Buku “Hijrah Dari Radikal
Kepada Moderat.
b. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
Hari :
Tanggal : ........... April 2020
Pukul : 08.00 WIB S/D Selesai
Tempat : Kampus Institut Informatika dan Bisnis
(IBI) Darmajaya
Jl. ZA Pagar Alam No. 93
Gedong Meneng Kecamatan Rajabasa
Kota Bandar Lampung
(Dalam Komfirmasi)
c. Pengisi Acara Kegiatan
Nara Sumber :
 Ustadz Haris Amir Falah
(Penulis Buku “ Hijrah Dari Radikal Kepada
Moderat”)
 Dr (H.C) Ir. Firmansyah Yunialfi Alfian, MBA, MSc
(Rektor IBI Darmajaya)
 Dr. Abdul Syukur, M.Ag
(Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Raden Intan)

Moderator : Mukhtar Khairi

5. Maksud dan Tujuan Kegiatan


a. Sebagai Syiar Islam
b. Mengarahkan para Jihadis atau mereka yang terpapar
radikalisme, agar tidak melakukan amaliyat-amaliyat seperti
pengebomman, pembunuhan terhadap polisi dan tentara
dinegeri-negeri kaum muslimin terutama di Indonesia.

c. Membangun Silaturrahim dan Ukhuwah Islamiyah di


kalangan umat dan seluruh elemen umat Islam.

d. Menjalin kerjasama dakwah dan tarbiyah di kalangan umat


dan elemen umat Islam.

e. Meningkatkan kesadaran umat Islam atas bahayanya


propaganda dan konspirasi musuh internal maupun eksternal
umat Islam.

f. Meningkatkan kesadaran masyarakat dan tanggung jawab


umat Islam terhadap kepentingan kemajuan syi’ar agama
sebagai wujud keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.

g. Mempertahankan dan meningkatkan keimanan, ketakwaan


serta membentuk akhlak generasi yang islami.

6. Sasaran Kegiatan
Bedah Buku “Hijrah Dari Radikal Kepada Moderat”
yang diselenggarakan Komunitas Kajian Ilmu Islam Dhiyaul
Haq In Syaa Allah akan dihadiri oleh :
 Umat Islam di Kota Bandar Lampung dan Propinsi
Lampung.
 Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di wilayah
Kota Bandar Lampung dan Propinsi Lampung.
 Organisasi Massa (Ormas) Islam di wilayah Kota Bandar
Lampung dan Propinsi Lampung

 Perguruan Tinggi Negeri/Swasta , pondok Pesantren di


wilayah Kota Bnadar Lampung.

7. Panitia Pelaksana Kegiatan


Terlampir

8. Rancangan Anggaran Biaya


Terlampir

9. Penutup
Demikian proposal Kegiatan Bedah Buku “Hijrah Dari
Radikal Kepada Moderat”, ini kami buat dan sampaikan
semoga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
Bapak/Ibu/Saudara/i. Kami menyadari pembuatan proposal ini
banyak kekurangannya, namun dengan segala kerendahan hati
mohon kiranya dapat dimaklumi akan keadaannya.
Lembar Pengesahan :

Bandar Lampung, ................... 2020


PANITIA PELAKSANA
BEDAH BUKU
“HIJRAH DARI RADIKAL KEPADA MODERAT”

Naufal Rabbani Hariyanto, S.Sos


`Ketua Sekretaris

Mengetahui,
KOMUNITAS
KAJIAN ISLAM DHIYAUL HAQ
Ketua

Naufal Rabbani
Lampiran 1

SUSUNAN
PANITIA PELAKSANA
BEDAH BUKU
“HIJRAH DARI RADIKAL KEPADA MODERAT”

Panitia Pelaksana

Ketua : Naufal Rabbani

Sekretaris : Hariyanto, S.Sos

Bendahara : Muhammad Rusdi

Seksi-Seksi
Dana dan Usaha :
1. Rafli
2. Edi Haryanto
3. Fajar
4. Maulana

Humas :
1. M. Hidayatullah, S.HI
2. M. Ali Fahri
3. Muhammad Reza
4. M. Nurdin

Pusdekdok :
1. Sumanta
2. Jodi Marja’i
3. Mawi
4. Jirfan Maulana
Konsumsi :
1. Ummu Ayyash
2. Ummu Salsabila
3. Ummu Nashir
4. Ummu Aisyah :

Keamanan dan Kebersihan :


1. M. Ikbal
2. Edi Sanjaya
3. Sumardi
4. M. Rusdi :
PROJECT PROPOSAL
BEDAH BUKU
“HIJRAH DARI RADIKAL KEPADA MODERAT”

Anda mungkin juga menyukai