BMT HSI
Apa itu
BMT HSI?
LATAR
BELAKANG Perkembangan HSI AbdullahRoy bukan hanya dari
sisi bertambahnya jumlah peserta tetapi juga
bertambahnya unit dan layanan. Perkembangan ini
membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit.
Pelatihan fiqh
muamalah ma’aliyah
oleh ETA
LANDASAN
Dalam semua kegiatannya BMT HSI berlandaskan:
▪ Al Qur’an dan Al Hadits
▪ Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
VISI
Menjadi lembaga koperasi yang dikelola secara professional berlandaskan
Syari'ah dalam semua aktifitas muamalah
MISI
▪ Mendukung pengembangan dakwah yayasan HSI AbdullahRoy
▪ Memfasilitasi peserta HSI dalam bermuamalah sesuai Syari'ah
▪ Memberikan edukasi kepada peserta HSI dalam bermualah sesuai Syari'ah
▪ Menjadi wadah peserta HSI untuk ta'awun 'alal birr wa taqwa
LEGALITAS
▪ Akta Pendirian nomor 01 tanggal 10 Agustus 2020 di hadapan notaris
Riska Kurnia SH, M.Kn
▪ SK Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor
AHU-4664.AH.01.26 tahun 2020 (tertanggal 12 Agustus 2020)
▪ Surat Izin Usaha tertanggal 11 November 2020 dengan Nomor Induk
Berusaha (NIB) 0220505882755
▪ Nama badan hukum: Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Halaqah Silsilah Ilmiyah
▪ Jenis koperasi: Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan dengan pola
pelayanan berdasarkan prinsip ekonomi Syariah
KEDUDUKAN & JANGKAUAN
(1) Menghadiri, menyatakan pendapat, dan (1) Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran
memberikan suara dalam Rapat Anggota Rumah Tangga, peraturan lainnya dan
maupun di luar Rapat Anggota; keputusan Rapat Anggota;
(2) Memilih dan/atau dipilih menjadi (2) Menghadiri Rapat Anggota;
Pengawas atau Pengurus sesuai
(3) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha
persyaratan yang ditetapkan dalam
Simpan Pinjam dan Pembiayaan
Anggaran Dasar;
Koperasi;
(3) Mendapat pelayanan kegiatan usaha
(4) Turut mengawasi pengelolaan organisasi
Simpan Pinjam dan Pembiayaan yang
dan usaha Koperasi;
telah disediakan oleh Koperasi;
(5) Melunasi setoran pokok dan membayar
(4) Mendapat keterangan mengenai
simpanan wajib secara rutin yang besaran
perkembangan Koperasi sesuai dengan
dan tata caranya ditetapkan dalam
ketentuan dalam Anggaran Dasar;
Anggaran Rumah Tangga
(5) Mendapatkan bagian dari Sisa Hasil
Usaha Koperasi sebanding dengan
simpanan wajib di Koperasi;
SETORAN POKOK
& SIMPANAN WAJIB
Setoran Pokok dan Simpanan Wajib adalah persyaratan keanggotaan BMT HSI yang
merupakan bentuk penyertaan modal anggota BMT HSI.
Dewan Pengawas
Pengurus Pengawas
Syariah
Ketua: Heru Nurinsan Ketua: Bayu Mandala Putra
Ketua: Ustadz Abdullah Roy
Sekretaris: Kurnia Adhiwibowo Anggota 1: Agus Siswoko
Anggota: Suwidi MBA
Bendahara: Dona Setia Hadi Anggota 2: Frieda Lestari
Pengelola
Muhammad Jumhari
Sistem
Manajemen
Koperasi
T: Bagaimana jika belum mampu melunasi Setoran Pokok dan Simpanan Wajib?
Bagi yang belum bisa melunasi Setoran Pokok dan Simpanan Wajib maka statusnya adalah
J:
Calon Anggota (silakan dibaca di Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga)
T: Apakah untuk mengajukan pinjaman atau pembiayaan harus menjadi Anggota BMT dulu?
J: HARUS. Produk dan layanan BMT hanya diberikan kepada Anggota.
Untuk akhwat ada kekuatiran terkait upload KTP, apakah foto-nya akan terjaga (tidak dilihat Ikhwan
T:
dan menjadi fitnah)?
Foto bisa diblur atau diblok. Jika untuk keperluan legal dibutuhkan verifikasi maka BMT akan
J:
menugaskan petugas verifikasi akhwat
T: Apakah seorang anggota bisa menabung di Simpanan Salam dan Deposito Hasanah sekaligus?
J: BOLEH.
Apakah jika dana deposito tidak digunakan untuk penyaluran dana, deposan akan tetap
T:
menerima bagi hasil seperti di beberapa bank Syariah?
TIDAK. Deposito Hasanah hanya dibuka jika ada kebutuhan penyaluran dana dan
menggunakan akad Mudharabah Muqayyad, di mana anggota mengetahui dan menyetujui
J: kemana dananya diinvestasikan, kapan dan berapa besarnya dana yang diinvestasikan.
Setelah proyek pembiayaan selesai maka rekening deposito akan ditutup. Hanya atas dana
yang diinvestasikan itulah anggota berhak atas bagi hasil/bagi rugi.
T: Berapakah maksimal pembiayaan Murabahah, apakah bisa untuk anggota membeli rumah?
Dalam memberikan pinjaman atau pembiayaan, BMT juga memperhitungkan resiko dan
kemampuan keuangan BMT pada saat itu. Di tahun 2020-2021, BMT belum memprioritaskan
J:
pembiayaan bernilai besar dengan jangka waktu pengembalian relatif lebih lama seperti jual-beli
properti.